Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena

didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA,

DHA taurin, dan spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi.

Manfaat yang terkandung dalam ASI sangat banyak manfaatnya, sehingga

tidak ada alasan apapun bagi ibu untuk tidak menyusui. Pemberian ASI

merupakan hak anak sehingga jika ibu menolak melakukannya maka ia

telah menelantarkan anaknya sendiri.(1) Pencapaian ASI Eksklusif bayi 0-5

bulan pada tahun 2016 yaitu sebesar 54,0%, sedangkan bayi yang telah

mendapatkan ASI Eksklusif 0-6 bulan hanya mencapai 29,5%, sehingga

capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang

diharapkan yaitu sebesar 80%.(2)

Pemberian ASI Eksklusif dapat menurunkan Angka Kematian Bayi

(AKB) yang ditetapkan di Indonesia. Pemberian ASI dalam jumlah cukup

merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan

gizi bayi selama 6 bulan pertama sehingga dapat mencapai tumbuh

kembang yang optimal.(3) Hal ini sesuai dengan penelitian yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan berat badan pada

bayi yang diberi ASI eksklusif lebih tinggi dibandingkan bayi Non ASI

eksklusif. (4)

1
2

Presentasi pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Jawa

Tengah pada tahun 2015 sebesar 61,6%, sedikit meningkat dibandingkan

presentase pemberian ASI eksklusif tahun 2014 yaitu 60,7%. Menurut data

dinkes kota Semarang tahun 2016 pencapaian ASI eksklusif sebesar 55%

sedangkan cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Bangetayu yaitu 45,26%

masih belum memenuhi target 55%. (5)

Beberapa faktor ibu yang dapat mempengaruhi produksi ASI yaitu

frekuensi pemberian susu, berat bayi saat lahir, usia kehamilan saat

melahirkan, usia ibu dan paritas, psikologi ibu menyusui, pil kontrasepsi,

teknik menyusui dan perawatan payudara.(6) Metode yang dapat digunakan

untuk memperlancar ASI dan meningkatkan produksi ASI yaitu dengan

melakukan breast care.(7) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa breast care pada ibu post partum dapat meningkatkan

produksi ASI.(8) Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan volume ASI setelah dilakukan

breast care pada ibu menyusui. (9)

Metode yang dapat digunakan untuk memperlancar produksi ASI

selain breast care yaitu dengan pijat endorphin. Pijat endorphine dapat

merangsang pengeluaran hormon endorphine dan dapat merangsang

munculnya refleks prolaktin dan oksitosin sehingga meningkatkan volume

dan produksi ASI.(10) Hasil intervensi penelitian menunjukan bahwa

dilakukannya pijat endorphin mempunyai pengaruh yang bermakna secara

statistik terhadap volume ASI pada ibu post partum.(11) Hasil penelitian
3

juga menunjukkan breast care yang dilakukan pada ibu post sc sangat

efektif terhadap kelancaran pengeluaran ASI. (12)

Data Puskesmas Bangetayu pada bulan Mei 2018 ibu primipara

yang melahirkan sebanyak 7 ibu post partum, diantaranya 3 ibu post

partum yang memberikan ASI dan 4 ibu post partum tidak memberikan

ASI. Sedangkan pada ibu multipara yang melahirkan sejumlah 13 ibu post

partum, diantaranya 6 memberikan ASI dan 7 ibu post partum yang tidak

memberikan ASI. Beberapa alasan ibu yang tidak memberikan ASI pada

bayinya yaitu pengeluaran ASI yang tidak lancer, putting susu lecet dan

bayi tidak mau menyusu ibu.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang dengan judul

“Pengaruh Pijat Endorphin dan Breast care pada Ibu Menyusui Terhadap

Produksi ASI Puskesmas Bangetayu Kota Semarang”

B. PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh pijat

endorphin dan breast care terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di

Puskesmas Bangetayu kota Semarang?

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pijat endorphindan dan breast care pada ibu

menyusui terhadap produksi ASI di Puskesmas Bangetayu Kota

Semarang.
2. Tujuan Khusus
4

a. Mengetahui produksi ASI sebelum dilakukan pijat endorphin dan

breast care pada ibu menyusui di Puskesmas Bangetayu Kota

Semarang
b. Mengetahui produksi ASI sesudah dilakukan pijat endorphin dan

breast care pada ibu menyusui di Puskesmas Bangetayu Kota

Semarang
c. Mengetahui pengaruh produksi ASI sebelum dan sesudah

dilakukan pijat Endorphin dan breast care pada ibu menyusui di

Puskesmas Bangetayu Kota Semarang


D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Ibu Menyusui
Hasil penilitian ini diharapkan kepada ibu menyusui dapat

menerapkan dan melakukan pijat endorphin dan breast care pada ibu

untuk memperlancar produksi ASI sehingga dapat mencapai ASI

secara esklusif.
2. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kebijakan

dan masukkan dalam melaksanakan asuhan kebidanan masa nifas

tentang pijat endorphine dan breast care pada ibu menyusui untuk

memperlancar produksi ASI.

3. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian dan

mendapatkan ilmu yang di miliki peneliti serta dapat menambah

wawasan dan bisa mengetahui pengaruh pijat endorphin dan breast

care pada ibu menyusui dengan kelancaran produksi ASI.


E. KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


5

Nama dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan


Penelitian
Pri Widayati Penerapan Pijat Hasil penelitian a. Metode penelitian sebelumnya
(2017) Endorphine Terhadap menunjukan adanya menggunakan metode diskriptif
Kelancaran Produksi perbedaan kelancaran analitik. Sedangkan sekarang
Dan Pengeluaran ASI produksi dan menggunakan merupakan
Pada Ibu Nifas pengeluaran ASI. penelitian kuantitatif dengan
Di Puskesmas quasy experimental study design,
Buayan Cara analisa data dalam penelitian
ini uji t-test independent.
b. Variabel sebelumnya pijat
endorphin dengan kelancaran
produksi asi dan pengeluaran asi.
Sedangkan variabel sekarang pijat
endorphin dan breast caredengan
asi dan produksi asi.
c. Sampel sebelumnya dengan ibu
nifas dan sekarang dengan ibu
yang menyusui.
d. Penelitian sebelumnya di
puskesmas buayan dan sekarang
dilakukan di Puskesmas
Bangetayu kota semarang.

Juhar Latifah, Perbandingan Breast Hasil penelitian a. Penelitian ini merupakan


Abdulrahman Care Dan Pijat adalah produksi ASI penelitian kuantitatif dengan
Wahid dan oksitosin Terhadap pada ibu post partum quasy experimental study design.
Agianto (2015) Produksi ASI Pada normal dengan Cara analisa data dalam penelitian
Ibu Post Partum perewatan breast care ini uji t-test independent.
Normal dengan jumlah rata Sedangkan penelitian sekarang
rata 31,4375, merupakan penelitian kuantitatif
produksi ASI pada dengan quasy eksperimental study
ibu yang di lakukan design.
pijat oksitosin jumlah b. Variabel sebelumnya breast care
rata-rata 24,8750 dan pijat oksitoksin terhadap
terdapat perbedaan produksi ASI pada ibu post
antara breast care partum normal di RSUD Ratu
dengan pijat Zalena Martapura, sekarang brast
oksitoksin terhadap care dan pijat endorphin di
produksi ASI Normal puskesmas Bangetayu.
c. Sampel sebelumnya nifas
sekarang ibu menyusui.
d. Penelitian sebelumnya dilakukan
di ruang nifas RSUD Ratu
Zalecha Martapura. Sedangkan
penelitian sekarang dilakukan di
Puskesmas Bangetayu.
Baiq Eka Putri Pengaruh Endorphin Hasil penelitian a. Penelitian ini merupakan jenis
Saudia dan Ni Massage Terhadap menemukan ada penelitian pre eksperimen dengan
Nengah Arini Peningkatan Produksi pengaruh yang model pendekatan non randomized
Murni (2016) Asi Pada Ibu Yang signifikan endorphin control group pre test post test atau
Terdeteksi Post massage terhadap non equivalen control group
Partum Blues Dengan peningkatan ASI, design. Penentuan sampel
Skrining Epds sehingga dapat menggunakan teknik purposive
(Edinburgh Post disimpulkan sampling. Sedangkan sekarang
6

Nama dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan


Penelitian
Partum Depression endorphin massage menggunakan merupakan
Scale) Di Puskesmas dapat dijadikan penelitian kuantitatif dengan
Wilayah Kerja Sekota sebagai terapi quasy experimental study design,
Mataram alternatif yang Cara analisa data dalam penelitian
efektif dalam ini uji t-test independent. ariabel
meningkatkan
sebelumnya pijat endorphin
produksi ASI serta
penatalaksanaan
dilakukan pada ibu yang
postpartum blues. terdeteksi post partum blues
variabel yang sekarang breast
care dan pijat endorphin
dilakukan pada ibu menyusui.
b. Sampel sebelumnya dengan ibu
yang terdeteksi Post Partum
Blues, sedangkan sampel
penelitian sekarang dengan ibu
menyusui.
c. Penelitian dilakukan di
Puskesmas Wilayah kerja
Sekota Mataram dan penelitian
sekarang dilakukan di
Puskesmas Bangetayu
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai