BBDM 3
BBDM 3
INFEKSI VIRUS
I. TERMINOLOGI
a. Ruam makulopapuler
Ruam : bercak kemerahan pada kulit,ada 3: macula, papula,
makulopapuler. Jadi, makulopapuler, ada UKK yang mendatar dan
menonjol.
b. Injeksi konjungtiva positif
Melebarnya pembuluh darah a. conjungtiva posterior, bisa karena
mekanik, alergi, infeksi.
Sifatnya: fotofobia negative, gatal, merah segar, mudah digerakkan dari
dasarnya.
c. Pemeriksaan darah rutin
Meliputi: Hb, Ht, Leukosit (hitung leukosit dan jenis), Trombosit, LED,
eritrosit.
d. Imunisasi lengkap
Imunisasi dasar yang diberikan ke bayi sampai usia 0-12 bulan, yaitu
polio, BCG, campak, HiB, DPT, Hepatitis B.
III. HIPOTESIS
a. Demam : salah satu gejala infeksi (virus), karena ada entri point dari virus
viremia Ke hipotalamus set point berubah demam
Batuk: infeksi virus viremia ke epitel saluran napas menurunkan
fungsi silia meningkatkan secret reflex batuk muncul
Ruam merah: viremia (saluran limfe, hari ke 5-7) ke kulit proliferasi
endotel kapiler dalam korium (?) eksudasi serum atau eritrosit di epidermis
Ruam muncul di leher dan badan: predileksi virus ini adalah di leher dan
trunkus. Ruam di sentral ada pada campak, rubella, roseolla. Tergantung
onsetsehingga mungkin muncul ruam di leher dan trunkus setelah hari ke
sekian setelah ruam muncul di kepala. Ruam muncul dari kepala, leher, badan,
ekstremitas (dengan bagian sebelumnya lebih memudar).
Injeksi Konjungtiva : khas pada virus, terpapar droplet langsung ke mata
terjadi infeksi local injeksi konjungtiva
Diare: viremia diare.
IV. SKEMA
V. SASARAN BELAJAR
a. Diagnosis banding demam dengan ruam (khasnya apa dan perbedaan masing-
masing) (3) (rizka, swara, putri)
b. Anamnesis, PF demam dengan ruam (2) (cani, sinda)
c. Perbedaan PP antara infeksi virus dan bakteri (1) (aliska)
d. Tatalaksana demam dengan ruam (2)(rani, resha)
e. Menjelaskan komplikasi yang bisa terjadi pada pasien tersebut (1) (nanda)
f. Menjelaskan cara pencegahan dari komplikasi berat akibat penyakit di atas
melalui imunisasi dasar dan ulangan lengkap (1) (camel)