(LAJU REAKSI)
DISUSUN OLEH :
NIM : 1812042009
FAKULTAS MIPA
2018/2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam reaksi kimia terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang satu
dengan reaksi yang lain. Misalnya ketika kita membakar kertas, reaksi
berlangsung begitu cepat sedangkan reaksi pembentukan minyak bumi
memerlukan waktu yang sangat lama. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa reaksi
kimia memiliki laju reaksi yang berbeda.
Dalam ilmu kimia laju reaksi kimia dipelajari dalam kinetika kimia. Kinetika
kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang laju reaksi kimia,
bagaimana cara menghitung laju suatu reaksi kimia dan berbagai hal yang
mempengaruhinya.
Cepat lambatnya suatu reaksi kimia yang berlangsung disebut laju reaksi.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau produk
per satuan waktu. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi
untuk reaksi fase gas, satuan konsentrasi dapat diganti dengan satuan tekanan
seperti atmosfer, millimeter merkurium, atau pascal. Satuan waktu yang
digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, bahkan tahun bergantung
pada reaksi tersebut berjalan cepat atau lambat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian laju reaksi
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Untuk mengetahui persamaan laju reaksi dan orde reaksi
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian laju reaksi?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi?
3. Bagaimana persamaan laju reaksi dan orde reaksi?
PEMBAHASAN
Hukum laju reaksi (The Rate Law) menunjukkan korelasi antara laju
reaksi (v) terhadap konstanta laju reaksi (k) dan konsentrasi reaktan yang
dipangkatkan dengan bilangan tertentu (orde reaksi). Hukum laju reaksi dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut :
aA + bB ——-> cC + dD
v = k [A]x [B]y
x dan y adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat ditentukan
melalui eksperimen. Nilai x maupun y tidak sama dengan koefisien reaksi a dan b.
1. Konsentrasi Reaktan
Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak jumlah partikel reaktan yang
bertumbukan, sehingga semakin tinggi frekuensi terjadinya tumbukan dan lajunya
meningkat. Sebagai contoh, dalam reaksi korosi besi di udara, laju reaksi korosi
besi lebih tinggi pada udara yang kelembabannya lebih tinggi (konsentrasi reaktan
H2O tinggi)
Jika reaktan yang bereaksi dalam wujud fisik (fasa) yang sama, semuanya gas atau
semuanya cair, maka tumbukan antar partikel didasarkan pada gerak acak termal
dari partikel. Jika reaktan yang bereaksi berbeda wujud fisik (fasa), tumbukan
yang efektif hanya terjadi pada bagian antarfasa. Jadi, reaksi dengan reaktan-
reaktan berbeda fasa dibatasi oleh luas permukaan kontak reaktan. Oleh karena
itu, semakin luas permukaan kontak reaktan per unit volum, maka semakin tinggi
frekuensi terjadinya tumbukan partikel reaktan dan laju reaksi meningkat. Sebagai
contoh, pada reaksi pembakaran kayu, akan lebih mudah dan cepat membakar
kayu gelondongan yang telah dipotong menjadi balok-balok kecil dibanding
dengan langsung membakar kayu gelondongan tersebut.
3. Temperatur
Semakin tinggi temperatur maka semakin tinggi energi kinetik dari partikel
reaktan, sehingga frekuensi tumbukan dan energi tumbukan meningkat. Oleh
karena itu, semakin tinggi temperatur, laju reaksi juga semakin cepat. Sebagai
contoh, pada reaksi glowing stick menyala (reaksi chemiluminescence), glowing
stick menyala lebih cepat dan terang di dalam air panas dibanding dalam air
dingin.
4. Keberadaan Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa terkonsumsi di
dalam reaksi tersebut. Katalis menyediakan alternatif jalur reaksi dengan energi
aktivasi yang lebih rendah dibanding jalur reaksi tanpa katalis sehingga reaksinya
menjadi semakin cepat
Orde Reaksi
Orde reaksi selalu ditemukan melalui percobaan. Kita tidak dapat menentukan
apapun tentang orde reaksi dengan hanya mengamati persamaan dari suatu reaksi.
Dalam percobaan tersebut kita mengamati pengaruh penambahan konsentrasi tiap-
tiap reaktan/pereaksi terhadap laju reaksi. Jika konsentrasi salah satu zat dinakkan
menjadi a kali dan ternyata laju reaksinya menjadi b kali, maka :
[a]orde = b
Dari pengambaran di atas, orde reaksi berupa bilangan pangkat dari konsentrasi
zat-zat yang bereaksi. Jadi andaikan kita telah melakukan beberapa percobaan
untuk menyelidiki apa yang terjadi dengan laju reaksi dimana konsentrasi dari
satu reaktan,misal namanya A, berubah, Beberapa hal-hal yang akan kita temui
adalah :
Jika reaksi yang terjadi melibatkan dua reaktan atau lebih maka tiap-tiap reaktan
kita cari orde reaksinya, kemuduan orde reaksi total merupakan hasil penjumlahan
orde reaksi dari tiap-tiap reaktan.
Keterangan :
v = laju reaksi (M/s)
k = ketetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A (M)
[B] = konsentrasi zat B (M)
m = orde reaksi terhadap zat A
n = orde reaksi terhadap zat B
Orde Reaksi = m + n
Dengan mengetahui orde reaksi zat A dan B beserta konsentrasi tiap-tiap zat
tersebut dan kecepatan reaksinya kita dapan menentukan nilai dari ketetapan laju
reaksi (k) tersebut. Ketetapan laju sebenarnya tidak benar-benar konstan.
Ketetapan ini dapat berubah-ubah, sebagai contoh, jika kita mengubah temperatur
dari reaksi, menambahkan katalis atau merubah katalis. Jadi tetapan laju akan
konstan untuk reaksi yang diberikan hanya apabila kita mengganti konsentrasi
dari reaksi tersebut sedangkan temperatur dan tekanannya tidak berubah/konstan.