BIOLOGI DASAR
HOMEOSTASIS (TERMOREGULASI)
Oleh
NIM : H1A009027
Kelompok : 3 (tiga)
Rombongan : 2 (dua)
PURWOKERTO
2010
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1. Data Pengamatan
Waktu Suhu
Suhu tubuh
No Nama Pengamatan lingkungan Catatan
(°C)
(wib) (°C)
1 14:31 35,8 34,8 Kuliah siang
Bangun
Ridwan
2 02:42 36.2 35
malam
Mandi
3 22:30 36,7 35,5
malam
Dini
Sebelum
4 23:26 36,6 36,5
tidur
Sehabis olah
5 06:00 36,5 35
raga
Yulia
Sesudah
6 06:15 37 35,5
mandi
B. Pembahasan
Praktikum Homeostasis (termoregulasi) dilakukan dengan cara mengukur
suhu tubuh praktikan dan suhu lingkungan disekitarnya pada beberapa jenis
kegiatan, diantaranya; ketika bangun tengah malam untuk belajar atau tahajjud,
bangun pagi, ketika akan berangkat tidur, setelah mandi pagi dengan air dingin,
setelah berolahraga, saat di sela kuliah di siang hari yang panas, dan setelah mandi
hasil bahwa pada saat bangun malam sekitar pukul 02.42 wib suhu lingkungan
mencapai 35˚C, suhu tubuh mencapai 36,2˚C. Ketika akan tidur sekitar pukul
23.26 wib suhu lingkungan mencapai 35,5 ˚C, suhu tubuh mencapai 36,7˚C.
Setelah mandi pagi dengan air dingin sekitar pukul 06.15 wib suhu lingkungan
mencapai 35,5 ˚C, suhu tubuh mencapai 36,5˚C. Setelah berolahraga sekitar pukul
06.00 WIB suhu lingkungan mencapai 35 ˚C, suhu tubuh mencapai 36,5˚C. Saat
di sela sela perkuliahan siang hari sekitar pukul 14.31 WIB suhu lingkungan
mencapai 34,8˚C, suhu tubuh mencapai 35,8˚C. Setelah mandi dengan air hangat
di malam hari sekitar pukul 22.30 WIB suhu lingkungan mencapai 35˚C, suhu
bahwa terjadi peningkatan suhu tubuh (melampaui suhu di sekitarnya) setelah kita
melakukan aktivitas tertentu. Namun yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah
peningkatan suhu tubuh maupun suhu lingkungan tidak terjadi secara signifikan
makhluk hidup, khususnya hewan dan manusia. Sebagai contoh, laju respirasi
seluler meningkat seiring peningkatan suhu sampat titik tertentu dan kemudian
menurun ketika suhu itu sudah cukup tinggi sehingga mendenaturasi enzim.
Selain itu sifat-sifat membran juga berubah dengan perubahan suhu (Minarma,
2004).
lingkungan yang mengalami perubahan suhu yang cepat. Namun di lain pihak,
Pertahanan kondisi dalam ini akan melindungi bagian dalam tubuh organisme
terutama sel dari perubahan suhu mendadak atau drastis. Berdasarkan hasil
tubuh tidak mengalami gangguan yang berarti seperti kejang, detak jantung yang
sangat cepat dan lain lain. Hal ini mampu menunjukkan bahwa tubuh mampu
sebagai homeostasis. Homeostasis berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo yang
kemudian sering diartikan sebagai semua proses yang terjadi dalam organisme hidup
untuk mempertahankan lingkungan internal, dalam kondisi tertentu agar tecipata kondisi
diantaranya adalah
1. Variasi diurnal
Suhu tubuh akan bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah
manusia yang tidur pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi
pada awal pagi dan tertinggi pada awal malam. Pada hasil pengamatan,
hal ini dibuktikan dengan tingginya temperatur tubuh sebelum tidur malam
(sekitar pukul 23.30 wib) yaitu 36,6˚C. Temperatur tubuh pada kegiatan
Setelah melakukan latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik
terkait dengan kerja yang dilakukan oleh otot rangka. Setelah melakukan
latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai 40 ºC. Pada hasil pengamatan,
terlihat bahwa suhu tubuh setelah melakukan olahraga tergolong tinggi
3. Jenis kelamin
Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada
wanita. Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu
tubuh wanita pada pagi hari saat bangun meningkat 0,3 – 0,5 ºC.
4. Lingkungan
dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah
ektoterm dan endoterm. Pembagian golongan ini didasarkan pada sumber panas
utama tubuh hewan tersebut. Hewan ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya
kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan
hewan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil
metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai
Di alam, pengaturan suhu tubuh oleh hewan dan manusia dilakukan untuk
perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi,
konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan
karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya
gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari
energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak
kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari. Evaporasi adalah proses
kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas
(Martini, 1998).
dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikioterm dan homoiterm. Suhu tubuh hewan
poikioterm dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi
dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah
dingin. Di lain pihak hewan homoiterm disebut hewan berdarah panas. Suhu tubuh
hewan homoiterm lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya
Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda
temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan,
faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor
jenuh pencernaan air. Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu
tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan
lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang
menyejukkan badan. Proses evaporasi yang dilakukan berfungsi untuk menjaga suhu
tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas adalah bangsa burung dan
lingkungan luar untuk meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan
endoterm, adalah hewan yang suhu tubuhnya berasal dari produksi panas di dalam
tubuh, yang merupakan hasil samping dari metabolisme jaringan. Suhu tubuh
luar dengan kehilangan panas. Untuk menghadapi cuaca yang sangat buruk
(terlalu dingin atau terlalu panas). Hewan ektoterm perlu menghemat energi
Insulasi tubuh seperti, rambut, bulu, lemak yang terletak persis di bawah kulit
mekanisme, diantaranya
b. Pengaturan arteri dan vena yang disebut penukar panas lawan arus
tersebut
dan melalui kulit. Jika kelembapan udara cukup rendah, air akan menguap dan
3. Respons perilaku.
dengan cara berpindah tempat. Mereka akan berjemur dibawah terik matahari
atau pada batu panas selama musim dingin, menemukan tempat sejuk, lembab
atau masuk ke dalam lubang di dalam tanah pada musim panas, dan bahkan
metaboliknya sebanyak dua tau tiga kali lipat ketika terpapar ke keadaan dingin
(Campbell, 2004).
Manusia memiliki rentan suhu normal manusia 36,4 dan 36,7 ˚C.
Sedangkan suhu lingkungan normal sekitar 27˚C. Pada hasil pengamatan, suhu
lingkungan dapat berada diatas 27˚C dan mengalami perubahan di setiap kegiatan
dapat disebabkan karena suhu merupakan besaran yang sangat bergantung pada
berbeda beda, seperti ketinggian dari permukaan laut, tekanan dan kelembapan
udara. Jadi tempertur suatu ruang atau daerah dapat berubah ubah menurut fungsi
penurunan suhu tubuh berdasarkan aktivitas. Hal ini terjadi dikarenakan suatu
mengendalikan naik turunnya suhu tubuh berdasarkan perubahan suhu luar dan
aktivitas yang dilakukan oleh organisme. Masing masing organisme yang dalam
hal ini adalah manusia , memilki respon tubuh terhadap perubahan suhu yang
berbeda. Berikut adalah faktor faktor yang mempengaruhi suhu tubuh manusia
1. Usia
Regulasi suhu tidak stabil sampai anak – anak mencapai pubertas. Rentang
suhu normal turun secara berangsur sampai seseorang mendekati masa lansia.
Lansia mempunyai rentang suhu tubuh yang lebih sempit daripada dewasa
awal. Suhu oral 35º C tidak lazim pada lansia dalam cuaca dingin. Namun,
rentang suhu tubuh pada lansia sekitar 35ºC. Lansia terutama sensitive
2. Olahraga
Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan pemecahan
Olahraga berat lama, seperti lari jarak jauh dapat meningkatkan suhu tubuh
3. Kadar Hormon
Secara umum wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar
4.Irama Sirkadian
Suhu tubuh berubah secara normal 0,5 – 1 ºC selama periode 244 jam.
Bagaimanapun suhu merupakan irama paing stabil pada manusia. Tapi pola
suhu tubuh tidak berubah secara otomatis pada orang yang bekerja malam hari
dan tidur siang hari. Perlu waktu 1 – 3 minggu untuk perputaran tersebut
5.Stres
Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan
cemas saat masuk rumah sakit atau tempat praktik dokter, suhu tubuhnya dapat
6.Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan hangat
lingkungan luar tanpa baju hangat, suhu tubuh mungkin rendah karena
penyebaran yang efektif dan pengeluaran panas yang kondusif ( Potter dan
Perry, 1997 ).
tubuh. Dari perubahan keadaan lingkungan yang terjadi secara tiba tiba ataupun
karena jenis akitifitas yang dilakukan oleh seseorang. Pada suhu tubuh yang
yang saling berhubungan. Mamalia Memiliki dua jenis sensor pengatur suhu,
yaitu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan sekeliling
(Swenson,1997).
gambaran bahwa terjadi adanya perubahan suhu tubuh dan suhu lingkungan pada
menunjukkan adanya keselarasan antara suhu tubuh dan suhu lingkungan. Suhu
lingkungan memiliki derajat yang tidak jauh berbeda dari suhu tubuh. Hal ini
dapat mengisyaratkan bahwa suhu tubuh dan suhu lingkungan akan saling
gangguan sistem dalam tubuh yang dapat mengganggu kestabilan sel sel, sehingga
sel sel rusak dan tidak mapu bermetabolisme secara sempurna (Gordon,1992).
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan suhu lingkungan, artinya
panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin atau
lebih panas. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh
manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar
diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri
mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti
tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator
tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu
tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh
telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut
titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan
pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan
Daftar Pustaka
Campbell. 2004. Biology. Erlangga. Jakarta
Duke, NH. 1995. The Physiology of Domestic Animal. Comstock Publishing.New
York.
Guyton, D.C. 1993. Fisiologi Hewan, edisi 2. EGC. Jakarta.
Gordon, M.S.1982. Animal Physiology Principles. MacMillan Pub.Co.New York
Martini. 1998. Fundamental of Anatomy and Physiology 4th ed.. Prentice