Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling

Volume 2 Nomor 1 Juni 2016. Hal 12-19


p-ISSN: 2443-2202 e-ISSN: 2477-2518

PENGARUH CHARACTER EDUCATION TRAINING MELALUI OUTBOUND


TRAINING UNTUK PENINGKATAN KEJUJURAN DAN INTEGRITAS

Sahril Buchori
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Makassar
Email: buchori_bk@yahoo.co.id
Muhammad Ibrahim
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Makassar
Email: muhibrahim@yahoo.co.id
Abdul Saman
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Makassar
Email: absan_unm@yahoo.co.id

Abstract: Outbound method is the most effective method to meet the requirements in
regarding a training result. The method is effective to build comprehension of a concept
and build individual personality such as honesty and integrity. The caracter will
continously apply and become a person with a better personality. The research objective is
to know the honest and integrity character’s description of the awardee of Bidik Misi in
Educational Study Faculty of State University of Makassar (FIP UNM) before and after
having the CEt through outbound and to know the effect of CEt through outbound in
increasing honest and integrity characters of the awardee of Bidik Misi in Educational
Study Faculty of State University of Makassar (FIP UNM). The research is a quantitave
research, pre-experimental using One-Group Pretest-Postest Design. The findings is
Character Education Training (CEt) through Putbound Training is effective to increase the
honest and integrity characters of the awardee of Bidik Misi in Educational Study Faculty
of State University of Makassar (FIP UNM).

Keywords: Outbound, honesty, and integrity

Abstrak: Metode outbound merupakan metode yang paling efektif dalam


mengakomodasi/kebutuhan tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan. Metode ini efektif
untuk membangun pemahaman terhadap suatu konsep dan membangun prilaku karakter
individu berupa kejujuran dan integritas. Karakter akan tertanam dan akan menjadi
pribadi individu yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
karakter jujur dan integritas mahasiswa Bidik Misi FIP UNM sebelum dan setelah
pemberian CEt melalui outbound dan untuk mengetahui pengaruh CEt melalui outbound
dalam meningkatkan karakter jujur dan integritas mahasiswa Bidik Misi FIP UNM.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, pre-experimental dengan menggunakan One-
Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian ini adalah Character Education Training
(CEt) melalui Outbound Training efektif untuk peningkatan kejujuran dan integritas
mahasiswa Bidik Misi FIP UNM.

Kata Kunci: Outbound, kejujuran, dan integritas

PENDAHULUAN prestasi dan lulusan yang dapat bermanfaat di


tengah masyarakat. Lingkungan memiliki peran
Peningkatan mutu mahasiswa sangatlah besar dalam menghasilkan prilaku yang baik,
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas seperti lingkungan akademik. Mutu mahasiswa
pendidikan. Salah satu mutu pendidikan yang diharapkan yaitu kepatuhan terhadap etika,
mahasiswa yang utama adalah memiliki kualitas sikap proaktif mahasiswa dalam proses belajar
13 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

