Anda di halaman 1dari 10

Thtnologi Informasi himsya-tech adalah jurnal yang mengkaji teknologi informasi

im dengan Sistem Informasi dan Teknik Infonnatika. Tulisan yang dikirim dapat
berupa penelitian untuk pengembangan keilmuan dan terapan.

Teknologi Infonnasi Himsya-Tech terbit dua kali dalam satu Tahun setiap bulan

Januari dan Juni.

Pelindung
Ketua STMIK HIMSYA Semarang
Septia Lutfi, M.Kom

Penanggung Jawab
Ketua LP3M Himsya Semarang
Agus Purwanto, S.Kom

Ketua Penyunting
Ira Setiawati, SE, M.Si

Penyunting Ahli
Solikhin, S.Kom

Penyunting Pelaksana
Eko Riyanto, S.Pd

kfir menerima sumbangan artikel atau naskatr yang belum pernah diterbitkan
media lain. Naskah tersebut diketik menurut aturan-aturan penulisan naskatr
te,rdapat pada halaman dalam cover belakang. Naskah tersebut untuk dimuat,
f berhak menyunting sebagaian atau seluruh naskah tetapi tidak merubah
d dan tujuan naskah tersebut. Naskah yang masuk menjadi hak sepenuhnya
L Naskah yang tidak dimuat tidak dapat dike,rrbalikan kecuali atas permintaan

Alamat Redaksi
LP3M STMIK HIMSYA Semarang
Jalan Raya Karanganyar Tugu KM.12 No.5g

Semarang

rvwrv. ej ournal. h irnsya. ac. id email : lpn: hi msya€t€lmai L com


SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN
PADA SMA NEGERI S SEMARANG

Agus Purwantor), Abdul Rouf2)


')Program Studi Sistem Informasi, Stmik Himsya
2)Prog.a*
Studi Teknik Informatika, Stmik Himsya

Jalan Raya Karanganyar Tugu Km 12 No 8 Telp 024-8665420 Semarang


E-mail : mas aglilpq!1vao.o , roufclass@gmail.com

Abstrak

Perkembangan teknologi yang semakin canggih yang sekarang telah membuat


organisasi atau lembaga menggunakannya sebagai media yang pengolahan data, me
kemampuan Komputer dalam pengolahan data telah sangat mendukung
menghadirkan information bahwa mudah, akurat dan berkualitas. Seperti dengan
atau lembaga lain, SMA Negeri 8 Semaranga Jl. Rq;a 'l'ugu Kecanlotztt Ngali.tnn Senmt
membutuhkan sistem yang dapat meningkatkan kualitas siswanya. peningkatan
dapat dilakukan dengan banyak cara, salah yang menempatkan siswa di kelas di mana
beberapa siswa yang memiliki kinerja yang baik. Untuk itu diperlukan sltatu kelas sist
penduhmg keputusan acak untuk membantu sekolah dalam membuat keputusan.
randomi lisasi kelas ini didasarknn pada tiga aspek, yaitu berdasarkan jumlah Ma
Induk, Nilai, Dan Psikologis Nilai masing-masing siswa. Ketiga aspek akan acak
dengan kebutuhan sekolah, dalam hal pemilihan penjurusan siswa.

Keywod : Sistem Pendukung Keputusan, Metode AHP, Penjurusan d


!-
I. PENDAHULUAII
EF
1.1 Latar Belakang
Pada era teknologi komputer dan informasi ini, berbagai instansi termasuk
pemerintah yang bergerak dalam bidang apapun sangat mernbutuhkan alat bantu
pengolahan data. Alat bantu tersebut adalatr komputer yang salah satu fungsinya
ffi
pendukung dalam mengambil keputusan seorang manager tingkat atas, teknologi in

merupakan suafu usaha pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, penyebaran


It rt
,&im
pemanfaatan informasi yang meliputi bidang IPTEK dan perekayasaan serta teknik-
dr
pengelolaannya.

SMA Negeri 8 Semaranga Jl. Itaya 'l'ugu Kecarnatan Ngalil.'an Sen


merupakan salah satu lembaga pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas yang ada dan
berkernbang di wilayah Kota Semarang. Berbagai upaya dan kebijakan dilakukan
strnua komponen yang ada terutama
TISAN sekali adalah sumber daya manusia
mutu pendidikan.
smu prosedur operasional rutin pada
Sekolah Menengah Umum adarah
lpixihan kepada para siswa untuk memilih jurusan
baik IpA, Ips maupun Bahasa
hil akadernik dan keinginan mereka.
Para siswa harus memberikan data untuk
,! ,

ry keurudian keputusannya adalah berdasarkan


nilai akademik, tes psikologi,
E:ang
m tisn"4 dan harapan dari orang tua siswa.
Data-data tersebut kemudian diproses
rrya kriteria. Akan tetapi, hasilnya tidak
selalu sama dengan keinginan serta
sissa dan orang tuanya. Penelitian ini
mencoba unfuk memberikan sebuah saran
mtuk masalah tersebut dengan menggunakan
sistem penunjang kepufusan
* membuat
dapat membantu kepala sekolah.
W data, Moder yang dapat digunakan untuk
*endukuns permasalahan tersebut adalah proses
analisa hirarki. Moder ini dapat digunakan
I dengan ir ralisa alternatifpilihan dengan banyak
Ngaliyon SJ,tt,r, kriteria yang mudah untuk dimengerti.
mingkotan ffiilcrr sederhana yang digunakan oreh sMA Negeri g
Semaranga Jr. Raya Tugu
'leelas di mano m Ngnliyan Sernarang saat ini tentunya
suatu kelas sis akan membutuhkan waktu yang lama
dan
*eputttsan. h merrbantu guru untuk memutuskan
muridnya memilih jurusan sesuai dengan
itonlah Ma hninet siswa tersebut.
okan acok
fiIcagan adanya masalah tersebut
diatas, maka diperlukan sarana yang
dapat
i tekurangan-kekurangan tersebut. Sarah satu alternatif
yang dapat membanfu
tm masalah tersebut adalah dengan menerapkan
sistem pendukung keputusan
siswa yang diharapkan dapat memperoleh
keputusan secara tepat, cepat dan lebih
m&u, tenaga dan biaya.
Ermasuk i
la bantu AI\i TEORI
[agsinya adalah Pendukung Keputusan
mlogi informasi xms€P Sistem Pendukung Keputusan/ Decision
support sistem(Dss) pertama kali
cayebaran dan @a awal tahun r970-an oreh Michael s. Scott Morton dengan
istilah
h teknik-teknik Decision sistem. sistem tersebut adarah
suatu sistem yang berbasis komputer
mtuk membantu pengambil kepufusan dengan
memanfaatkan data dan model
mrrrlr memecahkan berbagai
Yan Sentarang persoalan yang tidak terskuktur.
Istilah SpK mengacu
da dan fumbuh [lh sistem yang memanfaatkan dukungan komputer
dalam proses pengambilan
tkukan dengan

[iistem Pendukung Keputusan

t4
Beberapa macam metode yang sering digunakan sebagai sistem
pendukung

seperti; metode sistem pakar, regresi linier, B/C ratio, AHP,IRR, NPV,
FMADM, dan SA

2.3 Pengertian Metode AHP


Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika'
persoalan
ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas
kompleks dengan menyederhanahan dan mempercepat proses pengambilan keputusan
variabel
memecahkan persoalan tersebut kedalarn bagian-bagianny4 menata bagian atau
dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif
t

pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk


mempen
variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggr dan beltindak untuk
hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini monbantu memecahkan persoalan
hasil
kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingaq
atau prioritas'
dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengernbangkan bobot
pada
ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan
yang
persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yaog beragam menjadi hasil

dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada perti
yang telatr dibuat. (SaatY, 1993).

Proses hierarki adalatr suatu model yang memberikan kesernpatan bagi

atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan


yang diingt
cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan
darinya. Ada dua alasan utama untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih
baik di

tindakan lain. Alasan yang pertama adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut


kadang tidak dapat dibandingkan karena sutu ukuran atau bidang yang berbeda
dan

menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang saling bentrok'


pembunrkan
perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat dicapai dengan

Kedua alasan tersebut akan menyulitkan datam membuat ekuivalensi antar


sehingga diperlukan suatu skala luwes yang disebut prioritas.

Z.4Tahapan Metode AHP


Tahapan metode Analisis Hierarki Proses (AHP) adalah sebagai berikut:

1. Merndefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan


memilih alternatif atau menyusun prioriras alternatif, pada tahap ini di
pen gernb an gan altematif.
IQ

qeu8su lrruJ$p eJGIUcu nu$F ureuqsbsq<$u UIJsI


tt'[fl-ts[$'
Fpsb ryl qI greirlnurJspFsl. UIJSI-UIJ$I qSu zegsb PSqz gsu
rrorJlJsJrzszl uJs$qFz qsu
IS qlBnusFtrl perzsuBFnlsu nufnF
! mqsb qlq qsq folorlr qeuBsu totsl l(oloru trsu8
trFU qsq uleulnruJspFsu ullt I-urTsI qsq aeglsb l(oJorx bsqs
PGr.{FfIt: ursguyz'

qsq1qq errlrtrl cJcIUeu lerpsqsb oJcIUGU }'suB lsruuls'


perbszsuBsu qual rueu88nusF$u p{su8su nugr{< ureilJbrezeutflzlFllu
bqoqtse. ruegbngl rrrcueufqrsu buougsa GJGIxcu gsu
us1u6e

{GSaI Sutttt
E beuuszslsPsu trsu8 qlPsqsbl'
; bcluPmnfsu J!'l rreuMznu
uJs?sJsp gsu rrcucuglFsu zoUIeI l'su8 qllu&uFsu' 1s1n
ryE peuPoY'
hozegnr slsn lsu8gsp-lsu8Fsp gslsrrr Iuefoqe
yg5 ruelrbng :

fr perPeqs quu

Frsu tctzcPfif trsrB gr8nus6su sqslsp lrcfoqc YHb


Iqsu 1uI htctoqe beuellgsu
r l6plp PslF q
LEUEfIIIVI,
Ecspsu )su8 glru8l

ulrso berzoslsu
gsbst qlcsq ulsr Pegs (P)'
dsrsu PsEt
pIs zepsllputrs ursF$ gr8olou8Fsu q$fsl t6lpopot trsu8
roqtr urrrufru
geu8su beu8surplJsu gs{s'
qqcf'prls qsts flgsF Fouzl?feu IUsF$ qrnlsu& 1s&
grw bsqs sqsu)'s Fou?Iteuzl
tglsFnFsu beu8olspsu lereepnl' ur$fs qsbsg qlzurbnlysu
r{sqt Ps"zr1 Isuts
geu8sr ructoqe ..bututrtzs corsbsr'nos,. VHb'
nrsngsu bsqs
rsts-t$tt Lsalo Fouzl4euul gsu ruszru8-ursaluB rezbougeu'
0t slsr buoulsa'
cssrbsu3,os., VHb Petq$zlrt pszlJ FfiI?IouGt'
rrsebeugu8su' Psall qeu8su ruqogc
gsfs gsq Popo$ berpsuglu8su perbszsu8su rezbouqeu
EEtFFsu beraoslsu
qsp gsq opl,eP trsuB quePg'
IFF ns$r sgsJsl'J
..bqutze corubsuuou,, VHb
:
Jstr8Fsp-lsuBFsp
r ryI rufnF guSst FIerstF'
ryo8su znpleYtlt beufin'h$r Fouzrteu?l lerpsqsb berpsuqlu$su
su[$t 6lour6u trsuB glqsbslsu
tr psBlss t t$n ^susPGJ ! }d asurv
splss q bsqs guBgsl
PebrPlzsu zoJrltrllr cJeIUeu
rusg.q<z berpsuglus8su perbszsu8su $ulsl.s
TUEFTII sgse berzoslsu qlp$erJl{su
Ftsg popot leqlu88r ureurlJllq buoulsz beusuBuusu' buout$e
t q{t lustctu$flys' popot stsfi oJcurou lerpsqsb bsucsbslsu gflnsu zeplu88s
Fou1uPrIzI
bqoulsz nu$F [$b clcrueu u'sesJslr bsqs IrlcL$tF]' btoae? IIrl
r aa isuB gctsll qtru ternFIIt'
!{b/,'tL\tvDy\) qsu 2v lsu8 6oulb1e6z gsbst
tnszslslr I(GqsJsIU lrlctstFl zepluB8s beu:rsaslspsu
6ert beuqnYnu8 Yebnl
4. Mengukur konsistensi, dengan cara mengalikan
setiap nilai pada kolom
dengan prioritas elemen pertama, nilai pada kolom
kedua dengan prioritas
elemen kedua dan seterusnya.
5. Menghitung consistency index (CI) dengan rumus.

CI:(l,maks-n)/n
Dimana n adalah banyaknya elemen
6. Hitung Rasio Konsistensi/consistency Ratio (cR) dengan
rumus :

CR: CURC
Dimana CR: Consistency Ratio
" CI: Consistency Index
IR: Index Random Consistency
7 ' Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari loyo,
maka penilaian
judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio
konsistensi (CVIR) kurang atau
dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan
benar.
Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) bisa dilihat dalam
tabel berikut :

