Disusun Oleh :
Siti Jihanuari Henan
Siti Masitoh
Suci Kurniyati
Syahnanda Panggabean
Tessavia Citra P
Tines Putri Hidayati
Telp. 021-34410
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penyusun Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dengan judul “ Bayi Baru Lahir
Normal (BBL Normal)”
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
agar dalam Penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik.
Besar harapan Penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua Pembaca pada umumnya dan
bagi mahasiswa khususnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang........................................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 4
3. Tujuan Penulisan........................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Bayi Baru Lahir Normal............................................................................................................ 5
2. Bayi baru Lahir Bermasalah...................................................................................................... 6
3. Kelainan pada Bayi baru Lahir.................................................................................................. 9
4. Trauma pada Bayi Baru Lahir.................................................................................................. 15
5. Neonatus beresiko Tinggi......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSATAKA........................................................................................................................ 20
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode BBL (Normal) adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia, pada masa ini terjadi proses
penyesuaian system tubuh bayi intrauteri ke kehidupan ekstrauteri masa ini adalah masa yang perlu
mendapatkan perhatian karena pada masa ini terdapat mortalitas paling tinggi (Rudon 2006). Bayi normal
yang dilahirkan dirumah sakit maupun dklinik bersalin biasanya hanya mendapatkan perawatan 2 – 3 hari
perawatan. Selanjutnya dirumah sepenuhnya dilakukan oleh ibu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
4
PEMBAHASAN
Pengertian
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirnya
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram,
cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
2. Panjang badan 48 - 52 cm
3. Lingkar dada 30 - 38 cm
4. Lingkar kepala 33 - 35 cm
6. Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit
7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
10. Genitalia
5
a. Perempuan: labia mayora sudah menutupi labia minora
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan
Bayi yang bermasalah adalah apabila setelah dilahirkan bayi menjadi sakit atau gawat dan membutuhkan
fasilitas serta keahlian yang lebih memadai. Kalau masalahnya tidak terlalu berat, bisa diatasi segera dan
harus dilakukan pengawasan. Tapi kalau tidak bisa ditangani untuk itu tentunya bayi harus dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap.
1. Asfiksia
Adalah suatu keadaan bayi baru lahir tidak bisa bernafas secara spontan dan teratur. Depresi yang dialami
bayi pada saat dilahirkan dengan menunjukkan gejala tonus otot yang menurun dan mengalami kesulitan
mempertahankan pernafasan yang wajar. Kondisi ini menyebabkan kurangnya pengambilan oksigen dan
pengeluaran CO2.
2. Gangguan pernafasan
6
Gangguan pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi oleh berbagai sebab. Apabila gangguan
pernafasan disertai dengan tanda –tanda hipoksia ( kekurangan O2 ), maka prognosisnya buruk dan
merupakan penyebab kematian BBL, seandainya bayi selamat dan tetap hidup akan akan beresiko
terjadinya kelainan neurologis dikemudian hari.
- Sebab selain paru ( payah jantung, kelainan SSP, asidosis metabolic dan asfiksia )
· Hipo / Hipertermi
Hipotermi adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh bayi turun dibawah 36 °. Ini biasanya karena bayi
yang baru lahir lambat dikeringkan,sehingga terjadi penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas
tubuh.
Hipertermi .Lingkungan yang terlalu panas juga berbahaya bagi bayi. Keadaan ini terjadi bila bayi
diletakkan didekat api atau dalam ruangan yang terlalu panas.
7
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
gram. Ini dibedakan dalam :
4. Dehidrasi
Suatu keadaan dimana bayi kehilangan cairan tubuh 5% atau lebih., sementara kadar air dalam tubuh
bayi 82%
- Bayi mengantuk
- Tampak kehausan
8
- Saliva menjadi kental
- Apatis
5. Ikterus
Ikterus pada bayi baru lahir lebih banyak terdapat pada neonates kurang bulan. Ikterus ini bisa fisiologis,
dan bisa patologis.
Ikterus fisiologis timbul pada hari kedua atau ketiga, tidak ada dasar patologis dan tidak menyebabkan
suatu morbiditas.
Ikterus patologis biasanya timbul pada hari pertama dan ada dasar patologis, kadar bilirubinnya mencapai
hiperbilirubinemia.
6. Infeksi / sepsis
9
Infeksi pada BBL lebih sering ditemukan pada BBLR dan lebih sering pada bayi yang lahir di RS
dibanding luar RS. Bayi beresiko terinfeksi apabila ditemukan :
1. Riwayat kehamilan
- Ibu dengan DM
2. Riwayat kelahiran
- Persalinan lama
- KPD
- Trauma lahir
- hipotermi
7. Tetanus Neonatorum
10
Penyakit tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi berusia kurang 1 bulan yang
disebabkan oleh klostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan racun dan menyerang system saraf
pusat.
8. Kejang
Kejang pada bayi sering tidak dikenali karena bentuknya berbeda dengan kejang pada anak atau dewasa.
Manifestasinya dapat berupa tremor, hiperaktif, kejang-kejang , tiba-tiba menangis melengking, tonus otot
hilang, gerakan tidak menentu. Oleh karena itu sering kejang pada bayi tidak dikenali oleh ibu yang
belum berpengalaman.
11
Bayi yang baru lahir dengan perut buncit disertai atau tanpa gejala tambahan seperti muntah dan diare
cukup sering ditemukan. Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan pada saluran cerna, yang apabila
tidak segera ditangani dengan benar akan berakibat timbul komplikasi yang lebih buruk seperti syok,
dehidrasi bahkan kematian. Kasus yang sering ditemukan seperti Obstruksi intestinal, peritonitis
perdarahan dalam abdomen dan kelainan bawaan.
Kelainan bawaan (kongenital) adalah kelainan yang dibawa sejak lahir,merupakan penyimpangan dari
bentuk umum karena gangguan perkembangan dikemudian. Sebab langsung sukar diketahui, beberapa
factor yang mempengaruhi adalah :
2. Factor lingkungan dari ibu : infeksi oleh virus (rubella, polio, herpes) terutama bila menyerng
pada trimester I kehamilan
3. Umur ibu : down syndrome didapat pada ibu berumur dibawah 35 tahun makin tua umur ibu
makin besar kemungkinan mendapat bayi cacat.
5. Radiasi
6. obat-obatan
a. Hidrosefalus
12
Rongga otak bayi mengandung terlalu banyak cairan. Dapat mengganggu kelancaran persalinan
Adalah kelainan bawaan berupa bibir belah / palatum belah akibat dari kegagalan proses penutupan
maxilla selama masa embrio.
c. Spina Bifida
13
Spina bifida adalah suatu keadaan tidak terbentuknya tulang belakang bayi secara lengkap, sehingga
sum-sum tulng belakang dan pembungkusnya terpapar.
d. Anensefalus
e. Atresia ani
Adalah merupakan suatu kelainan bawaan dimana tidak ada lubang tetap pada anus.
14
Bayi mengalami trauma bila bayi mengalami salah satu keadaan berikut ini :
d. Tidak dapat menutup mata, atau mengerutkan dahi pada sisi yang terkena trauma atau yang
kesulitan menelan.
Bentuk-bentuk trauma
1. Caput Succedaneum
Adalah pembengkakan pada suatu tempat di kepala karena adanya timbunana getah bening di bawah
lapisan apinerose di luar periostium
2. Cephal Hematoma
Adalah pembengkakan pada kepala karena adanya penumpukan darah pada sub-periostium dengan batas
yang jelas dan darah tidak melewati garis sutura tengkorakbayi baru lahir.
3. Brachial Palsi
15
Adalah kelumpuhan pada pleksus Brachialis.
Resiko tinggi menyatakan bahwa bayi harus mendapat pengawasan ketat oleh dokter dan perawat yang
telah berpengalaman.
Lama masa pengawasan biasanya beberapa hari tetapi dapat berkisar dari beberapa jam sampai beberapa
minggu
1. BBLR
yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
2. Hiperbilirubinemia
Merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir dimana kadar bilirubin seru total lebih dari 10 mg % pada
minggu pertama dengan ditandai ikterus.
3. Asfiksia Neonaturum
Merupakan keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas spontan dan teratur setelah lahir, yang dapat
disertai dengan hipoksia.
4. Tetanus neonaturum
Merupakan tetanus yang terjadi pada bayi yang dapat disebabkan adanya infeksi melalui tali pusat , Yang
dipicu oleh kuman clostridium tetani yang bersifat anarerob dimana kuman tersebut berkembang tanpa
adanya oksigen.
16
Merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari dispneo, frekwensi pernapasan yang lebih dari 60 kali
permenit, adanya sianosis, adanya rintihan, pada saat ekspirasi adanya rektraksi suprasternal.
5. Kegawatdaruratan Neonatus , Bayi Dan Anak Balita Dengan Penyakit Yang LazimTerjadi
Kasus gawat darurat neonatus ialah kasus bayi baru lahir yang apabila tidak segara ditangani akan
berakibat pada kematian bayi. Apabila sesudah dilahirkan bayi menjadi sakit atau gawat dan
membutuhkan fasilitas dan keahlian yang memadai, bayi harus dirujuk.
Contohnya :
a. Aspiksia
b. Hipo / Hipertermi
c. Ikterus patologis
d. BBLR
a. Diare
b. Asthma Bronchial
c. Broncho Pneumonia
d. Morbilli
e. DBD
f. Kejang
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama bayi
pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan
spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir :
a. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.
b. Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bahwa kepala
telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.
b. Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan refleks rooting)
jangan paksa bayi untuk menyusu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
Dalam 12 jam pertama setelah bayi lahir pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, bidan atau perawat adalah :
• Menimbang berat badan, rata-rata bayi baru lahir beratnya adalah 2500-4000 gram
• Mengukur panjang badan, rata-rata panjang bayi baru lahir adalah 48-52 cm
• Mengukur lingkar kepala 33-35 cm, mengukur lingkar dada 30-38 cm.
Selanjutnya dokter akan menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru, system saraf, perut dan alat kelamin
bayi. Dokter, bidan serta perawat juga harus memperhatikan hal-hal berikut :
• Untuk mengetahui pengertian bayi baru lahir normal
• Untuk mengetahui pengertian bayi baru lahir bermasalah
B. Saran
Setelah pembaca mengetahui apa pengertian dan ciri-ciri bayi baru lahir normal, diharapkan pembaca bisa
mampu dalam menangani bayi baru lahir normal dan dapat menjaga suhu tubuh bayi dan dapat mengidentifikasi
bayi baru lahir normal dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muslihatun, Wati Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya
2. https://viniezharachma-wordpress-com.cdn.ampproject.org
19