Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA TUMBUH (BA2202)

MEDIA TUMBUH ARANG SEKAM DAN PUPUK BOKASHI


Tanggal Praktikum : 2 November 2017
Tanggal Pengumpulan : 9 November 2017

Disusun oleh:
Meidina Rizkita
11416032
Kelompok 2

Asisten:
Muhamad Aldi Nurdiansyah
11415023

PROGRAM STUDI REKAYASA PERTANIAN


SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
JATINANGOR
2018
MEDIA TUMBUH ARANG SEKAM DAN PUPUK BOKASHI

Meidina Rizkita ǀ 11416032

ABSTRAK
Tanah sudah lama menjadi media tumbuh utama di berbagai belahan
dunia. Namun penggunaan topsoil yang terus menerus tentu tidak baik untuk
lingkungan. Hal ini membuat arang sekam dapat dijadikan sebagai media tumbuh
alternatif pengganti tanah. Sekam bakar dibuat dengan metode pirolisis. Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk menentukan pengaruh media tumbuh arang sekam
pada pertumbuhan tanaman sawi var. pakchoy. Arang sekam mempunyai
karakteristik lebih ringan daripada tanah dan berpartikel besar membentuk poros
yang besar sehingga dapat menahan air. Namun perbandingan yang baik untuk
pertumbuhan sawi var. pakchoy adalah 1:1 (tanah:sekam bakar). Pupuk, sebagai
pemenuh kebutuhan zat hara dan agen penyempurna struktur tanah merupakan
faktor penting pada pertumbuhan tanaman. Pupuk organik yang sering digunakan
adalahn pupuk bokashi. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
karakteristik dari pupuk bokashi yang telah dibuat. Pupuk bokashi yang telah
dibuat menunjukkan karakteristik yang sesuai dengan pupuk bokashi yang baik,
yaitu berwarna gelap, ditumbuhi jamur, dan tidak berbau.

Kata kunci : Pirolisis, soilless, kompos

PENDAHULUAN
Media tumbuh merupakan media yang digunakan untuk tanaman sebagai
penyedia unsur hara yang dibutuhkan untuk tanaman sehingga menjadi penunjang
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Wulandari et al., 2017) . Tanah
adalah media tumbuh yang sudah sejak dulu digunakan untuk menanam tanaman,
namun pengambilan top soil yang terus menerus tidaklah baik untuk
keseimbangan lingkungan, maka dari itu harus dicari alternatif lain dari tanah
sebagai media tumbuh tanaman. Selain menjadi alternatif pengganti tanah,
kombinasi dari media tumbuh lain juga terkadang dapat memberi berdampak
lebih baik pada tanaman daripada tanah. Saat ini media tumbuh terbagi menjadi
dua, yaitu media tumbuh soil dan media tumbuh soilless. Media tumbuh soil
adalah sistem yang menggunakan tanah sebagai media tumbuh, sementara media
tumbuh soilless adalah sistem yang menggunakan substrat nontanah sebagai
media tumbuh. Contoh media tumbuh soilless adalah sistem hidroponik dan
sistem aeroponik. Sistem-sistem ini menggunakan media tumbuh nontanah seperti
rockwool, sekam bakar, cocopeat, dan lain-lain (Boutwell, 2014).
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari penimbunan dari sisa
tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan
pembentukan kembali (Sunanto, 2010). Perbedaan pupuk organik dan sintetik
selain dari bahan penyusunnya adalah, pupuk organik, selain menjadi penyedia
unsur hara yang dapat digunakan oleh tumbuhan, namun juga dapat memperbaiki
sifat-sifat tanah (Soepardi, 1983). Pupuk kompos adalah pupuk organik yang
dibuat dari sisa-sisa hewan dan tanaman yang diuraikan oleh mikroorganisme.
Pupuk kompos dapat memperbaiki sifat tanah secara fisik, kimiawi, dan biologis.
Secara fisik, pupuk kompos dapat memperbaiki struktur tanah sehingga dapat
meningkatkan porositas tanah untuk aerasi dan penyimpanan air pada tanah.
Secara kimiawi, pupuk kompos dapat meningkatkan KTK pada tanah sehingga
penyerapan nutrisi pada tanaman dapat dilakukan dengan lebih optimum. Secara
biologis, pupuk kompos dapat menjadi sumber kehidupan bagi organisme-
organisme yang ada di dalam tanah untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Karakteristik pupuk kompos yang baik adalah tidak
berbau, biasanya berwarna coklat kehitaman, dan jika dimasukkan ke dalam air,
air tidak akan tetap jernih dan kompos akan tenggelam (Risnandar, 2013).

