(FAKTOR LINGKUNGAN)
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
MURNIATI
MIRDAWATI
SYAHRUNI RAMADHANI S
SRI DEVI
ALIS
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “FAKTOR LINGKUNGAN” ini dengan baik.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini dan dukungan yang
besar kepada kami. Menyadari atas keterbatasan pengetahuan, sehingga dimungkinkan ada
kekeliruan dan kesalahan yang tidak disengaja dalam Makalah factor lingkungan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan guna perbaikan dan
pengembangan pembuatan Makalah
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi apa yang diharapkan bagi
pembaca.
Jeneponto,23.02.2019
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor biotic dan abiotik yang ada di
sekitarnya dan dapat mempengaruhinya. Dalam konsep rantai makanan, hewan
ditempatkan sebagai konsumen, sedangkan tumbuhan sebagai produsen. Hewan disebut
sebagai makhluk hidup yang heterotrof.
Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-masing. Dalam
suatuhabitat terdapat lebih dari satu jenis organisme dan semuanya berada dalam satu
komunitas.Komunitas menyatu dengan lingkungan abiotik dan membentuk suatu ekosistem.
Dalamekosistem hewan berinteraksi dengan lingkungan biotic , yaitu hewan lain, tumbuhan
serta mikroorganisme lainnya. Interaksi tersebut dapat terjadi antar individu, antar populasi
danantar komunitas.
Setiap organisme harus mampu beradaptasi untuk menghadapi kondisi
faktor lingkungan abiotik. Hewan tidak mungkin hidup pada kisaran faktor abiotik yang seluas-luasnya.
Pada prinsipnya masing-masing hewan memiliki kisaran toleransi tertentu terhadapsemua
semua faktor lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Pengertian Lingkungan Bagi Hewan Sebagai Kondisi Dan Sumber Daya
Hewan Sebagai Organisme Heterotrof
Hewan Ektotermi atau poikilotermi
Hewan Endotermi atau homeotermi
Hewan dan Lingkungan Biotik
Hewan dan Lingkungan Abiotik
Kisaran Toleransi dan Faktor Pembatas serta Terapannya
C. Tujuan Penulisan
Memahami Lingkungan Bagi Hewan Sebagai Kondisi Dan Sumber Daya?
Dapat menjelaskan hewan poikilotermi?
Dapat menjelaskan hewan homeotermi?
Memahami respon adaptasi pada hewan?
Memahami dan dapat menjelaskan kisaran toleransi dan factor pembatas?
BAB II
PEMBAHASAN
a) Tempat tinggal misalnya; ikan hidup di air, cacing hidup di dalam tanah
b) Sumber materi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh, misalnya;hewan darat
memperolh Oksigen dari udara.
c) Tempat membuang sisa metabolisme, seperti Karbondioksida dan feces.
d) Tempat berepeoduksi, misalnya, katak pergi ke air untuk kawindan bertelur.
e) Menyebarkan keturunan, misalnya; Larva ketam air tawar (Megalopa),menyebar di
perairan sungai setelah berimigrasi dari laut ke arah hulu sungai.
Setiap medium berbeda komposisi merambatkan panas, sifat perubahnya
sebagaiakibat perubahan suhu, tegangan permukaan kekentalan, massa jenis dan tekanan.
Substrat
adalah permukaan tempat organisme hidup terutama untuk menetap atau bergerak,
atau benda-benda padat tempat organisme menjalankan seluruh atau sebagianhidupnya.
Setiap organisme memerlukan medium, tetapi tidak semua mempunyai substrat.Hewan air
yang bersifat pelagic (berenang) tidak mempunyai substrat. Medium juga tidak berubah
sebagai akibat adanya aktifitas organisme. Substrat mengalami modifikasi olehaktivitas
organisme, misalnya tanah padang rumput yang gembur menjadi padat jikadigunakan untuk gembala
kambing atau kerbau terus menerus. Substrat sebagai tempat berpijak, membangun rumah
atau kandang dan tempat makanan. Beberapa hewanmenggunakan substrat sebagai
tempat berlindung, karena warna substrat sama dengan warnatubuhnya, misalnya; bunglon dan
belalang kayu.
Beberapa faktor fisik yang berpengaruh pada kehidupan hewan adalah
a) Tanah
Tanah merupakan substrat bagi tumbuhan untuk tumbuh, merupakan medium
untuk pertumbuhan akar dan untuk menyerap air dan unsure-unsur hara makanan. Bagi
hewan tanah adalah substrat sebagai tempat berpijak dan tempat tinggal, kecuali hewan
yang hidupdi dalam tanah. Kondisi tanah yang berpengaruh terhadap hewan tersebut
adalahkekerasannya.Faktor dalam tanah yang mempengaruhi kehidupan hewan tanah
antara lainkandungan air (drainase), kandungan udara (aerase), suhu, kelembaban serta
sisa-sisa tubuhtumbuhan yang telah lapuk. Jika tanah banyak mengandung air maka
oksigen di dalam tanahakan berkurang dan karbondioksidanya akan meningkat. Air juga
menyebabkan tanahmenjadi cepat asam, karena eir mempercepat pembusukan. Kurangnya
oksigen menyebabkan gangguan pernapasan , dan zat-zat yang bersifat asam dapat
meracuni hewan. Tanah yang terlalu kering menyebabkan hewan dalam tanah tidak dapat
mengekstrak air secara normal.Kandungan karbondioksida dalam tanah lebih banyak
daripada di atmosfir. Jika tanah banyak mengandung rongga
pertukaran udara antar tanah dengan atmosfir menjadi lancar,karbondioksida dapat
keluar sementara oksigen masuk.Rongga-rongga tanah dapatdiperbanyak jika dalam tanah
tersebut banyak hewan penggali tanahseperti cacing tanah dananjing tanah.
b) Air
Air sangat menentukan kondisi lingkungan fisik dan biologis hewan. Perwujudan
air dapat berpengaruh terahadap hewan. Misalnya jika air dalam tubuh hewan akan
berubahmenjadi dingin atau membeku karena penurunan suhu lingkungan, menyebabkan
sel dan jaringan tubuh akan rusak dan metabolosme tidak akan bejalan noremal,
sebaliknya penguapan air yangb berlebihan dari dalam tubuh hewan menyebabkan tubuh
kekeuranganair.Hewan dapat
dibedakan atas 3 kelompok ditinjau dari pengaruh air, yaitu; Hidrosol (Hydrosoles)
atau hewan air,Mesosol (Mesocoles), hewan yang hidup di tempat yang tidak terlalu basah
dan tidak terlalu kering dan Xeroso (Xerosole), hewan yang hidup di tempatyang kering
karena tingginya penguapan.Penyebaran dan kepadatan hewan air di lingkungan air
ditentukan oleh kemampuannya mempertahankan osmotic dalam tubuhnya dan
berhubungan dengan kemampuannya untuk bertoleransi dengan salinitas air.
c) Temperatur
Temperatur merupakan faktor lingkungan yang dapt menembus dan menyebar
ke berbagai tempat. Temperatur dapat berpengaruh terhadap hewan dalam
proses reproduksi,metabolisme serta aktivitas hidup lainnya. Suhu optimum adalah batas
suhu yang dapat ditolerir oleh hewan, lewat atau kurang dari suhu tersebut menyebabkan
hewan terganggu bahkan menuju kematian karena tidk tahan terhadap suhu.
d) Cahaya
Cahaya dapat mempengaruhi hewan, misalnya warna tubuh, gerakan hewan
dantingkah laku.
e) Gravitasi
Pengaruh gravitasi dirasakan oleh hewan jika hewan sedang berpijak pada
substratyang horizontal.Hewan yang berdiri di suatu bidang yang miring atau tegak,
berenang di air dan terbang di udara merasakan adanya pengaruh gravitasi bumi. Gravitasi
juga berpengaruh pada perbedaan tekanan air dan udara.
f) Gelombang Arus dan Angin
Kehidupan hewan juga dipengaruhi oleh arus dan angina. Hewan yang hidup di
lingkungan air mengalir menghadapi resiko hanyut karena adanya aliran dan arus air.
Demikian dengan hewan yang hidup di darat dan udara menghadapi arus angina. Namun
demikian arus air danangina yang normal sangat berpengaruh positif terhadap hewann,
karena air dan angina dapat membantu sebagian aktivitas hewan.
g) pH
Pengaruh pH terhadap organisme terjadi melalui 3 cara, yaitu; 1) secara
langsung,mengganggu osmoregulasi, kerja enzim dan pertukaran gas di respirasi, 2) tidak
langsung,mengurangi kualitas makanan yang tersedia bagi organisme, 3) meningkatkan
konsentarasi racun logam berat terutama ion AI.Di lingkungan daratan dan perairan, pH
menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan penyebaran organisme.
Toleransi hewan yang hidup di lingkunganair umumnya pHnya bervartiasi.
h) Salinitas
Salinitas adalah kondisi lingkungan yang menyangkut konsentrasi garam dilingkungan
perairan dan air yang terkandung di dalam tanah. Di lingkungan perairan tawar,air
cenderung meresap ke dalam tubuh hewan karena salinitasi air lebih renadah dari pada
cairan tubuh.
Hewan yang bhidup di phabitat laut umumnya bersifat isotonic terhadapsalinitas air laut
sehingga tidak ada peresapan air ke dalam tubuh hewan.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA