Anda di halaman 1dari 33

KOEFISIEN GESEKAN

A. Tujuan Percobaan
1. Untuk mempelajari gaya gesek.
2. Untuk menentukan koefesien gesek statik dan kinetik pada gerak
translasi dan rotasi.

B. Dasar Teori
Ketika suatu benda diam atau melunncur pada suatu permukaan,
kita selalu dapat menyatakan gaya kontak yang diberikan oleh permukaan
pada benda tersebut dalam komponen-komponen gaya yang tegak lurus
dan sejajar dengan permukaan tersebut. Komponen vektor yang sejajar
permukaan adalah gaya gesekan (friction force), dilambangkan oleh 𝑓⃗.
Berdasarkan definisi, 𝜂⃗( gaya normal ) dan 𝑓⃗ selalu saling tegak lurus. Kita
menggunakan simbol-simbol untuk besaran-besaran ini untuk menekankan
peran khusus dari besaran-besaran ini dalam mempresentasikan gaya
kontak. Jika permukaannya tanpa friksi, maka gaya kontaknya hanya
memiliki sebuah gaya normal, 𝑓⃗ adalah nol. Permukaan tanpa gesekan
merupakan suatu bentuk idealisasi yang tak mungkin tercapai, tetapi kita
dapat menganggap suatu permukaan sebagai tanpa gesekan jika efek
gesekannya sangat kecil. Arah dari gaya gesekan selalu berlawanan
dengan arah gerakan relatif dari kedua permukaan. Gesekan ialah gerakan
relatif antara 2 permukaan yang bersinggungan sedemikian hingga akibat
persinggungan tersebut, gerakan yang satu terhadap yang lain menjadi
tidak leluasa dan mengalami hambatan. Makin lekat atau kuat
persinggungan itu, makin besar hambatan itu, yakni makin besar
gesekannya.

20
Eksperimen menunjukkan bahwa ketika sebuah benda yang kering
dan tidak diberi pelumas menekan suatu permukaan dalam kondisi yang
sama dan gaya 𝑓⃗digunakan untuk menggeser benda sepanjang permukaan,
gaya gesek yang dihasilkan mempunyai tiga sifat :
Sifat 1. Jika benda tidak bergerak, maka gaya gesek statis 𝑓⃗, dan
komponen 𝑓⃗yang sejajar dengan permukaan, seimbang satu sama
lain. Keduanya mempunyai magnitudosama, dan 𝑓⃗𝑠 berlawanan
arah dengan 𝐹⃗ tersebut.
Sifat 2. Magnitudo 𝑓⃗𝑠 mempunyai nilai maksimum fs max yang diberikan
oleh :
fs max = µs. FN
dimanaµs adalah koefesien gesek statis dan FN magnitudo gaya
normal pada benda dari permukaan. Jika magnitudo keomponen 𝐹⃗
yang sejajar terhadap permukaan melebihi fs max, maka benda
akan mulai bergeser disepanjang permukaan.
Sifat 3. Jika benda mulai bergeser disepanjang permukaan, magnitude
gaya gesek berkurang dengan cepat sampai pada nilai fk yang
diberikan oleh :
fk = µk. FN
dimanaµk adalah koefesien gesek kinetis. Setelah itu, selama
pergeseran, gaya gesek kinetic ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑓𝑘 dengan magnitude yang
diberikan oleh persamaan diatas akan melawan gerakan.

Gesekan bisa menjadi sebuah hambatan. Gesekan memperlambat


benda yang bergerak dan menyebabkan pemanasan dan mengikat bagian-
bagian yang bergerak dalam mesin. Yang lebih efektif dalam mengurangi
gaya gesekan antara dua permukaan adalah mempertahankan lapisan udara
atau gas lainnya diantara keduanya. Perangkat yang menggunakan konsep
ini, yang tidak praktis untuk keanyakan situasi, termasuk air track dan air
table dimana lapisan udara melalui banyak lubang-lubang kecil.

21
Teknik lain untuk mempertahankan lapisan udara adalah dengan
menopang benda diudara dengan menggunakan medan magnetic. Disisi
lain, gesekan bisa membantu kemampuan kita untuk berjalan bergantung
pada gesekan antara sol sepatu (atau kaki) kita dengan tanah. Pergerakan
mobil, dan juga stabilitasnya , bergantung pada gesekan. Ketika gesekan
rendah, seperti diatas es, berjalan atau mengemudi dengan aman menjadi
sulit.
a. Gesekan antara permukaan-permukaan dua benda padat
Gaya gesekan Fg ternyata sebanding dengan gaya gaya tekan
atau lazim disebut gaya normal, selaku ukuran kuatanya persinggungan
kedua permukaan itu, atau dirumuskan :
Fg = µ N
Dimana µ adalah tetapan pembanding lurus yang dinamakan
koefesien gesekan, yang ditentukan oleh kekasaran kedua permukaan
tersebut yaitu µ besar bilamana kedua permukaan itu kasar dan
sebaliknya µ kecil jikalau kedua permukaan itu kecil.
b. Gesekan antara permukaan benda padat dengan fluid mediumnya
Untuk benda yang berwujud bola berjari-jari r yang bergerak
didalam fluida yang koefesien viskositasnya 𝛈 dengan kecepatan v,
gaya geseknya dinyatakan dengan rumus stokes :
Fg = 6𝜋r 𝛈 v
c. Gesekan antara bagian-bagian cairan yang tengah mengalir
Bagian tengah dari cairan yang mengalir didalam pipa, misalnya
mengalir lebih cepat daripada yang lebih dekat ke dinding, sebab
bagian yang lebih ke tengah lebih leluasa mengalirnya. Hal itu
mengakibatkan terjadinya gradien kecepatan dari arah tengah kearah
tepi, yaitu sepanjang arah tegak lurus arah mengalirnya cairan.

22
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Bidang miring, 1 unit
b. Silinder logam, 1 unit
c. Transformer vibrator, 1 unit
d. Sumber tegangan 6 V AC, 1 unit
e. Kertas morse, 1 unit
2. Bahan
a. Balok kayu, 1 buah
b. Piringan dan anak timbangan, 1 buah
c. Tali.

23
D. Prosedur Kerja
1. Koefesien gesek statis pada bidang miring
a. Bidang miring dipasang mendatar ( θ= 0 ).
b. Diletakkan balok kayu diatas bidang tersebut.
c. Dengan perlahan-lahan sudut θ diperbesar sampai saat balok akan
mulai bergerak. Seperti pada gambar 2.a. Dicatat harga tan θ !

θ mg

d. Diulangi beberapa kali untuk mendapatkan variasi data.


e. Diulangi percobaan yang sama untuk luas balok yang berbeda.
2. Koefesien gesek statis sistem dua benda
a. Diatur alat-alat seperti pada gambar 2. b

m1 g

m2 g

b. Ditambahkan beban pada piringan sampai pada saat benda m2akan


mulai bergerak. Dicatat penambahan ( ∆m2 ).
c. Diatas m1 diberi tambahan beban sampai 5 kali dan untuk setiap
penambahan beban dilakukan langkah b.
d. Diulangi langkah a sampai dengan c untuk permukaan balok yang
lain.

24
E. Data dan Perhitungan

1. Koefisien Gesek Statis pada bidang miring

Tabel Data

No Permukaan θ1 θ2 θ3
1 Plastic 20° ± 0,5° 22° ± 0,5° 22° ± 0,5°
2 Karet 35° ± 0,5° 34° ± 0,5° 37° ± 0,5°
3 Kayu 27° ± 0,5° 28° ± 0,5° 24° ± 0,5°
NST Busur Derajat = 1°

Ketidakpastian Busur Derajat = 0,5°

a.Permukaan plastik

Perhitungan berulang

𝜇𝑠1 = tan 𝜃1

= tan 20°

= 0,36

𝜇𝑠2 = tan 𝜃2

= tan 22°

= 0,40

𝜇𝑠3 = tan 𝜃3

= tan 22°

= 0,40

𝜇𝑠1 + 𝜇𝑠2 + 𝜇𝑠3


𝜇̅𝑠 =
3

25
0,36+0,40+0,40
= 3

1,16
𝜇̅𝑠 =
3

𝜇̅𝑠 = 0,39

Ketidakpastian mutlak

𝛿1 = |𝜇𝑠1 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,36 − 0,39|

= 0,03

𝛿2 = |𝜇𝑠2 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,40 − 0,39|

= 0,01

𝛿3 = |𝜇𝑠3 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,40 − 0,39|

= 0,01

𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆𝜇𝑠 = 0,03

Pelaporan ketidakpastian mutlak = (𝜇̅𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,39± 0,03)

Rentang kesalahan =(𝜇̅𝑠 − 𝜇𝑠 ) sampai dengan ( 𝜇̅𝑠 + 𝜇𝑠 )

=(0,39 – 0,03 ) sampai dengan (0,39 + 0,03)

= 0,36 sampai dengan 0,42

26
∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = ̅𝑠
× 100 %
𝜇

0,03
=0,39 × 100%

= 7,70 %

Pelaporan ketidakpastian relative = (𝜇̅𝑠 ± 7,70%)

= (0,39 ± 7,70%)

Perhitungan Tunggal

𝜇𝑠 = tan 𝜃

𝜇𝑠 = tan 20°

𝜇𝑠 = 0,36

𝛿𝜇
∆𝜇𝑠 =[| 𝛿 𝜃𝑠 |] ∆𝜃

sin 𝜃
𝛿
cos 𝜃
∆𝜇𝑠 =[| |] ∆𝜃
𝛿𝜃

cos 𝜃 cos 𝜃−sin 𝜃 (− sin 𝜃)


∆𝜇𝑠 =[| |] ∆𝜃
𝑐𝑜𝑠2 𝜃

𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
∆𝜇𝑠 = [| |] ∆𝜃
𝑐𝑜𝑠 2 𝜃

∆𝜃 𝜋
∆𝜇𝑠 = [| 2 |]
𝑐𝑜𝑠 𝜃 180

0,5 3,14
∆𝜇𝑠 = [|𝑐𝑜𝑠2 20°|] 180

0,5 3,14
∆𝜇𝑠 = [| |]
0,88 180

27
∆𝜇𝑠 = 0,57 . 0,02

∆𝜇𝑠 = 0,01

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,36 ± 0,01)

Rentang kesalahan = (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )

= (0,36 − 0,01) sampai dengan (0,36 + 0,01)

= 0,35 sampai dengan 0,37

∆𝜇
Ketidakpastian relatif = 𝜇 𝑠 × 100%
𝑠

0,01
= 0,36 × 100%

= 2,80 %

Pelaporan ketidakpastian relatif = (𝜇𝑠 ± 2,80%)

= (0,36 ± 2,80%)

b. Permukaan karet

Perhitungan berulang

𝜇𝑠1 = tan 𝜃1

= tan 35°

= 0,70

𝜇𝑠2 = tan 𝜃2

= tan 34°

= 0,67

28
𝜇𝑠3 = tan 𝜃3

= tan 37°

= 0,75

𝜇𝑠1 + 𝜇𝑠2 + 𝜇𝑠3


𝜇̅𝑠 =
3

0,70+0,67+0,75
= 3

2,12
𝜇̅𝑠 =
3

𝜇̅𝑠 = 0,71

Ketidakpastian mutlak

𝛿1 = |𝜇𝑠1 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,70 − 0,71|

= 0,01

𝛿2 = |𝜇𝑠2 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,67 − 0,71|

= 0,04

𝛿3 = |𝜇𝑠3 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,75 − 0,71|

= 0,04

𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆𝜇𝑠 = 0,04

Pelaporan ketidakpastian mutlak = (𝜇̅𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,71± 0,04)

29
Rentang kesalahan =(𝜇̅𝑠 − 𝜇𝑠 ) sampai dengan ( 𝜇̅𝑠 + 𝜇𝑠 )

=(0,71 – 0,04 ) sampai dengan (0,71 + 0,04)

= 0,67 sampai dengan 0,75

∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = ̅𝑠
× 100 %
𝜇

0,04
= × 100%
0,71

= 5,63 %

Pelaporan ketidakpastian relative = (𝜇̅𝑠 ± 5,63%)

= (0,71 ± 5,63%)

Perhitungan Tunggal

𝜇𝑠 = tan 𝜃

𝜇𝑠 = tan 35°

𝜇𝑠 = 0,70

𝛿𝜇
∆𝜇𝑠 =[| 𝛿 𝜃𝑠 |] ∆𝜃

sin 𝜃
𝛿
cos 𝜃
∆𝜇𝑠 =[| |] ∆𝜃
𝛿𝜃

cos 𝜃 cos 𝜃−sin 𝜃 (− sin 𝜃)


∆𝜇𝑠 =[| |] ∆𝜃
𝑐𝑜𝑠2 𝜃

𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
∆𝜇𝑠 = [| |] ∆𝜃
𝑐𝑜𝑠 2 𝜃

∆𝜃 𝜋
∆𝜇𝑠 = [| 2 |]
𝑐𝑜𝑠 𝜃 180

0,5 3,14
∆𝜇𝑠 = [|𝑐𝑜𝑠2 35°|] 180

30
0,5 3,14
∆𝜇𝑠 = [| |]
0,67 180

∆𝜇𝑠 = 0,75 . 0,02

∆𝜇𝑠 = 0,02

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,70 ± 0,02)

Rentang kesalahan = (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )

= (0,70 − 0,02) sampai dengan (0,70 + 0,02)

= 0,68 sampai dengan 0,72

∆𝜇
Ketidakpastian relatif = 𝜇 𝑠 × 100%
𝑠

0,02
= 0,70 × 100%

= 2,85 %

Pelaporan ketidakpastian relatif = (𝜇𝑠 ± 2,85%)

= (0,70 ± 2,85%)

c. Permukaan kayu

Perhitungan berulang

𝜇𝑠1 = tan 𝜃1

= tan 27°

= 0,51

31
𝜇𝑠2 = tan 𝜃2

= tan 28°

= 0,53

𝜇𝑠3 = tan 𝜃3

= tan 24°

= 0,45

𝜇𝑠1 + 𝜇𝑠2 + 𝜇𝑠3


𝜇̅𝑠 =
3

0,51+0,53+0,45
= 3

1,49
𝜇̅𝑠 =
3

𝜇̅𝑠 = 0,50

Ketidakpastian mutlak

𝛿1 = |𝜇𝑠1 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,51 − 0,50|

= 0,01

𝛿2 = |𝜇𝑠2 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,53 − 0,50|

= 0,03

𝛿3 = |𝜇𝑠3 − 𝜇̅𝑠 |

= |0,45 − 0,50|

= 0,05

32
𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆𝜇𝑠 = 0,05

Pelaporan ketidakpastian mutlak = (𝜇̅𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,50± 0,05)

Rentang kesalahan =(𝜇̅𝑠 − 𝜇𝑠 ) sampai dengan ( 𝜇̅𝑠 + 𝜇𝑠 )

=(0,50 – 0,05 ) sampai dengan (0,50 + 0,05)

= 0,45 sampai dengan 0,55

∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = ̅𝑠
× 100 %
𝜇

0,05
=0,50 × 100%

= 10,0 %

Pelaporan ketidakpastian relative = (𝜇̅𝑠 ± 10,0%)

= (0,50 ± 10,0%)

Perhitungan Tunggal

𝜇𝑠 = tan 𝜃

𝜇𝑠 = tan 27°

𝜇𝑠 = 0,51

𝛿𝜇
∆𝜇𝑠 =[| 𝛿 𝜃𝑠 |] ∆𝜃

sin 𝜃
𝛿
cos 𝜃
∆𝜇𝑠 =[| |] ∆𝜃
𝛿𝜃

cos 𝜃 cos 𝜃−sin 𝜃 (− sin 𝜃)


∆𝜇𝑠 =[| |] ∆𝜃
𝑐𝑜𝑠2 𝜃

𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
∆𝜇𝑠 = [| |] ∆𝜃
𝑐𝑜𝑠 2 𝜃

33
∆𝜃 𝜋
∆𝜇𝑠 = [| 2 |]
𝑐𝑜𝑠 𝜃 180

0,5 3,14
∆𝜇𝑠 = [|𝑐𝑜𝑠2 27°|] 180

0,5 3,14
∆𝜇𝑠 = [| |]
0,79 180

∆𝜇𝑠 = 0,63 . 0,02

∆𝜇𝑠 = 0,01

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,51 ± 0,01)

Rentang kesalahan = (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )

= (0,51 − 0,01) sampai dengan (0,51 + 0,01)

= 0,50 sampai dengan 0,52

∆𝜇
Ketidakpastian relative = 𝜇 𝑠 × 100%
𝑠

0,01
= 0,51 × 100%

= 2,00 %

Pelaporan ketidakpastian relatif = (𝜇𝑠 ± 2,00%)

= (0,51 ± 2,00%)

34
2. Koefisien gesek statis sistem dua benda
Tabel data
No Permukaaan 𝑚1 𝑚2
1. ( 252,00±0,05 ) gr 1. ( 67,60±0,05 ) gr
1 Kayu- 2. ( 298,00±0,05 ) gr 2. ( 86,20±0,05 ) gr
aluminium 3. ( 343,50± 0,05 ) gr 3. ( 95,90±0,05 ) gr
1. ( 252,00±0,05 ) gr 1. ( 95,20±0,05 )gr
2 Plastik- 2. ( 297,80±0,05 ) gr 2. ( 113,40±0,05 ) gr
Aluminium 3. ( 388,90±0,05 ) gr 3. ( 132,70±0,05 ) gr
1. ( 109,50±0,05 ) gr 1. ( 67,00±0,05 ) gr
3 Karet- 2. ( 154,90±0,05 ) gr 2. ( 95,90±0,05 ) gr
Aluminium 3. ( 198,80±0,05 ) gr 3. ( 114,40±0,05 ) gr
NST neraca 2610 = 0,1 gr
Ketidakpastian neraca 2610 = 0,05 gr
a. Kayu-aluminium
1. Data 1
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 =
67,60 𝑔𝑟
252,00 𝑔𝑟

𝜇𝑠 = 0,27
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 ∙ 𝑚1−1

𝛿𝜇𝑠 𝛿𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ) 𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 )
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 | + |𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1 |]
∆𝜇𝑠 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1
= [| | + | |]
𝜇𝑠 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 𝑚2 ∙ 𝑚1−1
∆𝜇𝑠 ∆𝑚2 ∆𝑚1
= [| | +| |]
𝜇𝑠 𝑚2 𝑚1

35
∆𝑚2 ∆𝑚1
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 𝜇𝑠
𝑚2 𝑚1
0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 0,27
67,60 𝑔𝑟𝑎𝑚 252,00 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [|0,0007| + |0,0002|] 0,27
∆𝜇𝑠 = 0,00024

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )


= ( 0,27000± 0,00024 )
Rentang kesalahan = (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )
= ( 0,27000− 0,00024 ) sampai dengan
( 0,27000+ 0,00024 )
= 0,26976 sampai dengan 0,27024
∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100 %
𝜇𝑠
0,00024
=0,27000 × 100 %

= 0,09 %
Pelaporan = ( 𝜇𝑠 ± 0,09% )
= ( 0,27± 0,09% )

2. Data 2
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 =
86,20 𝑔𝑟
298,40 𝑔𝑟

𝜇𝑠 = 0,29

𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 ∙ 𝑚1−1

𝛿𝜇𝑠 𝛿𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1

36
𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ) 𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 )
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 | + |𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1 |]
∆𝜇𝑠 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1
= [| | + | |]
𝜇𝑠 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 𝑚2 ∙ 𝑚1−1
∆𝜇𝑠 ∆𝑚2 ∆𝑚1
= [| | +| |]
𝜇𝑠 𝑚2 𝑚1
∆𝑚2 ∆𝑚1
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 𝜇𝑠
𝑚2 𝑚1
0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 0,29
86,20 𝑔𝑟𝑎𝑚 298,40 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [|0,0006| + |0,0001|] 0,29
∆𝜇𝑠 = 0,00020

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )


= ( 0,29000± 0,00020)
Rentang kesalahan
= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )
= ( 0,29000− 0,00020 ) sampai dengan ( 0,29000+ 0,00020 )
= 0,28977 sampai dengan 0,29023
∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100 %
𝜇𝑠
0,00020
=0,29000 × 100 %

= 0,07 %
Pelaporan ketidakpastian relatif = ( 𝜇𝑠 ± 0,09 % )
= ( 0,29± 0,07 % )

37
3. Data 3
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 =
95,90 𝑔𝑟
343,50 𝑔𝑟

𝜇𝑠 = 0,28
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 ∙ 𝑚1−1

𝛿𝜇𝑠 𝛿𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ) 𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 )
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 | + |𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1 |]
∆𝜇𝑠 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1
= [| | + | |]
𝜇𝑠 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 𝑚2 ∙ 𝑚1−1
∆𝜇𝑠 ∆𝑚2 ∆𝑚1
= [| | +| |]
𝜇𝑠 𝑚2 𝑚1
∆𝑚2 ∆𝑚1
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 𝜇𝑠
𝑚2 𝑚1
0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 0,29
95,90 𝑔𝑟𝑎𝑚 343,50 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [|0,0005| + |0,0001|] 0,28
∆𝜇𝑠 = 0,00017

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )


= ( 0,28000± 0,00017 )
Rentang kesalahan
= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )
= ( 0,28000− 0,00017 ) sampai dengan ( 0,28000+ 0,00017 )
= 0,27983 sampai dengan 0,28017
∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100 %
𝜇𝑠
0,00017
= 0,28000 × 100 %

= 0,06 %

38
Pelaporan ketidakpastian relatif = ( 𝜇𝑠 ± 0,06 % )
= ( 0,28± 0,06 % )
b. Plastik-Aluminium
1. Data 1
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 =
95,20 𝑔𝑟
252,00 𝑔𝑟

𝜇𝑠 = 0,37
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 ∙ 𝑚1−1

𝛿𝜇𝑠 𝛿𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ) 𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 )
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 | + |𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1 |]
∆𝜇𝑠 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1
= [| | + | |]
𝜇𝑠 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 𝑚2 ∙ 𝑚1−1
∆𝜇𝑠 ∆𝑚2 ∆𝑚1
= [| | +| |]
𝜇𝑠 𝑚2 𝑚1
∆𝑚2 ∆𝑚1
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 𝜇𝑠
𝑚2 𝑚1
0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 0,37
95,20 𝑔𝑟𝑎𝑚 252,00 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [|0,00052| + |0,00019|] 0,37
∆𝜇𝑠 = 0,00026

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )


= ( 0,37000± 0,00026 )
Rentang kesalahan
= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )
= ( 0,37000− 0,00026 ) sampai dengan ( 0,37000+ 0,00026 )
= 0,36974 sampai dengan 0,37026

39
∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100 %
𝜇𝑠
0,00026
=0,37000 × 100 %

= 0,07 %
Pelaporan ketidakpastian relatif = ( 𝜇𝑠 ± 0,07 % )
= ( 0,37± 0,07 % )

2. Data 2
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 =
113,40 𝑔𝑟
297,80 𝑔𝑟

𝜇𝑠 = 0,38
𝜇𝑠 =
𝑚2
𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 ∙ 𝑚1−1

𝛿𝜇𝑠 𝛿𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ) 𝛿( 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 )
∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1
∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 | + |𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1 |]
∆𝜇𝑠 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚2 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 ∙ ∆𝑚1
= [| | +| |]
𝜇𝑠 𝑚2 ∙ 𝑚1−1 𝑚2 ∙ 𝑚1−1
∆𝜇𝑠 ∆𝑚2 ∆𝑚1
= [| | +| |]
𝜇𝑠 𝑚2 𝑚1
∆𝑚2 ∆𝑚1
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 𝜇𝑠
𝑚2 𝑚1
0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [| | +| |] 0,38
113,40 𝑔𝑟𝑎𝑚 297,80 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [|0,0004| + |0,0001|] 0,38
∆𝜇𝑠 = 0,00019

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )


= ( 0,38000± 0,00019 )

40
Rentang kesalahan
= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )
= ( 0,38000− 0,00019 ) sampai dengan ( 0,38000+ 0,00019 )
= 0,37981 sampai dengan 0,38019
∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100 %
𝜇𝑠
0,00019
=0,38000 × 100 %

= 0,05 %
Pelaporan ketidakpastian relatif = ( 𝜇𝑠 ± 0,05 % )
= ( 0,38± 0,05 % )

3. Data 3
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

132,70 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 388,90 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 0,34
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 . 𝑚1−1
𝛿𝜇 𝛿𝜇
𝜇𝑠 = [|𝛿𝑚𝑠 | ∆𝑚2 + |𝛿𝑚𝑠 | ∆𝑚1 ]
2 1

𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 ) 𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 )


∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1

∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 . ∆𝑚2 | + |𝑚2 . 𝑚1−2 . ∆𝑚1 |]


∆𝜇𝑠 𝑚−1 .∆𝑚 𝑚2 .𝑚1−2 .∆𝑚1
= [| 𝑚1 .𝑚−12 | + | |]
𝜇𝑠 2 1 𝑚2 .𝑚1

∆𝜇𝑠 ∆𝑚 ∆𝑚
= [| 𝑚 2 | + | 𝑚 1 |]
𝜇𝑠 2 1

∆𝑚2 ∆𝑚1
∆𝜇𝑠 = [| |+ | |] 𝜇𝑠
𝑚2 𝑚1
0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜇𝑠 = [| |+ | |] 0,34
132,70 𝑔𝑟𝑎𝑚 388,90 𝑔𝑟𝑎𝑚

41
∆𝜇𝑠 = [|0,0003| + |0,0001|] 0,34

∆𝜇𝑠 = 0,00013

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,34000 ± 0,00013)

Rentang kesalahan

= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )

= (0,340000 − 00019) 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 (0,34000 + 0,00019)

= 0,33987 sampai dengan 0,34013


∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = 𝜇𝑠
× 100%

0,00019
= 0,34000 × 100%

= 0,04%

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± 0,04%)

= (0,34 ± 0,04% )

c. Karet-Aluminium

1. Data 1
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

67,00 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 109,50 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 0,61
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

= 𝑚2 . 𝑚1−1

42
𝛿𝜇 𝛿𝜇
∆𝜇𝑠 = [|𝛿𝑚𝑠 | ∆𝑚2 + |𝛿𝑚𝑠 | ∆𝑚1 ]
2 1

𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 ) 𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 )


∆𝜇𝑠 = [| | ∆ 𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1

∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 . ∆𝑚2 | + |𝑚2 . 𝑚1−2 . ∆𝑚1 |]


∆𝜇𝑠 𝑚1−1 .∆𝑚1 𝑚2 .𝑚1−2 .∆𝑚1
= [| |+ | |]
𝜇𝑠 𝑚2 .𝑚1 𝑚1 .𝑚1−1

∆𝜇𝑠 ∆𝑚2 ∆𝑚1


= [| |+ | |]
𝜇𝑠 𝑚2 𝑚1

∆𝑚 ∆𝑚
∆𝜇𝑠 = [| 𝑚 2 | + | 𝑚 1 |] 𝜇𝑠
2 1

0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚


∆𝜇𝑠 = [|67,00 𝑔𝑟𝑎𝑚| + |109,50 𝑔𝑟𝑎𝑚|] 0,61

∆𝜇𝑠 = [|0,0007| + |0,0004|] 0,61

∆𝜇𝑠 = 0,00067

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,61000 + 0,00067)

Rentang kesalahan

= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 )sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )

= (0,61000 − 0,00067)sampai dengan (0,61000 + 0,00067)

= 0,60933 sampai dengan 0,61067


∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100%
𝜇𝑠

0,00067
= × 100%
0,61000

= 0,11%

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± 0,11%)

= (0,61 ± 0,11%)

43
2. Data 2
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

95,90 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 154,90 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 0,62
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 . 𝑚1−1
𝛿𝜇 𝛿𝜇
∆𝜇𝑠 = [|𝛿𝑚𝑠 | ∆𝑚2 + |𝛿𝑚𝑠 | 𝑚1 ]
2 1

𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 ) 𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 )


∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1

∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 . ∆𝑚2 | + |𝑚2 . 𝑚1−2 . ∆𝑚1 |]


∆𝜇𝑠 𝑚−1 .∆𝑚 𝑚2 .𝑚1−2 .∆𝑚1
= [| 𝑚1 .𝑚−12 | + | |]
𝜇𝑠 2 1 𝑚2 .𝑚1−1

∆𝑚 ∆𝑚
∆𝜇𝑠 = [| 𝑚 2 | + | 𝑚 1 |] 𝜇𝑠
2 1

0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚


∆𝜇𝑠 = [|95,90 𝑔𝑟𝑎𝑚| + |154,90 𝑔𝑟𝑎𝑚|] 0,62

∆𝜇𝑠 = [|0,0005| + |0,0003|] 0,62

∆𝜇𝑠 = 0,00050

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,62000 ± 0,00050)

Rentang kesalahan

= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )

= (0,62000 − 0,00050)sampai dengan

= (0,62000 + 0,00050)

44
∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100%
𝜇𝑠

0,00050
= × 100%
0,62000

= 0,08

3. Data 3
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

114,40 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 198,80 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 0,57
𝑚2
𝜇𝑠 = 𝑚1

𝜇𝑠 = 𝑚2 . 𝑚1−1
𝛿𝜇 𝛿𝜇
∆𝜇𝑠 = [|𝛿𝑚𝑠 | ∆𝑚2 + |𝛿𝑚𝑠 | ∆𝑚1 ]
2 1

𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 ) 𝛿(𝑚2 .𝑚1−1 )


∆𝜇𝑠 = [| | ∆𝑚2 + | | ∆𝑚1 ]
𝛿𝑚2 𝛿𝑚1

∆𝜇𝑠 = [|𝑚1−1 . ∆𝑚2 | + |𝑚2 . 𝑚1−2 . ∆𝑚1 |]


∆𝜇𝑠 𝑚−1 .∆𝑚 𝑚2 .𝑚1−2 .∆𝑚1
= [| 𝑚1 .𝑚−12 | + | |]
𝜇𝑠 2 1 𝑚2 .𝑚1−1

∆𝜇𝑠 ∆𝑚 ∆𝑚
= [| 𝑚 2 | + | 𝑚 1 |]
𝜇𝑠 2 1

∆𝑚 ∆𝑚
∆𝜇𝑠 = [| 𝑚 2 | + | 𝑚 1 |] 𝜇𝑠
2 1

0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚


∆𝜇𝑠 = [|114,40 𝑔𝑟𝑎𝑚| + |198,80 𝑔𝑟𝑎𝑚|] 0,57

∆𝜇𝑠 = [|0,0004| + |0,0002|] 0,57

∆𝜇𝑠 = 0,00034

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 )

= (0,57000 ± 0,00034)

45
Rentang kesalahan

= (𝜇𝑠 − ∆𝜇𝑠 ) sampai dengan (𝜇𝑠 + ∆𝜇𝑠 )

= (0,57000 − 0,00034)sampai dengan (0,57000 + 0,00034)

= 0,56966 sampai dengan 0,57034


∆𝜇𝑠
Ketidakpastian relatif = × 100%
𝜇𝑠

0,00034
= × 100%
0,57000

= 0,06%

Pelaporan = (𝜇𝑠 ± 0,06%)

= (0,57 ± 0,06%)

46
E. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan yang berjudul
koefesien gesekan, dengan tujuan untuk mempelajari gaya gesek dan
untuk menentukan koefesien gesek statis dan kinetis pada gerak translasi
dan rotasi.
Dalam percobaan ini, kami melakukan dua percobaan yaitu untuk
menentukan koefesien gesek statis pada bidang miring dan pada sistem
dua benda. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
macam alat yagn mempunyai fungsinya masing-masing, yaitu 1 set alat
bidang miring yang berfungsi untuk memberikan gesekan terhadap benda,
neraca 2610 berfungsi untuk menimbang massa benda atau balok yang
akan ditentukan koefesien geseknya, tali berfungsi untuk menghubungkan
satu benda dengan benda lain pada sistem dua benda, kertas morse
berfungsi sebagai penyangga pada bidang miring, dan busur derajat
berfungsi untuk mengukur derajat pada bidang miring.
Dalam percobaan kali ini menentukan koefesien gesek statis pada
balok dengan permukaan yang berbeda, yaitu plastik, karet, dan kayu.
Berdasarkan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa koefesien gesek
yang dilakukan antara balok dengan karet memiliki gaya statis maksimum.
Karena semakin kasar permukaan benda atau permukaan landasan
meluncur, semakin besar pula gaya gesek statis maksimumnya.
Pada percobaan pertama, yaitu menentukan nilai koefesien gesek
statis pada bidang miring pada balok dengan permukaan plastik, karet, dan
kayu dengan mencari pada sudut berapa benda (balok) bergerak. Pada
permukaan plastik, balok dapat bergerak dengan sudut 20o, 22o, dan 22o,
sehingga didapatkan koefesien gesek dengan menggunakan rumus :
koefesien gesek statis sama dengan tangen teta ( tan sudutmya ). Selain itu
pada permukaan plastik didapatkan pula koefesien gesek statis rata-ratanya
yaitu 0,39 dan ketidakpastian relatifnya yaitu ( 0,39 ± 7,70 % ).
Pada permukaan karet, balok dapat bergerak dengan sudut 35o, 34o,
dan 37o sehingga didapatkan koefesien gesek statisnya berturut-turut

47
adalah 0,70, 0,67, dan 0,75 dengan menggunakan rumus : koefesien gesek
statis sama dengan tangen teta ( tan sudutnya ). Selain itu pada permukaan
karet didapatkan pula koefesien gesek statis rata-ratanya 0,71 dan
ketidakpastiannya yaitu 0,04, sehingga didapatkan pula ketidakpastian
relatifnya yaitu ( 0,71 ± 5,63 % ). Untuk menentukan ketidakpastian
relatif, dapat ditentukan dengan cara membagi ketidakpastian koefesien
gesek statis dengan rata-rata koefesien gesek statisnya, lalu dikalikan
dengan 100%.
Pada permukaan kayu, balok dapat bergerak dengan sudut 27o, 28o,
dan 24o sehingga didapatkan koefesien gesek statisnya berturut-turut
adalah 0,51, 0,53, dan 0,45 dengan menggunakan rumus : koefesien gesek
statis sama dengan tangen teta ( tan sudutnya ). Selain itu pada permukaan
karet didapatkan pula koefesien gesek statis rata-ratanya 0,50 dan
ketidakpastiannya yaitu 0,04, sehingga didapatkan pula ketidakpastian
relatifnya yaitu ( 0,50 ± 10,00 % ). Untuk menentukan ketidakpastian
relatif, dapat ditentukan dengan cara membagi ketidakpastian koefesien
gesek statis dengan rata-rata koefesien gesek statisnya, lalu dikalikan
dengan 100%.
Pada percobaan kedua yaitu menentukan koefesien gesek statis
pada balok dengan sistem dua benda pada permukaan kayu, plastik, dan
karet. Pada permukaan kayu pada data ke-1 didapatkan massa benda (m1)
adalah ( 252,00 ± 0,05 ) gram dan massa benda ( m2) adalah ( 67,60 ± 0,05
) gram sehingga didapatkan koefesien gesek statisnya adalah 0,27. Cara
menentukan koefesien gesek statis pada sistem dua benda adalah dengan
membagi massa benda (m1) dengan massa benda (m2). Selain itu,
didapatkan pula ketidakpastian koefesien gesek statisnya yaitu 0,00024
dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,27 ± 0,09% ). Pada permukaan
kayu pada data ke-2 didapatkan massa benda (m1) adalah ( 298,40 ± 0,05 )
gram dan massa benda ( m2) adalah ( 86,20 ± 0,05 ) gram sehingga
didapatkan koefesien gesek statisnya adalah 0,29. Cara menentukan
koefesien gesek statis pada sistem dua benda adalah dengan membagi

