Karbohidrat Dasar Teori
Karbohidrat Dasar Teori
KARBOHIDRAT
Disusun Oleh :
Kelompok 1/ Offering A
Adelia Dwinta Pramashela 170341615071
Aulia Renais Ariesta 170341615054
Muhammad Nur Wais Al Qorni 170341615109
Muhammad Rifqi T 170341615076
Reihan Dian Ayu Ridha N 170341615033
Witia Ardipeni 170341615073
I. TUJUAN
II. DASAR TEORI
Karbohidrat berfungsi sebagai penyedia energi yang utama. Protein dan
lemak berperan juga sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi karena
sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidratlah yang
terutama merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Amilum atau pati,
selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa
senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. Molekul
karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom
hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air.
Dahulu orang berkesimpulan adanya air dalam karbohidrat. Karena hal ini
maka dipakai kata karbohidrat, yang berasal dari kata “karbon” dan “hidrat”
atau air. Walaupun pada kenyataannya senyawa karbohidrat tidak mengandung
molekul air, kata karbohidrat tetap digunakan. Senyawa karbohidrat tidak
hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang penting ialah rumus
strukturnya. (McGilvery&Goldstein, 1996).
Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu
gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain
mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan dengan sifat fisika,
dalam hal ini juga aktivitas optik. Jika kristal glukosa murni dilarutkan dalam
air, maka larutannya akan memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Namun
bila larutan itu dibiarkan beberapa waktu dan diamati putarannya, terlihat
bahwa sudut putaran berubah menjadi semakin kecil, hingga lama-kelamaan
menjadi tetap. Peristiwa ini disebut mutarotasi, yang berarti perubahan rotasi
atau perputaran. (McGilvery & Goldstein, 1996).
Sir Walter Norman Haworth (1883-1950) seorang ahli kimia Inggris yang
pada tahun 1937 memperoleh hadiah nobel untuk ilmu kimia, berpendapat
bahwa pada molekul glukosa kelima atom karbon yang pertama dengan atom
oksigen dapat membentuk cincin segi enam. Oleh karena itu, ia mengusulkan
penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai bentuk cincin furan atau piran.
Gambar 1. Bentuk cincin furan atau piran pada karbohidrat
Hala, Yusminah dan hartono. 2011. Penuntun Biokimia Umum. Makassar: Jurusan
Biologi FMIPA UNM.