Aji)
2aneke-r@kemenperin.go.id
3panutup.aji@gmail.com
Diterima Juli 2014 ; Revisi November 2014; Disetujui terbit November 2014
Abstrak— Pada makalah ini akan dibahas hasil desain dan pengendali suspensi aktif yang menggunakan tenaga mandiri hasil
pembangkitan dari getaran. Peredam kejut suspensi berupa motor DC yang nilai redamannya dapat divariasikan melalui
pengaturan arus. Desain kendali didasarkan pada pengaturan arus motor DC untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang
memadai selama penyimpanan energi berlangsung. Pengendali tracking torsi motor DC akan diterapkan untuk model quarter car.
Dari hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa pelepasan energi dilakukan saat osilasi getaran kendaraan berada di bawah nilai 2.5
Hz, sedangkan penyimpanan energi terjadi saat osilasi pada frekuensi di atas 2.5 Hz untuk mempertahankan percepatan arah
vertikal pada kendaraan sebesar 0.158 m/s2 dan defleksi roda maksimum sebesar 4mm sehingga kriteria kenyamanan dan handling
dapat dipenuhi. Rata-rata energi yang disimpan/dilepas sebesar 18 Watt dengan eksitasi random antara frekuensi 0-5Hz.
Abstract— In this paper, the design of self active suspension while vibration energy recovery and its controller are presented. DC motor as
suspension damper is varied by current control. Controller is design to achieve optimal comfort and handling while energy recovery
occurred by adjust DC motor current. DC torque tracking controller is applied to a quarter car model. Experiment result is : energy
dissipation occurred when frequency oscillation below 2.5 Hz and over 2.5 Hz for energy regeneration in order to maintain vertical
vibration of vehicle is 0.158 m/s2 due to comfort and handling criterion are fulfilled. Regenerated/dissipated energy is 18 Watt by 0-5Hz
random excitation.
mass dan unsprung mass serta daya aktuator Fact. Daya ks Power
celect Module
aktuator dapat bernilai positif atau negative yang
menunjukkan penyimpanan atau pelepasan
mus
(charge/discharge). Proses charge/discharge dilakukan oleh
Ultra Capacitor (UC) sedangkan battery digunakan sebagai Energy
tempat penyimpanan energi. kw Storage
System Electrical
Supply
mr
Aliran kontrol
Aliran energi
kr Fr
Inner Loop
Gambar 4. Densitas Spektral untuk berbagai kondisi jalan.
Rangkaian UC dan battery sebagaimana Gambar 5 yang Gambar 7. Struktur Kontrol Cascade
selanjutnya dinamakan Energi Storage System (ESS). Implementasi kontroler pada sistem dilakukan dengan
menggunakan drive motor yang diintegrasikan pada sistem
konfigurasi Gambar 2. Drive motor mengendalikan keluar Arus tracking ( ir ) yang dinyatakan pada Persamaan
masuk arus pada motor listrik DC sebagai aktuator. (3.4) dan Gambar 3.8 ditentukan oleh kebutuhan torsi (T ref)
Pengendalian arus ditunjukkan pada Gambar 8. motor untuk mengatur percepatan vibrasi yang sistemnya
+
ir ditunjukkan Gambar 10. Eksitasi jalan berupa sinyal
harmonik dan random. Gambar prototype yang terpasang
-
pada set-up eksperimen ditunjukkang Gambar 11.
Eksitasi jalan
R
i
Tact
UB
Us E Pa Aktuator
-UB Model
Kendaraan
L
Active /
Baterai
Regeneratif
Gambar 8. Pengendalian arus pada motor listrik DC. Kontroler Accref
Percepatan
Arus listrik ir diberikan sebagai nilai referensi traking
(tracking reference) mengikuti besarnya percepatan yang Kontroler
Arus
terjadi akibat eksitasi jalan. Kesetimbangan penyimpanan/
Tref
pendisipasian daya pada batarai mengikuti model Gambar
3.8, dinyatakan sebagai berikut :
(3.3) Gambar 1.0 Pengendalian Percepatan Vibrasi
(3.4)
(3.5)
(3.6)
dengan :
PB : Status daya baterai (Watt)
Pa : Status daya aktuator (Watt)
UB : Tegangan nominal baterai (Volt)
US : Tegangan suplai untuk motor listrik (Volt)
i : arus listrik (Amp)
Φ : konstantan motor listrik (Volt.Sec/rad)
ω : kecepatan putar motor listirik (rad/sec)
Kondisi penyimpanan/ pendesipasian daya ditentukan
dengan batasan yang ditunjukkan pada Gambar 9.
i kE kE
i
R R
v v
Penyimpanan sepenuhnya
Pa 0, PB 0 Pada baterai
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pada sprung mass, kenyamanan berkendara dan handling
Identifikasi dimaksudkan untuk mengetahui roda. Kepadatan Sinyal respon frekuensi ditunjukkan
karakteristik prototype untuk keperluan desain kontroler. Gambar 14.
Identifikasi dilakukan dengan memberikan gaya harmonik Dari grafik dapat diketahui bahwasanya percepatan
pada prototype. Stroke maksimal ditentukan 30 mm sesuai yang diterima sprung mass maksimal bernilai 0.173 m/s
dengan standar ruang antara chassis dan bodi kendaraan pada frekuensi getaran 0.1 Hz. Pada frekuensi di atas 2 Hz,
penumpang. Hasil pengujian ditunjukkan Gambar 12 yang percepatan dapat diredam sedemikian hingga dibawah nilai
menggambarkan kemapuan prototype sebagai damper 0.12 m/s2, sehingga memenuhi persyaratan kenyamanan
untuk menahan beban fluktuatif. penumpang.
1000
0.035
750
0.03
500
0.025
Gaya Peredaman (N)
0
0.015
-250
0.01
-500
0.005
-750
-30 -20 -10 0 10 20 30
Perpindahan (mm) 0
-2 -1 0 1
10 10 10 10
Frequency (Hz)
Gambar 12. Gaya peredaman terhadap defleksi
Gambar 14. Kepadatan Sinyal Respon Frekuensi
Dari grafik Gambar 12 dapat dinyatakan bahwa
prototype telah mampu menahan beban sekitar 500 N Handling ditunjukkan besar defleksi yang terjadi pada
dengan perpindahan 25 mm. Namun demikian terdapat roda. Defelksi roda harus sekecil mungkin agara selalu
ripple pada kontour grafik yang menggambarkan terjadinya menempel pada jalan saat diberikan input sinyal random
gaya gesek mekanis antar roda – roda gigi dan motor yang merepresentasikan kerataan jalan selama dilalui
listrik. kendaraan. Besar defleksi suspensi dalam domain frekuensi
Diagram damping terhadap kecepatan osilasi hasil eksperimen ditunjukkan Gambar 15 . Dari grafik,
ditunjukkan Gambar 13. tampak bahwa defleksi sering terjadi pada frekuensi
1000
getaran 1.2 Hz dengan nilai maksimum 4 mm, sehingga
kendaraan masih dalam batas kondisi dapat dikendalikan
750
10e-4
500
Gaya damping (N)
250
PSD Defleksi (mm2/Hz)
-250 10e-5
-500
-750
-0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4
kecepatan (m/s)
dapat dipenuhi.
-15 Regenerasi terjadi pada frekuensi getaran di atas 2.5Hz
sedangkan di bawah 2.5 Hz dibutuhkan energi untuk
-20 mengisolasi getaran dengan daya rata-rata 18 Watt.
Defleksi maksimum sebesar 4mm terjadi pada
frekuensi getaran 1.2 Hz.
Masih terdapat gaya friksi (coulomb friction) yang
10 20 30 40 50
Waktu (det)
V. DAFTAR PUSTAKA
20
[1]. Marhaendra A., Magdalena F.K., and Sultoni A.I, “ Rekayasa
Smart Suspensi Kendaraan Dengan Memanfaatkan Energy
Recovery Getaran Bermekanisme Elektromagnetik”, Laporan
0 Akhir Penelitian, Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya,
Power/Frequency (W/Hz)
2012.
[2]. Y. Suda, S. Nakadai, and K. Nakano, “Hybrid Suspension System
-20
with Skyhook Control and Energy Regeneration”, Vehicle System
Dynamics Supplement, Vol. 28, pp. 619-634, 1998
-40
[3]. Zhongjie Li, Lei Zuo, George Luhrs, Liangjun Lin, Yi-xian Qin, “
“Electromagnetic Energy-Harvesting Shock Absorbers: Design,
Modeling and Road Tests”, IEEE Transactions on Vehicular
-60 Technology,2012.
[4]. Fabio Di Iorio and Allesandro Cassavola, “A Multiobjective H-inf
Control Strategy for Energy Harvesting While Damping for
-80
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Regenerative Vehicle Suspension System”, American Control
Frequency (Hz) Conference, pp.491-496, Canada, 2012.
[5]. Bart L. J. Gysen, Johannes J. H. Paulides, Jeroen L. G. Janssen, and
Gambar 17. Penyerapan/Pendisipasian Daya Dalam Domain Frekuensi Elena A. Lomonova,” Efficiency of Regenerative Direct Drive
Active Electromagnetic Suspension”, IEEE Transactions On
Vehicular Technology, Vol. 60, No. 4, May 2011.
30 [6]. K Singal and R Rajamani,”Simulation Study of a Novel of Self-
Powered Active Suspension System for Automobiles”, American
20 Control Conference, pp.3332-3337, San Francisco, 2011.
[7]. Jamal Ezzine, Francesco Tedesco,” H∞ Approach Control for
10 Regulation of ActiveCar Suspension”, International Journal Of
Daya (Watt)
[11]. ISO 2631-1, “Mechanical Vibration and Shock - Evaluation of [15]. Bart L. J. Gysen, Jeroen L. G. Janssen, Johannes J. H. Paulides,
Human Exposure to Whole Body Vibration, 1997. Elena A. Lomonova, “Design Aspects of an Active
[12]. Ahmad Faheem, “Study of Dynamic Modelling and Stability of Electromagnetic Suspension System for Automotive Applications,
Passenger Cars” A Master of Engineering thesis, School of IEEE Transactions On Industry Applications, Vol. 45, No. 5,
Aerospace, Mechanical and Manufacturing Engineering, RMIT September/October 2009.
University, 2006. [16]. Seungho Lee, Won-jong Kim, “Active Suspension Control With
[13]. ISO 2631-1, “Mechanical Vibration and Shock - Evaluation of Direct-Drive Tubular Linear Brushless Permanent Magnet Motor”,
Human Exposure to Whole Body Vibration, 2001. IEEE Transactions On Control Systems Technology, Vol. 18, No.
[14]. Ismenio Martins, Jorge Esteves, Gil D. Marques, and Fernando 4, July 2010.
Pina da Silva, “Permanent-Magnets Linear Actuators Applicability
in Automobile Active Suspensions”, Ieee Transactions On
Vehicular Technology, Vol. 55, No. 1, January 2006.