Anda di halaman 1dari 3

Definisi hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg
atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg dalam 2 kali pengukuran
dengan jarak pemeriksaan minimal 10 menit (Bawazier, 2008).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 hipertensi adalah salah satu yang
memegang adil yang penting untuk penyakit jantung dan stroke yang dapat menjadi penyebab
kematian dan kecacatan nomor satu.

Menurut American Society of Hypertension (ASH) hipertensi adalah suatu sindrom atau
kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks
dan saling berhubungan.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah
sistolik yang persisten diatas 140 mmHg sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling
berhubungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi
1. Genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai
risiko menderita hipertensi.
2. Obesitas
Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan
kelompok etnik di semua umur. Menurut National Institutes for Health USA (NIH,1998),
prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30
(obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi
18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal
menurut standar internasional).
3. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung
dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause salah satunya adalah penyakit jantung
koroner. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen
yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL).
4. Stres
Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan meningkat
sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat
sehingga tekanan darah pun meningkat.
5. Kurang olahraga
Olahraga banyak dihubungkan pengelolaan penyakit tidak menular, karena olahraga
isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan
darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung sehingga menjadi terbiasa apabila
jantung harus melakukan pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu.
Kurangnya aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi karena bertambahnya
risiko untuk menjadi gemuk.
6. Pola asupan garam dalam diet
Badan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) merekomendasikan pola
konsumsi garam yang dapat mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Kadar sodium yang
direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6
gram garam) perhari. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium
di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya cairan intraseluler
ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume
cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga
berdampak kepada timbulnya hipertensi.
7. Kebiasaan merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat dapat dihubungkan
dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal
yang mengalami ateriosklerosis.
Daftar Pustaka

Bawazier, L.A., 2008. Hipertensi. In: Setiati, S., Sari, D.P., Rinaldi, I., Ranitya, R., Pitoyo, C.W.,
2008. Lima Puluh Masalah Kesehatan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 1th ed,
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pp. 34-39.

Hypertension Study Group (2012). Prevalence, Awareness, Treatment And Control Of


Hypertension Among The Elderly In Bangladesh And India: A Multicentre Study.
Bulletin of the World Health Organization, 79(6): 490–500.
eprints.ums.ac.id/50777/26/Naskah%20Publikasi-59.pdf. [Diakses pada 29 April]

American Society of Hypertension. 2010. Blood Pressure and Your Health. Tersedia dalam
http://www.ash-us.org/documents/bloodpressurehealth english.pdf. [Diakses pada 29
April]

Nuraini, Bianti. 2015. Risk Factors of Hypertension. Lampung: Faculty of Medicine, University
of Lampung.
juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/602/606. [Diakses
pada 29 April]

Anda mungkin juga menyukai