TUJUAN
1. Menentukan pengaruh media arang sekam terhadap pertumbuhan tanaman
sawi var. pakchoy.
2. Menentukan penampakan fisik dari pembuatan pupuk bokashi

ALAT DAN BAHAN


Alat-alat yang digunakan pada pembuatan arang sekam dan pupuk bokashi
adalah ember, gayung, gelas ukur, gunting,sekop, set alat pirolisis, dan timbangan.
Sementara bahan yang dibutuhkan adalah air, benih sayuran, dedak, EM4, korek
api, molase, polybag, pupuk kandang, sekam padi, spirtus, tanah, dan trashbag.

METODE
Pembuatan arang sekam diawali dengan ditimbangnya arang sekam sesuai
dengan kapasitas reaktor pirolisis. Setelah itu arang sekam dimasukkan ke reaktor
kemudian ditutup dan dikunci. Kondensator dan penampung asam setelah itu
dipasang. Reaktor kemudian dinyalakan dengan kayu bakar di bagian tungku
pembakaran. Ditunggu hingga 2-3 jam, nyala api harus tetap dijaga. Setelah
selesai, api dimatikan kemudian reaktor ditunggu hingga mendingin. Arang sekam
kemudian diangkat dan ditimbang kembali sebagai bobot akhir. Volume asap cair
yang dihasilkan juga diukur. Arang sekam pun siap digunakan untuk media
tumbuh.
Penanaman dilakukan di dalam dua polybag, satu polybag diisi dengan
arang sekam yang telah dibuat, dan satu polybag diisi dengan tanah untuk
pembanding. Setelah itu dimasukkan 6 buah benih sayuran kemudian disiram dan
disimpan di tempat yang aman. Setiap hari harus disiram sambil diamati
pertumbuhannya selama 14 hari. Pada hari terakhir tinggi masing-masing tanaman
diukur untuk dibandingkan.
Pembuatan pupuk bokashi diawali dengan mencampurkan pupuk kandang
domba (2 bagian), dedak (1 bagian), dan sekam padi (1 bagian) di atas trashbag.
Setelah itu ditambahkan larutan EM4 dengan perbandingan 1:1:100
(EM4:molase:air) . Setelah itu adonan dibuat menjadi gundukan setinggi 15-20cm
kemudian ditutup dengan trashbag dan didiamkan selama 2 minggu. Suhu bokashi
harus dipertahankan dalam rentang 40-50 º celcius. Jika suhu lebih dari 50 ºC,
bokashi diaduk dan dibolak-balik. Tanda bokashi berhasil adalah dengan
ditumbuhinya

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Arang sekam merupakan sekam padi yang dibakar dengan metode
pirolisis, yaitu metode pembakaran tidak sempurna sehingga tidak terjadi
oksidasi, hanya karbonisasi yang terjadi saat pembakaran. Arang sekam biasanya
berwarna hitam, partikelnya besar namun ringan sehingga dapat menahan air.
Arang sekam biasanya dipakai untuk memperbaiki struktur fisik tanah sehingga
membantu penyimpanan air dan udara dalam tanah dan tidak akan menghambat
pertumbuhan akar (Kusuma et al., 2013). Arang diproduksi dengan metode
pirolisis, yaitu metode pembakaran dengan sedikit oksigen sehingga pada saat
pembakaran tidak ada proses oksidasi, melainkan hanya proses karbonasi saja.
Hal ini membuat karbon-karbon kompleks pada sekam padi menjadi karbon yang
lebih sederhana dan meminimalisir abu yang dihasilkan. Kelebihan dari metode
ini adalah proses konversi yang cenderung cepat. Namun kekurangannya adalah
polusi yang dihasilkan akibat proses pembakaran dan efisiensi kalor yang cukup
rendah (Wijayanti dan Sasongko, 2012).
Sekam bakar yang telah dibuat kemudian digunakan untuk menanam
benih sawi var. pakchoy. Enam benih sawi ditanam di dalam dua polybag, satu
polybag diisi dengan campuran sekam bakar dan juga tanah, sementara polybag
yang lainnya diisi dengan sekam bakar saja. Setelah dua minggu, sawi yang
ditanam pada polybag yang hanya diisi sekam bakar saja tidak tumbuh sama
sekali, sementara sawi yang ditanam pada polybag yang diisi dengan campuran
sekam bakar dan tanah ditumbuhi 5 tanaman sawi. Hal ini menunjukkan bahwa
media yang baik untuk tanaman adalah campuran antara sekam bakar dan tanah,
sesuai dengan penelitian Gustia (2013) bahwa tanaman sawi yang ditanam pada
media tumbuh dengan perbandingan tanah:arang sekam 1:1 tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman sawi yang ditanam pada media tumbuh tanah:arang
sekam 1:3.
Pupuk bokashi merupakan salah satu jenis dari pupuk kompos. Pupuk
bokashi dibuat secara anaerob. Ciri khas dari pupuk bokashi adalah organisme
yang digunakan, yaitu EM4. Seperti pupuk kompos lainnya, selain menambah
unsur hara untuk diserap tanaman, pupuk bokashi dapat digunakan untuk
memperbaiki sifat tanah, fisik, dan kimia. Secara fisik, pupuk kompos dapat
memperbaiki struktur tanah sehingga dapat meningkatkan porositas tanah untuk
aerasi dan penyimpanan air pada tanah. Secara kimiawi, pupuk kompos dapat
meningkatkan KTK pada tanah sehingga penyerapan nutrisi pada tanaman dapat
dilakukan dengan lebih optimum. Secara biologis, pupuk kompos dapat menjadi
sumber kehidupan bagi organisme-organisme yang ada di dalam tanah untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman(Risnandar, 2013). Pupuk
bokashi dibuat dengan mencampurkan dedak, pupuk kandang, sekam, dan larutan
EM4. Fungsi dedak, sekam, dan pupuk kandang adalah sumber karbon dan
nitrogen untuk pembentukan energi dan protein bagi mikroba. Larutan EM4
terdiri dari EM4 itu sendiri, larutan gula, dan air. Larutan EM4 merupakan starter
mikroba, larutan gula sebagai sumber energi mikroba, dan air untuk melarutkan
kedua bahan tersebut. Pengadukan berkala dilakukan agar suhu tidak terlalu tinggi
untuk mikroba (Nurbani, 2017).
Pupuk bokashi yang dibuat pada percobaan ini dibiarkan selama dua
minggu di screen house. Setelah dua minggu, pupuk bokashi yang telah dibuat
menghasilkan pupuk yang tidak berbau, ditumbuhi jamur, dan berwarna gelap.
Menurut Nurbani (2017), ciri-ciri pupuk bokashi yang sudah berhasil matang
adalah yang berbau sedap, berwarna hitam, dan ditumbuhi jamur berwarna putih.
Hal ini menunjukkan bahwa pupuk bokashi yang dibuat pada percobaan ini
merupakan pupuk bokashi yang baik.

KESIMPULAN
1. Media tumbuh yang baik bagi tanaman sawi var. pakchoy adalah
campuran arang sekam dengan tanah dengan perbandingan 1:1.
2. Penampakan fisik dari pupuk bokashi yang telah dibuat pada percobaan ini
adalah tidak berbau, berwarna gelap, dan ditumbuhi jamur.
DAFTAR PUSTAKA

Boutwell, Mark . 2014 . “How Soilless Agriculture Differs from Soil-based


Agriculture” [online] https://www.maximumyield.com/how-soilless-
agriculture-differs-from-soil-based-agriculture/2/1439 Diakses tanggal 25
Februari 2018
Gustia, Helfi . 2013 . “Pengaruh Penambahan Sekam Bakar pada Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)”
. E-journal WIDYA kesehatan dan lingkungan 1(1):12-17.
Kusuma, Andriana, Munifatul Izzati, dan Endang Saptiningsih . 2013. “Pengaruh
Penambahan Arang dan Abu Sekam dengan Proporsi yang Berbeda
terhadap Permeabilitas dan Porositas Tanah Liat serta Pertumbuhan
Kacang Hijau (Vigna radiata L)” Buletin Anatomi dan Fisiologi 21(1):1-9.
Nurbani . 2017 . “BOKASHI, “Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati’”
[online]
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&
view=article&id=847:bokashi-bahan-organik-kaya-akan-sumber-
hayati&catid=26:lain&Itemid=59 Diakses tanggal 25 Februari 2018.
Risnandar, Cecep . 2013 . “Jenis-jenis Pupuk Kompos” [online]
https://alamtani.com/pupuk-kompos/ Diakses tanggal 25 Februari 2018.
Soepardi G. 1983. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Sunanto, Anri . 2010 . Distribusi Bentuk C-organik pada Vegetasi yang Berbeda.
Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Wijayanti, Widya dan Mega Nur Sasongko . 2012. “Reduksi Volume dan
Pengarangan Kotoran Sapi dengan Metode Pirolisis” . Jurnal Rekayasa
Mesin 3(3):404-410.
Wulandari, Fitria, Murti A. dan Tujiyanta . 2017 . “Pengaruh Jumlah Daun dan
Macam Media Tanam pada Pertumbuhan Stek Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia Swingle)” Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 2
(2) : 48 - 51
LAMPIRAN

Tabel 1. Tabel dokumentasi praktikum.


Foto Keterangan
Gambar 1. Proses pembuatan arang
sekam pada reaktor pirolisis

Gambar 2. Sekam bakar haris


percobaan pirolisis

Gambar 3. Hasil penanaman sawi var.


pakchoy pada media sekam bakar
(kiri) dan media campuran tanah dan
sekam bakar 1:1 (kanan)

Gambar 4. Pupuk bokashi yang sudah


dibungkus trashbag.

Gambar 5. Pupuk bokashi yang sudah


matang

Anda mungkin juga menyukai