Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Pengetahuan Dengan Stigma Masyarakat Pada Penderita Kusta Di

Gampong Kuala Keureuto Barat Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh


Utara

Relationship Between Knowledge And Community Stigma In Lepers In


Gampong Kuala Keureuto Barat Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh
Utara

Ultia Rahmati1
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Abstrak
Pengetahuan merupakan faktor penentu bagaimana manusia berpikir, merasa dan
bertindak atau hasil dari tahu setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap
sesuatu objek tertentu. Stigma merupakan pikiran, kepercayaan dan pandangan yang
salah berhubungan dengan kehidupan sosial biasanya ditujukan kepada orang yang
dipandang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dengan stigma masyarakat pada penderita kusta di Gampong Kuala Keureuto Barat
Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bersifat analitik dengan
pendekatan cross-sectional, populasi sebanyak 200 masyarakat, dan tehnik
pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 67
orang. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pembagian kuesioner. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi di analisis dengan uji
Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P value, 0,000 (p <0,05),
(OR=228) ini berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
stigma masyarakat pada penderita kusta di Gampong Kuala Kereto Barat Kecamatan
Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara,
Kata kunci : Pengetahuan, Stigma Masyarakat.

Abstrac
Knowledge is a determining factor in how humans think, feel and act or the results of
knowing after someone sense something certain object. Stigma is a views beliefs and
wrong views related to social life are usually aimed at people who are considere
different. The purpose of this study was to determine the Relationship Between
Knowledge And Community Stigma In Lepers In Gampong Kuala Keureuto Barat
Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara. This research is analytical with an
approach cross-sectional, the population is 200 people and the sampling technique is
purposive sampling with a sample of 67 people. Date was celleted through, interviews
and question date with processing is done using a computerized program analyzed
with chi- squeare tes. The results show that p-value 0,000 (p <0,05), (OR=228) this
means that there is a Relationship Between Knowledge And Community Stigma In
Lepers In Gampong Kuala Keureuto Barat Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh
Utara.
Keywords : Knowledge And Community Stigma

1
PENDAHULUAN merupakan aspek yang saling
Penyakit kusta (lepra) yang berkaitan. Pengetahuan berperan
disebut dengan Morbus Hansen penting sebagai salah satu faktor
merupakan penyakit yang ditakuti internal yang dapat mempengaruhi
oleh masyarakat sampai saat ini, baik terbentuknya perilaku seseorang.
keluarga, dan termasuk sebagian dari Rendahnya tingkat pengetahuan
petugas kesehatan, disebabkan masyarakat menyebabkan stigma
karena masih kurangnya negatif yang sulit dihilangkan pada
pengetahuan dan kepercayaan yang masyarakat.
keliru terhadap kusta dan kecacatan Stigma pada penderita kusta
yang terjadi. (Depkes, 2015). akan mempengaruhi pemahaman
Kusta penyakit menular yang tentang penyakit dan penerimaan diri
tidak mudah penularannya kepada bagi penderita itu sendiri dan tidak
orang lain, karena 95% penduduk menerimanya di kalangan sosial
mempunyai kekebalan alamiah masyarakat, ( Putri dkk, 2016).
terhadap kusta, jika 100 orang Berdasarkan Penelitian di
melakukan kontak langsung dengan Indonesia yang dilakukan oleh
penderita kusta, hanya 3% yang akan Yuniarasari (2013) yaitu tentang
tertular dan 2% yang tertular dan Faktor yang Berpengaruh dengan
memerlukan pengobatan. (Kompas, Kejadian Kusta, adalah tingkat
2015). pengetahuan, personal haygine, jenis
Penyakit kusta merupakan pekerjaan Dengan hasil yang
infeksi kronis pada kulit dan saraf didapatkan, hubungan tingkat
tepi disebabkan oleh Mycobacterium pengetahuan P= 0,026 OR= 4,343,
Lepra. Klien kusta mengalami cacat personal haygiene P= 0,012 OR=
tubuh, kulit, kaki, tangan dan jari-jari 5,332, Jenis pekerjaan P= 0,001 OR=
karena hilangnya perlindungan 11,400.
sensasi nyeri, Dampak sosial yang Peran petugas kesehatan
menjadi sumber permasalahan terhadap kusta, yaitu dengan cara
kehidupan penderita kusta yaitu penyuluhan dan promosi kesehatan
kecacatan pada tubuh penderita yang tentang penyakit kusta, penularannya
membuat sebagian besar masyarakat dan akibat ketidak patuhan minum
merasa jijik dan umumnya akan obat kepada penderita, motivasi dan
menyebabkan penderita dijauhi, komitmen yang kuat, baik dari
dikucilkan oleh masyarakat, dan penderita maupun masyarakat untuk
timbulnya tindakan skriminasi dan melakukan tindakan pencegahan
sulit mendapatkan pekerjaan primer, (Susanto, 2013).
(Kemenkes RI, 2015). Angka penemuan kasus baru
Menurut Notoatdmojo, (2012), kusta diseluruh dunia dari tahun
Pengetahuan, sikap dan perilaku 2011-2015 mengalami penurunan

