Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR GENETIKA SEL


“Pengamatan Pembelahan Sel Secara Mitosis pada Akar Tanaman Bawang Putih
(Allium sativum L.)”

Disusun Oleh :

NAMA : RISKA MEILINA


NIM : DIB1 16 273
KELOMPOK : 3 (TIGA)
ASISTEN : TEGUH SATRIAWAN

LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
UNIT IN VITRO TANAMAN
FAKULTAS PERTANAIN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
HALAMAN PENGESAHAN
“Pengamatan Pembelahan Sel Secara Mitosis pada Akar Tanaman Bawang Putih
(Allium sativum L.)”

Disusun Oleh :

NAMA : RISKA MEILINA


NIM : DIB1 16 273

Di Susun untuk Melengkapi Tugas Praktikum Mata Kuliah Pengantar


Genetika Sel Semester VI tahun 2019.

Kendari, Maret 2019

Menyetujui,
Asisten Praktikum

TEGUH SATRIAWAN
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan komoditas sayuran yang

banyak mendatangkan keuntungan karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Umbi bawang putih banyak digunakan sebagai bumbu masak. Selain dikonsumsi

sebagai bumbu masak, bawang putih dapat digunakan sebagai bahan obat dan

kosmetik.

Produksi bawang putih di Indonesia belum mampu memenuhi

permintaan kebutuhan pangan masyarakat sehingga menyebabkan selisih dan

kekosongan yang cukup besar antara konsumsi dan produksi dalam negeri.

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana

informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma

yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua

bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk

bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema& gen berjumlah dua

buah (sepasang).

Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, yaitu profase, metafase,

anafase, dan teloase. Profase Pada tahap profase, kromosom tampak sebagai

benang-benang halus yang kadangkadang saling melilit satu sama lain dan

ternetang secara maksimal sehingga kromomer tampak jelas. Kemudian

kromosom akan memendek dan menebal sehingga kromomer terletak begitu dekat

satu sama lain. Tiap bagian dari kromosom ganda itu disebut kromatid yang

dihubungkan oleh kinetokor sehingga kromosom tetap tunggal sampai metafase.


Pada permulaan profase sentriol bergerak ke sisi yang berlawanan dan terbentuk

benang-benang gelendong (spindel). Pada akhir profase sentriol berada di kutub-

kutub yang berlawanan, serta gelendong-gelendong mengatur diri untuk menjadi

penghubung antara sentriol dan kinetokor. Anak inti menyusut dan akhinya

menghilang demikian juga dengan selaput inti.

Mitosis adalah peristiwa yang terjadi di dalam sel, yang merupakan

bagian yang sangat kecil penyusun makhluk hidup. Mitosois terjadi di dalam sel

yang letaknya jauh di dalam tubuh makhluk hidup. Waktu terjadinya mitosis

juga tidak bisa ditentukan dengan tepat. Oleh karena hal-hal tersebut,

peristiwa mitosis dalam sel makhluk hidup menjadi sulit untuk diamati secara

langsung. Gambaran tentang tahapan-tahapan mitosispun selama ini hanya dapat

kita ketahui melalui ilustrasi dan gambar dari referensi. Jarang ada buku

yang memuat foto asli dari pengamatan lewat mikroskop.

Mitosis berfungsi dalam mempertahankan kromosom sel dimana

kromosom anak identik dengan kromosom induk dengan jumlah sel anak

berjumlah dua, pembentukan jaringan baru, perbaikan sel-sel yang rusak.

Berdasarkan uraian diatas maka penting dilaksanakannya pengamatan pembelahan

sel pada akar tanaman bawang putih.

1.2. Perumusan Masalah

Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis

(sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang

memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya. Metode squash

merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara
memejet sebuah objek diatas gelas objek atau kaca preparat. Namun diperlukan

teknik khusus untuk memejet preparat agar hasilnya lebih maksimal.

Berdasarkan latar belakang dan uraian masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut: berapa lama waktu yang dilakukan untuk

melakukan metode squash agar mendapatkan hasil yang maksimal?

1.3. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah mahasisma mampu membuat preparat

pembelahan sel pada akar tanaman bawang dan mengamati tahap-tahap

pembelahan sel secara mitosis serta mampu mengamti sendiri preparat dengan

menggunakan mikroskop.

Kegunaan pada praktikum ini yaitu untuk lebih mudah menemukan

tahap-tahap dalam pembelahan sel pada akar tanaman jagung menggunakan

metode fiksasi dan pemberian bahan pewarna selektif aceto orcein.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Bawang putih adalah tanaman tradisional yang sering digunakan dalam

masakan. Saat ini, bawang putih telah terbukti mimiliki berbagai manfaat dalam

kesehatan. Bawang putih merupakan salah satu tanaman obat paling tua dan

dipercaya berasal dari benua Asia lebih dari 6.000 tahun lalu (Butt dan Sultan,

2009).

