Laporan Hasna .2
Laporan Hasna .2
DISUSUN OLEH
:
Nama : HASNA NUR SYAHRIN
Nomor Induk Siswa : 116007054
Program Studi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Menyetujui :
Mengetahui :
Mengetahui/Menyetujui
Kepala SMK Negeri 3 Cimahi
Assalamualaikum Wr. Wb
PENDAHULUAN
Direktur Utama
Divisi Teknologi
Informasi
Sedangkan Menurut Rivai (2011:825) . Disiplin kerja adalah suatu alat yang
dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang dalam memenuhi segala peraturan
perusahaan.
Berikut ini adalah disiplin kerja pegawai di PT. Dirgantara Indonesia :
1. Jumlah hari kerja perusahaan adalah 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu yaitu
hari Senin sampai dengan Jum’at
2. Karyawan wajib menggunakan ID card, apabila ID card tertinggal, karyawan
wajib menulis surat keterangan bahwa karyawan tersebut tidak membawa ID
card
3. Mentaati ketentuan jam kerja yang berlaku di perusahaan. Apabila karyawan
tidak mentaati ketentuan jam kerja, makasa karyawan harus bersedia dia beri
sanksi seperti pemotongan gaji.
4. Jam kerja karyawan hari Senin sampai dengan kamis pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB. Hari Jum’at pukul 07.20 WIB sampai dengan 17.00 WIB.
Setiap karyawan yang terlambat masuk kerja atau terlambat kembali ke tempat
kerja, maka akan diberi sanksi pemotongan gaji yang dihitung permenit,
5. Isitirahat hari Senin sampai dengan Kamis selama 60 (enam puluh)menit, yang
dilaksanakan pada waktu antara pukul 11.20 sampai dengan 12.30. Sedangkan
waktu istirahat hari Jum’at selama 90 (sembilan puluh) menit yang dilaksanakan
dari pukul 11.30 WIB sampai dengan 13.00 WIB.
6. Pakaian yang digunakan oleh pegawai adalah memakai atau menggunakan
perlengkapan atau pakaian kerja sesuai dengan lingkungan kerjanya.
7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan kedisiplinan dan bertanggung jawab.
1. Karyawan yang meninggalkan tempat kerja tanpa ijin yang sah dari atasan pada
jam kerja akan di jatuhi sanksi Peringatan Lisan 1 (satu)
2. Ketinggalan ID Card sebanyak 4 (empat) kali dalam waktu 1 (satu) bulan akan
dijatuhi sanksi Peringatan Lisan 1 (satu)
3. Karyawan yang tidak menunjukan kesungguhan bekeja tanpa alasan yang jelas
akan di jatuhi sanksi Peringatan Lisan 2 (dua)
4. Karyawan yang mankir selama 2 (dua) hari kerja berturut-turut atau 4 (empat)
hari kerja tidak berturut-turut akan di jatuhi sanksi Peringatan Tertulis 1 (Satu)
5. Karyawan yang menolak untuk dimutasikan dengan alasan yang tidak dapat
diterima akan di jatuhi sanksi Peringatan Tertulis 1 (satu)
6. Karyawan yang mankir selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut atau 5 (lima) hari
kerja tidak berturut-turut akan di jatuhi sanksi Peringatan Tertulis 2 (dua)
7. Karyawan yang menyalah gunakan waktu bekerja akan di jatuhi sanksi
Peringatan Tertulis 2 (dua)
8. Karyawan mankir selama 4 (empat) hari kerja berturut-turut, atau 6 (enam) hari
bekerja tidak berturut-turut selama 1 (satu) bulan akan dijatuhi sanksi Peringatan
Tertulis 3 (tiga)
9. Karyawan yang bekerja ceroboh, lalai dalam melaksanakan tuga sdan tidak
memiliki rasa tanggung jawab sehingga mengganggu kegiatan operasional dan
mengakibatkan kerugian perusahaan akan dijatuhi sanksi Peringatan Tertulis 3
(tiga)
10. Karyawan yang melakukan perbuatan yang diancam dengan sanksi pemutusan
hubungan kerja akan di akan di jatuhkan sanksi skorsing (penghentian kerja
sementara) karyawan yang memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan
sehingga merugikan perusahaan atau kepentingan Negara, atau menghambat
proses pemeriksaan sehubungan dengan pelanggaran disiplin dan tata tertib
kerja akan dijatuhkan sanksi berupa pemutusan hubungan kerja
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1 Teori Umum
3.1.1 Pengelolaan
Pengelolaan menurut Poerwadaninta (2006: 88), adalah peroses membantu
merumuskan kebijakan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan
pengaawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan,
kebijaksanaan, dan pencapaian tujuan.
