Morbili
Morbili
MORBILI
Disusun oleh:
Pendamping:
BORANG PORTOFOLIO
Objektif Presentasi:
√Keilmuan √Keterampilan √Penyegaran Tinjauan Pustaka
√Diagnostik √Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja √Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi:
Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset √Kasus Audit
Cara Membahas: Diskusi √ Presentasi dan diskusi Email Pos
Penegakan diagnosis, pengobatan awal sesuai etologi serta mencegah
Tujuan: komplikasi
b. Pemeriksaan sistemik
Kepala : normosefal, kelainan tidak ada
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, refleks
cahaya (+/+)
Telinga : Normotia, sekret -/-
Hidung : Simetris, sekret +/+, septum deviasi -/-
Tenggorokan : arkus faring simetris, tidak hiperemis, tonsil T1/T1
Leher : JVP 5+1 cmH2O, KGB tidak teraba membesar
Thoraks
Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial ICS 5 MCL Sinistra
Perkusi : redup, batas jantung normal
Auskultasi: bunyi jantung I-II reguler, bising (-)
Paru
DaftarPustaka:
1. Internationa Child Health Review Collaboration. Campak. Available from:
http://www.ichrc.org/67-campak. Accessed October 12th, 2016.
Status Internus
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Thoraks
o Paru
Inspeksi : Gerakan nafas cepat, simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Rhonki+/+, wheezing -/-
o Jantung
Inspeksi: Iktus jantung tidak terlihat
Palpasi :Iktus jantung teraba di linea midclavicula sinistra ICS V
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Hepar Lien tidak teraba membesar, Nyeri tekan abdomen (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : CRT < 2 detik, Udem (-)
Status dermatologis: Ruam makulopapular (+)
Laboratorium:
Tanggal 12 Oktober 2016
Hb : 14 gr/dl
Leukosit: 14.000/mm3
Trombosit: 170.000/mm3
Hematokrit : 41%
Widal : 1/60
DDR: (-)
3. Assesment(penalaran klinis) :
Definisi
Campak/ measles/rubeola adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh
virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa
prodromal, sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Penyebaran infeksi
terjadi dengan perantaraan droplet.
Diagnosis
1. Anamnesis
Demam tinggi, batuk, pilek, mata merah
Diare
Ruam makulopapular menyeluruh
Riwayat kontak
Riwayat imunisasi
2. Pemeriksaan fisik
Gejala klinis terjadi setelah masa tunas 10-12 hari, terdiri dari 3 stadium:
Stadium prodromal: berlangsung 2-4 hari, ditandai dengan demam
yang diikuti dengan batuk, pilek, faring emrah, nyeri menelan,
stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya
enamtema mukosa pipi di depan molar tiga disebut bercak koplik.
Stadium erupsi: ditandai dengan timbulnya ruam makulopapular yang
bertahan selama 5-6 hari. timbulnya ruam dimulai dari batas rambut di
belakang telinga, kemudia menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke
ekstremitas.
Stadium penyembuhan (Konvalesens): setelah 3 hari ruam berangsur-
angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit menjadi
kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang setelah 1-2 minggu
3. PemeriksaanPenunjang
Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi
infeksi bakteri
Pemeriksaan untuk komplikasi
o Ensefalopati dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis, kadar
elektrolit darah, dan analisis gas darah.
o Enteritis: feses lengkap
o Bronkopneumonia: dilakukan pemeriksaan foto dada dan analisis
gas darah
Penatalaksanaan
Beri Vitamin A. Tanyakan apakah anak sudah mendapat vitamin A pada bulan
Agustus dan Februari. Jika belum, berikan 50 000 IU (jika umur anak < 6 bulan),
100 000 IU (6–11 bulan) atau 200 000 IU (12 bulan hingga 5 tahun). Untuk pasien
gizi buruk berikan vitamin A tiga kali. Selengkapnya lihat tatalaksana pemberian
Vitamin A.
Perawatan penunjang
Jika demam, berikan parasetamol.
Berikan dukungan nutrisi dan cairan sesuai dengan kebutuhan.
Perawatan mata. Untuk konjungtivitis ringan dengan cairan mata yang jernih,
tidak diperlukan pengobatan. Jika mata bernanah, bersihkan mata dengan kain
katun yang telah direbus dalam air mendidih, atau lap bersih yang direndam dalam
air bersih. Oleskan salep mata kloramfenikol/tetrasiklin, 3 kali sehari selama 7
hari. Jangan menggunakan salep steroid.
Perawatan mulut. Jaga kebersihan mulut, beri obat kumur antiseptik bila pasien
dapat berkumur.
Gizi buruk
Tatalaksana
Anak-anak dengan campak komplikasi memerlukan perawatan di rumah sakit.
Terapi Vitamin A: berikan vitamin A secara oral pada semua anak. Jika anak
menunjukkan gejala pada mata akibat kekurangan vitamin A atau dalam keadaan
gizi buruk, vitamin A diberikan 3 kali: hari 1, hari 2, dan 2-4 minggu setelah dosis
kedua.
o Jika ada pus, bersihkan mata dengan kain bersih yang dibasahi dengan
air bersih. Setelah itu beri salep mata tetrasiklin 3 kali sehari selama 7
hari. Jangan gunakan salep yang mengandung steroid.
o Jika tidak ada perbaikan, rujuk.
- Otitis media:
- Luka pada mulut. Jika ada luka di mulut, mintalah ibu untuk membersihkan
mulut anak dengan air bersih yang diberi sedikit garam, minimal 4 kali sehari.
o Berikan gentian violet 0.25% pada luka di mulut setelah dibersihkan.
Perawatan Penunjang
Jika demam, berikan parasetamol.
Berikan dukungan nutrisi dan cairan sesuai dengan kebutuhan. Lihat tata
laksana pemberian cairan dan nutrisi.
Ukur suhu badan anak dua kali sehari dan periksa apakah timbul komplikasi.
Penyembuhan campak akut sering terhambat selama beberapa minggu bahkan
bulan, terutama pada anak dengan kurang gizi. Atur anak untuk menerima
dosis ketiga vitamin A sebelum keluar dari rumah sakit, jika ini belum
diberikan.
Tindakan pencegahan
Pasien harus dirawat di ruang Isolasi
Imunisasi: semua anak serumah umur 6 bulan ke atas. Jika bayi umur 6–9 bulan
sudah menerima vaksin campak, penting untuk memberikan dosis kedua segera
setelah bayi berumur lebih dari 9 bulan.
Prognosis
Dubia ad Bonam
4. Plan :
DIAGNOSIS KERJA
Morbili Stadium erupsi dengan komplikasi bronkopneumonia
TERAPI
- O2 1-2lpm
- Paracetamol 3x1/3 tablet
- Ambroxol 3x7,5 mg
- Cetirizine 2x2,5 mg
- Vitamin A 200.000 IU
- Cefadroxyl 500 mg 2x1/2 tablet
Pendidikan :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai kasus
- Menjelaskan pentingnya pencegahan
- Menjelaskan tindakan yang seharusnya dilakukan
- Konsultasi:
o Rencana pemeriksaan thorax AP Lateral untuk memastikan kecurigaak
komplikasi yang muncul
o Kontrol ke poliklinik 3 hari setelah pulang dari perawatan di rumah sakit.
o Antibiotik diminum sampai selesai.
LEMBAR PENGESAHAN
“ MORBILI “
Mengetahui Pembimbing