Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. KEGIATAN ACARA
Topik : MANAJEMEN NYERI NON-FARMAKOLOGI (Teknik
Tarik Napas Dalam)
Hari / Tanggal : Sabtu, 19 Mei 2018
Waktu : 07.00 WIB (30 menit)
Penyaji : Zoon Argi S
Tempat : Ruang Kelas S16B
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu mengontrol
nyeri secara nonfarmakologi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30
menit klien diharapkan mampu :
a. Mengetahui pengertian dari nyeri
b. Mengetahui klasifikasi nyeri
c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
C. PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Waktu Perawat Peserta Media/alat
1 a. 5 a. Salam pembuka a. Menjawab
Pembuka menitb. salam
an Memperkenalkanb.
diri Mendengarkan
c. Menjelaskan dengan penuh
topik yang akan perhatian.
disampaikan
d. Menjelaskan
tujuan umum dan
khusus
e. Menjelaskan
relevan dari
materi yang
disampaikan
terhadap
kesehatan.
2 Kerja 10 Menyampaikan Memperhatika flipchart
menit materi: n dan bertanya
a. Pengertian nyeri
b. Klasifikasi nyeri
c. Tanda dan gejala
nyeri
d. Manajemen nyeri
secara non-
farmakologi
Tanya jawab
3 Evaluasi 5 Memberikan Bertanya Menjawab
menit pertanyaan
tentang:
a. Pengertian nyeri
b. Klasifikasi nyeri
c. Tanda dan gejala
nyeri
d. Manajemen nyeri
secara non-
farmakologi
4 Penutup 5 Menyimpulkan Memberi Mendengark
menit dan memberi kesimpulan an dan
salam penutup dan menjawab
mengucapkan salam
salam penutup

D. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah, diskusi
2. Media : flipchart
F. Setting
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Peralatan
d. Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
1) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
2) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan.
3) Pertemuan berjalan dengan lancar.
b. Penyuluh
1) Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
2) Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
c. Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.
MATERI

A. MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI


1. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas,
gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.
2. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri akut (< 6 bulan0
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan
cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik
hingga enam bulan.
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.
3. Tanda dan Gejala Nyeri
a. Suara
1) Menangis
2) Merintih
3) Menarik/ menghembuskan nafas
b. Ekspresi/wajah
1) Meringis
2) Menggigt lidah , mengatupkan gigi
3) Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
4) Menggigit bibir
4. Pergerakan Badan
a. Kegelisahan
b. Mondar-mandir
c. Gerakan menggosok atau berirama
d. Bergerak melindungi tubuh
e. Otot tegang
5. Interaksi Sosial
a. Menghindari percakapan dan kontak sosial
b. Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. Disorientasi waktu
6. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
a. Distraksi: distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal –
hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh:
1) Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2) Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3) Menonton TV
4) Medengarkan musik, radio, dll
b. Relaksasi: teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa
tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom.
7. Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
udara melalui hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Daftar Pustaka
Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:
EGC.
Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai