Anda di halaman 1dari 95

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN PAI DI SMK DARUL

ULUM PARUNG DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh:

MARIA SAPRIYANTI

NIM : 207011000480

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M
ABSTRAK

Amiruddin Maulana (NIM : 207011000799). “Hubungan Minat Baca


dengan Prestasi Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan”.

Tujuan dari pembahasan penelitian ini untuk mengetahui tingkat minat baca,
tingkat prestasi belajar pendidikan agama Islam serta mengetahui hubungan minat
baca dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam . Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang
menggambarkan keadaan sebenarnya dan fenomena objek yang diteliti, yaitu
dengan membandingkan kedua variabel penelitian antara X (minat baca) sama Y
(prestasi belajar).
Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi SMPN 9 Kota Tangerang
Selatan siswa/i kelas II yang berjumlah 80 siswa/i, dari siswa yang berjumlah 304
siswa/i SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2010/2011. Alasan
penulis dalam menentukan populasi hanya pada kelas II dikarenakan kelas II ini
tempat penulis praktik mengajar (PPKT), dan data tentang minat diungkapkan
melelui penelitian skala minat baca dalam bentuk angket skala, minat baca terdiri
25 item dengan tingkat reliabilitas dan validitas cukup.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara minat baca dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam. Artinya,
semakin tinggi minat baca siswa semakin tinggi pula prestasi belajar PAI siswa/i.

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan
karunia dan nikmat-Nya yang sangat besar. Sholawat teriring salam penulis
curahkan kepada penghulu umat baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah merubah umatnya dari zaman kebodohan, hingga zaman Ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini jauh dari katagori sempurna,
sekalipun penulis telah berusaha melakukan yang terbaik, namun pasti masih ada
kekurangannya dan kelemahan baik dari segi isi, atau teknik penyusun. Dengan
demikian, penulis membuka diri untuk menerima masukan dan kritik yang
konstruktif demi perbaikan skripsi dan dari penulis sendiri sebagai bahan evaluasi
dan intropeksi diri sekarang dan dimasa yang akan datang.
Berkat keridhoan Allah swt semata akhirnya penyusun ini dapat diselsaikan.
Serta tak lupa penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Rif’at Sauqi Nawawi, MA. Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Bahrissalim M. Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Sapiuddin Shidiq, M. Ag. Sekretaris Jurusan Pendidikan
Agama Islam, sekaligus Dosen penasehat akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Muhammad Zuhdi, Ph.D. Pembimbing penulisan skripsi yang telah
siap dan sabar membimbing penulis sehingga terselsaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Hj. Siti Nurhayati, M. Pd. Kepala Sekolah SMPN 9 Kota
Tangerang Selatan berserta dewan guru yang bersedia menerima dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian dan penyelsaian skripsi ini.

ii
6. Kedua Orang Tuaku (Ayahanda H. Muit dan Al-marhumah Ibunda Hj.
Fatimah/ No’ang) dengan segala kasih sayang, dan tanggung jawab rela
berkorban jiwa raga demi kesuksesan putra-putrinya. Pagi sampai sore tak
henti-hentinya berjuang untuk mendapatkan rezeki (nafkah) demi
keberlangsungan pendidikan putra-putrinya. Disambung waktu malamnya
dengan senantiasa mengalunkan do’a-do’a kasih sayang. Yang
mengajarkanku untuk hidup mandiri dan mengingatkanku untuk selalu
berbuat baik. Dan untuk kaka kandungku, abang-abangku, dan empo-
empoku, terutama abangku Sholahuddin Al-Ayubi, S. Sos.I yang selalu
memberikan dukungan, semangat dan keceriaan. Serta memotivasiku
selama menjalankan pendidikan dasar hingga kuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Serta keluarga besar yang tak dapat penulis sebutkan
satu persatu namun tak mengurangi rasa terima kasihku untuk segala
kebaikan-kebaikannya.
7. Teman - teman kosan (Bng Satibi, Zainuddin, Moh. Yazim, Abu Bakar,
Joko Susilo, Hasbi, Jandri, Didi, Heri, Qiwil). Dan orang spesial (Siti Nur
Komariah) mereka semua yang telah memotivasi, membantu, menemani dan
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Rekan - rekan seperjuangan Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama
Islam, khususnya kelas B angkatan 2007 yang telah memberikan motivasi
kepada penulis khususnya, H. Fahrurozi dan Miftahurrahman (Iip) yang
sudah mengajari penulis statistik, sehingga terselsaikan skripsi ini. Dan
semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu.
Penulis mengucapkan terimakasih. Semoga kebaikan mereka diridhoi Allah
SWT dan mendapatkan pahala dari-nya. Dan penulis juga berharap semoga
skripsi ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya serta memiliki banyak
manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca yang budiman.
Jakarta, 06 Februari 2012
Penulis

Amiruddin Maulana
iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERYATAAN ....................................................................................... i

ABSTRAKSI............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Minat Baca


1. Minat Baca..................................................................................... 9
2. Pengertian Membaca ..................................................................... 12
3. Pengertian minat baca.................................................................... 14
4. Indikator minat baca. ..................................................................... 15
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam................... 16
2. Pendidikan agama Islam ............................................................... 17
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................... 18
4. Indikator prestasi belajar Pendidikan Agama Islam ...................... 21
C. Kerangka Berfikir Dan Hipotesis............................................................ 23

iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian..................................................................................... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 26
C. Variabel Penelitian ................................................................................. 27
D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 28
F. Instrument Penelitian .............................................................................. 29
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 9 Kota Tangsel


1. Sejarah, Visi, Misi dan Strategi SMPN 9 Kota Tangsel ................... 34
2. Struktur Organisasi Sekolah dan Perpustakaan SMPN 9 Kota
Tangsel ............................................................................................. 36
3. Kurikulum
a. Kegiatan Belajar ............................................................................ 37
b. Waktu Belajar ............................................................................... 38
c. Ekstrakurikuler .............................................................................. 38
4. Perpustakaan
a. Koleksi ........................................................................................... 39
b. Peraturan, larangan, dan Sanksi Perpustakaan .............................. 40
c. Pengadaan bahan pustaka .............................................................. 42
d. Sistem dan layanan pembaca ......................................................... 43
B. Data hasil penelitian
1. Uji Validitas........................................................................................ 43
2. Pengujian Reliabilitas ......................................................................... 48
3. Deskripsi Data .................................................................................... 52
C. Hipotesis.................................................................................................. 61

v
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 67
B. Saran........................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 69
LAMPIRAN ............................................................................................................ 72

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Korelasi Hubungan Antara Variabel .................................................... 27


2 Kisi-Kisi Instrument Minat Baca Siswa............................................... 29
3 Struktur Organisasi Sekolah................................................................. 36
4 Struktur Perpustakaan .......................................................................... 37
5 Jumlah siswa dalam 3 (tiga) tahun terakhir.......................................... 38
6 Koleksi perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan............ 39
7 Peraturan Pengunjung .......................................................................... 40
8 Larangan Pengunjung........................................................................... 41
9 Sanksi Pelanggar Pengunjung .............................................................. 42
10 Data Hasil Penelitian ............................................................................ 44
11 Validitas Instrumen .............................................................................. 45
12 Data Hasil Penelitian ............................................................................ 48
13 Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 50
14 Saya memiliki keinginan untuk membaca ketika
waktu senggang .................................................................................... 52
15 Buku-buku agama merupakan bacaan yang bernilai positif ................ 52
16 Materi pelajaran agama Islam yang sudah saya pelajari,
apakah saya baca kembali dirumah ...................................................... 53
17 Saya bersemangat mambaca buku pelajaran agama
Islam dan merasakan kepuasan setelah membaca................................ 54
18 Saya sangat berminat membaca buku-buku agama Islam.................... 54
19 Minat membaca buku-buku Agama Islam perlu di tingkatkan ............ 55
20 Setelah saya membaca apakah mendapat tambahan
pengetahuan dan informasi.................................................................. 56
vii
21 Setujukah saya, bahwa dengan rajin membaca dapat mewujudkan
cita-cita saya ......................................................................................... 56
22 Saya membaca kurang dari 2 buku dalam sehari ................................. 57
23 Dalam sebulan saya membeli 3-4 buku bacaan keagamaan ............... 57
24 Guru saya sering mengajarkan untuk membaca buku
agama Islam ......................................................................................... 58
25 Apakah orang tua saya memberikan buku pelajaran
agama Islam untuk saya ....................................................................... 59
26 Apakah saya membaca pelajaran hanya ketika diperintah
oleh Orang Tua atau Guru ................................................................... 59
27 Menurut saya, membaca buku pendidikan agama Islam
membuang-buang waktu saja ............................................................... 60
28 Setiap ada kesempatan, saya meluangkan waktu untuk
membaca buku-buku agama................................................................. 61
29 Keadaan Guru SMP Negeri 9 Kota Tang Selatan ................................ 72
30 Karyawan SMP Negeri 9 Kota Tang Selatan ....................................... 74
31 Data Jumlah Ruang SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan ............... 75
32 Data Fasilitas Perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan...76
33 Data mentah dari pengumpulan angket responden……………………

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Keadaan Guru SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan .. ..........................................73

Keadaan Tata Usaha dan Karyawan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan ...........75

Sarana dan Prasarana SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan ..................................76

Fasilitas Perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.................................77

Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara Guru Agama Islam .............................78

Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara Kepala Perpustakaan ..........................79

Pedoman wawancara siswa dan hasil wawancara siswa. ..........................................80

Angket Penelitian ............................................................ ..........................................83

Pengajuan Proposal Judul Skripsi ................................... ..........................................86

Bimbingan Skripsi........................................................... ..........................................87

Permohonan Izin Penelitian ............................................ ..........................................88

Surat Keterangan Dari Sekolah....................................... ..........................................89

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap bentuk kegiatan baik yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya
mengkhendaki perubahan kearah perkembangan dan kemajuan yang lebih baik,
semua itu sejalan dengan naluri manusia itu sendiri yang tidak pernah merasa puas
atas hasil usaha yang diperolehnya. Manusia akan berusaha semaksimal mungkin
untuk meningkatkan usahannya kearah yang lebih baik, tentunya dalam hal ini
salah satunya adalah belajar dengan belajar dan berusaha dengan sungguh-
sungguh, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kesemuanya itu tidak
lepas dari kemampuan dan potensi manusia itu sendiri dalam menguasai suatu
bidang keilmuan.
Dalam peraturan Pemerintah nomor 02, tentang pendidikan dasar dijelaskan:
“Pendidikan Dasar adalah Pendidikan sembilan tahun, terdiri atas pendidikan

1
2

enam tahun di Sekolah Dasar dan program pendidikan tiga tahun di Sekolah
Menengah Pertama”.1
Pendidikan Dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapakan peserta didik
yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.2
Pendidikan dasar yang diselenggarakan pada tingkat dasar menengah
memberikan dasar membaca, menghitung, menulis yang kemudian dikembangkan
pada tingkat yang lebih tinggi. Perkembangan keterampilan berbahasa siswa
berturut-turut, mulai dari keterampilan mendengar informasi, aktif berbicara,
membaca, menulis dan mengarang sebuah cerita, pada umumnya hal itu diawali
dari pendidikan dasar, yang kemudian berkembang pada jenjang yang lebih tinggi,
keluarga, dan masyarakat tempat berada. Keterampilan membaca bukan berarti
keterampilan untuk melafalkan huruf – huruf saja, akan tetapi lebih merupakan
suatu keterampilan untuk memperoleh informasi dan menagkap isi serta
memahami makna dari suatu bacaan.
Sistem Pendidikan Nasional harus dapat memberikan Pendidikan Dasar bagi
setiap warga Negara Republik Indonesia, agar masing – masing memperoleh
sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi
kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa
Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga untuk dapat berpeserta dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Allah SWT memerintahkan untuk membaca kepada hamba-hambanya yang
tersurat dalam wahyu pertama yang di turunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril yaitu al- Qur’an Surat al-Alaq ayat 1 - 5
yang berbunyi:

1
Departemen Agama RI, Himpunan Perundang – Undangan Bidang Pendidikan Keagamaan,(
Badung : Departemen Agama RI, 1994) hal. 82
2
Undang – Undang RI No 2 Tahun 1989, Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta : Sinar Grafika, 1991), cet ke-1, h.7
3

              

        


“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” ( Al - Alaq : 1- 5 ).3

Mahmud Yunus menjelaskan tentang ayat ini menganjurkan kepada kita,


Supaya tiap-tiap orang, baik putra ataupun putri, mesti pandai membaca dan
menulis. Oleh sebab itu di negeri-negeri berkemajuan telah diadakan suatu
peraturan, yaitu memaksa ibu bapak buat memasukan anak-anaknya kesekolah,
sekurang-kurangnya kesekolah rendah, supaya umum orang pandai membaca dan
menulis.4
Menurut Raghib As-Sirjani, “Dalam sebuah riwayat, ketika Perang Badar
orang musyrik yang ingin menubus dirinya agar mengajar cara membaca dan
menulis 10 orang muslim”5.
Dengan hal ini, keinginan untuk belajar membaca dan menulis semakin
meningkat di kalangan kaum muslimin, sehingga bertambah banyaklah mereka
yang pandai menulis dan membaca.
Minat merupakan landasan yang sangat tinggi bagi seseorang dalam
melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja
dapat mewarnai prilaku seseorang, tetepi dapat mendorong orang untuk
melakukan sesuatu, sehingga ia melakukan dirinya untuk terikat pada suatu
kegiatan. Demikian pula dengan minat membaca. Kegemaran membaca
merupakan perwujudan minat seseorang.
Minat akan hilang apabila tidak dipergunakan. Minat pada anak tidak tumbuh
secara otomatis, tapi harus ditimbulkan oleh pendukung pendukunganya. Pada

3
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama, Bandung: PT. Syaamil Cipta Media,
2004, h. 597
4
Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, (Jakarta: P.T. Hidakarya Agung, 1993), h. 911
5
Raghib As - Sirjani, Spiritual Reading Hidup Lebih Bermakna Dengan Membaca, (Solo:
Aqwam, 2007), h.20
4

awalnya minat akan berubah –ubah dari obyek yang satu ke obyek yang lain.
Namun makin bertambah usia anak makin stabil minatnya. Minat memegang
peranan penting dalam kehidupan individu, minat selalu dipengaruhi oleh kondisi
fisik, mental, emosi dan lingkungan sosialnya.
Minat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, mental, kesiapan belajar,
pengalanam budaya serta bobot emosi. Minat merupakan salah satu faktor
pendorong individu dalam mencapai tujuan.
Sebagaimana juga minat membaca anak tidak dapat berkembang dengan baik
apabila tidak didukung oleh faktor psikis, fisik maupun lingkungan. Oleh karena
itu selayaknya minat baca anak sudah ditumbuhkan sejak dini, dengan cara
membiasakan membaca pada anak. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Membaca adalah sebuah jendela yang membuat seseorang bisa menelaah dan
mengetahui segala sesuatu yang dimiliki orang lain dengan cara yang sangat
mudah dan simpel. Disisi lain, membaca merupakan salah satu profesi dan
keahlian yang bisa diperoleh guna merealisasikan dan mengaktualisasikan
keberhasilan, kesuksesan, dan kesenangan bagi setiap individu manusia di
sepanjang hidupnya. Hal ini bisa dilihat bahwa membaca merupakan bagian
pelengkapan bagi kehidupan kita, baik dari segi kepribadian maupun dari sisi
amal perbuatan. Intinya membaca adalah kunci setiap pintu ilmu dan
pengetahuan.
Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca, karena keberadaannya itu antara
lain untuk dibaca dalam arti yang seluas-luasnya, termasuk dipelajari, dihayati dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan hal-hal tersebut diatas, dalam era informasi saat ini, suatu
informasi bukan hanya sebagai suatu hal yang amat penting, tetapi merupakan
suatu kebutuhan, karena adanya informasi, wawasan seseorang akan bertambah
dan salah satu caranya adalah dengan membaca.
Buku adalah salah satu sumber informasi, semakin disadari pentingnya buku
dalam menunjang proses pendidikan, kebutuhan akan buku-buku yang memadai
5

semakin terasa. Pada masyarakat modern, kecerdasan kemajuan dapat diukur


dengan banyaknya buku dan bacaan lain yang dibaca dan dihasilkan. Di tengah
pesatnya perkembangan teknologi elektronik di bidang komunikasi dengan
berbagai produknya, keberadaan buku masih diakui sebagai sarana dan sumber
informasi yang efektif dan efesien. Penulis ingin meneliti bagaimana pihak
perpustakaan sekolah lebih dapat berperan menjangkau sasaran yang masal dalam
merangsang dan meningkatkan minat baca dikalangan pelajar khususnya selama
ini dirasakan rendah, kurangnya buku-buku agama didalam perpustakaan, lebih
banyak membaca buku umum di banding buku agama Islam, dan melihat kurang
memperdulikan masalah prestasi belajar.
Istilah Prestasi sudah biasa diucapkan oleh hampir setiap pemerintah
pendidikan dan orang tua murid. Tetapi dibalik ungkapan tersebut, kadang kala
makna atau hendaknya belum dipahami secara baik. Masalah menyangkut ukuran
prestasi belajar dan faktor apa saja yang menunjang serta yang menghambat
prestasi belajar siswa itu. Semuanya belum secara tuntas teruraikan dan
mendapatkan jawaban yang tepat. Oleh karena itu masalah prestasi belajar
menarik dilatih untuk mendapatkan jawaban yang memadai.
Maka dari itu penting adanya minat pada seseorang dalam menjalankan
sesuatu tanpa adanya paksaan, dengan adanya minat pula seseorang pengajar atau
pendidik dapat mudah memberikan penjelasan pada waktu proses belajar
mengajar disekolah dan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.
Oleh karena itu minat belajar khususnya minat baca terhadap pendidikan agama
disekolah harus dikembangkan. Pada kenyataan minat baca siswa/i SMP Negeri 9
Kota Tangerang Selatan khususnya minat baca buku-buku agama sangat kurang.
Dengan melihat uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas masalah dengan
judul “HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH SMP NEGERI 9 KOTA
TANGERANG SELATAN”.
6

B. Identifikasi Masalah

Kajian mengenai hubungan minat baca dengan prestasi PAI di sekolah SMP
Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Tentulah menampilkan tinjauan dan pembahsan
mengenai unsur - unsurnya dari berbagai aspek, judul di atas dapat diidentifikasi
atas berbagai permasalahan yang ada, yaitu:

1. Kurang adanya kemauan dan keinginan siswa dalam hal membaca.

2. Masih kurang buku-buku agama Islam.

3. Lebih banyak membaca buku-buku umum dibanding buku agama.

4. Banyak siswa yang tidak memperdulikan masalah prestasi.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah


1. Pembatasan masalah
Untuk memudahkan penelitian ini, maka permasalahnnya dibatasi sebagai
berikut:
a. Minat membaca buku, yaitu buku mata pelajaran agama Islam yang
dimiliki siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran yang
mencakup buku panduan atau buku pegangan dan buku popular.
b. Prestasi belajar mencakup tiga ranah kongnitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotor. Prestasi belajar yang diambil hanya ranah kongnitif
dari bidang studi Pendidikan Agama Islam, pada SMPN 9 Kota
Tangerang Selatan semester II Tahun Ajaran 2010/2011.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”apakah terdapat hubungan
antara minat baca dengan prestasi PAI di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan,
pada bidang studi Pendidikan Agama Islam dan bagaimana hubungannya” ?
7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Dengan melihat pokok permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin
diperoleh penulis dari penyusunan skripsi ini adalah:
a. Untuk mendapatkan gambaran mengenai minat siswa dalam membaca
buku agama Islam di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.
b. Untuk mendapatkan gambaran mengenai prestasi belajar PAI siswa baik
dari aspek kongnitifnya saja.
c. Untuk menjelaskan korelasi atau hubungan antara minat membaca buku
pendidikan agama Islam dengan prestasi pembelajaran PAI.

2. Manfaat Penelitian

Mengenai manfaat penulis, ada beberapa hal yang penulis inginkan dari
penulisan skripsi ini, yaitu :
a. Manfaat bagi siswa/i dengan penelitian ini, jadi siswa mengetahui terdapat
kontribusi antara minat baca dengan prestasi belajar agama Islam.
b. Diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru bidang studi pendidikan
agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar.
c. Diharapkan dapat berguna untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan
bagi penulis sebagai calon guru pada khususnya guna menumbuhkan
minat membaca buku pendidikan agama Islam.
d. Diharapkan dapat memberikan info bagi kepala sekolah dalam
menempatkan seorang guru yang sesuai dengan keahlian dibidangnya.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengetian Minat Baca

1. Minat Baca

Doyles Fryer, sebagaimana dikutip oleh Wayan Nurkanca,


mendefinisikan minat atau interst adalah “gejala psikis yang berkaitan dengan
obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu”. Jaersild
dan Taseh yang dikutip oleh Wayan Nurkaca juga, menekankan bahwa “minat
atau interst menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh
individu. Walaupun interst di definisikan secara berbeda-beda tetapi dalam
definisi-definisi tersebut, maka senantiasa erat hubungannya dengan perasaan
individu, objek, aktivitas dan situasi”.1
Minat adalah “kecenderungan yang menetap, subyek merasa tertarik pada
bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang

1
Wayan Nurkanca, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1986), hal. 229

8
9

tertentu”.2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Minat adalah kecenderungan


hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan.3
Menurut Slameto, “Minat adalah suatu rasa lebih suka dari rasa keterkaitan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari
luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula
minatnya”.4
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud “minat menurut psikologi adalah
suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara
terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat
dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang
berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu”.5
Minat pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang
menjadi obyek dari minat tersebut dengen disertai perasaan senang. Dalam
batasan tersebut terkadang situsi pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan
perhatian subjek, ada usaha (untuk: = mendekati/mengetahui/memiliki/
berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya
penarik dari obyek.6 Minat merupakan kekuatan yang mendorong seseorang
dalam memberi perhatian terhadap sesuatu kegiatan tertentu, sehingga adanya
keinginan untuk berbuat atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu peryataan yang menunjukan
bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melelui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki

2
W.S Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia,1983), hal. 30
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi ke-4. Dep. Pendidikan Nasional (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Uatama, 2008)
4
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinnya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hal. 180
5
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. ke-2, hal:84
6
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Kencana 2004), Cet ke-2, hal. 262-263
10

minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang


lebih besar terhadap subyek tersebut.
“Minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan
keinginan”.7 Sedangkan Minat menurut Muhibbin Syah, mengartikan Minat
adalah kecenderungan dan gairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.8 Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yamg mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Minat dapat ditimbulkan sebagai akibat dari berbagai pengalaman seseorang.
“Hal-hal yang mendasari minat dapat digolongkan menjadi tiga faktor yaitu: (1)
faktor dorongan dari dalam yaitu faktor yang berhubungan erat dengan dorongan
fisik. (2) faktor motif sosial merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi memenuhi kebutuhan sosial,
dan (3) faktor emosional yaitu perasaan yang hubungannya dengan minat terhadap
obyek tertentu”.9
Minat akan hilang apabila tidak dipergunakan. Minat pada anak tidak tumbuh
secara otomatis, tapi harus ditimbulkan oleh pendukung pendukunganya. Pada
awalnya minat akan berubah – ubah dari obyek yang satu ke obyek yang lain.
Namun makin bertambah usia anak makin stabil minatnya. Minat memegang
peranan penting dalam kehidupan individu, minat selalu dipengaruhi oleh kondisi
fisik, mental, emosi dan lingkungan sosialnya.
Minat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, mental, kesiapan belajar,
pengenalan budaya serta bobot emosi. Minat merupakan salah satu faktor
pendorong individu dalam mencapai tujuan.
Sebagaimana juga minat membaca anak tidak dapat berkembang dengan baik
apabila tidak didukung oleh faktor psikis, fisik maupun lingkungan. Oleh karena
itu selayaknya minat baca anak sudah ditumbuhkan sejak dini, dengan cara

7
Pusat Perbukuan Depdikbud, Laporan Lokarya Pengembangan Minat dan Kegemaran
Membaca Siswa: Buku 3.- cet. 1.- Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Yang Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya1995), h. 136
9
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Kencana 2004), Cet ke-2, hal. 264
11

membiasakan membaca pada anak. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Dari uraian –uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa minat adalah suatu
yang mengarah pada rasa suka atau keinginan akan suatu obyek atau pada suatu
hal, dan keinginan untuk mencapai atau mempelajari obyek atau suatu hal tersebut
karena obyek atau suatu hal yang dipelajarinya tersebut sesuai dengan
kebutuhannya dan memuaskan keinginan jiwanya sehingga dapat mempengaruhi
apa yang ada dalam dirinya sendiri, pengetahuan atau keterampilannya, serta
membawa kemajuan pada dirinya yang akan membuat dia dapat mencapai ара
yang menjadi tujuannya selama ini. Karena kecintaannya pada suatu hal tersebut,
akan membuat dia terus mencari dan menggali semua hal atau ilmu yang dapat
menambah wawasannya, pengalamannya, dan juga memuaskan hatinya.

2. Pengertian Membaca

Thomas Carlyle, sebagaimana dikutip oleh A. Widyamartaya, mendefinisikan


“membaca adalah segala sesuatu yang telah dilakukan, dipikirkan, dicapai, atau
dihayati oleh umat manusia tersimpan dalam halaman-halaman buku seperti
dalam pelestarian yang magis”.10
Sedangkan membaca di dalam buku yang berjudul petunjuk pengembangan
minat dan kegemaran membaca siswa, “membaca adalah suatu kegiatan
penerjemah syimbol atau huruf kedalam kata dan kalimat yang memiliki makna
bagi seseorang”.11 “Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak
dan jiwa. Seseorang yang banyak membaca akan lebih luas pengetahuannya dari
pada orang yang lebih sedikit membaca”. Intelektual seseorang tidak akan tumbuh
sempurna tanpa membaca bahan bacaan sehat yang cukup.
Membaca memiliki peran penting dalam proses perkembangan manusia dan
dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan

10
A. Widyamartaya, Seni Membaca Untuk Studi, (Yogyakarta: Kanisuius, 1999), cet. 1. h. 137
11
Pusat Perbukuan Depdikbud, Petunjuk pengembangan minat dan kegemaran membaca
siswa, Buku 1.- cet. ke-1. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997).
12

membaca. Maka makin baik kemampuan membaca yang dimilki seseorang akan
mempengaruhi pola pikir dan informasi yang diterima oleh orang tersebut.12
“Membaca ialah keterampilan yang sangat kompleks, dan seperti semua
keterampilan lain. Membaca dapat ditingkatkan ketetapan dan kecepatannya
dengan latihan”.13 Sedangkan menurut Niknik M. Kuntarto, “Membaca adalah
suatu keterampilan dalam menemukan sesuatu yang kita cari dalam bacaan.
Tujuannya ialah menangkap bahasa yang ditulis dengan tepat dan teratur”.14
Soedarso, sebagaimana dikutip oleh Mulyono Abdurahman, mengemukakan
bahwa “membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah
besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan,
pengamatan, dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa
menggerakan mata dan menggunakan pikiran”. 15
Hanry Guntur Tarigan, mengatakan Membaca adalah kunci ke gudang ilmu,
ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan
membaca. Keterampilan membaca menetukan hasil penggalian ilmu itu. Karena
itu dapat dikatakan keteramapilan membaca sangat diperlukan dalam dunia
modern.16
Melalui aktivitas membaca, seseorang dapat mengenal suatu objek, ide
prosdur konsep, definisi nama, pristiwa, rumus, teori, atau kesimpulan. Bahkan
lebih dari itu, melalui aktifitas membaca seseorang dapat mencapai kemampuan
kongnitif yang lebih tinggi, seperti menjelaskan, menganalisis, hingga
mengevaluasi suatu objek atau kejadian tertentu.

12
Athaillah Baderi, “ Pola Dan Strategi Pengembangan Minat Baca”, Pusat Pengembangan
Perpustakaan Dan Kajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI 2003), hal. 1-2
13
Rita L. Atkinson dan Richard C.Atkinson. Pengantar Psikologi, Edisi Ke-8, Jilid 1.
(Penerbit Ertangga Jakarta 2003), hal.228
14
Niknik M. Kuntarto, Cermat Dalam Berbahsa Teliti Dalam Berfikir, (Jakarta: Mitra Wacana
Media,2010), cet.8 . h. 221
15
Mulyono Abdurarahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Penerbit, Diknas dan
Rineka Cipta) h.200
16
Hanry Guntur Tarigan, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, ( Bandung Angkasa,
1979), hal: 135
13

Tujuan membaca, tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta


memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.17
Keuntungan yang diperoleh dari membaca antara lain : (1) memperoleh
pengetahuan baru yang dicari, (2) memperoleh wawasan baru, (3) memperoleh
keterampilan baru, (4) merasakan kenikmatan karena indahnya suatu bacaan
dalam melukiskan suatu kehidupan, (5) dan mengembangkan keterampilan
memecahkan masalah18.
Membaca merupakan alat utama untuk mempelajari berbagai ilmu dan
teknologi serta berbagai informasi lainnya yang berguna bagi kehidupan. Betapa
pentingnya pengaruh dan peranan orang tua dalam menumbuhkan dan
mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Orang tua menjadi contoh bukan
hanya bagi kehidupan keluarga dan masyarakat umumnya, tetapi juga dalam
membaca. Membaca menjadi kebiasaan pribadi dan keluarga.

1. Pengertian Minat Baca

Dari uraian-uraian di atas penulis menyimpulkan pengertian minat baca


adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang dapat dibaca baik dalam
bentuk buku-buku, majalah, surat kabar, artikel dan sumber-sumber bacaan
lainnya, yang dianggap penting dan berguna, sehingga sesuatu itu diperlukan,
diperhatikan, dan diingat terus menerus yang kemudian diikuti dengan perasaan
senang.
Pengertian minat baca memang bisa berbeda - beda pendapat antara ahli yang
satu dengan yang lain karena perbedaan sudut pandang dan penekanan makna
sesuai dengan konteksnya. Disini diambil pengertian minat baca di dalam buku
Pusat Perbukuan Depdikbud, Laporan Lokarya Pengembangan Minat dan

17
Hanry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, ( Bandung
Angkasa, 1979), cet, ke-1 hal: 9
18
Anita Lie, Memudahkan Anak Belajar, (Jakarta: Kompas, 2008), h. 146
14

Kegemaran Membaca Siswa, dikemukakan “Minat Baca adalah keinginan kuat


disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca”.19

2. Indikator Minat Baca

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “indikator adalah alat pemantau


(sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.20 Kaitannya dengan
minat maka indikator adalah sebagai alat pemantau yang dapat memberikan
petunjuk ke arah minat”.
Burs dan Lowe, sebagaimana dikutip oleh Dwi Sunar Prasetyono, tentang
indikator - indikator minat membaca pada seseorang yaitu: (1) Kebutuhan
terhadap bacaan, (2) Tindakan untuk mencari bacaan, (3) Rasa senang terhadap
bacaan, (4) Ketertarikan terhadap bacaan, (5) Keinginan untuk selalu membaca,
dan (6) Tindak lanjut (menindaklanjuti dari apa yang dibaca).21
Menurut Kurt Franz/ Bernhard Meler, ada beberapa indikator yang
menunjukkan minat siswa dalam membaca. Siswa yang memiliki minat baca
tinggi terhadap membaca, dapat diketahui dari perasaan senang, pemusatan
perhatian, persaan tertarik, banyak bahan bacaan yang dibaca, lamanya waktu.22
a) Perasaan senang
Seorang siswa yang berminat membaca buku agama, maka ia harus senang
terhadap buku agama tersebut, yaitu dengan senang hati mempelajari dan
membaca ilmu yang berhubungan dengan hal tersebut, dan tidak ada
sedikitpun perasaan terpaksa.

19
Pusat Perbukuan Depdikbud, Petunjuk pengembangan minat dan kegemaran membaca
siswa, Buku 1.- cet. 1.- (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997).
20
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahsa, Kamus Umum Bahsa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), Cet. 10 h. 320
21
Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini,
(Jogjakarta: Think, 2008), h. 59
22
Kurt franz/Bernhard Meler, Membina Minat Baca Anak, (Bandung: Remadja Karya, 1986),
h. 8
15

b) Pemusatan perhatian
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian
merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa kita yang sungguh- sungguh
terhadap pengamatan. Dalam hal ini, perhatian yang diberikan oleh siswa
yang berminat terhadap membaca dapat diukur melalui prestasi siswa,
perhatian dan sikap yang diberikan ketika membaca berlangsung,
keaktifan dalam belajar di kelas dan lain-lain.
c) Perasaan tertarik
Makna minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses
belajar.23 Orang yang memiliki minat yang kuat dalam dirinya akan
terdapat kecenderungan yang kuat untuk tertarik kepada sumber-sumber
bacaan dalam hal ini buku paket, dan buku-buku serta literatur penunjang
lainnya.
d) Banyaknya buku atau bahan bacaan yang dibaca
Seseorang dapat dikatakan memiliki minat yang besar dalam membaca
dapat dilihat dari banyaknya buku yang dibaca dalam seharinya atau
perminggunya.
e) Lamanya waktu membaca
Seseorang dapat juga dikatakan memiliki minat yang besar dalam
membaca dapat dilihat dari lamanya siswa tersebut membaca buku paket,
dan buku-buku serta literatur penunjang lainnya.
Seseorang dapat dikatakan memiliki ciri-ciri minat baca tinggi, sedang dan
rendah, dapat dilihat dari banyaknya indikator-indikator minat baca yang sudah
diuraikan diatas.

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam


1. Pengertian Prestasi Belajar РАI
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, “Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh

23
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta. Logos, 1999), cet.1. h. 25
16

dengan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam kegiatan
bidang tertentu”. 24
Prestasi Belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
"Prestasi" dan "Belajar" adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.
“Belajar adalah suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau
diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsangan) yang
terjadi”.25 Sedangkan menurut Abd. Rahman Abror, “Belajar adalah perbuatan
yang dilakukan secara terus menerus sepanjang hayat manusia dan sekaligus
merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia untuk melakukannya demi
meningkatkannya bobot dan kualitas hidupnya”.26
Menurut Muhibbin Syah, “Prestasi belajar merupakan hasil akhir yang
dicapai oleh seseorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar tertentu,
atau setelah ia menerima pelajaran dari seorang guru pada suatu saat”.27 Senada
dengan diungkapkan diatas yang dikemukakan oleh Saiful Bahri, “prestasi
belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar”.28
Prestasi belajar merupakan hal yang bersifat tetap dalam sejarah manusia
karena sepanjang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut
bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar memberikan kepuasan
tertentu pula pada manusia, khususnya pada manusia yang sedang menuntut
ilmu di sekolah.
Dengan melihat pengertian prestasi dan belajar di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu proses aktivitas belajar
yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri siswa tersebut, yang

24
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Siswa Dan Kompetensi Guru………. h. 45
25
Sarlito W. Sawono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2003), cet ke-
9 h. 47
26
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993), cet.
4. h. 65
27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), cet. ke-9, h. 90
28
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Siswa……. h. 46
17

meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, kemudian aspek-aspek


tersebut di evaluasikan dan di aktualisasikan dalam bentuk angka atau skor
yang dapat dilihat dalam daftar nilai raport.

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan ini bermula dari bahasa yunani yaitu “pedagogis” yang
berarti bimbingan yang diberikan kepada anak, istilah ini kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan “education” yang berarti
pengembangan atau bimbingan, sedangkan dalam bahasa arab sering
diterjemahkan dengan “tarbiyah”.29
Sedangkan secara terminology “pendidikan diartikan sebagai bimbingan
atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh
orang dewasa agar menjadi dewasa”.30
Dari berbagai definisi pendidikan di atas, baik secara etimologi maupun
terminology, dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang
terdiri dari usaha-usaha yang dilakukan orang dewasa terhadap peserta didik,
baik berupa bimbingan, pengarahan, pembinaan ataupun latihan. Tujuan yang
ingin dicapai dalam proses tersebut adalah membawa peserta didik kearah
terbentuknya keperibadian yang utama, baik jasmani maupun rohani bagi
perjalanan hidupnya dewasa yang akan datang.
Sedangkan definisi pendidikan agama Islam itu sendiri dikemukakan
oleh beberapa para ahli diantaranya:
Menurut H. M. Arifin, “pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang
dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya
sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan
mewarnai corak keperibadiannya”.31 Peryataan senada dikemukakan oleh
Zakiah Darajat, bahwa “pendidikan agama Islam ialah usaha berupa

29
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994). h. 1
30
Ibid. h.1
31
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Buni Aksara, 1994), cet.3. h. 10
18

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai
pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta
menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life)”.32
Berdasarkan yang dikemukakan di atas dapat penulis simpulkan, bahwa
pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran agama
Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya
setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati,
mengamalkan ajaran –ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara
menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu
pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan
di akhirat kelak.
Jadi, penulis menyimpulkan Prestasi Pendidikan Agama Islam adalah
nilai mata pelajaran pendidikan agama Islam yang dilihat atau diperoleh dari
nilai raport.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi


antara berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada diri
seseorang atau individu, menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono terdiri dari
atas dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.33
a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri siswa)
Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar mencakup faktor fisiologis dan psikologis.
1. Faktor Jasmani (Fisiologis)
Menurut H. Aminuddin Rasyad, yang termasuk faktor fisiologis adalah
“faktor kesehatan dan cacat tubuh”. Fisik yang sehat akan mempengaruhi jaringan
tubuh, karena di dalam fisik yang sehat akan meningkatkan minat belajar, keadaan
cacat seperti tuli, buta, dapat mempengaruhi proses belajar, dan mempengaruhi
kemampuan belajarnya, seperti tidak bisa menangkap pelajaran dengan baik.

32
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), cet.7. h. 86
33
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991),
cet.1. h. 130
19

Dengan demikian, faktor kesehatan dan cacat tubuh dapat mempengaruhi prestasi
belajar seseorang.
2. Faktor Psikologis
Banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran siswa. Namun, diatara faktor - faktor rohaniah siswa yang
pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut.
a) Tingkatan kecerdasan atau intelegensi siswa
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko -
fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan
persoalan otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.
Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungan
dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ
tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir
seluruh aktifitas manusia.
b) Sikap Siswa
Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang relatif
tetap terhadap objek barang dan sebagainya baik secara positif maupun
negatif. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran maka akan
mengikuti proses belajar dengan baik. Sebaliknya, sikap negatif siswa
terhadap mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa
tersebut. Oleh karenanya sikap siswa terhadap suatu mata pelajaran akan
mempengaruhi prestasinya dalam mata pelajaran tersebut.
c) Bakat Siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, sebetulnya setiap orang yang mempunyai bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai
dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan
intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat
20

cerdas (superior) atau cerdas luarbiasa (very superior) disebut juga sebagai
gifted, yakni anak berbakat intelektual.
d) Minat Siswa
Secara sederhana minat (interest) menurut Dalyono, sebagaimana dikutip
oleh Muhibbin Syah, berarti mencapai atau memperoleh benda atau tujuan
yang diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara
lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia.
Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,
sebaliknya minat belajar kurang akan mengasilkan prestasi yang rendah34.
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), ialah:
faktor yang ada dari luar diri individu yang sedang belajar mencakup
faktor lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar.
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta family yang menjadi
penghuni rumah. Faktor orang tua sanagat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua,
besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan
orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau
tidaknyahubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya
situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil
belajar anak.
2. Lingkungan Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan
kemampuan anak, keadaan fasilitas di sekolah, keadaan ruangan, jumlah
murid perkelas, dan sebagainya, semua itu turut mempengaruhi
keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah kurang memperhatikan tata
tertib (disiplin), maka murid-muridnya kurang mematuhi perintah para

34
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 191
21

guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar sungguh-sungguh di sekolah


maupun di rumah.
3. Lingkungan Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila disekitar
tempat tinggal keadaan masyarakanya terdiri dari orang-orang yang
berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
moralnya, baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi
sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal,
tidak bersekolah dan berpengagguran, hal ini akan mengurangi semangat
belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar
berkurang.
4. Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam
mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah,
suasana sekitar, iklim dan lain sebagainya. Misalnya bila bangunan rumah
penduduk sangat rapat, akan menggangu belajar. Iklim yang terlalu panas,
semuanya ini akan mempengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya, tempat
yang sepi dengan iklim yang sejuk , ini akan menunjang proses belajar. 35
Faktor – faktor tersebut saling berintraksi secara langsung dalam mencapai
prestasi belajar.

4. Indikator Prestasi Belajar PAI

Apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar sering
disebut prestasi belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutkan dengan istilah hasil
belajar. Pencapaian hasil belajar atau hasil prestasi belajar siswa, merujuk kepada
aspek - aspek kongnitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, yang diambil
hanya ranah kongnitif menjadi indikator prestasi belajar. Artinnya, prestasi belajar
yang hal itu nilainya dilihat atau diperoleh dari nilai raport atau semester.

35
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), cet. ke-1. Hal.59-60
22

Adapun indikator dari prestasi belajar pada prinsipnya adalah pengungkapan


hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat
dari pengalaman dan proses belajar siswa. Namun pengungkapan perubahan
sebagai tingkah laku seluruh ranah sangat sulit karena perubahan hasil belajar ada
yang bersifat tidak dapat diraba. Oleh karenanya guru tidak dapat mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta,
rasa maupun karya.
Menentukan prestasi belajar dapat menggunakan dua macam penilaian:
a) Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir
satuan pelajaran, dan fungsinya untuk memperbaiki proses belajar
mengajar atau memperbaiki program satuan pelajaran.
b) Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap semester (setelah
siswa menyelsaikan suatu unit/bagian dari mata pelajaran tertentu),
berfungsi untuk menentukan hasil belajar siswa dalam tahap – tahap
tertentu.36
Untuk menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan
dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Keberhasilan atau kesuksesan belajar
ditandai dengan pencapaian KKM. Ada beberapa alternatif norma pengukuran
tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses mengajar-belajar. Diantara
norma-norma pengukuran tersebut ialah:
1. Norma skala angka dari 0 sampai 10,

2. Norma skala dari 0 sampai 100.37

Ada perbedaan antara penilaian formatif dan penilaian sumatif, penilaian


formatif sebenarnya bertujuan untuk memperbaiki proses belajar - mengajar dan
36
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : Remadja
Karya, 1986), cet ke-1 h. 137-138
37
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1995), h. 153
23

untuk menilai sampai di mana pencapaian siswa terhadap tujuan instruksional


yang telah dirumuskan di dalam setiap program satuan pelajaran. Dan tes sumatif
bertujuan untuk menilai prestasi siswa terhadap penguasaan bahan pelajaran yang
telah diberikan selama jangka waktu tertentu. Tetapi karena tes sumatif itu
biasanya tidak sering diadakan, maka untuk menjaga kontinyuitas penilaian dan
hasil penilaian yang lebih otentik bagi setiap siswa, penentuan nilai raport
didasarkan atas penggabungan hasil nilai tes formatif dan tes sumatif.

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Minat adalah suatu modus yang mengarah pada rasa suka atau keinginan
akan suatu obyek atau pada suatu hal, dan keinginan untuk mencapai atau
mempelajari obyek atau suatu hal tersebut karena obyek atau suatu hal yang
dipelajarinya tersebut sesuai dengan kebutuhannya dan memuaskan keinginan
jiwanya sehingga dapat mempengaruhi ара yang ada dalam dirinya sendiri,
pengetahuan atau keterampilannya, serta membawa kemajuan pada dirinya yang
akan membuat dia dapat mencapai ара yang menjadi tujuannya selama ini.
“Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya "feeling", dan didahului dengan tanggapan tehadap adanya
tujuan”.38
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam suatu proses belajar
yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri individu. Perubahan
Pertama, aspek kongnitif meliputi perubahan-perubahan dari segi penguasaan
pengetahuan dan perkembangan ketrampilan atau kemampuan yang diperlukan
untuk menggunakan pengetahuan tersebut. Kedua, aspek afektif, meliputi
perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran. Ketiga,
aspek psikomotor, meliputi perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan

38
Zekri Neni Iska, “Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta : Kizi
Brother, 2008), Cet, ke-2 .h. 42.
24

motorik. Ketiga aspek tersebut dievaluasi dan evaluasi itu diaktualisasikan dalam
bentuk angka atau skor.
Jadi, siswa yang memiliki minat baca tinggi salah satu faktor utama untuk
mencapai sukses dalam segala bidang baik berupa studi, kerja, hobi, atau aktifitas
apapun adalah minat. Minat yang besar akan mendorong individu untuk
melakukan hal-hal yang lebih baik. Dalam proses belajar, minat merupakan
tenaga pendorong bagi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar. Sebaliknya,
kondisi belajar mengajar yang efektif akan menimbulkan adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar
sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya,
sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Minat
melahirkan perhatian dan hal ini memungkinkan seseorang melakukan sesuatu
dengan tekun untuk jangka waktu yang lama. Dan belajar yang tekun
memungkinkan siswa menguasai pelajaran.
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat pada bahan atau mata
pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat
kepada bahan atau mata pelajaran juga kepada gurunya maka siswa tidak akan
mau belajar bahkan membaca buku pelajaran yang akan dipelajarinya. Oleh
karena itu, apabila siswa tidak berminat sebaiknya dibangkitkan sikap positif
(sikap menerima) kepada pelajaran dan kepada gurunya, agar siswa mau belajar
meperhatikan pelajaran. Apabila anak memiliki minat baca yang tinggi diduga
prestasi belajar pendidikan agama Islam akan tinggi pula,

2. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara hasil dari teori-
teori yang akan diuji lebih lanjut. Maka untuk itulah diperlukan penelitian.
Minat baca adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu, terhadap sesuatu yang dapat dibaca dalam bentuk
buku-buku, majalah, surat kabar, artikel dan sumber-sumber bacaan lainnya, yang
dianggap penting yang berguna sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan, dan
diingat terus menerus yang kemudian ikuti denag perasaan senang.
25

Terdapat faktor yang mempengaruhi Minat Baca yaitu (1) faktor dorongan
dari dalam yaitu faktor yang berhubungan erat dengan dorongan fisik, (2) faktor
motif sosial merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat untuk
melakukan aktivitas - aktivitas tertentu demi memenuhi kebutuhan sosial, dan (3)
faktor emosional yaitu perasan yang hubungannya dengan minat terhadap obyek
tertentu dengan adanya faktor –faktor tersebut minat baca dapat mempengaruhi
prestasi belajar pendidikan agama Islam.
Jadi, dari kerangka berfikir diatas hipotesa yang diajukan adalah:
Ha : Terdapat hubungan positif signifikan antara minat baca dengan prestasi
belajar pendidikan agama Islam siswa dan siswi.
Ho : Tidak terdapat hubungan signifikan antara minat baca dengan prestasi
belajar pendidikan agama Islam siswadan siswi.
Ketentuan, α < 0.05 jika “r” hitung > “r” tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Atau α > 0.05 jika “r” tabel < “r” hitung maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Tegasnya, jika hipotesa alternatif (Ha) diterima, sedangkan hipotesa nihil
(Ho) ditolak. Maka terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca
dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa dan siswi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional,
yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena
objek yang di teliti, yaitu dengan membandingkan kedua variabel penelitian.
Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif yaitu suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.1 Data ini
berupa data primer dan data sekunder.
Data primer diambil langsung dari SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
yang terdiri dari gambaran umum sekolah, minat baca dengan prestasi belajar
pendidikan agama Islam.
Data skunder yang diambil berupa data atau keterangan-keterangan dari
berbagai macam literatur seperti buku dan informasi lainnya yang berkaitan
dengan judul penelitian.

1
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research
Publishing, 2009), cet. 1. h. 31

26
27

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, yang
berlokasi di Jalan Lontar Serua Permai Pamulang. Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan Agustus sampai dengan Januari 2012.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan mencari hubungan antara minat baca
dengan prestasi pendidikan agama Islam. Ini berarti ada dua variabel penelitian
yaitu:
1. Minat Baca Siswa
Minat Baca adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang
dapat dibaca baik dalam bentuk buku mata pelajaran pendidikan agama
Islam, majalah, artikel, surat kabar dan sumber-sumber bacaan lainnya,
yang dianggap penting dan berguna, sehingga sesuatu itu diperlukan,
diperhatikan, dan ingat terus menerus yang kemudian diikuti dengan
perasaan senang, dan gembira.
2. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam suatu proses
aktivitas yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri
individu. Yang penulis ambil hanya ranah kongnitif dari bidang studi
Pendidikan Agama Islam yang meliputi perubahan – perubahan dari segi
penguasaan pengetahuan dan perkembangan keterampilan atau
kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut.
Dan penulis cara mengetahui prestasi siswa dengan nilai raport kelas II,
semester II.

Table.1
Korelasi Hubungan Antara Variabel
Variabel X Variabel Y
28

D. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.2 Menurut Nana Sudjana dan
Ibrahim, didalam buku Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Populasi Penelitian
maknanya barkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi.
Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial,
sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain.3
Jadi populasi itu ialah wilayah yang terdiri dari subyek yang mempunyai
karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian di
tarik suatu kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi siswa SMP Negeri 9
Kota Tangerang Selatan kelas II yang berjumlah 80 siswa/i. Dari siswa yang
berjumlah 304 siswa/i.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisir hasil penelitian
sampel.
Penarikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 25% dari populasi, dilakukan
dengan cara rondom sampling (secara acak) sesuai dengan tujuan penelitian.
Sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 80 siswa/i. Alasan penulis dalam
menentukan populasi hanya pada kelas II dikernakan kelas II ini tempat penulis
mengajar selama PPKT disekolah SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.

E. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk
mendapatkan data yang tepat dan akurat, yaitu :
1. Wawancara : Proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-
informasi atau keterangan. Adapun pihak yang diwawancara adalah Guru
agama Islam, koordinator perpustakaan untuk memperoleh gambaran

2
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan………………………. h. 88
3
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan,(Bandung: Sinar Baru,
1989), h. 84
4
Sutrisno Hadi, Statistik 2, (Yogyakarta: Andi Offset, 1977), h. 221
29

kondisi objektifitas perpustakaan, dan kepada sebagian siswa/i SMPN 9


Kota Tangerang Selatan kelas II.
2. Angket ; Instrument pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam
komunikasi tak langsung, artinya responden menjawab tak langsung daftar
pertanyaan tertulis yang dikirim melalui media tertentu teknik penyebaran
angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai minat baca
siswa/i SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Angket yang digunakan
adalah angket berstruktur atau tertutup artinya jawaban pertanyaan sudah
disediakan.
3. Studi Dokumen
Pengumpulan data prestasi belajar siswa dengan raport siswa/i.
4. Observasi merupakan salah satu cara untuk memperoleh informasi melalui
pengamatan yang diteliti dan objektif dari suatu masalah. Observasi
dilakukan dengan mengamati objek penelitian secara langsung di SMPN 9
Kota Tangerang Selatan.
Untuk pengumpulan data penelitian digunakan angket skala sikap untuk
menjaring data variabel X (minat baca), sedangkan untuk mengumpulkan variabel
Y (prestasi belajar) diambil dari nilai yang terdapat pada daftar nilai raport (nilai
rata-rata yang diperoleh siswa dalam mengikuti mata pelajaran bidang studi
Pendidikan Agama Islam).

F. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang dimaksud dalam teknik analisa data disesuaikan
dengan tujuan yang hendak dicapai, berdasarkan jenis data yang dikumpulkan
yaitu data kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka-angka dengan menggunakan analisa statistik, yang diperoleh dari angket
yang disebarkan.
30

Tabel. 2

Kisi-Kisi Instrument Minat Baca (Variabel X) dan Nilai Rapot (Variabel Y)

Jumlah
No Variabel Indikator No Item Positif Negatif
Pertanyaan
1 Minat baca a. Perasaan senang 1,2,3 3 1,2,3
b. Motivasi 4,5,6,17,20 4,5,6,20,
5
membaca 17
c. Pemusatan 7,8,9,10,11,1 7,8,9,10,
perhatian 8 6 11,18
d. Banyaknya buku 14,21 14 21
bahan bacaan
2
yang dibaca

e. Lamanya waktu 15,22,23,24,2 15,24 22,23,25


membaca 5 5

f. Pengetahuan 12,13,16,19 19,13,16,


4
19
2 Prestasi Nilai raport atau
belajar PAI nilai semester

Tabel diatas menjelaskan kisi – kisi minat baca dan prestasi belajar pendidika
agama Islam, hasil minat baca penulis mendapatkan dari menyebarkan angket
kepada siswa SMPN 9 Kota Tangerang Selatan, dan Hasil Prestasi yang penulis
dapatkan dari nilai raport atau semester II, tahun ajaran 2010-2011.
Adapun untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen, maka perlu
diadakan uji coba:
1. Pengujian Validitas
Crocker dan Algina, sebagaimana oleh Nuraida dan Halid Alkaf,
mendefinisikan “Validitas tidak sekedar mengukur apa yang seharusnya diukur,
melainkan juga mengandung pengertian sejauh mana informasi yang diperoleh
31

dari pengukuran dapat diinterpretasikan sebagai tingkah laku karekteristik yang


diukur”.5
Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Untuk mengukur tingkat validitas dalam penelitian ini, penulis
menggunakan validitas internal, dimana dalam validitas internal ini ada dua cara
pengujian yaitu:
a. Melakukan analisis faktor.
b. Melakukan analis butir.
Dalam hal ini penulis mengukur tingkat kevalidan dan menggunakan analisis
faktor yaitu dengan mengkorelasikan butir soal dengan jumlah total. Butir soal
dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y, setelah
besarnya data nilai korelasi (r) di dapat, langkah selanjutnya adalah menghitung
besarnya nilai r - hitung kemudian di bandingkan dengan nilai r hitung > r - tabel
maka data dapat dikatakan valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya dan dapat diandalkan.
Berdasarkan hal tersebut maka instrument penelitian ini menggunakan teknik
belah dua dengan jalan membagi item menjadi genap dan ganjil.
a. Membuat tabel analisis butir pertanyaan.
b. Skor-skor dikelompokan menjadi dua berdasarkan belahan bagian
peryataan yaitu peryataan nomor ganjil dan genap.
c. Mengkorelasikan nilai X dan nilai Y. Dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

5
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan……………………..h. 114
32

rxy =

oefisien korelasi belah dua

n = Jumlah sampel uji coba


∑X = Jumlah skor pernyataan ganjil
∑Y = Jumlah skor pernyataan genap
∑XY = Jumlah hasil perkalian antaraX danY
d. Pengujian reliabilitas ini menggunkan rumus Coefisien Reabilitas (Metode
Coranbach Alpha), yaitu :

r=( ) ( 1- ( )

Keterangan :
k = Banyaknya butir pertanyaan
2
= Varians
Ketentuan pengujian uji reliabilitas data, data dikatakan reliabel jika nilai r yang
dihitung dengan metode Coranbach Alpha lebih kecil dari nilai korelasi.

G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data


1. Skoring
Untuk menentukan semua pertanyaan angket akan ditabulasikan dengan
skor nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban yang berupa huruf akan dirubah
menjadi nilai angka, sebagai berikut:
Adapun jawaban pertanyaan yang cenderung positif skornya dengan berikut:
a. Untuk jawaban SS diberi skor 4
Untuk jawaban S diberi skor 3
Untuk jawaban KS diberi skor 2
Untuk jawaban TS diberi skor 1
Adapun jawaban pertanyaan yang cenderung negatif skornya sebagai berikut:
b. Untuk jawaban SS diberi skor 1
Untuk jawaban S diberi skor 2
33

Untuk jawaban KS diberi skor 3


Untuk jawaban TS diberi skor 4
Ket : SS = Sangat setuju
S = Setuju
KS = Kurang setuju
TS = Tidak setuju

2. Uji Hipotesis
Penggunaan teknik analisis dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai, yaitu untuk melihat seberapa kuat hubungan antara minat
baca dengan prestasi siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.
Sehingga analisis data dilakukan dengan teknik korelasi. Adapun rumus yang
digunakan adalah rumus korelasi product moment, cara oprasional analisis data
dilakukan sebagai berikut:
1. Mencari angka korelasi dengan rumus

rxy =

rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment


n = Number of eases
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara X danY

2. Memberikan interprestasi terhadap rxy yaitu:


Interprestasi terhadap angka indeks “r” product moment dengan jalan
berkonsultasi pada table nilai “r” product moment. Apabila cara ini akan
ditempuh. Maka, prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesa alternative (Ha) dan hipotesa nihil (Ho).
b. Menguji kebenaran dan hipotesa yang telah dirumuskan dengan jalan
membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum
34

dalam tabel nilai (rt) terlebih dahulu penulis menentukan df – nya dengan
menggunakan rumus: df = N - nr.
Ket:
df = degrees freedom
N = Number of Casses
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan


1. Sejarah Sekolah, Visi, Misi dan Strategi SMPN 9 Kota Tangsel
a. Sejarah Sekolah
SMP Negeri 9 kota Tangerang Selatan adalah sekolah yang berada di
wilayah Kecamatan Pamulang, telah berdiri sejak tahun 1993. Sekolah
SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan di bangun atas dasar unggul dalam
prestasi, bersahaja dan memiliki akhlak mulia, serta paripurna dalam
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dasar.
Dengan status akreditasi, SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
sejak tahun 1997 dan sekarang terakreditasi dengan nilai A, SMP Negeri 9
Kota Tangerang Selatan berkomitmen kuat mewujudkan visi
pendidikannya sebagaimana yang tertuang diatas.
Adapun Sekolah ini mulai dibangun Pada tahun 1992 dan
diperuntukan untuk SMP Negeri 1 Pamulang dengan surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 0313/01
1993.
Melalui surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Nomor, 28.26/102. Kap/1b/1997 perubahan nama

34
35

sekolah dan tentang penetapan guru SMPN, yang berubah menjadi SMP
Negeri 2 Pamulang, tertanggal 03/01/1997.1
Melalui izin operasional diterbitkan melalui surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tentang perubahan
nama sekolah pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama Negeri
(SMPN) di Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjadi SMP Negeri 9
Kota Tangerang Selatan sampai saat ini.2
b. Visi
Unggul dalam prestasi, bersahaja dan memiliki akhlak mulia, serta paripurna
dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dasar.
c. Misi
1) Pemerataan kesempatan belajar.
2) Menyelenggarakan proses belajar dengan metode terbaru dan didukung
sarana yang memadai.
3) Penanaman nilai-nilai agama dan akhlak Mulia.
4) Simulasi dan pelatihan ilmu pengetahuan dan teknologi dasar.
5) Menyelenggarakan transformsi nilai-nilai budaya, ilmu pengetahuan
dan teknologi tingkat dasar.
d. Strategi
1) Peningkatan sarana dan pembaharuan metode belajar.
2) Peningkatan kualitas pendidik dengan mengikut sertakan pendidik
dalam seminar, loka karya, pelatihan dan lain-lain.
3) Meningkatkan volume simulasi kegiatan sosial, kemasyarakatan bagi
siswa.
4) Meningkatkan kemampuan berkompetensi ditingkat kabupaten,
propinsi dan nasional bagi siswa, baik siswa, baik ilmu pengetahuan
maupun keterampilan.
5) Penerapan prinsip-prinsip pendidikan disetiap pengambilan kebajikan
dalam proses pendidikan.

1
Arsip/Dokumen SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
2
Wawancara kepada Kepala Sekolah pada tanggal 04 April 2011.
36

6) Memperluas komunikasi, horizontal dan vertikal pada dunia


3
pendidikan.
2. Struktur Organisasi Sekolah dan Perpustakaan SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan.
Untuk menjalankan aktivitas, SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan,
memiliki struktur organisasi yang dirancang sedemikian rupa agar segala civitas
akademik yang terlibat dalam penyelenggaraan dilembaga ini dapat bekerja sama
saling membantu agar tujuan yang ditetapkan oleh dapat tercapai dengan
maksimal. Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada table sebagai berikut:

Tabel. 3
Struktur Organisasi Sekolah

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Tata Usaha

Wk. Bidang Kurikulum Wk. Bidang kesiswaan Wk. Bidang Sarana Prasarana

Guru Mata Pelajaran Guru BP

Siswa

3
Arsip/Dokumen SMPN 9 Kota Tangerang Selatan
37

Tabel .4
Struktur Perpustakaan

Kepala Sekolah

Dra. Hj. Siti Nurhayati, M.Pd


NIP. 19611223 198112 2 001

Kepala Perpustakaan Kordinator Perpustakaan

Nuriyah, S. Pd Kusumawati, S.Pd


NIP : 132165039 NIP. 19790728 200801 2 010

NIP : 132165039
uriyah, S.Pd
Staf Perpustakaan
NIP. 19680108 199702 2 001
Mulyati

Pengunjung

Siswa Guru Tata Usaha

3. Kurikulum dan Kegiatan Belajar


Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran di SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) untuk mata pelajaran umum, dan Departemen
Agama (Depag) untuk kurikulum pendidikan agama Islam. Kedua sumber
kurikulum tersebut mengacu kepada kurikumum tingkat satuan Pendidikan
(KTSP) merupakan konteks baru kurikulum pendidikan nasional dewasa ini.
a. Keadaan Siswa
Peserta didik adalah faktor yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar, sebab peserta didik merupakan subjek yang mendukung keberhasilan
sebuah pendidikan. Untuk mengetahui jumlah siswa siswi dalam 3 tahun ke
belakang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
38

Tabel. 5
Jumlah siswa dalam 3 (tiga) tahun terakhir

No Kelas Jumlah

1 VII 315

2 VIII 304

3 IX 347

b. Kegiatan Pembelajaran
1) Belajar di ruang kelas pembelajaran isi / meteri buku pelajaran
2) Belajar interaktif materi pelajaran melalui tayangan VCD program
pembelajaran SMP.
3) Belajar praktik dengan praktikum di labolatorium IPA, Bahasa dan
computer.
4) Belajar diluar kelas (alam terbuka) pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan
alam (IPA) dan pendidikan jasmani kesehatan.
5) Belajar ditempat rekreasi karya wisata (study tour).4

c. Waktu belajar dilaksanakan pada:


Pagi hari Senin jam 07.00 s/d 12:30. Sedangkan hari Selasa –Kamis jam
07.00 s/d 13.00 WIB.

d. Ekstrakurikuler
1) Pembinaan keimanan dan ketakwaan (wajib untuk semua siswa) shalat
berjamaah dzuhur bersama di musholla sekolah.
2) Bimbingan penyuluhan / Pisikologi (semua siswa) bimbingan konseling.
3) Pembinaan fisik, mental dan keperibadian. Paskibra, pramuka, Palang
merah remaja (PMR), beladiri, dan sepak bola (futsal).

4
Arsip/Dokumen (Siswa dan siswi SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)
39

4) Pengembangan estetika music (bend sekolah), marawis, tata boga dan tata
busana.
5) Pengembangan suara , seni suara (Qiroatu Qur’an MTQ).
6) Class Meeting (porseni, pentas seni dan pagelaran kreasi siswa). 5
4. Perpustakaan
a. Koleksi
Koleksi perpustakaan sekolah haruslah menunjang kurikulum sekolah,
sehingga dapat memberikan keterangan yang lebih luas dan dari apa yang
dipelajari anak di kelas. Koleksi merupakan bagian penting dalam layanan
perpustakaan. Koleksi merupakan bagian dari sumber belajar yang diharapkan
dapat membantu para siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Tabel. 6
Koleksi Perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
No. Jenis Buku Jumlah Buku

1. Fiksi 1500

2. Non Fiksi 500

Jumlah 2000

1) Koleksi buku ajar atau paket, yaitu koleksi buku yang berjenis buku ajar
buku ini adalah diperoleh melalui Departemen Pendidikan Nasional dan
diperoleh dari dana BOS dan BOP.
2) Koleksi Fiksi, yaitu jenis koleksi yang mengandung cerita rekaan
(imajinasi) dan tidak nyata. Koleksi fiksi tersebut diantaranya adalah
berupa cerita anak, novel, komik, cerita rakyat, cerita bergambar dan lain
sebagainya.

5
Arsip/Dokumen (Siswa dan siswi SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan )
40

3) Koleksi referensi, yaitu koleksi referensi yang disesuaikan dengan


tingkatan pendidikan siswa, diantaranya adalah kamus, ensiklopedia dan
lain sebagainya.
4) Kliping karya siswa, koleksi kliping ini merupakan karya siswa sebagai
hasil dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru pada bidang studi tertentu.6
b. Peraturan, Larangan, dan Sanksi Perpustakaan SMP Negeri 9 Tangsel.
Adanya peraturan, larangan, dan sanksi Perpustakaan di SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan merupakan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh
pengunjung perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Agar
perpustakaan tertib dan teratur yang akan menciptakan kenyamanan bagi
pengunjung perpustakaan sekolah itu sendiri.7
Tabel. 7
Peraturan Pengunjung
a) Peraturan Pengunjung
1) Siswa dan guru karyawan serta pengunjung lain yang memasuki ruang
perpustakaan diharap melapor kepada pengelola/petugas perpustakaan dan
mengisi buku daftar pengunjung.
2) Didalam ruang perpustakaan harap menjaga ketertiban dan kesopan supaya
tidak menggangu orang lain yang sedang membaca atau sedang belajar.
3) Setiap meminjam buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus memiliki
kartu anggota perpustakaan.
4) Setiap peminjam diperbolehkan mengambil sendiri buku-buku, majalah,
surat kabar yang akan dipinjam dan melaporkan kepada petugas
perpustakaan.
5) Selesai membaca buku, majalah surat kabar dan lain-lain harus
dikembalikan pada tempatnya semula.
6) Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku, majalah, surat
kabar dan lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh
perpustakaan.

6
Arsip/Dokumen (perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan )
7
Arsip/Dokumen (perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan )
41

7) Bila ada jam kosong siswa/siswi diperbolehkan belajar di ruang


perpustakaan setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas
perpustakaan.
8) Menjaga/merawat buku-buku, majalah surat kabar yang dipinjam dari
perpustakaan supaya tidak merusak atau kotor.
9) Apabila buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang
harap segera melapor kepada pengelola petugas perpustakaan.
10) Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan didalam
ruang perpustakaan, untuk mendapatkan kenyamanaan bersama.

Tabel. 8
Larangan Pengunjung.
b) Larangan Pengunjung.
1) Tidak dibenarkan memakai topi, jaket serta membawa tas ke dalam ruang
perpustakaan.
2) Dilarang membawa makanan / minuman serta benda lain yang tidak
berhubungan dengan keperluan perpustakaan.
3) Dilarang makan dan minum, merokok, atau hal-hal lain yang bisa menodai
barang-barang didalam ruang perpustakaan serta membuang udara didalam
ruang tidak nyaman.
4) Dilarang mencoret-coret / mengunting, menyobek buku-buku, majalah,
surat kabar dan lain-lain milik perpustakaan.
5) Dilarang bermain atau bergurau yang dapat menggangu orang lain yang
sedang membaca / belajar.
6) Tidak dibenarkan menggunakan ruang perpustakaan untuk keperluan
orang lain, sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk meningkatkan
efektefitas kegiatan belajar mengajar.
7) Tidak dibenarkan menukar buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain
42

milik perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seijin pengelola / petugas


perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya sama.

Tabel. 9
Sanksi Pelanggaran Pengunjung
c) Sanksi Pelanggaran Pengunjung.

1) Setiap pengunjung / peminjaman yang tidak mematuhi ketentuan peraturan


ketertiban perpustakaan diatas akan dikenakan sanksi.
2) Buku-buku majalah serta barang-barang lain milik perpustakaan yang
rusak akibat kelalaian peminjaman harus dipertanggung jawabkan sesuai
dengan kebijaksanaan dan ketentuan yang berlaku di perpustakaan.
3) Buku-buku yang hilang harus diganti sesuai dengan judul buku yang
hilang atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga buku pada saat
itu.

c. Pengadaan Bahan Pustaka


Pengadaan bahan pustaka yang menunjang kurikulum diharapkan para siswa
mendapat kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses
pendidikan, sedangkan kepada guru diharapkan dapat memperluas cakrawala
pengetahuanya dalam kegiatan mengajar, dengan sekaligus dari perpustakaan itu
mereka memperoleh hiburan yang sehat.8
Pengadaan bahan pustaka SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1) Untuk pengadaan koleksi bahan pustaka perpustakaan SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan mendapatkan bantuan dari Departemen Pendidikan
Nasional dan Departemen Agama Republik Indonesia, berupa buku paket
atau buku pelajaran.
2) Tidak semua perpustakaan mempunyai anggaran yang cukup untuk
melakukan pembelian bahan pustakanya. Oleh karena itu selain mendapat

8
Arsip/Dokumen (perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)
43

bantuan buku paket atau buku pelajaran dari Departemen Pendidikan


Nasional dan Departemen Agama Republik Indonesia. Perpustakaan SMP
Negeri 9 Kota Tangerang Selatan mendapatkan sumbangan dari siswa
untuk melengkapi koleksi yang sudah ada.9

d. Sistem dan Layanan Pembaca


Dalam rangka mendukung proses pendidikan di sekolah, perpustakaan
menyediakan jenis-jenis layanan perpustakaan yang meliputi:
1) Layanan Baca
2) Layanan Pembaca
3) Layanan Referensi
Layanan utama yang disediakan oleh perpustakaan SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan adalah baca ditempat dan sirkulasi yang sifatnya layanan
terbuka. Biasanya Bapak dan Ibu guru serta siswa datang untuk membaca di
perpustakaan pada jam istirahat.
Bentuk layanan lainnya perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
adalah pembuatan kartu anggota, antara lain mewajibkan siswa baru menjadi
anggota perpustakaan.10

B. Data Hasil Penelitian


Sebelum melakukan uji hipotesis tahap pertama adalah melakukan uji
validitas dan reliabilitas. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah
instrument data yang digunakan dalam penelitian tersebut valid atau dapat
digunakan. Sedangkan uji realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat
pengukuran yang digunakan dalam penelitian tersebut reliabel.
1. Uji Validitas
Seperti dijelaskan dalam pernyataan diatas sebelum melakukan uji hipotesis
maka harus dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah angket yang
digunakan dalam penelitian valid. Angket diikatakan valid (sah) jika

9
Wawancara kepada Kepala Perpustakaan pada tanggal 04 April 2011.
10
Wawancara kepada Kepala Perpustakaan pada tanggal 04 April 2011.
44

pertanyaan dalam suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang


akan diukur oleh angket tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam pengujian validitas adalah sebagai berikut :

a. Melakukan analisis factor (butir soal).


Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan butir soal
dengan jumlah total. Skor faktor didalam penelitian ini dipandang
sebagai nilai X yakni jumlah total nilai angket koresponden sedangkan
nilai jumlah total dipandan sebagai nilai Y yakni nilai raport responden
pada mata pelajaran pendidikan agam Islam (PAI).

b. Melakukan analisis validitas.


Setelah besarnya data nilai korelasi (r) di dapat, langkah selanjutnya
adalah menghitung besarnya nilai r -hitung kemudian di bandingkan
dengan nilai t-hitung > t- tabel maka data dapat dikatakan valid.
Berdasarkan hasil penyebaran angket dari 10 siswa /i di peroleh data penelitian
dibawah ini diuraikan sebagai berikut:
Tabel. 10
Data hasil penelitian
Valid
Responden atau
K_1 K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 K_9 K_10
atau no Item Tidak
Valid
1 4 3 3 2 2 4 4 3 2 4 Valid
2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 Valid
3 1 2 4 4 4 3 1 2 4 1 Valid
4 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 Valid
5 2 3 2 1 2 3 2 3 1 2 Valid
6 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 Valid
7 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 Valid
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Valid
9 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 Valid
10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 Valid
11 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 Valid
12 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 Valid
45

13 3 4 4 1 4 2 2 4 1 3 Valid
14 2 2 4 1 3 1 3 2 1 2 Valid
15 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 Valid
16 2 2 1 1 2 4 3 2 1 2 Valid
17 4 3 4 2 2 2 2 3 2 4 Valid
18 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 Valid
19 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 Valid
20 2 2 4 1 2 1 2 2 1 2 Valid
21 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 Valid
22 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 Valid
23 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 Valid
24 2 4 1 2 1 2 3 4 2 2 Valid
25 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 Valid

Nilai
66 71 73 55 60 68 70 71 55 66 Valid
Koresponden

Keterangan tabel 10 ini, instrument yang di gunakan 30 item, ketika diuji


validitas dan reliabilitas, 5 item ini dikatakan tidak valid. Jadi penulis mengambil
instrument 25 item.

Dari data penelitian tersebut, maka dapat dilakukan uji validitas dengan
langkah sebagai berikut. Melakukan analisis faktor yaitu korelasi.

Tabel. 11
Validitas Instrumen
No
X Y X2 Y2 XY
Responden

1 66 75 4.356 5.625 4.950

2 71 80 5.041 6.400 5.680

3 73 85 5.329 7.225 6.205

4 55 70 3.025 4.900 3.850

5 60 70 3.600 4.900 4.200


46

6 68 80 4.624 6.400 5.440

7 70 75 4.900 5.625 5.250

8 71 80 5.041 6.400 5.680

9 55 70 3.025 4.900 3.850

10 66 75 4.356 5.625 4.950

n= 10 ∑ 655 760 43.297 58.000 50.055

Tahap Pertama:

a. Melakukan analisi faktor yaitu: Mencari nilai korelasi, berdasarkan dengan


rumus sebagai berikut.

rxy =

= 0,89

Tahap Kedua:

b. Melakukan analisis validitas, dengan cara menentukan nilai t- hitung, dapat


dicari dengan persamaan :

t=
47

ket: r = nilai korelasi


n = jumlah sampel

= 5. 56
t – hitung = 5. 56

Setelah nilai t- hitung didapat maka selanjutnya menentukan nilai t- tabel,


untuk kemudian dibandingkan dengan t- hitung, besarnya t- tabel dapat dilihat
berdasarkan nilai t- tabel statistik, dengan ketentuan sebagai berikut: besarnya df
(degree of freedom) = n – 2 df= 10 – 2 = 8 dan dengan tingkat keyakinan 95 %
atau α = 5 % didapatkan nilai t- table = 1. 860.

Berdasarkan perhitungan diatas di dapatkan nilai r positif dan nilai t- hitung >
t- tabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel/ instrusmen data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah valid, dan ada juga yang tidak valid.

Jadi kuisoner dapat diterima sebagai alat pengukur dalam penelitian ini.

2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik.

Adapun langkah-langkah dalam pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel analisis butir pertanyaan.


48

b. Skor-skor dikelompokan menjadi dua berdasarkan belahan bagian peryataan


yaitu nilai angket sebagai variabel X dan nilai siswa sebagai variabel Y.
c. Mengkorelasikan nilai X dan nilai Y.
d. Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus Coefisien Reabilitas (Metode
Coranbach Alpha). Ketentuan pengujian uji reliabilitas data, data dikatakan
reliabel jika nilai r yang dihitung dengan metode Coranbach Alpha lebih kecil
dari nilai korelasi.
Berdasarkan hasil penyebaran angket dari 10 siswa /i di peroleh data
penelitian dibawah ini diuraikan sebagai berikut.

a. Membuat tabel analisis butir pertanyaan, yang dapat di sajikan sebagai


berikut :

Tabel. 12
Data Hasil Penelitian

Valid
Responden atau
K_1 K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 K_9 K_10
atau no Item Tidak
Valid
1 4 3 3 2 2 4 4 3 2 4 Valid
2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 Valid
3 1 2 4 4 4 3 1 2 4 1 Valid
4 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 Valid
5 2 3 2 1 2 3 2 3 1 2 Valid
6 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 Valid
7 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 Valid
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Valid
9 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 Valid
10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 Valid
11 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 Valid
12 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 Valid
13 3 4 4 1 4 2 2 4 1 3 Valid
14 2 2 4 1 3 1 3 2 1 2 Valid
15 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 Valid
16 2 2 1 1 2 4 3 2 1 2 Valid
17 4 3 4 2 2 2 2 3 2 4 Valid
49

18 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 Valid
19 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 Valid
20 2 2 4 1 2 1 2 2 1 2 Valid
21 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 Valid
22 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 Valid
23 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 Valid
24 2 4 1 2 1 2 3 4 2 2 Valid
25 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 Valid

Nilai
66 71 73 55 60 68 70 71 55 66 Valid
Koresponden

Langkah Kedua yaitu :

b. Skor –skor dikelompokan menjadi dua, berdasarkan belahan bagian


peryataan yaitu nilai angket sebagai variabel X dan nilai siswa sebagai
variabel Y, seperti yang dijelaskan di atas, didapat hasil sebagai berikut :

Table. 13
Reliabilitas Instrumen
No Responden X Y Varians

1 66 75 0,99

2 71 80 0,89

3 73 85 1.41

4 55 70 1

5 60 70 1.25

6 68 80 1.043

7 70 75 0,917

8 71 80 0,89

9 55 70 1
50

10 66 75 0,99

Total 655 760 10.38

Rata-rata 65.5 76

Setelah langkah satu dan ke dua diatas, tahapan ke tiga yaitu

c. Menghitung besarnya nilai korelasi. Besarnya nilai korelasi sebesar r =


0,89 berdasarkan nilai korelasi pada uji validitas, hal ini dikarenakan data
yang digunakan sama antara data uji validitas dengan uji reliabilitas.

Dan tahapan yang ke empat atau terakhir,

d. Pengujian reliabilitas, dimana pengujian ini menggunkan Metode


Coranbach Alpha, dengan formula sebagai berikut :

r=( ) ( 1- ( )

k = Banyaknya butir pertanyaan

2
= Varians

Besarnya varians dihitung dengan persamaan dibawah ini :

S=

S = Simpangan baku sampel


n = jumlah sampel

Berdasarkan data reliabilitas di atas, maka pengujian reliabilitas adalah


sebagai berikut :
51

Diketahui r hitung sebesar r xy o,89 berdasarkan nilai r hitung pada uji validitas,
dan nilai varians berdasarkan tabel 10 halaman 44. Dan hasil penghitungan yang
ada di halaman 46.

Selanjutnya menghitung nilai r Cranbach Alpha sebagai berikut :

r=( ) ( 1- ( )

=( ) ( 1- ( )

= (1. 04) ( 1- (0, 23))

= (1. 04) (0, 76)

r = 0, 79

Berdasarkan hasil perhitungan di atas besarnya nilai r Cranbach Alpha


sebesar 0,79 yakni kurang dari nilai r korelasi 0,89. Berdasarkan kriteria penilaian
uji reliabilitas, data dikatakan reliabel jika r korelasi > t Cranbach Alpha dan nilai
r korelasi bernilai positif, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat
pengukuran/ variabel yang digunakan dalam penelitian ini reliabel, atau
memenuhi uji reliabilitas.

3. Deskripsi Data

Persepsi tehadap minat baca siswa terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam
dengan perasaan senang, memotivasi membaca, pemusatan perhatian, banyaknya
buku bahan bacaan yang dibaca, lamanya waktu membaca dan pengetahuan siswa
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 14
Saya memiliki keinginan untuk membaca ketika waktu senggang.

No. Alternatif Jawaban F %

1. Selalu 10 12
52

Sering 30 38

Kadang-Kadang 40 50

Tidak setuju - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 12 %,


sering 38 %, Kadang-kadang 50 % dan Tidak setuju 0 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa/i memiliki keinginan
untuk membaca ketika waktu senggang menyatakan sering dan kadang-kadang
rajin.11
Tabel. 15
Buku-buku agama merupakan bacaan yang bernilai positif .

No. Alternatif Jawaban F %

2. Selalu 60 75

Sering 20 25

Kadang-Kadang - 0

Tidak Pernah - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 75 %,


sering 25 %, Kadang-kadang 0 % dan Tidak Pernah 0 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Buku-buku agama merupakan bacaan
yang bernilai positif .12

11
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
12
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
53

Tabel. 16
Materi pelajaran agama Islam yang sudah saya pelajari, apakah saya
baca kembali dirumah.

No. Alternatif Jawaban F %

3. Selalu 5 6

Sering 20 25

Kadang-Kadang 35 44

Tidak Pernah 20 25

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 6 %,


sering 25 %, Kadang-kadang 44 % dan Tidak Pernah 25 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa materi pelajaran agama Islam yang
sudah saya pelajari, apakah saya baca kembali dirumah.13

Tabel. 17
Saya bersemangat mambaca buku pelajaran agama Islam dan merasakan
kepuasan setelah membaca.

No. Alternatif Jawaban F %

4. Selalu 15 18

Sering 25 32

Kadang-Kadang 40 50

13
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
54

Tidak pernah - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 18 %,


sering 32 %, Kadang-kadang 50 % dan Tidak pernah 0 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa/i bersemangat mambaca buku
pelajaran agama Islam dan merasakan kepuasan setelah membaca.14
Tabel. 18
Saya sangat berminat membaca buku-buku agama Islam.

No. Alternatif Jawaban F %

5. Selalu 55 69

Sering 15 19

Kadang-Kadang 10 12

Tidak pernah - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 69 %,


sering 19 %, Kadang-kadang 12 % dan Tidak pernah 0 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa/i sangat berminat membaca
buku-buku agama Islam.15

14
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
15
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
55

Tabel 19
Minat membaca buku-buku Agama Islam perlu di tingkatkan.

No. Alternatif Jawaban F %

6. Selalu 75 94

Sering 5 6

Kadang-Kadang - 0

Tidak pernah - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 94 %,


sering 6 %, Kadang-kadang 0 % dan Tidak pernah 0 % responden yang ada. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa/i minat membaca buku-buku Agama
Islam perlu di tingkatkan.16
Tabel 20
Setelah saya membaca apakah mendapat tambahan pengetahuan dan
informasi.
No. Alternatif Jawaban F %

7. Selalu 40 50

Sering 30 38

Kadang-Kadang 10 12

Tidak pernah - 0

Jumlah 80 100%

16
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
56

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 50 %,


sering 38 %, Kadang-kadang 12 % dan Tidak pernah 0 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah membaca siswa mendapat
tambahan pengetahuan dan informasi.17

Tabel. 21
Setujukah saya, bahwa dengan rajin membaca dapat meujudkan cita-cita
saya.
No. Alternatif Jawaban F %

8. Selalu 80 100

Sering - 0

Kadang-Kadang - 0

Tidak pernah - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 100 %,


sering 0 %, Kadang-kadang 0 % dan Tidak pernah 0 % responden yang ada. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa/i setuju dengan rajin membaca dapat
meujudkan cita-cita saya.18
Tabel 22
Saya membaca kurang dari 2 buku dalam sehari.

No. Alternatif Jawaban F %

17
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
18
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
57

9. Selalu 5 7

Sering 20 25

Kadang-Kadang 30 37

Tidak pernah 25 31

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 7 %,


sering 25 %, Kadang-kadang 37 % dan Tidak pernah 31 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa membaca kurang dari 2 buku
dalam sehari.19
Tabel. 23
Dalam sebulan saya membeli 3-4 buku bacaan keagamaan.

No. Alternatif Jawaban F %

11. Selalu 5 7

Sering 15 20

Kadang-Kadang 35 42

Tidak pernah 25 31

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 7 %,


sering 20 %, Kadang-kadang 42 % dan Tidak pernah 31 % responden yang ada.

19
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
58

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa dalam sebulan membeli 3-4
buku bacaan keagamaan.20

Tabel 24
Guru saya sering mengajarkan untuk membaca buku agama Islam.

No. Alternatif Jawaban F %

10. Selalu 70 87

Sering 10 13

Kadang-Kadang - 0

Tidak pernah - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 87 %,


sering 13 %, Kadang-kadang 0 % dan Tidak pernah 0 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru sering mengajarkan untuk
membaca buku agama Islam.21

Tabel 25
Apakah orang tua saya memberikan buku pelajaran agama Islam untuk
saya .
No. Alternatif Jawaban F %

12. Selalu 50 62

Sering 10 13

20
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
21
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
59

Kadang-Kadang 20 25

Tidak pernah - 0

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 62 %,


sering 13 %, Kadang-kadang 25 % dan Tidak pernah 0 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua saya memberikan buku
pelajaran agama Islam untuk saya.22

Tabel 26
Apakah saya membaca pelajaran hanya ketika diperintah oleh Orang Tua
atau Guru.
No. Alternatif Jawaban F %

13. Selalu - 0

Sering 5 7

Kadang-Kadang 40 50

Tidak pernah 35 43

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 0 %,


sering 7 %, Kadang-kadang 50 % dan Tidak pernah 43 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa/i kadang – kadang dan tidak
pernah membaca pelajaran karena diperintah oleh Orang Tua atau Guru.23

22
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
23
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
60

Tabel 27
Menurut saya, membaca buku pendidikan agama Islam membuang-buang
waktu saja.
No. Alternatif Jawaban F %

14. Sangat Setuju - 0

Setuju - 0

Kurang Setuju 5 7

Tidak setuju 75 93

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 0 %,


setuju 0 %, Kurang Setuju 7 % dan Tidak pernah 93 % responden yang ada. Dari
data tersebut dapat disimpulkan tidak setuju bahwa membaca buku pendidikan
agama Islam membuang-buang waktu saja.24

Tabel 28
Setiap ada kesempatan, saya meluangkan waktu untuk membaca buku-buku
agama/ PAI
No. Alternatif Jawaban F %

15. Selalu 45 57

Sering 15 19

Kadang-Kadang 10 12

Tidak pernah 10 12

24
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
61

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 57 %,


sering 19 %, Kadang-kadang 12 % dan Tidak pernah 12 % responden yang ada.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap ada kesempatan, siswa
meluangkan waktu untuk membaca buku-buku agama.25

C. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Menggunakan Korelasi Product Moment pengujian
menggunakan kriteria:
- Terima Ho, jika r hitung < r tabel
- Terima Ha, jika r hitung > r tabel

Pengujian Hipotesis menggunakan rumus Korelasi Produck Moment.

= 0,90 atau 90

Sebelum penulis memberi interpretasi atau perkiraan dengan menggunakan


tabel nilai “r” produck moment. Terlebih dahulu penulis menentukan df-nya
dengan menggunakan rumus : df = N – nr = 80 – 2 = 78. Setelah diketahui df-nya

25
Hasil kuisioner tanggal 17 November 2011
62

yaitu 78, langkah selanjutnya adalah memeriksa tabel nilai “r” produck moment.
Ternyata nilai df = 78 tidak terdapat dalam tabel, oleh karena itu penulis
menggunakan df = 80, jika df = 80 maka nilai “r” pada taraf signifikan 5 %
adalah 0, 217, sedangkan pada taraf signifikan 1 % adalah 0, 283, sebelumnya
telah diketahui rxy yaitu 0, 90. Karena rxy lebih besar “r” tabel. Maka Ha diterima,
Ho ditolak. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara minat baca
dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam disekolah SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan.

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap


variabel Y di jelaskan, terlebih dahulu harus diketahui koefisien yang disebut
Coefecient of Determination (koefisien penentuan) dengan rumus sebagai berikut :

Diketahui : r = 0, 90

r2 = 0, 81

KD = r X 100 %

= (0,90)2 x 100%

= 0,81 x 100%

= 0,81%

Dari perhitungan Coefecient of Determination di atas diperoleh hasil sebesar


0, 81%. Ini berarti bahwa, minat membaca siswa/i khususnya membaca buku
pelajaran agama Islam, memberikan kontribusi sebesar 0, 81 terhadap prestasi
pendidikan agama Islam siswa/i.

Hasil penelitian ini menujukan bahwa terdapat hubungan yang positif


signifikan antara minat baca dengan prestasi pendidikan agama Islam dengan hasil
0, 81 yang hasil itu Baik.

Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mendukung minat baca
siswa/i seperti, pengadaan buku khususnya buku agama yang cukup banyak.
63

Apalagi kalau buku-bukunya yang baru, yang bersumber dari pemerintah atau dari
sekolah siswa/i ingin membacanya.

Menurut kepala perpustakaan, dalam satu bulan pengunjung yang meminjam


buku agama Islam setiap bulannya kurang lebih 50 orang, dan itu masih sedikit.
Buku Islami yang sering dipinjam adalah cerita – cerita Islami, biografi tokoh –
tokoh Islam. Guru atau kepala perpustakaan ia sangat memperhatikan kegiatan
siswa dan siswi diperpustakaan, dan kegiatan yang dilakukan siswa
diperpustakaan seperti, kegiatan membaca, mengerjakan tugas. Perpustakaan
sekolah SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan disini menyediakan buku-buku
agama Islam, diantaranya: Tafsir, Tarekh (sejarah Islam), buku Nahwu dan Sorof,
kamus Bahasa Arab, Al-qur’an dan Terjemah, cerita Islam, dan lain-lain.
Sedangkan buku yang ada disini, diperoleh dari sumbangan pemerintah.
Sumbangan dari siswa (dari uang kartu anggota).

Sedangkan menurut bapak (Guru agama Islam), pelajaran pendidikan agama


Islam yang terjaduawal sudah mencukupi kebutuhan siswa/i, itu berdasarkan pada
materi kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah maka itu waktunya sudah
cukup, akan tetapi jika aspeknya menyeluruh mengenai pendidikan agama Islam
tidak cukup, karena hanya 2 jam dalam seminggu sehingga perlu bekerjasama
dengan orang tua dan masyarakat. Dan pengangaruhnya tentang membaca buku-
buku agama Islam, pengaruhnya itu sangat bagus, karena dengan banyak
membaca buku agama Islam siswa/i akan belajar agama Islam dengan minat yang
baik. Sedangkan penilaian kemampuan membacanya (menyimpulkan), Cukup
baik. Dan kegiatan – kegiatan yang bisa menumbuhkan minat baca siswa dan
siswi diantaranya:
 Setiap tahunnya perpustakaan sekolah SMPN 9 Kota Tangerang Selatan
memberikan penghargaan kepada siswa/i yang aktif keperpustakaan
(membaca maupun minjam).
 Kegiatan OSIS, yang berkaitan dengan majalah dinding.
64

Hasil wawancara penulis kepada sebagian siswa dan siswi ia itu sangat
senang keperpustakaan sekolah, karena dengan sering datang keperpustakaan akan
mendapatkan pengetahuan yang luas. Dan dalam satu minggu ia berkunjung
keperpustakaan sekolah kurang lebih 3 kali dalam seminggu. Dan ia juga sering
membaca buku-buku agama Islam, karena dengan membaca buku agama
menambah wawasan saya (siswi), untuk mengetahui mana yang diperintah oleh
Allah SWT, dan mana yang dilarang Allah SWT. Dan pelajaran yang diminati
adalah Pelajaran Agama Islam. Ia senang membaca buku agama dan cerita-cerita
Islami dan biografi tokoh-tokoh Islam. Perpustakaan disekolah masih nyaman,
karena perpustakaan ini selalu dijaga dengan rapih dan indah sehingga membuat
pembaca menjadi nyaman, dan sudah lengkap buku-bukunya sehingga nyaman
untuk berada diperpustakaan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai “Hubungan minat


baca dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa/i di sekolah SMP
Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.” Maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang positif signifikan antara minat baca dengan


prestasi pendidikan agama Islam di sekolah SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan, dari perhitungan koefisien penentuan diperoleh
dengan hasil 81 (baik) Artinya, semakin tinggi minat baca siswa/i,
semakin tinggi pula prestasi pendidikan agama Islam.

2. Minat baca siswa/i SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan khususnya


baca buku pendidikan agama Islam atau cerita Islami itu, minat bacanya
Baik.

65
66

3. Fasilitas perpustakaan, fasilitas perpustakaan sekolah ini, sudah cukup


lengkap dan nyaman untuk ditempati karena selalu dijaga dengan rapih
dan sangat mendukung kesemangatan siswa/i khususnya dalam hal
membaca di sekolah SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.

B. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian di sekolah SMP Negeri 9 Kota


Tangerang Selatan karena minat baca siswa pada umumnya berbeda pada
tingkat sedang maka, ada beberapa saran yang penulis ajukan sebagai berikut:

1. Pimpinan sekolah hendaknya memberikan perhatian ekstra khususnya


dalam penyediaan media belajar, fasilitas, sarana dan prasarana yang
menyangkut dalam hal meningkatkan minat baca siswa agar peningkatan
minat baca terbina secara baik.
2. Guru memilih pembalajaran yang menarik serta memberikan motivasi dan
dorongan kepada siswa agar minat bacanya tinggi khususnya pada buku
agama, buku paket mata pelajaran umum, dan lain-lain. Seperti guru
memberikan tugas kepada siswa/i mencari biografi tokoh-tokoh Islam dan
lain-lainnya supaya minat baca siswa terpancing/ tertarik.
3. Siswa lebih tahu bagaimana memanfaatkan waktu luang. Dan lebih banyak
membaca karena dengan membaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa. Dan untuk bacaan yang di baca jangan hanya terpaku
dengan satu bacaan saja melankan bacalah sebagai literatur.
4. Orang tua hendaknya dapat mengawasi dan membina anak-anaknya ketika
berada di rumah dan lingkungan khususnya dalam hal peningkatan minat
baca anak, usahakan orangtua memberikan arahan kepada siswa bahwa
dengan banyak membaca dapat meningkatkan wawasan pengetahuan kita.
5. Untuk penelitian lebih lanjut, maka perlu disusun instrument yang lebih
baik, dengan tingkat validitas dan reabilitas yang lebih tinggi.
67

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama, Bandung: PT. Syaamil Cipta


Media, 2004.

Abdul Hakim, Sudarnoto, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society,


Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora, 2006.

Abdurahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit,


Diknas dan Rineka Cipta, 2003.

Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya,


Cet. 4, 1993.

Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyanto, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, Cet, ke-1, 1991.

Ahmadi, Abu, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,


1996.

Arifin, Muhammad, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Buni Aksara, Cet. ke-3,
1994.

Ar-Rasyid, Muhammad, Shalih bin, I’aratu Al-Kutub, Ahkamuha Wa Adabuha Fii


Al-Fiqhi Al-Islami.(Jakarta: PT.Darul Falah, Cet.-1, 2004.

As- Sirjani, Raghib, Spiritual Reading Hidup Lebih Bermakna Dengan Membaca,
Solo: Aqwam, 2007.

Atkinson, Rita L, dan Richard C. Atkinson. Pengantar Psikologi, Edisi Ke-8, Jilid
1. Jakarta : Penerbit Ertangga, 2003.

Baderi, Athaillah, Pola Dan Strategi Pengembangan Minat Baca, Pusat


Pengembangan Perpustakaan Dan Kajian Minat Baca Perpustakaan
Nasional RI 2003.

Dalyono, Muhammad, Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta, Cet. ke-
1, 1997.
68

Darajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.7, 2008.

Departemen Agama RI, Himpunan Perundang – Undangan Bidang Pendidikan


Keagamaan, Badung : Departemen Agama RI, 1994.
Hadi, Sutrisno, statistic 2, Yogyakarta: Andi Offset, 1977.

Iska, Zekri Neni, “Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta
: Kizi Brother, Cet, ke-2, 2008.

Lie, Anita, Memudahkan Anak Belajar, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,
Cet. ke-1, 2008.

M.Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997.

Mulyati, Psikologi Belajar, Yogyakarta : CV. Andi, 2005.

M. Kuntarto, Niknik, Cermat Dalam Berbahsa Teliti Dalam Berfikir, Jakarta:


Mitra Wacana Media, Cet. 8, 2010.

Nurkanca, Wayan, Evaluasi pendidikan, Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1986.

Prasetyono, Dwi Sunar, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak
Dini, , Jogjakarta: Think, Cet. ke-1, 2008.

Purwanto, M. Ngalim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah


Dasar, Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra, 1997.

, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : Remadja


Karya, Cet ke-1, 1986.

Pusat Perbukuan Depdikbud, Petunjuk pengembangan minat dan kegemaran


membaca siswa, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Buku
1.- Cet. 1, 1997.

, Laporan Lokarya Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca


Siswa, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Buku 3.-
Cet.1.- 1997.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. ke-2,
1996.

, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. ke-3, 2007.


69

Sawono, W, Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT. Bulan Bintang, Cet.
ke-9, 2003.
Shaleh, Abdul Rahman, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Kencana, Cet ke-2, 2004.

Siagian, Dergibson, dan Sugiarto, Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinnya, Jakarta: Rineka


Cipta, 2003.

Sobur, Alex, Pembinaan Anak dalam Keluarga, Jakarta: PT Gunung Mulia, Cet.
2, 1988.

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja


Rosdakarya, Cet. ke-2, 1995.

, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Logos Wacana, 1999.

Tarigan, Henry Guntur, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Bandung


Angkasa, 1979.

, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, ( Bandung Angkasa,


Cet, ke-1, 1979.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahsa, Kamus


Umum Bahsa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 10, 1976.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, 2006.

Undang – Undang RI No 2 Tahun 1989, Undang-Undang Tentang Sistem


Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta : Sinar
Grafika, Cet ke-1, 1991.

Usman, M.Uzer, Menjadi Guru Profisional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

Winkel, W.S, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta:


Gramedia,1983.

Yunus, Mahmud, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta: P.T. Hidakarya Agung, 1993.

Anda mungkin juga menyukai