Tabel I Daftar Indeks Random Konsistensi


Ukuran Matriks Nilai IR
1,2 0,00
J 0,58
4 0,90
5 1,12
6 1,24
7 1,32
8 l,4l
9 1,45
l0 1,49
l1 1,51
t2 1,48
13 1,56
l4 1,57
15 1,59
sumber : sistem Pendukui@, 2 ooo

b. Tahapan Pengembangan Sistem


Terdapat lima tahap dalam pengembangan sistem (system
Life cicle), Empat
pertama disebut dengan siklus hidup pengembangan
sistem (System Development Life
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode
SDLC, empat tahap dalam metode S
meliputi:
T
I

I Daram tahap ini dirakukan kegiatan,


I pemilihan tempar seperti; pemirihan
dan instarasi p".aneLut dan peratihan
c' Tindak lanjut * rurlaK' p*s",_j:;:.:::
runak, pengetesan jl-1tft an
tahap implementur, program, konversi
Pada tahap ini penulis akan
melakuka
vans s esungguhnva j al an m en ggunakan
dar am jangk. *"u,r'#,:'H;,:*gan
IV. PEMBAHASAN
4'l Narasi Manual prnco,{,.-
n
Penjurusan siswa
Bagian,uru''"otudur

ffi ffi *tlfli:/,iff


'.--* "\vur.lrnpUan
akademik
ffi::ffi ;,ffi.ur ,"#,ffi ,r_"" j;;:
purllrUlunan
juga menyel
--'.r\ siswa ke.r.,oro
Drswa repada
kepada tapat guru
guru dan
menverahr.qn r.^^:r
menyerahkan hasil dan lembaga
l^*r^-
kon."ting
dibuatkan n,,u kepad u ,*ur*uru.
o*lilil:ffi#'::ogis
:di rangkap
Kemudian oreh rapar
sfudi, data k*r*r.,,,,h 6. selanjutn ya dahnitai
^r-^ r .- .:-.-.^
;ilJff*-*gr;:m;:: $il'.:J"#l:H':::
;],l:J-,
rrruwa (flPPS) T' ;'#f :
pengesahan diserahkan kepada
kepara sekorah
,ntrt oirrl
Kemudian HppS
rangkap
__-o
^qy rI urarsrp
diarsip oleh
diserahkan ke
Tata usaha,
kepala sekoli th,
Hpps rangkap t" HPPS rangkap
:3 diberikan r-- guru
ar^..,L^- kepada
ffi*[ :f J,i:ffi;; :::T,i::$: ffi ::[,:':: ffi :ffi
konsling dan
Hpps rangkap;;;;vutu'o$
ke 6 diserahkan
HPPS rangkap
bidan* ,*Oi
ke 5 diserahkan
ke Iem
';
kepada *ou,
untuk dijadikan
*rrol**uo
arsip. **, yang kesunuanya diber
Flow Of Documear prosedur
penjurusan
Siswa
,;)

r',]

i^l
I
V

Ittfi]B

dilng
rrd
g rf*r
Lr:rrr,mSh
stry {Shrrtit.-MSm

k
Crambar I Flov, Of Documenl Prosedur Penjurusan Siswa

Cry
mdr
G
I Prioritas Kriteria
truilrs
Nilai T.Kecerdasan T. Minat
Akademik & Baknt IPA
3.00
I
PJI 0.5
trs 0.5
frofiasa 0.5

t[miks Nilai Kriteria


T.
Minat Jumlah
Bahasa
Irilrusan

r-\.

rh
bilmn

Write #Hasil
H.Nilaasiswa to V-Nilaisiswa

Ga
@&r 5 Fl,owchart Program Hasil penjurusan
E\
ff,tlmruL${
mgeaai Sistem Pendukung Keputusan Penjurusan pada SMA
fr!. *,rrym Tugu Kc'camatan Ngalirr,'an Sernarang maka dapat disimpulkan
:-\

D
n ffi sisfrl penjurusan yang masih diterapkan masih belum
fiqilFrtr komputerisasi, sehingga sering mengalami berbagai

pg disqiikan menjadi kurang teliti, seperti penyajian data yang


lqhry dau tdadi adanya duplikasi data.
* mmgrd*kan proses penyediaan atau pengecekan" sewaktu-waktu.

eacdm data akan sulit dilakukan karena harus membuka atau


hqtek dokumen, sehingga resiko kehilangan data sangat besar.
SfufiEm Pendukung Keputusan Penjurusan yang akan diterapkan,

berbagai kemudahan dalam hal :

mmnxlffi&an dan membantu Pimpinan dalam mengambil keputusan


H ini penjurusan siswa.
i secarajelas dan lengkap serta cepat tentangkeputusan yang
dnri *tiap kriteria yang mengacu pada penjurusan melalui teknik

28

Anda mungkin juga menyukai