PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar.Besaran debit
yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali menjadi masalah baik di sepanjang alur
sungai itu sendiri maupun daerah-daerah disekitarnya.Sedangkan di saat-saat musim kemarau
alur sungai mempunyai debit yang sangat minim.Daerah-daerah disekitarnya kering,
pertanian dan perkebunan kekurangan air.Kesenjangan kondisi akibat perubahan musim tersebut perlu
dilakukan pengkajian,supaya besaran debit yang terjadi bisa dimanfaatkan dan tidak menjadi
masalah lagi.Sehingga ketersediaan air pada saat musim hujan tidak berkelebihan dan pada
saat musim kemarau tidak terlalu kekurangan. Salah satu pendekatan dalam pemecahan masalah
ini perlu dibuat sebuah bangunan penampung air di alur sungai tersebut, yaitu bendungan atau waduk.
Bendungan atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat
dimanfaatkan untuk tujuan lainnya.Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu dilakukan studi-
studi yang seksama supaya didapat tujuan yang optimal.Perencanaan bendungan memerlukan
berbagai jenis data, baik data primer maupun data sekunder.Data sekunder diperoleh dari instansi-
instansi terkait misalnya peta topografi dapat diperoleh dari Jawatan Topografi Dinas
Geodesi TNI-AD. Data primer diperoleh dengan melakukan pengukuran, penyelidikan di lapangan dan
analisa dilaboratorium.Kelayakan pembangunan bendungan selalu ditinjau dari berbagai aspek,
baik kelayakan teknik,kelayakan ekonomi,kelayakan sosial bahkan secara politik.Sebelum
seluruh kegiatan survey dimulai, aspek-aspek terpenting yang mendorong timbulnya gagasan
pembangunan sebuah bendungan terlebih dahulu diketahui yang biasanya adalah:
Pentingnya existensi bendungan tersebut ditinjau dari segi-segi ekonomis maupun sosial
Tujuan-tujuan pokok pembangunan dari bendungan
Fungsi pokok yang akan dibebankan pada calon bendungan
Perkiraan kemampuan teknis dari calon bendungan
PERENCANAAN BENDUNGAN
Tahapan dalam perencanaan.
1. Pengumpulan data-data
Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Peta-peta topografi.
b. Peta-peta geologi.
c. Foto udara.
d. Data klimatologi.
e. Data hidrologi.
PengujianPengujian yang dimaksudkan adalah melakukan kalibrasi data-data yang sudahterkumpul. Pada
hakekatnya data-data yang terkumpul tidaklah semuanya dapatdipercaya dan langsung digunakan,
sehingga perlu dilakukan pengujian tingkatkeandalannya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan,
pemeriksaaan danmencari kesamaan dari data-data yang terkumpul dengan kondisi yang sebenarnya,sehingga
pada tahap ini perlu dilakukan peninjauan ke beberapa lokasi di lapangan.
B. Studi Kelayakan
Di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan desainyang telah
dibuat terdahulu.Lalu melakukan pemetaan topografi dengan skala yang lebih
kecil,memasang alat-alat pengukur para meter hidrologi dan klimatologi,serta penyelidikan
geologi.Dari data yang diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunan
terutama yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek.Pada tahap ini sudah
dapat ditentukan lokasi proyeknya,hanya saja untuk tipe dan letak as bendungan masih
terdapat beberapa alternatif.
1. Penelitian Topografi Kegiatan penelitian topografi dilaksanakan dalam areal rencana
genangan waduk,axis bendungan,tanggul dan lokasi fasilitas bangunan serta rencana saluran
pensuplai air ke areal daerah irigasi.Lingkup kegiatan penelitian topografi akan
dilakukan meliputi :
a. Pemasangan Bench Mark (BM) baru.
b. Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana waduk dan daerahgenangannya.
c. Pengukuran situasi detail areal rencana waduk dan daerah genangannya.
d. Pengukuran profil memanjang dan melintang sungai di sekitar axis Dam hingga batas
daerah genangan.
e. Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan
f. Penggambaran hasil pengukuran situasi detail,dalam daerah genangan,yang disajikan
dalam bentuk peta situasi bendungan dan daerah genangan dengan beda kontur 1 m.
1. Analisis Hidrologi
Perencanaan bangunan-bangunan air sama halnya dengan bendungan, hasil analisis
hidrologi merupakan informasi yang sangat penting untuk pekerjaan perhitungan
pendimensian dan karakteristik bangunannya. Tanpa diketahui secara jelas sifat dan
besaran hidrologinya, maka tidak akan dapat menentukan sifat dan besaran
hidrauliknya.Perancangan hidraulik bangunan diperlukan patokan rancangan yang
benar, sehingga akan mendapatkan bangunan yang berfungsi secara optimal baik
secara struktural maupun fungsionalnya. Patokan rancangan didapatkan setelah dilakukan
pemahaman konsep-konsep dasar hidrologi dan menganalisisnya dengan pemahaman kondisi
lapangan atau daerah lokasi rencana proyek.Analisis hidrologi yang dihasilkan dan sebagai
informasi (data) perencanaan hidraulik dari bangunan yang akan dibuat adalah :
a. Evapotranspirasi.
b. Infiltrasi.
c. Curah hujan.
d. Ketersediaan air.
e. Kebutuhan air.
f. Debit banjir.
g. Patokan rancangan.
h. Volume genangan.
i. Sedimentasi
Langkah dan metode-metode perhitungan pada butir-butir (a) sampai (g) telah dijelaskan oleh
makalah-makalah sebelumnya. Sehingga penjelasannya dapat dilihat pada isi makalah
tersebut.
2. Analisis Hidroulik
Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk mendapatkan dimensi bangunan
secara hidrolis dengan mendapatkan parameter-parameter bangunan baik ukuran
maupun parameter hidraulik lainnya. Adapun bangunan-bangunan yang perlu
direncanakan dalam rangka perencanaan bendungan yaitu :
a. Saluran pengelak.
b. Cofferdam.
c. Mein Bandungan