Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amalia Aprilista

NIM : 03031381621062
Shift/Kelompok : Jum’at Siang/5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kacang kedelai merupakan salah satu komoditas kacang-kacangan yang
sering ditemui pada kehidupan sehari-hari dan bisa ditemukan di berbagai tempat
terutama di pasar dan olahannya dapat ditemukan di rumah makan. Kacang
kedelai merupakan salah satu bahan makanan sumber protein nabati yang bermutu
tinggi. Indonesia sebagai salah satu negara agraris tropis terbesar di dunia dengan
sawah yang mempunyai berbagai macam jenis tanaman yang ditanam, maka tidak
sulit untuk mendapatkan kacang kedelai di berbagai tempat di Indonesia. Kacang
kedelai memiliki berbagai manfaat dan nilai gizi tinggi diantaranya adalah sebagai
sumber protein dan lesitin, vitamin A, B kompleks, dan E, serta kalsium, fosfor,
magnesium dan zat besi yang sangat berguna untuk kebutuhan gizi tubuh manusia.
Kebanyakan orang memakan kacang kedelai dengan mengolahnya
dahulu untuk menjadi suatu produk makanan yang lebih enak dan lebih tahan lama
untuk disimpan. Salah satu jenis olahan kacang kedelai yang sering ditemui di
kehidupan sehari-hari adalah tempe. Tempe adalah makanan yang dibuat dari
fermentasi terhadap biji kedelai atau bahan lain yang menggunakan beberapa jenis
kapang atau bakteri yang membantu proses fermentasi dalam pembuatan tempe.
Kapang yang tumbuh pada kedelai akan menghidrolisis senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana yang lebih mudah dicerna oleh manusia.
Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi.
Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti
antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia
kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang
memadat. Degradasi komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki
rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam. Tempe
ternyata sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian yang ada di seluruh dunia
banyak yang telah menggunakan tempe sebagai makanan pengganti daging.

1
2

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh waktu fermentasi terhadap kualitas tempe yang
dihasilkan?
2. Bagaimana cara kerja mikroorganisme selama proses pembuatan tempe
berlangsung?
3. Apa saja jenis-jenis mikroorganisme yang dipakai dalam proses pembuatan
tempe?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap kualitas tempe
yang dihasilkan.
2. Untuk mengetahui cara kerja mikroorganisme selama proses pembuatan
tempe berlangsung.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis mikroorganisme yang dipakai dalam proses
pembuatan tempe.

1.4. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap kualitas tempe
yang dihasilkan.
2. Dapat mengetahui cara kerja mikroorganisme selama proses pembuatan
tempe berlangsung.
3. Dapat mengetahui jenis-jenis mikroorganisme yang dipakai dalam proses
pembuatan tempe.

Anda mungkin juga menyukai