Anda di halaman 1dari 6

POLIMER

I. Pendahuluan

Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk
dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer atau dalam kata
lain polimer adalah kumpulan dari beberapa monomer yang membentuk molekul
raksasa atau makromolekul.
. Polimerisasi adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam
reaksi kimia untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer.Tujuan
proses polimerisasi pada kilang minyak adalah untuk membuat bensin mobil
(mogas) dengan katalis asam sulfat atau asam fosfat. Polimerisasi dapat dilakukan
dengan satu macam umpan (Polimerisasi Selektif) yaitu isobutan (iC4) atau butan
(C4) saja. Polimerisasi dengan umpan campuran disebut dengan Polimerisasi tidak
Selektif.
Proses alkilasi dan polimerisasi dari produk-produk yang sudah
distabilkan seperti alkilat dan poli gasolin. Produksi olefin ringan pada
perengkahan termis yang cocok untuk umpan polimerisasi. Polimerisasi dapat
terjadi pada unit lain seperti pada reaksi sekunder dalam perengkahan termis,
terbentuk juga produk-produk reaktif berpolimerisasi membentuk senyawa-
senyawa dengan molekul yang perlahan-lahan membesar. Selanjutnya pada
waktu yang bersamaan hasil polimerisasi tersebut terurai lagi menjadi molekul-
molekul kecil.
Polimerisasi …………………......C2H6 + (C4H8 :CH2 + C8H18) +
C12H22 + C2H4
Gas Gasoline Rengkahan Ter/Recycle Gas
II. Polimerisasi Termis
Meskipun tidak seefektif polimerisasi katalis, polimerisasi termis telah
banyak dipakai pada beberapa kilang minyak dan secara khusus dapat
memberdayakan gas-gas jenuh yang tak dapat dipolimerisasi langsung dengan
katalis. Proses polimerisasi termis terdiri dari perengkahan fasa uap senyawa
propana dan butana diikuti dengan memperpanjang waktu reaksi polimerisasi
pada suhu 950 – 1100 oF, selanjutnya diikuti dengan reaksi-reaksi dekomposisi,
depolimerisasi dan sebagainya. Reaksi perengkahan mula-mula sangat
endotermis, tetapi reaksi pada zona polimerisasi adalah eksotermis.
Propana sangat jarang dipakai sebagai umpan karena harus dilakukan
pada suhu dan tekanan tinggi meskipun gas ini biasa terikut dalam aliran daur
ulang. Data kecepatan reaksi sangat langka, tetapi dapat dihitung berdasarkan
Persamaan 20-12 Nelson sebagai berikut :

K2 1 x
---- = ----- -----------
P t P a (1 – x)

Dimana :
K2 = tetapan kecepatan reaksi
t = waktu, menit
P = tekanan, psi
x = fraksi olefin yang bereaksi selama waktu t menit
a = fraksi olefin yang terkandung dalam umpan
Polimerisasi termis mengubah C4 dan gas-gas kilang yang lebih ringan
menjadi produk-produk cair hasil kondensasi. Proses ini dapat dipakai terutama
untuk mengolah bensin alam (natural gasoline) yang mengandung propena dan
butena yang berlimpah ruah. Olefin-olefin tersebut diperoleh dengan cara
dekomposisi termis dan polimerisasi dengan panas dan bertekanan. Umpan cair
dengan tekanan 1200 – 2000 psig dipompakan ke dalam dapur dan dipanaskan
menjadi 975 – 1100 oF. Keluaran dari dapur didinginkan dan distabilisasi,
polimer gasolin dipisahkan dengan cara fraksionasi. Gas yang keluar dari
stabilizer dikembalikan ke pemisah uap untuk dipisahkan C3 dan C4 sebagai daur
ulang.
Poligasoline Ringan

Recycle Gas
Poligasoline
Berat

Stabilizer Fractionator
Umpan
Olefin

Dapur Polimerisasi

Quench
Polimer Berat
1. Diagram alir proses polimerisasi termis proses kellog

Umpan olefin sebelum masuk ke dapur polimerisasi biasanya dipersiapkan


lebih dahulu melalui pemurnian (feed preparation). Hal ini dilakukan mengingat
gas-gas tersebut mungkin mengandung sulfur atau asam sulfida, mempunyai
tekanan rendah, konsentrasinya kurang atau tidak stabil.

III. Polimerisasi Katalis

Polimerisasi ini adalah proses sinambung dimana gas-gas olefin


dikonversi dengan katalis menjadi produk-produk cair hasil kondensasi. Proses
polmerisasi katalis dapat dibagi menjadi :
1 Polimerisasi tak selektif.
2. Polimerisasi selektif.
Polimerisasi tak Selektif adalah polimerisasi campuran propilena-propilena dan
butilena-butilena, sedangkan polimerisasi antara propilena-propilena saja atau
antara butilena-butilena saja disebut Polimerisasi Selektif.
Gasolin yang dihasilkan sebagai hasil reaksi adalah 2,2,4 trimetil pentana atau
kodimer yang mempunyai angka oktan tinggi. Kodimer bila dihidrogenasi dapat
menjadi isooktan.
Katalis yang digunakan pada polimerisasi katalis adalah asam sulfat
dan asam posfat dalam berbagai bentuk. Demikian juga silika alumina,
aluminium khlorida, boron trifluorida dan bauksit aktif telah banyak digunakan
sebagai katalis polimerisasi.

IV. Polimerisasi tak Selektif


Polimerisasi tak selektif adalah suatu proses polimerisasi yang terjadi
pada suhu dan tekanan tinggi dengan umpan berupa campuran hidrokarbon C 3
dan C4 menggunakan katalis asam posfat.
Ada tiga modifikasi penggunaan asam posfat sebagai katalis yang banyak
dipakai, adalah :
1. Kuarsa yang dibasahi dengan larutan asam
2. Pelet yang diresapi asam (asam posfat padat) yang diisikan di dalam chamber
3. Katalis padat berbentuk pelet yang dimuat dalam tube yang dikelilingi oleh air
pendingin di dalam reaktor.
Reaktor polimerisasi ini dijaga pada suhu 190 – 230 oC dan tekanan
sekitar 500 psia. Sebagai tambahan, tembaga piro posfat juga digunakan secara
luas sebagai katalis menghasilkan produk yang hampir sama dengan asam posfat
dengan suhu reaksi yang lebih rendah.

1. Polimerisasi UOP
Polimerisasi katalis proses UOP adalah proses polimerisasi tak selektif
menggunakan katalis asam posfat yang dijenuhkan di dalam kieselguhr dan
berbentuk pelet. Katalis ditempatkan di dalam tube, sedangkan air pendingin
berada di dalam shell. Diagram alir sederhana dari proses UOP ini dapat dilihat
pada Gambar 9.4.
Proses polimerisasi UOP terdiri dari 3 seksi pengolahan yaitu :
a. Seksi pembersihan/pemurnian umpan.
Pada seksi ini kotoran yang terdapat dalam umpan dipisahkan dengan larutan
soda dan air karena merupakan racun bagi katalis. Kotoran utama yang harus
dipisahkan adalah senyawa-senyawa nitrogen asam ataupun basa, lalu
senyawa-senyawa belerang dalam bentuk gas/larutan H 2S maupun
merkaptan. Senyawa nitrogen yang bersifat asam (HCN, HOCN dan
sebagainya) bila dibiarkan dalam sistem akan berubah menjadi amoniak dan
kemudian amonium posfat yang akan merusak daya rangsang katalisator
(menurunkan aktifitas katalis) menurut reaksi berikut :
RCN + 2 H2O ───→ RCOOH + NH3
3 NH3 + H3PO4 ───→ (NH4)3PO4
Senyawa nitrogen asam ini dapat dihilangkan dengan larutan soda,
sedangkan senyawa nitrogen basa (NH3 dan amina-amina) dapat dihilangkan
dengan mencucinya menggunakan air.
Senyawa-senyawa sulfur (H2S dan merkaptan-merkaptan) bila tidak
dibuang akan berubah menjadi senyawa-senyawa yang sulit dihilangkan dari
polimer gasolin dan akan menyebabkan turunnya angka oktan. Senyawa-
senyawa sulfur ini bersifat asam dan dapat dihilangkan dengan larutan soda.
b. Seksi reaktor.
Umpan hidrokarbon (campuran propilena/butilena) yang sudah dibersihkan
dan dipanaskan secukupnya direaksikan dalam reaktor. Tipe reaktor UOP ada
2 macam, yaitu tipe shell & tube heat exchanger dan chamber. Reaksi
polimerisasi adalah reaksi eksotermis sehingga diperlukan air untuk
menyerap panas yang terjadi dan juga berfungsi sebagai pengatur suhu
reaktor yang dikendalikan oleh tekanan kukus (steam) dari steam drum.
Variabel proses yang mempengaruhi reaksi di dalam reaktor adalah suhu
sekitar 430 oF, tekanan operasi 1000 – 1100 psig, kadar olefin di dalam
umpan 35 – 45 % dan kecepatan aliran olefin pada permukaan katalis (space
velocity) dirancang 0,28 galon umpan/jam per lb katalis.
Propana

Butana

Pencucian
Air

Pencucian
Soda
Umpan
C3/C4 Polimer
Reaktor Depropanizer DeButanizer

Gambar 2. Diagram Alir Polimerisasi Tak Selektif Proses UOP

c. Seksi pemisahan hasil-hasil reaksi.


Campuran hasil reaksi yang keluar dari dasar reaktor didinginkan dan
tekanannya diturunkan menjadi 300 psig sebelum masuk ke seksi pemisahan.
Campuran hasil reaksi pertama kali dimasukkan ke dalam menara
depropanizer untuk memisahkan propana dan gas-gas lain yang lebih ringan.
Senyawa yang lebih berat dari propana akan keluar dari dasar menara dan
selanjutnya dikirim ke menara butanizer untuk memisahkan fraksi butana
yang lebih ringan. Fraksi yang lebih berat dari butana adalah polimer gasolin
dengan RVP 8 psi dan FBP 400 – 420 oF.

V. Polimerisasi Selektif
Polimerisasi selektif adalah proses polimerisasi yang menggunakan
umpan hanya fraksi C4 saja atau fraksi C3 saja yang berlangsung pada suhu yang
lebih rendah dibandingkan dengan polimerisasi tak selektif.

Anda mungkin juga menyukai