mengajar, prestasi akademik yang ditunjukkan, Dalam praktek dan penerapannya,


dan yang utama adalah kompetensi lulusan yang secara hukum tingkat kejujuran seseorang
handal (SPMI PT. 2010). biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau
Mahasiswa sebagai agent of social apa yang dibicarakan seseorang dengan
change (agen perubahan sosial) dan selaku insan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila
akademis, dipandang memiliki kekuatan berpatokan pada arti kata yang baku dan
intelektual yang lebih sehingga kepekaan dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak
nalar yang rasional diharapkan dapat sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau
memberikan kontribusi nyata terhadap tidak mengakui suatu hal sesuai yang
pembangunan pendidikan dan sosial sebenarnya, orang tersebut sudah dapat
dimasyarakat. Oleh karena itu sudah menjadi dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu,
konsekuensi terhadap tuntutan dari seorang mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
mahasiswa untuk mampu mengoptimalkan Adapun integritas adalah sifat, atau
potensi yang dimilikinya sebagai suatu keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh,
kebutuhan pribadi dan masyarakat. (Widia, berpegang teguh pada prinsip dan kesesuaian
2014). Fungsi kontrol sosial yang dimiliki antara kata dengan perbuatan. Aryani (2014: 31)
mahasiswa bagi pembangunan diharapkan menjelaskan bahwa orang yang memiliki
mutlak demi kemajuan pembangunan. integritas adalah orang yang:
Peningkatan mutu mahasiswa sangatlah a. Memiliki komitmen yang tinggi dalam suatu
ditentukan oleh karakter yang dimilikinya. pekerjaan. Artinya bahwa orang yang
Karakter yang penting dimiliki oleh mahasiswa memiliki komitmen adalah mereka yang
diantaranya memiliki kejujuran dan integritas. menepati janji dan keyakinan diri yang kuat,
Jujur adalah mengakui, berkata atau termasuk untuk tidak menyontek (plagiat).
memberikan suatu informasi yang sesuai b. Memiliki tanggung jawab. Artinya bahwa
kenyataan dan kebenaran. Perilaku jujur juga orang yang bertanggung jawab adalah
dapat dipahami tidak hanya sebatas perkataan mereka yang berani mengambil resiko dan
yang benar saja tapi juga dapat dilihat dari total melakukan sesuatu dengan kemampuan
perilaku atau perbuatan yang benar seperti terbaik yang dimilikinya, termasuk
menaati peraturan yang berlaku. Banyak ayat Al bertanggung jawab untuk menyelesaikan
Qur'an menerangkan kedudukan orang-orang soal/tugas dari dosen secara jujur tanpa
jujur antara lain: QS. Ali Imran (3): 15-17, An melakukan plagiat.
Nisa' (4): 69, Al Maidah (5): 119. Begitu juga c. Orang yang memiliki integritas adalah
secara gamblang Rasulullah Muhammad Saw orang yang dapat dipercaya, jujur dan setia.
menyatakan dalam sabdanya: Artinya bahwa seorang yang memliki
Wajib atas kalian untuk jujur, sebab integritas berarti ia adalah orang sejalan
jujur itu akan membawa kebaikan, dan antara kata dan perbuatan, termasuk jujur
kebaikan akan menunjukkan jalan ke dalam mengerjakan soal/tugas dari dosen
surga, begitu pula seseorang senantiasa tanpa harus melakukan plagiat.
jujur dan memperhatikan kejujuran, d. Orang yang memiliki integritas adalah
sehingga akan termaktub di sisi Allah orang yang konsisten pada pendirian.
atas kejujurannya. Sebaliknya, Artinya bahwa orang yang konsisten adalah
janganlah berdusta, sebab dusta akan mereka yang tegas pada keputusan dan
mengarah pada kejahatan, dan kejahatan pendiriannya, dengan melakukan
akan membewa ke neraka, seseorang perimbangan yang bijak dalam bertindak
yang senantiasa berdusta, dan dan bertingkah laku.
memperhatikan kedustaannya, sehingga Jujur dan integritas merupakan dua hal
tercatat di sisi Allah sebagai pendusta, yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Kamus
(HR. Bukhari-Muslim dari Ibnu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata
Mas'ud). integritas adalah sifat, atau keadaan yang
Wijaya (2014). juga menjelaskan menunjukkan kesatuan yang utuh, berpegang
defenisi kejujuran yaitu "mengakui, berkata atau teguh pada prinsip dan kejujuran (satunya kata
memberikan suatu informasi yang sesuai denan perbuatan). Sementara arti kata jujur
kenyataan dan kebenaran". sendiri adalah berkata yang benar, tidak
Buchori,Saman,Ibrahim. Pengaruh Character Education... | 14

berbohong dan tulus. Berdasarkan pengertian Outbound merupakan salah satu metode
tersebut, bisa dikatakan bahwa kejujuran dan pembelajaran melalui experiental learning.
integritas adalah dua hal yang saling berkaitan, Bentuk kegiatannya aplikasi game-game yang
dan saling melengkapi satu sama lain. Artinya, ringan, setiap game dalam kegiatan outbound
seorang yang jujur pasti berintegritas, demikian mengandung makna yang dalam, filosofis, dan
pula sebaliknya. sarat akan pesan-pesan simbolik yang
Mengembangkan berbagai potensi untuk bermanfaat serta membangun karakter ke arah
membentuk karakter, salah satunya dapat kesuksesan dalam kehidupan, baik kesuksesan
dilakukan melalui belajar yang berbasis outdoor. di tingkat individu maupun kesuksesan
Metode outdoor dapat meningkatkan tim/kelompok. Metode outbound merupakan
kebersamaan, kesetiakawanan pelajar, serta metode yang paling efektif dalam
dapat memberikan inspirasi kepada pembelajar. mengakomodasi/kebutuhan tuntutan terhadap
Hal ini merupakan nilai-nilai karakter pada hasil suatu pelatihan. metode ini efektif dalam
potensi individu. Perkembangan diri mahasiswa membangun pemahaman terhadap suatu konsep
akan tepat dengan adanya wadah untuk dan membangun prilaku karakter individu.
implementasi pengembangan karakter yang Karakter akan tertanam dan akan menjadi
tepat, (Purwanto, 2008). pribadi individu yang lebih baik.
Salah satu wadah yang tepat untuk Menurut Gass (1993) dalam Jamaluddin
menanamkan dan mengembangkan karakter Ancok (2002:3) bahwa metode pelatihan dengan
mahasiswa adalah melalui kegiatan bermain cara permainan di alam terbuka yang kemudian
outdoor seperti outbound. Outbound merupakan dikenal dengan outbound training juga dapat
pelatihan untuk pengembangan diri di dalam digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan.
tim. Outbound merupakan metode pelatihan Aktivitas outbound training dilakukan
untuk pengembangan diri (personal menggunakan unsur olahraga dan permainan
development) dan tim (team development) dalam yang cenderung membuat peserta terlibat
proses mencari pengalaman melalui kegiatan di langsung secara kognitif (pikiran), afektif
alam terbuka. Ancok (2003) menjelaskan (emosi) dan psikomotorik (gerakan fisik
outbound merupakan pendidikan melalui motorik). Sehingga secara psikologis dapat
kegiatan alam terbuka (outbound training) dijumpai keterangsangan emosi dan fisik
dilakukan pada tahun 1821 saat didirikannya motorik pada diri peserta (Jamaluddin Ancok,
Round Hund School sebagai tempat dimana 2002:6).
orang-orang berkumpul untuk belajar tentang Susilo (2005:15) mengatakan bahwa
segala hal dengan menggunakan kebebasan outbound training bermanfaat dalam
arena yang sangat mendukung berjalannya membangun kerjasama tim maupun
proses belajar. Hasil penelitian bahwa salah satu pembentukan sifat sosial yang berperan dalam
kegiatan bermain outdoor berupa ice breaking dukungan sosial. Dukungan sosial (social
dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa support) merupakan faktor lain yang dapat
diantaranya kejujuran (Bakhtiar, 2015) memengaruhi motivasi dan daya tahan terhadap
Aktifitas outbound dapat menjaga otak stres dalam pekerjaan, yaitu jalinan ikatan sosial
agar terus bergerak dalam melaksanakan dan kekeluargaan (Fraser, 1985:96).
kegiatan. Adrianus dan Yufiarti (2006:44) Kegiatan outbound mempunyai arti
mengatakan bahwa “pada kegiatan outbound kegiatan di luar ruangan tersebut mengandung
terdapat unsur-unsur pengembangan kreativitas, unsur permainan, edukasi, serta rekreasi.
komunikasi, mendengarkan efektif, kerjasama, Melalui permainan-permainan ringan yang
motivasi diri, kompetisi, problem solving dan menarik, peserta dihadapkan pada suatu
percaya diri.” Melalui pengalaman belajar tantangan untuk dipecahkan secara bersama-
sistem outbound maka individu akan lebih peka sama dengan sejenak melepaskan atribut
terhadap tugas yang dimilikinya, lebih kreatif masing-masing. Sehingga diharapkan tercipta
serta tertanam nilai-nilai kejujuran. Kejujuran suasana keakraban, kebersamaan serta
akan terwujud dengan belajar berkompetisi yang kerjasama tim yang nantinya bermanfaat dalam
tepat sesuai aturan, kepribadian yang termotivasi mengatasi permasalahan yang lebih besar
pada hal yang lebih positif akan tertanam nilai (Umar:2011).
kejujuran yang lebih besar.
15 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

