Anda di halaman 1dari 2

Karboksimetil adalah selulosa linier, rantai panjang, larut dalam air,

polisakarida anionik. CMC yang dimurnikan berwarna putih sampai krem, tidak
berasa, tidak berbau, berbentuk bubuk. Karboksimetil selulosa terbentuk ketika
selulosa bereaksi dengan asam mono kloroasetat atau garam natrium dalam kondisi
basa dengan adanya pelarut organik, gugus hidroksil yang digantikan oleh gugus
natrium karboksimetil dalam C2, C3 dan C6 gugus glukosa. Karboksimetil selulosa
(CMC) memiliki banyak aplikasi di berbagai industri seperti makanan, farmasi,
detergen, pelumas, perekat dll (Asl, et al., 2017).
Ada dua reaksi utama untuk mengkonversi selulosa ke CMC: prosedur pertama
adalah alkalisasi dan reaksi kedua diikuti oleh karboksimetilasi.
Selulosa-OH + NaOH  Selulosa.NaOH (Alkalisasi)
Selulosa-OH.NaOH + ClCH2COONa  Selulosa-O-CH2COO- Na+ + NaCl + H2O
(Karboksimetilasi)
NaOH + ClCH2COONa  HO-CH2COONa + NaCl (Reaksi samping)
(Asl, et al., 2017)

Gambar 1. Blok Diagram Pembuatan NA-CMC dengan Proses Continue


Gambar 2. Blok Flow Diagram Pabrik Na-CMC
Keterangan:
RR-201 : Rotary reactor, berfungsi sebagai tempat mereaksikan bahan baku
hingga terbentuk natrium karboksimetil asetat.
SA-201 : Aging storage, berfungsi sebagai tempat penyempurnaan reaksi
pembentukan Na-CMC.
RD-201 : Roraty dryer, berfungsi sebagai tempat menguapkan kandungan air dari
produk Na-CMC.
PPC-301 : Primary product cyclone, berfungsi sebagai alat untuk memisahkan
debu Na-CMC dari udara pengering yang keluar RD-201 dan me
recycle debu Na-CMC ke RD-201.
EDC-301 : Effulent dust cyclone, berfungsi sebagai alat yang me-recycle dan
memisahkan debu Na-CMC dari udara keluar dari RR-201.
BH-301 : Bag house, berfungsi sebagai alat untuk memisahkan debu Na-CMC
dari udara yang keluar dari EDC-301 dan PPC-301.
PH-301 : Product hopper, berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan produk
Na-CMC untuk kemudian dibawa ke tangki penampungan produk,

Anda mungkin juga menyukai