Peran Akhlakul Karimah Dalam Perkembanga
Peran Akhlakul Karimah Dalam Perkembanga
DAN TEKNOLOGI
Ditulis Oleh :
Raden Muhammad Ridhwan Satria Kumara ( IPS )
Ichwan Ghozy ( IPA )
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2.Tujuan dan Manfaat Penulisan .......................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imu dan Teknologi ........................................... 3
2.2 Pengertian Akhlakul Karimah ............................................ 4
2.3 Pandangan Islam Terhadap IPTEK .................................... 7
2.4 Penyikapan terhadap perkembangan IPTEK ...................... 11
2.5 Hubungan Iptek dan Agama ............................................... 13
2.6 Analisis Kandungan Ayat Al-Quran .................................. 18
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................ 20
3.2. Saran .................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan perilaku yang harus dimiliki seseorang dalam menyikapi pesatnya
perkembangan sains dan teknologi. Karena pada masa sekarang masyarakat
mengalami krisis akhlakul karimah dalam menyikapi arus perkembangan
teknolog. Berdasarkan hal tersebut, penulis menulis karya ilmiah dengan
judul "PERAN AKHLAKUL KARIMAH DALAM PERKEMBANGAN
SAINS DAN TEKNOLOGI"
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata ilmu berasal dari bahasa arab: 'alima (ia telah mengetahui). Kata jadian;
'ilmu berarti pengetahuan. Dan memang dalam bahasa indonesia
sehari-hari ilmu diidentikkan dengan pengetahuan (Sidi, 1997).
َ سادَ َسنَ هللاُ إِلَيْكَ َوالَ تَبْغِ اْلف َ َْص ْيبَكَ ِمنَ الدُّ ْنيَا َوأَحْ س ِْن َك َما أَح َ َوا ْبت َغِ فِ ْي َما آَتَاكَ هللاُ الد
َ َّار اْآلَ ِخ َرة َ َوالَ ت َ ْن
ِ سن
َض إِ َّن هللاَ الَ ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِديْنِ فِي اْأل َ ْر
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)
3
Adapun teknologi yaitu, "Penerapan konsep ilmiah yang tidak hanya
bertujuan menjelaskan gejala-gejala alam untuk tujuan pengertian dan
pemahaman", namun lebih jauh lagi bertujuan memanipulasi faktor-faktor
yang terkait dalam gejala-gejala tersebut, untuk mengontrol dan mengarahkan
proses yang terjadi.
Akhlak terpuji adalah akhlak yang baik, diwujudkan dalam bentuk sikap,
ucapan dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran islam. Akhlak terpuji
yang ditujukan kepada Allah SWT berupa ibadah, dan kepada Rasulullah
4
SAW dengan mengikuti ajaran-ajarannya, serta kepada sesama manusia
dengan selalu bersikap baik kepada sesama. Akhlak terpuji adalah akhlak
yang meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT dan juga dalam
pandangan manusia.
Memiliki akhlak yang baik atau akhlak mulia bagi setiap manusia adalah
suatu hal yang sangat penting. Karena dimanapun kita berada, apapun
pekerjaan kita, akan di senangi oleh siapa pun. Artinya, akhlak menentukan
baik buruknya seseorang di hadapan sesama.
Ada beberapa contoh sikap terpuji yang harus di miliki dan di amalkan oleh
setiap orang terutama bagi seorang muslim, diantaranya (Teguh, 2013):
2. Shidiq (benar)
Shidiq juga merupakan salah satu sifat terpuji yang dimiliki Rasulullah SAW.
Dalam kehidupan sehari-hari shidiq dapat diartikan jujur. Seorang muslim
harus bersikap jujur dalam setiap ucapan atau perbuatan, karena kejujuran
merupakan salah satu kunci dari kesuksesan.
3. Adil
memberikan setiap hak kepada pemiliknya tanpa pilih sasih atau membeda-
bedakan. Sebagai muslim yang bijak, apabila ia mempunyai posisi sebagai
5
pemimpin, maka hendaklah ia bersikap adil dan harus berupaya sekuat tenaga
untuk selalu menegakkan keadilan.