Bawang putih adalah tanaman berumpun yang mempunyai ketinggian

sekitar 60 cm. Umbi bawang putih dapat mencapai ukuran 3,8-7,8 cm dengan

diameter bervariasi. Umbi bawang putih memiliki 4-60 siung dengan berbagai

bentuk dan ukuran. Siung bawang putih dibungkus oleh membran tipis berwarna

putih atau merah keunggulan (Meyers dan Michelle, 2006).

Seluruh sel somatic pada organisme multiseluler adalah keturunan

dari satu sel awal, yakni telur yang terfertilisasi atau zigot, melalui proses

pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis yang pertama adalah membran

salinan yang persis sama dari setiap kromosom, lalu membagikan set identik

kromosom kepada masing-masing dari kedua sel keturunan, atau sel anakan

melalui pembelahan sel awal (sel induk). Interfase adalah periode diantara

dua mitosis yang berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S dan G2. Selama

fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing kromosom

mengalami replikasi hingga menghasilkan sepasang molekul DNA identik

yang disebut kromatid (terkadang disebut kromatid saudari). Masing-masing

kromosom yang telah direplikasi itu lalu memasuki mitosis dengan dua molekul

DNA yang identik (Susan Elrod, 2007).


Pembelahan sel secara mitosis dan meiosis pada umumnya berlangsung

pada organisme eukariotik dan multiseluler yang meliputi pembagian inti sel

(kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Setiap kali pembelahan

memiliki tahapan-tahapan yang didasarkan pada perubahan letak kromosom

selama berlangsungnya proses pembelahan. Setiap tahap pembelahan mempunyai

ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui teknik atau

perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom tersebut (Sumadi dan Aditya

Marianti, 2007).

Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan

melakukan pembelahan. Tanaman menggunakan cara ini untuk memperbanyak sel

somatik pada pertumbuhan dan pada sel gamet pada proses pewarisan sifat hingga

akhirnya membentuk individu baru. Ada dua macam pembelahan sel tanaman,

yaitu pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis menghasilkan sel baru

yang jumlah kromosom dan kandungan genetiknya identik dengan sel asal.

Sedangkan pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan

sel anak yang mempunyai jumlah kromosom setengahnya dari jumlah kromosom

sel asalnya (Sobir dan Syukur, 2015).

Pengamatan ukuran sel ujung akar pada metafase dengan cara mengambil

dari bagian ujung akar yang aktif tumbuh pada tanaman berumur 15 hari

sepanjang 1-1,5 millimeter dari ujung akar. Preparat dibuat dengan metode squash

(pencet) dengan media gliserin (untuk menjaga posisi preparat). Squash

digunakan mengamati proses pada ujung akar (Haryanti et al., 2009).


Siklus sel adalah periode dari permulaan satu pembelahan menuju ke

permulaan yang lainnya, sedangkan reproduksi seluler adalah proses perputaran

dari pertumbuhan mitosis dan pembelahan sel. Siklus sel terdiri dari interfase dan

mitosis. Interfase itu sendiri terdiri dari tiga fase (G1, S, dan G2). Sedangkan

mitosis terdiri dari 5 fase yaitu profase, prometafase, metafase, anafase dan

telofase. Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel

ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel (Nurul et al., 2014).

Pembuatan sediaan mitosis menggunakan metode squash. Ujung akar

tanaman dipotong dan kemudian dimasukkan ke dalam larutan fiksasi. Ujung akar

tanaman merupakan bahan yang ideal dalam pengamatan pembelahan sel secara

mitosis (Ernawati, 2007).

Pertumbuhan akar tidak akan terjadi apabila seluruh tunas dihilangkan

atau dalam keadaan istirahat. Pembelahan sel yang terjadi pada titik tumbuh

ujung-ujung akar tergantung pada persediaan karbohidrat yang cukup.

Pembelahan tersebut dapat diamati dengan membuat preparat menggunakan

metode squash (Hayati et al., 2012).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Kamis, 21 Maret 2019 pada pukul

08.00 WITA sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit In

Vitro Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu silet, pipet tetes,

mikroskop, kaca preparat dan penutupnya, petrdist, tube, pinset, lampu bunsen,

alat tulis menulis dan kamera.

Bahan yang digunakan adalah akar tanaman bawang putih, tisu, aquadest

larutan aceto orcein, larutan carnoy spiritus dan kuteks bening.

3.3. Prosedur Kerja


Prosedur kerja pengamatan pembelahan sel pada akar tanaman bawang

yaitu sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Menyiapkan ujung akar tanaman yang telah difiksasi menggunakan larutan

carnoy selama 2 hari 2 malam sebelum pengamatan

3. Mengeluarkan potongan akar tanaman bawang dari tube kedalam petridist yang

kemudian dibilas dengan aquadest sebanyak 3 kali 5 menit

4. Setelah dilakukan pembilasan memasukan kembali kedalam tube kemudian

direndam menggunakan larutan aceto orcein selama 10 menit


5. Setelah itu pindahkan akar tanaman bawang diatas petridist kemudian lakukan

pengirisan ujung akar setipis mungkin

6. Kemudian meletakkan ujung akar yang telah di iris ke atas kaca preparat,

meneteskan aceto orcein ke atas preparat, menutup preparat dengan kaca

penutup

7. Melakukan proses pembakaran dengan melewatkan preparat ujung akar

tanaman bawang di atas api spiritus

8. Setelah pembakaran menekan preparat atau melakukan mengetukan dengan

cepat menggunakan karet penghapus pensil serta melakukan metode (squash)

9. Memberikan kuteks bening pada preparat tersebut

10. Selanjutnya mengamati fase pembelahan sel akar tanaman bawang di bawah

mikroskop

11. Mendokumentasikan semua kegatan praktikum dan hasil pengamatan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil dari praktikum pengamatan pembelahan sel pada akar bawang putih

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Hasil pengamatan pembelahan sel pada akar bawang putih dibawah

mikroskop.

N Gambar Keterangan
O
1. Dinding sel
2. Inti sel
1
1
2

1. Dinding sel
1
2. Inti sel
2
2

1. Dinding sel
2 2. Inti sel
3

1
4.2. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan pengamatan pembelahan

sel secara mitosis pada ujung akar bawang putih. Alasan menggunakan akar

bawang putih agar memudahkan praktikan dalam pengamatan di bawah

mikroskop, dan ujung akar merupakan bagian yang sedang aktif membelah.

Pembelahan mitosis pada akar tanaman bawang kami tidak mendapatkan

proses pembelahan mitosis yaitu dengan 4 tahap-tahap proses pembelahannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam praktikum ini mungkin pada

saat pemotongan akar bawang itu tidak teliti, cara pewarnaan pada kaca preparat

yang salah atau terlalu banyak memberi zat pewarna. Bahan-bahan yang

digunakan dalam praktikum adalah aquades dan aceto orcein. Perendaman dengan

aquades, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar

bawang, karena dengan pemberian aquades dapat memperjelas batas tudung akar

dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan

bagian lain dari akar bawang, pemberian aquades ini juga dapat melunakkan

dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Sedangkan pemberian aceto

orcein adalah sebagai zat pewarna bagi preparat yang sudah dibuat agar sel-sel

akar bawang tadi tampak jelas jika diamati di bawah mikroskop.

Setelah mengetahui waktu pembelahan mitosis pada tanaman hal yang

harus diperhatikan selanjutnya adalah waktu pemotongan akar. Waktu

pemotongan akar berkaitan dengan durasi mitosis dan indeks mitosis. Durasi

mitosis setiap spesies tanaman bergantung pada kondis lingkungan, faktor utama

dari durasi mitosis yaitu temperatur dan nutrisi. Beberapa spesies tanaman
memerlukan suhu tertentu dan lama penyinaran yang berbeda, sehingga untuk

mendapatkan waktu potong yang tepat diperlukan pengamatan yang berulang-

ulang pada waktu yang berbeda.

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung.

Pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-

tahapan yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase,

anafase dan telofase. Mitosis terjadi didalam sel somatik yang bersifat

meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh

(ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan

dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan

kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot.

Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan

mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis, Pembelahan

mitosis dibagi menjadi empat fase yakni profase, metafase, anafase dan telofase.

Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya meristematik,

pada tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang. Metode squash

merupakanmetode yang digunakan untukmendapatkan suatu sediaan dengancara

memejet sebuah objek diatas gelasobjek atau kaca preparat.

5.2. Saran

Perlu dilakukan analisis mitosis pada berbagai tanaman yang lain,

sehingga mahasiswa dapat mengamati berbagai macam kromosom tanaman pada

saat mitosis.
DAFTAR PUSTAKA

Butt, M. S., dan Sultan M. T. 2009. Garlic Nature’s Protection Against


Psysiological Threats. Critical Reviews In Food Science And Nutrition.
Vol. 49 (6) : 538-551.

Elrod, Susan. 2007. Teori Dan Soal-Sol Gentika Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Ernawati E. 2007. Efek Antimitosis Ekstrak Umbi Kembang Sungsang (Gloriosa
superb Linn) terhadap Pembelahan Sel Akar Tanaman Cabai Merah
(Capsicum annum L.), Jurnal Sains MIPA, Vol. 13 (1) : 35-38.
Haryanti, S., Hastuti, R.B., Setiari, N. dan Banowo, A. 2009. Pengaruh Kolkisin
terhadap Pertumbuhan, Ukuran Sel Metafase dan Kandungan Protein Biji
Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L. Wilczek), Jurnal Penelitian
Sains Dan Teknologi, Vol. 10 (2) : 112-120.
Hayati, E., Sabaruddin dan Rahmawati. 2012. Pengaruh Jumlah Mata Tunas dan
Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Jarak
Pagar (Jatropha Curcas L.), Jurnal Agrista, Vol. 16 (3) : 129-134.
Meyers dan Michelle. 2006. Garlic an Herb Society of America Guide. The Herb
Society of America.
Nurul M, Muthiadin C, Wahidah B F, Aziz I R, 2014. Preparasi Kromosom Fase
Mitosis Markisa Ungu (Passifloraedulis) Varietas Edulis Sulawesi
Selatan. Biogenesis, Jurnal Ilmiah Biologi, Vol. 2 (1) : 48-55.

Anda mungkin juga menyukai