Pendahuluan
1
Pemeriksa Keuangan, selambat-lambanya 6 (enam) bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Laporan Keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PP 24 tahun 2005). Disamping Undang-
undang dan peraturan pemerintah tersebut, Menteri Dalam Negeri
mengeluarkan Permendagri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Pada Intinya semua peraturan tersebut
menginginkan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
keuangan daerah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara akuntabilitas publik dan pelaporan keuangan pemerintah, serta dampak
yang ada anatara satu dan lainnya
2
BAB II
Pembahasan
2. Process Accountability;
3. Performance Accountability;
4. Programme Accountability;
5. Policy Accountability.
3
terkait. Selain itu, akuntansi pemerintahan sebagai penyedia informasi tidak
hanya menyediakan informasi yang bersifat keuangan tetapi juga
menyediakan informasi tentang penggunaan resources oleh setiap entitas
publik yang terkait dengan tujuan Nngara kesejahteraan (welfarestate), yang
merupakan landasan filosofi akuntansi pemerintahan (nonprofit organization)
yang akuntabel dan transparan.
4
Pengakuan Pendapatan dan Belanja
Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening umum kas daerah
(PSAP 02, paragraf 22). Sedangkan belanja diakui pada saat terjadinya
pengeluaran dari rekening kas umum daerah (PSAP 02, paragraf 31). Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan (PSAP 02, paragraf 32).
5
and concistency), pengungkapan lengkap (full disclosure), dan penyajian
wajar (fair presentation) laporan dimaksud terdiri dari :
6
kurangnya sekali dalam setahun dan paling lambat 6 (enam) bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran.
7
LAK adalah laporan yang memuat saldo kas awal ditambah dengan arus kas
bersih dari aktifitas operasi, arus kas bersih dari aktifitas investasi, dan arus
kas bersih dari aktifitas pendanaan/pembiayaan selama kurun waktu satu
tahun. Akuntabilitas publik yang diharapkan dalam melihat LAK adalah
setiap stakeholders pemerintahan daerah akan memahami setiap pergerakan
arus kas, yaitu bermanfaat sebagai indikator jumlah arus kas dimasa yang
akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas
yang telah dibuat sebelumnya, lihat dalam paragraph 5, (lima) PSAP No. 03,
ada 3 (tiga) aktifitas yang mempengaruhi LAK sebagai bahan informasi
kebutuhan internal maupun eksternal yaitu; Pertama, arus kas bersih
aktifitas operasi pendapatan dan operasional, misalnya pajak daerah,
restribusi daerah, bagi hasil dari PBB,BPHTB, pendapatan dari pemerintah
pusat, belanja rutin yang terdiri dari pegawai, barang, pemeliharaan,
perjalanan dinas, pensiun, belanja lain-lain dan belanja
pembangunan. Kedua, arus kas bersih aktifitas investasi adalah transaksi
yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya
yang digunakan oleh pemda, misalnya penjualan aktiva, surat berharga
(saham dan obligasi), penagihan pinjaman jangka panjang, pembayaran
untuk mendapatkan aktiva, pembelian investasi jangka panjang, pembelian
sekuritas pemberian pinjaman kepada pihak lain. Ketiga,kelompok ini
menyangkut bagaimana kegiatan kas untuk membiayai daerah termasuk
operasinya. Arus kas merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk
kepentingan daerah. Arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada
pemilik dan penerimaan pinjaman, pembayaran utang pokok dana yang
dipinjam, dan pembayaran pinjaman. Dalam PSAP No. 3, terangkum
penjelasannya dalam paragraph 18 s/d 31.
8
mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam CLK. Lihat
paragraph 11 dan 13, yaitu :Pertama, memuat tentang informasi kebijakan
fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target APBD berikut kendala
dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. Kedua,informasi
tentang ikhtisar pencapaian kinerja selama satu tahun pelaporan. Catatan,
pelaporan kinerja diatur secara khusus melalui PP No. 8 tahun
2006. Ketiga, pernyataan tentang ketaatan terhadap
SAP. Keempat, pernyataan tentang dasar pengukuran dan kebijakan
akuntansi yang diterapkan. Kelima, informasi yang menjelaskan pos-pos
laporan keuangan sesuai dengan urutan sebagaimana pos-pos tersebut
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan. Keenam, informasi lainnya
termasuk laporan non keuangan.
9
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
Daftar Pustaka
Abdul Hafiz Tanjung, 2008, Akuntansi Pemerintahan Daerah: Konsep dan Aplikasi,
Cetakan kedua, Alfabeta, Bandung.
Internet :
http://pekikdaerah.com/akuntabilitas-publik-dan-peran-akuntansi-keuangan-daerah-
pada-pemerintahan-daerah-2/ di akses tanggal 18 November 2011
11