Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8 No.

1 Maret 2018
ISSN : 2503-4413, Hal 19 - 33

Pengaruh Pendapatan dan Biaya Operasional terhadap Laba Bersih (studi kasus pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI
periode 2012-2016).

GUSGANDA SURIA MANDA


Faculty of Economic and Business Singaperbangsa Karawang University
Jl. H. Ronggo waluyo Teluk Jambe Timur Karawang Barat
gusganda_sm@yahoo.co.id
NESTI HAPSARI; FAIRUZZAINI SYAM,

Abstract
This study was conducted in Indonesia Stock Exchange. The phenomenon that occurs is
that Net Income tends to decline during the period 2012-2016, which is coupled with the decrease in
Revenue and increase in Operational Cost. The purpose of this study is to determine the effect of
Revenue and Operational Cost on Net Income in Industry and Chemical Companies periode 2012-
2016.
This study uses descriptive analysis and verification with quantitative approach that is
11 industry and chemical company listed on the Stock Exchange data obtained are secondary data
from the annual publication of financial statements consists of income over 5 years, ie the year 2012
to 2016. Technical analysis of data used is the technique of multiple linear regression analysis.
Based on the result of this study showed that thitung with ttabel is equal to 16,082 > 2,005,
thitung is bigger than ttabel that mean as partially there are effect revenue to net income, and result of
partial research of operational cost to net income show t hitung with ttabel is equal to -10,999 < 2,052,
thitung is lowwer than ttabel that also means as partially there are negative effect operational cost to
net income.
The study result of the simultaneously shows the value of Fhitung with Ftabel is equal to
133,398 > 3,175, Fhitung is bigger than Ftabel that mean there are simultant influence of revenue and
operational cost to net income.
Keywords: Operational Cost, Revenue, Net Income.
PENDAHULUAN
Persaingan yang terjadi di Indonesia perusahaan ditentukan oleh banyak faktor,
termasuk salah satunya di bidang ekonomi diantaranya pendapatan, biaya, dan volume
dan pasar semakin kompetitif. Beberapa penjualan.
perusahaan dapat bertahan dan melanjutkan Indonesia memiliki perkembangan
usahanya bahkan mengembang biakan yang pesat dalam sektor industri manufaktur
usahanya di berbagai wilayah, tidak sedikit di berbagai tempat. Berkembangnya industri
pula perusahaan yang mundur bahkan manufaktur Indonesia dapat dilihat dari
menutup usahanya dikarenakan tidak jumlah perusahaan yang telah terdaftar di
dapatnya mengikuti persaingan. Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data
Persaingan yang begitu kompetitif Bursa Efek Indonesia (BEI), industri
tentu saja memaksa perusahaan bekerja lebih manufaktur dibagi kedalam tiga sektor yaitu
ekstra agar dapat mengikuti perkembangan sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka
zaman. Umumnya tujuan dari setiap industri, sektor industri barang konsumsi
perusahaan tentu saja ingin terus (Bursa Efek Indonesia). Berikut adalah data
mengembang biakan usahanya agar dapat pertumbuhan industri manufaktur Indonesia
terus memperoleh laba yang berkelanjutan. yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI).
Memperoleh laba maksimal tentu
tidaklah mudah. Laba yang diperoleh

19
Daftar jumlah industri manufaktur indonesia yang terdaftar di BEI
(Periode 2012-2016)
Jumlah Perusahaan
No Sektor
2012 2013 2014 2015 2016
1 Sektor Industri dasar & kimia 61 62 66 65 66
2 Sektor aneka indutri 38 39 39 41 41
Sektor industri barang
3 36 37 38 37 37
konsumsi
Jumlah 135 138 143 143 144
Sumber : www.idx.co.id ; 2017 data diolah

Berdasarkan tabel 1.1 menujukan kondisi usaha pada masa yang akan datang
bahwa jumlah industri manufaktur indonesia yang penuh ketidakpastian, serta mengamati
terus tumbuh dari tahun-ketahun, hingga faktor faktor yang dapat ,mempengaruhi laba.
sampai akhir 31 desember 2016 tercatat Menurut Kuswadi (2007:131)
sebanyak 144 perusahaan manufaktur yang mengemukakan bahwa Laba adalah
telah terdaftar di BEI, sehingga menimbulkan pendapatan dari hasil penjualan dikurangi
persaingan yang sangat kompetitif di setiap dengan biaya-biaya pengadaan dan
sektornya. (Djamalu, 2013 ; 3) memaparkan pemasaran. Tanpa memperoleh laba,
bahwa perusahaan manufaktur merupakan perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan
perusahaan yang melakukan kegiatan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus-
produksi untuk mengelola bahan baku menerus (going concern), untuk manajemen
menjadi produk jadi, sudah tentu perusahaan perusahaan harus merencanakan dan
perusahaan ini berusaha untuk mencapai laba mengendalikan 2 faktor penentu laba
yang maksimum. Pertumbuhan positif akan yaitu (1) pendapatan (2) biaya.
terjadi jika laba maksimal pun terjadi. Efilia (2014) mengatakan bahwa
Pertumbuhan positif yang terjadi akan Pendapatan dan Beban tidak dapat
membuat perusahaan mengalami dipisahkan, dimana pendapatan adalah hasil
perkembangan dan menjaga kelangsungan yang dapat diperoleh dari kegiatan
hidupnya. Kenyataannya tidak seperti yang operasi yang dilakukan oleh perusahaan
diharapkan. sedangkan beban adalah biaya yang
Laba merupakan indikator dari dikeluarkan atau digunakan untuk
keberhasilan suatu kinerja perusahaan. Laba memperoleh pendapatan yang diharapkan
adalah selisih lebih pendapatan atas beban oleh perusahaan.
sehubungan dengan kegiatan usaha. Laba Laba yang maksimal dapat didapat dari
bersih diantaranya dapat digunakan sebagai efisiensi biaya yang dilakukan oleh
landasan untuk menentukan kinerja perusahaan. Biaya yang efisien akan
manajemen selama satu tahun atau per meningkatkan laba yang diinginkan oleh
semester, apakah manajemen berhasil perusahaan. Sistem penggunaan biaya yang
mengelola dana perusahaan dengan baik atau tepat dalam perusahaan akan menghasilkan
tidak. Laba bersih digunakan manajemen laba semaksimal mungkin.
dalam perencanaan penggunaan dana untuk Pendapatan adalah penghasilan yang
perusahaan di masa yang akan datang atau berasal dari aktivitas operasi utama
masa selanjut nya, serta untuk mengambil perusahaan, misalnya aktivitas penjualan bagi
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan dagang dan manufaktur.
manajemen melalui laporan laba bersih Pendapatan yang diperoleh dari transaksi
sebagai antisipasi di masa selanjutnya. penyerahan barang atau jasa atau aktivitas
Mendapatkan laba yang sesuai dengan apa usaha lainnya itu adalah yang berhubungan
yang dikehendaki maka harus ada secara langsung dengan kegiatan untuk
perancangan laba yaitu ditentukan oleh memperoleh laba usaha yang dapat
kemampuan perusahaan untuk memprediksi mempengaruhi terhadap jumlah ekuitas

20
pemilik (Handayani, 2014). Semakin besar sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya
pendapatan usaha yang didapat perusahaan akan mengakibatkan menurunnya laba.
maka akan semakin besar laba keuntungan Salah satu sektor dari perusahaan
yang didapat oleh perusahaan. (Efilia, 2014) manufaktur adalah sektor industri dasar dan
Biaya operasional adalah biaya yang kimia. Sektor industri dasar dan kimia
digunakan perusahaan dalam menjalankan merupakan sektor yang beranggotakan
kegiatan operasionalnya. Biaya operasional perusahaan perusahaan yang memproduksi
sangat berpengaruh terhadap keputusan yang dan memproses bahan mentah melalui
dapat menunjang keberhasilan tujuan penambangan, pertanian, dan sumber sumber
perusahaan. Sesuai dengan pendapat Jopie lain menjadi material, zat kimia, serta
Jusuf (2006) dalam jurnal (Ramadhan, 2015) senyawa kimia yang dapat berupa produk
bahwa, bila perusahaan dapat menekan biaya akhir atau produk setengah jadi. Berikut data
operasional, maka perusahaan akan dapat perusahaan perusahaan yang termasuk ke
meningkatkan laba bersih, demikian juga dalam perusahaan manufaktur sektor industri
dasar dan kimia.

Perusahaan Perusahaan Manufaktur


Sektor Industri Dasar dan Kimia
No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan
1 Alaska Industrindo Tbk 23 Holcim Indonesia Tbk
2 Alkindo Naratama Tbk 24 Impack Pratama Industri Tbk
3 Alumindo Light Metal Industry Tbk 25 Indah Alumunium Industry Tbk
4 Aneka Gas Industri Tbk 26 Indah Kiat Pulp and Paper Tbk
5 Argha Karya Prima Tbk 27 Indo Acitama Tbk
6 Arwana Citra Mulia Tbk 28 Indocement Tunggal Prakasa Tbk
7 Asahimas Flat Glass Tbk 29 Indopoly Swakarsa Industry Tbk
8 Asiaplast Industries Tbk 30 Intan Wijaya International Tbk
9 Barito Pasific Tbk 31 Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
10 Berlina Tbk 32 Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk
11 Beton Jaya Manunggal Tbk 33 Japfa Comfeed Indonesia Tbk
12 Budi Starch & Sweetener Tbk 34 Jaya Pari Steel Tbk
13 Chaeroen Pokphand Indonesia Tbk 35 Kedawung Setia Industrial Tbk
14 Champion Pasific Indonesia Tbk 36 Keramik Indonesia Assosiasi Tbk
15 Chandra Asri Petrochemical Tbk 37 Kertas Basuki Rahmat Indonesia
Tbk
16 Citra Turbindo Tbk 38 Krakatau Steel (Persero) Tbk
17 Duta Pertiwi Nusantara Tbk 39 Lion Metal Works Tbk
18 Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk 40 Lionmesh Prima Tbk
19 Ekadharma International Tbk 41 Lotte Chemical Tital Tbk
20 Eterindo Wahanatama Tbk 42 Malindo Feedmill Tbk
21 Fajar Surya Wisesa Tbk 43 Mark Dynamics Indonesia Tbk
22 Gunawan Dianjaya Steel Tbk 44 Mulia Industrindo Tbk

21
No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan
45 Pabrik Kertas Twiji Kimia Tbk 56 Suparma Tbk
46 Pelangi Indah Canindo Tbk 57 Surya Toto Indonesia Tbk
47 Pelat Timah Nusantara Tbk 58 Tembaga Mulia Semanan Tbk
48 Saranacentral Bajatama Tbk 59 Tirta Mahakam Resources Tbk
49 Sekawan Inti Pratama Tbk 60 Toba Pulp Lestari Tbk
50 Semen Baturaja (Persero) Tbk 61 Trias Sentosa Tbk
51 Semen Indonesia (Persero) Tbk 62 Tunas Alfin Tbk
52 Sierad Produce Tbk 63 Unggul Indah Tbk
53 Siwani Makmur Tbk 64 Waskita Beton Precast Tbk
54 SLJ Global Tbk 65 Wijaya Karya Beton Tbk
55 Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 66 Yana Prima Hasta Persada Tbk
Sumber : www.idx.co.id data diolah :2017

CNN Indonesia (2016) mencatat persen hingga kuartal III 2016. Sedangkan
mayoritas korporasi semen mengalami industri semen lainnya PT Holcim Indonesia
penurunan kinerja di tahun 2016 seiring Tbk merugi Rp160 miliar sepanjang januari-
dengan penyusutan penjualan. Dibuktikan september 2016. Rugi bersih emiten
dari perolehan laba empat emiten semen menyusut dibandingkan rugi sebesar Rp372,3
nasional. Penurunan laba terbesar dicatatkan miliar pada periode yang sama tahun lalu.
oleh induk perusahaan semen milik negara, (www.cnnindonesia.com, diakses 22 april
PT semen Indonesia Tbk. Berdasarkan 2017. Berdasarkan dari pengamatan, selain
laporan keuangan yang dirilisnya, perusahaan dari subsektor semen perusahaan perusahaan
hanya membukukan laba bersih sebesar manufaktur sektor industri dasar dan kimia
Rp2,92 triliun hingga kuartal III 2016 atau dari sub sektor lain pun mengalami fenomena
turun 8,4 persen dibandingkan perolehan laba yang sama. Berikut adalah data perolehan
periode yang sama tahun lalu Rp3,54 triliun. pendapatan , biaya operasional, dan laba
Fenomena serupa juga dialami oleh PT bersih 14 perusahaan manufaktur sektor
Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Laba industri dan kimia Sektor industri dasar dan
bersih perusahaan ini turun 2,2 persen kimia yang mengalami fenomena penurunan
menjadi Rp3,14 triliun periode 30 september laba bersih yang terdaftar di Bursa Efek
2016. BUMN semen lainnya, PT semen Indonesia selama tiga tahun terakhir:
Baturaja Tbk juga mengalami penurunan 3,4

Data Pendapatan, Biaya Operasional dan Laba Bersih


Biaya
No Perusahaan Tahun Pendapatan Laba Bersih
Operasional
Alaska 2014 1,230,364,713,000 10,252,363,000 168,564,583,718
1 Industrindo 2015 749,146,492,000 5,084,847,000 2,659,254,000
Tbk 2016 1,151,605,756,000 5,476,615,000 (1,175,538,000)
Alumindo 2014 3,336,087,554,837 55,901,389,097 73,980,234,550
2 Light Metal 2015 3,333,329,653,540 59,203,052,697 (53,613,905,767)
Industry Tbk 2016 2,461,800,368,336 58,750,175,600 (99,931,594,409)
Asahimas 2014 3,672,186,000,000 382,628,000,000 458,635,000,000
3 Flat Glass 2015 3,665,989,000,000 408,312,000,000 341,346,000,000
Tbk 2016 3,724,075,000,000 407,757,000,000 260,444,000,000
Beton Jaya 2014 96,008,496,750 6,311,964,466 7,630,330,090
4 Manunggal 2015 67,679,530,150 6,821,620,482 6,323,778,025
Tbk 2016 62,760,109,860 7,768,144,999 5,974,737,984
Citra 2014 207,443,125,000 23,582,737,000 25,480,541,000
5 Turbindo Tbk 2015 113,656,193,000 20,091,015,000 8,155,077,000
2016 98,485,071,000 19,068,319,000 (933,521,000)

