DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MENGWI II
Jl. Raya TumbakBayuh, Br. Gunungpande Tumbakbayuh
Tlp. (0361) 8442063 Email: mengwidua@gmail.com
No Revisi: 01
Mengetahui
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan
Kepala UPT.Puskesmas Mengwi II
Perorangan (UKP)
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan
yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat
darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien
gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan
peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, pelayanan
pra rumah sakit,selama perjalanan ke rumah sakit, maupun di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Unit Gawat Darurat perlu dibuat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan
pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien UGD UPT. Puskesmas
Mengwi II khususnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat darurat
di UGD UPT. Puskesmas Mengwi II harus berdasarkan standar pelayanan Gawat Darurat
UPT. Puskesmas Mengwi II.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan umum
a. Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di ruang gawat darurat dengan
mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.
2. Tujuan khusus
a. Pelayanan kesehatan di ruang gawat darurat dapat berjalan dengan baik berdasarkan
SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dengan mengutamakan
pada upaya preventif dan kuratif.
c. Menciptakan ruang gawat darurat dengan pelayanan yang nyaman dan lingkungan yang
aman.
d. Menjadi instalasi rawat darurat dengan SDM yang berbelas kasih, arsetif,
profesional,tim, dan sejahtera.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Ruang Gawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency
Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila
tidak mendapat pertolongan secepatnya
2. Pasien dengan kasus False Emergency yaitu pasien dengan :
a. Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
b. Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
c. Keadaan tidak gawat dan tidak darurat
D. Batasan Operasional
1. Ruang Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan pra rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan.
2. Triage
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma /
penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan
pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam
jiwa.
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan – perubahan
anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan
fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya.
7. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
misalnya kanker stadium lanjut
8. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa
dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya
10. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
a. Tempat kejadian :
1) Kecelakaan lalu lintas
2) Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
3) Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
4) Kecelakaan di sekolah
5) Kecelakaan di tempat – tempat umum lainnya.
b. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik
karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
c. Waktu kejadian
1) Waktu perjalanan (travelling/transport time)
2) Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
11. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai akibat kecelakaan.
12. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan
nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan
dari salah satu sistem/organ di bawah ini, yaitu :
a. Susunan saraf pusat
b. Pernafasan
c. Kardiovaskuler
d. Hati
e. Ginjal
f. Pancreas
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 47 Tahun 2018 Tentang Pelayanan
Kegawatdaruratan
4. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
5. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM RGD adalah :
No Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan
1 Penanggungjawab RGD Dokter umum Bersertifikat
ACLS/ATLS/EKG
2 Koordinator RGD D III Keperawatan
3 Pelaksana RGD D III Keperawatan Bersertifikat BTCLS
D III Kebidanan
S1 Ners
Keperawatan
4 Dokter RGD Dokter umum Bersertifikat ACLS
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Ruang Gawat Darurat yaitu :
1. Untuk dinas pagi, yang bertugas sejumlah 4 (empat) orang dengan standar minimal
bersertifikat BTCLS, diantaranya:
a. 1 orang coordinator RGD
b. 1 orang dokter umum
c. 2 orang pelaksana
2. Untuk dinas sore, yang bertugas sejumlah 3 (tiga) orang dengan standar minimal
bersertifikat BTCLS, diantaranya:
a. 1 orang dokter umum
b. 2 orang pelaksana
3. Untuk dinas malam, yang bertugas sejumlah 3 (tiga) orang dengan standar minimal
bersertifikat BTCLS, diantaranya:
a. 1 orang dokter umum
b. 2 orang pelaksana
C. Pengaturan Jaga
1. Pengaturan Jaga Pelaksana RGD
a. Pengaturan jadwal dinas pelaksana RGD dibuat dan dipertanggungjawabkan
oleh Koordinator RGD dan disetujui oleh Kepala Puskesmas.
b. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
pelaksana RGD setiap satu bulan..
c. Untuk tenaga pelaksana RGD yang memiliki keperluan penting pada hari
tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan permintaan dinas pada
buku permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang
ada (apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan,
maka permintaan disetujui).
d. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam, dan
libur.
e. Apabila ada tenaga pelaksana tiba – tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang
telah ditetapkan (tidak terencana), maka Koordinator RGD akan mencari
perawat pengganti yang hari itu sedang libur. Apabila pengganti tidak di
dapatkan, maka perawat yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan.
2. Pengaturan Jaga Dokter UGD
a. Pengaturan jadwal dokter jaga UGD menjadi tanggung jawab penanggungjawab
RGD dan disetujui Kepala Puskesmas.
b. Jadwal dokter jaga UGD dibuat untuk jangka waktu 1 bulan serta sudah
diedarkan ke unit terkait dan dokter jaga yang bersangkutan 1 minggu sebelum
jaga di mulai.
c. Apabila dokter jaga UGD karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai
dengan jadwal yang telah di tetapkan maka :
1) Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan
ke PJ RGD paling lambat 3 hari sebelum tanggal jaga, dan PJ RGD tersebut
wajib menunjuk dokter jaga pengganti.
2) Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus
menginformasikan ke PJ RGD dan atas persetujuan kepala puskesmas PJ
RGD menunjuk dokter pengganti.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
S U
Keterangan :
: Pintu
: Kursi
: Tempat sampah
: Wastafel
: Meja administrasi
: Meja dokter
: Brankar
: Troli
: Lemari obat
: Lemari alat
: Sampiran
B. Standar Fasilitas dan Peralatan
1. Fasilitas
Standar Fasilitas di Ruang Tindakan Puskesmas Mengwi II
a. Dua tempat tidur
b. Satu meja administrasi
c. Satu meja dokter
d. Satu lemari obat
e. Satu lemari alat
f. Enam kursi
g. Dua tempat sampah (medis dan non medis)
h. Satu wastafel
i. Satu troli tindakan
2. Peralatan
a. Alat – alat untuk ruang UGD
1) Oxigen lengkap dengan flowmeter
2) Spuit 3 cc
3) Infus set
4) Brandcard fungsional diatur posisi trendelenberg
5) EKG
6) Nebullaizer
7) Ambu bag
8) Stetoskop
9) Tensimeter manual dan tensimeter digital
10) Thermometer
11) Tiang Infus
12) Timbangan berat badan injak
13) APD
b. Alat – alat untuk tindakan bedah
1) Bidai ukuran untuk tungkai dan lengan
2) Verban
3) Hecting set
4) Benang – benang/jarum segala jenis dan ukuran:
a) Cat gut
b) Silk Black
c) Jarum
5) Lampu sorot
6) Kassa
7) Spuit 3 cc
8) Dower Catheter
9) Emergency lamp
10) Elastis verban
c. Alat - alat dan obat analfilatik syok
1) Infuset
2) IV line
3) Cairan RL, Glukosa 5%, dan NaCl
4) Abocath
5) Spuit 3 cc
6) Gunting
7) Heacting set
8) Perban dan elastis banded
9) Mitela
10) Pinset
11) Aminophylline inj.
3. Ambulance
Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien, UPT. Puskesmas Mengwi II saat ini
memiliki 3 (tiga) unit ambulance yang kegiatannya berada dalam koordinasi RGD
dan bagian Perawatan.
a. Fasilitas dan sarana untuk ambulance
1) Perlengkapan Ambulance
a) AC
b) Sirine
c) Lampu rotater
d) Sabuk pengaman
e) Sumber listrik/stop kontak
f) Lemari untuk alat medis
g) Lampu ruangan
h) Wastafel
2) Alat dan obat
a) Tabung Oksigen
b) Tas Emergency
yang berisi obat – obat untuk life saving, diantaranya:
a) Alat resusitasi jantung paru
b) Sucsion dan selang
c) Oxigen lengkap dengan flowmeter
d) Handscoon
e) Tensimeter
f) Reflek harmer
g) Senter
h) Plaster dan has
i) Gunting
Loket
Pendaftaran
Triage
Observasi
Rujuk
Kasir
Apotek
BPL
Ket:
---------------- : Pihak keluarga/ pengantar
: Pasien
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di puskesmas
D. Tata Laksana
1. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
2. Melaporkan pada dokter jaga RGD
3. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
4. Mengobservasi keadaan umum pasien
5. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “ Pelaporan Insiden
Keselamatan
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Tujuan
1. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi
diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko
tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip
“Universal Precaution”.
Dalam pelaksanaan indikator mutu menggunakan buku dalam format tersendiri dan
dievaluasi serta dilaporkan setiap bulan pada penaggung jawab mutu.