48
massa benda (m1) dengan massa benda (m2). Selain itu, didapatkan pula
ketidakpastian koefesien gesek statisnya yaitu 0,00020 dan ketidakpastian
relatifnya adalah ( 0,29 ± 0,07% ). Pada permukaan kayu pada data ke-3
didapatkan massa benda (m1) adalah ( 343,50 ± 0,05 ) gram dan massa
benda ( m2) adalah ( 95,90 ± 0,05 ) gram sehingga didapatkan koefesien
gesek statisnya adalah 0,28. Cara menentukan koefesien gesek statis pada
sistem dua benda adalah dengan membagi massa benda (m1) dengan massa
benda (m2). Selain itu, didapatkan pula ketidakpastian koefesien gesek
statisnya yaitu 0,00017 dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,28 ±
0,06% ).
Selanjutnya pada permukaan plastik pada data ke-1 didapatkan
massa benda (m1) adalah ( 252,00 ± 0,05 ) gram dan massa benda ( m2)
adalah ( 95,20 ± 0,05 ) gram sehingga didapatkan koefesien gesek
statisnya adalah 0,27. Selain itu, didapatkan pula ketidakpastian koefesien
gesek statisnya yaitu 0,00026 dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,37 ±
0,07% ). Pada permukaan plastik pada data ke-2 didapatkan massa benda
(m1) adalah ( 297,80 ± 0,05 ) gram dan massa benda ( m2) adalah ( 113,40
± 0,05 ) gram sehingga didapatkan koefesien gesek statisnya adalah 0,38.
Selain itu, didapatkan pula ketidakpastian koefesien gesek statisnya yaitu
0,00019 dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,38 ± 0,05% ). pada
permukaan plastik pada data ke-3 didapatkan massa benda (m1) adalah (
388,90 ± 0,05 ) gram dan massa benda ( m2) adalah ( 132,70 ± 0,05 ) gram
sehingga didapatkan koefesien gesek statisnya adalah 0,34. Selain itu,
didapatkan pula ketidakpastian koefesien gesek statisnya yaitu 0,00013
dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,34 ± 0,04% ).
Selanjutnnya pada permukaan karet pada data ke-1 didapatkan
massa benda (m1) adalah ( 109,50 ± 0,05 ) gram dan massa benda ( m2)
adalah ( 67,00 ± 0,05 ) gram sehingga didapatkan koefesien gesek
statisnya adalah 0,61. Selain itu, didapatkan pula ketidakpastian koefesien
gesek statisnya yaitu 0,00067 dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,61 ±
0,11% ). Pada permukaan karet pada data ke-2 didapatkan massa benda

49
(m1) adalah ( 154,90 ± 0,05 ) gram dan massa benda ( m2) adalah ( 95,90 ±
0,05 ) gram sehingga didapatkan koefesien gesek statisnya adalah 0,62.
Selain itu, didapatkan pula ketidakpastian koefesien gesek statisnya yaitu
0,00050 dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,62 ± 0,08% ). Pada
permukaan karet pada data ke-3 didapatkan massa benda (m1) adalah (
198,80 ± 0,05 ) gram dan massa benda ( m2) adalah ( 114,40 ± 0,05 ) gram
sehingga didapatkan koefesien gesek statisnya adalah 0,57. Selain itu,
didapatkan pula ketidakpastian koefesien gesek statisnya yaitu 0,00034
dan ketidakpastian relatifnya adalah ( 0,57 ± 0,06% ).
Dari data perhitungan diatas dapat diketahui bahwa gaya gesek
benda kecepatannya dipengaruhi oleh permukaan yang dilewatinya. Suatu
permukaan yang berbeda akan berpengaruh terhadap kecepatan benda.
Jika permukaannya kasar, maka sudutnya lebih besar namun jika
permukaannya halus, maka sudutnya lebih kecil.
Contoh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu merugikan dan menguntungkan. Gaya gesek yang
merugikan diantaranya adalah : gaya gesekan antara mesin mobil dan
kopling yang menimbulkan poros yang berlebihan sehingga mesin mobil
cepat rusak karena aus, gaya gesekan antara mobil dan udara dapat
menghambat gerak mobil, dan gaya gesekan antara ban kendaraan dengan
jalan mengakibatkan ban menjadi tipis.
Selanjutnya contoh gaya gesekan yang menguntungkan
diantaranya adalah : gaya gesek antara kaki dengan permukaan jalan
mengakibatkan kita dapat berjalan, jika permukaan jalanan licin tanpa
gesekan maka akan tergelincir, gaya gesek pada rem dapat memperlambat
kendaraan, dan gaya gesek dengan menggosokkan kedua tangan dapat
menghangatkan tangan.
Adapun kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam percobaan
bidang miring adalah kurang telitinya dalam mengukur sudut
menggunakan busur derajat, kesalahan saat meletakkan bidang miring

50
pada papan dan saat menggeser kertas morse, serta kurang telitinya dalam
membaca neraca Ohaus 2610.

51
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada benda dan arahnya selalu
melawan arah gerak benda. Gaya gesek terjadi jika dua benda
bergesekan, yaitu permukaan kedua benda yang lain. Gaya gesek
dibedakan menjadi dua yaitu gaya gesek statis (Fs) merupakan gaya
gesek yang bekerja pada keadaan diam dan gaya gesek kinetis (Fk)
merupakan gaya gesek yang bekerja pada keadaan bergerak.
2. Dalam percobaan ini, kita dapat menentukan koefesien gesek statis
pada bidang miring dengan rumus : koefesien gesek statis sama dengan
tan θ, sehingga didapatkan hasil koefesien gesek statis pada permukaan
plastik berturut-turut adalah 0,36, 0,40, dan 0,40. Pada permukaan
karet berturut-turut adalah 0,70, 0,75, dan 0,71. Pada permukaan kayu
berturut-turut adalah 0,51, 0,53, dan 0,45. Selanjutnya pada sistem dua
benda, kita juga dapat menentukan koefesien gesek statis dengan
rumus : massa benda dua dibagi massa benda satu, sehingga
didapatkan hasil-koefesien gesek statis pada permukaan kayu-
aluminium berturut-turut adalah 0,27, 0,29, dan 0,28. Pada permukaan
plastik berturut-turut adalah 0,37, 0,38, dan 0,34. Pada permukaan
karet-aluminium adalah 0,61, 0,62, dan 0,57.

52

Anda mungkin juga menyukai