Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
- Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya
koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik
seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit,
pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Mekanisme Koagulasi
1. Secara fisika
1. Pemanasan, Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan tumbukan antar partikel-partikel sol
dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Hal ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi pada
permukaan koloid. Akibatnya partikel tidak bermuatan. contoh: darah
2. Pengadukan, contoh: tepung kanji
2. Secara kimia
Sedangkan secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan,
dan penambahan zat kimia koagulan. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan koloid bersifat
netral, yaitu:
Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan
positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua.
Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid
sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tariknya dengan partikel koloid,
sehingga makin cepat terjadi koagulasi. (Sudarmo,2004)
3 Penambahan Elektrolit. Jika suatu elektrolit ditambahkan pada sistem koloid, maka partikel koloid
yang bermuatan negatif akan mengadsorpsi koloid dengan muatan positif (kation) dari elektrolit.
Begitu juga sebaliknya, partikel positif akan mengadsorpsi partikel negatif (anion) dari elektrolit. Dari
adsorpsi diatas, maka terjadi koagulasi.
Dalam proses koagulasi,stabilitas koloid sangat berpengaruh.stabilitas merupakan daya tolak koloid
karena partikel-partikel mempunyai muatan permukaan sejenis (negatip).
- Emulsi
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya
(fase pendispersi). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: Fase terdispersi, fase
pendispersi, dan emulgator.
Mekanisme aksinya
a) Lapisan Monomolekuler
Emulgator ini mampu menghasilkan emulsi dengan membentuk lapisan tunggal dari molekul atau ion
b) Lapisan Multimolekuler
Lapisan liofilik yang terhidrasi membentuk lapisan multimolekuler di sekeliling tetesan dari minyak
yang terdispersi
Partikel padat yang kecil dibasahi sampai beberapa derajad baik oleh fase cair dean non cair yang
beraeaksi sebagai emulgator. Jika partikel terlalu hidrofilik partikel tersebut tinggal dalam fase cair
tapi jika terlalu hidrofobik partikel tinggal, terdispersi dengan sempurnah dalam fase minyak. Syarat
yang kedua adalah bahwa partikel kecil dalam hubungannya dengan tetesan dan fase terdispersi
- Adsorpsi
Proses adsorpsi ini merupakan peristiwa dimana partikel koloid menyerap partikel bermuatan dari
fase pendispersinya. Sehingga partikel koloid menjadi bermuatan. Jenis muatannya tergantung pada
jenis partikel bermuatan yang diserap apakah anion atau kation.
1. Mekanisme pemerangkapan Silika gel maupun senyawa hibrida organo-silika merupakan adsorben
yang berpori sehinga dimungkinkan untuk mengadsorpsi ion logam dengan menjebaknya dalam pori-
pori. Mekanisme ini akan terjadi apabila ukuran pori dari adsorben lebih besar daripada ukuran ion
yang akan diadsorpsi.
2. Mekanisme pertukaran ion Mekanisme petukaran ion dapat ditinjau dari nilai elektronegatifitas
pada adsorben. Pada silika gel terdapat gugus silanol (Si-OH) dan gugus siloksan (Si-O-Si) yang
diperkirakan berperan dalam proses adsorpsi ion logam. Elektronegatifitas atom H, O, Si, berturut-
turut sebesar 2,2; 3,44; 1,9. Dilihat 10 dari selisih nilai elektronegatifitas dari masing-masing atom,
maka ikatan pada gugus silanol lebih bersifat ionik dibandingkan ikatan pada gugus silakson yang
cenderung lebih bersifat kovalen. Akibatnya, atom H pada gugus silanol akan lepas dan tergantikan
oleh ion logam yang bersifat elektropositif. Interaksi tersebut yang emungkinkan terjadinya adsorpsi
ion logam melalui mekanisme pertukaran ion.
3. Pembentukan Ikatan Hidrogen Dalam medium air, ion Pb(II) akan membentuk kompleks akuo
oktahedral [Pb(H2O)6] 2+ . Ikatan hidrogen dapat terjadi antara oksigen dari gugus H2O dalam
kompleks oktahedral dengan gugus aktif siloksan dan silanol pada silika gel maupun gugus aktif pada
hibrida organo-silika.
4. Pembentukan kompleks Adsorpsi ion Pb(II) pada silika gel maupun hibrida organo-silika dapat
terjadi melalui pembentukan kompleks antara gugus aktif adsorben sebagai ligan dengan ion Pb(II)
sebagai atom pusat. Berdasarkan teori HSAB, ion Pb(II) merupakan golongan asam menengah,
kemudian akan bereaksi dengan adsorben yang bersifat basa keras, menengah atau lunak yang
memiliki gugus aktif dan membentuk suatu kompleks.
http://sistemkoloid.tripod.com/sifat.htm
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/emulsi.html
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0170%20kim%201-4b.html
http://aldilah-bagas-d.blog.ugm.ac.id/2012/08/29/emulsi/
http://digilib.unila.ac.id/14529/12/15.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
APLIKASI KOAGULASI
APLIKASI ADSORPSI
Gula yg masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan melalaui tanah diatomae dan arang
tulang. Zat-zat warna dalam gula akan diadsorpsi sehinga diperoleh gula yang putih bersih.
http://tatangsma.com/2015/05/pengertian-adsorpsi-dan-manfaat-koagulasi-adsorpsi.html
Karbohidrat merupakan contoh polimer alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dengan rumus molekul Cn(H2O)n dan
terdiri atas unsur C, H, dan O. Istilah karbohidrat ini diambil dari kata karbo dan hidrat (air). Karbohidrat juga dikenal
dengan nama lain yaitu sakarida (Saccharum = gula).
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi kabohidrat lain.
Glukosa, galaktosa dan fruktosa merupakan monosakarida penting. Glukosa banyak di temukan pada gula merah dan buah
anggur, galaktosa banyak terdapat pada air susu, sedangkan fruktosa banyak terkandung pada buah-buahan.
Sifat-sifat monosakarida
1. Mempunyai rasa manis
2. Larut dalam air, namun tidak terhidrolisis
3. Bersifat optis aktif
4. Semua monosakarida adalah reduktor sehingga disebut juga gula pereduksi
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk karena adanya dua reaksi monosakarida, Sakarosa, laktosa dan maltosa
merupakan bagian penting dari disakarida. berikut penjelasan mengenai sakarosa, latosa dan maltosa :
1. Sakarosa (Sukrosa = gula tebu), gula tebu merupakan karbohidrat yang termasuk dalam golongan disakarida
karena terbentuk dari dua reaksi molekul monosakarida yaitu glukosa (gula) dan fruktosa (tebu)
2. Laktosa (gula gandum), termasuk dalam golongan disakarida, bagian laktosa karena terbentuk dari reaksi dua
molekul monosakarida yaitu glukosa (gula) dan galaktosa (gandum)
3. Maltosa (gula gandum), terbentuk dari reaksi dua molekul glukosa
Untuk lebih lengkapnya dapat anda pahami di ulasan Pengertian dan Pembagian Disakarida Secara Ilmiah
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting adalah selulosa, amilum (pati) dan glikogen.
Amilum dapat ditemukan dalam semua tumbuh tumbuhan yang tersimpan dalam biji dan umbi.
Senyawa pada polisakarida tidak berasa manis, dan tidak dapat larut dalam air, walaupun amilum dapat membentuk sistem
dispersi koloid. Polimer dari glukosa yang terdapat dalam tumbuhan disebut dengan amilum, sedangkan yang terdapat dalam
tubuh manusia dan hewan polimer dari glukosa disebut dengan glikogen.
http://www.cacingkremi.com/2014/10/pengertian-dan-penggolongan-karbohidrat.html
Protein adalah molekul yang sangat vital untuk organisme dan terdapat di semua sel. Protein merupakan polimer
yang disusun oleh 20 macam asam amino standar.
Lemak adalah senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air), untuk melarutkan lemak dibutuhkan
pelarut khusus seperti eter, klorofom dan benzen. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak juga
merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak juga termasuk pembangun dasar jaringan tubuh
karena ikut berperan dalam membangun membran sel dan membran beberapa organel sel.