Anda di halaman 1dari 2

Lembar Jawaban Ujian Tengah Semester – ASEAN B

Nama : Indra Pujianto


NIM : 1806164861

Soal :
2. Menurut Anda, manakah yang lebih menjamin keamanan kawasan Asia Tenggara:
kehadiran kekuatan – kekuatan besar dalam kerangka balance of power ataukah upaya
ASEAN yang menciptakan CBM dan pencegahan konflik dalam berbagai mekanisnya
misalnya ARF, ASEAN Community, dan sebagainya?

Jawab :
Jika kita melihat dari perspektif global, kehadiran kekuatan – kekuatan besar dalam
kerangka balance of power sudah tentu memberikan dampak kepada tatanan dunia di mana
keadaan ini menyebabkan negara – negara menjadi terancam dengan adanya kekuatan negara
yang mendominasi. Keadaan dunia mungkin terlihat menjadi aman dan stabil karena tidak ada
yang berani untuk mengubah balance of power. Namun, keadaan ini juga memberikan
ancaman kepada negara – negara di dunia. Begitu juga halnya dengan negara – negara di
kawasan Asia Tenggara, menurut saya, negara – negara di kawasan Asia Tenggara juga merasa
terancam dan tidak aman dengan munculnya kekuatan – kekuatan besar. Sebagai bentuk
nyatanya, struktur dunia saat ini adalah multipolar dimana terdapat banyak kekuatan –
kekuatan besar dunia seperti Amerika, China, dan Jepang. Dan contoh ancaman yang dirasakan
negara – negara di Asia Tenggara terhadap negara – negara superpower tersebut adalah seperti
Amerika yang sedang menguasai kekuatan ekonomi di dunia, China dengan wilayah Laut
China Selatan-nya, dll.
Menurut saya pribadi, upaya ASEAN dalam menciptakan CBM (Confidence Building
Measures) dan pencegahan konflik dalam berbagai mekanismenya seperti ARF (ASEAN
Regional Forum), ASEAN Community, dan sebagainya sudah cukup efektif dalam menjamin
keamanan di kawasan Asia Tenggara. Hanya saja, upaya – upaya ASEAN dalam mewujudkan
keamanan dan perdamaian di wilayah Asia Tenggara melalui CBM masih dinilai lambat.
Confidence Building Measures (CBM) masih dikatakan hanya sebatas seremonial dimana
digambarkan oleh ASEAN Regional Forum yang dinilai hanya bisa berkontribusi melalui
diskusi, pertemuan, dialog dan konsultasi saja. Namun, saya menilai bahwa budaya dan nilai –
nilai yang seperti ini adalah budaya yang cocok dengan sifat negara – negara di ASEAN yang
beragam sehingga tepat untuk diterapkan di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dapat menjadi
kekuatan dan cara tersendiri bagi ASEAN dalam upaya peningkatan keamanan dan pencegahan
konflik di kawasan Asia Tenggara.
Hal yang dapat dikatakan menjadi permasalahan atau tantangan bagi ASEAN dalam
mewujudkan tujuan – tujuan tersebut adalah masih adanya rasa saling tidak percaya antar
negara ASEAN. Hal ini ditandai dengan masih adanya konflik – konflik internal di kawasan
Asia Tenggara seperti konflik perebutan wilayah Indonesia dan Malaysia, masalah perbatasan
Malaysia dan Singapura, dll. Konflik – konflik yang terjadi juga didorong oleh bayang –
bayang latar belakang sejarah antar negara – negara di Asia Tenggara tersebut. Oleh karena itu,
tantangan utama bagi ASEAN ada pada masalah rasa saling tidak percaya antar sesamanya.
Namun, saya pribadi yakin bahwa langkah dan upaya ASEAN dengan membentuk mekanisme
seperti ARF, ASEAN Community, dan lain sebagainya sudah sangat baik dalam upaya
meningkatkan rasa kepercayaan antar negara anggota ASEAN (CBM) dan berdampak positif
pada perkembangan peningkatan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
ARF, ASEAN Community dan mekanisme lainnya didasarkan pada cara ASEAN atau
ASEAN Way yaitu upaya penyelesaian masalah dengan cara mufakat, pengambilan keputusan
melalui konsensus, tidak campur tangan dalam urusan domestik negara. Meski dinilai lambat,
ARF telah berupaya dalam mempromosikan perdamaian melalui Confidence Building
Measures (CBM). Selain itu, ASEAN Community yang terdiri dari tiga pilar (ASEAN Political
Security Community, ASEAN Economic Community, ASEAN Socio-Cultural Community) juga
dapat dinilai sudah berhasil dalam perannya masing – masing. Mungkin upaya yang sangat
menonjol dan efektif adalah ASEAN Economic Community dimana contohnya kerjasama
CAFTA berhasil mempererat kerjasama ekonomi negara ASEAN dengan negara superpower
yaitu China. Dan peningkatan kerjasama ekonomi melalui institusi adalah salah satu cara yang
tepat dan cocok bagi ASEAN dalam menghadapi kekuatan – kekuatan besar yang mengancam.
Jika melihat lebih dalam terhadap apa yang sudah dicapai oleh institusi – institusi ASEAN
seperti ARF, ASEAN Community, dan yang lainnya, saya merasa optimis bahwa ASEAN
mampu menciptakan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Saya
menyimpulkan bahwa upaya ASEAN yang menciptakan CBM dan pencegahan konflik
dalam berbagai mekanisnya misalnya ARF, ASEAN Community, dan sebagainya lebih
menjamin keamanan kawasan Asia Tenggara dibandingkan dengan kehadiran kekuatan
– kekuatan besar dalam kerangka balance of power.

Anda mungkin juga menyukai