Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA

PEMBELAJARAN (SAP) POSYANDU

Pokok Bahasan : Vitamin A

Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian vitamin A

2. Manfaat vitamin A

3. Sumber Vitamin A.

4 . Tanda dan gejala kekurangan vitamin A.

5. Cara mencegah kekurangan vitamin A

6. Cara memperoleh vitamin A

7. Dosis dan jadwal pemberian vitamin pada bayi dan balita

Sasaran : Ibu Yang Mempunyai Bayi dan Balita

Waktu : 1x30 Menit

Tempat : Kelas Balita

A. TUJUAN PENYULUHAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, Ibu-ibu diharapkan dapat mengetahui tentang

Vitamin A
2. Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan penyuluhan ini, Ibu-ibu diharapkan mampu

memahami dan mengerti tentang : Pengertian vitamin A, Cara mencegah

kekurangan vitamin A, Tanda dan gejala kekurangan vitamin A, Dosis vitamin

A, Manfaat Vitamin A dan Cara memperoleh vitamin A.

B. MATERI

1. Pengertian vitamin A

2. Manfaat vitamin A

3 Tanda dan gejala kekurangan vitamin A.

4. Cara mencegah kekurangan vitamin A

5. Cara memperoleh vitamin A

6. Dosis dan jadwal pemberian vitamin pada bayi dan balita

C. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Wakt Medi

u a

Pendahuluan a. Mengucapkan a. Menjawab 5

salam salam. menit

b. Memperkenalka

n diri b. Memperhatikan.

c. Menyampaikan c. Memperhatikan.
tujuan d. Memperhatikan.

penyuluhan

d. Menyampaikan

latar belakang

dan materi

Penyajian a. Menanyakan a. Menjawab 15

kepada Ibu pertanyaan yang menit

tentang Vitamin diberikan

A. b. Memperhatikan.

b. Memberikan c. Memperhatikan

respon terhadap d. Memperhatikan.

jawaban yang e. Memperhatikan.

disampaikan. f. Memperhatikan

c. Menjelaskan g. Memperhatikan..

tentang h. Memperhatikan.

pengertian i. Memperhatikan.

Vitamin A. j. Memperhatikan.

d. Menjelaskan

tentang sumber

Vitamin A

e. Menjelaskan

tentang Manfaat

Vitamin A.
f. Menjelaskan

tentang tanda

dan gejala

kekurangan

Vitamin A.

g. Menjelaskan

tentang cara

pencegahan

Kekurangan

Vitamin A.

h. Menjelaskan

tentang cara

memperoleh

Vitamin A.

i. Menjelaskan

tentang

bagaimana cara

memperoleh

Vitamin A.

j. Menjelaskan

tentang Dosis

dan Jadwal

pemberian
vitamin pada

bayi dan balita.

Penutup a. Menanyakan a. Menjawab. 10

kembali materi b. Memberikan menit

yang telah kesempatan pada

disampaikan. ibu yang lain

b. Memberikan untuk menjawab.

kesempatan c. Memperhatikan.

pada Ibu untuk d. Memperhatikan.

menjawab. e. Memperhatikan.

c. Memberikan f. Memperhatikan

kesempatan dan menjawab

pada Ibu yang salam.

lain untuk

bertanya.

d. Menyimpulkan

materi yang

telah

disampaikan

bersama Ibu.

e. Memberikan

masukan/saran.

f. Menutup
kegiatan

penyuluhan dan

mengucapkan

salam penutup.

D. METODE

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

c. Diskusi

E. MEDIA/ALAT

a. Flipchart

b. Power Point

F. EVALUASI

1. Apa saja sumber Vitamin A?

2. Apa manfaat Vitamin A bagi tubuh manusia?

3. Sebutkan tanda dan gejala kekurangan Vitamin A?

4. Sebutkan bagaimana cara pencegahan kekurangan Vitamin A?

5. Kapan jadwal pemberian Vitamin A bagi bayi dan balita dan dosis pemberian

pada bayi dan balita.


MATERI

A. Latar Belakang

Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan masalah kesehatan utama

di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. KVA terutama

sekali mempengaruhi anak kecil, diantara mereka yang mengalami defisiensi

dapat mengalami xerophthalmia dan dapat berakhir menjadi kebutaan,

pertumbuhan yang terbatas, pertahanan tubuh yang lemah, eksaserbasi

infeksi serta meningkatkan resiko kematian. Hal ini menjadi nyata bahwa

KVA dapat terus berlangsung mulai usia sekolah dan remaja hingga masuk

ke usia dewasa (Keith dan West, 2008).

Penanggulangan masalah Kurang Vitamin A (KVA) pada anak

Balita sudah dilaksanakan secara intensif sejak tahun 1970-an, melalui

distribusi kapsul vitamin A setiap 6 bulan, dan peningkatan promosi

konsumsi makanan sumber vitamin A. Dua survei terakhir tahun 2007 dan

2011 menunjukkan, secara nasional proporsi anak dengan serum retinol

kurang dari 20 ug sudah di bawah batas masalah kesehatan masyarakat,

artinya masalah kurang vitamin A secara nasional tidak menjadi masalah

kesehatan masyarakat (Depkes, 2012).

B. Pembahasan

a. Pengertian Vitamin A

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan

disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar,
berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh

terhadap penyakit.

b. Sumber Vitamin A

Sumber Vitamin A dari hewani dan nabati bisa kita dapatkan dari

mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan vitamin A

antara lain yaitu :

o Wortel

o Minyak ikan

o Susu dan olahannya, termasuk mentega dan tepung susu

o Keju dan olahannya

o Hati, daging sapi dan ayam, telur, sarden, ikan dan lain sebagainya

o Biji-bijian dan kacang-kacangan seperti kacang merah

o Dari umbi-umbian yaitu ubi kuning, ubi jalar dan ubi rambat merah

o Dari sereal dan produk olahan dari gandum dan jagung

o Dari sayur-sayuran hijau, seperti bayam, kacang panjang, rumput laut,

kangkung, semangi, terong dan lain sebagainya.

o Dari buah-buahan seperti apel, mangga, sukun, namun umumnya banyak

terdapat pada buah-buahan berwarna kuning seperti pisang dan pepaya.

c. Manfaat Vitamin A

Manfaat serta fungsi Vitamin A sendiri ada beberapa diantaranya adalah :

1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang.

Bila kita dari cahaya terang diluar kemudian memasuki ruangan yang

remang-remang cahayanya, maka kecepatan mata beradaptasi setelah

terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A yang

tersedia didalam darah. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah

rabun senja. Suplementasi vitamin A dapat memperbaiki penglihatan

yang kurang bila itu disebabkan karena kekurangan vitamin A

(Melenotte et al., 2012).

2. Pertumbuhan dan Perkembangan

Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang.

Bila kita dari cahaya terang diluar kemudian memasuki ruangan yang

remang-remang cahayanya, maka kecepatan mata beradaptasi setelah

terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A yang

tersedia didalam darah. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah

rabun senja. Suplementasi vitamin A dapat memperbaiki penglihatan

yang kurang bila itu disebabkan karena kekurangan vitamin A

(Melenotte et al., 2012).

3. Reproduksi

Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur

dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A

dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah

mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam

melahirkan. Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel


epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga

berpengaruh dalam pencegahan kanker kulit, tenggorokan, paru-paru,

payudara dan kandung kemih (Knutson dan Dame, 2011).

4. Fungsi Kekebalan

Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada

manusia. Dimana kekurangan vitamin A dapat menurunkan respon

antibody yang bergantung pada limfosit yang berperan sebagai

kekebalan pada tubuh seseorang (Almatsier, 2008).

5. Perkembangan Jantung

Defek kardiak dan cabang aorta diamati sebagai bagian dari

sindroma kekurangan vitamin A. singkat kata, peranan vitamin A dalam

perkembangan jantung mamalia meliputi pembentukan pipa pola

jantung dan lingkaran, ruang dan katup saluran keluar, trabekulasi

ventrikel, diferensiasi kardiomiosit dan pengembangan pembuluh

koroner (Knutson dan Dame, 2011).

6. Perkembangan Ginjal dan Saluran Kencing

Kekurangan vitamin A pada kehamilan dapat berkorelasi dengan

kekurangan jumlah nefron sub-klinis dan sedikit defisit nefron yang tidak

disadari pada saat lahir, tapi mungkin bisa berkontribusi dalam jangka

panjang terjadinya gagal ginjal dan hipertensi (Knutson dan Dame,

2011).

7. Diafragma
Fungsi diafragma sebagai otot utama respirasi dan sebagai pembatas

antara rongga dada dan perut. Hernia diafragma kongenital (CDH)

terjadi pada sekitar satu dari 3000 kelahiran, dan berhubungan dengan

kematian neonatal yang tinggi. Vitamin A sangat penting bagi

perkembangan diafragma normal, dan telah disimpulkan bahwa

gangguan sinyal retinoid dapat berkontribusi pada etiologi dari gangguan

manusia (Knutson dan Dame, 2011).

8. Paru dan Saluran Nafas serta Aliran Udara

Defek Respirasi termasuk agenesis paru kiri, hypoplasia paru

bilateral, dan agenesis esophagotracheal septum digambarkan dalam

sindroma KVA awal namun dikarakteristikkan sebagai kelainan yang

jarang terjadi. Paru berkembang dari foregut endoderm selama

perekembangan awal embrio. RA dari mesoderm splanchnic di sekitar

endoderm foregut telah penting ditemukan untuk pembentukan tunas

paru primordial. Sebuah laporan terbaru di New England Journal of

Medicine menunjukkan bahwa, di daerah endemik dengan defisiensi

vitamin A (retinol), anak-anak yang ibunya menerima suplementasi

vitamin A sebelum, selama, dan selama 6 bulan setelah kehamilan

memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik ketika mereka diuji pada 9

sampai 11 tahun daripada anak-anak yang ibunya menerima suplemen

beta karoten atau plasebo. Selain itu, mereka menemukan bahwa periode

di mana suplementasi dengan vitamin A yang paling penting adalah dari

kehamilan usia postnatal dari 6 bulan (Knutson dan Dame, 2011).


d. Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin A (KGV)

e. Cara Pencegahan Kekurangan Vitamin A

f. Cara Memperoleh Vitamin A

g. Dosis dan Jadwal Pemberian Vitamin A

Anda mungkin juga menyukai