Anda di halaman 1dari 8

ISOLASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN TANAMAN JAMBU BIJI

(Psidium guajava, L.) DAN POTENSINYA SEBAGAI PENGHASIL


ANTI BAKTERI

E-JOURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

FITRIA SANI HAMIDAH


NIM. 12010242

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
ISOLASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN TANAMAN JAMBU BIJI
(Psidium guajava, L.) DAN POTENSINYA SEBAGAI PENGHASIL ANTI BAKTERI

Fitria Sani Hamidah, Gustina Indriati, Elza Safitri

Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
(STKIP)PGRI Sumatera Barat
Fitriasanihamidah@gmail.com

Abstract – Endophytic bacteria are microorganisms that lived in the tissues of plants and produced secondary
metabolites are the same belong to host. Endophytic bacteria isolates can be obtained from various plants, one of
the guava leaves (Psidium guajava, L.). P. guajava have a potential as adrug, because the content of tannin,
essential oils and flavonoid. The purpose of this research was to find of isolate endophytic bacteria found in the
leaves of P. guajava, L. and its potential as a producer of antibacterial against Escherichia coli and
Staphylococcus aureus. This research is a descriptive that has done on May - June 2016 in the Laboratory of
Microbiology FMIPA, UNP. Research results isolation of endophytic bacteria isolates obtained three types
namely DJB-1 isolates, DJB DJB-2 and-3. Gram staining results of three types of bacteria found two types of
bacteria are Gram-negative and Gram-positive bacteria of the type with short bacillus bacterial cell shape.
Retrieved inhibition zone on E. coli bacteria test with the average isolates DJB-1 (7,8mm), Isolate DJB-2 (6.6
mm) and Isolate DJB-3 (7.9 mm) and the test bacterium S. aureus with the average isolates DJB-1 (6.8 mm),
isolate DJB-2 (7.4 mm) and isolate DJB-3 (7.0 mm). Of the three isolates of endophytic bacteria from leaves of
Psidium guajava, L. has potential as an antibacterial.
Keywords – Endophytic bacteria, guava leaves, potential antibacterial.

Abstrak – Bakteri endofit merupakan mikroorganisme yang hidup dalam jaringan tumbuhan dan menghasilkan
metabolit sekunder yang sama dengan inangnya. Isolat bakteri endofit bisa diperoleh dari berbagai tumbuhan,
salah satunya dari daun jambu biji (Psidium guajava, L.). Potensi yang dimiliki P. guajava sebagai obat,
disebabkan karena kandungan senyawa tanin, minyak atsiri dan falvonoid. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui isolat bakteri endofit yang terdapat pada daun P. guajava, L. dan potensinya sebagai penghasil
antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
yang telah dilaksanakan dari bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA, UNP. Hasil penelitian
isolasi bakteri endofit didapatkan tiga jenis isolat yaitu isolat DJB-1, DJB-2 dan DJB-3. Hasil pewarnaan Gram
dari tiga jenis isolat bakteri didapatkan 2 jenis bakteri merupakan Gram negatif dan satu jenis bakteri Gram
positif dengan bentuk sel bakteri basil pendek. Diperoleh zona hambat pada uji bakteri E. coli dengan rata – rata
isolat DJB-1 (7,8mm), Isolat DJB-2 (6,6 mm) dan Isolat DJB-3 (7,9 mm) dan pada uji bakteri S. aureus dengan
rata – rata isolat DJB-1 (6,8 mm), Isolat DJB-2 (7,4 mm) dan Isolat DJB-3 (7,0 mm). Dari ketiga isolat bakteri
endofit dari daun Psidium guajava, L. ini memiliki potensi sebagai antibakteri.
Kata kunci – Bakteri endofit, daun jambu biji, potensi antibakteri..
PENDAHULUAN Beberapa isolasi bakteri dari tanaman obat telah
dilakukan yaitu pada tanaman sirih hijau, sirih
Tanaman diketahui merupakan salah satu sumber merah serta kulit manggis. Kemudian, isolasi jamur
daya yang sangat penting dalam pengobatan dan endofit dari daun jambu biji telah dilakukan yang
upaya mempertahankan kesehatan masyarakat. terbukti sebagai penghasil antibakteri terhadap
Menurut WHO (World Health Organization), 80% bakteri Escherichia coli dan Staphyllococcus
penduduk dunia masih bergantung pada aureus (Azizah, 2008).
pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat Isolasi bakteri endofit yang memiliki
dari tanaman. Indonesia merupakan negara yang kemampuan sebagai penghasil antibakteri dari daun
memiliki biodiversitas yang tinggi dan kawasan tanaman jambu biji (Psidium guajava, L.) belum
hutan hujan tropis yang luas sehingga satu dilakukan sehingga diharapkan melalui penelitian
kelebihan dalam pencarian sumber-sumber ini dapat memberikan pengetahuan mengenai isolat
senyawa bioaktif (Izza, 2011). Diantaranya bakteri endofit yang dimiliki daun Psidium
mikroba endofit dapat menghasilkan senyawa- guajava, L. yang berpotensi sebagai antibakteri,
senyawa bioaktif yang sangat potensial untuk sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat.
dikembangkan menjadi obat (Prihatiningtias dan
Wahyuningsih, 2011). METODE PENELITIAN
Mikroba endofit merupakan mikroorganisme
yang tumbuh dalam jaringan tumbuhan. Dari A. Jenis Penelitian
sekitar 300.000 jenis tanaman yang tersebar di Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
muka bumi masing-masing tanaman mengandung dengan mengisolasi bakteri endofit dari daun
satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari jambu biji (Psidium guajava, L.) dan menguji
bakteri dan fungi. Mikroba endofit dapat diisolasi potensi antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus.
dari jaringan akar, batang dan daun (Strobel dan
Daisy, 2003). B. Waktu dan Tempat Penelitian
Mikroba endofit memiliki kemampuan untuk Penelitian ini dilaksanakn pada bulan Mei
memproduksi senyawa bioaktif yang sama dengan sampai bulan Juni 2016 di Laboratorium
tanaman inangnya. Kemampuan mikroba endofit Mikrobiologi Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas
tersebut merupakan peluang untuk memproduksi Negeri Padang.
metabolit sekunder dari mikroba endofit yang
diisolasi dari tanaman inangnya. Senyawa yang C. Alat dan Bahan
dikeluarkan mikroba endofit berupa senyawa Alat yang digunakan dalam penelitian ini
metabolit sekunder yang merupakan senyawa adalah cawan petri, gelas ukur, labu erlemeyer,
bioaktif dan dapat berfungsi untuk membunuh beaker gelas, tabung reaksi, jarum ose, pinset,
patogen. Menurut Tan dan Zou (2001) menyatakan mikro pipet, jangka sorong, kaca objek, cover
bahwa mikroorganisme endofit yang hidup di gelas, kertas label, kertas cakram, sentrifuge,
dalam tanaman dapat menghasilkan senyawa penggaris, spidol, kamera digital, inkubator,
metabolit sekunder yang sama dengan inangnya bunsen, lemari pendingin, shaker, autoklaf,
yang diduga sebagai akibat transfer gen dari timbangan digital.
tanaman inang ke mikroorganisme tersebut. Bahan yang digunakan adalah kain kasa,
Sumber isolat bakteri endofit bisa diperoleh dari tissue, kapas, wrapping aluminium foil, medium
tanaman obat. Salah satu tanaman yang banyak NA (nutrient agar), medium MHA (muller hilton
digunakan oleh masyarakat adalah tanaman jambu agar), medium NB (nutrient broth), alkhohol 70%,
biji. Bagian dari tanaman jambu biji yang dapat Natrium Hipoklorit 5,25%, aquades, aquades steril,
dimanfaatkan sebagai obat yaitu daun jambu biji. kristal violet, lugol, safranin, dan alcohol 96% dan
pada daun jambu biji memiliki ketersediaan bakteri uji (Escherichia coli, Staphylococcus
material yang tinggi dan memilki keragaman aureus) yang diperoleh dari laboratorium
metabolisme sekunder yang bermacam-macam Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNAND
(Saifudin, 2014). Daun jambu biji (Psidium Padang.
guajava, L) merupakan bagian dari pohon jambu
biji yang telah banyak digunakan oleh masyarakat D. Prosedur Penelitian
sebagai obat diare. Dari bermacam-macam bahan 1. Persiapan Penelitian
tanaman yang berkhasiat mengobati diare, daun a. Sterilisasi
jambu biji termasuk bahan yang mudah didapat. Semua alat-alat dan medium yang akan
Daun jambu biji (Psidium guajava, L) mengandung digunakan terlebih dahulu disterilisasi. Sterilisasi
antara lain tannin, minyak atsiri, flavonoid, alat dan medium dilakukan dengan autoklaf
alkaloid, ursolic, oleanolic, guaijaverin, vitamin pada suhu 121 °C dan tekanan 15 psi selama
B1, B2, B6, dan vitamin c (Azizah, 2008). 15 menit. Alat dan bahan yang disterilisasi
Alkoloid, flavonoid dapat menghambat adalah alat dan bahan yang tahan dan tidak
Staphyllococcus aureus (Rosidah dan Afiza, 2012). mengalami kerusakan pada suhu tinggi.
b. Pembuatan Medium koloni kemudian dipindahkan ke medium Nutrient
1. Nutrien Agar (NA) Agar dengan menggoreskan koloni tunggal
Medium NA ditimbang sebanyak 20 g, kemudian mikroba dengan metode streak plate (cawan gores)
dilarutkan ke dalam aquades dan dicukupi 1000 dan di inkubasi selama 24 jam.
mL. Medium NA dipanaskan di atas kompor
listrik, sambil dipanaskan media diaduk hingga d. Pengamatan Secara Makroskopis dan
homogen, lalu ditunggu media sampai mendidih. Mikroskopis (Pewarnaan Gram)
Medium disterilisasi di dalam autoklaf pada suhu 1) Pengamatan Makroskopis
121ºC dan tekanan 15 psi selama 15 menit. Pencirian terhadap isolat bakteri yang
2. Muller Hilton Agar (MHA) menunjukkan aktivitas antimikroba yang
Medium NA ditimbang sebanyak 34 g, kemudian signifikan dilakukan dengan pengamatan secara
dilarutkan ke dalam aquades dan dicukupi 1000 makroskopis berupa bentuk koloni, tepian dan
mL. Medium NA dipanaskan di atas kompor elevasi.
listrik, sambil dipanaskan media diaduk hingga 2) Pengamatan Mikroskopis
homogen, lalu ditunggu media sampai mendidih. Pengamatan secara mikroskopis meliputi bentuk
Medium disterilisasi di dalam autoklaf pada suhu sel dan hasil pewarnaan Gram.Pengamatan
121ºC dan tekanan 15 psi selama 15 menit. secara mikroskopis dapat diketahui golongan
Gram bakteri tersebut dan bentuk selnya. Metode
c. Pembuatan Medium Produksi pewarnaan Gram digolongkan menjadi 2
Untuk medium produksi menggunakan golongan yaitu bakteri Gram positif dan Gram
medium Nutrient Broth (NB). Medium NB negatif. Jika pada pengamatan dibawah
ditimbang sebanyak 18 g, kemudian dilarutkan ke mikroskop didapatkan bakteri tersebut berwarna
dalam aquades dan dicukupi 1000 mL.Medium ungu, maka bakteri tersebut termasuk golongan
NB dipanaskan di atas kompor listrik, sambil bakteri Gram positif.Jika terlihat berwarna merah,
dipanaskan media diaduk hingga homogen, lalu maka termasuk golongan bakteri Gram negatif.
ditunggu media sampai mendidih. Medium
disterilisasi di dalam autoklaf pada suhu 121ºC dan e. Pembuatan Stok Kultur
tekanan 15 psi selama 15 menit. Stok kultur dibuat dalam bentuk agar miring
dengan komposisi medium yang sama dengan
2. Pelaksanaan Penelitian medium pemurnian isolat. Medium NA
a. Pengambilan Sampel Daun Jambu Biji Sampel dituangkan ke dalam tabung reaksi steril dan
daun jambu biji (P. guajava, L.) diperoleh dari dibiarkan padat dengan posisi yang dimiringkan.
satu tanaman utuh yang terdapat di kelurahan Setiap isolat bakteri yang tumbuh pada kultur
Limau Manis Kec. Pauh. Pengambilan daun di murni, digoreskan satu ose ke agar miring
ambil daun kelima setelah pucuk. Sampel daun sebagai stok kultur bakteri. Selanjutnya
jambu biji di bersihkan dari kotoran dengan cara diinkubasi pada suhu ruangan selama 24 jam.
mencucinya dengan air mengalir selama 10
menit, selanjutnya di sterilisasi permukaan e. Produksi Antimikroba
dengan menggunakan alkohol 70% selama 1 Biakan bakteri endofit yang diremajakan
menit, kemudian cuci dengan akuades steril, diinokulasikan sebanyak 1-2 ose pada medium
Natrium hipoklorit selama 5 menit, alkohol produksi antimikroba. Kemudian digojong dengan
kembali selama 30 detik dan terakhir dicuci rotary shaker dengan kecepatan 170 rpm pada suhu
kembali dengan akuades steril. Daun yang telah 27˚C selama 48 jam. Larutan tersebut selanjutnya
disterilisasi selanjutnya dipotong dengan di sentrifugasi pada 3000 rpm selama 20
menggunakan gunting dengan ukuran 1cm x menit.Supernatan yang diperoleh selanjutnya diuji
1cm (Eka, 2015). potensi antibakteri.

b. Isolasi Bakteri Endofit f. Perbanyakan dan Pembuatan Suspensi Bakteri


Isolasi dilakukan dengan cara menuangkan S. aureus dan E. coli
medium NA yang telah di sterilisasi ke dalam Bakteri diperoleh dari laboratorium
cawan petri steril. Setelah medium padat, Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNAND
sampel daun sirsak yang telah disterilisasi Padang diremajakan pada medium NA didalam
permukaan dan di gunting dengan ukuran 1cm tabung reaksi, kemudian diinkubasi pada suhu
x 1cm ditanam diatas medium NA. Cawan petri 37˚C selama 18-24 jam. Bakteri S.aureus dan E.
yang telah mengandung sampel tanaman coli yang digunakan dalam bentuk suspensi.
diinkubasi pada suhu 27˚C selama 48 jam. Suspensi dibuat dengan mengambil masing-
masing 1-2 ose isolat biakan bakteri S. aureus
c. Pemurnian Bakteri Endofit dan E. coli dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Koloni yang memiliki bentuk dan warna yang steril yang telah diisi larutan NaCl fisiologis
sama di anggap sebagai isolate yang sama. Setiap 0,9%. Campuran dihomogenkan dengan vortex,
kekeruhan campuran dibandingkan dengan Tabel 1. Hasil Pengamatan karakter makrokopis
kekeruhan McFarland skala 0,5. isolasi bakteri.

g. Uji Antibakteri Karakter morfologi (bentuk Kode Isolat


Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan koloni, elevasi dan margin)
metode difusi kertas cakram. Kekeruhan
suspensi bakteri uji disesuaikan dengan Koloni memiliki bentuk I Isolat DJB 1
kekeruhan larutan McFarland 0,5 Sebanyak irregular dengan elevasi convex
0,1mL suspensi bakteri S. aureus dan E. coli yang dan memiliki tepian filamentous.
telah disamakan dengan skala McFarland
diteteskan pada medium MHA yang telah padat, Koloni memiliki bentuk II Isolat DJB 2
kemudian diratakan dengan menggunakan drill irregular dengan elevasi
glass. Kertas cakram dicelupkan ke dalam umbonate dan tepian lobate.
supernatant dari medium produksi bakteri
endofit, selanjutnya dikering anginkan dan Koloni memiliki bentuk circular III Isolat DJB 3
diletakkan diatas medium MHA yang telah ada dengan elevasi convex dan tepian
bakteri uji. Sebagai kontrol positif digunakan erose.
Amoxcilin 10 µg dan kontrol negatif digunakan
cakram kosong steril kemudian diinkubasi selama
18-24 jam pada suhu 37◦C. Diameter zona hambat
yang terbentuk diukur dengan menggunakan 2. Potensi Antibakteri yang dihasilkan bakteri
jangka sorong. endofit terhadap Staphyllococcus aureus dan
Escherichia coli
E. Teknik Analisis Data
Data diperoleh dengan cara mengukur Uji potensi anti bakteri dari ketiga isolat
diameter zona benning yang terbentuk. Data bakteri endofit menunjukkan adanya zona bening
dianalisis secara deskriptif dengan data kualitatif terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
dan disajikan dalam bentuk tabel pengamatan yang Escherichia coli. Hasil uji antimikroba
disertai dengan gambar hasil penelitian. selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Rata – rata zona bening isolat bakteri
endofit terhadap S.aureus dan E.coli dengan
A. Hasil metode Kirby- Bauer.
1. Isolasi bakteri endofit dari daun Psidium
guajava, L. Isolat S. aureus E. coli
Hasil isolasi bakteri endofit dari daun Cakram steril - -
jambu biji (Psidium guajava, L.) didapatkan tiga Amoxilin 22,3 25,6
isolat, dengan pemberian kode isolate yaitu Isolat DJB-1 6,8 7,8
Psidium guajava 1(DJB-1), Psidium guajava 2 Isolat DJB-2 7,4 6,6
(DJB-2) dan Psidium guajava 3 (DJB-3). Isolat Isolat DJB-3 7,0 7,9
yang didapatkan dibedakan berdasarkan hasil
pengamatan makroskopis dan mikroskopis. Potensi antibakteri isolat bakteri endofit
Pengamatan morfologi tersebut dapat dilihat pada Psidium guajava, L. terhadap bakteri S. aureus dan
Gambar 1. E. coli dilihat berdasarkan zona bening yang
terbentuk pada kertas cakram.
III B. Pembahasan
1. Isolat Bakteri Endofit
II
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
didapat tiga isolat murni bakteri endofit daun
jambu biji. Pengamatan bakteri endofit dilakukan
berdasarkan pengamatan makroskopis dari bentuk
I koloni, tepian koloni dan elevasi.
Penelitian ini mendapatkan tiga isolat dengan
tipe koloni yang berbeda. Koloni bakteri endofit
yang berhasil diisolasi dari daun tanaman jambu
biji menunjukan keragaman. Diperoleh tiga bakteri
endofit dengan kode isolate DJB-1, DJB-2, dan
Gambar 1. Morfologi dari isolat bakteri endofit daun Psidium guajava, L DJB-3. Keragaman bakteri endofit dalam suatu
tanaman juga dipengaruhi oleh kondisi
pertumbuhan tanaman khususnya kondisi tanah
(Bhore dan Sathisha, 2010). Tumbuhan tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan Gram negatif,
termasuk yang berasal dari spesies yang sama sehingga senyawa dari bakteri endofit sulit masuk
akan beda di lingkungan yang berbeda, karena itu ke dalam sel bakteri. Perbedaan kemampuan isolat
keanekaragaman bakteri endofit sangatlah bakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri
tinggi. Gram positif dan Gram negatif juga dipengaruhi
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh jenis bahan aktif yang dihasilkan. Berbeda
didapatkan tiga jenis isolat bakteri yaitu isolat DJB- dengan isolate DJB-2 menghambat pertumbuhan
1 memiliki karakter dengan bentuk koloni irreguler bakteri Gram positif lebih baik dibandingkan
elevasi convex dan memiliki tepian filamentous. dengan Gram negatif. Hal ini disebabkan karena
Pada isolat DJB-2 memiliki karakter dengan bentuk jenis senyawa antimikroba yang dihasilkan bekerja
irreguler, elevasi umbonate, dan memiliki tepian pada dinding sel bakteri. Adanya daerah hambat
lobate. Pada isolat DJB-3 memiliki karakter dengan yang terbentuk disekeliling bakteri uji
bentuk circular, elevasi convex, dan memiliki menandakan adanya kemampuan isolat bakteri
erose. Selanjutnya untuk pengamatan mikroskopis endofit menghasilkan metabolit sekunder berupa
dilakukan berdasarkan metode peawarnaan Gram senyawa antibiotik yang mampu menghambat
dan bentuk sel. Untuk pewarnaan Gram didapatkan pertumbuhan bakteri (Pebriyani, 2015).
dua isolat merupakan Gram negatif dan satu isolat Dari data diameter zona hambat pada bakteri
merupakan Gram positif. Dari ketiga isolat gram negatif dan gram positif memberikan hasil
menunjukan bentuk basil pendek. yang berbeda. Hal ini kemungkinan disebabkan
Menurut Pelczar dan Chan (2008), kelompok oleh adanya perbedaan struktur dan komposisi pada
bakteri Gram positif akan mempertahankan zat dinding sel masing-masing bakteri Gram. Pada
pewarna kristal violet dan bakteri tampak berwarna bakteri Gram negatif, kandungan peptidoglikan
ungu. Sedangkan, kelompok Gram negatif bakteri lebih sedikit dibandingkan dengan bakteri Gram
akan kehilangan warna kristal violet ketika dicuci positif dan kandungan lipid yang lebih tinggi
dengan alkhohol, dan akan menyerap pewarna dibandingkan dengan Gram positif yang dapat
safranin sehingga merah. Hasil pewarnaan Gram memperbesar permeabelitas dinding sel (Pelczar
positif dan Gram negatif ini disebabkan oleh dan Chan, 1986).
perbedaan kandungan dinding sel bakteri, yaitu Salah satu hasil uji kontrol positif terhadap bakteri
dinding sel bakteri Gram positif mempunyai uji.
peptidoglikan lebih tebal dibanding bakteri Gram
negatif (Suriawiria, 1995).

2. Potensi Antibakteri yang dihasilkan bakteri


endofit terhadap Staphyllococcus aureus dan
Escherichia coli
Potensi antibakteri isolat bakteri endofit
Psidium guajava, L terhadap bakteri S. aureus dan
E. coli dilihat berdasarkan zona hambat yang
terbentuk disekeliling bakteri uji pada kertas
cakram. Menurut Pelczar and Chan (1988) semakin Gambar 2. Uji kontrol positif terhadap bakteri uji
tinggi zat antibakteri yang dihasilkan maka
semakin tinggi daya hambat yang ditunjukkan KESIMUPLAN DAN SARAN
dengan terbentuknya zona bening.
Berdasarkan hasil uji, ketiga isolat bakteri A. Kesimpulan
endofit memiliki kemampuan sebagai antibakteri
(Tabel 3.). Pada hasil uji aktivitas antibakteri 1. Bakteri endofit yang diisolasi dari daun tanaman
isolate DJB-1 memberikan diameter zona hambat jambu biji (Psidium guajava, L.) sebanyak 3
sebesar 6,8 mm terhadap bakteri uji S. aureus dan isolat dengan kode DJB-1, DJB-2 dan DJB-3.
7,8 mm terhadap bakteri E.coli. Sedangkan hasil uji Isolat berbentuk basil pendek dan dari hasil
aktivitas antibakteri isolat DJB-2 memberikan pewarnaan gram 2 isolat jenis gram negatif dan 1
diameter zona hambat sebesar 7,4 mm terhadap isolat jenis gram positif.
bakteri S.aureus dan 6,6 mm terhadap bakteri 2. Ketiga isolat yang diisolasi dari daun tanaman
E.coli. Isolat DJB-3 memberikan diameter zona jambu biji memiliki potensi antibakteri.
hambat sebesar 7,0 mm terhadap bakteri S.aureus
dan 7,9 mm terhadap bakteri E. coli. B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar
isolat menghambat pertumbuhan bakteri Gram Dari hasil penelitian yang telah diperoleh
negatif lebih baik dibanding Gram positif. Menurut makan disarankan untuk melakukan penelitian
Pelczar dan Chan (2010), dinding sel bakteri Gram lebih lanjut mengenai identifikasi dan pengujian
positif memiliki kandungan peptidoglikan yang antibakteri dari sumber tanaman yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Suriawiria, Unus. 1995. Pengantar Mikrobiologi
Umum. Bandung : Angkasa.
Azizah, N N. 2008. Isolasi dan Identifikasi Jamur Strobel, G & B. Daisy. 2003. Bioprospecting for
Endofit Dari Jambu Biji (Psidium Microbial Endophytes and Their Natural
guajava, L.) Penghasil Antibakteri Product. Microbiology and Moleculer
Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Biology Review, 67 : p 491-502
Staphyllococcus aureus. Skripsi. Jurusan Tan, R.X. dan Zou, W.X., 2001. Endophytes: a rich
Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. source of functional metabolites. Natural
Universitas Islam Negeri Malang. product reports, 18: 448–459.
Bhore, S.J., Sathisha. G. 2010. Screening of
Endophytic Colonizing Bacteria for
Cytokinin-Like Compounds: Crude
Cell-FreeBroth of Endophytic
Colonizing Bacteria Is Unsuitable in
Cucumber Cotyledon Bioassay. World
Journal of Agricultural Sciences 6 (4):
345-352, 2010.
Eka, B P. 2015. Isolasi dan Skrining Fitokimia
Bakteri Endofit dari Daun Rambutan
(Nephelium lappaceum, L) yang
Berpotensi Sebagai Antibakteri. Skripsi.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Program Studi Farmasi. Universitas
Islam Negeri Hidayatullah. Jakarta.
Pebriyani, I,. Fifendy Mades., Irdawati. 2015.
Isolasi dan Uji Antimikroba Bakteri
Endofit Dari Daun Sirsak (Annona
muricata, L.) Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Staphyllococcus aureus. Jurnal.
Jurusan Biologi Universitas Negeri
Padang.
Pelczar, Michael J dan Chan, E.S.C. 1986. Dasar-
Dasar Mikrobiologi. Edisi 1. Terjemahan
Ratna Siri H, Teja Imas, S. Sutarmi dan
Sri Lestari. Jakarta : UI-Press.
1988. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Edisi 2. Terjemahan Ratna
Siri H, Teja Imas, S. Sutarmi dan Sri
Lestari. Jakarta : UI-Press.
2008. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Edisi 1. Terjemahan Ratna
Siri H, Teja Imas, S. Sutarmi dan Sri
Lestari. Jakarta : UI-Press.
Prihatiningtias W., Wahyuningsih H.S.M. 2011.
Prospek Mikroba Endofit Sebagai
Sumber Senyawa Bioaktif. Artikel.
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Rosidah., Afizah W. 2012. Potensi Ekstrak Daun
Jambu BIji Sebagai Antibakterial Untuk
Menanggulangi Serangan Bakteri
Aeromonas hydrophila Pada Ikan
Gurame (Osphronemus gouramy
lacepede). Jurnal Akuatika Vol. III No.
1. Universitas Padjadjaran.
Saifudin, Aziz. 2014. Senyawa Alam Metabolit
Sekunder : Teori, Komsep, dan Teknik
Pemurnian. Yogyakarta : Depublish.

Anda mungkin juga menyukai