4. Memaafkan
Kita sebagai seorang muslim harus menyadari bahwa siapa pun sebagai
manusia pasti mengalami kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu, dalam
menjalani kehidupan sehari-hari hendaknya kita selalu memiliki jiwa yang
lapang dan berhati besar sehingga mudah memaafkan kesalahan-kesalahan
yang di perbuat oleh orang lain.
5.Tolong-Menolong
Tiada ada manusia yang dapat hidup berdiri sendiri, tanpa memerlukan
bantuan orang lain walaupun setinggi apapun jabatan yang dimilikinya dan
sekaya apapun harta yang dipunyainya. Setiap manusia yang hidup di dunia
ini pasti membutuhkan pertolongan orang lain. Oleh karena itu islam sangat
menganjurkan kepada umatnya agar saling tolong-menolong dengan sesama,
baik berupa materi, tenaga atau pikiran.
6.Kerja Keras
Di dunia ini tidak ada kesuksesan tanpa adanya usaha, tidak ada yang bersifat
bim salabim, hanya dengan membalikan telapak tangan, melaikan semuanya
harus melalui proses sebab akibat dan itu merupakan sunnatullah. Kesuksesan
dapat diraih dengan cara berusaha dan bekerja keras. Karna sesungguhnya
Allah menyukai hambanya yang mau bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan segala amal kebaikan.
7.Islakh
Yang dimaksud islakh di sini adalah usaha mendamaikan antara dua orang
atau lebih yang bertengkar atau bermusuhan, atau mendamaikan dari hal-hal
yang dapat menimbulkan peperangan dan permusuhan.
Islam diturunkan oleh Allah sebagai rahmat (kedamaian) bagi seluruh alam.
Untuk itu siapa pun insan yang mengaku sebagai muslim harus selalu
berusaha memancarkan rahmat, yang di antaranya dapat berupa mendamaikan
6
seorang manusia yang sedang bertikai atau bermusuhan. karena dengan
perdamaian itu akan lahir kesadaran. Dengan kesadaran ia akan mengakui
segala kekhilafan dan kealpaan.
8.Silaturrahim
Istilah silaturrahim tersusun dari kata sillah (menyambung) dan rahimi (tali
persaudaraan). Adapun maksudnya adalah usaha untuk menyambung,
mengikat, dan menjalin kasih sayang atau tali persaudaraan antara sesama
manusia, terutama dangan sanak keluarga (kerabat). Manusia pertama di alam
semeata ini adalah Nabi Adam As dan Siti Hawa. Untuk itu semua manusia di
muka bumi ini pada hakekatnya adalah saudara. Maka dari itu kita sebagai
umat islam, marilah kita jalin silaturrahim agar terciptanya tali persaudaraan
antar sesama muslim.
7
penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia Timur &
Selatan.
Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan
negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-
imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia
dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
8
sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa
Muslim.
Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran
suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini
terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya,
namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya).
Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya
dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80%
penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah
sisa makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.
Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak
dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa di
tengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan tembaga serta
kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, justru mengalami kesulitan dan krisis
ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat kemiskinan
rakyat.
Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt
Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah swt hanya akan muncul bila diawali dengan
pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah swt dan
9
terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat
KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.
10
Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tanda-
tanda) ke-Mahakuasa-an dan Keagungan Allah swt. Ayat tanziliyah/naqliyah
(yang diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan
ajaran para Rasul Allah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran), maupun ayat-
ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila
dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati
akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan
keimanan kita kepada Allah swt.
Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain.
Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin
yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling
memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif (Samantho, 2004).
Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah swt berupa “alat” untuk
mencapai dan membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah (1) indera, untuk
menangkap kebenaran fisik, (2) naluri, untuk mempertahankan hidup dan
kelangsungan hidup manusia secara probadi maupun sosial, (3) pikiran dan
atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan kemampuan tiga
jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga
merupakan penghantar untuk menuju kebenaran tertinggi, (4) imajinasi, daya
khayal yang mampu menghasilkan kreativitas dan menyempurnakan
pengetahuannya, (5) hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat
menangkap kebenaran tingkah laku manusia sebagai makhluk yang harus
bermoral.
11
Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan
IPTEK yang sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara
sistem nilai dan norma-norma Islam dengan perkembangan tersebut. Menurut
Mehdi Ghulsyani (1995) dalam Anonim, 2013, dalam menghadapi
perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok; (1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral
dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-
ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK
moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar
dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang
percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.
12
dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti
luas (Anonim, 2013).
Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak. Apa
yang dianggap benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan
dan teknologi. Demikian pula sebaliknya. Dalam pola hubungan seperti ini,
pengembangan iptek akan menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran
agama dan pendalaman agama dapat menjauhkan orang dari keyakinan akan
kebenaran ilmu pengetahuan. Orang yang ingin menekuni ajaran agama akan
cenderung untuk menjauhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikembangkan oleh manusia. Pola hubungan pertama ini pernah terjadi di
zaman Galileio-Galilei. Ketika Galileo berpendapat bahwa bumi mengitari
matahari sedangkan gereja berpendapat bahwa matahari lah yang mengitari
bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia dihukum karena
dianggap menyesatkan masyarakat.
13
Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek tidak dikaitkan dengan
penghayatan dan pengamalan agama seseorang karena keduanya berada pada
wilayah yang berbeda. Baik secara individu maupun komunal, pengembangan
yang satu tidak mempengaruhi pengembangan yang lain. Pola hubungan
seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler yang sudah terbiasa untuk
memisahkan urusan agama dari urusan negara/masyarakat.
Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan ini,
kebenaran ajaran agama tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu
pengetahuan tetapi juga tidak saling mempengaruhi. Kendati ajaran agama
tidak bertentangan dengan iptek, ajaran agama tidak dikaitkan dengan iptek
sama sekali. Dalam masyarakat di mana pola hubungan seperti ini terjadi,
penghayatan agama tidak mendorong orang untuk mengembangkan iptek dan
pengembangan iptek tidak mendorong orang untuk mendalami dan
menghayati ajaran agama.
Pola hubungan yang ke empat adalah pola hubungan yang positif. Terjadinya
pola hubungan seperti ini mensyaratkan tidak adanya pertentangan antara
ajaran agama dan ilmu pengetahuan serta kehidupan masyarakat yang tidak
sekuler. Secara teori, pola hubungan ini dapat terjadi dalam tiga wujud:
ajaran agama mendukung pengembangan iptek tapi pengembangan iptek
tidak mendukung ajaran agama, pengembangan iptek mendukung ajaran
agama tapi ajaran agama tidak mendukung pengembangan iptek, dan ajaran
agama mendukung pengembangan iptek dan demikian pula sebaliknya.
14
Kalau kita simak pernyataan eksplisit GBHN 1993-1998 tentang kaitan
pengembangan iptek dan agama, akan kita lihat bahwa pola hubungan yang
diharapkan adalah pola hubungan ke tiga, pola hubungan netral. Ajaran
agama dan iptek tidak bertentangan satu sama lain tetapi tidak saling
mempengaruhi. Pada Bab II, G. 3. GBHN 1993-1998, yang telah dikutip di
muka, dinyatakan bahwa pengembangan iptek hendaknya mengindahkan
nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Artinya, pengembangan iptek tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Tidak boleh
bertentangan tidak berarti harus mendukung. Kesan hubungan netral antara
agama dan iptek ini juga muncul kalau kita membaca GBHN dalam bidang
pembangunan Agama dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tak
ada satu kalimat pun dalam pernyataan itu yang secara eksplisit menjelaskan
bagaimana kaitan agama dengan iptek. Pengembangan agama tidak ada
hubungannya dengan pengembangan iptek.
Akan tetapi, kalau kita baca GBHN itu secara implisit dalam kaitan antara
pembangunan bidang agama dan bidang iptek, maka kita akan memperoleh
kesan yang berbeda. Salah satu asas pembangunan nasional adalah Asas
Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berarti
15
Dalam kaitannya dengan pengembangan iptek nasional, agama diharapkan
dapat menjiwai, menggerakkan, dan mengendalikan pengembangan iptek
nasional tersebut.
Pola hubungan antara agama dan iptek di Indonesia saat ini baru pada taraf
tidak saling mengganggu. Pengembangan iptek dan pengembangan
kehidupan beragama diusahakan agar tidak saling tabrak pagar masing-
masing. Pengembangan agama diharapkan tidak menghambat pengembangan
iptek sedang pengembangan iptek diharapkan tidak mengganggu
pengembangan kehidupan beragama. Konflik yang timbul antara keduanya
diselesaikan dengan kebijaksanaan.
Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu ada polemik di surat kabar tentang
tayangan televisi swasta yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai agama
(misalnya, penonjolan aurat wanita, cerita perselingkuhan). Pihak yang
berkeberatan mengatakan bahwa hal itu dapat merusak mental masyarakat.
Tetapi, pihak yang tidak berkeberaan dengan acara seperti itu mengatakan
bahwa 'kalau anda tidak senang dengan acara itu, matikan saja televisinya.'
Ada pula konflik antara ajaran agama dan ajaran ilmu pengetahuan yang
diselesaikan dengan cara menganggapnya "tidak ada atau sudah selesai"
16
padahal ada dan belum diselesaikan. Sebagai contoh adalah teori tentang asal
usul manusia yang diajarkan di sekolah. Guru biologi mengajarkan bahwa
menurut sejarahnya, manusia itu berasa dari suatu jenis tertentu yang
kemudian pecah menjadi dua cabang: yang satu mengikuti garis pongid yang
akhirnya menjadi kera modern, yang lain mengikuti garis manusia yang
berkembang mulai dari manusia kera purba sampai ke manusia modern.
Guru agama Islam mengajarkan bahwa, berdasarkan dalil-dalil naqli, manusia
itu diciptakan oleh Allah s.w.t. dalam bentuknya seperti sekarang.
Ini adalah pertentangan teori yang klasik, antara teori evolusi dan teori
ciptaan, yang pernah melanda Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu. Di
dunia ilmu pengetahuan, konflik itu tetap berlangsung sampai sekarang
walaupun kelompok pendukung teori ciptaan ini jumlahnya makin sedikit jika
dibandingkan dengan mereka yang mempercayai teori evolusi. Di bidang
ilmu, konflik antara teori yang satu dengan yang lain adalah wajar dan
merupakan rahmat. Konflik semacam inilah yang menimbulkan paradigma
baru dalam ilmu pengetahuan dan menghasilkan teori-teori baru. Akan tetapi,
jika konflik semacam ini diajarkan di sekolah tanpa diselesaikan, maka
kebingungan lah yang akan menjadi akibatnya. Di Amerika, konflik ini
diselesaikan dengan melarang diajarkannya teori ciptaan di seluruh sekolah
negeri.
17
2.6 Analisis Kandungan Ayat al-Quran
1. Wahyu yang pertama sekali diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi
Muhammad saw adalah perintah untuk membaca/belajar (QS 96 : 1-5) dan
menggunakan akal, bukan perintah untuk shalat, puasa, atau dzikrullah.
Hal ini menunjukkan perhatian Islam yang besar terhadap ilmu
pengetahuan.
3. Manusia yang memiliki derajat yang paling tinggi disisi Allah SWT adalah
manusia yang memiliki iman dan ilmu (QS 58 : 11). Iman membawa
manusia pada ketinggian di akhirat, dan ilmu membawa manusia pada
ketinggian di dunia.
4. Syarat untuk menjadi pemimpin dalam Islam ada 2 hal, yaitu ilmu yang
tinggi dan fisik yang sehat (QS 2 : 247). Ini menunjukkan betapa tingginya
penghargaan Islam kepada nilai-nilai ilmu dan kesehatan.
18
dalam berbagai bidang ilmu dan menganjurkan umatnya untuk menjadi
seseorang yang profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka diambil suatu
kesimpulan:
Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan.
Akhlak merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik
antara hamba dengan Allah swt dan antara sesama mausia.
Iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar bagi
kesehjateraan hidup umat manuia bila iptek disertai asas iman dan taqwa
kepada Allah swt dan sebaliknya tanpa asas imtaq iptek bisa
disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. iptek dapat
mengancam nilai kemanusiaan.
Peran islam terhadap perkembangan sains dan teknologi yaitu, pertama,
menjadikan kaidah islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. kedua,
menjadikan syariat islam (yang lahir dari kaidah islam) sebagai standar
bagi pemanfaatan sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Perlunya modal akhlakul karimah dalam menyikapi perkembangan sains dan
teknologi agar terjadi keseimbangan dalam keduanya, tidak hanya bermanfaat
di dunia tetapi juga di akhirat.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
22
23