Oleh karena itu kegiatan outbond berupa meningkatkan sikap jujur dan nilai
training dapat dilakukan dalam bentuk integritas dalam berperilaku atau
character education training (CEt) di alam beraktivitas.
terbuka dengan memanfaatkan tim melalui 2. Kejujuran adalah mengakui, berkata atau
kegiatan bersama untuk mengatasi pribadi yang memberikan suatu informasi dan berbuat
bermasalah baik psikis maupun fisik, berupa yang sesuai kenyataan atau sebenarnya,
meningkatkan sikap jujur dan nilai integritas sehingga akan membawa kebaikan dan
dalam berperilaku atau beraktivitas. menjauhkan dari sikap dusta.
Berdasarkan latar belakang yang telah 3. Integritas adalah sifat, atau keadaan yang
dipaparkan, maka yang menjadi tujuan menunjukkan kesatuan yang utuh,
penelitian ini adalah untuk mengetahui berpegang teguh pada prinsip dan
gambaran karakter jujur dan integritas kesesuaian antara kata dengan perbuatan.
mahasiswa Bidik Misi FIP UNM sebelum dan Populasi penelitian ini adalah
sesudah pemberian CEt melalui outbound dan mahasiswa penerima beasiswa bidik misi FIP
untuk mengetahui pengaruh CEt melalui UNM Makassar angkatan 2013-2014 yang
outbound dalam meningkatkan karakter jujur berjumlah 363 orang dari 7 jurusan/program
dan integritas mahasiswa Bidik Misi FIP UNM. studi di FIP UNM. Pertimbangan besarnya
populasi, maka ditetapkan penarikan sampel
METODE sebesar 10% dari populasi 363 sehingga
diperoleh sampel 36 orang. Penarikan sampel
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sesuai dengan pendapat Arikunto, 2002:112
pre-experimental yang akan mengkaji tentang yaitu: ”jika jumlah subjeknya besar dapat
pengaruh CEt melalui Outbond training untuk diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau
peningkatan kejujuran dan integritas pada lebih tergantung kemampuan peneliti.
mahasiswa Bidik Misi Fakultas Ilmu Pendidikan Pengambilan sampel dilakukan secara
Universitas Negeri Makassar, angkatan 2013- random sampling sehingga setiap jurusan/prodi
2014. Desain penelitian yang digunakan adalah memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
“One-Group Pretest-Posttest Design” sampel. Adapun penjabaran sampel tersebut
(Sugiyono, 2015: 111). sebagai berikut:
Dalam penelitian ini tidak menggunakan
kelompok kontrol. Desain ini dilakukan dengan Tabel 3.1. Sampel Penelitian
membandingkan hasil pre-test dengan hasil
post-test. Desain yang digunakan dapat No Jurusan/Prodi Sampel
digambarkan sebagai berikut : 1. Psikologi Pendidikan dan 6
Tabel 3.1. Model Rancangan Penelitian Bimbingan (PPB)
2. Pendidikan Luar Biasa (PLB) 5
3. Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 5
Oı X O2 4. Teknologi Pendidikan 5
(TEKPEND)
Keterangan : 5. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 5
Oı : Pengukuran pertama sebelum (PGSD)
subjek diberi perlakuan (Pretest) 6. Pendidikan Guru Pendidikan 5
X : Treatment atau perlakuan (CEt melalui Anak Usia Dini (PGPAUD)
Outbound) 7. Administrasi Pendidikan 5
O2: Pengukuran kedua setelah subjek (ADPEND)
diberi perlakuan (Posttest) Jumlah 36
Batasan-batasan variable-variabel yang
dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut: Untuk menjaring data yang dibutuhkan
1. Outbound training adalah kegiatan di alam dalam penelitian ini digunakan instrument dalam
terbuka dengan memanfaatkan tim melalui bentuk angket. Angket digunakan untuk
kegiatan bersama untuk mengatasi pribadi mengungkapkan pengaruh penerapan CEt
yang bermasalah baik psikis maupun fisik, melalui outbond training sebelum dan sesudah
Buchori,Saman,Ibrahim. Pengaruh Character Education... | 16

perlakukan dalam meningkatkan kejujuran dan Me : Mean (rata-rata)