Menurut Ibnu Syamsi (2008: 8), pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan,
pengelolaan,yang membantu merumuskan kebijakan dan tujuan organisasi atau
yang memberikan pengawasan suatu halyang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
dan pencapaian tujuan dengan menggunakan tenaga orang lain.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:534),
pengelolaan adalah suatu proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan
tujuan organisasi atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan, kebijksanaan, dalam pencapaian tujuan.
3.1.2 Tujuan Pengelolaan Surat
Pengelolaan surat merupakan salah satu kegiatan di bidang administrasi
yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pelayanan kepada berbagai unit
organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Surat dikelola bukan untuk
menjadi beban tambahan bagi sebuah kantor atau organisasi. Dapat dipastikan
bahwa pelaksanaan pengelolaan surat memakan biaya yang mahal, maka petugas
yang menangani harus berhati – hati dalam membandingkan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan unuk mengelola surat. Surat disusun
berdasarkan pertimbangan – pertimbangan yang jelas oleh karena itu, petugas harus
mengetahui tujuan – tujuan yang terkandung dalam kegiatan pengelolaan tersebut.
Menurut sedarmayanti (2003: 83), tujuan pengelolaan surat adalah “ agar surat
dapat sampai kepada pihak yang berkepentingan dengan cepat, tepat, dan aman
serta dengan biaya yang sekecil mungkin sehingga tercapai efesiensi dan
penghematan”
Sehingga dapat dissimpulkan bahwa tujuan pengelolaan surat adlah agara sampai
kepada pihak yang bekerpentingan dengan mudah, dan cepat dengan biaya sekecil
mungkin.
3.1.3. Fungsi Pengelolaan
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah suatu proses dasar untuk menentukan tujuan yang
ingin dicapai.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan hubungan antara skelompok orang yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen
dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber – sumber yang dibutuhkan
termasuk manusia, sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan
sukses.
3. Pergerakan (actuating)
Pergerakan merupakan fungsi manajemen yang dilaksanakan melalui
tahap perencanaan (planning) dan perorganisasian (organizing). Sasaran
dari pergerakan adalah untuk mendapatkan ketaatan, kedisiplinan,
kepatuhan, dan kesediaan untuk mengerjakan tugas yang dilimpahkan
kepada seseorang dengan baik, atau untuk membuat seseorang menjadi
pengikut. Sedangkan tujuan dari pergerakan adalah agar menajemen
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
4. Pengawasan ( controlling)
Pengawasan dapat diartikan sebagai proses menjamin tujuan – tujuan
organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan merupakan suatu
kegiatan penelitian, penilaian dari pelaksanaan kegiatan yang sedang
atau sudah berjalan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
3.1.3 Surat
3.1.3.1 Pengetikan Surat
Kegiatan kantor selalu membutuhkan surat sebagai alat komunikasi,
walaupun sudah terdapat alat konunikasi lain seperti telepon, radio, televisi.
Menurut Tintin Astini & Aah Johariah (2004:19), surat adalah suatu alat untuk
menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis yang dibuat oleh seseorang
atau pejabat kepada pihak lain baik atas nama sendiri maupun jabatan dalam
organisasi. Selain pendapat di atas Euis Sumpriana (2004:13) berpendapat bahwa
“surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan pernyataan – pernyataan atau
informasi secara tertulis dan pihak satu kepada pihak lain, baik atas nama sendiri,
meupun atas nama jabatannya dalam sebuah organisasi, instansi ataupun
perusahaan.” Sedangkan pengertian surat menurut pendapat Durotul Yatimah
(2008: 123): “Surat merupakan salah satu sarana komunikasi sacara tertulis untuk
menyampaikan informasi dari satu pihak (orang,instansi, atau organisasi) kepada
pihak lain 9orang,instansi, atau organisasi). Informasi dalam surat dapat berupa
pemberitahuan, pernyataan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebaginya.”
Jadi bisa di simpulkan dari beberapa pengertian menurut tokoh tersebut, bahwa
surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu
pihak ke pihak lainnya.
a) Surat yang sudah berdisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buku ekspedisi
intern.
b) Menyampaikan surat terlebih dahulu melalui buku ekspedisi kepada pejabat
yang bersangkutan.
c) Petugas pengarah atau ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda
untuk dicatat dalam buku pengarahan.
7. Arsip
Setelah surat di gandakan sesuai dengan perintah, maka surat diarsipkan dan
dimasukan kedalam ordner
B. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar
1. Perintah Pembuatan Surat
Atasan akan memerintah staff untuk membuat konsep surat yang
bersangkutan dengan projek.
2. Pembuatan Konsep
Konsep surat hendaklah di buat dan di susun secara rapi sehingga
memudahkan juru ketik untuk mengetiknya.
3. Konsep diketik menjadi surat dengan bentuk yang ditentukan oleh staff /
bawahan.
Setelah konsep tersebut disetujui, maka tahap selanjutnya ialah konsep surat
tersebut diketik. Sebelum surat ditandatangani oleh pejabat yang berwenang,
maka surat diperiksa terlebih dahulu apakah surat sudah sesuai dengan konsep
surat.
4. Pemeriksaan /Pengoreksian oleh atasan .
Setelah surat diketik, lalu dilakukan pemeriksaan / penngoreksian oleh
atasan. Jika ada yang salah atau tidak sesuai akan diperbaiki sesuai arahan.
5. Pembubuhan Paraf
Setelah pemeriksaan dan surat diketik ulang maka akan diberikan paraf untuk
tanda bahwa surat tersebut telah dikoreksi.
6. Penandatanganan Surat Oleh Atasan
Setelah surat di paraf dan dikoreksi, surat ditandatangani oleh atasan.
7. Pemberian Nomor Surat
Pemberian nomor surat dilakukan oleh petugas pencatat surat sesuai dengan
urutan pada buku agenda surat keluar.
Penomoran surat di PT Dirgantara Indonesia memiliki format sebagai berikut :
1. Nomor surat untuk di kawasan PT Dirgantara Indonesia
NOTA/Nomor Surat/Klasifikasi Surat/Unit Organisasi/Bulan/Tahun
Contoh : NOTA/1215/037.02/FD0000/09/2018
2. Nomor surat untuk keluar kawasan PT Dirgantara Indonesia
PTD/Nomor Surat/Klasifikasi Surat/ Unit Organisasi/Bulan/Tahun
Contoh : PTD/1215/037.02/FD0000/09/2018
Kolom buku agenda surat keluar dapat dibuat seperti tabel dibawah :
No Nomor Tanggal Surat Kepada Perihal
Surat
8. Pengiriman Surat
Surat dikirim kepada Departemen yang bersangkutan, yang telahdituliskan
oleh atasan di lembar disposisi
9. Arsip
Surat asli dikirimkan kepada yang dituju maka surat yang telah digandakan
dimasukan kedalam ordner untuk diarsipkan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan praktek
kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan prkatek secara langsung untuk
mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk bekerja profesional, dan standar
kelululsan.
Setelah PKL di PT DIRGANTARA INDONESIA selama 2, 5 bulan saya merasa
bangga dan mendapat banyak ilmu serta pengalaman yang akan sangat bermanfaat.
Ilmu tentang pengelolaan surat masuk dan surat keluar antara teori serta praktek
disekolah ternyata di sederhanakan. Di PT DIRGANTARA INDONESIA sudah
ada pengelolaan surat masuk dan keluar dengan sistem komputer.
4.2 Saran-saran
4.2.1 Saran Untuk Pihak Industri
1. Sebaiknya siswa PKL di perbolehkan membawa alat komunikasi ke dalam
lilngkungan kantor.
2. Semoga PT DIRGANTARA INDONESIA lebih baik lagi dan lebih sukses.