22
Dwi Aneka 2014 894,481,711,000 63,475,411,000 90,592,575,000
Jaya 2015 1,005,670,547,000 87,068,811,000 (275,601,778,000)
6 Kemasindo
Tbk 2016 214,971,204,000 67,521,210,000 (379,637,802,000)
Holcim 2014 10,528,723,000,000 296,578,309,000 668,869,000,000
7 Indonesia 2015 9,239,022,000,000 925,524,000,000 175,127,000,000
Tbk 2016 9,458,403,000,000 871,891,000,000 (284,584,000,000)
Indocement 2014 19,996,264,000,000 74,949,000,000 5,293,416,000,000
8 Tunggal 2015 17,798,055,000,000 93,781,000,000 4,356,661,000,000
Prakasa Tbk 2016 15,361,894,000,000 43,705,000,000 3,870,319,000,000

Biaya
No Perusahaan Tahun Pendapatan Laba Bersih
Operasional
Inti Keramik 2014 262,321,356,543 29,723,024,890 (26,157,472,796)
9 Alam Asri 2015 141,199,773,647 28,176,330,194 (108,888,289,285)
Industri Tbk 2016 83,772,635,083 37,995,405,335 (145,359,281,909)
Jaya Pari 2014 313,636,426,234 14,567,790,127 (6,930,478,877)
10 Steel Tbk 2015 143,326,451,256 15,170,603,937 (21,989,704,979)
2016 120,691,469,840 16,508,186,114 (19,268,949,081)
Keramik 2014 898,976,979,994 44,956,031,624 92,239,403,158
11 Indonesia 2015 800,392,000,000 85,457,000,000 (144,635,000,000)
Assosiasi Tbk 2016 863,715,000,000 88,528,000,000 (252,499,000,000)
Lion Metal 2014 377,622,622,150 98,361,393,866 49,001,630,102
Works Tbk 2015 389,251,192,409 104,130,916,381 46,017,637,487
12
2016 379,137,149,036 105,204,261,055 42,345,417,055
Surya Toto 2014 2,053,630,374,083 8,197,047,589 293,803,908,949
13 Indonesia 2015 2,278,673,871,193 19,780,422,963 285,236,780,659
Tbk 2016 2,069,017,634,710 29,179,870,282 168,564,583,718
Yana Prima 2014 421,516,175,465 20,529,839,132 (8,905,351,293)
14 Hasta Persada 2015 277,402,566,627 21,458,135,699 (9,880,781,293)
Tbk 2016 278,331,887,681 20,780,703,591 (10,932,426,503)
Sumber : www.idx.co.id ; 2017 data diolah

Berdasarkan data tabel 1.2 , laba bersih bersih tetapi mengalami penurunan laba
perusahaan perusahaan manufaktur yang bersihnya. PT Beton Jaya manunggal Tbk
termasuk ke dalam sektor industri dasar dan mengalami penurunan laba bersih yang
kimia cenderung mengalami penurunan diikuti oleh kenaikan biaya operasionalnya.
selama tiga tahun pada periode 2014-2016, PT Citra Turbindo Tbk rugi bersih nya diikuti
sedangkan pendapatan perusahaan tersebut oleh penurunan biaya operasional dan
mengalami peningkatan. Beberapa pendapatannya. PT Dwi Aneka Jaya
perusahaan mengalami penurunan biaya Kemasindo Tbk terjadi penurunan drastis
operasional, tetapi tidak diikuti dengan pada pendapatan di tahun 2016 yang
peningkatan laba bersih pada periode tersebut. mengakibatkan meningkatnya rugi bersih.
PT Alaska Industrindo Tbk mengalami perusahaan Holcim Indonesia Tbk mengalami
kenaikan pendapatan diikuti dengan rugi peningkatan pendapatan dan penurunan biaya
bersih pada tahun 2016. PT Alumindo Light operasional tetapi mengalami kerugian di
Metal Industry Tbk mengalami penurunan tahun 2016. PT indocement Tunggal Prakasa
biaya operasional yang diikuti oleh kenaikan Tbk mengalami penurunan pendapatan yang
rugi bersihnya pada tahun 2016. PT mengakibatkan menurunya laba bersih. PT
Asahimas Flat Glass Tbk mengalami inti Keramik Alam Asri Industri Tbk terus
kenaikan pendapatan dan penurunan laba mengalami peningkatan rugi bersih dari tahun

23
2014 sampai tahun 2016 yang diikuti oleh Fadhilah dan Lisa (2013) mengemukakan
turunnya pendapatan dan biaya operionalnya. bahwa secara simultan variabel beban bunga,
PT Jaya Pari Steel Tbk mengalami kerugian beban administrasi dan umum, beban tenaga
yang diikuti oleh kenaikan biaya operaional kerja mempunyai pengaruh signifikan
dan penurunan pendapatan. PT Keramik terhadap laba bersih perusahaan bank swasta
Indonesia Assosiasi Tbk mengalami kenaikan nasional di Bursa efek Indonesia. Astri
rugi bersih bersama dengan kenaikan Fitrihartini menyatakan bahwa biaya
pendapatan dan biaya operasionalnya. PT operasinal berpengaruh signifikan terhadap
Lion Metal Works Tbk laba bersih menurun laba bersih pada perusahaan batubara yang
diikuti oleh pendapatan yang menurun dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
peningkatan biaya operasionalnya. PT Surya Menurut (Anjani, 2014) Biaya
Toto Indonesia Tbk penurunan laba bersih Operasional berpengaruh negatif signifikan
diakibatkan oleh turunnya pendapatan dan terhadap Laba Bersih. Biaya operasional
meningkatanya biaya operionalnya. Dan PT mempunyai hubungan dengan laba bersih
Yana Prima Hasta Persada Tbk mengalami yang sangat kuat dan berbanding terbalik,
peningkatan rugi bersih yang diikuti oleh artinya ketika biaya operasional meningkat
kenaikan pendapatan dan menurunnya biaya maka laba bersih pun mengalami penurunan.
operasional. Pendapatan berperngaruh positif signifikan
Berdasarkan kasus tersebut, dapat terhadap laba bersih. Pendapatan usaha
disimpulkan bahwa naiknya pendapatan tidak mempunyai hubungan dengan laba bersih
sejalan lurus dengan besarnya laba bersih yang sangat kuat dan berbanding lurus,
yang didapat oleh perusahaan. artinya jika pendapatan usaha meningkat
Salah satu cara untuk memaksimalkan makan laba bersih pun mengalami
laba adalah dengan cara menekan biaya-biaya peningkatan.
yang terjadi di perusahaan, salah satunya
adalah dengan menekan biaya operasional. Menurut Handayani (2014) Biaya
(Jusuf, 2008) mengemukakan bahwa biaya operasional dan pendapatan manufaktur dapat
operasional adalah biaya yang terus menjelaskan pengaruhnya terhadap laba
dikeluarkan oleh entitas, yang tidak perusahaan dengan baik.
berhubungan dengan produk namun berkaitan Berdasarkan fenomena dan perbedaan
dengan aktivitas operasional perusahaan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan
sehari-hari. Perusahaan yang dapat menekan oleh peneliti sebelumnya, membuat peneliti
biaya operasional, akan dapat meningkatkan tertarik untuk menguji kembali mengenai
laba bersih, demikian juga sebaliknya, bila pengaruh pendapatan dan biaya operasional
terjadi pemborosan biaya (seperti pemakaian terhadap laba bersih. Penelitian ini
alat kantor yang berlebihan) akan menggunakan data dari perusahaan manufaktur
mengakibatkan menurunnya net profit. (Jusuf, sektor industri dan kimia yang terdaftar di BEI
2008:35). tahun 2012-2016, dengan menggunakan
Penelitian mengenai pengaruh metode purposive sampling dari jumlah 66
pendapatan dan beban operasional perusahaan di sektor industri dan kimia, maka
sebelumnya yang dilakukan oleh Fadilah peneliti mengambil dengan judul “Pengaruh
(2015) menyatakan bahwa biaya produksi dan Biaya Operasional dan Pendapatan
biaya operasional secara simultan Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus Pada
memberikan pengaruh terhadap laba bersih Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
perusahaan industri manufaktur sektor Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa
industri barang konsumsi sub sektor rokok Efek Indonesia Periode 2012-2016)”.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah berdasarkan latar belakang
identifikasi masalah yang telah diuraikan yang diteliti adalah sebagai berikut :
dengan tujuan yang diharapkan peneliti maka 1. Bagaimana Pendapatan pada
diperlukan rumusan masalah. Adapun Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

24
Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI yang terdaftar di BEI periode 2012-
Perode 2012-2016? 2016?
2. Bagaimana Biaya Operasional pada 5. Apakah ada pengaruh Biaya
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri operasional terhadap Laba Bersih pada
Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI perusahaan manufaktur sektor industri
Perode 2012-2016? dan kimia yang terdaftar di BEI periode
3. Bagaimana Laba Bersih pada 2012-2016?
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri 6. Apakah ada pengaruh Pendapatan dan
Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI Biaya Operasional terhadap Laba
Perode 2012-2016? Bersih pada perusahaan manufaktur
4. Apakah ada pengaruh Pendapatan sektor industri dan kimia yang terdaftar
terhadap Laba Bersih pada perusahaan di BEI periode 2012-2016?
manufaktur sektor industri dan kimia

KAJIAN PUSTAKA
Akuntansi keuangan merupakan bidang asumsi dalam penyusunan laporan keuangan.
ilmu akuntansi yang berkaitan dengan laporan Untuk itu diperlukan standar akuntansi yang
keuangan dan informasi penting lainnya dijadikan pedoman baik oleh penyusun
mengenai keuangan perusahaan. Akuntansi maupun oleh pembaca laporan keuangan.
keuangan berorientasi pada pelaporan pihak Laporan yang dihasilkan dari akuntansi
eksternal. Beragamnya pihak eksternal keuangan berupa laporan keuangan untuk
dengan tujuan spesifik bagi masing-masing tujuan umum (general purpose financial
pihak membuat pihak penyusun laporan statement). (Martani, NPS, Wardhani,
keuangan menggunakan prinsip dan asumsi- Farahmita, & Tanujaya, 2014)
Siklus Akuntansi
Akuntansi menyajikan informasi dari 4. Membuat jurnal penyesuaian dan
berbagai entitas, baik perusahaan jasa, membukukan (posting) jurnal
dagang, maupun manufaktur. Agar penyesuaian itu ke buku besar.
menyediakan laporan yang akurat dan dapat 5. Menyusun neraca saldo setelah
dipertanggung jawabkan makan dalam penyesuaian. Neraca saldo
akuntansi terjadi siklus akuntansi. disesuaikan ini menjadi sumber data
dasar untuk menyusun laporan
Siklus akuntansi Menurut Warsidi
keuangan.
adalah tahap-tahap proses akuntansi dalam
6. Menyusun laporan keuangan
sistem informasi akuntansi yang diperlukan
berdasarkan neraca saldo setelah
untuk mengumpulkan dan mengolah data
penyesuaian.
terkait transaksi akuntansi. Dikatakan sebagai
7. Membuat jurnal penutup dan
siklus, karena tahap-tahap proses akuntansi
membukukan (posting) jurnal
dilaksanakan berulang kali selama perusahaan
penutup itu ke buku besar.
beroperasi.
8. Menyusun neraca saldo setelah
Tahap-tahap proses akuntansi yang penutupan (tahap opsional).
membentuk siklus akuntansi meliputi: 9. Membuat jurnal pembalik dan
membukukan (posting) jurnal
1. Mencatat transaksi akuntansi yang pembalik itu ke buku besar (tahap
terjadi selama satu periode akuntansi opsional).
ke dalam jurnal transaksi.
2. Memindahbukukan (posting) Siklus akuntansi yang digambarkan di
transaksi akuntansi dari jurnal ke atas mengacu pada proses akuntansi dalam
buku besar. sistem akuntansi manual, siklus akuntansi
3. Menyusun neraca saldo untuk pada dasarnya sama, terlepas dari apakah
mengecek kesamaan debit dan kredit perusahaan menggunakan sistem akuntansi
transaksi akuntansi yang telah dicatat manual atau sistem informasi akuntansi
dan dibukukan. berbasis komputer. Perusahaan melaksanakan

25
tahap-tahap siklus akuntansi pada setiap perusahaan dagang, maupun perusahaan
periode akuntansi. Siklus akuntansi juga pada manufaktur. (Warsidi, 2017)
dasarnya sama, baik untuk perusahaan jasa,
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Priyatno (2009, p. 15) a. Laporan laba/rugi; menyajikan
laporan keuangan adalah proses akhir informasi laba/rugi selama satu
pencatatan keuangan yang berupa laporan periode. Laporan laba rugi pada
keadaan keuangan perusahaan yang tersusun dasarnya menyajikan informasi tentang
secara terinci dan lengkap. Sejalan dengan kinerja perusahaan.
pendapat tersebut menurut Rudianto (2008, b. Laporan perubahan ekuitas;
p. 14) laporan keuangan adalah hasil dari menyajikan informasi tentang
suatu proses akuntansi. Informasi yang perubahan yang terjadi di elemen
disajikan dari proses akuntansi tersebut harus ekuitas terutama untuk
dapat menjawab kebutuhan umum para menginformasikan kepada pemilik
pemakainya, karena itu laporan keuangan tentang perkembangan modal yang
suatu badan usaha harus memiliki kualitas disetor ke perusahaan.
yang baik yang sangat diperlukan oleh c. Neraca (laporan posisi keuangan);
berbagai pihak yang memerlukan informasi menyajikan informasi tentang
keuangan tersebut. posisi/kondisi dana perusahaan pada
Menurut kerangka konseptual IFRS, tanggal tertentu.
tujuan laporan keuangan adalah menyediakan d. Laporan arus kas; menyajikan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, informasi selama satu periode tentang
kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang beragam perubahan dan aktivitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar pemakai melibatkan sumberdaya kas.
dalam pengambilan keputusan ekonomi. e. Catatan atas laporan keuangan.
Berdasarkan buku Warsono dkk (2013,
p. 111) terdapat empat macam laporan
keuangan yang banyak dikenal, yaitu :

Pengertian Laporan Laba Rugi Komprehensif


Laporan keuangan yang menjelaskan kinerja periode tertentu. Informasi tentang kinerja
entitas dalam satu periode adalah laporan laba perusahaan digunakan untuk menilai dan
rugi. memprediksi jumlah dan waktu atas
Menurut Martani dkk (2014, p. 110) ketidakpastian arus kas di masa depan.
menerangkan bahwa laporan laba rugi Elemen dari laporan laba rugi komprehensif
komprehensif adalah laporan yang mengukur berkaitan langsung dengan penghasilan dan
keberhasilan kinerja perusahaan selama beban.

Pengertian Laba Bersih


Setiap tujuan perusahaan yang berbeda beda, keuntungan, dan kerugian. Laba dihasilkan
di dalam nya tentu mengaharapkan dari selisih antara sumber daya masuk
keuntungan atau laba. Laba yang meningkat (pendapatan dan keuntungan) dengan sumber
akan memotifasi perusahan agar terus daya keluar (beban dan kerugian) selama
berkembang dan mengembang biakan periode waktu tertentu.
perusahaan agar tidak tergerus perkembangan Sedangkan Harmono (2011, p. 231)
zaman. berpendapat bahwa laba bersih adalah
Menurut Harahap (2011, p. 276) Laba adalah pendapatan operasi perusahaan setelah
sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan dikurangi biaya bunga dan pajak.
harga pokok produksi, biaya lain dan Menurut Martani dkk (2014, p. 114)
kerugian dari penghasilan atau penghasilan Komponen laba/rugi adalah total pendapatan
operasi. dikurangi beban. Yang di dalamnya tidak
Menurut Simamora (2013, p. 46) Laba bersih termasuk pendapatan komprehensif lain.
berasal dari transaksi pendapatan, beban,

26
Pengertian Pendapatan
Laporan laba rugi tentu tidak dapat manufaktur (fees revenues), pendapatan
dipisahkan dengan yang namanya bunga (interest revenues), pendapatan
pendapatan. Pendapatan perusahaan sangat deviden (deviden revenues), pendapatan
berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan royalty (royalty revenues), dan pendapatan
yang diharapkan berjumlah besar oleh sewa (ret revenues).
manajemen. Menurut Martani dkk (2014, p. 115)
Menurut Santoso (2009, p. 340) pendapatan merupakan penghasilan yang
menyatakan bahwa Pendapatan adalah berasal dari aktivitas operasi utama
penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan, misalnya aktivitas penjualan
perusahaan yang biasa (normal activity) dan barang bagi perusahaan dagang atau
dikenal dengan sebutan yang berbeda, peusahaan manufaktur dan aktivitas
misalnya : penjualan (sales), penghasilan penyediaan jasa bagi perusahaan jasa.

Pengertian Biaya Operasional


Menurut Murhadi (2013, p. 37) Biaya Akuntansi keuangan berorientasi pada
operasi (operating expense) merupakan biaya pelaporan pihak eksternal. Beragamnya pihak
yang terkait dengan operasional perusahaan eksternal dengan tujuan spesifik bagi masing-
yang meliput biaya penjualan dan masing pihak membuat pihak penyusun
administrasi (selling and administrative laporan keuangan menggunakan prinsip dan
expense), biaya iklan (advertising expense), asumsi-asumsi dalam penyusunan laporan
biaya penyusutan (depreciation and keuangan. (Martani, NPS, Wardhani,
amortization expense), serta perbaikan dan Farahmita, & Tanujaya, 2014)
pemeliharaan (repairs and maintenance Laporan keuangan adalah hasil dari
expense). suatu proses akuntansi. Informasi yang
Menurut Harahap (2011, p. 86) terdapat disajikan dari proses akuntansi tersebut harus
2 indikator biaya operasional yaitu sebagai dapat menjawab kebutuhan umum para
berikut: pemakainya, karena itu laporan keuangan
1. Biaya penjualan, adalah seluruh biaya- suatu badan usaha harus memiliki kualitas
biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang baik yang sangat diperlukan oleh
penjualan sampai barang itu berada di berbagai pihak yang memerlukan informasi
tangan konsumen, seperti biaya keuangan tersebut. (Rudianto, 2008)
pengiriman, pajak-pajak yang Pendapatan adalah penghasilan yang
berkenaan dengan penjualan, promosi, timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa
dan gaji tenaga penjual. (normal activity) dan dikenal dengan sebutan
2. Biaya umum dan administrasi, adalah yang berbeda, misalnya : penjualan (sales),
biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan- penghasilan manufaktur (fees revenues),
kegiatan di luar kegiatan penjualan pendapatan bunga (interest revenues),
seperti kegiatan administrasi, kegiatan pendapatan deviden (deviden revenues),
personalia, dan umum. Misalnya gaji pendapatan royalty (royalty revenues), dan
pegawai bagian umum (yang bukan pendapatan sewa (ret revenues). (Santoso,
barang produksi, pemasaran), air, 2009)
telepon, pajak, iuran, dan biaya kantor. Biaya operasional (operating expense)
merupakan biaya yang terkait dengan
Akuntansi dapat diartikan sebagai seni operasional perusahaan yang meliput biaya
dalam melakukan pencatatan, penggolongan, penjualan dan administrasi (selling and
dan pengikhtisaran, yang mana hasil akhirnya administrative expense), biaya iklan
tercipta sebuah informasi seluruh aktivitas (advertising expense), biaya penyusutan
keuangan perusahaan. Tujuan akuntansi yang (depreciation and amortization expense),
digambarkan dalam laporan keuangan adalah serta perbaikan dan pemeliharaan (repairs
untuk memberikan informasi yang bermanfaat and maintenance expense). (Murhadi, 2013).
untuk pengambilan keputusan para pemakai.
(Marzuki, 2010).

27
Laba bersih berasal dari transaksi Penelitian terdahulu dari Meiza Efilia
pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. dan Regiana Eka Anjani tahun 2014
Laba dihasilkan dari selisih antara sumber menerangkan bahwa “Pendapatan usaha
daya masuk (pendapatan dan keuntungan) berpengaruh signifikan terhadap laba bersih,
dengan sumber daya keluar (beban dan yaitu semakin besar pendapatan semakin
kerugian) selama periode waktu tertentu. besar pula laba bersih yang dihasilkan.”
(Simamora, 2013).

METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode tidak diteliti.
kuantitatif. Dimana data data yang diolah Metode pengumpulan data yang dilakukan
berbentuk angka untuk menguji sebuah dalam penelitian ini adalah dengan metode
hipotesis. observasi. Sutrisno Hadi dalam buku
Menurut Sugiyono (2015, p. 7), metode Sugiyono (2013, p. 145) mengemukakan
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode bahwa, observasi merupakan suatu proses
penelitian yang berlandaskan pada filasafat yang kompleks, suatu proses yang tersusun
positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah dari berbagai proses biologis dan psikhologis.
karena telah memenuhi kaidah kaidah ilmiah Dua di antara yang terpenting adalah proses-
yaitu kongkrit/empiris, obyektif, terukur, proses pengamatan dan ingatan.
rasional, dan sitematis. Metode ini disebut Populasi adalah objek yang akan diteliti
kuantitatif karena datanya berupa angka dalam suatu karya ilmiah. Menurut Sugiyono
angka dan analisis menggunakan statistik. (2015, p. 80) menyatakan bahwa populasi
Menurut Sugiyono (2015, p. 39), adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas:
menurut hubungan antara satu variabel objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dengan variabel lain maka macam macam dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
variabel dalam penelitian dibedakan sebagai oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
berikut : ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
a. Variabel Independen penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
Adalah variabel bebas yang merupakan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar
variabel yang mempengaruhi atau yang di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu
menjadi sebab perubahan atau lima tahun (2012-2016), yaitu sebanyak 66
timbulnya variabel dependen(terikat). perusahaan.
b. Variabel Dependen Sampel adalah bagian dari populasi
Adalah variabel terikat yang yang mewakili populasi untuk diteliti,
merupakan variabel yang dipengaruhi Sugiyono (2015, p. 81) mengemukakan
atau yang menjadi akibat, karena bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
adanya variabel Independen (bebas). karakter yang dimiliki oleh populasi. Bila
c. Variabel Moderator populasi besar , dan penelitian peneliti tidak
Adalah variabel yang mempengaruhi mungkin mempelajari semua yang ada pada
hubungan antara variabel independen populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
(bebas) dan variabel dependen (terikat). tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
d. Variabel Intervening menggunakan sampel yang diambil dari
Adalah variabel yang secara teoritis populasi. Sampel penelitian diambil
mempengaruhi hubungan antara berdasarkan teknik sampling probability,
veriabel independen dengan variabel yaitu random sampling. Teknik sampling
dependen menjadi hubungan yang tidak yang memberikan peluang bagi setiap
langsung dan tidak dapat diamati dan anggota populasi.
diukur. Sampel penelitian ini menggunakan
e. Variabel Kontrol teknik purposive sampling dengan kriteria
Adalah variabel yang dikendalikan atau sampel sebagai berikut :
dibuat konstan sehingga pengaruh 1. Perusahaan sampel adalah perusahan
variabel independen terhadap dependen perusahaan yang termasuk ke dalam
perusahaan manufaktur sektor industri

28
dasar dan kimia yang terdaftar di BEI Dari populasi 66 perusahaan
yang menerbitkan laporan keuangan manufaktur sektor industri dan kimia yang
tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. terdaftar di BEI, pengambilan sample data 11
2. Perusahaan sampel merupakan perusahaan dengan periode selama 5 tahun
perusahaan manufaktur sektor industri dianggap peneliti cukup untuk mewakili
dasar dan kimia yang terdaftar di BEI populasi.
yang mempunyai fenomena laba bersih
menurun dari tiga tahun terakhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini menggunakan laporan keuangan Rp.284.584.000.000.00, sedangkan Laba
perusahaan manufaktur sektor industri dasar Bersih paling tinggi dari 55 data sampel
dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek perusahaan adalah Rp.4.763.390.000.000,00.
Indonesia (BEI). Nilai rata-rata Laba Bersih adalah
Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi 216.933.787.199,74, dan standar deviasi nya
Berganda untuk menguji apakah ada adalah 693.513.131.610,25.
pengaruh antara ariabel X1 dan X2 terhadap Variabel X1 dalam penelitian ini adalah
Y. Syarat yang harus dilakukan agar dapat variabel Pendapatan yang diperoleh dari data
melakukan regresi berganda adalah bahwa sampel 11 perusahaan manufaktur sektor
data tersebut bersifat normal dan terbebas dari industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI
uji multikolineritas, hesteroskedastisitas dan selama 5 (lima) periode dari tahun 2012
auto korelasi. sampai dengan tahun 2016. Pendapatan paling
Analisis Statistik deskriptif dalam peneliitian tinggi dari sampel perusahaan adalah
ini dimaksudkan unuk menggambarkan data Rp.17.290.300.000.000,00. Nilai rata-rata
dari setiap variabel, yaitu variabel Pendapatan Pendapatan adalah 2.842.252.797.142.60,
(X1), Biaya Operasional (X2) dan Laba Bersih yaitu lebih kecil dari standar deviasi nya
(Y). Analisis Statistik Deskriptif juga adalah 3.909.860.251.358,85 mempunyai arti
dimaksudkan agar penulis mengetahui dahulu bahwa rata rata pendapatan pada perusahaan
gambaran dari ketiga variabel yang akan manufaktur sektor industri dasar dan kimia
diteliti. yang terdaftar di BEI periode 2012-2106
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui mampu menghasilkan laba bersih. Berikut
bahwa 11 perusahaan sampel dengan 55 data adalah grafik rata rata pendapatan perusahaan
yang memiliki pendapatan paling rendah manufaktur sektor industri dasar dan kimia
adalah sebesar Rp.62.760.109.860,00 , yang terdaftar di BEI periode 2012-2016.
sedangkan Pendapatan paling tinggi dari Variabel X2 dalam penelitian ini adalah
sampel perusahaan adalah Biaya Operasional yang diperoleh dari data
Rp.17.290.300.000.000,00. Nilai rata-rata 11 sampel perusahaan manufaktur sektor
Pendapatan adalah 2.842.252.797.142.60, industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI
dan standar deviasi nya adalah selama 5 (lima) periode dari tahun 2012
3.909.860.251.358,85. hingga tahun 2016.
Berdasarkan data tersebut, dapat Berdasarkan data pada hasil penelitian
diketahui bahwa 11 perusahaan sampel deskriptif biaya operasional tertinggi didapat
dengan 55 data yang memiliki Biaya oleh PT Indocement Tunggal Prakasa pada
Operasional paling rendah adalah sebesar tahun 2015 sebesar Rp 925.524.000.000,-
Rp.5.007.796.475,00, sedangkan Biaya Dan biaya operasional terendah dialami oleh
Operasional paling tinggi dari 55 data sampel PT Beton Jaya Manunggal Tbk pada tahun
perusahaan adalah Rp.925.524.000.000,00. 2012 sebesar Rp. 5.007.796.475,-. Dengan
Nilai rata-rata Biaya operasional adalah rata rata biaya operasional pada 11
216.520.126.726,45, dan standar deviasi nya perusahaan sampel sebesar
adalah 290.337.259.564,86. 216.520.126.726,45, dan standar deviasi nya
Berdasarkan data tersebut, dapat adalah 290.337.259.564,86, yang berarti
diketahui bahwa 11 perusahaan sampel bahwa rata rata biaya oprasional lebih kecil
dengan 55 data yang memiliki Laba Bersih dari standar deviasinya maka dapat dikatakan
paling rendah adalah rugi sebesar bahwa biaya operasional mampu menciptakan

29
rugi atau laba bersih pada perusahaan Berdasarkan data pada tabel laba bersih
manufaktur sektor industri dasar dan kimia tertinggi didapat oleh PT Indocement Tunggal
yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. Prakasa pada tahun 2012 sebesar Rp.
Berikut adalah grafik rata rata biaya 4.763.388.000.000,- Dan rugi bersih tertinggi
operasional pada perusahaan manufaktur dialami oleh PT Indocement Tunggal Prakasa
sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar Tbk pada tahun 2016 sebesar Rp.
di BEI perode 2012-2106. 284.584.000.000,- dengan nilai rata-rata Laba
Variabel Y dalam penelitian ini adalah Bersih pada perusahaan manufaktur sektor
Laba Bersih yang diperoleh dari data 11 industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI
sampel perusahaan manufaktur sektor industri adalah 216.933.787.199,74. Berikut adalah
dasar dan kimia yang terdaftar di BEI selama grafik rata rata per tahun untk laba bersih
5 (lima) periode dari tahun 2012 sampai pada perusahaan manufaktur sektor industri
dengan tahun 2016. dasar dan kimia yang terdaftar di BEI perode
2012-2106.
Berdasarkan dari uji menggunakan mempunyai arti bahwa variabel X2
software SPSS dari data 11 perusahaan mampunyai pengaruh terhadap Y atau biaya
manufaktur sektor industri dasar dan kimia operasional berpengaruh negatif terhadap laba
yang terdaftar di BEI perode 2012 sampai bersih. Nilai signifikansi menunjukan angka
dengan 2016 menunjukan bahwa nilai thitung yang lebih kecil dari taraf kesalahan yang
lebih besar dari ttabel yaitu 16,082 lebih besar sudah ditetapkan yaitu 0,000 lebih kecil dari
dari 2,005 yang mempunyai arti bahwa 0,05 yang mempunyai arti bahwa variabel X2
variabel X1 mempunyai pengaruh terhadap bersignifikan terhadap Y atau biaya
variabel Y atau pendapatan berpengaruh operasional pada perusahaan manufaktur
terhadap laba bersih. Nilai signifikansi sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar
menunjukan angka yang lebih kecil dari taraf di BEI periode 2012 sampai dengan 2016
kesalahan yang telah ditetapkan yaitu 0,000 negatif signifikan terhadap laba bersih nya.
lebih kecil dari 0,05 yang mempunyai arti Berdasarkan dari uraian tersebut maka hasil
bahwa variabel X1 bersignifikan terhadap Y penelitian parsial pengaruh biaya operasional
atau pendapatan bersignifikan terhadap laba terhadap laba bersih dengan menggunakan
bersih pada perusahaan manufaktur sektor data dari 11 perusahaan sampel industri dasar
industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2012-
periode 2012 sampai 2016. Berdasarkan dari 2016 sama dengan penelitian penelitian
uraian tersebut maka hasil penelitian parsial sebelumnya yang telah dilakukan oleh
pengaruh pendapatan terhaap laba dengan Regiana Eka Anjani (2014) dimana biaya
menggunakan data dari 11 perusahaan sampel operasional berpengaruh secara negatif
industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI signifikan terhadap laba bersih pada
periode 2012-2016 sama dengan penelitian perusahaan manufaktur sektor industri dasar
penelitian sebelumnya dimana pendapatan dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2012-
berpengaruh secara positif signifikan terhadap 2016, tetapi tidak sependapat dengan
laba bersih pada perusahaan manufaktur penelitian yang dilakukan oleh Meiza Efilia
sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar (2014) yang mengemukakan bahwa Biaya
di BEI periode 2012-2016. Penelitian ini operasional tidak terlalu berpengaruh
menunjukan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap laba bersihya. Penelitian ini
sebesar 0,262 terhadap laba bersihnya. menunjukan bahwa biaya operasional
Diartikan bahwa jika pendapatan naik sebesar berpengaruh sebesar -2,412 terhadap laba
1 maka laba bersih pun akan naik sebesar bersihnya. Diartikan bahwa jika biaya
0,262. operasional naik sebesar 1 maka laba bersih
Berdasarkan dari perhitungan akan turun sebesar 2,412.
menggunakan software SPSS dari data 11 Berdasarkan dari uji menggunakan
perusahaan mnufaktur sektor industri dasar software SPSS dari 11 perusahaan
dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2012 manufaktur sektor industri dasar dan kimia
sampai dengan tahun 2016 menunjukan hasil yang terdaftar di BEI periode 2012 sampai
bahwa nilai thitung lebih kecil dari ttabel yaitu - 2016 menunjukan bahwa nilai Fhitung lebih
10,999 lebih kecil dari 2,005 yang besar dari Ftabel yaitu 133,398 lebih besar dari

30
3,175 yang mempunyai arti bahwa variabel dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2012-
X1 dan X2 secara simultan mempunyai 2016. Penelitian ini menunjukan bahwa
pengaruh terhadap variabel Y atau pendapatan dan biaya operasional
pendapatan dan biya operasional secara berpengaruh sebesar 83,7% terhadap laba
simultan mempunyai pengaruh terhadap laba bersihnya. Selebihnya dipengaruhi oleh
bersih. Nilai signifikan menunjukan hasil variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam
lebih kecil dari taraf kesalahan yang telah penelitian ini.
ditetapkan yaitu 0,000 lebih kecil dari 0.05 Berdasarkan dari uraian tersebut
yang mempunyai arti bahwa variabel X1 dan memiliki kesimpulan bahwa pendapatan
X2 secara simultan bersignifikan terhadap Y berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
atau pendapatan dan biaya operasional pada dan biaya operasional berpengaruh negatif
perusahaan manufaktur sektor industri dasar signifikan terhadap laba bersih. Pendapatan
dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2012 dan biaya operasional secara simultan
sampai dengan 2016 bersignifikan terhadap berpengaruh signifikan terhadap laba
laba bersihnya. Berdasarkan dari uraian bersihBerdasarkan dari perhitungan
tersebut maka hasil penelitian secara simultan menggunakan SPSS, nilai R square dari data-
pengaruh pendapatan dan biaya operasional data variabel X1, X2 dan Y menunjukan
terhadap laba bersih dengan menggunakan angka 0,837 atau dapat dijadikan persentase
data dari 11 perusahaan sampel industri dasar nya adalah 83,7% yang mempuyai arti bahwa
dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2012- pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y
2016 sama dengan penelitian penelitian adalah sebesar 83,7% atau pengaruh
sebelumnya dimana pendapatan dan biaya pendapatan dan biaya opersional terhadap
operasional secara simultan berpengaruh laba bersih adalah 83,7% sedangkan 16,3%
signifikan terhadap laba bersih pada nya adalah pengaruh variabel lain.
perusahaan manufaktur sektor industri dasar

KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan yang ada di 2012-2016 memiliki rata rata sebesar
bab empat maka peneliti mengambil Rp.216.933.787.199,74 dengan laba
kesimpulan sebagai berikut : bersih paling tinggi dari 11 perusahaan
1. Pendapatan pada perusahaan sampel dan 5 periode adalah sebesar
manufaktur sektor industri dasar dan Rp.4.763.390.000.000,00 dan laba
kimia yang terdatar di BEI periode bersih paling rendah adalah rugi bersih
2012-2016 memiliki rata rata sebesar sebesar Rp.284.584.000.000.00.
Rp. 2.842.252.797.142,60 dengan 4. Pendapatan selalu berpengaruh
pendapatan paling tinggi dari 11 terhadap laba bersih karena hasil dari
perusahaan sampel dan 5 periode pendapatan berada di posisi laba rugi
adalah sebesar perusahaan. Perusahaan manufaktur
Rp.17.290.300.000.000,00 dan sektor industri dasar dan kimia
pendapatan paling rendahnya sebesar memerlukan pendapatan dari hasil
Rp.62.760.109.860,00. produk yang telah dijual untuk diproses
2. Biaya Operasional pada perusahaan dan dihitung agar mendapatkan
manufaktur sektor industri dasar dan keuntungan atau laba yang
kimia yang terdaftar di BEI periode berkelanjutan. Penelitian ini
2012-2016 memiliki rata rata sebesar menunjukan secara parsial pendapatan
Rp.216.520.126.726,45 dengan biaya berpengaruh sebesar 0,262 terhadap
operasional paling tinggi dari 11 laba bersih pada perusahan manufaktur
perusahaan sampel dan 5 periode sektor industri dasar dan kimia yang
adalah sebesar Rp.925.524.000.000,00 terdaftar di BEI periode 2012 sampai
dan biaya operasional paling rendah dengan 2016. Laba bersih perusahaan
adalah sebesar Rp.5.007.796.475,00. akan meningkat sebanyak 0,262 jika
3. Laba Bersih pada perusahaan pendapatannya naik sebesar 1.
manufaktur sektor industri dasar dan 5. Penelitian dengan menggunakan data
kimia yang terdaftar di BEI periode dari perusahaan manufactur sektor

31
industri dasar dan kimia yang terdaftar berpengaruh sebesar -2,412, yang
di BEI periode 2012 sampai dengan mempunyai arti bahwa laba bersih akan
tahun 2016 yang peneliti lakukan menurun sebanyak 2,412 jika biaya
didapatakan hasil bahwa biaya operasional nya meningkat sebanyak 1.
operasional perusahaan manufaktur 6. Pendapatan dan Biaya Operasional
sektor industri dasar dan kimia yang perusahaan manufaktur sektor industri
terdaftar di BEI periode 2012 sampai dasar dan kimia yang terdaftar di BEI
dengan 2016 berpengaruh negatif periode 2012 sampai dengan tahun
signifikan terhadap laba bersih nya. 2016 secara simultan berpengaruh
Penelitian ini menunjukan bahwa signifikan terhadap laba bersihya.
secara parsial biaya operasional

REFERENSI

Anjani, R. E. (2014). Pengaruh Pendapatan Harahap, S. S. (2011). Analisa Kritis Atas


Usaha dan Biaya Operasional Terhadap Laporan Keuangan. Jakarta: Raja
Laba Bersih (Survey Pada Perusahaan Grafindo Persada Hasan.
Jasa Sub Sektor Transportasi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Harmono. (2011). Manajemen Keuangan.
Periode 2004-2013). Universitas Jakarta: Bumi Aksara.
Komputer Indonesia, 10.
Harmono. (2011). Manajemen Keuangan
Bursa Efek Indonesia. (2017). Retrieved from Berbasis Balance Scorecard
www.idx.co.id. Pendekatan Teori, Kasus dan Riset
Bisnis (Edisi1). Jakarta: Bumi Aksara.
Chourmain, I. (2008). Acuan Normatif
Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Hartini, T. (2016). Pengaruh Biaya
Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Al- Operasional dan Pendapatan
Haramain Publishing House. Operasional terhadap Profitabilitas
Bank Syariah di Indonesia. Akuntansi.
Efilia, M. (2014). Pengaruh Pendapatan
Usaha dan Beban Operasional Haryono, J. A. (2009). Dasar Dasar
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Akuntansi. Yogyakarta: STIE
Kimia dan Keramik, Porselin & Kaca Yogyakarta.
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012. Husein, U. (2011). Metode Penelitian Untuk
Universitas Maritim Jaya Ali Haji Skripsi dan Tesis Binis Edisi 11.
Tanjung Pinang. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fajarini, E. (2014). Menguasai Akuntansi Indonesia, I. A. (2009). Standar Akuntansi


Dasar. Jakarta: Sealova Media. Keuangan Entitas Tanpa Skuntabilitas
Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS. Jopie, J. (2008). Analisis Credit Untuk
Semarang: Badan Penerbit Universitas Account Officer. Jakarta: Gramedia
Diponegoro. Pustaka Utama.

Handayani, M. (2014). Analisa Biaya Kusumah, U., & Suzanti, A. (2014). Analisis
Operasional dan Pendapatan Jasa Pengaruh Biaya Produksi dan
Terhadap Laba Perusahaan Pada PT Penjualan Air Bersih Terhadap Laba
BHL. e journal.Universitas Bersih. Universitas Siliwangi.
Bhayangkara Jakarta Raya. Mardiani, R. (2013). Pengaruh Pendapatan,
Laba Usaha, dan Beban Pajak
Terhadap Kemampuan Prediksi Laba
Bersih (Studi pada perusahaan rokok

32
yang terdaftar di BEI tahun 2006- Ramadhan, F. Z. (2015). Pengaruh Biaya
2010). akuntansi. Produksi dan Biaya Operasinal
Terhadap Laba Bersih. Universitas
Margaretha, F. (2011). Manajemen Keuangan Komputer Indonesia.
untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta:
Erlangga. Rudianto. (2008). Pengantar Akuntansi.
Jakarta: Erlangga.
Martani, D., NPS, S. V., Wardhani, R.,
Farahmita, A., & Tanujaya, E. (2014). Santoso, I. (2009). Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan Menengah Menengah (Intermediate
Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Accounting).Jilid Dua. Bandung: PT
Empat. Refika Aditama.

Marzuki, I. (2010). AKUNTANSI BANK. Simamora, H. (2013). Akuntansi Manajemen


Jakarta: Kencana. Edisi III. Jakarta: Stargate Publisher.

Mulyadi. (2010). Akuntansi Biaya. Singarimbun, M., & Effendi, S. (2008).


Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES.
Murhadi, W. R. (2013). Analisis Laporan
Keuangan (Proyeksi dan Valuasi Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Saham). Jakarta: Salemba Empat. Kuantitatif Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Nasution, F. R., & Marlina, L. (2012).
Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Sugiyono. (2013). Penelitian Kuantitatif,
Laba Bersih Pada Bank Swasta Kualitatif dan R&D. Bandung:
Nasional Yang Terdaftar di BEI Alfabeta.
Periode 2009-2011. Universitas
Sumatera Utara. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif. Bandung:
Nurhasanah, R. R. (2015). Pengaruh Biaya Alfabeta.
Operasional dan Aktiva Tetap
Terhadap Laba Bersih (studi kasus Sujarweni, V. W. (2016). Kupas Tuntas
pada perusahaan sub sektor kontruksi Penelitian Akuntansi dengan SPSS.
dan bangunan yang terdaftar di BEI Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
periode 2010-2014) . Akuntansi.
Supriyono, R. A. (2013). Akuntansi Biaya :
Pebriyanti. (2015). Pengaruh Efisiensi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Operasional Terhadap Laba Bersih Harga Pokok. Yogyakarta: BPFE.
dengan Perputaran Persediaan Sebagai
Variabel Pemoderasi (Studi kasus pda Warsidi. (2017, 05). Siklus Akuntansi :
PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang). Tahap-Tahap Proses Akuntansi.
Akuntansi. Retrieved from WSD:
http://www.warsidi.com/2017/05/siklus
Priyatno, D. (2009). Akuntansi Sederhana -
untuk UKM dengan MS Excel. akuntansi.html#Pengertian_siklus_akun
Yogyakarta: Mediakom. tansi

Purwanto, A., Erwan, & Sulistyastuti, D. R. Warsono, Sony;


(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Candrassari,Ratna;Natalia,Irene.
untuk Administrasi Publik dan (2013). Akuntansi Pengantar 1.
Masalah-Msalah Sosial. Yogyakarta: Yogyakarta: Abpublisher.
Gava Media.

33
34

Anda mungkin juga menyukai