integritas mahasiswa. Sebelum angket ini  : Jumlah
digunakan dalam penelitian terlebih dahulu Xi : Nilai X ke i sampai ke n
dilakukan uji validitas (uji coba instrument). N : Banyaknya subjek
Teknik analisis data yang digunakan
yaitu analisis deskriptif. Analisis deskriptif Pengukuran efektivitas penerapan CEt
digunakan untuk menggambarkan tingkat melalui outbond training untuk peningkatan
kejujuran dan integritas pada mahasiswa Bidik kejujuran dan integritas mahasiswa dilakukan
Misi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas dengan menguji perbedaan dua rata-rata (uji-t)
Negeri Makassar sebelum dan sesudah melalui analisis data tingkat kejujuran dan
perlakuan dengan menggunakan table distribusi integritas mahasiswa sebelum dan setelah
frekuensi dan persentase dengan rumus: mengikuti CEt melalui outbond training.
Teknik pengujian efektivitas dilakukan
f dengan menggunakan bantuan software
P = x 100% (Tiro, 2004: 242)
N statistical product and service solution (SPSS).

Di mana: HASIL DAN PEMBAHASAN


P : Persentase
f : Frekuensi yang dicari persentasenya 1. Gambaran tingkat kejujuran dan
N : Jumlah subjek eksperimen integritas mahasiswa bidik misi sebelum
dan sesudah diberikan character
Guna memperoleh gambaran umum education training (CEt) melalui
tentang tingkat kejujuran dan integritas outbound
mahasiswa sebelum dan setelah perlakuan, maka
dilakukan perhitungan rata-rata kejujuran dan Gambaran tingkat kejujuran dan
integritas berdasarkan hasil angket penelitian, integritas mahasiswa bidik misi sebelum dan
dengan rumus: sesudah perlakuan, secara rinci diuraikan dalam
Tabel 4.1 berikut.

Me =  Xi (Sugiyono, 2004: 43)


n
Di mana :

Tabel 4.1. Tingkat kejujuran dan integritas mahasiswa bidik misi

Pretest Posttest
INTERVAL KATEGORI
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

111 - 129 Sangat Tinggi 0 0 8 22%


82 - 100 Tinggi 0 0 26 72%
63 - 81 Sedang 26 72% 2 6%
44 - 62 Rendah 10 28% 0 0
25 - 43 Sangat Rendah 0 0 0 0
Jumlah 36 100% 36 100%

Gambaran tingkat kejujuran dan kategori rendah atau 28%. Berdasarkan data
integritas mahasiswa bidik misi sebelum tersebut, gambaran tingkat kejujuran dan
pemberian perlakuan yaitu sebagian besar integritas mahasiswa bidik misi sebelum
mahasiswa berada pada kategori sedang atau pemberian perlakuan masih berada pada
sebesar 72% dan selebihnya berda pada kategori yang belum cukup memadai. Data di
17 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

atas menunjukkan mahasiswa bidik misi FIP keadaan awal (pretest) dan keadaan akhir
UNM sebelum diberikan perlakuan masih (posttest) dan menguji hipotesis apakah
perlu meningkatkan karakter kejujuran dan terdapat perubahan positif yang signifikan
integritas dalam dirinya. terhadap tingkat keberhasilan peningkatan
Adapun gambaran tingkat kejujuran kejujuran dan integritas Mahasiswa Bidik Misi
dan integritas mahasiswa bidik misi setelah FIP UNM setelah mengikuti Character
pemberian perlakuan yaitu sebagian kecil Education Training (CEt) melalui Outbound
mahasiswa masih berada pada kategori sedang Training, dengan mengacu pada hipotesis.
atau 6%, sebagian besar mahasiswa berada
pada kategori tinggi atau sebesar 72%, dan Ho : µ pretest = µ posttest
pada kategori tinggi sebesar 22%. Character Education Training (CEt)
melalui Outbound Training tidak efektif
2. Gambaran Efektivitas Character untuk peningkatan kejujuran dan integritas
Education Training (CEt) Melalui mahasiswa Bidik Misi FIP UNM sebelum
Outbound Training untuk Peningkatan dan setelah mengikuti CEt.
Kejujuran dan Integritas Mahasiswa
Bidik Misi FIP UNM H1 : µ pretest < posttest
Character Education Training (CEt)
Pengujian efektivitas Character melalui Outbound Training efektif untuk
Education Training (CEt) melalui Outbound peningkatan kejujuran dan integritas
Training untuk peningkatan kejujuran dan mahasiswa Bidik Misi FIP UNM setelah
integritas mahasiswa bidik misi dilakukan mengikuti CEt lebih baik dibandingkan
dengan uji statistik. Data yang diperoleh dari sebelum perlakuan
uji coba program, kemudian dianalisis dengan
mempergunakan uji-t yang hasilnya dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
a. Uji Statistik
Uji statistik dilakukan untuk menguji
efektivitas CEt dengan cara membandingkan

Adapun hasil pengujian statistiknya sebagai berikut.

Tabel 4.2. hasil pengujian statistik

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean


Pretest 36 66,4444 9,72903 1,62150
Posttest 36 96,6389 6,41049 1,06842

Hasil skor rata-rata posttest Outbound Training efektif untuk peningkatan


menunjukkan hasil yang lebih tinggi kejujuran dan integritas mahasiswa Bidik Misi
dibandingkan pretest dengan kata lain hasil FIP UNM.
skor rata-rata posttest mengalami peningkatan
dibandingkan pretest. Hal ini menunjukkan
Character Education Training (CEt) melalui

Tabel 4.3 Perbedaan nilai uji-t tingkat kejujuran dan integritas mahasiswa bidik misi sebelum dan
setelah diberikan character education training (CEt) melalui outbound

Test Value = 0
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean of the Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
Buchori,Saman,Ibrahim. Pengaruh Character Education... | 18

Pretest 40,977 35 ,000 66,44444 63,1526 69,7363


Posttest 90,451 35 ,000 96,63889 94,4699 98,8079

Hasil uji t seperti tabel 4.3 pemberian mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang jujur
CET sebelum perlakuan sebesar (t hitung = dan berintegritas.
40,977, p= 0.000 < 0.05) pada df 35 (n-1, 36-1) Tujuan utama kegiatan pelaksanaan
dan setelah perlakuan sebesar (t hitung = 90,451 outbound training adalah melatih para peserta
p= 0.000 < 0.05) pada df 35 (n-1. 36-1). Dengan untuk mampu menyesuaikan diri dengan
demikian, t hitung sebelum perlakuan =40,977 perubahan yang ada dengan membentuk sikap
dan setelah perlakuan = 90,451 > dari t tabel = professionalisme para peserta yang didasarkan
1,697. Dengan kata lain bahwa terjadi pada perubahan dan perkembangan karakter
peningkatan kejujuran dan integritas setelah termasuk didalamnya mengembangkan perilaku
diberikan CEt melalui outbond. Artinya bahwa jujur dan integritas, komitmen serta kinerja yang
CEt dapat meningkatkan kejujuran dan integritas diharapkan akan semakin lebih baik.
mahasiswa Bidik Misi FIP UNM. Metode outbound merupakan metode
yang paling efektif dalam mengako-
Pembahasan modasi/kebutuhan tuntutan terhadap hasil suatu
Berdasarkan analisis data di atas, pelatihan. metode ini efektif dalam membangun
Character Education Training (CEt) melalui pemahaman terhadap suatu konsep dan
Outbound Training dapat menjadi cara untuk membangun prilaku karakter individu. Karakter
dapat meningkatkan kejujuran dan integritas akan tertanam dan akan menjadi pribadi individu
mahasiswa. yang lebih baik.
Outbound Training mempunyai arti
kegiatan di luar ruangan yang sangat bermanfaat SIMPULAN DAN SARAN
bagi mahasiswa karena mengandung unsur
edukasi yang dapat membentuk karakter Hasil penelitian mengenai Character
seseorang. Pembentukan karakter mahasiswa Education Training (CEt) melalui outbound
merupakan hal yang sangat penting selaku training untuk peningkatan kejujuran dan
peserta didik. Melalui permainan-permainan integritas mahasiswa bidik misi FIP UNM, dapat
ringan yang menarik, peserta dihadapkan pada disimpulkan yaitu: tingkat kejujuran dan
suatu tantangan untuk dipecahkan secara integritas mahasiswa bidik misi FIP UNM,
bersama-sama dengan sejenak melepaskan berdasarkan hasil pretest atau sebelum diberikan
atribut masing-masing. Sehingga diharapkan perlakuan menunjukkan sebagian besar
tercipta suasana keakraban, kebersamaan serta mahasiswa berada pada kategori sedang dan
kerjasama tim yang nantinya bermanfaat dalam selebihnya berda pada kategori rendah atau
mengatasi permasalahan yang lebih besar belum cukup memadai dan perlu untuk
(Umar:2011). ditingkatkan. Adapun hasil posttest atau setelah
Mengembangkan berbagai potensi dapat pemberian perlakuan, sebagian kecil mahasiswa
dilakukan melalui belajar yang berbasis outdoor. masih memiliki tingkat kejujuran dan integritas
Metode outdoor dapat meningkatkan pada kategori sedang namun sebagian besar
kebersamaan, kesetiakawanan pelajar, serta dapat berada pada kategori tinggi. Hal ini
memberikan inspirasi kepada pembelajar. Hal ini menunjukkan Character Education Training
merupakan nilai-nilai karakter pada potensi (CEt) melalui outbound training efektif untuk
individu. Perkembangan diri mahasiswa akan peningkatan kejujuran dan integritas mahasiswa
tepat dengan adanya wadah untuk implementasi bidik misi FIP UNM.
pengembangan karakter yang tepat, (Purwanto, Dari penelitian ini disarakan agar
2008). kegiatan aoutbond bagi mahasiswa yang
Zulkarnain (2013: 206) mengung- umum atau reguler juga diberikan tidak
kapkan bahwa tujuan outbound bermacam- hanya kepda mahasiswa penerima beasiswa
macam sesuai dengan subjek dan objeknya atau
bidikmisi. Pimpinan fakutas dan jurusan
tergantung dari tujuan yang akan dicapai serta
sasarannya. Outbound dapat membentuk karakter dapat memperhatikan kebutuhan
19 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