2
yang tidak signifikan (WHO, 2016). 25 kasus, dan Gayo Lues sebanyak
Prevalensi kusta Tahun 2015 20 kasus. (Dinkes, 2017).
sebanyak 201.758, pada tahun 2014 Menurut hasil data yang
sebanyak 213.899, tahun 2013 peneliti dapatkan dari Dinas
sebanyak 215.656, pada tahun 2012 Kesehatan Aceh Utara dari Program
sebanyak 232.857 dan pada tahun Penanggulangan Penyakit Kusta,
2011 sebanyak 226.626 kasus. bahwa penemuan penderita kusta
Prevalensi kusta di Indonesia baru murni dari 31 Kecamatan
tahun 2016 sebanyak 0,71 per 10.000 dengan jumlah semua penduduk
penduduk atau 18.248 kasus kusta. sebanyak 525.608 jiwa, hanya
Dari total semua kasus tersebut terdapat di 17 Puskesmas/Kecamatan
terdapat sebanyak, 16.826 kasus sebanyak 45 kasus baru, diantaranya
diantaranya adalah kasus baru, dan kusta tipe PB sebanyak 15 kasus dan
angka kasus baru mencapai 6,50 per kusta tipe MB sebanyak 30 kasus
10.000 penduduk, (Kompas, 2018). dengan CDR 0.8% per 10.000
Prevalensi belum eliminasi di penduduk, (Dinkes Aceh Utara,
Indonesia yang tertinggi terdapat di 2017).
Papua Barat 10,59 per 10.000 Berdasarkan hasil data yang
penduduk, Papua 4,04, selanjutnya di peneliti dapatkan di wilayah kerja
ikuti oleh Maluku, Maluku Utara Puskesmas Tanah Pasir Kabupaten
3,86, Maluku 2,25, Sulawesi Utara Aceh Utara, jumlah semua kasus
1,65, Gorontalo 1,59, Sulawesi Barat kusta terdapat di Gampong Kuala
1,42 Sulawesi Tenggara 1,35, Keureuto Barat sebanyak 9 orang.
Sulawesi Selatan 1,23, Sulawesi Hasil survey awal di
Tengah 1,14, dan Jawa Timur 1,04 Gampong Kuala Keureuto Barat
per 10.000 penduduk, (Kemenkes RI, Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten
2017). Aceh Utara dengan jumlah semua
Berdasarkan data Profil masyarakat di Kuala Keureuto Barat
Kesehatan Dinkes Provinsi Aceh, sebanyak 278 orang, dengan jumlah
jumlah kasus kusta baru sebanyak KK sebanyak 60 KK. Sedangkan
524 kasus, diantaranya merupakan jumlah masyarakat yang umur 17
kasus tipe Multibasiler (MB) tahun sampai dengan umur 60 tahun
sebanyak 385 kasus atau (73%) dan sebanyak 200 orang.
tipe Pausibasiler (PB) sebanyak 139
kasus (27%) dengan NCDR sebesar METODE
10,48 per 100.000 penduduk. Jumlah Penelitian ini bersifat analitik
kasus kusta tercatat pada tahun 2016 dengan pendekatan cross-sectional,
terdapat di Kabupaten Pidie artinya pengumpulan data dilakukan
sebanyak 61 kasus, disusul oleh dengan satu priode waktu tertentu
Aceh Barat 21 kasus, Lhokseumawe dilakukan hanya satu kali saja dan

3
tidak dilakukan ulang, data yang Berdasarkan tabel 5.1 diatas
dikumpulkan melalui wawancara dan bahwa dari 67 responden dapat
pembagian kuesioner. Data yang diketahui bahwa mayoritas
diambil adalah masyarakat yang responden berumur 46-60 tahun
dilingkungannya ada penderita kusta, sebanyak 22 orang (32,8 %),
dengan jumlah populasi sebanyak Mayoritas katagori jenis kelamin
200 masyarakat, sampelnya diketahui bahwa laki-laki sebanyak
sebanyak 67 orang yang di ambil 35 orang (62,2 %) sedangkan untuk
secara purposive sampling.. mayoritas pekerjaan yang tidak
Pengumpulan data dilakukan bekerja sebanyak 24 orang (35,8%),
pada tanggal 17 Agustus s/d 03 serta mayoritas pendidikan yang
September 2018. didapatkan adalah SMA sebanyak
33 orang (49,3%).

HASIL Diagram 1. Pengetahuan tentang


Data karakteristik responden Kusta Di Gampong
dapat terlihat pada tabel : Kuala Keureuto Barat
Tabel 1. Karakteristik Berdasarkan
Umur Di Gampong Kuala Pengetahuan Baik Pengetahuan Buruk
Keureuto Barat: 39,7%
karakteristik r % 60,3%
Umur :
1. 17-25 tahun 18 26,9
2. 26-35 tahun 15 22,4 Berdasarkan diagram 1 diatas
3. 36- 45 tahun 12 17,9 menunjukkan bahwa pengetahuan
4. 46-60 tahun 22 32,8 tentang kusta sebanyak 60,3% dalam
Jenis Kelamin : katagori baik.
1. Laki – laki 35 62,2
2. Perempuan 32 47,8 Diagram 2. Stigma masyarakat
Pekerjaan : tentang Kusta Di Gampong
1. Pekerja 21 31,3 Kuala Keureuto Barat
2. PNS 1 1,5
Stigma Positif Stigma Negatif
3. Pedagang 7 10,4
4. Petani 7 10,4 41,2%
5. Wirasuwasta 2 3,0 58,8%
6. Nelayan 5 7,5
7. Tidak bekerja 24 35,8
Pendidikan :
1. SD 9 13,4 Berdasarkan diagram 2 diatas
2. SMP 17 25,4 menunjukkan bahwa stigma
3. SMA 33 49,3 masyarakat sebanyak 58,8%
4. DIII 4 6,0 memiliki stigma positif.
5. SI 4 6,0

4
Tabel 2. Hubungan pengetahuan PEMBAHASAN
dengan stigma masyarakat Hasil penelitian yang
pada penderita kusta dilakukan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan
dengan stigma masyarakat pada
Penget Stigma Total P- OR penderita Kusta, 0,000 (p<0,05) :
ahuan Value (95 (OR= 228.000).
Positif Negatif
N % %) Pemikiran dan sikap
N % N %
deskriminasi yang sudah ada akan
sulit dihilangkan karena label buruk
Baik 24 96.0 1 4.0 25 100 0,000 228.
Buruk 4 9.53 8 90.5 42 100 000 yang telah diberikan oleh masyarakat
(24.0 tanpa ada landasan teori, (Sosiolog
28- Gofftnan (1963) yang dikutip oleh
2163 Notoatmodjo (2010). Anggapan yang
.432) salah tentang penyakit kusta beredar
Total 28 41,8 3958,2 67 100 di tengah-tengah masyarakat dan
diyakini kebenarannya oleh sebagian
besar anggota masyarakat bahwa
Berdasarkan tabel 2 diatas
penderita kusta yang mengalami
dari 67 responden didapatkan bahwa,
cacat, tetap dianggap sebagai
pada kategori pengetahuan baik
penderita yang berbahaya oleh
sebanyak 24 orang (96.0%) memiliki
masyarakat sehingga masyarakat
stigma positif dan sebanyak 1 orang
masih banyak yang mengalami
(4.0%) memiliki stigma negatif.
ketakutan berinteraksi dengan
Dibandingkan dengan katagori
penderita kusta. Dampaknya akan
pengetahuan buruk sebanyak 4 orang
menimbulkan cacat fisik dll,
(9.5%) memiliki stigma positif dan
sehingga menyulidkan aktivitas
sebanyak 38 orang (90.5%) memiliki
mereka sepanjang hari karena stigma
stigma negatif. Dari hasil uji statistic
yang muncul dari masyarakat,
dengan uji chi-square didapatkan P
(Soewono dalam Susanto dkk, 2009).
value, 0,000 (p<0,05). Ini berarti ada
Penelitian ini sependapat
hubungan yang bermakna antara
dengan Sulidah yang dilakukan di
pengetahuan dengan stigma
kota Tarakan Jawa Tengah (2016),
masyarakat pada penderita Kusta.
bahwa ada hubungan sikap
Hasil analisis Odds Rasio (OR=
masyarakat terkait kusta terhadap
228.000) dapat diartikan bahwa
stigma dan diskriminasi pada
setiap pengetahuan baik maupun
penderita kusta dengan (p = 0,000).
buruk maka nilai stigma untuk
Strategi dan metode
peluang sebesar 228 x lipat.
pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan

5
dipengaruhi oleh motivasi individu untuk meningkatkan pengetahuan
untuk berubah dan berbagai faktor masyarakat yaitu dengan cara
responden. Semakin tinggi penyuluhan.
pengetahuan seseorang tentang
penyakit maka semakin baik stigma
yang terjadi. Semakin tinggi .REFERENSI
pengetahuan dan kemampuan Dinkes Aceh utara (2017). Data
berfikir seseorang akan mendorong Penyakit Kusta. Profil
individu tersebut untuk melakukan Kesehatan Aceh Utara.
Depkes (2015). Pemberantas Penyakit
pola hidup sehat termasuk perilaku
Menular Dan Penyehat
pencegahan penyakit dan
Lingkungan. Pedoman
pemeliharan kesehatan, Nasional Pemberantasan
(Notoatmodjo, 2012). Penyakit Kusta Cetakan XVII.
Menurut asumsi penelitian Direktorat Jenderal.
yang didapatkan bahwa tingkat Kemenkes ri, (2015). InfoDATIN
pengetahuan tentang kusta di Kusta. Jakarta: pusat data dan
informasi kemenkes RI.
Gampong Kuala Keureuto barat di
Kementerian kesehatan RI.
dapatkan bahwa masih memiliki (2016). Pusat Data
pemikiran yang keliru terhadap dan Informasi, Profil
penyakit, ketidaktahuan akan akibat Kesehatan Indonesia.
yang mungkin terjadi dari kusta, Kementerian kesehatan RI.
maka oleh sebab itu mereka masih Kompas, (2015). InfoDATIN Kusta.
mengabaikan penderita kusta dalam Jakarta: pusat data dan
informasi kemenkes RI.
ikut sertaan di kalangan sosial
Kementerian kesehatan RI.
masyarakat di pengaruhi oleh gejala (2018). Kusta Belum
yang timbul pada penderita kusta. Terkendali. Jakarta.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa https://www.pressreader.com>
pengetahuan tentang penyakit kusta indonesia. 31.01.2018:14.
sangat diperlukan untuk mengubah Notoatdmojo. (2010). Metodologi
pola pikir dan pandangan masyarakat penenlitian kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
sehingga tidak memiliki stigma yang
(2012). Promosi
negatif yang sulit dihilangkan Kesehatan dan Ilmu Kesehatan
terhadap penderita kusta. Dari hasil Masyarakat. Jakarta: Rineka
penelitian diatas dapat disimpulkan Cipta.
bahwa semakin baik pengetahuan Putri, dkk. (2016). Psycoeducative
seseorang maka semakin baik Family Therapy
stigmanya, stigma masyarakat Mempengaruhi Pengetahuan,
Dukungan Keluarga Dan
terjadi di pengaruhi oleh Stigma Kusta. Jurnal ners, 11
pengetahuan terhadap suatu penyakit (1), 88-98.
dan pengobatan. Salah satu faktor

6
Soewono, (2009). Penderita Kusta di
Indonesia trus bertambah.
http://www.antaranews.com/pe
nderita-kusta-di-indonesia-
meningkat-tajam. (diakses 27
januari 2010).
. Penderita Kusta di
Indonesia meningkat tajam.
http://www.eng.suaramedia.co
m/.../4834-rjenderita-kusta-di-
indonesia-meningkat-tajam.
(diakses 27 januari 2010).
WHO; (2016). World Health
Organization. Leprosy
[internet]. Geneva. [Diakses
tanggal 20 Maret 2015].
Tersedia dari:
http://who.int/lep/

Anda mungkin juga menyukai