Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan proporsi

atau rerata suatu variabel (Dahlan, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu post operasi Sectio Caesarea

tentang mobilisasi dini. Pendekatan yang digunakan dalam metode ini yaitu

desain Survey. Desain Survey merupakan suatu desain yang digunakan untuk

menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan

hubungan antar variabel dalam suatu populasi (Nursalam, 2008).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah suatu subjek yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu post operasi Sectio Caesarea di RS Rajawali Citra,

Banguntapan, Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel terdiri dari populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai

subjek penelitian melalui sampling dimana sampling adalah suatu proses

menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada

34
(Nursalam, 2008). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non random sampling (Non Probability Sampling) yaitu Accidental

Sampling. Accidental Sampling yaitu dengan cara mengambil responden

yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini mengambil sampel dari ibu-

ibu post operasi Sectio Caesarea di RS Rajawali Citra, Banguntapan,

Yogyakarta selama 1 bulan yaitu bulan Mei 2015.

Kriteria inklusi:

1) Ibu yang telah menjalani operasi Sectio Caesarea

2) Pendidikan minimal SD

3) Bersedia menjadi responden

4) Dapat membaca dan menulis

Kriteria ekslusi:

1) Ibu yang mengalami komplikasi post Sectio Caesarea

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RS Rajawali Citra, Banguntapan,

Yogyakarta. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015.

D. Variabel Penelitian

Menurut Soeparto, dkk (2000) dalam Nursalam (2008), variabel adalah

perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu

(benda, manusia, dan lain-lain). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

35
tunggal (indpenden/ bebas) yaitu pengetahuan ibu post operasi Sectio Caesarea

tentang mobilisasi dini.

E. Definisi Operasional

Tingkat pengetahuan ibu post operasi Sectio Caesarea tentang mobilisasi

dini adalah segala sesuatu yang diketahui ibu post operasi Sectio Caesarea di

RS Rajawali Citra, Banguntapan, Yogyakarta mengenai mobilisasi dini. Hal ini

meliputi pengertian, tujuan, manfaat, tahapan, faktor yang mempengaruhi,

rentang gerak dan dampak jika tidak melakukan mobilisasi dini. Pengetahuan

ini diukur dengan menggunakan kuisioner tertutup dengan menggunakan skala

ukur Guttman. Skala yang digunakan yaitu skala ordinal. Menurut Nursalam

(2008), untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang

dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

(1) Pengetahuan baik : 76-100%

(2) Pengetahuan cukup : 56-75%

(3) Pengetahuan kurang : ≤56%

F. Instrumen Penelitian

Alat ukur pengumpulan data penelitian ini berupa kuisioner dengan jenis

kuisioner tertutup, yaitu memilih satu jawaban yang disediakan dan responden

diminta untuk memberikan tanda (√) pada jawaban yang dianggap

kebenarannya oleh responden. Kuisioner yang diberikan berjumlah 23

pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman. Jenis data yang digunakan

36
adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari ibu yang

telah melakukan operasi Sectio Caesarea.

Tabel 1. Instrumen Penelitian

NO Indikator Favourable Unfavourable Jumlah

1. Definisi mobilisasi dini 1,2 - 2

2. Tujuan mobilisasi dini 3, 4, 5 6 4

3. Manfaat mobilisasi dini 8, 10, 11, 12 7, 9 6

4. Tahapan mobilisasi dini 13,14,15,16 - 4

5. Faktor-faktor yang 17 18, 19 3


mempengaruhi mobilisasi
dini
6. Rentang Gerak 20 21 2

7. Kerugian jika tidak 23 22 2


meakukan mobilisasi dini
Jumlah 16 7 23

G. Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan membagikan kuisioner yang dilakukan di Bangsal Tamansari, RS

Rajawali Citra, Banguntapan, Yogyakarta. Tahap awal yaitu meminta izin pada

pihak Rumah Sakit dan setelah mendapat izin peneliti mulai mengambil data

yang dilakukan di awal bulan Mei. Kegiatan pertama yang peneliti lakukan

yaitu menemui kepala bangsal Taman Sari dan menanyakan apakah hari

tersebut terdapat pasien post sectio caesarea. Selanjutnya peneliti datang ke

ruang pasien dan meminta kesediaan responden untuk menjadi responden

37
dalam penelitian serta bersedia mengisi kuisioner yang dibagikan oleh peneliti.

Sebelum diberi kuisioner, responden diberi informasi tentang gambaran isi

kuisioner. Responden diminta untuk mengisi kusioner yang dibantu oleh

peneliti. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas maka peneliti memberikan

penjelasan kepada responden. Responden diberikan waktu secukupnya untuk

mengisi kuisioner ( kurang lebih 10 menit ). Setelah kuisioner diisi oleh

responden maka peneliti mengambil hasil kuisioner dan segera dilakukan

pengecekan. Tahap terakhir bilamana jawaban responden ada yang belum terisi

maka meminta responden untuk melengkapinya kembali.

Pengumpulan data tersebut dilakukan selama 1 bulan dan didapatkan 21

responden. Peneliti mengalami hambatan ketika melakukan pengambilan data,

yaitu dengan adanya kegiatan dari kampus yang dilaksanakan 5 hari berturut-

turut sehingga peneliti pada 5 hari tersebut tidak dapat mengambil data

responden. Dimana setelah peneliti tanyakan kepada pihak Rumah Sakit

ternyata terdapat 3 pasien yang menjalani operasi sectio caesarea. Peneliti

memutuskan untuk mengganti hari yang telah terlewatkan yaitu tanggal 1

sampai 5 juni dan hasilnya selama 5 hari tersebut tidak terdapat pasien post

sectio caesarea sehingga peneliti kehilangan 3 responden. Selama pengambilan

data pula peneliti mendapati hambatan ketika pasien berada diruang VIP

sejumlah 1 pasien dimana pihak Rumah Sakit mempunyai kebijakan tersendiri

bahwa paisen yang berada di ruang VIP tidak diperbolehkan untuk memberikan

kuisioner terkait dengan kenyamanan pasien. Kesimpulan dari jalannya

38
penelitian ini yaitu bahwa peneliti hanya mendapatkan 17 responden dalam

penelitian ini.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Menurut Notoatmodjo (2010) validitas adalah suatu indeks yang

menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas

dari alat ukur dapat diketahui dengan menggunakan uji validitas construct

yaitu uji Content Validity Index (CVI) dengan cara mengkonsultasikan

instrument pada para ahli (judgement expert) dimana peneliti meminta

pendapat dari para ahli (pakar) terkait instrumen yang telah disusun serta

dibutuhkan dua orang content specialist atau lebih untuk mengukur validitas

instrument (Waltz, et al., 2010).

Content validity menyangkut sejauh mana sebuah instrumen memiliki

sampel yang tepat untuk diukur dimana peneliti mendesain sebuah instrumen

baru yang dimulai dengan konsep yang terstruktur sehingga instrument dapat

mencakup isi yang diharapkan. Validitas isi instrumen ini dilakukan

berdasarkan penilaian, tidak ada metode (cara) yang benar-benar obyektif

untuk mengukur keadekuatan isi, tetapi biasanya sekumpulan ahli diminta

untuk mengevaluasi validitas dari sebuah instrument baru (Polit and Beck,

2014).

Content Validity Index (CVI) digunakan untuk mengukur tingkat

kesepakatan antara para ahli (judge) dimana untuk menghitung CVI, dua

39
penguji spesialis konten diberi tujuan dan item kemudian masing-masing

ahli diminta untuk menilai relevansi tiap item menggunakan rating skala 4-

point: (1) tidak relevan, (2) agak relevan , (3) cukup relevan, dan (4) sangat

relevan. CVI didefinisikan sebagai proporsi item yang diberikan peringkat

cukup atau sangat relevan oleh kedua penilai yang terlibat (Waltz, et al.,

2010).

Suatu instrumen yang baik dikatakan valid apabila level dari setiap item

memberikan nilai 0,78 atau lebih dan skala rata-rata dari CVI mendekati 0,90

atau lebih (Polit & Back, 2008). Nilai koefisien dari instrumen penelitian

yang di content validity pada pernyataan tingkat pengetahuan ibu post

operasi Sectio Caesarea tentang mobilisasi dini dengan CVI (Content

Validity Index) adalah 0.84, sehingga kuisioner ini dapat digunakan sebagai

instrument penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Notoatmodjo (2010) reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu

tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih dengan gejala

yang sama dengan alat ukur yang sama.

Menurut Arikunto (2013), uji reliabilitas kuisioner menggunakan

bantuan komputer program SPSS dengan rumus K-R 20 yaitu:

40
𝑘 𝑉𝑡 ∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑘−1 𝑉𝑡

dengan:

r 11 : koefisien reliabilitas

k : banyaknya butir pertanyaan

𝑉𝑡 : varians total

p : jumlah butir soal yang menjawab betul

𝑝 : banyaknya subjek yang skornya 1


N

q : proporsi subjek yang mendapat skor 0


(q = 1-p)

Hasil uji realibilitas pada penelitian ini dilakukan di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta dan diujikan kepada 10 orang responden. Nilai

reabilitas yang diperoleh dengan menggunakan KR-20 pada penelitian ini yaitu

sebesar 0,71 sehingga kuesioner yang digunakan dikatakan reliabel.

I. Pengolahan Data dan Metode Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2013), persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai

dengan penelitian merupakan tiga langkah dalam proses analisa data.

Langkah yang dilakukan dalam persiapan adalah memilih data sedemikian

rupa sehingga yang ada hanya data yang terpakai.

41
Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan

penelitian setelah kegiatan pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010).

Langkah-langkah pengolahan data yang harus dilalui agar analisis

penelitian menghasilkan informasi yang benar, yaitu:

1) Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian

formulir atau kuisioner apakah jawaban yang ada di kuisioner sudah

lengkap dan jelas untuk dibaca.

2) Coding

Coding merupakan langkah mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Pengolahan data ini dengan

cara memberikan skor pada masing-masing item. Tingkat pendidikan

SD diberi kode 1, SMP diberi kode 2 , SMA diberi kode 3, dan

perguruan tinggi diberi kode 4. Berdasarkan jenis pekerjaan, peneliti

memberi kode kode 1 untuk pegawai negeri, wiraswasta diberi kode 2,

petani/ buruh diberi kode 3, sedangkan ibu rumah tangga diberi kode 4.

Berdasarkan pengalaman sectio caesarea, peneliti memberi kode 1

untuk pengalaman 1 kali, kode 2 untuk pengalaman 2 kali, kode 3 untuk

pengalaman 3 kali dank ode 4 untuk pengalaman 4 kali. Pengkodean ini

dilakukan pada saat analisis data yang bertujuan untuk mempermudah

dalam pemasukan data.

42
3) Pemasukan Data ( Data Entry ) atau Processing

Processing merupakan proses memasukkan data kuisioner dengan

menggunakan program komputer.

4) Pembersihan Data (Cleaning)

Cleanning merupakan kegiatan pengecekan kembali apakah data

yang dimasukkan ada kesalahan atau tidak.

2. Metode Analisa Data

Analisis Univariate (analisis deskriptif) bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menjelaskan suatu karakteristik dalam tiap variabel

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini tujuan digunakan analisis

univariate adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu post

operasi Sectio Caesarea yang hasilnya dalam bentuk presentasi dan

distribusi frekuensi.

J. Etik Penelitian

Penelitian dengan Judul “ Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Post Operasi

Sectio Caesarea tentang Mobilisasi Dini di RS Rajawali Citra, Banguntapan,

Yogyakarta” telah mendapatkan izin etik dari komsi etik Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mendapat

izin penelitian dari instansi terkait yaitu RS Rajawali Citra, Banguntapan,

Yogyakarta.

43

Anda mungkin juga menyukai