perkembangan mahasiswa terutama dari segi Susilo. 2005. Outbound itu Menyesatkan?.
kejujuran dan integritasnya. Dan bagi Jakarta: Budi Cendekia
peneliti dapat menjadi bahan referensi untuk Tiro, A. 2004. Dasar-dasar Statistik. Ujung
penelitian selanjutnya. Pandang: UNM.
Umar, T. 2011. Pengaruh Outbond Training
DAFTAR RUJUKAN terhadap Peningkatan Rasa Percaya
Diri Kepemimpinan dan Kerjasama
Ancok, J. 2013. Outbound Management Tim. Jurnal Ilmiah SPIRIT. ISSN;
Training: Aplikasi Ilmu Perilaku 1411-8319 Vol. 11 No. 3 Tahun
dalam Pengembangan Sumber Daya 2011.
Manusia. Yogyakarta: UII Press. Widia. 2014. Peran Mahasiswa dalam
Al-Qur’an & Terjemahan. Bandung: PT. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Sygma Examedia Arkanleema. (online) www.kompasiana.com .
Al Asqalani, I.H. 2002. Fathul Baari: Diakses pada tanggal 20 Februari
Penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari. 2015.
Penerjemah: Gazirah Abdi Ummah. Zulkarnain, W. 2013. Dinamika Kelompok:
Jakarta: Pustaka Azzam. Latihan Kepemimpinan Pendidikan.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Jakarta: Bumi Aksara.
Pendekatan Problem. Jakarta: RT.
Rineka Cipta.
Aryani, F. 2013. Bimbingan Belajar, Cara
Efektif Menulis Karya Ilmiah Tanpa
Plagiat. Makassar. Edukasi Mitra
Grafika.
Bakhtiar, M. I. (2015). Pengembangan Video
Ice Breaking Sebagai Media Bimbingan
Konseling. Jurnal Psikologi Pendidikan
Dan Konseling, 1(2), 150–163.
Retrieved from
http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK/arti
cle/view/1816
Hadi, S. 2007. Metodogi Research: Jilid 2.
Yogyakarta: Andi
Hahn, K. 1985. Outwardbound Available.
(online)
www.outbwardboundUSA.com.
diakses pada tanggal 23 februari
2015.
Kementrian pendidikan Nasional. 2010.
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan
Tinggi. Jakarta. Dirjen Perguruan
Tinggi.
Sugiyono. 2004. Statistik untuk Peneltian.
Bandung: Alfabeta.
_______. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai