KINEMATIKA PARTIKEL
OLEH:
KELOMPOK 7
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul...................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................... iii
Bab I. Pendahuluan .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................... 1
Bab II. Pembahasan ............................................................................. 2
2.1 Pengertian ........................................................................... 3
2.2 Pergeseran, Percepatan dan Kece[patan ............................ 4
2.3 Gerak dalam Satu Dimensi dengan Percepatan Konstan ... 6
2.4 Gerak Dua Dimensi ............................................................ 13
2.5 Kecepatan dan Percepatan Relatif ...................................... 17
2.6 Contoh soal ........................................................................ 18
Bab III. Penutup ................................................................................... 22
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 22
3.2 Saran .......................................................................................... 22
Daftar Pustaka ...................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas
pada fisik benda. Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda
yang istilah fisikanya disebut mekanika. Dalam bahasan mekanika, gerak
suatu benda dispesifikasi menjadi dua ranting bahasan yakni kinematika serta
dinamika.
Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan
apa penyebab benda tersebut bergerak. Sedang dinamika mengulas mengenai
gerakan benda dengan menghubungkan apa menyebabkan benda tersebut
bergerak. Jadi dalam mengulas tentang gerakan suatu benda, dapat dilakukan
dengan dua pendekatan yakni pendekatan kinematika atau dinamika.
Menelaah tentang gerakan suatu benda dapat memberikan informasi
penting masalah benda tersebut, apa lagi benda yang menjadi objek adalah
benda dinamis. Misalnya dengan mempelajari gerakan pesawat atau traktor,
kita dapat mengetahui kecepatannya. Dan dengan data tersebut kita dapat
menghitung berapa waktu serta jarak tempuh pesawat atau traktor tersebut.
Jadi dengan mempelajari gerakan suatu benda, kita dapat memetakan semua
informasi yang berhubungan dengan gerakan benda tersebut, salah satunya
ialah kecepatan benda.
1
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2
2.2 Pergeseran, Kecepatan dan Percepatan
2.2.1 Pergeseran
Posisi dari suatu partikel di dalam suatu sistem koordinat dapat
dinyatakan dengan vektor posisi r = x i + y j.
r = r2 - r1
2.2.2 Kecepatan
Pertikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada sat t1 partikel
pada posisi r1 dan pada t1 partikel pada posisi r1. Kecepatan adalah
pergeseran partikel per satuan waktu.
3
1. Kecepatan rata-rata.
Kecepatan rerata adalah perubahan posisi benda dibagi dengan
selang waktunya. Informasi kecepatan merata sangatlah sederhana
sebab hanya dilandasi posisi dan waktu akhir dan awal saja. Arah
kecepatan rerata adalah posisi akhir benda relatif dan posisi awalnya
dan selang waktunya diambil dari waktu ketika benda mencapai posisi
akhr dikurangi dengan waktu keyika benda berda pada posisi awal.
r2 − r1
v rata − rata =
t 2 − t1
2. Kecepatan sesaat.
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rerata pada selang waktu
kecil. Kecepatan sesaat merupakan tuunan posisi terhadap waktu.
Artinya bila □(→┬r ) berubah terhadap waktu maka kecepatan
sesaatnya dapat diperoleh dengan menurunkannya terhadap t pada t
yang diinginkan. Mengacu paparan mengenai vektor , bahwa
kecepatan sesaat merupakan hasil perkalian antarakelajuan benda
dengan vektor satuan kecepatan itu.
Bila selang waktu pengukuran t mendekati harga nol maka
diperoleh kecepatan sesaat.
vs = lim x/t
t 0
vs = dr/dt
Dalam 2 dimensi r dapat dinyatakan sebagai r = x i + y j maka
diperoleh kecepatan
v = dr/dt
v = dx/dt i + dy/dt j
= vx i + v y j
Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu
arah saja (misal- kan dalam arah sumbu x) maka vy = 0.
4
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x) adalah
v = vx i
2.2.3 Percepatan
Selama pergeseran tersebut kecepatan pertakel dapat mengalami
perubahan. Percepatan didefnisikan sebagai laju perubahan kecepatan
terhadp waktu. Jika kecepatan awal benda v0 dan berubah menjadi v
selama interval waktu t, maka percepatannya a, dapat dirumuskan dengan:
1. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu
∆v v2 − v1
t.ar = =
∆t t2 − t1
2. Percepatan sesaat
as = lim v/t
t 0
as = dv/dt.
a = dv/dt
= dvx/dt i + dvy/dt j
= ax i + ay j
5
Apabila partikel bergerak dengan percepatan konstan, maka ar = as =
a.
v2 − v1
a=
t 2 − t1
vx − v0
a=
t
vr = (vo + v )/2.
x = xo + vr t
6
Bila persamaan (*) disubstitusikan ke (**) diperoleh :
x = xo + 1/2 (vo + vx )t
x = xo + 1/2 (vo + vx ) (vx - vo )/a
vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) (****)
(1) vx = vo + at tanpa : x
(2) x = xo + 1/2 (vo + v ) t tanpa : a
(3) x = xo + vo t +1/2 at2 tanpa : v
(4) vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) tanpa : t
(1) vy = vo + ayt
(2) y = yo + 1/2 (vo + vy) t
(3) y = yo + vo t +1/2 ayt2
(4) vy 2 = vo2 + 2ay (y - yo )
7
𝑑𝑣
𝑎=
𝑑𝑡
𝑑𝑣
𝑎= =0
𝑑𝑡
hal ini menjadi ciri khusus dari GLB yaitu bahwa a = 0, dalam hal ini berlaku:
𝑑𝑟
𝑣=
𝑑𝑡
dr = v dt
𝑡2
𝑠 = ∫ 𝑣 𝑑𝑡
𝑡1
𝑠 = 𝑣 (𝑡2 − 𝑡1 )
𝑠 = 𝑣 ∆𝑡
Dengan:
s adalah jarak tempuh ( m )
v adalah kelajuan ( m/s )
t adalah waktu tempuh ( s )
pada gerak lurus beraturan , kecepatan benda setiap saat selalu konstan,
artinya kecepatan awal sama dengan kecepatan akhir. Oleh karena itu jarak
yang ditempuh benda berbanding lurus dengan waktu.
8
Untuk menyelidiki bahwa pada gerak lurus beraturan itu kecepatan
suatu benda adalah konstan , harus melkukan kegiatan sebagai berikut :
1. Rangkaikan pewaktu ketik, pita ketik, dan kereta dinamika pada papan
pada papan luncur.
2. Miringkan papan luncur sehingga kereta dinamika tepat akan bergerak.
3. Berikan sedikit sentuhan sehingga kereta dinamika mulai bergerak dan
brsamaan dengan itu jalankan pewaktu detik.
4. Potong pita ketik setiap 5 ketikan dan tempelkan berurutan ke samping
sebagai diagram batang antara kecepatan dan waktu, da terlihat bahwa
kecepatan kereta dinamika setiap saat selalu konstan.
Posisi:
X = x0 + vt
Kecepatan
V = Konstan
9
Catatan : Percepatan (a) = 0
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 ∆𝑡
1 2
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡
2
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠
10
2. Miringkan papan luncur lebih curam dibandingkan dengan kegiatan pada
gerak lurus beraturan dan tahan kereta dinamika agar tidak meluncur.
3. Lepaskan kereta dinamika agar bergerak,dan bersamaan dengan itu
jalankan pewaktu ketik.
4. Potong pita ketik setiap 5 ketikan dan tempelkan urutan ke samping
sebagai diagram batang antara kecepatan dan waktu. Terlihat bahwa
kecepatan kereta dinamika setiap saat berubah secara teratur.
Posisi
x = x0 + v0t + ½ at2
Kecepatan
v = v0 + at
Percepatan
a = Konstan
11
pada gerak lurus berubah beraturan , kecepatan benda dipercepat menempuh
jarak yang makin jauh setiap selang waktu yang sama.
1 2
ℎ = 𝑣0 𝑡 + 𝑔𝑡
2
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑔ℎ
12
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑔𝑡
1 2
ℎ = 𝑣0 𝑡 + 𝑔𝑡
2
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑔ℎ
Kunci GVB:
V0 ≠ 0, a=g(-) & h=s
1. Gerak Melingkar
Pada gerak melingkar beraturan partikel bergerak dengan besar
kecepatan konstan, tetapi arah percepatan tidak konstan. Partikel akan
bergerak dipercepat.
13
Pada saat t partikel di P dan pada saat t + t di P’. Kecepatan di P
adalah v dan kecepatan di P’ adalah v’ yang besarnya sama dengan v tetapi
rahnya berbeda. Panjang lintasan yang ditempuh dalam waktu t adalah
busur PP’ yang sama dengan v t.
CPP’ sebangun dengan OQQ’. Bila dibuat pendekatan panjang
tali busur PP’ sama dengan panjang busur PP’ maka,
v v t
=
v r
v v 2
=
t r
14
y = r sin
x = r cos
u dan ur adalah vektor satuan dalam arah tangensial dan radial.
Kecepatan partikel v dapat dinyatakan dalam koordinat polar sebagai
v = v u
aT : percepatan tangensial
2. Gerak Peluru
Gerak peluru merupakan gerak dalam 2 dimensi (bidang).
15
Posisi awal peluru terletak di pusat koordinat, jadi x0 = 0 dan y0 = 0.
Peluru mempunyai kecepatan awal v0. Kecepatan awal peluru ini dapat
diuraikan menjadi komponen-komponennya :
vx0 = v0 cos
vy0 = v0 sin
ay = -g
ax = 0
v = √Vx 2 + Vy 2
16
Arah kecepatan terhadap sumbu x : tg = vy / vx
Dengan mensubstitusikan t dari persemaan (3x) ke persamaan (3y)
akan diperoleh:
Bila suatu partikel bergerak dalam suatu kerangka (S’) dan kerangka
tersebut juga bergerak terhadap kerangka diam (S) yang lain, maka partikel
tersebut kecepatan dan percepatannya tergantung pada kerangka mana dilihat.
17
Pada saat t =0 partikel di titik A menurut kerangka S dan dititik A’
menurut kerangka S’, dimana kedua titik tersebut berimpit. Bila kerangka S’
bergerak dengan kecepatan konstan u sejajar sumbu x maka pada saat t = t
titik A bergeser sejauh ut. Dan apabila titik A’ bergerak dalam kerangka S’
sejauh r’ maka posisi partikel dilihat oleh kerangka S adalah r, dimana
r = r’ + ut
maka
dr/dt = dr’/dt + u
v = v’ + u
18
= 62,5 m
V = Vo + gt
𝑚
𝑣 − 𝑣0 2 0 − (12 𝑠 𝑠 )
𝑦= = 𝑚 = 7,3 𝑚
2𝑎 2 (−9.8 2 )
𝑠
3. Kereta api bergerak pada rel lurus dengan kecepatan 40 m/s dapat direm
hingga berhenti dalam waktu 60 detik. Tentukan percepatan yang
dialaminya. Tentukan pula jarak yang ditempuh kereta api saat mulai
direm hingga berhenti sama sekali
Penyelesaian:
diketahui: V0 = 40 m/s
t = 60 s Vt = 0
Kata kunci untuk memecahkan persoalaan ini adalah dengan menentukan
jenis gerak dari kereta api, dalam hal ini kata “direm” sudah menunjukan
bahwa jenis gerak adalah GLBB diperlambat.
Berlaku:
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎 ∆𝑡
Atau
19
𝑣 − 𝑣0 0 − 40 2
𝑎= = = − 𝑚/𝑠 2
∆𝑡 60 3
1 1 2
𝑠 = 𝑣0 + 𝑎𝑡 2 = (40 𝑥 60) + ( 𝑥 − 𝑥 602 ) = 1200 𝑚
2 2 3
2ℎ 2 𝑥 2000
𝑡= √ = √ = 20 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑔 10
20
0 = 20 + 10. 𝑡
10𝑡 = 20
20
𝑡 = 10 = 2 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2𝑔ℎ
𝑡=√
𝑔
2 𝑥 20
𝑡=√
10
𝑡 = √4
𝑡 = 2 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
21
BAB III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak
tanpa memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut.
2. Partikel merupakan suatu pendekatan/model dari benda yang diamati.
3. Pergeseran merupakan suatu vektor yang menyatakan perpindahan partikel
dari posisi pertama ke posisi kedua melalui garis lurus. Kecepatan adalah
pergeseran partikel per satuan waktu. Percepatan didefnisikan sebagai laju
perubahan kecepatan terhadp waktu.
4. Gerak satu dimensi terdiri dari gerak lurus beraturan (GLB), gerak lurus
berubah beraturan (GLBB), gerak vertikal ke bawah (GVB), gerak vertikal
ke atas (GVA), gerak jatuh bebas, gerak dua dimensi, gerak melingkar,
gerak peluru
3.2 Saran
Kami menyarankan bahwa untuk pembaca lebih meningkatkan akan
minat membaca atau menggali informasi mengenai materi kinematika partikel.
Makalah ini belum sempurna oleh karna itu kami minta partisipasi pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini, sekian dan terima kasih.
22
DAFTAR PUSTAKA
Agus Taranggono dan Hari Subagya, Sains Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
David Halliday dan Robert Resnick, Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga,
1978.
Yusrizal, Fisika Dasar 1, Banda Aceh: Unsyiah Press, 2010
23