Anda di halaman 1dari 241

KATA PENGANTAR

Profil Kesehatan Provinsi Maluku merupakan salah satu media yang dapat
berperan dalam pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk di dalamnya kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan
minimal di bidang kesehatan, pencapaian target Millenium Development Goals
bidang kesehatan, serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik (BPS).
Profil Kesehatan Provinsi Maluku juga merupakan penyajian yang relatif
komprehensif terdiri dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan sumber daya
kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan.
Dengan demikian, kebutuhan terhadap data yang berkualitas menjadi sangat krusial.
Profil Kesehatan Provinsi Maluku menggunakan data yang bersumber dari pengelola
program di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Kabupaten/Kota serta
lintas sektor terkait. Data yang ditampilkan pada Profil Kesehatan Provinsi Maluku
Tahun 2012 dapat membantu kita dalam membandingkan capaian pembangunan
kesehatan antara satu kabupaten dengan kabupaten lain serta capaian
pembangunan kesehatan pada tahun 2012 dengan tahun-tahun sebelumnya.
Terkait dengan implementasi kebijakan Pengarusutamaan Gender Bidang
Kesehatan (PUGBK), Dinas Kesehatan Provinsi Maluku telah mendistribusikan format
profil dengan data terpilah menurut jenis kelamin yang bersumber dari Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, namun
mengingat ketersediaan data dari sumber data belum dapat terkompilasi dengan
baik, maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis gender
sesuai dengan format tersebut. Data terpilah berbasis gender dihdarapkan dapat
membantu proses identifikasi ada-tidaknya maupun besaran kesenjangan mengenai
kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait
dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang
kesehatan.

i
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusun Profil Kesehatan
Provinsi Maluku Tahun 2012 ini, kami mengucapkan terima kasih.

Ambon, Oktober 2013


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

dr. MEIKYAL PONTOH, M.Kes


NIP. 19631027 199703 2001

ii
SAMBUTAN SEKRETARIS DINAS KESEHATAN
PROVINSI MALUKU

Saya sangat mengapresiasi dengan hadirnya “Profil Kesehatan Maluku Tahun


2012” yang terbit untuk merespon tinnginya kebutuhan data dan informasi yang
cepat dan berkualitas. Di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi terkait
pemenuhan data dan informasi sebagai landasan pengambilan keputusan yang
evidence based. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku pada akhirnya berhasil menyusun
produk publikasi “Profil Kesehatan Maluku Tahun 2012”.
Saya menyadari, bukan hal mudah untuk dapat menyajikan data yang
berkualitas, sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Kendala yang dihadapi dalam
pengelolaan data dan informasi baik di tingkat puskesmas, kabupaten/kota maupun
provinsi berperan terhadap penyusunan Profil Kesehatan Maluku. Pemenuhan
kelengkapan data baik dari segi cakupan wilayah maupun indikator merupakan
masalah utama yang ditemui dalam rangka pemyusunan profil yang tepat waktu.
Selain itu, untuk penyusunan Profil Kesehatan Maluku diperlukan komitmen bersama
antara provinsi dan kabupaten/kota dalam mewujudkan penyediaan data yang
lengkap, akurat dan tepat waktu. Pengelola data dan informasi di tingkat provinsi
maupun kabupaten/kota juga harus menjadikan pengelolaan data dan informasi
sebagai komponen prioritas dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Saya sangat berharap dengan hadirmya “Profil Kesehatan Maluku Tahun
2012” ini, kebutuhan data dan informasi kesehatan di semua lini baik institusi
pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok
masyarakat lainnya dapat terpenuhi dengan baik. Profil Kesehatan ini juga
diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program
pembangunan kesehatan baik di provinsi maupun di kabupaten/kota yang berguna
bagi perencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.

iii
Melalui kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak, dalam hal ini pengelola data dan informasi di
tingkat provinsi, kabupaten/kota serta lintas sector yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Profil Kesehatan Maluku Tahun 2012. Semoga, Profil Kesehatan Maluku
di masa mendatang dapat menyajikan data yang berkualitas dan dapat terbit lebih
cepat.

Ambon, Oktober 2013


Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

Hasan Mulud, SH
NIP. 19621119 199103 1 005

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

SAMBUTAN SEKRETARIS DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR GRAFIK

DAFTAR TABEL

DAFTAR SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK


A. Keadaan Penduduk
B. Keadaan Pendidikan
C. Keadaan Kesehatan Lingkungan
D. Keadaan Perilaku Masyarakat

v
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Mortalitas
B. Status Gizi
C. Morbiditas
D. Dampak Kesehatan Akibat Bencana

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN


A. Pelayanan Kesehatan Dasar
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan
C. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
D. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
E. Perbaikan Gizi Masyarakat

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


A. Sarana Kesehatan
B. Tenaga Kesehatan
C. Pembiayaan Kesehatan

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah


rumah tangga dan kepadatan penduduk Provinsi Maluku Tahun
2012
Lampiran 2 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur, rasio
beban tanggungan, rasio jenis kelamin Provinsi Maluku Tahun
2012
Lampiran 3 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 4 Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melek
huruf menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 5 Persentase penduduk laki-laki dan perempuan 10 tahun ke atas
menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 6 Jumlah kelahiran menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku
Tahun 2012
Lampiran 7 Jumlah kematian bayi dan balita menurut jenis kelamin di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 8 Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur di Provinsi Maluku
Tahun 2012
Lampiran 9 Jumlah kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 10 Jumlah kasus baru TB Paru dan kematian akibat TB Paru
menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 11 Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BTA+
menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 12 Jumlah kasus dan kesembuhan TB Paru BTA+ menurut jenis
kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012

vii
Lampiran 13 Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 14 Jumlah kasus baru HIV, AIDS dan infeksi menular seksual (IMS)
lainnya menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 15 Persentase donor darah diskrining terhadap HIV menurut jenis
kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 16 Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 17 Jumlah kasus baru kusta menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 18 Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis
kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 19 Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut jenis
kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 20 Persentase penderita kusta selesai berobat menurut jenis
kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 21 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 22 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku
Lampiran 23 Jumlah kasus DBD menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku
Tahun 2012
Lampiran 24 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 25 Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 26 Bayi berat badan lahir rendah menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 27 Status gizi balita menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun
2012

viii
Lampiran 28 Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga
kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu nifas di Provinsi Maluku
Tahun 2012
Lampiran 29 Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 30 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE1 dan FE3 di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 31 Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatus risiko
tinggi/komplikasi ditangani menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 32 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu
nifas menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 33 Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 34 Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 35 Jumlah peserta KB baru dan KB aktif di Provinsi Maluku Tahun
2012
Lampiran 36 Cakupan kunjungan neonatus menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 37 Cakupan kunjungan bayi menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 38 Cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 39 Cakupan imunisasi DPT, HB dan campak pada bayi menurut
jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 40 Cakupan imunisasi BCG dan polio pada bayi menurut jenis
kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 41 Jumlah bayi yang diberi ASI EKSLUSIF menurut jenis kelamin di
Provinsi Maluku Tahun 2012

ix
Lampiran 42 Pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-23 bulan
keluarga miskin menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun
2012
Lampiran 43 Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 44 Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 45 Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut
jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 46 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat menurut
jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 47 Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat menurut
jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 48 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin
di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 49 Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan
gawat darurat (gadar) level I di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 50 Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 51 Desa/kelurahan terkena KLB yang ditangani <24 jam di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 52 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 53 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat
menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 54 Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan di Provinsi Maluku Tahun
2012
Lampiran 55 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar menurut
jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012

x
Lampiran 56 Cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin (Dan hampir
miskin) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 57 Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin (Dan hamper
miskin) menurut strata jenis kelamin menurut strata sarana
kesehatan, jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 58 Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan
gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku
Tahun 2012
Lampiran 59 Angka kematian pasien di rumah sakit di Provinsi Maluku Tahun
2012
Lampiran 60 Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit Provinsi Maluku
Tahun 2012
Lampiran 61 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 62 Persentase rumah sehat di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 63 Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 64 Persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang
digunakan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 65 Persentase keluarga menurut sumber air minum yang digunakan
di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 66 Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 67 Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM)
sehat di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 68 Persentase institusi dibina kesehatan lingkungannya di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 69 Ketersediaan obat di Provinsi Maluku Tahun 2012

xi
Lampiran 70 Jumlah sarana pelanyanan kesehatan menurut kepemilikan di
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 71 Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan labkes dan
memiliki 4 spesialis dasar di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 72 Jumlah posyandu menurut strata di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 73 Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 74 Jumlah tenaga medis di sarana kesehatan Provinsi Maluku Tahun
2012
Lampiran 75 Jumlah tenaga keperawatan di sarana kesehatan Provinsi Maluku
Tahun 2012
Lampiran 76 Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di sarana kesehatan Provinsi
Maluku Tahun 2012
Lampiran 77 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi di sarana
kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 78 Jumlah tenaga teknisi medis dan fisioterapis di sarana kesehatan
Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 79 Anggaran kesehatan di Provinsi Maluku Tahun 2012

xii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Jumlah Desa dan Kelurahan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.2 Piramida Penduduk Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.3 Grafik Beban Tanggungan Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.4 Persentase Angka Melek Huruf Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.5 Persentase Penduduk yang menyelesaikan Tingkat Pendidikan
Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.6 Cakupan Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Terhadap Air
Minum Yang Layak Di Provinsi Maluku Tahun 2009-2011
Grafik 2.7 Persentase Kepemilikan Jamban Sehat Di Provinsi Maluku Tahun
2012
Grafik 2.8 Jumlah Rumah Sehat Di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.9 Persentase Cakupan Tempat Umum Pengolahan Makanan
(TUPM) Yang Sehat Di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.10 Persentase Rumah Rangga Ber-PHBS di Provinsi Maluku Tahun
2012
Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup Di Provinsi
Maluku Tahun 2007-2012
Grafik 3.2 Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup Di Provinsi
Maluku Tahun 2011-2012
Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup Di Provinsi
Maluku Tahun 2007-2012
Grafik 3.4 Usia Harapan Hidup Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.5 Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Maluku Tahun 2010-
2012
Grafik 3.6 Prevalensi Status Gizi Balita Di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 3.7 Persentase Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Provinsi
Maluku Tahun 2012

xiii
Grafik 3.8 Sepuluh Besar Penyakit Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
Tahun 2012
Grafik 3.9 Sepuluh Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit
Tahun 2012
Garfik 3.10 Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Tahun 2012
Garfik 3.11 Angka Notifikasi Kasus / Case Notification Rate BTA + dan
Seluruh Kasus Per 100.000 Penduduk Di Provinsi MalukuTahun
2011-2012
Grafik 3.12 Angka penemuan kasus baru BTA positif CDR) Kab/Kota Tahun
2012
Grafik 3.13 Angka Penemuan Kasus/Case Detection Rate TB Paru BTA +
Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.14 Angka Kesuksesan/Success Rate Pengobatan TB Di Provinsi
Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.15 Jumlah Kasus Baru HIV Positif Di Provinsi Maluku Tahun 2008-
2012
Grafik 3.16 Jumlah Kasus Baru Penderita AIDS Di Provinsi Maluku Tahun
2008-2012
Grafik 3.17 Angka Kematian Akibat AIDS Di Provinsi Maluku Tahun 2008-
2012
Grafik 3.18 Grafik Kumulatif Kasus HIV dan AIDS Tahun 1994-Desember
2012
Grafik 3.20 Peta Kasus Kumulatif HIV/AIDS Di Provinsi Maluku Tahun 1994-
2012
Grafik 3.20 Persentase Kasus HIV dan AIDS Menurut Cara Penularan Tahun
1994- Desember 2012
Grafik 3.20 Jumlah Kasus Pneumonia Pada Balita Di Provinsi Maluku Tahun
2010-2012

xiv
Grafik 3.21 Angka Penemuan Kasus Baru/Newly Case Detection Rate Per
100.000 Penduduk Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.22 CDR Kusta Per Kab/Kota Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 3.23 Persentase Angka Prevalensi Penyakit Kusta Di Provinsi Maluku
Tahun 2009-2012
Grafik 3.24 Jumlah Kasus Diare yang ditangani Di Provinsi Maluku Tahun
2011 - 2012
Grafik 3.25 Jumlah Kasus Campak Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.26 Jumlah Kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) dan Acute Flacid
Paralysis Rate Per 100.000 Penduduk Di Provinsi Maluku Tahun
2010-2012
Grafik 3.27 Peta endemis itas malaria (API) per kab/kota 2012
Grafik 3.28 Jumlah Penemuan Dan Pengobatan Kasus Malaria Di Provinsi
Maluku Tahun 2009 – 2012

xv
DAFTAR SINGKATAN

ACLS : Advanced Cardiac Life Support


AFP : Acute Flaccid Paralysis
AHH : Angka Harapan Hidup
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
AKABA : Angka Kematian Balita
AKB : Angka Kematian Bayi
-Infant Mortality Rate (IMR)
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
-Infant Uterine Device (IUD)
AKI : Angka Kematian Ibu
-Maternal Mortality Rate (MMR)
AKN : Angka Kematian Neonatal
-Neonatal Mortality Rate
AMI : Annual Parasite Incidence
ASI Ekslusif : Pemberian Air Susu Ibu saja tanpa tambahan
makanan dan minuman lain kepada bayi sejak
lahir sampai usia 6 bulan
AVLOS : Average Length of Stay = Rata-rata lamanya
lamanya pasien dirawat)
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
BCG : Bacille Calmette Guerin
BOK : Bantuan Operasional Kesehatan
BOR : Bed Occupancy Ratio = angka penggunaan
tempat tidur
BPS : Badan Pusat Statistik
BTA+ : Basil Tahan Asam positif
BTO : Bed Turn Over
CBR : Crude Birth Rate = Angka Kelahiran Kasar

xvi
CDR : Case Detection Rate
CFR : Case Fatality Rate
CNR : Case Notification Rate
CR : Cure Rate = Angka Kesembuhan
DAK : Dana Alokasi Khusus
DBD : Demam Berdarah Dengue
DBK : Daerah yang Bermasalah Kesehatan
DO Rate : Drop Out Rate
DOTS : Directly Observed Treatment Shortcourse
DPT : Diphteri Pertusis Tetanus
DTPK : Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan
GDR : Gross Death Rate = Angka Kematian Umum
Hb : Haemoglobin
HIV : Human Immunodeficiency Virus
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IKOT : Industri Kecil Obat Tradisional
IMS : Infeksi Menular Seksual
IOT : Industri Obat Tradisional
IPM : Indeks Pembangunan Manusia
IR : Incidence Rate
ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut
IUD : Intra Uterine Device
Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jampersal : Jaminan Persalinan
K1 : Kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu
Hamil pertama kali pada masa kehamilan

xvii
K4 : Kontak minimal empat kali selama masa
kehamilan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal, yang terdiri atas minimal satu kali
kontak pada trimester pertama, satukali pada
trimester kedua dan duakali pada trimester ketiga
KB : Keluarga Berencana
KEP : Kurang Energi Protein
KF3 : Kunjungan Nifas; pelayanan kepada ibu nifas
sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d
3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke
VI termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta
persiapan dan/atau pemasangan KB pasca
persalinan
KIE : Komunikasi, Informasi dan Edukasi
KLB : Kejadian Luar Biasa
KN1 : Kunjungan Neonatus 1; pelayanan kesehatan
neonatal dasar. Kunjungan ke 1 (pertama) pada
6-24 jam setelah lahir
KN Lengkap : Kunjungan Neonatus Lengkap; pelayanan
kesehatan neonatal dasar meliputi ASI ekslusif,
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak
diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi
hepatitis B1 bila tidak diberikan pada saat lahir,
dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan
sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam
setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada 28 hari
setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan
maupun kunjungan rumah

xviii
Kunjungan Bayi : Kunjungan bayi umur 29 hari – 11 bulan di
sarana pelayanan. Setiap bayi memperoleh
memperoleh pelayanan keseahatan minimal 4 kali
yaitu satu kali pada umur 29 hari - 3 bulan, 1 kali
pada umur 6-9 bulan, 1 kali pada umur 9-11
bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3,
Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi
dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi
LOS : Length of Stay; Rata-rata lama perawatan
Seorang pasien
MDG : Millenium Development Goals
MOP : Metode Operatif Pria; cara kontrasepsi dengan
tindakan pembedahan pada saluran sperma
MOW : Metode Operatif Wanita; cara kontasepsi dengan
tindakan pembedahan pada saluran telur wanita
MP ASI : Makanan Pendamping Asi Susu Ibu
NCDR : Newly Case Detection Rate
NDR : Net Death Rate
OAT : Obat Anti Tuberkolosis
ODHA : Orang dengan HIV/AIDS
P4K : Program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi
PD3I : Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
PDBK : Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan
PHBS : Perilaku hidup bersih dan sehat
PKPR : Pelayanan kesehatan peduli remaja
PMS : Penyakit menular seksual
Polindes : Pondok bersalin desa

xix
POMP : Pemberian obat missal pencegahan program
untuk filariasis
PONED : Pelayanan emergensi obstetric dan neonatal
dasar
PONEK : Pelayanan emergensi obstetric dan neonatal
Komprehensif
Posbindu : Pos pembinaan terpadu
Poskesdes : Pos kesehatan desa
Posyandu : Pos pelayanan terpandu
PN (salinakes) : Persalinan oleh tenaga kesehatan
PSN : Pemberantasan sarang nyamuk
PTT : Pegawai Tidak Tetap
PUS : Pasangan usia subur
Puskesmas : Pusat kesehatan masyarakat
PWS KIA : Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan
anak
RDT : Rapid Diagnostic Test
RITL : Rawat inap tingkat lanjut
RITP : Rawat inap tingkat pertama
RJTL : Rawat jalan tingkat lanjut
SEARO : WHO South East Asia Regional Office
SPM : Standar Pelayanan Minimal
SR : Success Rate
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
TB : Tuberkolosis
TFR : Total Fertility Rate=Angka fertilitas total;jumlah
rata-rata anak yang dilahirkan setiap wanita
TN : Tetanus Neonaturum
TOGA : Tanaman obat keluarga

xx
TOI : Turn Over Interval=tenggang perputaran;
rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya
TPT : Tingkat pendidikan tertinggi
TT : Tetanus Toksoid
UCI : Universal Child Immunization; tercapainya
imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11
bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak
sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap
pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT,
4 dosis polio, 4 dosis hepatitis B, 1 dosis campak.
Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi
2 dosis TT. Untuk anak sekolah tingkat dasar
meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis
TT.
UHH : Usia Harapan Hidup; jumlah rata-rata usia yang
diperkirakan pada seseorang atas dasar angka
kematian pada masa tersebut yang cenderung
tidak berubah di masa mendatang
UKBM : Upaya Kesehatan Masyarakat Bersumberdaya
Masyarakat; Bentuk UKBM yang adalah
Poskesdes, Polindes, Pos UKK, Poskestren, TOGA,
Saka Bhakti Husada, dan lain-lain
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
VAR : Vaksin Anti Rabies
VCT : Voluntary, Counseling, and Testing
WHO : World Health Organization
WUS : Wanita Usia Subur; keadaan organ reproduksinya
berfungsinya dengan baik antara umur 20-45
tahun

xxi
BAB I
PENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 menyatakan bahwa Negara


bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layakdengan tujuan untukpeningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dengan demikian,
pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis.
Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yangbernaung dibawah
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) disebutkan bahwa salah satu hak asasi
manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan
derajat kesehatan setinggi-tingginya.Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Provinsi
Maluku dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan
tidak hanya berpihak pada kaum miskin, namun juga berorientasi pada
Pencapaian MDGs (Millenium Development Goals), sebagai wujud komitmen
global terhadap hak asasi manusia.
Dari 8 (Delapan) agenda pencapaian MDGs, 5 (lima)
diantaranyamerupakan upaya bidang kesehatan, yang terdiri dari
Memberantas kemiskinan dan kelaparan (Tujuan 1); Menurunkan angka
kematian anak (Tujuan 4); Menurunkan Angka Kematian Ibu (Tujuan 5);
Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit lainnya (Tujuan 6); Melestarikan
Lingkungan Hidup (Tujuan 7).Untuk mewujudkannya, Dinas Kesehatan
Provinsi Maluku melaksanakan pelayanan kesehatan dengan pendekatan
manajemen kesehatan berbasis gugus pulau dengan tetap mengacu pada
rencana tata rang wilayah Provinsi Maluku.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 1


Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku, pendekatan
pengembangan wilayah Provinsi Maluku dilakukan dengan pendekatan gugus
pulau yang pembagiannya berdasarkan kedekatan geografis, kesamaan
budaya, potensi sumber daya alam, kesamaan perekonomian dan
kecenderungan orientasi.
Sasaran Pola Pelayanan Kesehatan Sistem Gugus Pulau adalah untuk
mengatasi keterpencilan melalui prinsip kemandirian dengan jalan
mendekatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan kemampuan dan mutu
pelayanan, memperkuat jaringan pelayanan kesehatan termasuk upaya
rujukan serta manajemen pelayanan kesehatan, meningkatkan kemampuan
dan peran serta masyarakat dan meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam
upaya kesehatan. Dalam manajemen kesehatan berbasis gugus pulau,
Puskesmas Pusat Gugus berfungsi sebagai pusat rujukan kasus, pusat
pendidikan dan pelatihan, pusat logistik, pusat pemeliharaan, dan pusat
informasi.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Pasal 17ayat 1 menyebutkan bahwa Pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan
informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan kerjasama
lintas sektor. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan Pemerintah memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi
kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 2


Profil Kesehatan merupakan salah satu paket penyajian data/informasi
kesehatan yang lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya
kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya yang
diterbitkan setiap tahun. Data yang valid dan akurat menjadi unsur yang
sangat berpengaruh demi terwujudnya ketersediaan informasi kesehatan yang
berkualitas. Sejalan dengan penyusunan profil kesehatan, setiap tahunnya
Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Kabupaten/Kota telah menerbitkan Profil
Kesehatan yang merupakan salah satu media yang dapat berperan dalam
pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan termasuk
didalamnya kinerja dari penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal di bidang
kesehatan dan pencapaian target MDGs bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan juga merupakan penyajian yang relative
komprehensif terdiri dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber
daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang berhubungan dengan
kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Maluku merupakan data yang krusial dan
disusun berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dalam penyusunan profil diperlukan data yang evidence basedyang
memberikan informasi guna memantau dan mengevaluasi program
pembangunan kesehatan sehingga penyajian buku Profil harus dijelaskan
dengan detail yang jelas dalam bab-bab berikut:
Bab I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang
diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012 beserta
sistematika penyajiannya.
Bab II : Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran
umum, yang meliputi kependudukan, perekonomian dan lingkungan fisik serta
perilaku penduduk yang berkaitan dengan kesehatan.
Bab III : Situasi derajat kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang
berbagai indikator derajat kesehatan, yang mencakup tentang angka
kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 3


Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang Upaya
kesehatan yang merupakan pelaksanaan program pembangunan di bidang
kesehatan.Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu
meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan
kesehatan rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat.
Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang
sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2012. Gambaran
tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana/fasilitas
kesehatan, sarana produksi/distribusi obat dan perbekalan kesehatan, institusi
pendidikan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan
Bab VI : Penutup. Bab ini menyajikan tentang pentingnya informasi
kesehatan ini karena dapat menginformasikan pencapaian hasil pelaksanaan
program selama tahun berjalan.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 4


BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

Provinsi Maluku terletak antara 20 30’ -90 Lintang Selatan dan 1240-1360
Bujur Timur yang berbatasan dengan Laut Seram di sebelah utara, Lautan
Indonesia dan Laut Arafura di sebelah selatan, Provinsi Papua di sebelah
Timur dan Laut Sulawesi disebelah Barat.
Provinsi Maluku dikenal dengan “Provinsi Seribu Pulau” dengan jumlah
pulau sebanyak 559 pulau. Data Maluku Dalam Angka 2012 menyebutkan luas
wilayah Provinsi Maluku adalah 581.376 km2yang terdiri dari luas lautan
527.191 km2 dan luas daratan 54.185km2. Hal ini berarti 90% dari wilayah
Maluku adalah lautan. Secara administratif wilayah Provinsi Maluku terbagi
atas 9 Kabupaten yaitu Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur,
Seram Bagian Barat, Buru, Buru Selatan, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara
Barat, Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya dan 2 Kota yaitu Kota Ambon
dan Kota Tual.
Data Maluku Dalam Angka Tahun 2012 menyebutkan wilayah Provinsi
Maluku meliputi 118 Kecamatan, 1.135 desa dan 34 kelurahan, sementara
Data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 wilayah Maluku
meliputi 1.123 desa dan 33 kelurahan. Rincian pembagian wilayah administrasi
pemerintahan per Kabupaten/Kota tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 2.1.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 5


GRAFIK 2.1
JUMLAH DESA DAN KELURAHAN
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
250
240
230
220
210 195
200
190 172
180
170
160 143
150
140
130 117 117
120
110 Desa
100
82 80 86
90 75 Kelurahan
80
70
60
50
40 30 26
30 20
20
10 6 0 0 0 0 3 1 1 2 0
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berikut ini disajikan gambaran umum Provinsi Maluku Tahun 2012 yang
meliputi keadaan penduduk, keadaan sosial budaya, dan keadaan lingkungan.

A. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Maluku berdasarkan Maluku Dalam Angka Tahun
2010 mencapai 1.504.994 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Sesuai hasil proyeksi, penduduk Maluku sebanyak 1.533.506 jiwa
pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 1.608.786 jiwa pada tahun 2012.
Namun jika dibandingkan dengan Laporan Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2012 terdapat perbedaan, dimana jumlah penduduk
Maluku pada tahun 2012 sebanyak 1.663.906 jiwa.Perbedaan ini disebabkan
perhitungan jumlah penduduk oleh BPS Provinsi dilakukan berdasarkan
proyeksi penduduk, sedangkan kantor BPS Kabupaten menghitung
berdasarkan proyeksi dan data kependudukan.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 6


Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan
dalam bentuk piramida penduduk. Piramida bagian kiri menunjukkan
banyaknya penduduk laki-laki dan piramida bagian kanan menunjukkan jumlah
penduduk perempuan. Piramida tersebut menggambarkan struktur penduduk
yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur penduduk
ini dapat dipergunakan menjadi dasar kebijakan bagikependudukan, sosial,
budaya, dan ekonomi. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun
2012 disusun piramida penduduk yang dapat dilihat pada Grafik 2.2.

GRAFIK 2.2
PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

10,492 75+ 11,375


9,42670 - 74 10,227
12,65465 - 69 12,909
19,605 60 - 64 20,297
24,976 55 - 59 25,319
35,589 50 - 54 36,013
40,507 45 - 49 42,403
46,326 40 - 44 47,087
51,577 35 - 39 54,821
62,465 30 - 34 63,167
71,669 25 - 29 72,433
73,565 20 - 24 73,491
80,844 15 - 19 79,588
92,414 10 - 14 88,646
97,449 5-9 93,138
104,891 0-4 98,543

perempuan laki-laki
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 7


Pada grafik 2.2 dapat ditunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak daripada perempuan. Dari 1.663.906 jiwa penduduk Maluku,
penduduk berusia 0-14 tahun sebanyak 575.081 jiwa dengan rincian laki-laki
sebanyak 294.754 jiwa (17,71%) dan perempuan sebanyak 280.327 jiwa
(16,85%), yang berusia produktif (15-64 tahun) sebanyak 1.021.742 jiwa,
dengan rincian laki-laki sebanyak 507.123 jiwa (30,48%) dan perempuan
sebanyak 514.619 jiwa(30,93%) dan yang berusia tua (≥ 65 tahun) sebanyak
67.083 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 32.572 jiwa (1,96%) dan
perempuan sebanyak 34.511 jiwa (2.07%).
Struktur penduduk Provinsi Maluku diatas termasuk struktur penduduk
muda. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-14
tahun), walaupun jumlah kelahiran telah menurun dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya dan angka harapan hidup semakin meningkat yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Badan piramida
membesar, ini menunjukkan banyaknya usia produktif baik laki-laki maupun
perempuan. Jumlah penduduk usia tua juga cukup besar. Hal ini dapat
dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan hidup, kondisi ini
mengharuskan adanya kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena
golongan penduduk ini relative tidak produktif.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju
Pertumbuhan Penduduk (LPP) sangat berguna untuk memperkirakan jumlah
penduduk di masa yang akan datang. Angka pertumbuhan penduduk Maluku
di 11 Kabupaten/Kota sangat bervariasi dan penyebarannya tidak merata.
Dengan adanya pemekaran Kabupaten/Kota, prediksi laju pertumbuhan
penduduk pada tahun 2010 – 2015 mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2000 – 2010, tercatat Kabupaten Maluku Tengah yang lebih
tinggi laju pertumbuhan penduduknya dibandingkan kabupaten/kota yang lain
yaitu 23,33%.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 8


Penurunan laju pertumbuhan penduduk ini dimungkinkan karena berhasilnya
program promosi kesehatan dan keluarga berencana dengan harapan tidak
hanya menurunkan angka fertilitas tetapi diharapkan juga ikut meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan MDA 2012, tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Maluku
rata-rata adalah 30 jiwa per km2, dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota
Ambon yaitu mencapai 940 jiwa per km2, sedangkan tingkat kepadatan
terendah di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yaitu 11 jiwa per km2.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering
diggunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah Angka Beban
Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan adalah angka
yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif
(umur dibawah 15 tahun dan umur 65 tahun ke atas) dengan banyaknya
orang yang termasuk umur produktif (15-64 tahun). Secara kasar
perbandingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban
tanggungan umur produktif terhadap umur non-produktif. Semakin tinggi rasio
beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk non-produktif yang
ditanggung oleh penduduk usia produktif.
Angka beban tanggungan Provinsi Maluku pada tahun 2010 sebesar
62,89, meningkat menjadi 67,20 pada tahun 2011 dan meningkat menjadi
86,15%. Hal ini menunjukkan bahwa usia non produktif yang ditanggung oleh
usia produktif di Maluku semakin tinggi. Persentase beban tanggungan
tertinggi adalah Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 304,58 sementara beban
tanggungan terendah yaitu Kota Ambon sebesar 53,91%. Angka beban
tanggungan dapat dilihat pada grafik 2.3atau pada lampiran tabel 2.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 9


GRAFIK 2.3
RASIO BEBAN TANGGUNGAN PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

100.00
90.00 86.15
80.00
67.20
70.00 62.89
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

B. Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia
yang terus berkembang, hal ini sejalan dengan karakter manusia yang
memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala hal. Kondisi pendidikan
merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur indeks
pembangunan manusia suatu negara, oleh sebab itupendidikan memiliki peran
penting dalam proses pembangunan. Laju perubahan sebagai akibat dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus disejajarkan dengan
penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kemudian
menjadi pelopor utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia.
Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang merupakan
syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 10


Salah satu indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH) yaitu
persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan
menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari.
AMH berguna untuk : (1) Mengukur keberhasilan program-program
pemberantasan buta huruf, terutama di daerah perdesaan yang masih tinggi
jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD, (2)
Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap
informasi dari berbagai media, dan (3) Menunjukkan kemampuan untuk
berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Oleh karena itu, angka melek huruf
berdasarkan kabupaten/kota mencerminkan potensi perkembangan intelektual
sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012,
selama kurun waktu 3 tahun terakhir seperti yang tergambar dalam Grafik 2.4,
persentase penduduk berumur 10 (sepuluh) tahun ke atas yang melek huruf
meningkat dari tahun ketahun yakni 33.17% pada tahun 2010, 29,63% pada
tahun 2011 dan meningkat menjadi 41.03 pada tahun 2012. Pada tabel 4
Profil Dinas Kesehatan dapat dilihat AMH yang paling rendah terdapat di
Kabupaten Kepulauan Aru yaitu sebesar 2,58%, diikuti oleh Kabupaten Seram
Bagian Timur sebesar 2,68%.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 11


Grafik 2.4
PERSENTASE ANGKA MELEK HURUFPROVINSI MALUKU
TAHUN 2010-2012

50

41.03
39.63
40
33.17

30

20

10
2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Dari data Kab/Kota yang masuk, persentase penduduk Maluku yang


berusia 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang
ditamatkan, dapat dilaporkan bahwa lulusan SD/Sederajat yang paling rendah
terdapat di Kota Tual yaitu 13.160 Orang, sedangkan tamatan SLTP/sederajat
terendah terdapat di Seram Bagian Timur yaitu 6.870 orang, untuk tamatan
SLTA/sederajat terendah terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur yakni
4.518 orang. Tamatan Akademi/Diploma terendah terdapat di Kabupaten
Seram Bagian Timur yaitu yaitu 794, sama halnya pula dengan tamatan
univeristas, Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan Kabupaten dengan
tamatan terendah yaitu 634 orang. Persentase tingkat pendidikan di Provinsi
Maluku dapat dilihat pada grafik 2.5 atau pada lampiran tabel 5.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 12


GRAFIK 2.5
PERSENTASE PENDUUDK YANG MENYEESAIKAN TINGKAT
PENDIDIKAN PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

50.00

40.00 30.78 29.54


30.00
15.51
20.00 11.27
6.70 3.69
10.00 2.51

0.00

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

C. Keadaan Kesehatan Lingkungan


Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat
perhatian khusus karena memiliki peranan penting dalam menilai kesehatan
masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan
genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan
masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan
indikator-indikator sepertiakses terhadap air bersih dan air minum berkualitas
dan akses terhadap sanitasi layak.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 13


1. Sarana Air Bersih yang Digunakan dan Akses Air Minum
Berkualitas
Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk
memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals
(MDGs) yaitu dengan memastikan kelestarian lingkungan hidup dan
mengurangi hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses
berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015.
Amanat Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
yang selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun
2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum disebutkan bahwa
(1) Air minum yang dihasilkan dari SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) yang
digunakan oleh masyarakat pengguna/pelanggan harus memenuhi syarat
kualitas (fisik, bilogi dan kimia) berdasarkan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan; (2) air minum
yang tidak memenuhi syarat kualitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilarang didistribusikan kepada masyarakat.
Adapun cakupan rumah tangga yang akses terhadap air minum yang
layak per Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku meningkat dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2012 yakni sebesar 11,72%, pada tahun 2010
meningkat menjadi 66,02% pada tahun 2011 dan meningkat lagi menjadi
82,90,% pada tahun 2012, seperti yang terlihat pada grafik 2.6 atau pada
lampiran tabel 65

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 14


GRAFIK 2.6
CAKUPAN RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP
AIR MINUM YANG LAYAK DI PROVINSI MALUKU
TAHUN 2009-2011

90.00 82.94
80.00
70.00 63.01
60.00 50.10 52.50
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

2. Sarana dan Akses Terhadap Sanitasi Dasar


Akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu pondasi
inti dari masyarakat yang sehat. Air Bersih dan Sanitasi yang baik merupakan
salah satu elemen penting yang menunjang dan mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat.
Secara Nasional, persentase rumah tangga menurut akses terhadap
pembuangan tinja layak sesuai MDGs adalah 55,5%. Sedangkan cakupan
penduduk yang menggunakan jamban sehat per Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku pada tahun 2012 dari 210.582 keluarga yang diperiksa terdapat
155.049 keluarga yang memiliki jamban (73.63%), dan sebanyak 101.040
(65.17%) keluarga yang memiliki jamban sehat. Kabupaten Maluku Tenggara
Barat menempati posisi teratas dengan keluarga yang memiliki jamban sehat
sebanyak 100%, sedangkan Kabupaten Seram Bagian Barat menempati posisi
terendah yaitu hanya 5,76% keluarga yang memiliki jamban sehat. Hal ini
dapat dilihat pada grafik 2.7 atau pada lampiran tabel 66.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 15


GRAFIK 2.7
PERSENTASE KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
95.99 100
100.00 92.49
85.49
90.00
80.00 71.12
63.22 66.32
70.00
60.00
50.00 35.57
40.00
30.00 21.67
20.00 5.76
10.00
-

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

3. Rumah Sehat
Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia, oleh karena itu
keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan teratur sangat diperlukan
agar fungsi dan kegunaan suatu perumahan benar-benar bersifat tehnis dan
terencana. Baik dari segi pelaksanaan pengawasan maupun pengendalian
guna melindungi penghuni rumah serta masyarakat sekitarnya dari bahaya
atau gangguan kesehatan.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 16


Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaen/Kota cakupan penduduk
yang menggunakan rumah sehat per Kabupaten/Kota pada tahun 2012 di
Provinsi Maluku dari 205.691 rumah yang diperiksa, terdapat 110.011 unit
rumah yang sehat atau 53,5%. Persentase rumah sehat yang paling tinggi
terdapat di Kota Ambon dari 48.283 rumah yang diperiksa sebanyak 39.018
(80,81%), dan yang paling rendah adalah adalah Kabupaten Seram Bagian
Timur dari 3.437 rumah yang diperiksa terdapat 799 (23,25%). Hal ini dapat
dilihat pada grafik 2.8 atau pada lampiran tabel 62.

GRAFIK 2.8
JUMLAH RUMAH SEHAT
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
100 100
100.00 95.06
89.34 90.45
90.00 80.81
80.00 75.43
71.62 69.5169.71
66.06
70.00
60.00 53.20 55.40

50.00 42.94 40.05


36.09 36.96
40.00 33.46
30.00 23.25
19.81
20.00
8.48
10.00 -
-

Jumlah yang diperiksa Jumlah yang sehat

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 17


4. Pengawasan dan Penyehatan Tempat Pengolahan Makanan
(TPM) yang sehat dan Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum
(TTU)
Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena
makanan maupun tempat yang aman akan melindungi dan mencegah
terjadinya berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu peran higienis sanitasi
menjadi penting sebagai pengendalian terhadap kebersihan makanan,
manusia, tempat dan perlengkapannya yang mungkin terkontaminasi sehingga
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Di Indonesia di
kenal dengan standar dan persyaratan kesehatan, sedangkan di tingkat
Internasional dikenal dengan Standar Codex WHO dan FAO.
Adapun cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang sehat di
Provinsi Maluku pada tahun 2012 capaian tertinggi yaitu Hotel, dari 173 yang
diperiksa terdapat 143 (82,66%) hotel sebagai tempat pengolahan makanan
yang sehat dan terendah adalah pasar dari 1.017 yang diperksa terdapat 23
(35,38%). Hal ini dapat dilihat pada grafik 2.9 atau pada lampiran tabel 67.

GRAFIK 2.9
PERSENTASE CAKUPAN TEMPAT UMUM PENGOLAHAN MAKANAN
(TUPM) YANG SEHAT DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

90.00 82.66

80.00 68.40
70.00 61.36
60.00
50.00
35.38
40.00
30.00
20.00
10.00
-
HOTEL RESTORAN PASAR TUPM LAINNYA

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 18


5. Keadaan Perilaku Masyarakat
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang
mempengaruhi derajat kesehatan, berikut ini disajikan salah satu indikator
yang ikut mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).Keluarga mempunyai peran penting dalam
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Karena di dalam keluarga terjadi
komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting
dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan
sehat sejak dini di dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan
aktif dalam setiap upaya kesehatan di masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar ikut berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang
mandiri sehingga tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam menggerakkan masyarakat untuk hidup
sehat.
Pada tahun 2012 di Provinsi Maluku, dari 167.801 rumah tangga yang
dipantau, rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 70.832
rumah tangga (42.39%). Kota Ambon menempati posisi teratas yaitu sebesar
60,80% dan yang paling rendah adalah Kabupaten Seram Bagian Timur hanya
3,24%, secara rinci disajikan pada grafik 2.10 atau dapat dilihat pada lampiran
tabel 61.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 19


GRAFIK 2.10
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER-PHBS DI PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

90.00
80.00
70.00 77.82
60.00
50.00 60.80 63.28
40.00 55.79
48.62 46.64
30.00 39.12
20.00 30.97
10.00 14.44 3.24 14.90
-

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 20


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Indikator yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan


masyarakatyaitu indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian),
status gizi dan morbiditas (kesakitan). Angka Mortalitas terdiri atas angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Morbiditas; Angka Kesakitan beberapa penyakit serta status gizi
pada balita dan dewasa.
Indikator-indikator tersebut dipengaruhi oleh akses terhadap pelayanan
kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, sarana prasarana dan
pembiayaan kesehatan. Faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah ekonomi,
pendidikan, lingkungan sosial dan perilaku. Angka ini dapat digunakan untuk
perencanaan bidang kesehatan.

A. Mortalitas (Angka Kematian)


Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa
penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini
yaitu angka kematian pada bayi (AKB), balita (AKABA) dan ibu (AKI).

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang
dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi
merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 21


AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun nasional.
Selain itu, program-program kesehatan di Indonesia banyak yang
menitikberatkan pada upaya penurunan AKB.
Grafik 3.1 menunjukkan trend Angka Kematian Bayi baik di tingkat
Nasional maupun Provinsi Maluku.Terjadi penurunan AKB di Provinsi Maluku
selama 6 tahun terakhir yakni 53 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2007
menjadi 14.26 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2012. Bila dibandingkan
dengan AKB Nasional, maka AKB Maluku berada dibawah AKB Nasional dari
tahun 2008-2012.
GRAFIK 3.1
ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2007-2012

60.00
53.00
(Per 1000 Kelahiran Hidup)

50.00

40.00
AKB Nasional
26.90 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00
30.00 AKB Maluku
Target MDG's
2015, 23 Target MDG's 2015
20.00
17.00
14.20 13.00 14.00 14.26
10.00

-
2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Terjadinya penurunan Angka Kematian Bayi di Provinsi Maluku


dipengaruhi berbagai hal diantaranya meningkatnya jumlah dokter dan bidan
yang dilatih dalam pelatihan teknis seperti Pelatihan Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Asuhan Persalinan Normal (APN) dan
lainnya, sehingga dokter dan bidan mampu menangani kasus.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 22


Selain itu di beberapa Kabupaten khususnya daerah yang jauh dari pelayanan
kesehatanseperti di Maluku Tenggara Barat dan Seram Bagian Timur telah
terbentuk Rumah Tunggu sehingga akses pelayanan kesehatan pada ibu hamil
lebih dekat. Secara lengkap data/informasimengenai Angka Kematian Bayi
Kabupaten/Kotadapat dilihat pada tabel 7.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun, yang dinyatakan sebagai angka kematian per
1000 kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan risiko terjadinya kematian
pada fase antara kelahiran dan sebelum umur lima tahun.
Millennium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif
AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai >140 per 1.000 KH, tinggi dengan nilai
71-140 per 1.000 KH, sedang dengan nilai 20-70 per 1.000 KH, dan rendah
dengan nilai <20 per 1.000 KH.
Grafik 3.2 menunjukkantrend AKABA dari tahun 2011-2012 yang
memperlihatkan terjadi peningkatan AKABA yakni 12 per 1.000 KH pada tahun
2011 menjadi 25.59 pada tahun 2012. Bila dibandingkan dengan nilai normatif
AKABA maka AKABA Maluku berada pada kategori sedang.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 23


GRAFIK 3.2
ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012

35
Target MDG's
(Per 1000 Kelahiran Hidup)

30 2015, 32

25 AKABA, 25.59

20 AKABA
AKABA, 12
15 Target MDG's
2015
10

-
2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Peningkatan AKABA tahun 2011-2012 di Provinsi Maluku terjadi karena


pada tahun 2011 sebagian Puskesmas tidak melakukan audit kematian balita
sehingga ada kematian balita yang tidak dilaporkan. Sedangkan pada tahun
2012 Puskesmas melakukan audit kematian sehingga kasus kematian balita
yang dilaporkan meningkat.

3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan
atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 24


AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan
kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum,
pendidikan dan pelayanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan.
Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya
indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Angka Kematian Ibu
bersama Angka kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan
pembangunan pada sektor kesehatan.
Grafik 3.3 menunjukkan trend AKI selama 6 tahun terakhir mulai tahun
2007 sampai tahun 2012. Grafik memperlihatkan adanya penurunan dari
tahun 2007 sebesar 369 per 100.000 KH menjadi 244.68 per 100.000 KH pada
tahun 2010. Meskipun demikian AKI Maluku masih diatas AKI Nasional. Secara
lengkap informasi mengenai kematian ibu dapat dilihat pada lampiran tabel 8.

GRAFIK 3.3
ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2007-2012

800 Target MDG's


(Per 100.000 Kelahiran Hidup)

700 2015, 102


600
Target MDG's 2015
500 369
319 325 AKI Maluku
288 264
400 244.68 AKI Nasional
300
200
228 226 226 226 226 226
100
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 201

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 25


Sama seperti penurunan AKB, penurunan AKI di Provinsi Maluku juga
dipengaruhi berbagai hal diantaranya meningkatnya jumlah dokter dan bidan
yang dilatih dalam pelatihan teknis seperti Pelatihan Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Asuhan Persalinan Normal (APN) dan
lainnya, sehingga dokter dan bidan mampu menangani kasus. Selain itu di
beberapa Kabupaten khususnya daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan
seperti di Maluku Tenggara Barat dan Seram Bagian Timur telah terbentuk
Rumah Tunggu sehingga akses pelayanan kesehatan pada ibu hamil lebih
dekat.

4. Usia Harapan Hidup (UHH)


Selain AKI dan AKB, Usia Harapan Hidup (UHH) juga digunakan untuk
menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik kabupaten/kota,
provinsi, maupun negara. UHH juga menjadi salah satu indikator yang
digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Adanya
perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada
sektor kesehatan dapat dilihat dari adanya peningkatan Usia Harapan Hidup.
Perbaikan pelayanan kesehatan tergambar dari meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat yang dapat diukur di AKI/AKABA/AKB dan perbaikan
gizi masyarakat.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 26


GRAFIK 3.4
USIA HARAPAN HIDUP
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
67.90
67.81
67.80
67.7
67.70

67.60

67.50
67.40
67.40

67.30

67.20

67.10
2010 2011 2012

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, 2012

Grafik 3.4 menunjukkan trend Usia Harapan Hidup di Provinsi Maluku


selama tahun 2010-2012 yang memperlihatkan peningkatan usia harapan
hidup. Pada tahun 2010 UHH di Provinsi Maluku adalah 67,40 tahun,
meningkat menjadi 67,7 tahun pada tahun 2011 dan 67,81 tahun pada tahun
2012.
Meningkatnya UsiaHarapan Hidup di Provinsi Maluku dipengaruhi oleh
meningkatnya derajat kesehatan antara lain menurun Angka Kematian Balita,
Angka Kematian Ibu. Selain itu dipengaruhi juga oleh peningkatan anggaran
kesehatan seperti Jamkesmas dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 27


5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dihitung dari 3 (tiga) dimensi
dasar pembangunan manusia yaitu kesehatan yang diukur dengan Usia
Harapan Hidup, pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf pada
orang dewasa dan rata-rata lama sekolah, serta standar kehidupan yang layak
diukur dengan pengeluaran riil per kapita.
Grafik 3.5 berikut ini menyajikan capaian IPM di Provinsi Maluku tahun
2010 sampai dengan tahun 2012 yang memperlihatkan IPM tahun 2012
sebesar 71,41 lebih rendah dibandingkan tahun 2011yakni sebesar 71,42 dan
tahun 2011 sebesar 71,87.

GRAFIK 3.5
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
72.00

71.90 71.87

71.80

71.70

71.60

71.50
71.42 71.41
71.40

71.30

71.20

71.10
2010 2011 2012

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, 2012

IPM dikategorikan dalam 3 tingkat, yaitu IPM Tinggi (IPM ≥ 80),


Sedang (IPM 50-79,99) dan IPM rendah (IPM < 50). Berdasarkan kategori
tersebut IPM Provinsi Maluku berada pada IPM sedang.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 28


B. Status Gizi
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya
dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita dapat diukur
berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variable umur,
BB, dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri yaitu BB
menurut Umur (BB/U), TB menurut Umur (TB/U) dan BB menurut Tinggi
Badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara
umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang
sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan
umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat
disebabkan oleh tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit
infeksi lain (akut). Dengan menggunakan indikator antropometri, status gizi
balita di Provinsi Maluku tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 3.6 berikut ini.

GRAFIK 3.6
PREVALENSI STATUS GIZI BALITA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

GIZI BURUK, 0.20


GIZI KURANG, GIZI LEBIH, 1.10
5.70

GIZI BAIK, 93.00

GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 29


Pada grafik 3.6 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 di Provinsi Maluku
terdapat 1.10% balita berstatus gizi lebih, 93% balita berstatus gizi baik.
Sedangkan 5.70% balita berstatus gizi kurang dan 0,20% berstatus gizi buruk.
Hal ini dapat dilihat pada lampiran tabel 27.

1. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam
pertama setelah lahir. BBLR merupakan salah satu faktor utama yang
berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. Dapat dilihat pada
grafik 3.7 yang menunjukkan persentase BBLR di Provinsi Maluku Tahun2012

GRAFIK 3.7
PERSENTASE BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

1.80% 1.64%
1.60% 1.49%

1.40% 1.13%
1.20%
1.00% 2010
0.80% 2011
0.60% 2012

0.40%
0.20%
0.00%
2010
2011
2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 30


Berdasarkan gambar 3.7 dapat dilihat bahwa persentase BBLR pada
tahun 2010 sebesar 1,13%, meningkat menjadi 1.64% pada tahun 2011 dan
menurun menjadisebesar 1,49% pada tahun 2012.Penurunan BBLR di Provinisi
Maluku

C. Morbiditas (Angka Kesakitan)


Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden
maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas
juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.

1. Pola Penyakit
10 Penyakit terbanyak di Rumah Sakit
Pola penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tahun
2012 dapat dilihat pada grafik 3.8

GRAFIK 3.8
SEPULUH BESAR PENYAKIT PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

Vulnus Laceratum 422

Penyakit Sistem Kemih Lainnya 561


TB Paru BTA (+) 807
Hipertensi 887

Penyakit Pulpa & Periapikal 1,269

Dyspepsia 1,400

Cedera YDT lainnya,YTT daerah badan… 1,484

Malaria 1,585

Diare/GEA 2,039

ISPA 2,395

- 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 31


Dari grafik 10 penyakit di atas, Infeksi Saluran Pernapasa Akut (ISPA)
menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di
Provinsi Maluku Tahun 2012 sebanyak 2395 kasus. Selanjutnya diikuti oleh
Diare sebanyak 2039 kasus dan Malaria sebanyak 1585 kasus.
Grafik 10 jenis penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan terlihat pada
grafik 3.9

GRAFIK 3.9
SEPULUH BESAR PENYAKIT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

Pneumonia 214

Vulnus Laceratum 327

Febris 562

TB Paru BTA (+) 617

Cedera YDT lainnya,YTT Daerah badan… 798

Hipertensi 1,169

Malaria 1,415

Dyspepsia 1,479

Diare/GEA 1,677

ISPA 1,848

- 200 400 600 800 1,0001,2001,4001,6001,8002,000

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus penyakit terbanyak pada
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Tahun 2012 yaitu penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut sebanyak 1848 kasus. Kemudian diikuti penyakit Diare
sebanyak 1677 kasus dan Dyspepsia sebanyak 1479 kasus. Gambaran pola
penyakit di Rumah Sakit memperlihatkan penyakit infeksi masih mendominasi
angka kesakitan masyarakat Maluku. Hal ini menunjukkan sanitasi lingkungan
dan kebersihan perorangan perlu ditingkatkan lagi.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 32


10 Penyakit terbanyak di Puskesmas
Sejak tahun 2009, Penyakit ISPA merupakan penyakit terbanyak di
Puskesmas Provinsi Maluku. Pada tahun 2009 penyakit ISPA sebesar 27%,
pada tahun 2010 masih menjadi urutan pertama yaitu 31,02%,pada tahun
2011terjadi peningkatan menjadi 38,43%.
Untuk tahun 2012 ISPA tetap di urutan pertama dengan 269.879 kasus
(47,88%), disusul Penyakit Otot dan Sendi sebanyak 62.667 kasus (11,11%)
dan Gastritis sebanyak 31.271 kasus (5,54%) seperti yang terlihat pada grafik
3.10

GRAFIK 3.10
SEPULUH BESAR PENYAKIT DI PUSKESMAS
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

Lainnya 6,269

Penyakit kulit Alergi 1,217

Penyakit kulit infeksi 1,555

Diare 2,623

Malaria 2,720

Bronchitis 2,849

Penyakit pada Sistem otot 3,117

Gastritis 3,127

Hipertensi 6,267

ISPA 26,988

- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 33


2. Penyakit Menular

2.1 Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria
dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Tuberkulosis Paru
juga merupakan salah satu emerging diseases Indonesia termasuk ke dalam
kelompok high burden countries, menempati urutan ketiga setelah India dan
China berdasarkan laporan WHO tahun 2009.
Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS
(Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam
penanggulangan TB dan terbukti sebagai strategi penanggulangan yang
secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdirti dari 5 komponen
kunci, yaitu : 1)Komitmen politis, 2)Pemeriksaan dahak mikroskopis yang
terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua
kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan
langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan obat anti tuberkolosis (OAT)
yang bermutu; 5) Sistim pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara
keseluruhan.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 34


Kasus Baru
Jumlah kasus baruBTA+ yang ditemukan pada tahun 2012 sebesar
3.749 dengan kasus terbanyak pada laki-laki sebesar 2090 orang (55.75) dan
perempuan sebesar 1659 orang (35%)

GRAFIK 3.11
KASUS BARU TB MENURUT JENIS KELAMIN
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

Laki-Laki Perempuan

1659 (44,25%)

2090 (55,75%)

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Angka Notifikasi Kasus BTA+ (Case Notification Rate)


Angka notifikasi kasus BTA+ adalah angka yang menunjukkan jumlah
pasien baru dari semua kasus yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000
penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan
menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di
wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan
(trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut.
Angka Notifikasi kasus BTA+ di Provinsi Maluku pada tahun 2012, dapat
dilihat pada grafik 3.11

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 35


GRAFIK 3.12
ANGKA NOTIFIKASI KASUS/CASE NOTIFICATION RATE BTA+ DAN
SELURUH KASUS PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI MAUKU TAHUN 2011-2012

250
(Per 100.000 Penduduk) 229 229

200
152 151
150

100 2011
2012
50

Angka Notifikasi Kasus Baru


TB Paru BTA Positif Semua Kasus BTA +

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate)


Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah
Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang
ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang
diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.
Pada grafik 3.12 disajikan peta Angka Penemuan Kasus Baru BTA+ di
Provinsi Maluku Tahun 2012 dimana Kabupaten yang belum mencapai target
penemuan kasus (<70%) adalah Buru Selatan, Buru dan Maluku Barat Daya.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 36


PETA 3.13

Grafik 3.14 menunjukkan trend Angka Penemuan Kasus BTA+ di


Provinsi Maluku dari tahun 2010 sampai tahun 2012 yang memperlihatkan
fluktuasi Angka Penemuan Kasus yakni 64% pada tahun 2010, meningkat
menjadi 72.50 pada tahun 2011 dan menurun menjadi 72.21 pada tahun
2012, meskipun demikian selama 2 tahun terakhir (2010-2012), Provinsi
Maluku telah mencapai target Nasional yakni >70%.

GRAFIK 3.14
ANGKA PENEMUAN KASUS/CASE DETECTION RATE TB PARU BTA+
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

160.00
140.00
Standar WHO, 70
120.00
100.00
Standar WHO
(%)

80.00
72.21
60.00 72.50
64.00
40.00
20.00
-
2010 2011 2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 37


Data/informasi secara rinci angka penemuan kasus (Case Detection
Rate) Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11

Angka Kesuksesan (Success Rate) Pengobatan TB Paru


Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012, angka
kesuksesan (Success Rate) Pengobatan TB Paru di Provinsi Maluku pada tahun
2010 sebesar 90,00%, pada tahun 2011 menurun menjadi sebesar 84,00dan
tahun 2012 tetap 84,00%. Penurunan ini disebabkan karena keterlambatan
laporan hasil pengobatan dari beberapa fasilitas pelayanan kesehatan yang
jangkauannya sulit dan kurangnya dana supervise Kab/Kota ke fasilitas
pelayanan kesehatan sehingga mengakibatkan laporan dari fasilitas pelayanan
kesehatan menjadi terlambat. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik 3.15 dan
lampiran tabel 12
GRAFIK 3.15
ANGKA KESUKSESAN/SUCCESS RATE PENGOBATAN TB
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
91.00
90.00
89.00
88.00
87.00
86.00
85.00
84.00
83.00
82.00
81.00
2010 2011 2012
Angka Kesuksesan/SR 90.00 84.00 84.00

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 38


2.2 HIV dan AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh.
Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan
tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui
melalui 3 metode, yaitu : pada layanan Volutary, CounselingandTesting (VCT),
sero survey dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).
Perkembangan kasus HIV positif sejak 2008 sampai dengan tahun 2012
di Provinsi Maluku disajikan pada grafik 3.16

GRAFIK 3.16
JUMLAH KASUS BARU HIV POSITIF
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012
250

210
200
178
150 146
127
100

50 56

0
2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berdasarkan grafik 3.16 dapat dilihat jumlah kasus HIV di Provinsi


Maluku dari tahun ke tahun sangat variatif. Pada tahun 2008 sebanyak 127
kasus, pada tahun 2009 menurun menjadi 56 kasus baru, tahun 2010
meningkat sebanyak 178 kasus, di tahun 2011 kasus HIV meningkat lagi

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 39


menjadi 210 kasus dan pada tahun 2012 kasus HIV di Provinsi Maluku
menurun menjadi 146 kasus.
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012,
Jumlah kasus baru penderita AIDS dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Pada tahun 2008 penderita AIDS sebanyak 91 kasus, tahun
2009 sebanyak 144 kasus, tahun 2010 sebanyak 180 kasus, tahun 2011
meningkat sebanyak 242 kasus dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 247
kasus. Penemuan kasus baru yang jumlahnya variatif tersebut disebabkan oleh
belum terbentuknya layanan HIV di Kab/Kota sehingga kasus yang ditemukan
seringkali sudah pada stadium akhir. Sedangkan pada tiga tahun terakhir
banyak kasus baru karenan telah terbentuknya layanan HIV di beberapa
Kab/Kota sehingga setiap 3 bulan akan selalu melakukan kegiatan mobile
klinik. Gambaran penemuan kasus baru penderita AIDS di Kab/Kota dapat
dilihat pada lampiran tabel 14 dan grafik 3.17 menyajikan jumlah kasus baru
penderita AIDS dari tahun 2008 – 2012

GRAFIK 3.17
JUMLAH KASUS BARU PENDERITA AIDS
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012
300

242 247
250

200 180

144
150

100 91

50

0
2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 40


Angka kematian (Case Fatality Rate) akibat AIDS pada periode 2008
sampai dengan 2012 secara umum cenderung menurun seperti grafik 3.17

Grafik 3.18
ANGKA KEMATIAN AKIBAT AIDS
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012
80

70 72

60
53
50
47
40 41

30

20 21

10

0
2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Angka kematian akibat AIDS di Provinsi Maluku pada tahun 2008


sebanyak 21 kasus, di tahun 2009 meningkat sebanyak 72 kasus, pada tahun
2010 menurun menjadi 53 kasus, tahun 2011 sebanyak 47 kasus dan pada
tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 41 kasus, seperti yang tergambar
pada grafik di atas. Penurunan kasus tersebut disebabkan oleh adanya
penemuan kasus baru secara dini melalui mobile klinik dan mobile utama di
rumah sakit dan puskesmas.
Jumlah kasus HIV/AIDS kumulatif sampai dengan Desember 2012
sebeser 2.127 kasus. Grafik 3.19 menampilkan kumulatif kasus HIV/AIDS di
Provinsi Maluku yang terjadi dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2012.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 41


Grafik 3.19

G R AF IK K U M U L AT IF K A S U S H IV & AID S
T AH U N 1 9 9 4 - D e s e m b e r 2 0 1 2

2500

H I V-A I D S 2 ,1 2 7
2000
K U M U L AT I F 1 ,7 7 8
1500
1 ,3 3 5
1000
955
746
525 443 349
500 358
2 1 73 1 22 1 4 2 1 8 2 0 0
22 13 1
2 92 9
3 1 23 3 00 13 4 23 6 2461 3693 1
51
1 49 9 9 4
0
4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
9 9 9 9 9 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Sebaran kasus kumulatif HIV/AIDS di Provinsi Maluku dapat


dilihat pada grafik 3.20

GRAFIK 3.20
PETA KASUS KUMULATIF HIV/AIDS
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 1994-2012

BURSEL A M B O N : 11 6 9

: 8 TUAL :
56

MBD :
12
Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 42


Persentase kasus HIV/AIDS di Provinsi Maluku menurut cara penularan
lebih banyak melalui Heteroseks (68%), Penasun/ Pengguna Narkotika
Suntik/IDU (24%), melalui perinatal (5%) dan terendah melalui Homoseks
(3%), seperti terlihat pada grafik 3.21

Grafik 3.21

P ersen tase Kasu s HIV -AIDS


M en u ru t Cara P en u laran
1994 – Des. 2012

P erin ata l
5%

ID U 24 %

H e tero s ex
6 8%
H o m o s ex
3%

10

Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

2.3 Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli).
Infeksidapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga
dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak yang memiliki
masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia terutama pada balita. Jumlah kasus pneumonia
balita dapat dilihat pada grafik 3.21

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 43


GRAFIK 3.21
JUMLAH KASUS PNEUMONIA PADA BALITA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

2414
2500
2059
1890
2000

1500

1000

500

0
2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Dari grafik 3.21 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kasus


pneumonia di Provinsi Maluku dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Dimana tahun 2010 sebanyak 2414 kasus, tahun 2011 sebanyak 2059 kasus
dan 2012 sebanyak 1890 kasus. Penurunan kasus pneumonia ini disebabkan
oleh tidak semua puskesmas di setiap Kab/Kota melapor sehingga terjadi
penurunan kasus. Gambaran kasus pneumonia Kab/Kota dapat dilihat pada
lampiran tabel 13.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 44


2.4 Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mykrobacterium Leprae, penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta m.enjadi progresif, menyebabkankerusakan permanen
pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000 dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai
status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita
terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk. Dengan demikian, sejak
tahun tersebut di tingkat dunia maupun nasional kusta bukan lagi menjadi
masalah kesehatan bagi masyarakat.

Angka Penemuan Kasus Baru Kusta / Newly Case Detection Rate


(NCDR)
Angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Maluku sejak tahun 2010
sampai tahun 2012 berkisar antara 30 hingga 40 per 100.000 penduduk per
tahunnya. Pada tahun 2012 dilaporkan terdapat 632 kasus baru kusta terdiri
dari kasus Multi Basiler sebanyak 477 kasus dan tipe Pausi Basiler sebanyak
126 kasus, dengan Newly Case DetectionRate sebesar 34,42 per 100.000
penduduk. Situasi tersebut dapat dilihat pada grafik 3.22.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 45


GRAFIK 3.22
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU/NEWLY CASE DETECTION RATE
PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
50.00
45.00 44.25

40.00
35.00
34.42
30.00 33.32
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


(DITJEN PP&PL) telah menetapkan 33 provinsi di Indonesia kedalam 2
kelompok bebas kusta, yaitu provinsi dengan beban kusta tinggi (High
Endemic) dan beban kusta rendah (Low Endemic). Provinsi dengan High
Endemic jika NCDR ≥10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru lebih
dari 1.000, sedangkan low endemic jika NCDR <10. Provinsi Maluku masuk
dalam kelompok beban kusta tinggi (High Endemic) karena NCDR 34,42 per
100.000 penduduk. Gambaran angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi
Maluku Tahun 2012 bisa dilihat pada grafik 3.23

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 46


GRAFIK 3.23
C D R K U S TA P E R K AB / K O TA P R O V I N S I M AL U K U TAH U N 2 0 1 2

S eram B ag ian B ar at
M a l u k u Te n g a h S eram B ag ian T im u r
B uru

B u r u S e l a ta n Am b o n

K e p _ Ar u
Tu a l

M a l u k u Te n g g a r a

M a l u k u Te n g g a r a
B ar at

M alu ku B ar at
D aya : C D R >2 0 / 1 0 0 . 0 0 0 p d d k
: C D R 1 0 -2 0 / 1 0 0 . 0 0 0 p d d k
: C D R <1 0 / 1 0 0 . 0 0 0 p d d k
( Sum ber : D inas Kes ehatan Pr ovins i M aluku Bidang P2B, 2013)

Angka Prevalensi Penyakit Kusta


Di Provinsi Maluku Angka prevalensi Penyakit Kusta pada tahun 2009 –
2012 berkisar antara 2,70 hingga 4,30 per 10.000 penduduk. Gambaran
prevalensi penyakit kusta Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 19 dan
grafik 3.24
GRAFIK 3.24
PERSENTASE ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2009-2012
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
-
2009 2010 2011 2012
Angka Prevalensi Penyakit
2.70 3.20 4.30 3.70
Kusta

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 47


2.5 Diare
Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga
merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai
dengan kematian.
Sampai saat ini Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Maluku. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan
terjadinya penyakit diare adalah rendahnya kualitas hidup bersih dan sehat
masyarakat pada umumnya dan khususnya hygiene perorangan, dan
penggunaan sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan belum
membudaya pada masyarakat di pedesaan. Jumlah penyakit diare yang
ditangani di Provinsi Maluku pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 3.25.

GRAFIK 3.25
JUMLAH KASUS DIARE YANG DITANGANI
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012

45,000 40,944

40,000
35,000
30,000
25,000 21,036
20,000
15,000 10,326
10,000
5,000
-
2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 48


Berdasarkan grafik 3.25 jumlah kasus diare yang ditangani pada tahun
2010 sebanyak 21.036 kasus, pada tahun 2011 sebanyak 10.326 kasus dan
pada tahun 2012 jumlah kasus diare yang ditangani meningkat menjadi
40.944 kasus.Peningkatan ini disebabkan karena faktor lingkungan (sanitasi
dan gaya hidup) yang kurang sehat dan faktor musim, serta harus terintegrasi
dengan program kesehatan lingkungan, selain itu juga perlu adanya peran
serta dan bidang promosi kesehatan di Kabupaten/Kota tersebut.
Secara rinci jumlah kasus diare yang ditangani di Kab/Kota dapat dilihat di
lampiran tabel 16.

3 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

3.1 Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak, golongan
Paramyxovirus. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah
terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang yang terinfeksi. Sebagian kasus
campak menyerang anak-anak usia pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang
pernah menderita campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit tersebut seumur hidupnya. Jumlah kasus campak dilihat pada grafik
3.26 dibawah ini :

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 49


GRAFIK 3.26
JUMLAH KASUS CAMPAK
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

29
30

25

20

15

10

5 0
0
2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota tahun 2012, di


Provinsi Maluku pada tahun 2011 tidak ada kasus dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 36 kasus campak.

3.2 Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)


Polio adalah satu penyakit menular yang termasuk Penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I). penyakit ini disebebkan oleh infeksi virus
yang menyerang sistim saraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.
Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 tahun ini ditandai
dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, serta sakit
di tungkai dan lengan.
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada
kelumpuhan. Sedangkan Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layu akut yang
diduga kasus polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan
kasus polio.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 50


Kementerian Kesehatan menetapkan Non Polio AFP Rate minimal 2 per
100.000 populasi anak usia <15 tahun. Pada tahun 2011, secara nasional Non
Polio AFP Rate sebesar 2,76 per 100 populasi anak <15 tahun.

GRAFIK 3.27
JUMLAH KASUS ACUTE FLACID PARALYSIS (AFP) DAN ACUTE FLACID
PARELYSIS RATE PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

13
14

12 10
10 8
8

4 2.50 2.34
1.33
2

0
2010 2011 2012

Jumlah Kasus AFP (Non Polio) AFP Rate (Non Polio) %

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat di Provinsi Maluku kasus AFP


dari tahun 2010 – 2012 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010
sebanyak 8 kasus dengan Non Polio AFP Rate sebesar 1,33 per 100.000
penduduk <15 tahun, pada tahun 2011 meningkat menjadi 10 kasus dengan
Non Polio AFP Rate sebesar 2,50 per 100.000 penduduk <15, tahun 2012
kembali meningkat menjadi 13 kasus dengan Non Polio AFP Rate sebesar 2,34
per 100.000 penduduk <15 tahun, hal ini disebabkan oleh
……………………………….. Data/informasi kasus AFP dan AFP Rate secara rinci
Kab/Kota dapat dilihat pada tabel 9.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 51


4 Penyakit Bersumber Binatang

4.1 Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milinium Development Goals
(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit. Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk
malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki – laki
ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan
orang dewasa.

Situasi Penyakit Malaria di Provinsi Maluku Tahun 2012


Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Penyakit tersebut juga dapat mempengaruhi angka kematian bayi,
anak dibawah umur lima tahun serta ibu hamil. Kejadian Luar Biasa (KLB)
sering terjadi di beberapa daerah akibat perubahan lingkungan dan
perpindahan penduduk serta terbatasnya pelayanan kesehatan masyarakat
sehingga menyebabkan kematian.
Penanggulangan Malaria dilakukan secara komprehensif dengan upaya
promotif, preventif dan kuratif. Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian serta mencegah KLB. Untuk mencapai hasil yang
optimal upaya preventif dan kuratif tersebut harus dilakukan dengan
berkualitas dan terintegrasi dengan program lainnya.
Provinsi Maluku merupakan daerah endemis malaria, saat ini sedang
dikembangkan sistem rujukan program yang mengacu pada sistem gugus
yang sudah ada. Penegakan diagnosa penyakit malaria secara klinis (tanpa
konfirmasi laboratorium) akan memberikan gambaran angka malaria klinis
yang terjadi di masyarakat. Namun apabila penegakan diagnosa penyakit
malaria dengan konfirmasi laboratorium (ditemukan parasit malaria dalam
darah penderita), maka akan dapat memberikan gambaran insiden malaria

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 52


positif di masyarakat. Berikut ini peta 3.28 peta endemisitas malaria per
kabupaten/kota.

Peta 3.28

Peta Endemisitas Malaria (API) per Kabupaten/Kota 2012


Ser am Bagian B arat
Buru
Maluku Tengah
Seram Bagian Timur
Buru
Selatan Ambon

Tual Kep_Aru

Maluku Tenggara

:<1 ‰
Maluku Barat Daya : 1 – 10 ‰
Maluku Tenggara
Bar at : >10 ‰

(Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Bidang P2B, 2013)

GRAFIK 3.29
JUMLAH PENEMUAN DAN PENGOBATAN KASUS MALARIA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2009-2012

60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
KLINIS DIPERIKSA POSITIF DIOBATI
2009 31511 19827 9827 8625
2010 57196 42195 16131 13065
2011 45740 40134 13691 12004
2012 52513 13585 16690 16168

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 53


Dari grafik 3.29 berdasarkan laporan Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2012 dapat dilihat bahwa terdapat 52.513 kasus klinis,
dari 13.585 yang diperiksa ditemukan 16.690 kasus yang positif dan sebanyak
16.168 yang diobati. Kondisi diatas juga menggambarkan peningkatan jumlah
penderita yang diobati pada tahun 2012, dimana pada tahun 2009 yang
diobati sebanyak 8.625, tahun 2010 sebanyak 13.065, tahun 2011 sebanyak
12.004 dan tahun 2012 meningkat menjadi 16.168 penderita yang
diobati.Peningkatan ini disebabkan karena upaya yang aktif dari petugas
puskesmas untuk menemukan penderita secara cepat dan tepat, adanya
dukungan logistic laboratorium (labkit dan RDT) yang didistribusikan ke
seluruh unit pelayanan kesehatan yang ada, dan kegiatan integrasi program
dengan KIA dan imunisasi dalam melaksanakan skrining ibu hamil serta
pembagian kelambu kepada balita dengan imunisasi lengkap. Gambaran kasus
malaria Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 24.

Angka Kesakitan Malaria.


Berdasarkan laporan Program Malaria Bidang P2B Dinas Kesehatan
Provinsi Maluku tahun 2012 jumlah Angka Kesakitan API (Annual Paracite
Incidence) tahun 2008 sebesar 12,3/1000 penduduk, tahun 2009 sebesar
7,0/1000 penduduk, tahun 2010 sebesar 10,4/1000 penduduk, pada tahun
2011 sebesar 9,2/1.000 penduduk, dan pada tahun 2012 sebesar 11,1/1000
penduduk. Grafik 3.30 ini merupakan Angka Kesakitan Malaria/Annual Paracite
Incidence di Provinsi Maluku tahun 2008 – 2012.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 54


GRAFIK 3.30
ANGKA KESAKITAN MALARIA (ANNUAL PARACITE
INCIDENCE/API) PER 1.000 PENDUDUK
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012
14.00

12.00 12.30
11.14
10.00 10.40
9.19
8.00
7.00
6.00

4.00

2.00

-
2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

4.2 Demam berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus dengue, yang masuk ke peradaran darah manusia melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus.
Aedes Aegypti adalah vector yang paling banyak ditemukan menyebabkan
penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah
orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di
dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat
mentransmisikan virus dengue ke manusia yang sehat yang digigitnya.
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 jumlah
penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 178 kasus dengan jumlah kematian
8 orang (IR=10,2 per 100.000 penduduk dan CFR=4,5). Angka
kesakitan/Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk di Provinsi Maluku sejak
tahun 2010-2012 terus mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat pada grafik
3.31

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 55


GRAFIK 3.31
ANGKA KESAKITAN/INCIDENCE RATE DBD PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012

12.00

10.00 10.20

8.00

6.00

4.00

2.00 1.90

- -
2010 2011 2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Dari grafik 3.31 terlihat bahwa di Provinsi Maluku pada tahun 2010
Angka Kesakitan/Incidence Rate sebesar 0 per 100.000 penduduk, tahun 2011
meningkat menjadi 1,90 per 100.000 penduduk, dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 10,20 per 100.000 penduduk.
Angka Kematian/Case Fatality Rate DBD di Provinsi Maluku sejak tiga
tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 3.32

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 56


GRAFIK 3.32
CASE FATALITY RATE DEMAM BERDARAH DENGUE
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
14.00
12.50
12.00

10.00
10.00
8.00

6.00

4.00 4.50

2.00

-
2010 2011 2012
Case Fatality Rate 10.00 12.50 4.50

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Dari grafik 3.32 terlihat bahwa CFR pada tahun 2010 sebesar 10.00%,
kemudian meningkat pada tahun 2011 sebesar 12,50% dan pada tahun 2012
menurun menjadi 4,50%. Kecenderungan jumlah kasus dan jumlah kematian
akibat DBD di Indonesia tahun 2010 sampai 2012 dapat dilihat pada grafik
3.32
GRAFIK 3.33
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT DEMAM BERDARAH DENGUE
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

200
178
150
100 2
2
25 8
50 29
0
2010
2011
2012

Jumlah Kasus DBD Meninggal

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 57


Pola perkembangan DBD pada tahun 2012 di Provinsi Maluku
menunjukkan terjadinya peningkatan kasus dan kematian DBD sejak tahun
2010. Dimana pada tahun 2010 dari 25 kasus DBD terdapat 2 orang yang
meninggal, pada tahun 2011 dari 29 kasus terdapat 2 orang yang meninggal
dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan dari 178 kasus yang dilaporkan
terdapat 8 orang yang meninggal.Sebaran daerah endemis DBD di Provinsi
Maluku dapat dilihat pada grafik 3.34

GRAFIK 3.34

PETA ENDEM IS DBD PROV INSI M ALUKU


TAHU N 2012 – 2013
Buru : Seram Bagian Barat M aluku
2012 : 8 kasus
Tengah
Seram Bagian Tim ur

Am bon :
Buru 2012 :19 kasus
Selatan
2013 : 27 Kasus
Tanpa Kem atian

Tual : Kep_Aru :
2012 : 79 kasus, 2013 : 2 Kasus
m eninggal 2 Tanpa Kem at ian

M aluku Tenggara
2012 : 57
Kasus,
m eninggal 5

Maluku Tenggara Barat :


2012 : 3 Kasus
2013 : 2 Kasus
Tanpa Kem atian
M aluku Barat Daya
: Daerah Endem is DBD
: Bukan Daerah Endem is D BD

(Sum ber : D inas Kesehatan Provinsi M aluk u Bidang P2B, 2013)

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 58


Fluktuasi jumlah kasus dan kematian yang variatif tersebut disebabkan oleh :
1. Kurangnya partisipasi/ peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian DBD, terutama pada kegiatan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) meskipun pada umumnya pengetahuan masyarakat tentang
DBD dan cara pencegahannya sudah cukup tinggi.
2. Kurangnya kerjasama serta komitmen lintas program dan lintas sector
dalam pengendalian DBD
3. Perubahan iklim yang cenderung menambah jumlah habitat vector DBD
menambah resiko penularan
4. Infrastruktur penyediaan air bersih yang tidak memadai, serta letak
geografis Maluku di daerah tropis mendukung perkembangbiakan vector
dan pertumbuhan virus.

Jumlah kasus dan kematian akibat DBD dapat dilihat pada lampiran tabel 23.

4.3 Rabies
Rabies merupakan penyakit yang dibsebkan oleh infeksi virus rabies
yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera,
musang dan serigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies.
Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya
pengendalian rabies, yaitu : GHPR (kasus gigitan hewan penular rabies), kasus
yang divaksinasi dengan vaksin anti rabies VAR), dan kasus positif rabies dan
mati berdasarkan uji Lyssa.
Pada tahun 2012 di Provinsi Maluku dilaporkan kasus rabies akibat
gigitan hewan penular rabies sebanyak 2.052 kasus. yang diberikan vaksin anti
rabies sebanyak 1.487 kasus, yang meninggal akibat rabies berdasarkan uji
Lyssa sebanyak 22 orang, dan spesimen yang diperksa sebanyak 236.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 59


Untuk kabupaten/kota pada tahun 2012 kasus rabies akibat gigitan
hewan penular rabies paling tinggi terdapat Kota Ambon sebanyak 903 kasus,
yang diberikan vaksi terbanyak di kota Ambon sebanyak 447, yang meninggal
berdasarkan uji Lyssa terbanyak di Maluku Tengah sebanyak 11 orang, dan
sepceimen yang diperksa terbanyak di Kota Ambon sebanyak 189. Kasus
rabies di Provinsi Maluku masih tinggi hal ini disebabkan :
1. Penyediaan logistik vaksin anti ranies masih kurang di Kabupaten/Kota
2. Kurangnya dana untuk pembelian vaksin untuk hewan penular rabies di
Kab/Kota
3. Kurannya peran serta masyarakat
4. Pengawasan lalu lintas hewan penular rabies masih lemah

Kondisi tersebut dapat dilihat pada grafik 3.35

GRAFIK 3.35
JUMLAH KASUS RABIES
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

1000 903
900
800
700
600
500 447
395
400 313 304302
273273
300 189 177152
200
100 5 11 16 2 30 2 0 2 1
0
AMBON MALTENG SBB MTB MBD

KG PET LYSSA SP

Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 60


4.4 Filariasis
Filariasis atau yang lebih sering dikenal dengan penyakit kaki gajah
adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria yang terdiri
dari 3 (tiga) spesies yaitu Wuchereria bancrofiti, Brugia Malayi dan Brugia
Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening) filariasis
menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam
tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing
dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan
kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital. Jumlah kasus filariasis
dapat dilihat pada grafik 3.36 berikut ini :

GRAFIK 3.36
JUMLAH KASUS FILARIASIS
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012

176
180
160
140
120
100
80
60
17
40
20
0
2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 61


Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012
dilaporkan jumlah kasus klinis Filariasis di Provinsi Maluku sebanyak 17 kasus,
hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011 ( 176
kasus).Penurunan kasus filariasis di Provinsi Maluku yang terlihat pada grafik
di atas belum menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan,
hal ini lebih disebabkan karena sebagian Kab/Kota belum melaporkan jumlah
kasus klinis filariasis yang ada. Pengobatan masal yang sudah dilakukan
selama ini masih terbatas pada Kota Ambon dan Maluku Tengah, akan tetapi
belum dilaksanakan secara maksimal dikarenakan tidak tersedia dana di
Kab/Kota untuk melaksanakan survey Darah jari guna mengetahui Microfilaria
Rate (Mf Rate) yang dilanjutkan dengan pengobatan massal.
Jumlah kasus filariasis di Kab/Kota secara rinci dapat dilihat pada lampiran
tabel 25.

5 Kejadian Luar Biasa (KLB)


KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat
menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular, dan keracunan. Keadaan
tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah keadaan bencana dan keadaan
kedaruratan.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 62


Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila
memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
a. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah.
b. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun
waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya.
c. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut
jenis penyakitnya.
d. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per
bulan dalam tahun sebelumnya.
e. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
f. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)
kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen)
atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
g. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 63


Penangulanggan KLB
Penanggulangan KLBadalah kegiatan yang dilakukan secara terpadu oleh
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.Meliputi:penyelidikan
epidemiologi; penatalaksanaan penderita, yang mencakup kegiatan
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan
karantina; pencegahan dan pengebalan; pemusnahan penyebab penyakit;
penanganan jenazah akibat KLB/wabah; penyuluhan kepada masyarakat; dan
upaya penanggulangan lainnya, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010.

Program Penanggulangan KLB


Program Penanggulangan KLB adalah suatu proses manajemen
penanggulangan KLB yang bertujuan agar KLB tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat.

a. KLB Campak
Definisi KLB
Tersangka KLB : Adanya 5 atau lebih kasus klinis dalam waktu 4
minggu berturut turut yang terjadi mengelompok dan dibuktikan
adanya hubungan epidemiologi.

Pasti KLB : Apabila minimum 2 spesimen positif igM campak dari hasil
pemeriksaan serologis pada tersangka KLB campak.

Kematian Campak Adalah kematian dari seorang penderita campak


pasti (klinis, laboratorium maupun epidemiologi) yang terjadi dalam 30
hari setelah timbul rash, bukan disebabkan oeh hal-hal lain seperti :
trauma atau penyakit kronik yang tidak berhubungan dengan komplikasi
campak.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 64


Daerah Risiko Campak :
Yang dimaksud daerah risiko tinggi campak yaitu daerah yang
berpotensi terjadinya KLB campak, dilihat dari :
a. Daerah dengan cakupan imunisasi rendah (< 80%)
b. Lokasi yang padat dan kumuh antara lain pengungsian
c. Daerah rawan gizi
d. Daerah sulit dijangkau atau jauh dari pelayanan kesehatan
e. Daerah dimana kelompok masyarakatnya tidak menerima imunisasi

b. KLB Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah dengue dikatakan kejadian luar biasa apabila :
1. Timbulnya kasus yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
pada suatu daerah
2. Jumlah kasus dalam periode 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan
2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata kasus
perbulan tahun sebelumnya
3. Angka kematian (CFR) dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan angka
kematian (CFR) periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama.

Kejadian Luar Biasa Di Provinsi Maluku Tahun 2012 dapat dilihat pada grafik
3.37

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 65


GRAFIK 3.37
KEJADIAN LUAR BIASA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

300
250
200
150
100
50
0
Campak Keracunan DBD
Makanan
Kasus 5 251 39
Kematian 0 10 2

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berdasarkan grafik 3.37 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 terdapat
KLB Campak di Kota Ambon dengan jumlah sebanyak 5 kasus tanpa ada
kematian sedangkan KLB akibat keracunan makanan di Kabupaten Seram
Bagian Timur sebanyak 251 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 10
orang dan KLB Demam Berdarah Dengue di Kota Tual sebanyakn 39 orang
dengan jumlah kematian sebanyak 2 orang.
Berikut ini disajikan peta 3.37 peta kejadian luar biasa di Provinsi
Maluku Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 66


PETA 3.38

6 Dampak Kesehatan Akibat Bencana


Menurut Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana, bencana dapat dikategorikan menjadi 3 jenis
bencana yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.
Berdasarkan laporan bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
Tahun 2012 terjadi krisis kesehatan akibat bencana dengan jumlah kejadian
sebagai berikut banjir sebanyak 3 kali, tanah longsor sebanyak 2 kali, banjir
dan tanah longsor sebanyak 1 kali, kecelakaan transportasi 2 kali dan konflik
sosial sebanyak 5 kali. Hal ini dapat dilihat pada grafik 3.39

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 67


GRAFIK 3.39
FREKUENSI KEJADIAN BENCANA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

5
5
4.5
4
3.5 3
3
2.5 2 2
2
1.5 1
1
0.5
0
Tanah longsor Banjir Banjir dan Kecelakaan Konflik sosial
tanah longsor transportasi

Tanah longsor Banjir Banjir dan tanah longsor


Kecelakaan transportasi Konflik sosial

Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 68


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsure utama, yaitu
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotopika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta
penggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang
ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan
tiga tahun terakhir, khusus untuk tahun 2012.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 69


A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar
yang dilakukan secara tepat dan cepat diharapkan dapat mengatasi sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat. Pada uraian berikut dijelaskan jenis
pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan di Provinsi Maluku.

1. Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak


UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa
upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka
kematian ibu.
Upaya kesehatan ibu sebagimana dimaksud pada undang –undang
tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya
pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan
generasi akan datang yang sehat, cerdas,dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemliharaan kesehatan
anak dilakukan sejak janin masih dalam kanduangan, dilahirkan, setelah
dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)


Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan terhadap ibu
hamil oleh petugas kesehatan untuk memelihara kehamilannya yang
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
standar pelayanan kebidanan. Tujuan pelayanan antenatal adalah
mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh
bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan, dan
deteksi serta antisipasi dini kelainan janin. Pelayanan antenatal meliputi 7 hal
yang dikenal dengan istilah 7 T, yaitu :
1. Penimbangan berat badan dan pebgukuran tinggi badan,
2. Pengukuran tekanan darah,
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 70
3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri),
4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toxoid sesuai status imunisasi
5. Pemberian tablet Fe (tablet tambah darah) minimal 90 tablet selama
kehamilan,
6. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk Keluarga Berencana) serta
7. Pelayanan test laboratorium.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada pada kurun waktu satu tahun.
Sedangkan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun. Indicator tersebut memperlihatkan akses pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
Beradasarkan data dari Bidang Yankes tahun 2011, Cakupan K1
sebesar 88,6% dan K4 sebesar 74,6% , apabila dibandingkan pencapaian K1
dan K4 terlihat kesenjangan sebesar14 % artinya banyak ibu hamil
yang tidak datang melakukan kunjungan (K4) trimester 3 sehingga
kehamilannya tidak dapat dipantau oleh petugas kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan. Perbandingan Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) di
Provinsi Maluku pada tahun 2011 adalah sebesar 74,63% dan pada tahun
2012 dan mengalami peningkatan menjadi 81,75% walaupun masih di
bawah target nasional(90 %). Cakupan K4 tertinggi adalah di Kabupaten
Maluku Tenggara sebesar 92,27% sedangkan cakupan terendah adalah
Kabupaten Kep. Aru yaitu sebesar 64,24 %. Distribusi cakupan K4 dapat
dilihat pada lampiran tabel 28.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 71


Selain mengupayakan peningkatan cakupan K4, harus diupayakan pula
peningkatan kualitas K4 yang sesuai standar. Salah satu pelayanan yang
diberikan pada saat pelayanan antenatal yang menjadi standar kualitas adalah
pemberian zat besi (Fe) 90 tablet dan imunisasi TT (Tetanus Toksoid). Dengan
demikian seharusnya ibu-ibu hamil yang tercatat sebagai cakupan K4 juga
tercatat dalam laporan pemberian Fe3 dan TT2. Cakupan tablet besi (Fe3) di
Provinsi Maluku mengalami penurunan dari tahun 2010-2011 yaitu 79,06 % di
tahun 2010 menjadi 76,74% pada tahun 2011. Dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 79,85 %. Hal ini disebabkan oleh …………………………

Cakupan Fe3 dapat dilihat padaGrafik 4.1 Dan distribusi ibu hamil yang
mendapatkan tablet Fe dapat dilihat pada lampiran tabel 30.

GRAFIK 4.1
CAKUPAN TABLET BESI (Fe3)
Di PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

79.85
80
79.5 79.06
79
78.5
78 2010

77.5 2011
76.74
77 2012
76.5
76
75.5
75
2010 2011 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 72


Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal
care (ANC). Pada tahun 2012 cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil sebesar
81,75% sedangkan cakupan ibu hamil yang mendapatkan Fe3 sebesar
79,85%. Padahal salah satu kriteria K4 adalah ibu hamil tersebut mendapatkan
tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan
Fe3. Oleh karena itu seharusnya cakupan Fe3 lebih besar atau sama dengan
cakupan K4. Namun yang terjadi sebaliknya, cakupan ibu hamil yang
mendapat Fe3 lebih rendah dibandingkan dengan cakupan K4. Faktor yang
diduga menyebabkan hal tersebut adalah belum optimalnya koordinasi sistem
pencatatan dan pelaporan antar program terkait.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil menelan
tablet Fe. walaupun dari pelaporan dihasilkan bahwa cakupan ibu hamil yang
mendapatkan Fe3 cukup baik namun jika tidak dikomsumsi oleh ibu hamil
maka efek minum tablet Fe yang diharapkan tidak akan tercapai.

B. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong agar
setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan
persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian
upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator presentasi persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan Pn). Indikator ini
memperlihatkan tingkat kemampuan pemerintah dalam menyediakan
pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Pada prinsipnya penolong persalinan harus memperhatikan beberapa
hal antara lain : pencegahan infeksi, metode pertolongan persalinan yang
sesuai standar, merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih
tinggi dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan di Provinsi Maluku meningkat dari tahun 2011 sebesar
74,12% menjadi 78,89% pada tahun 2012. Diantara 11 Kabupaten/Kota,
cakupan tertinggi dicapai oleh Kota Ambon sebesar 88,42% diikuti oleh
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 73
Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebesar 86,04% dan terendah pada
Kabupaten Buru Selatan sebesar 60,31% diikuti oleh Maluku Barat Daya
sebesar 70,58%. Distribusi pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel 28.
Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat diukur dengan melihat
Cakupan Asi Eksklusif. Berdasarkan Profil Provinsi Maluku tahun 2011
cakupan Asi Eksklusif mencapai 7,4% dan pada tahun 2012 mengalami
peningkatan menjadi 14,76%. Target nasional …………. Cakupan Asi Ekslusif di
Maluku masih rendah hal ini disebabkan oleh

Pemberian Asi Eksklusif terendah ada pada Kabupaten Kep. Aru sebesar
1,59% diikuti oleh Kabupaten Maluku Barat Daya sebesar 1,92%. Sedangkan
pemberian ASI Esklusif terbanyak ada di Kabupaten Buru Selatan yaitu sebesar
80,15%. Distribusi bayi yang diberi ASI Eksklusif dapat dilihat pada lempiran
tabel 41. Gambaran cakupan ASI ekslusif di Provinsi Maluku Tahun 2011-2012
dapat dilihat pada Grafik 4.2.

GRAFIK 4.2
CAKUPAN ASI EKSKLUSIF
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012

16

14 14.76
12
Presentase (%)

10

6 7.4
4

0
2011 2012
T A H U N

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 74


C. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada
ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca
persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan
pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.

Pelayanan yang diberikan meliputi :


1. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu);
2. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
3. Pemeriksaan lokhia dan cairan pervaginam lain;
4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Eksklusif 6 bulan;
5. Pemberian komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas
dan bayi baru lahir, termasuk Keluarga Berencana; pelayanan keluarga
berencana pasca persalinan;
6. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali (2 x 24 jam).

Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan


pelayanan kesehatan ibu nifas (Kf3). Indikator ini mengukur kemampuan
pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang
berkualitas sesuai standar.
Berdasarkan laporan rutin dan profil Kabupaten/Kota Provinsi Maluku
tahun 2012 memperlihatkan bahwa ada 80,38% ibu nifas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan. Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas tertinggi ada
pada Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 96,84% diikuti oleh Maluku
Tenggara Barat sebesar 89,42% dan cakupan terendah pada Kep. Aru sebesar
63,65% diikuti oleh Maluku Barat Daya sebesar 69,38%. Distribusi ibu nifas
yang mendapat pelayanan kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel 28.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 75


GRAFIK 4.3
PERSENTASE CAKUPAN IBU NIFAS YANG MENDAPAT PELAYANAN
KESEHATAN DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

120

96.84
100 89.42
86.89 86.86
79.4 81.77 78.86
80 70.34 72.35 69.38
63.65
60

40

20

0
Ambon Malteng SBB SBT Buru Bursel Tual Malra MTB Kep Aru MBD

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Sedangkan ibu nifas yang mendapat vitamin A pada tahun 2012


sebesar 70,50 %. Cakupan tertinggi di Kabupaten Maluku Tenggara sebesar
96,88%, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebesar 89,49% dan
terendah di Kabupaten Seram Bagian Timur sebesar 15,54 %. Distribusi ibu
nifas yang mendapat pelayanan dapat dilihat pada lampiran tabel 32.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 76


GRAFIK 4.4
PERSENTASE CAKUPAN IBU NIFAS YANG MENDAPAT VITAMIN A
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
120

96.88
100 89.26 89.49
87.35 83.98
81.42 77.9 76.66
PERSENTASI (%)

80 72.85

60

40
20.28
20 15.54

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

D. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru
lahir.
Berdasarkan data Data Riset Kesehatan Dasas Tahun 2007
menyebutkan bahwa sebagian besar kematian neonatus yaitu 78,5 % terjadi
pada minggu pertama kehidupan (0-7 hari). Mengingat besarnya risiko
kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan
pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk
mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan
intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut
tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan
neonatus dari semula 2 kali ( 1 kali pada minggu pertama dan 1 kali pada 8-28
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 77
hari), menjadi 3 kali (2 kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini,
jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari
dan umur 8-28 hari.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjuungan
neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan neonatus
adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan
tali pusat. Untuk unjungan neonatal pertama (KN1), dilakukan juga
pemberian vitamin K1 injeksi dan pemberian imunisasi hepatitis B0 bila belum
diberikan pada saat lahir. Indicator ini mengukur kemampuan manajemen
program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan neonatal yang konprehensif.
Provinsi Maluku pada tahun 2012, cakupan kunjungan neonatus (KN
Lengkap) sebesar 92,71 %, tertinggi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar
100 %, kemudian Kabupaten Seram Bagian Timur 98, 68% dan Kabupaten
Maluku Tenggara sebesar 98,85 %, dan presentasi terendah ada di Kabupaten
Kep. Aru yaitu sebesar 67,98%.

GRAFIK 4.5
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS PER KAB/KOTA
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
99.83 100 100 99.07 97.68 99.67
100.00 90.46
88.36 85.70
90.00 81.19
80.00 74.52
70.00
60.00
50.00
KN1
40.00
KN LENGKAP
30.00
20.00
10.00
-

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012


Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 78
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara
15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk
menggunakan alat/metode KB.
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari
cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode
kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan
alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor. Jumlah peserta KB Aktif di Provinsi Maluku tahun 2012
sebanyak 135.487 orang atau 49,96% sedangkan peserta KB baru sebanyak
42.430 orang atau 14,39%. Proporsi wanita umur 15-49 tahun berstatus
menikah (PUS) yang menggunakan alat/metode KB (KB aktif) pada tahun
2012 di Provinsi Maluku menurut penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) dan Non MKJP dapat dilihat pada Grafik 4.6.

GRAFIK 4.6
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

50
47.41
45
40
35
30
25 31.25
20
15
11.72
10 5.54
5
0.08 0.9
0 3.1
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 79


Grafik di atas menunjukkan bahwa pemakaian alat kontrasepsi jangka
pendek berupa suntikan merupakan pemakaian terbanyak sebesar 47,41%
dan pil sebesar 31.25%. Sedangkan metode kontrasepsi yang tidak pernah
digunakan adalah obat vagina sebesar 0%, diikuti oleh MOP (Metode Operasi
Pria) sebesar 0,08%. Distribusi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 33.
Alat kontrasepsi Jangka pendek berupa suntikan dan pil masih
merupakan pilihan terbanyak pada peserta KB baru di tahun 2012. Hal ini
dapat dilihat pada lampiran tabel. 34 dan grafik 4.7.

GRAFIK 4.7
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

LAINNYA 0.17

OBAT VAGINA 0.11


Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,Tahun 2012
KONDOM 4.36

PIL 30.65

SUNTIK 56.13

IM PLAN 5.64

MOW 0.68

MOP 0.07

IUD 2.19

0 10 20 30 40 50 60
PERSENTASE (%)

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 80


3. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit
menular dibandingkan kelompok penduduk dewasa. Penyakit menular yang
sering dikenal sebagai Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
yaitu : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru,
pertusis dan polio. Dengan kenyataan tersebut, salah satu bentuk upaya
pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko tersebut
dapat dilindungi adalah imunisasi.

Situasi/ Data terkini Pelayanan Imunisasi di Provinsi Maluku Tahun


2012
Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar
yang memegang peranan penting dalam menurunkan angka kematian bayi,
balita dan ibu.
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi.
Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibody tidak terlalu
kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang
ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai “memori” untuk
mengenali antigen tersebut sehingga pemebentukan antibody terjadi dalam
waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya
pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan
imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan
agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena, tidak
akan menimbulkan akibat yang fatal.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 81


Bentuk-bentuk penyelenggaraan imunisasi :
a. Imunisasi Rutin
Imunisasi rutin adalah imunisasi yang secara terus menerus harus
diberikan dan dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan
dan berdasarkan kelompok usia sasaran yaitu :
1. Imunisasi dasar pada bayi meliputi : 1 dosis HB0, 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT/HB, 4 dosis Polio, 4 dan 1 dosis campak.
2. Imunisasi pada anak sekolah dasar meliputi : 1 dosis TT dan Campak
untuk kelas 1, 1 dosis TT untuk kelas 2 dan 1 dosis TT untuk kelas 3
3. Imunisasi pada Ibu hamil dan WUS meliputi : 5 dosis TT
b. Imunisasi Tambahan
1. Backlog Fighting : upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada
anak yang berumur dibawah 3 tahun.
2. Crash Program : kegiatan yang ditujukan pada satu wilayah yang
memerlukan intervensi cepat untuk mencegah terjadinya KLB.
3. MNTE, Catch Up Campaign Campak.

Imunisasi Dasar Pada Bayi


Program imunisasi dikatakan berhasil jika hasil cakupan DPT/HB1 >90%
sebab menunjukan akses pelayanan, cakupan Campak >90% menunjukan
perlindungan dan Drop Out DPT/HB1-Campak <5% menunjukan manajemen
atau kualitas pelayanan.
Hasil imunisasi rutin di Provinsi Maluku berdasarkan laporan
Kabupaten/Kota tahun 2010-2012 setiap tahun mengalami peningkatan,
yaitu BCG : 86% (2010), 88% (2011), 92,23% (2012); DPT3/HB3 : 82%
(2010), 86% (2011), 89,09% (2012); Polio4 : 82% (2010), 87% (2011),
89,25% (2012) dan Campak : 84% (2010), 88% (2011), 89,50% (2012). Hal
ini dapat dilihat pada Lampiran Tabel 39 dan Tabel 40, atau pada Grafik 4.8.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 82


GRAFIK 4.8
CAKUPAN IMUNISASI BCG, DPT, HB, CAMPAK DAN POLIO DI
PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
94
92.23
92
90 89.09
88 89.25 89.5
Persentase (%)

88
86 87 88
86 86
2010
84
84 2011
82
82 82
2012
80
78
76
BCG
DPT3/HB3
POLIO
CAMPAK

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Selain cakupan imunisasi campak, indikator lain yang digunakan dalam


mengukur keberhasilan program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar
lengkap. Capaian imunisasi dasar lengkap dapat dilihat pada capaian Universal
Child Imunization atau yang biasa disingkat UCI, yang merupakan gambaran
suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11bulan) yang ada di
desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap.
Hasil cakupan Desa UCI di Provinsi Maluku mengalami peningkatan
yaitu 73 % pada tahun 2010 menjadi 75% pada tahun 2011, dan mengalami
penurunan pada tahun 2012 sebesar 56,7%. Penurunan ini disebabkan oleh
rendahnya akses pelayanan dan tingginya angka drop out. Kondisi ini terjadi
karena tempat pelayanan imunisasi yang jauh dan sulit dijangkau, jadwal
pelayanan yang kurang menyesuaikan dengan aktifitas masyarakat,
pemahaman masyarakat yang rendah tentang manfaat imunisasi, disamping
itu pula rendahnya kompetensi petugas, minimnya pelatihan kapasitas petugas
serta belum maksimalnya fungsi pembinaan atau pendampingan teknis

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 83


sehingga mempengaruhi rendanya pencapaian tersebut. Untuk itu perlu
adanya penguatan kembali program imunisasi kedepan sehingga target MDGs
yang diharapkan pada tahun 2015 bisa tercapai. Cakupan ini diharapakan
minimal 85% dan pada tahun 2015 menjadi 100% dan ini merupakan
tantangan kedepan khususnya bagi Kabupaten/Kota yang capaian UCI desa
masih rendah seperti Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Buru.
Cakupan UCI Desa menurut Kabupaten/Kota tahun 2012 dapat dilihat pada
Grafik 4.10. atau pada Lampiran Tabel 38.

GRAFIK 4.10
CAKUPAN DESA UCI PER KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

100

90

80

70
PERSENTASE (%)

60

50

40

30

20

10

0
AMBO MALTE SBB SBT BURU BURSEL TUAL MALRA MTB KEP.AR MBD
N NG U
2010 94 69 74 80 85 16 98 85 81 75 64
2011 96 84 77 88 64 18 100 88 88 76 53
2012 78 92.7 36.4 36.4 22 47.5 89.7 98.9 81.6 63.9 18.8

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 84


Bayi, anak umur muda maupun orang dewasa sama-sama memiliki
resiko terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : difteri,
tetanus, hepatitis, influenza, typhus, radang selaput otak, radang paru-paru
dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang
terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko terlindung adalah melalui
imunisasi.
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi
aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau
dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh untuk memproduksi
antibodi sendiri, contohnya imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi
pasif adalah penyuntikan sejumlah antobodi, sehingga kadar antibodi dalam
tubuh meningkat, contohnya adalah penyuntikan anti tetanus serum (ATS)
pada orang yang mengalami luka kecelakaan, yang terdapat pada bayi yang
baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya
melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap
campak.
Di antara penyakit pada anak yang dapat dicegah dengan vaksin.
Campak adalah penyebab utama kematian anak. Oleh karena itu pencegahan
campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita.
Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak,
salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar
90%.
Di seluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi campak diberikan pada
bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan
kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya (BCG, DPT, Polio, Hepatitis dan
Campak).

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 85


Di Provinsi Maluku cakupan Imunisasi campak berdasarkan laporan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dari tahun 2010-2012 terus mengalami
peningkatan yaitu 84% di tahun 2010, kemudian meningkat di tahun 2011
menjadi 88% dan pada tahun 2012 menjadi 89.50%. Peningkatan cakupan ini
disebabkan karena adanya strategi yang baik dalam pelayanan imunisasi
dalam hal ini dengan memperbaiki jadwal posyandu, penyuluhan/sosialisasi
kepada masyarakat dan melakukan DOFU. Drop Out Follow Up (sweping)
guna melengkapi status imunisasi. Pada tahun 2012 cakupan imunisasi
campak terendah ada di Kabupaten Maluku Barat Daya sebesar 43.58% diikuti
oleh Kota Tual sebesar 61,70%. Cakupan imunisasi campak sejak tahun 2010-
2012 dapat dilihat pada Grafik 4.11 di bawah ini.

GRAFIK 4.11
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2010-2012

140.00

120.00

100.00
PERSENTASE (%)

80.00

60.00

40.00

20.00

-
AMB MAL SBB SBT BUR BURS TUAL MAL MTB KEP. MBD
ON TENG U EL RA ARU
2010 104. 82.0 81.0 93.0 85.0 10.0 90.0 86.0 97.0 82.0 35.0
2011 97.0 90.0 86.0 101. 73.0 19.0 126. 92.0 95.0 83.0 51.0
2012 100 85.4 100. 87.9 77.6 58.0 61.7 82.7 100 89.6 43.5

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 86


Imunisasi dasar di Provinsi Maluku yaitu untuk campak sebesar 89,50%,
Polio4 sebesar 89,25; BCG (Bacillus, Calmette, Guerin) sebesar 92,23% dan
DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)/HB3 sebesar 89,09 seperti yang terlihat pada
Grafik 4.12.
GRAFIK 4.12
CAKUPAN IMUNISASI DASAR (BCG, Polio4 dan DP3/HB3)
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
100.00
PERSENTASE (%)

50.00

AMBO MALT BURS MALR KEP.A


SBB SBT BURU TUAL MTB MBD
N ENG EL A RU
BCG 99.59 88.95 100 85.68 82.42 52.12 66.35 82.42 100 100 59.36
POLIO3 99.37 87.19 100 81.30 82.17 39.14 69.03 81.65 100 94.41 43.89
DPT/HB3 100 86.26 100 77.43 79.95 40.74 69.98 83.06 100 94.41 47.30

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

E. Imunisasi pada Ibu Hamil


Yang dimaksudkan dengan cakupan TT+2 adalah ibu hamil yang telah
mendapat imunisasi TT minimal 2 dosis. Berdasarkan laporan Kabupaten/Kota
cakupan imunisasi TT2+ Bumil di Provinsi Maluku tahun 2010 sebesar 57%,
tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 86% dan tahun 2012 sebesar
60,08%. Penurunan ini disebabkan olehHasil cakupan ini masih dibawah target
nasional minimal yaitu 80%. Untuk itu perlu strategi dan penguatan kembali
pelaksanaan kegiatan imunisasi TT ini, khususnya pada daerah-daerah resiko
tinggi Tetanus Neonatal (TN) di setiap Kabupaten/Kota. Distribusi cakupan
imunisasi rutin dapat dilihat pada Grafik 4.13.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 87
GRAFIK 4.13
CAKUPAN IMUNISASI RUTIN
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012

90.00
80.00
70.00
PERSENTASE (%)

60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
-
BCG DPT3/HB3 POLIO CAMPAK DO RATE TT+2
DPT/HB/C BUMIL
AMPAK
2010 86.00 82.00 82.00 84.00 6.00 57.00
2011 88.00 86.00 87.00 88.00 6.00 86.00
2012 87.03 84.45 84.61 84.50 5.09 78.80

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Imunisasi pada ibu hamil merupakan salah satu komitmen pemerintah


(Kementerian Kesehatan) dalam program Eliminasi Tetanus Maternal dan
Neonatal (Maternal and Neonatal Tetanus Elimination atau MNTE). Menurut
WHO, tetanus maternal dan neonatal dikatakan tereliminasi apabila hanya
terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per 1000 Kelahiran Hidup di
setiap kabupaten/kota. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus
neonatorium dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan
bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; 3)
penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorium.
Adapun distribusi cakupan imunisasi TT pada ibu hamil di setiap
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran Tabel. 29.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 88


F. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai gambaran kunjungan rumah
sakit, serta kualitas pelayanan di rumah sakit.

1. Kunjungan Rawat Inap


Data dan informasi terkait kunjungan rawat inap pasien di rumah sakit
menggambarkan jumlah pasien rawat inap keluar hidup, jumlah pasien rawat
inap keluar mati < 48 jam, jumlah pasien rawat inap keluar mati ≥ 48 jam,
jumlah hari perawatan, dan lama dirawat. Berdasarkan data yang diperoleh
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada tahun 2012 dari 87.513 pasien
yang dirawat, ada 85.080 pasien yang keluar hidup, sedangkan jumlah pasien
keluar mati < 48 jam lebih banyak dibandingkan pasien keluar mati ≥ 48 jam
dengan jumlah hari perawatan 142.292 hari. Informasi lebih rinci menurut
kabupaten/kota terkait dengan kunjungan pasien rawat inap di rumah sakit
terdapat pada lampiran Tabel 60.

Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat
dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat
efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur
(Bed Occupancy Rate / BOR), rata-rata lama hari perawatan (Lenght of Stay /
LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata-rata selang
waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), presentase pasien
keluar yang meninggal (Gross Death Rate / GDR) dan presentase pasien
keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR).

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 89


Gross Death Rate / GDR yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap
1000 penderita keluar. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di
rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai GDR yang baik yaitu tidak
lebih dari 45 per 1000 penderita keluar. Angka GDR dan NDR Rumah Sakit
yang ada di Provinsi Maluku dapat dilihat pada Grafik 4.14. berikut ini :

GRAFIK 4.14
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

Bakti Rahayu
Al Fatah 1.77 3.23
Hative Passo 0.27 1.08
Sumber hidup
Bayangkara
F.X. Soeharjo
Tkt III J. Latumeten
RSKD 0.79
M. Haulussy
Tulehu 1 1.94 NDR
Saparua 1.021.54
Masohi 0.53 GDR
6.99
Hati Kudus 3.053.62
Karel. Satsuitubun 5.67 7.32
Namrole
Bula 0.761.28
Namlea 0.761.28
Cendrawasih 2.72
3.08
Piru 1.03 4.11
Maghrety 0.270.74

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berdasarkan indikator GDR, maka dari gambar di atas dapat dilihat


bahwa seluruh rumah sakit mempunyai nilai GDR di bawah target 45 per 1000
penderita keluar.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 90


Net Death Rate / NDR adalah angka kematian > 48 jam setelah dirawat
untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran umum
pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah
mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit
yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien
meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor
keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama
pasien meninggal. Nilai GDR dan NDR secara rinci dapat dilihat pada lampiran
Tabel 59.
Berdasarkan laporan dari rumah sakit kabupaten/kota pemanfaatan
rumah sakit dapat dilihat dari penggunaan tempat tidur di rumah sakit (BOR)
di Provinsi Maluku pada tahun 2010 mencapai 36,5% sedangkan pada tahun
2011 adalah 39,6% dan pada tahun 2012 mencapai 25,94%.
Bed Turn Over / BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada
satu periode, beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
tertentu. BTO rumah sakit di Provinsi Maluku adalah 31 kali, sedangkan
idealnya dalam 1 tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Turn of Interval / TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur
kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rata-rata selang waktu pemakaian
tempat tidur (TOI) tahun 2012 adalah 4,6 hari, tahun 2011 adalah 7 hari dan
pada tahun 2010 sebanyak 8,4 hari. Hal ini memperlihatkan bahwa pada
tahun 2012 masih berada di atas angka ideal yaitu selang waktu 1-3 hari.
Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit pada tahun 2012 dapat dilihat pada
Grafik 4.15 berikut ini :

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 91


GRAFIK 4.15
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
(BOR, LOS, DAN TOI)
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

30 25.94

25

20

15

10
4.64
5 1.63

0
BOR LOS TOI

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

G. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan


Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas dan Jamkesda yaitu untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai melalui Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Kesehatan Daerah
diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka
kematian bayi dan balita serta penurunan angka kelahiran disamping dapat
terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin pada umumnya.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 92


1. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Program Jamkesmas adalah program Nasional yang telah memberikan
banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat
miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya maupun pelayanan
sampai ke tingkat lanjut di wilayah Maluku.
Pemberi pelayanan kesehatan (PPK) Jamkesmas terdiri dari pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut.Pemberi pelayanan
kesehatan dasar berjumlah 176 puskesmas dan jaringannya yaitu 472
puskesmas pembantu, dan 316 poskesdes.
Berdasarkan data dari kabupaten/kota tahun 2012, jumlah peserta
ASKES sebanyak 150.393 (9,0%), JAMSOSTEK sebanyak 9.760 (0,6%),
ASKESKIN/JAMKESMAS sebanyak 657.230 (39,5%), dan peserta jaminan
sosial lainnya sebesar 135.666 (8,2%). Hal ini dapat dilihat pada Grafik 4.16.

GRAFIK 4.16
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN ASKESKIN/JAMKESMAS
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

PROVINSI 657,230

MALUKU BARAT DAYA 29,873

KEPULAUAN ARU 31,050

MALUKU TENGGARA BARAT 0

MALUKU TENGGARA 79,470

KOTA TUAL 44,011

BURU SELATAN 21,140

BURU 60,498

SERAM BAGIAN TIMUR 69,803

SERAM BAGIAN BARAT 62,368

MALUKU TENGAH 187,001

KOTA AMBON 72,016

0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000


Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 93


Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012, jumlah
kepesertaan ASKES/JAMKESMAS di Provinsi Maluku sebanyak 657.230 peserta
dan peserta terbanyak ada di Kabupaten Maluku Tengah yaitu 187.001
peserta, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara 79.470 peserta, namun bila
dilihat dari jumlah peserta yang yang masuk dalam seluruh jaminan
pemeliharaan kesehatan pra bayar, maka Kabupaten Maluku Tengah masih
memiliki jumlah peserta terbanyak yaitu 220.067 peserta, diikuti oleh Kota
Ambon 147.005 peserta. Sedangkan jumlah peserta yang paling sedikit ada
pada Kabupaten Maluku Tenggara Barat 10.612 orang, diikuti oleh Kabupaten
Buru Selatan 21.264 peserta. Persentase cakupan Jaminan pemeliharaan
kesehatan pra bayar dapat dilihat pada Grafik 4.17, dan secara rinci jumlah
kepersertaan dapat dilihat pada lampiran tabel. 55.

GRAFIK 4.17
PERSENTASE CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
PRA BAYAR
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

39.5
40
35
30
25
20
15 9 8.2
10
5 0.6
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 94


a. Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
Program Jamkesda telah berjalan selama 4 tahun. Pada tahun pertama,
pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya, sementara sejak
tahun 2010 sampai saat ini Program Jamkesda membiayai pelayanan
kesehatan rujukan di rumah sakit pemerintah di Kabupaten/Kota sedangkan
pelayanan kesehatan dasar dibebankan pada pemerintah Kabupaten/Kota
masing-masing.

2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


a. Pengendalian Penyakit Polio
Pada tahun 1988, siding ke-41 WHA (World Health Assembly) telah
menentapkan program eradikasi polio secara global (global polio eradication
initiative). Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar
indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan
dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi.

Dasar pemikiran eradikasi polio adalah :


1) Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada
manusia.
2) Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan
3) Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90% dan mudah
dalam pemberian.
4) Layak dilaksanakan secara operasional

Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu
melaksanakan surveilans AFP sesuai dengan standar sertifikasi. Surveilans AFP
adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus lumpuh layu akut
pada anak usia < 15 tahun yang merupakan kelompok rentan terhadap
penyakit polio.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 95


Upaya pencegahan dan pemberantasan polio telah dilakukan melalui
gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan
surveillance epidemiologi secara aktif terhadap kasus – kasus acute flaccid
paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk
mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat
dengan pemeriksaan specimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.
Berdasarkan data AFP dari pengelola program di Kabupaten/ Kota tahun 2012
terdapat 13 kasus yang tersebar di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota. Adapun jumlah
kasus AFP (non polio) dapat dilihat pada Grafik 4.18, dan secara rinci AFP rate
(non polio) dapat dilihat pada lampiran Tabel 9.

GRAFIK 4.18
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

PROVINSI 13

MALUKU BARAT DAYA -


KEPULAUAN ARU -

MALUKU TENGGARA BARAT 2


MALUKU TENGGARA 1
KOTA TUAL -

BURU SELATAN 1
BURU 1

SERAM BAGIAN TIMUR 1


SERAM BAGIAN BARAT -
MALUKU TENGAH 1

AMBON 6

- 2 4 6 8 10 12 14

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 96


Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kasus AFP (non Polio) di
Provinsi Maluku pada tahun 2012 sebanyak 13 kasus. Kota Ambon memiliki
kasus AFP terbanyak yaitu 6 kasus, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara
Barat sebanyak 2 kasus dan 4 Kabupaten lainnya yaitu Maluku Tengah, Seram
Bagian Timur, Buru, dan Buru Selatan masing-masing 1 (satu) kasus.

3. Pengendalian TB Paru
Millenium Development Goals menetapkan pengendalian penyakit TB
paru sebagai bagian dari tujuan di bidang kesehatan yang terdiri dari : 1)
menurunkan insiden TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB
Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengah pada tahun 2015
dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi
dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource
Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai Succes Rate
(SR).
DOTS adalah strategi penyembuhan TB yang menekankan pentingnya
pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur
sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi ini direkomendasikan
oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru, karena menghasilkan
angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai 95%. Dengan menggunakan
strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara
cepat.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 97


a. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif di Antara Suspek yang
Diperiksa
Upaya pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya
semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya
jumlah penderita yang ditemukkan dan diperiksa dahaknya setiap
tahun,keadaan ini disebabkan oleh adanya dukungan dana BOK di fasyankes
hingga memudahkan petugas dalam pelacakan kasus TB. kondisi ini dapat
dilihat pada Grafik 4.19 berikut ini :

GRAFIK 4.19
PERSENTASE BTA+ TERHADAP SUSPEK
YANG DIPERIKSA DAHAKNYA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

30000

25000

20000
Jumlah Kasus

15000

10000

5000

0
2010 2011 2012
BTA + 2175 2438 2523
SUSPEK 17968 3215 22106

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Grafik 4.19 memperlihatkan bahwa jumlah kasus penderita TB Paru


BTA+ terhadap suspek TB Paru selama tahun 2010-2012 tertinggi terjadi pada
tahun 2011 yaitu 2.438 kasus (75%) dengan suspek 3.215 dan terendah
terjadi pada tahun 2012 sebesar 2.523 kasus dengan jumlah suspek 22. 106
(11%) kasus.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 98


1. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + ( Case Detection Rate)
Case Detection Rate(CDR) atau angka penemuan kasus TB Paru BTA+
menggambarkan proporsi antara penemuan TB Paru BTA+ terhadap jumlah
perkiraan kasus TB Paru. Indikator lain yang digunakan dalam upaya
pengendalian TB adalah Succes Rate atau angka keberhasilan pengobatan.
Gambar 4.20 di bawah ini menunjukkan Angka Penemuan Kasus TB Paru
(CDR). Secara rinci jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BTA+
per kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran Tabel.11.

GRAFIK 4.20
ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU (CDR)
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

74.00
72.00
70.00
68.00
66.00
64.00
62.00
60.00
58.00
201 201 201
0 1 2
Angka Penemuan Kasus/CDR 64.00 72.50 72.21

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 99


Gambar di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 terjadi
peningkatan CDR yaitu dari 64,00 di tahun 2010 menjadi 72,50 di tahun
2011, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 72,2, hal ini
disebabkan oleh
Berdasarkan laporan Kabupaten/Kota, tahun 2010 – 2012 angka
penemuan kasus yang terdeteksi TB Paru BTA+, kasus yang diobati dan yang
mengalami kesembuhan dapat dilihat pada grafik 4. 21. berikut ini :

GRAFIK 4.21
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
Jumlah Kasus

5000

2012
2011
0
2010
TB Paru
DIOBATI
BTA+ SEMBUH

TB Paru BTA+ DIOBATI SEMBUH


2010 2175 2014 1530
2011 2438 2175 1578
2012 2523 2438 1732

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari


tahun 2010-2012 antara jumlah kasus TB Paru BTA+, kasus yang diobati dan
jumlah kasus yang sembuh. Secara terperinci hal ini dapat dilihat pada
lampiran Tabel 12.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 100


4. Pengendalian Penyakit ISPA
ISPA (nfeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab kematian
terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. Berdasarkan studi
mortalitas pada Riskesdas 2007, menunjukkan bahwa proporsi kematian pada
bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak balita
sebesar 15,5%.
Program pengendalian penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2
(dua) golongan yaitu pneumonia dan bukan pneumonia. Pneumonia dibagi
atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak
berat. Penyakit batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis dan penyakit
jalan napas bagian lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi
dari sebagian besar penyakit jalan kuman Steptococcus jarang ditemukan
pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua
radang teling akut harus mendapat antibiotik.
Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang
ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka
penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus
ISPA. Data jumlah kasus Pneumonia pada Balita tahun 2012 di Provinsi Maluku
terlihat pada grafik 4.22.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 101


GRAFIK 4.22
JUMLAH KASUS PNEUMONIA PADA BALITA
PROVINSI MALUKU 2012

PROVINSI 1,890

MALUKU BARAT DAYA 76

KEPULAUAN ARU 109

MALUKU TENGGARA BARAT 69

MALUKU TENGGARA 34

KOTA TUAL 5

BURU SELATAN 304

BURU 66

SERAM BAGIAN TIMUR 250

SERAM BAGIAN BARAT 778

MALUKU TENGAH 55

KOTA AMBON 144

0 500 1,000 1,500 2,000

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 jumlah


penderita pneumonia pada balita sebanyak 1.890 orang, dan Kabupaten
Seram Bagian Barat memiliki jumlah menderita pneumonia terbanyak
dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain yaitu sebanyak 778 penderita,
diikuti oleh Kabupaten Buru Selatan sebanyak 304 penderita, sedangkan
jumlah penderita terendah pada Kota Tual sebanyak 5 orang, diikuti oleh
Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 34 orang. Peningkatan kasus tersebut
disebabkan oleh…………………………………………………………
Data jumlah penderita pneumonia pada balita secara rinci dapat dilihat pada
lampiran Tabel 13.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 102


5. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulanganPenyakit
HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan
juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara
dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui screening HIV dan AIDS
terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita
Penyakit Menular Sexual (PMS) seperti Wanita Penjaja Sex (WPS),
penyalahgunaan NAPZA dengan suntikan (IDU’s), penghuni Lapas (Lembaga
Pemasyarakatan) atau sesekali dilakukan penelitian pada kelompok berisiko
rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.

GRAFIK 4.23
JUMLAH PENDERITA HIV DAN AIDS
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

PROVINSI 247
146
3
MBD 2
18
ARU 33
6
MTB 8
MALRA 41
16
TUAL 23
4 AIDS
BUSEL 7
1 HIV
BURU 3
8
4
SBT 2
SBB 4
7
MALTENG 19
7
AMBON 119
58

0 50 100 150 200 250

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 103


Grafik 4.23 memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 ada 146 orang
yang terinfeksi HIV, dimana jumlah terbanyak ada di Kota Ambon sebesar 58
orang, diikuti oleh Kabupaten Kepulauan Aru 33 orang. Sedangkan Kabupaten
Buru Selatan memiliki 1 orang yang terinfeksi HIV, diikuti oleh Maluku Barat
Daya dan Seram Bagian Timur masing-masing 2 orang.
Selain jumlah pasien yang terinfeksi HIV, Kota Ambon juga memiliki
penderita AIDS yang cukup tinggi di tahun 2012 yaitu sebanyak 119 orang,
diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 41 orang. Sedangkan
jumlah terendah pada Kabupaten Maluku Barat Daya dan Buru Selatan
masing-masing 3 orang, diikuti oleh Kabupaten Seram Bagian Barat dan Seram
Bagian Timur masing-masing 4 orang.
Melihat jumlah penderita AIDS yang terus meningkat dari tahun 2008-
2012 maka perlu dilakukan upaya pengendalian kasus HIV dan AIDS. Dalam
rangka mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru
HIV/AIDS, diperlukan upaya khusus yang difokuskan pada kelompok remaja.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait
HIV/AIDS adalah melalui kampanye “Aku Bangga Aku Tahu” (ABAT).
Kampanye ABAT merupakan sosialisasi mengenai perilaku sexual yang harus
dihindari sebelum ada komitmen yaitu pernikahan dan penyadaran tentang
cara penularan penyakit HIV/AIDS.
Upaya lain yang dilakukan dalam rangka pengendalian HIV/AIDS yaitu
peningkatan akses masyarakat terhadap pengobatan dan penyediaan layanan
terpadu/komprehensif HIV/AIDS. Dengan upaya penyediaan layanan terpadu
tersebut, upaya pencegahan, perawatan, dan pelayanan kasus HIV/AIDS
termasuk layanan konseling dan test, layanan perawatan, dukungan dan
pengobatan, serta pengurangan dampak buruk dapat dilakukan di satu titik
layanan.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 104


Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan satu diantara penyebab
penyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas pada masalah
kesehatan berupa kesakitan dan kematian, masalah social dan ekonomi di
banyak Negara, termasuk Indonesia. Secara global, setiap hari terjadi sekitar
satu juta kasus PMS yang dapat diobati,namun masih lebih banyak lagi kasus
PMS lain yang tak dapat diobati. PMS yang paling banyak dikenal adalah
Gonore, Sifilis dan Human Immunodeficiency Virus (HIV), meskipun masih ada
lebih dari 20 macam PMS lainnya. Umumnya PMS dapat sembuh dengan
pengobatan yang efektif. Berdasarkan data dari kabupaten/kota tahun 2012
jumlah penderita PMS sebanyak 1.658 orang dan Kabupaten Kep. Aru memiliki
jumlah penderita terbanyak yaitu 812 orang, diikuti oleh Kota Ambon
sebanyak 768 orang.
Kegiatan dalam pengendalian PMS meliputi kegiatan pencegahan,
pelayanan pengobatan, surveilans dan manajemen penunjang program.
Pencegahan penyakit merupakan prioritas upaya pengendalian PMS,
pencegahan diutamakan terhadap PMS/ISR berprevalensi tinggi (Gonore,
Klamidiasis, dan Sifilis) dan PMS/ISR yang menjadi sasaran pemberantasan
global (Chancroid dan Sifilis congenital)

Empat pilar penting dalam upaya pengendalian PMS adalah


a. Perubahan perilaku berisiko menjadi tidak berisiko
b. Promosi penggunaan kondom secara terus menerus
c. Keterlibatan sektor terkait untuk menciptakan lingkungan yang kondusif

Layanan IMS dan HIV/AIDS yang memadai, baik untuk kelompok berperilaku
resiko tinggi maupun non risiko tinggi. Jumlah kasus baru HIV, AIDS dan PMS
secara rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 14.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 105


6. Pengendalian Penyakit DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di
Indonesia. Perjalanan penyakit ini cepat dan dapat menyebabkan kematian
dalam waktu singkat.
Upaya pemebrantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu : 1) peningkatan
kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan
pengobatan dini dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vector penular
penyakit DBD. Upaya pemberantasan vector ini yaitu dengan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan
PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ).

GRAFIK 4.24
JUMLAH KASUS DBD DAN PENDERITA DBD YANG MENINGGAL
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
178
180

160

140

120

100
79
80 69 JMLH KASUS
JMLH MENINGGAL
60

40
19
20 8 5 8
1 00 00 00 0 00 2 30 00 00
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 106


Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012, jumlah kasus
DBD di Provinsi Maluku sebanyak 178 kasus dan 8 orang diantaranya
meninggal dunia. Kasus DBD terbanyak ditemukan di Kota Tual sebanyak 79
kasus meninggal 2 orang, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak
69 kasus, meninggal 5 orang dan Kota Ambon sebanyak 19 kasus, yang
meninggal 1 orang. Jumlah kasus di tahun 2012 terus meningkat bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 terdapat 32
kasus DBD dan meninggal 2 orang atau Case Fatality Rate (CFR) 6,25% terjadi
di Kota Ambon. Pada tahun 2011, ada 45 kasus DBD tetapi tidak ada yang
meninggal.
Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit yang
perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan
kejadian luar biasa di Indonesia.

7. Pengendalian Penyakit Malaria


Kejadian penyakit malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa malaria di
Indonesia sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut :
 Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat
perindukan nyamuk penular malaria
 Mobilitas penduduk yang cukup tinggi
 Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebuh panjang dari
musim kemarau
 Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah-
daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk
sehingga lebih rentan untuk terserang malaria
 Tidak efektifnya pengobatan karena resistensi plasmodium falciparum
terhadap kloroquin dan meluasnya daerah resisten, serta
 Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya
penanggulangan malaria secara terpadu.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 107


a. Persentase Penderita Malaria yang Diobati
Presentase penderita malaria yang diobati adalah persentase penderita
malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang
datang ke sarana pelayanan kesehatan.
Setiap penderita tersangka malaria dilakukan pemeriksaan sediaan
darah dan apabila hasilnya positif maka diobati menggunakan Artemisinin-
based Combination Therapy (ACT). Persentase penderita malaria yang diobat
ACT pada tahun 2012 sebanyak 16.168 penderita.

b. Pencapaian Pemeriksaan Sediaan Darah (Konfirmasi Laboratorium)


Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium belum semua suspek
malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya (dikonfirmasi laboratorium).
Pada tahun 2012 ada 52.513 penderita tanpa pemeriksaan sediaan darah dan
44.335 penderita yang diperiksa sediaan darah. Hal ini dapat dilihat pada
Grafik 4.25.
GRAFIK 4.25
JUMLAH PENDERITA DENGAN PEMERIKSAAN DAN
TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
60,000

50,000
JUMLAH PENDERITA

40,000

30,000

20,000

10,000

0
AMB MALT SBB SBT BURU BURS TUAL MALR MTB ARU MBD PROV
ON ENG EL A INSI
TANPA PEMERIKSAAN 6,086 14,987 8,514 3,796 2,014 411 579 2,200 3,459 5,086 5,381 52,513
DIPERIKSA 6,085 11,660 7,120 3,710 1,859 385 544 1,522 3,329 4,579 3,542 44,335

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 108


Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia.
Dari seluruh daerah, Maluku termasuk salah satu daerah endemis Malaria.
Meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya kejadian luar biasa/
KLB yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria,
mobilitas penduduk yang cukup tinggi, perubahan iklim yang menyebabkan
musim hujan lebih panjang dari kemarau krisis ekonomi yang berkepanjangan
memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat
yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria.
Di Provinsi Maluku saat ini terdapat 2 regimen ACT yang digunakan
untuk program Malaria yaitu Artesunate – Amodiaquin dan Dihydroartemisinin
– Piperaquin. Jumlah penderita dan kematian akibat malaria dapat dilihat pada
lampiran tabel 24.

8. Pengendalian Penyakit Kusta


Dalam upaya pengendalian penyakit kusta digunakan indkator
penemuan kasus baru atau New Case Detection Rate (NCDR), proporsi cacat
tingkat II, dan proporsi kasus anak di antara kasus baru. NCDR
menggambarkan jumlah kasus baru terhadap 100.000 penduduk. Proporsi
cacat tingkat II mampu menggambarkan kinerja petugas dalam menemukan
kasus baru. Sedangkan proporsi kasus pada anak di antara kasus baru
menggambarkan tingkat penularan di masyarakat. Grafik 4.26 memperlihatkan
jumlah kasus baru kusta di Provinsi Maluku Tahun 2012 dan distribusi kasus
baru kusta serta cacat tingkat II dapat dilihat pada lampiran tabel 17 dan 18.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 109


GRAFIK 4.26
JUMLAH KASUS BARU KUSTA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

100 94
89
90
81
80
69
70
60

50
39 40 K. KERING
37
40
29 K. BASAH
30 23 23
23
20 16
9 11 11
10 5 4
00 0 00
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

9. Pengendalian Penyakit Filariasis


Program eliminasi filariasis di Indonesia di laksanakan atas dasar
kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination Of
Lymphatic Filariasisas a Public Health Problem the year 2020” yang merupakan
realisasi dari resolusi WHA pada tahun 1997.

Program eliminasi ini dilaksanakan melalui 2 pilar kegiatan yaitu :


a. Pemberian obat masal pencegahan (POMP) filariasis kepada semua
penduduk di kabupaten/kota endemis filariasis dengan menggunakan DEC
6 mg/Kg BB dikombinasikan dengan Albendazole 400 mg sekali setahun
selama 5 (lima) tahun, guna memutuskan rantai penularan.
b. Tata laksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi
kecacatan

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 110


Dengan ditetapkannya kabupaten/kota sebagai Implementation Unit
(IU) dalam program eliminasi filariasis sejak tahun 2005, maka ketika suatu
kabupaten/kota dilaksankan untuk memutus rantai penularan. Sasaran
pengobatan masal adalah semua penduduk di kabupaten/kota tersebut kecuali
anak berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita
kronis filariasis yang dalam serangan akut, dan balita dengan
marasmus/kwashiorkor dapat ditunda pengobatannya.
Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada semua
penderita. Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi
kecacatan penderita dan agar penderita menjadi mandiri dalam merawat
dirinya. Setiap penderita dibuatkan status rekam medis yang disimpan di
puskesmas, dan mendapatkan kunjungan dari petugas kesehatan minimal 6
(enam) kali dalam setahun.
Pada tahun 2012 jumlah seluruh kasus filariasis sebanyak 17 kasus dan
seluruh kasus ditemukan di Kabupaten Maluku Barat Daya.
Distribusi kasus penyakit filariasis yang ditangani dapat dilihat pada lampiran
tabel 25.

10. Perbaikan Gizi Masyarakat


Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang
telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai
pada kelompok masyarakat antara lain kekurangan vitamin A dan anemia gizi
besi.

a. Pemberian Kapsul Vitamin A


Tujuan pemberian kapsul Vitamin A dalah untuk menurunkan prevalensi
dan mencegah kekuarangan vitamin A (KVA) pada balita. Kapsul vitamin A
dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat
apabila cakupannya tinggi. Bukti-bukti lain menunjukkan peranan vitamin A
dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30% - 54%, maka selain
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 111
untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitakan
dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak.
KVA subklinis yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata,
masih ada pada kelompok balita. KVA tingkat subklinisini hanya dapat
diketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di laboratorium.
Dengan demikian kegiatan pemeberian vitamin A pada balita masih perlu
dilanjutkan, karena bukan hanya untuk keselamatan mata dan mencegah
kebutaan, dan lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan kelangsungan hidup
anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. Cakupan pemberian vitamin A pada
bayi dan Balita dapat dilihat pada Grafik 4.27

GRAFIK 4.27
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN
BALITA PER KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

MBD
ARU
MTB
MALRA
TUAL
BURSEL
BURU
SBT
SBB
MALTENG
AMBON

- 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000


AMBON MALTENG SBB SBT BURU BURSEL TUAL MALRA MTB ARU MBD
BALITA 27,777 23,181 6,269 5,617 5,882 1,853 5,028 8,547 8,559 5,245 4,646
BAYI 46,783 40,899 18,040 9,579 12,545 115,310 6,333 13,535 13,340 10,986 11,414

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 112


Grafik 4.27 memperlihatkan bahwa Kota Tual mempunyai cakupan
terendah bayi yang mendapat vitamin A yaitu sebanyak 6.333 orang, diikuti
oleh Seram Bagian Barat sebanyak 9.579 orang dan Kep. Aru sebanyak 10.986
orang. Sedangkan cakupan terendah balita yang memperoleh vitamin A ada di
Kabupaten Buru Selatan sebanyak 1.853 orang, diikuti oleh Maluku Barat Daya
sebanyak 4.646 orang dan Kota Tual sebanyak 5.025 orang.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan
pemberian vitamin A antara lain melalui : peningkatan integrasi pelayanan
kesehatan anak, sweeping pada daerah yang cakupannya masih rendah dan
kampanye pemberian kapsul vitamin A

Distribusi cakupan bayi dan balita yang mendapat pelayanan vitamin A


dapat dilihat pada lampiran tabel 32.

11. Pemberian Tablet Besi (Fe)


Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan
karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia zat besi atau anemia
gizi besi. Untuk penanggulangan masalah ini telah dilakukan intervensi dengan
distribusi tablet Fe.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan Antenatal
Care(ANC). Analisis cakupan K4 dengan Fe3 sering menunjukkan adanya
kesenjangan yang cukup besar, hal ini mungkin disebabkan karena belum
optimalnya koordinasi lintas program terkait atau pencatatan dan pelaporan
cakupan Fe ibu hamil belum terlaporkan dengan baik.
Anemia gizi merupakan masalah kesehatan yang ikut berperan sebagai
penyebab tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, produktivitas
kerja, prestasi olah raga dan kemampuan belajar. Oleh karena itu,
penanggulangan anemia gizi menjadi salah satu program potensial untuk

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 113


meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang telah dilaksanakan
pemerintah sejak pembangunan jangka panjang pertama.
Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak,
umumnya digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 736a/Menkes/XI/1989, yaitu :
a. Hb laki-laki dewasa : > 13 g/dl
b. Hb perempuan dewasa : > 12 g/dl
c. Hb anak-anak : > 11 g/dl
d. Hb ibu hamil : > 11 g/dl

Seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya kurang dari nilai baku
tersebut di atas. Kurangnya asupan zat besi (Fe) yang adekuat menyebabkab
timbulnya penyakit anemia.Masalah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia
adalah masih relatif tingginya prevalensi anemia ibu hamil dan sebagian besar
penyebanya adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan
haemoglobin, sehingga anemia yang ditimbulkan tersebut disebut anemia.
Keadaan kekurangan besi pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan
atau hambatan pada pertumbuhan baik pada sel tubuh maupun sel otak pada
janin. Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya,
bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan sebelum serta pada waktu
melahirkan, dan pada anemia berat dapat menimbulkan kematian ibu dan
bayi. Pada anak dapat mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat
mencapai tinggi yang optimal dan anak menjadi kurang cerdas. Persentase
jumlah ibu hamil yang mendapat tablet Besi dapat dilihat pada Grafik 4.28

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 114


GRAFIK 4.28
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE1 & FE3 PER
KAB/KOTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

MBD
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012
ARU
MTB
MAALRA
TUAL
BURSEL
BURU
SBT
SBB
MALTENG
AMBON

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000


AMBON MALTENG SBB SBT BURU BURSEL TUAL MAALRA MTB ARU MBD
Fe3 7,339 7,943 4,311 2,129 2,328 1,376 1,322 2,507 1,683 1,125 1,386
Fe1 8,133 9,022 4,658 2,263 2,802 1,669 1,431 2,845 2,139 1,619 1,892

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012, Kabupaten


Maluku Tengah mempunyai jumlah ibu hamil yang mendapatkan Fe3 lebih
tinggi dibanding Kabupaten/Kota yang lain yaitu sebanyak 7.943 orang, diikuti
oleh Kota Ambon sebanyak 7.339 orang dan SBB yaitu sebanyak 4.311 orang.
Sedangkan Kabupaten Kep. Aru mempunyai capaian jumlah terendah yaitu
1.125 orang, diikuti oleh Kota Tual sebanyak 1.322 orang. Perbedaan cakupan
yang terjadi antara Kab/Kota disebabkan
oleh…………………………………………………………………………………………………

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 115


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam


penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber daya
kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana kesehatan,
tenaga dan pembiayaan kesehatan.

A. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan yang digambarkan dalam bab ini meliputi :
puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, sarana
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM), sarana produksi dan
distribusi farmasi, alat kesehatan, serta institusi pendidikan dan tenaga
kesehatan.

1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas, adalah unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat
pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat ;
dan 3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan
kesehatan perorangan primer. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah kerja
administartif, yaitu satu wilayah kecamatan, atau beberapa desa/kelurahan di
satu wilayah kecamatan. Di setiap kecamatan harus ada minimal satu unit
Puskesmas. Faktor luas wilayah, kondisi geografis, kepadatan jumlah
penduduk, merupakan dasar pertimbangan untuk membangun dan
menentukan wilayah kerja puskesmas.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 116


Jumlah puskesmas di Maluku sampai akhir tahun 2012 adalah 176 unit,
dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 63 unit dan puskesmas non
perawatan sebanyak 113 unit. Salah satu indikator yang digunakan untuk
mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio
puskesmas per 1.000 penduduk. Rasio puskesmas per 1.000 penduduk pada
tahun 2012 sebesar 0,11.
Dukungan Kementerian Kesehatan RI terhadap peningkatan jumlah
puskesmas perawatan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Dinas
Kesehatan kabupaten/kota untuk pembangunan Puskesmas perawatan
termasuk dengan penyediaan peralatan kesehatan dan rumah dinas tenaga
medis, bidan dan perawat. Peningkatan jumlah puskesmas perawatan tidak
hanya mengutamakan upaya kuratif tetapi juga tetap menyelenggarakan
upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif yang telah terbukti mempunyai
daya ungkit yang lebih besar terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, bila diselenggarakan secara baik, melibatkan secara aktif
masyarakat, konsisten, dan berkesinambungan.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap
masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan
kesehatan berupa puskesmas pembantu (pustu), puskesmas keliling dan
polindes/poskesdes. Berdasarkan Profil Kabupaten/Kota tahun 2012 dilaporkan
sebanyak 521 unit pustu, 119 unit pusling dan 316 unit poskesdes.

a. Puskesmas dengan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal


Emergensi Dasar (PONED)
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) yang
dilaksanakan puskesmas merupakan upaya terobosanKementerian Kesehatan
RI dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu target pencapaian MDG’s 2015.
Puskesmas PONED bertujuan mendekatkan akses masyarakat kepada
pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 117


Sesuai denga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2010-2014 serta dijabarkan pula dalam Inpres No. 3 Tahun
2010 dan indicator rencana strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 telah
ditetapkan target puskesmas PONED yaitu persentase puskesmas rawat inap
yang mampu PONED dari tahu 2010 sampai dengan 2014. Pada akhir tahun
2014 diharapkan 100% puskesmas rawat inap yang mampu PONED.
Strategi dan kebujakan yang diambil Kementerian Kesehatan RI dalam
mencapai target tersebut yaitu dimasing-masing kabupaten/kota minimal
terdapat 4 (empat) puskesmas PONED (mengacu standar WHO). Tahun 2012
jumlah puskesmas yang mampu PONED sebanyak 40 unit (23%) dari 176 unit
puskesmas yang ada di Provinsi Maluku.

b. Puskesmas dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


(PKPR)
Sejak tahun 2003 Kementrian Kesehatan RI mengembangkan program
pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) di Puskesmas. Puskesmas PKPR
memberikan layanan di dalam dan di luar gedung pada kelompok remaja (10-
19 tahun). sejak tahun 2009 diupayakan kabupaten/kota minimal memiliki 4
puskesmas mampu tata laksana pelayanan kesehatan peduli remaja. Hingga
tahun 2012 Provinsi Maluku memiliki 72 unit (41,38%) puskesmas mampu
PKPR.

2. Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan
preventif, didalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif
dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada
masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah
sakit yang berfungsi sebagai sarana pelayana kesehatan rujukan. Junlah
rumah sakit di Provinsi Maluku tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 5.1 beriku
ini :

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 118


GRAFIK 5.1
JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
8
8
7
6
5
4
3 3
3
2
2
1 1 1 1 1
1
0 0
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berdasarkan grafik 5.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012, jumlah
rumah sakit di Provinsi Maluku sebanyak 22 unit, yang terdiri atas rumah sakit
umum (RSU) berjumlah 21 unit dan rumah sakit khusus 1 unit. Rumah sakit –
rumah sakit tersebut dikelola oleh Kementarian Kesehatan, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/POLRI serta sektor swasta.
Terdapat 1 rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI (RS Bergerak
Saumlaki) dan 2 rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Maluku (RSUD dr. M.
Haulussy Ambon, RS Khusus Daerah Provinsi Maluku) dan 9 rumah sakit milik
Pemerintah Kabupaten/Kota (RSUD Tulehu, RSUD Masohi, RSUD Saparua,
RSUD Namlea, RSUD Piru, RSUD Bula, RSUD Karel Sadsuitubun Langgur,
RSUD Cenderawasih Dobo dan RSUD dr. P.P. Magretti Saumlaki), 3 rumah
sakit TNI-POLRI (RS Tk. III dr. Latumetten, RS Bhayangkara dan RSAL dr. F.X.
Suharjo) serta 6 rumah sakit swasta (RSU Al Fatah, RSU Sumber Hidup, RSU
Hative Passo, RSU Bhakti Rahayu, RSU Hati Kudus Langgur dan RSU Fatima
Saumlaki).

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 119


3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan alat
Kesehatan
Obat merupakan salah satu komponen yang tak dapat tergantikan
dalam pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial
merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan demikian penyediaan obat
esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan
kesehatan baik public maupun privat. Sebagai komoditi khusus, semua obat
yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang
dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga ke tangan konsumen adalah
menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat
menjaga keamanan secara fisik serta dapat mempertahankan kualitas obat
disamping tenaga pengelola yang terlatih.
Instalasi farmasi merupakan unit pengelola perbekalan kefarmasian dan
alat kesehatan yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sebagai
sarana pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan
pelayanan kefarmasian. Jumlah apotek dan took obat dapat dilihat pada grafik
5.2 dibawah ini :

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 120


GRAFIK 5.2
JUMLAH APOTEK DAN TOKO OBAT
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

160 147

140

120
98
100

80
59 Apotek
60
38 Toko Obat
40 31
16 12 14 13 12
20
59 52 6 4 6
10 42 6
00
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Berdasarkan grafik 5.2 dapat dilihat bahwa jumlah apotek di Provinsi


Maluku pada tahun 2012 sebanyak 98 dan toko sebanyak 147. Kota Ambon
mempunyai toko obat terbanyak yaitu 59 diikuti oleh Kabupaten Maluku
Tengah sebanyak 31 dan Kabupaten Buru Selatan sebanyak 14 sedangkan
Kabupaten Maluku Barat Daya belum mempunyai apotek dan took obat.
Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam program obat dan perbekalan
kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan diarahkan
untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang
disebabkan oleh penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan atau
penggunaan yang salah/tidak tepat serta tidak memenuhi mutu keamanan dan
pemanfaatan yang dilakukan sejak proses produksi, distribusi hingga
penggunaannya di masyarakat.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 121


Sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan
menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang
melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang
termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara
lain industry farmasi, Industry Obat Tradisional (IOT), Industri Kecil Obat
Tradisional (IKOT), Produksi Alat Kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT) dan Industri Kosmetika. Sedangkan yang termasuk sarana
distribusi kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Pedagang Besar Farmasi
(PBF), Apotek, Toko Obat, Penyalur Alat Kesehatan (PAK) dan Sub serta
Cabang Penyalur Alat Kesehatan (Sub/Cab PAK).
Pada tahun 2012 Provinsi Maluku mempunyai 4 Industri Obat
Tradisional (IOT) yang terdapat di Kabupaten Buru. Secara rinci dapat dilihat
pada lampiran tabel 70.

4. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat


Dalam mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan kesadaran setiap
anggota masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinganan, serta
berdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergis membangun kondisi
lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Langkah tersebut tercermin
dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) di desa dan kelurahan. Beberapa UKBM diantaranya Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari dan
bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu
diharapkan dapat melaksanakan lima program prioritas yaitu kesehatan ibu
dan anak, keluarga berencana, imuinisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
Jumlah posyandu di Provinsi Maluku berjumlah 2047 dan dapat dilihat pada
grafik 5.3 dan pada lampiran tabel 73.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 122


GRAFIK 5.3
JUMLAH POSYANDU
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

MBD 180
KEP. ARU 151
MTB 124
MALRA 220
TUAL 92
BURSEL 97
BURU 107
SBT 163
SBB 198
MALTENG 429
AMBON 286

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012

Desa siaga aktif merupakan desa/kelurahan yang penduduknya dapat


mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM yang
dapat melaksnakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit,
Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Lingkungan dan Perilaku), kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan
sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Persentase Desa Siaga aktif di Provinsi Maluku pada tahun 2012 dapat dilihat
pada grafik 5.4 berikut ini :

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 123


GRAFIK 5.4
PERSENTASE DESA SIAGA AKTIF
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
100 100 100 96.55 100
100
90
80
65.33
70
60
50
34.52 35.29 34.38
40
30 20.55
20
10 -
-

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat 4 Kabupaten/Kota yang


memiliki persentase desa siaga aktif sebesar 100% yaitu Kota Ambon,
Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Maluku
Tenggara.
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain sebagai salah satu
wujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dasar. Poskesdes minimal melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat desa berupa pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan
kompetensinya (pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu
menyusui, pelayanan kesehatan anak, penemuan dan penanganan penderita
penyakit) dan menumbuhkembangkan UKBM lain yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Jumlah poskesdes di Provinsi Maluku pada tahun 2012 dapat
dilihat pada grafik 5.5 dan secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 73.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 124


GRAFIK 5.5
JUMLAH POSKESDES
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

60 57 56
50
50
42
40 34
31
30

18
20
13

10 5 6
4

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Maluku Tengah


memiliki jumlah poskesdes terbanyak yaitu 57 diikuti oleh Kabupaten Maluku
Tenggara sebanyak 56 dan Kota Ambon sebanyak 50.

5. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

a. Jumlah , Jenis Persebaran Institusi


Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga
kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk
menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja dibutuhkan proses
pendidikan yang berkualitas pula. Kementerian kesehatan merupakan institusi
dari sector pemerintah yang berperan di dalam penyediaan tenaga kesehatan
yang berkualitas tersebut. Institusi yang mengelola Pendidikan Tenaga
Kesehatan (Diknakes) di lingkungan kementerian kesehatan adalah institusi

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 125


Politeknik kesehatan (Poltekkes) dan institusi Diknakes non Poltekkes.
Politeknik Kesehatan di Provinsi Maluku memiliki beberapa program studi
keperawatan dan kebidanan yang dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota
diantaranya di Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara,
Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru.

B. Tenaga Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) di daerah terdiri
dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan dan
non pelayanan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan status kepegawaian
PNS, CPNS, PTT, TNI/Polri dan Swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di
Dinas Kesehatan Provinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT), Dinas
Kabupaten/Kota dan UPT (termasuk Puskesmas), Rumah Sakit/Poliklinik dan
Sarana Kesehatan lainnya milik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
TNI/Polri dan swasta.

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan


Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan
kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan
kesehatan di masyarakat. Menurut data dari Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kotatahun 2012, jumlah tenaga dokter sebanyak 335 orang yang
terdiri dari dokter spesialis 50 orang dan dokter umum 285 orang dengan rasio
sebesar 0,2 dokter per 1.000 penduduk. Jumlah tenaga dokter gigi pada tahun
2012 sebanyak 75 orang dengan rasio sebesar 0,04 dokter gigi per 1.000
penduduk.

a. Tenaga Kesehatan di Puskesmas


Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia
yang dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga di
puskesmas dapat dilihat pada grafik 5.6 berikut ini dan pada lampiran tabel :
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 126
GRAFIK 5.6
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS
TAHUN 2012
1922
2000
1800
1600
1400
1200
1000 896

800
600
400 207
177 206
200 56 49 75
3 13 1 1 4
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga terendah yang
ada di puskesmas adalah tenaga rontgen dan anastesi yang berjumlah
masing-masing 1 orang diikuti oeh tenaga perawat gigi sebanyak 3 orang dan
tenaga fisioterapi sebanyak 4 orang. Secara rinci data jumlah tenaga
kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel 74-78.

b. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit


Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 jumlah
tenaga kesehatan di Rumah Sakit dapat dilihat pada grafik 5.7dan pada
lampiran tabel

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 127


GRAFIK 5.7
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
TAHUN 2012

1000 947
900
800
700
600
500
400
257
300
200 142
42 58 51 34
100 14 0 5 13 19 10 11
0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 tenaga perawat
menempati jumlah terbanyak yang ada di rumah sakit yaitu sebanyak 947
orang diikuti oleh tenaga bidan sebanyak 257 orang dan dokter umum
sebanyak 142 orang (dokter spesialis 50 orang dan dokter umum 92 orang).
Secara rinci data jumlah tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel
74-78.

c. Tenaga Kesehatan dengan status Pegawai Tidak Tetap


Pemenuhan tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan dasar terutama
puskesmas dan jaringganya di daerah terpencil/sangat terpencil, tertingggal,
perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta daerah bermasalah kesehatan (DBK)
antara lain diisi melalui pengangkatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan
Penugasan Khusus.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 128


Kontribusi pemenuhan tenaga kesehatan dengan status PTT terdiri dari
dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan bidan cukup besar
pengaruhnya dalam meningkatkan mutu pelayan kesehatan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan dengan
status PTT pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 5.8.

GRAFIK 5.8
TENAGA KESEHATAN DENGAN STATUS PEGAWAI TIDAK TETAP (PTT)
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

232
250

189
200

150

100 72

50

0
Dokter Umum Dokter Gigi Bidan

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

C. Pembiayaan Kesehatan
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan.
Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan yang
bersumber dari masyarakat.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 129


1. Anggaran Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2012 mengalokasikan anggaran
dana Dekonsentrasi untuk Provinsi Maluku sebesar Rp. 21.130.547.000,-dapat
dilihat pada grafik 5.9 dan lampiran tabel 79

GRAFIK 5.9
ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI
DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012


25,000,000,000
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa realisasi dana dekonsentrasi
tahun 2012 sebesar Rp.18.720.115.865 (88,59%).
20,000,000,000

15,000,000,000
Selain itu Kementrian Kesehatan pada tahun 2012 juga
mengalokasikan dana
10,000,000,000

5,000,000,000

-
Alokasi Realisasi %
Dana Dekonsentrasi 21,130,547,000 18,720,115,865 88.59
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Tugas Pembantuan untuk Dinas Kesehatan Provinsi Maluku sebesar


Rp.17.000.000.000 dapat dilihat pada grafik 5.10 dibawah ini :

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 130


GRAFIK 5.10
ANGGARAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

18,000,000,000
16,000,000,000
14,000,000,000
12,000,000,000
10,000,000,000
8,000,000,000
6,000,000,000
4,000,000,000
2,000,000,000
-
Alokasi Realisasi %
Dana TP 17,000,000,000 14,969,588,800 88.06

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Anggaran Kesehatan yang


bersumber dari danaTugas Pembantuan terealisasi sebesar Rp.
14.969.588.800 (88,06%)

2. Anggaran Kesehatan Pemerintah Daerah


Alokasi anggaran untuk Dinas Kesehatan Provinsi Maluku tahun 2012
adalah sebesar Rp.16.832.782.103,- dapat dilihat pada grafik 5.11 dan pada
lampiran tabel 79.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 131


GRAFIK 5.11
ANGGARAN APBD
DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

18,000,000,000
16,000,000,000
14,000,000,000
12,000,000,000
10,000,000,000
8,000,000,000
6,000,000,000
4,000,000,000
2,000,000,000
-
Alokasi Realisasi %
Dana APBD 16,832,782,103 15,693,821,316 93.23

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa APBD untuk Dinas Kesehatan
Provinsi Maluku tahun 2012 terealisasi sebesar Rp. 15693.821.316 (93,23%)

3. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat


Peserta jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif
dan berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya
hingga pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit.
Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan masyarakat miskin
terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan RI
dan Pemerintah Daerah menanggung biaya pelayanan kesehatan di
puskesmas dan kelas III di rumah sakit bagi peserta jamkesmas. Alokasi dana
jamkesmas dan jampersal di Provinsi Maluku pada tahun 2012 sebesar Rp.
23.745.995.000,- dapat dilihat pada grafik 5.12.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 132


GRAFIK 5.12
ALOKASI DANA JAMKESMAS DAN JAMPERSAL
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

5,728,086,000

3,708,937,000

2,863,877,000
1,947,066,000
1,819,446,000 1,891,039,000
1,593,910,000 1,193,164,000
1,082,607,000 1,187,047,000
730,816,000

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa alokasi dana jamkesmas dan
jampersal pada tahun 2012 terbesar di Kabupaten Maluku Tengah sebesar Rp.
5.728.086.000,- diikuti Kota Ambon sebesar Rp.3.708.937.000,- dan
Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar Rp. 2.863.877.000,-

4. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


Bantuan Operasional Kesehatan merupakan bantuan dari Pemerintah
melalui Kementrian Kesehatan RI dalam membantu pemerintah kabupaten dan
pemerintah kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan menuju Millenium Development
Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 133


Kehadiran BOK dirasakan manfaatnya oleh petugas puskesmas untuk
menjangkau masyarakat dalam melakukan kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif. Diharapkan dengan adanya BOK, petugas kesehatan/kader
kesehatan, tidak lagi mengalami kendala dalam melakukan kegiatan untuk
mendekatkan akses pada masyarakat.
Hal penting yang perlu disadari, BOK hanyalah dana tambahan yang
bersifat bantuan sehingga tidak dapat menjawab semua permasalahan di
lapangan dan seharusnya tidak selamanya disediakan Pemerintah Pusat.
Sumber pembiayaan kesehatan yang utama tetap harus disediakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sehingga mekanisme sharring harus
berjalan.
Alokasi anggaran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Provinsi
Maluku tahun 2012 sebesar Rp.37.911.200.000 dapat dilihat pada grafik 5.13
dan pada lampiran tabel 79.

GRAFIK 5.13
ANGGARAN DANA BOK
PROVINSI MALUKU TAHUN 2012

40,000,000,000

35,000,000,000

30,000,000,000

25,000,000,000

20,000,000,000

15,000,000,000

10,000,000,000

5,000,000,000

-
Alokasi Realisasi %
Dana BOK 37,911,200,000 35,685,323,973 94.13

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 134


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dana bantuan operasional
kesehatan untuk Provinsi Maluku tahun 2012 terealisasi sebesar
Rp.35.685.323.973 (94,13%).

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 135


BAB VI
PENUTUP

Profil kesehatan merupakan kompilasi data kesehatan dari seluruh


Kabupaten/Kota yang memberikan informasi tentang berbagai capaian dan
kondisi pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku. Semua data yang
dikumpulkan dari Kabupaten/Kota disesuaikan kembali dengan data yang ada
pada masing-masing program di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk diolah
dan disajikan sebagai informasi yang dapat digunakan untuk menilai
pencapaian program di setiap Kabupaten/Kota, serta sebagai acuan untuk
perencanaan program kesehatan ke depan.
Data Profil Kesehatan Tahun 2012, disajikan dalam bentuk narasi, tabel
maupun grafik dengan menggunakan data terpilah yang bermanfaat untuk
memberi gambaran kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki
dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam
pembangunan bidang kesehatan melalui analisis gender.
Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012,
diharapkan data dan informasi yang disajikan dapat dimanfaatkan untuk
melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari tahun ke tahun
terhadap pembangunan kesehatan secara menyeluruh serta mengukur
keberhasilan pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012 Page 136


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A.
GAMBARAN UMUM
1
Luas Wilayah 6,038,333 Km2 Tabel 1
2
Jumlah Desa/Kelurahan 1156 Desa/Kel Tabel 1
3
Jumlah Penduduk 881,123 870,919 1,663,906 Jiwa Tabel 2
4
Rata-rata jiwa/rumah tangga 5.5 Jiwa Tabel 1
5
Kepadatan Penduduk /Km2 0.3 Jiwa/Km2 Tabel 1
6
Rasio Beban Tanggungan 86.1 Tabel 2
7
Rasio Jenis Kelamin 101.2 Tabel 2
8
Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 42.9 41.0 39.1 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 25.4 23.0 24.2 % Tabel 5

B.
DERAJAT KESEHATAN
B.1
Angka Kematian
10
Jumlah Lahir Hidup 13,559 11,901 33,104 Bayi Tabel 6
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
11
Angka Lahir Mati (dilaporkan) 13.9 11.9 12.0 Tabel 6
12
Jumlah Bayi Mati 222 211 472 Bayi Tabel 7
13
Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 16.4 17.7 14.3 per 1.000 KH Tabel 7
14
Jumlah Balita Mati 356 348 847 Balita Tabel 7
15
Angka Kematian Balita (dilaporkan) 26.3 29.2 25.6 per 1.000 KH Tabel 7
16
Jumlah Kematian Ibu 81 Ibu Tabel 8
17
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 244.7 per 100.000 KH Tabel 8

B.2
Angka Kesakitan
18
AFP Rate (non polio) < 15 th 2.34 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19
Angka Insidens TB Paru 360 284 225.31 per 100.000 penduduk Tabel 10
20
Angka Prevalensi TB Paru 366 290 229.40 per 100.000 penduduk Tabel 10
21
Angka kematian akibat TB Paru 0 0 4.21 per 100.000 penduduk Tabel 10
22
Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) NA NA 72.21 % Tabel 11
23
Success Rate TB Paru NA NA 84.00 % Tabel 12
24
Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 1.1011285 1.1835308 6.3260634 % Tabel 13
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
25
Jumlah Kasus Baru HIV NA NA 146 Kasus Tabel 14
26
Jumlah Kasus Baru AIDS NA NA 247 Kasus Tabel 14
27
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya NA NA 1,658 Kasus Tabel 14
28
Jumlah Kematian karena AIDS 16 25 41 Jiwa Tabel 14
29
Donor darah diskrining positif HIV NA NA NA % Tabel 15
30
Persentase Diare ditemukan dan ditangani 69.02 61.81 56.86 % Tabel 16
31
Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 68 58 126 Kasus Tabel 17
32
Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 294 183 477 Kasus Tabel 17
33
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 62 41 36 per 100.000 penduduk Tabel 17
34
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 12.71 12.86 12.77 % Tabel 18
35
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 6.91 5.81 6.47 % Tabel 18
36
Angka Prevalensi Kusta NA NA 3.92 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 154.55 % Tabel 20
38
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.00 0.00 91.30 % Tabel 20
39
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
40
Case Fatality Rate Difteri 0% Tabel 21
41
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0% Tabel 21
44
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0% Tabel 21
46
Jumlah Kasus Campak 21 8 29 Kasus Tabel 22
47
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 22
48
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49
Jumlah Kasus Hepatitis B 2 2 4 Kasus Tabel 22
50
Incidence Rate DBD 0.00 0.00 10.70 per 100.000 penduduk Tabel 23
51
Case Fatality Rate DBD 3.23 5.88 4.49 % Tabel 23
52
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) NA NA 11.14 per 1.000 penduduk Tabel 24
53
Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24
54
Angka Kesakitan Filariasis 0 0 1 per 100.000 penduduk Tabel 25
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan

B.3
Status Gizi
55
Bayi baru lahir ditimbang 67 60 79 % Tabel 26
56
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.00 1.06 1.49 % Tabel 26
57
Balita Gizi Baik 92.96 94.17 93.41 % Tabel 27
58
Balita Gizi Kurang 65.11 64.57 5.74 % Tabel 27
59
Balita Gizi Buruk 0.18 0.13 0.17 % Tabel 27

C.
UPAYA KESEHATAN
C.1
Pelayanan Kesehatan
60
Kunjungan Ibu Hamil (K1) 93 % Tabel 28
61
Kunjungan Ibu Hamil (K4) 81.75 % Tabel 28
62
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 78.89 % Tabel 28
63
Pelayanan Ibu Nifas 80.38 % Tabel 28
64
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 78.80 % Tabel 29
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
65
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 79.85 % Tabel 30
66
Bumil Risti/Komplikasi ditangani 27.43 % Tabel 31
67
Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 33.14 29.91 28.11 % Tabel 31
68
Bayi Mendapat Vitamin A 55.43 48.19 51.15 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 34.07 33.39 34.28 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 70.50 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 14.39 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 45.96 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 84.60 82.89 94.61 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0.86 78.33 92.71 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 24.35 23.01 66.80 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 56.66 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 84.50 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 5.09 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 11.71 11.14 14.76 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 3.50 3.19 3.34 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 17.28 14.49 37.33 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 39.74 41.09 40.13 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 56 54 74 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 3 3 3 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 98.48 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 77.57 77.55 88.63 % Tabel 46
Setingkat
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 68.65 64.14 60.02 % Tabel 47
Setingkat
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 73.66 77.13 70.58 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 33.21 % Tabel 49
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 84.62 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.28 0.26 0.27 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 33.87 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 72.09 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 41.17 40.14 40.66 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 33.54 32.63 33.07 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 33.54 32.63 33.07 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 41.77 39.49 45.53 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 100.00 100.00 100.00 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 96.62 75.24 67.29 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0.27 0.23 1.23 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 6.53 0.85 1.78 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0.07 0.19 0.66 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 77.47 91.67 86.98 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 1.75 2.25 2.04 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 1.57 1.78 1.67 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 0.75 1.52 1.11 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 25.94 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 1.63 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 4.64 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


110 Rumah Tangga ber-PHBS #REF! % Tabel 61
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan

C.4 Keadaan Lingkungan


111 Rumah Sehat 53.48 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 44.96 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 80.50 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 65.17 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 63.23 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 60.75 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 65.00 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 55.09 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum #REF! Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus #REF! Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan #REF! Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan #REF! Tabel 70
123 Jumlah Apotek #REF! Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan #REF! % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar #REF! % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 2,177.00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 40.19 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 0.54 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 547.00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 61.79 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 316.00 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan


132 Jumlah Dokter Spesialis #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis #REF! #REF! #REF! per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum #REF! #REF! #REF! per 100.000 penduduk Tabel 74
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
136 Jumlah Dokter Gigi #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk #REF! Tabel 75
139 Jumlah Perawat #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan


146 Total Anggaran Kesehatan #REF! Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota #REF! % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita #REF! Rp Tabel 79
RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A.
GAMBARAN UMUM
1
Luas Wilayah 6,038,333 Km2 Tabel 1
2
Jumlah Desa/Kelurahan 1156 Desa/Kel Tabel 1
3
Jumlah Penduduk 881,123 870,919 1,663,906 Jiwa Tabel 2
4
Rata-rata jiwa/rumah tangga 5.5 Jiwa Tabel 1
5
Kepadatan Penduduk /Km2 0.3 Jiwa/Km2 Tabel 1
6
Rasio Beban Tanggungan 86.1 Tabel 2
7
Rasio Jenis Kelamin 101.2 Tabel 2
8
Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 42.9 41.0 39.1 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 25.4 23.0 24.2 % Tabel 5

B.
DERAJAT KESEHATAN
B.1
Angka Kematian
10
Jumlah Lahir Hidup 13,559 11,901 33,104 Bayi Tabel 6
11
Angka Lahir Mati (dilaporkan) 13.9 11.9 12.0 Tabel 6
12
Jumlah Bayi Mati 222 211 472 Bayi Tabel 7
13
Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 16.4 17.7 14.3 per 1.000 KH Tabel 7
14
Jumlah Balita Mati 356 348 847 Balita Tabel 7
15
Angka Kematian Balita (dilaporkan) 26.3 29.2 25.6 per 1.000 KH Tabel 7
16
Jumlah Kematian Ibu 81 Ibu Tabel 8
17
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 244.7 per 100.000 KH Tabel 8

B.2
Angka Kesakitan
18
AFP Rate (non polio) < 15 th 2.34 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19
Angka Insidens TB Paru 360 284 225.31 per 100.000 penduduk Tabel 10
20
Angka Prevalensi TB Paru 366 290 229.40 per 100.000 penduduk Tabel 10
21
Angka kematian akibat TB Paru 0 0 4.21 per 100.000 penduduk Tabel 10
22
Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) NA NA 72.21 % Tabel 11
23
Success Rate TB Paru NA NA 84.00 % Tabel 12
24
Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 1.1011285 1.1835308 6.3260634 % Tabel 13
25
Jumlah Kasus Baru HIV NA NA 146 Kasus Tabel 14
26
Jumlah Kasus Baru AIDS NA NA 247 Kasus Tabel 14
27
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya NA NA 1,658 Kasus Tabel 14
28
Jumlah Kematian karena AIDS 16 25 41 Jiwa Tabel 14
29
Donor darah diskrining positif HIV NA NA NA % Tabel 15
30
Persentase Diare ditemukan dan ditangani 69.02 61.81 56.86 % Tabel 16
31
Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 68 58 126 Kasus Tabel 17
32
Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 294 183 477 Kasus Tabel 17
33
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 62 41 36 per 100.000 penduduk Tabel 17
34
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 12.71 12.86 12.77 % Tabel 18
35
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 6.91 5.81 6.47 % Tabel 18
36
Angka Prevalensi Kusta NA NA 3.92 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 154.55 % Tabel 20
38
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.00 0.00 91.30 % Tabel 20
39
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
40
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21
41
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21
44
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21
46
Jumlah Kasus Campak 21 8 29 Kasus Tabel 22
47
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49
Jumlah Kasus Hepatitis B 2 2 4 Kasus Tabel 22
50
Incidence Rate DBD 0.00 0.00 10.70 per 100.000 penduduk Tabel 23
51
Case Fatality Rate DBD 3.23 5.88 4.49 % Tabel 23
52
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) NA NA 11.14 per 1.000 penduduk Tabel 24
53
Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24
54
Angka Kesakitan Filariasis 0 0 1 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3
Status Gizi
55
Bayi baru lahir ditimbang 67 60 79 % Tabel 26
56
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.00 1.06 1.49 % Tabel 26
57
Balita Gizi Baik 92.96 94.17 93.41 % Tabel 27
58
Balita Gizi Kurang 65.11 64.57 5.74 % Tabel 27
59
Balita Gizi Buruk 0.18 0.13 0.17 % Tabel 27

C.
UPAYA KESEHATAN
C.1
Pelayanan Kesehatan
60
Kunjungan Ibu Hamil (K1) 93 % Tabel 28
61
Kunjungan Ibu Hamil (K4) 81.75 % Tabel 28
62
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 78.89 % Tabel 28
63
Pelayanan Ibu Nifas 80.38 % Tabel 28
64
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 78.80 % Tabel 29
65
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 79.85 % Tabel 30
66
Bumil Risti/Komplikasi ditangani 27.43 % Tabel 31
67
Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 33.14 29.91 28.11 % Tabel 31
68
Bayi Mendapat Vitamin A 55.43 48.19 51.15 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 34.07 33.39 34.28 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 70.50 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 14.39 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 45.96 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 84.60 82.89 94.61 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0.86 78.33 92.71 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 24.35 23.01 66.80 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 56.66 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 84.50 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 5.09 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 11.71 11.14 14.76 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 3.50 3.19 3.34 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 17.28 14.49 37.33 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 39.74 41.09 40.13 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 56 54 74 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 3 3 3 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 98.48 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 77.57 77.55 88.63 % Tabel 46
Setingkat
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 68.65 64.14 60.02 % Tabel 47
Setingkat
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 73.66 77.13 70.58 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 33.21 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 84.62 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.28 0.26 0.27 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 33.87 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 72.09 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 41.17 40.14 40.66 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 33.54 32.63 33.07 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 33.54 32.63 33.07 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 41.77 39.49 45.53 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 100.00 100.00 100.00 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 96.62 75.24 67.29 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0.27 0.23 1.23 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 6.53 0.85 1.78 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0.07 0.19 0.66 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 77.47 91.67 86.98 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 1.75 2.25 2.04 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 1.57 1.78 1.67 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 0.75 1.52 1.11 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 25.94 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 1.63 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 4.64 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


110 Rumah Tangga ber-PHBS #REF! % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan


111 Rumah Sehat 53.48 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 44.96 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 80.50 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 65.17 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 63.23 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 60.75 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 65.00 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 55.09 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum #REF! Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus #REF! Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan #REF! Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan #REF! Tabel 70
123 Jumlah Apotek #REF! Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan #REF! % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar #REF! % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 2,177.00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 40.19 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 0.54 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 547.00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 61.79 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 316.00 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan


132 Jumlah Dokter Spesialis #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis #REF! #REF! #REF! per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum #REF! #REF! #REF! per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk #REF! Tabel 75
139 Jumlah Perawat #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan


146 Total Anggaran Kesehatan #REF! Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota #REF! % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita #REF! Rp Tabel 79
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA AMBON 359.4 30 20 50 369,740 65,663 5.63 1,028.66
2 MALUKU TENGAH 11,595.6 172 6 178 380,785 72,307 5.27 32.84
3 SERAM BAGIAN BARAT 6,942.0 195 0 195 189,957 37,256 5.10 27.36
4 SERAM BAGIAN TIMUR 5,779.1 143 0 143 99,473 19,397 5.13 17.21
5 BURU 759,558 82 0 82 119,546 25,924 4.61 0.16
6 BURU SELATAN 5,060.0 80 0 80 76,854 11,874 6.47 15.19
7 KOTA TUAL 247.1 26 3 29 59,690 12,158 4.91 241.55
8 MALUKU TENGGARA 4,197 86 1 87 100,463 25,015 4.02 23.93
9 MALUKU TENGGARA BARAT 5,229,519 75 1 76 108,258 - 0.02
10 KEPULAUAN ARU 6,426.8 117 2 119 86,468 17,568 4.92 13.45
11 MALUKU BARAT DAYA 8,648.0 117 0 117 72,672 17,589 4.13 8.40
JUMLAH PROV 6,038,332.5 1123 33 1156 1,663,906 304,751 5.46 0.28

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,


RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK RASIO


JUMLAH RASIO BEBAN
NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS
PENDUDUK TANGGUNGAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH KELAMIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KOTA AMBON 369,740 23,786 34,584 92,286 25,168 7,531 183,355 22,986 33,493 95,926 26,848 7,132 186,385 53.91 98.37
2 MALUKU TENGAH 380,785 NA NA NA NA
3 SERAM BAGIAN BARAT 189,957 18,162 17,729 17,628 20,698 16,583 90,800 17,418 16,589 17,190 19,093 16,930 87,220 138.60 104.10
4 SERAM BAGIAN TIMUR 99,473 6,746 13,404 22,409 6,635 1,589 50,783 6,617 12,327 22,110 6,039 1,597 48,690 73.93 104.30
5 BURU 119,546 7,333 14,540 26,953 7,198 2,012 58,036 7,219 13,818 27,438 6,675 1,818 56,968 68.47 101.87
6 BURU SELATAN 76,854 56,031 80,262 159,282 59,706 27,723 382,983 54,250 76,238 162,676 58,668 27,491 379,278 73.13 100.98
7 KOTA TUAL 59,690 4,208 7,492 13,491 3,337 811 29,339 4,153 7,320 14,205 3,647 1,026 30,351 72.12 96.67
8 MALUKU TENGGARA 100,463 100,154 6,503 12,360 18,487 9,186 3,785 50,321 6,412 11,022 17,925 9,545 4,929 304.58 76.79
9 MALUKU TENGGARA BARAT 108,258 NA NA NA NA
10 KEPULAUAN ARU 86,468 7,903 10,283 19,983 5,613 1,123 44,905 5,067 9,864 20,310 5,110 1,212 41,563 69.49 108.04
11 MALUKU BARAT DAYA 72,672 5,051 9,582 14,781 5,867 1,856 37,137 4,832 9,168 14,143 5,615 1,777 35,535 79.85 104.51
JUMLAH PROV 1,663,906 229,374 194,379 379,173 152,709 68,414 881,123 172,863 185,229 385,020 149,620 68,528 870,919 86.15 101.17

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Tahun 2012

Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 1,752,042
TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0-4 104,891 98,543 203,434
2 5-9 97,449 93,138 190,587
3 10 - 14 92,414 88,646 181,060
4 15 - 19 80,844 79,588 160,432
5 20 - 24 73,565 73,491 147,056
6 25 - 29 71,669 72,433 144,102
7 30 - 34 62,465 63,167 125,632
8 35 - 39 51,577 54,821 106,398
9 40 - 44 46,326 47,087 93,413
10 45 - 49 40,507 42,403 82,910
11 50 - 54 35,589 36,013 71,602
12 55 - 59 24,976 25,319 50,295
13 60 - 64 19,605 20,297 39,902
14 65 - 69 12,654 12,909 25,563
15 70 - 74 9,426 10,227 19,653
16 75+ 10,492 11,375 21,867

JUMLAH 834,449 829,457 1,663,906

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS


LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
MELEK MELEK MELEK
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
HURUF HURUF HURUF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA AMBON NA NA NA
2 MALUKU TENGAH NA NA NA
3 SERAM BAGIAN BARAT NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 36,221 922 2.55 34,855 985 2.83 71,076 1,907 2.68
5 BURU NA NA NA
6 BURU SELATAN 27,852 24,967 89.64 33,150 30,137 90.91 61,002 55,104 90.33
7 KOTA TUAL 20,062 19,828 98.83 19,678 19,216 97.65 39,740 39,044 98.25
8 MALUKU TENGGARA NA NA NA
9 MALUKU TENGGARA BARAT NA NA NA
10 KEPULAUAN ARU 34,921 853 2.44 31,583 864 2.74 66,504 1,717 2.58
11 MALUKU BARAT DAYA NA NA NA
JUMLAH PROV 119,056 46,570 39.12 119,266 51,202 42.93 238,322 97,772 41.03

Sumber:Kantor Dinas Pendidikan Kabupeten/Kota


Tahun 2012
TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS


MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN


TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/
NO KABUPATEN/KOTA SMA/ AK/ SMA/ AK/ AK/
BELUM BELUM SMP/ UNIVER BELUM BELUM SMP/ UNIVER BELUM BELUM SMP/ SMA/ SMK/
SD/MI SMK/ DIPLO JUMLAH SD/MI SMK/ DIPLO JUMLAH SD/MI DIPLO UNIVERSITAS JUMLAH
PERNAH TAMAT MTs SITAS PERNAH TAMAT MTs SITAS PERNAH TAMAT MTs MA
SEKOLAH
MA MA SEKOLAH
MA MA SEKOLAH
MA
SD/MI SD/MI SD/MI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KOTA AMBON NA NA NA
2 MALUKU TENGAH NA NA NA
3 SERAM BAGIAN BARAT NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 4,491 8,061 12,132 3,975 2,532 513 328 32,032 4,299 9,297 11,637 2,895 1,986 281 334 30,729 8,790 17,358 23,769 6,870 4,518 794 643 62,742
5 BURU NA NA NA
6 BURU SELATAN 3,368 2,530 7,680 4,915 7,242 968 1,148 27,851 10,688 5,694 8,985 3,424 3,517 333 509 33,150 14,056 8,224 16,665 8,339 10,759 1,301 1,657 61,001
7 KOTA TUAL 4,618 0 6,551 3,870 4,295 1,563 0 20,897 4,725 0 6,609 3,905 4,339 1,577 0 21,155 9,343 0 13,160 7,775 8,634 3,140 0 42,052
8 MALUKU TENGGARA NA NA NA
9 MALUKU TENGGARA BARAT NA NA NA
10 KEPULAUAN ARU 60,880 62,410 11,975 16,973 4,939 5,122 4,377 166,676 60,592 59,465 11,853 16,283 4,599 8,062 5,846 166,700 121,472 121,875 23,828 33,256 9,538 13,184 10,223 333,376
11 MALUKU BARAT DAYA NA NA NA
JUMLAH PROV 73,357 73,001 38,338 29,733 19,008 8,166 5,853 247,456 80,304 74,456 39,084 26,507 14,441 10,253 6,689 251,734 153,661 147,457 77,422 56,240 33,449 18,419 12,523 499,171

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Tahun


TABEL 6

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KELAHIRAN

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN


HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI
1 Kabupaten/Kota puskesmas 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 3,705 10 3,715 3,282 8 3,290 6,987 18 7,005
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA NA NA NA NA 7,644 67 7,711
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,648 0 1,648 2,047 0 2,047 3,695 0 3,695
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 930 9 939 883 10 893 1,813 19 1,832
5 BURU 10 1,268 19 1,287 1,094 12 1,106 2,362 31 2,393
6 BURU SELATAN 12 684 45 729 757 38 795 1,441 83 1,524
7 KOTA TUAL 8 674 11 685 578 7 585 1,252 18 1,270
8 MALUKU TENGGARA 15 1,947 24 1,971 568 1 569 2,515 25 2,540
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,320 44 1,364 1,303 35 1,338 2,623 79 2,702
10 KEPULAUAN ARU 22 799 16 815 775 14 789 1,574 30 1,604
11 MALUKU BARAT DAYA 12 584 13 597 614 18 632 1,198 31 1,229
JUMLAH PROV 176 13,559 191 13,750 11,901 143 12,044 33,104 401 33,505
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 13.89 11.87 11.97

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


ANAK ANAK BAYI ANAK BALITA
BAYI BALITA BAYI BALITA
BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA AMBON 22 24 10 34 22 9 31 46 19 65
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA NA NA NA NA 39 104 143
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 7 0 7 3 0 3 10 0 10
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BURU 10 35 15 50 32 17 49 67 32 99
6 BURU SELATAN 12 20 25 45 17 21 38 37 46 83
7 KOTA TUAL 8 6 0 6 9 0 9 15 0 15
8 MALUKU TENGGARA 15 96 55 151 90 55 145 186 110 296
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 24 28 52 29 31 60 53 59 112
10 KEPULAUAN ARU 22 2 0 2 4 0 4 6 0 6
11 MALUKU BARAT DAYA 12 8 1 9 5 4 9 13 5 18
JUMLAH PROV 176 222 134 356 211 137 348 472 375 847
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 16.37 9.88 26.26 17.73 11.51 29.24 14.26 11.33 25.59

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN IBU


JUMLAH LAHIR
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 KOTA AMBON 22 6,987 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 2


2 MALUKU TENGAH 31 7,644 0 0 0 3 0 0 0 10 0 0 0 2 0 0 0 15
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 3,695 0 0 0 0 0 7 0 7 0 0 0 0 0 7 0 7
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 1,813 0 0 0 0 0 17 0 17 0 0 0 0 0 17 0 17
5 BURU 10 2,362 0 2 1 3 0 0 1 1 0 1 0 1 0 3 2 5
6 BURU SELATAN 12 1,441 0 0 0 0 1 5 2 8 0 0 0 0 1 5 2 8
7 KOTA TUAL 8 1,252 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MALUKU TENGGARA 15 2,515 0 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 2,623 0 1 1 2 0 0 1 1 0 1 2 3 0 2 4 6
10 KEPULAUAN ARU 22 1,574 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,198 0 0 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 3 2 5
JUMLAH PROV 176 33,104 0 10 2 15 1 33 7 51 0 2 2 6 1 45 11 81
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 244.68

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 9

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP RATE


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
<15 TAHUN AFP (NON POLIO) (NON POLIO)

1 2 3 4 5 6
1 KOTA AMBON 22 97,186 6 6.17
2 MALUKU TENGAH 31 128,863 1 0.78
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 66,326 0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 38,855 1 2.57
5 BURU 10 41,268 1 2.42
6 BURU SELATAN 12 23,204 1 4.31
7 KOTA TUAL 8 21,706 0
8 MALUKU TENGGARA 15 36,731 1 2.72
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 40,743 2 4.91
10 KEPULAUAN ARU 22 32,323 0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 27,296 0
JUMLAH PROV 176 554,501 13 2.34

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
TABEL 10

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS TB PARU


PREVALENSI (PER 100.000 JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENDUDUK
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU + KASUS LAMA PENDUDUK) AKIBAT TB PARU

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA AMBON 22 183,221 186,519 369,740 791 584 1,375 13 19 32 804 603 1,407 439 323 776 NA NA 16
2 MALUKU TENGAH 31 380,785 419 306 725 2 2 4 421 308 729 NA NA 800 NA NA 18
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 94,830 95127 189,957 184 143 327 0 1 1 184 144 328 194 151 399 NA NA 6
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 50,783 48,690 99,473 91 95 186 3 4 7 94 99 193 185 203 209 NA NA 7
5 BURU 10 119,546 81 61 142 2 3 5 83 64 147 NA NA 251 NA NA 0
6 BURU SELATAN 12 35,015 41,839 76,854 47 50 97 1 0 1 48 50 98 137 120 161 NA NA 0
7 KOTA TUAL 8 29,339 30,351 59,690 92 73 165 4 2 6 96 75 171 327 247 125 NA NA 9
8 MALUKU TENGGARA 15 50,011 50,452 100,463 115 109 224 1 0 1 116 109 225 232 216 211 NA NA 0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 54,781 53,477 108,258 170 134 304 4 5 9 174 139 313 318 260 227 NA NA 4
10 KEPULAUAN ARU 22 44,905 41,563 86,468 72 76 148 2 0 2 74 76 150 165 183 182 NA NA 8
11 MALUKU BARAT DAYA 12 37,137 35,535 72,672 28 28 56 0 0 0 28 28 56 NA NA 153 NA NA 2
JUMLAH PROV 176 580,022 583,553 1,663,906 2,090 1,659 3,749 32 36 68 2,122 1,695 3,817 365.85 290.46 229.40 NA NA 70

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 360.3 284.3 225.3 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 4.21

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: #######
TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU ANGKA PENEMUAN KASUS
KLINIS BTA (+)
(CDR)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA AMBON 22 NA NA 776 NA NA 4,727 285 203 488 NA NA 62.85
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 800 NA NA 7,883 366 250 616 NA NA 77.03
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA 399 NA NA 3,040 171 134 305 NA NA 76.46
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 NA NA 209 NA NA 917 85 88 173 NA NA 82.82
5 BURU 10 NA NA 251 NA NA 306 49 36 85 NA NA 33.86
6 BURU SELATAN 12 NA NA 161 NA NA 672 41 35 76 NA NA 47.09
7 KOTA TUAL 8 NA NA 125 NA NA 141 55 50 105 NA NA 83.77
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA 211 NA NA 1,965 104 103 207 NA NA 98.12
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA 227 NA NA 1,849 155 124 279 NA NA 122.72
10 KEPULAUAN ARU 22 NA NA 182 NA NA 461 66 71 137 NA NA 75.45
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA 153 NA NA 145 27 25 52 NA NA 34.07
JUMLAH PROV 176 NA NA 3,494 NA NA 22,106 1,404 1,119 2,523 NA NA 72.21

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

TB PARU
BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P Jumlah L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)
yang
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
diobati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA AMBON 22 285 203 488 407 NA NA 280 68.80 NA NA 72 17.69 NA NA 86.49
2 MALUKU TENGAH 31 366 250 616 526 NA NA 468 88.97 NA NA 28 5.32 NA NA 94.30
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 171 134 305 320 NA NA 165 51.56 NA NA 43 13.44 NA NA 65.00
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 85 88 173 141 NA NA 17 12.06 NA NA 107 75.89 NA NA 87.94
5 BURU 10 49 36 85 182 NA NA 179 98.35 NA NA NA NA 98.35
6 BURU SELATAN 12 41 35 76 14 NA NA 8 57.14 NA NA 6 42.86 NA NA 100
7 KOTA TUAL 8 55 50 105 110 NA NA 65 59.09 NA NA 6 5.45 NA NA 64.55
8 MALUKU TENGGARA 15 104 103 207 266 NA NA 239 89.85 NA NA 23 8.65 NA NA 98.50
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 155 124 279 245 NA NA 182 74.29 NA NA 27 11.02 NA NA 85.31
10 KEPULAUAN ARU 22 66 71 137 128 NA NA 89 69.53 NA NA 3 2.34 NA NA 71.88
11 MALUKU BARAT DAYA 12 27 25 52 99 NA NA 40 40.40 NA NA 1 1.01 NA NA 41.41
JUMLAH PROV 176 1,404 1,119 2,523 2,438 NA NA 1,732 71.04 NA NA 316 12.52 NA NA 84.00

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA AMBON 22 23,645 23,138 46,783 2,365 2,314 4,678 58 2.45 86 3.7 144 3.08
2 MALUKU TENGAH 31 20,287 20,612 40,899 2,029 2,061 4,090 NA NA 55 1.34
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 8,384 9,656 18,040 838 966 1,804 NA NA 778 43.13
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 4,695 4,884 9,579 470 488 958 NA NA 250 26.10
5 BURU 10 NA NA 12,545 NA NA 1,255 NA NA 66 5.26
6 BURU SELATAN 12 57,015 58,295 115,310 5,702 5,830 11,531 NA NA 304 2.64
7 KOTA TUAL 8 3,107 3,226 6,333 311 323 633 2 0.64 3 0.9 5 0.79
8 MALUKU TENGGARA 15 6,457 7,078 13,535 646 708 1,354 NA NA 34 2.51
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 9,293 4,047 13,340 929 405 1,334 32 3.44 37 9.1 69 5.17
10 KEPULAUAN ARU 22 4,395 6,591 10,986 440 659 1,099 65 14.79 44 6.7 109 9.92
11 MALUKU BARAT DAYA 12 5,303 6,111 11,414 530 611 1,141 NA NA NA 76 6.66
JUMLAH PROV 176 142,581 143,638 298,764 14,258 14,364 29,876 157 1.10 170 1.18 1,890 6.33

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS BARU


JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS HIV AIDS AIDS
LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA AMBON 22 NA NA 58 NA NA 119 NA NA 768 10 15 25
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 7 NA NA 19 0 0 0 0 0 0
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA 7 NA NA 4 0 0 0 0 0 0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 NA NA 2 NA NA 4 NA NA 47 1 0 1
5 BURU 10 NA NA 8 NA NA 3 0 0 0 0 0 0
6 BURU SELATAN 12 NA NA 1 NA NA 7 0 0 0 0 0 0
7 KOTA TUAL 8 NA NA 4 NA NA 23 NA NA 31 2 6 8
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA 16 NA NA 41 0 0 0 0 0 0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA 8 NA NA 6 0 0 0 0 0 0
10 KEPULAUAN ARU 22 NA NA 33 NA NA 18 NA NA 812 3 4 7
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA 2 NA NA 3 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PROV 176 NA NA 146 NA NA 247 NA NA 1,658 16 25 41

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

JUMLAH NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

DIARE
JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA AMBON 22 183,221 186,519 369,740 7750 7890 15,640 5,625 72.58 4,131 52.36 9,756 62.38
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 380,785 NA NA 16,107 4,430 4,055 8,485 52.68
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 94,830 95,127 189,957 4011 4024 8,035 NA NA 3,211 39.96
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 50,783 48,690 99,473 2148 2060 4,208 NA NA 1,756 41.73
5 BURU 10 NA NA 119,546 NA NA 5,057 NA NA 2,861 56.58
6 BURU SELATAN 12 35,015 41,839 76,854 1481 1770 3,251 321 21.67 123 6.95 444 13.66
7 KOTA TUAL 8 29,339 30,351 59,690 1241 1284 2,525 946 76.23 1,284 100 2,230 88.32
8 MALUKU TENGGARA 15 50,011 50,452 100,463 2115 2134 4,250 2,115 99.98 2,134 99.99 4,249 99.99
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 54,781 53,477 108,258 2317 2262 4,579 1,262 54.46 1,519 67.15 2,781 60.73
10 KEPULAUAN ARU 22 44,905 41,563 86,468 1899 1758 3,658 1,899 99.97 1,386 78.83 3,285 89.81
11 MALUKU BARAT DAYA 12 37,137 35,535 72,672 1571 1503 3,074 336 626 962 31.29
JUMLAH PROV 176 580,022 583,553 1,663,906 24,535 24,684 70,383 16,934 69.02 15,258 61.81 40,020 56.86

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PB + MB
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA AMBON 22 0 0 0 5 4 9 5 4 9 8 5 13 43 38 81 51 43 94 56 47 103
2 MALUKU TENGAH 31 0 3 3 4 4 8 4 7 11 4 2 6 57 26 83 61 28 89 65 35 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 0 1 1 3 1 4 3 2 5 1 1 2 15 12 27 16 13 29 19 15 34
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 0 1 1 11 11 22 11 12 23 6 1 7 39 23 62 45 24 69 56 36 92
5 BURU 10 1 0 1 2 1 3 3 1 4 6 3 9 22 8 30 28 11 39 31 12 43
6 BURU SELATAN 12 0 2 2 9 12 21 9 14 23 8 4 12 14 11 25 22 15 37 31 29 60
7 KOTA TUAL 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MALUKU TENGGARA 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 6 16 10 6 16 10 6 16
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 6 3 9 18 13 31 24 16 40 5 5 10 41 30 71 46 35 81 70 51 121
10 KEPULAUAN ARU 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1 0 1 8 2 10 9 2 11 0 0 0 15 8 23 15 8 23 24 10 34
JUMLAH PROV 176 8 10 18 60 48 108 68 58 126 38 21 59 256 162 418 294 183 477 362 241 603
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 62.41 41.30 36.24

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 18

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA AMBON 22 56 47 103 8 14.29 5 10.64 13 12.62 0 0 0
2 MALUKU TENGAH 31 65 35 100 4 6.15 5 14.29 9 9.00 2 3.08 0 2 2.00
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 19 15 34 1 5.26 2 13.33 3 8.82 0 0 0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 56 36 92 6 10.71 2 5.56 8 8.70 2 3.57 0 2 2.17
5 BURU 10 31 12 43 7 22.58 3 25.00 10 23.26 1 3.23 1 8.33 2 4.65
6 BURU SELATAN 12 31 29 60 8 25.81 6 20.69 14 23.33 10 32.26 3 10.34 13 21.67
7 KOTA TUAL 8 0 0 0 0 0 0 0 4 4
8 MALUKU TENGGARA 15 10 6 16 0 0 0 0 1 16.67 1 6.25
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 70 51 121 11 15.71 8 15.69 19 15.70 6 8.57 1 1.96 7 5.79
10 KEPULAUAN ARU 22 0 0 0 0 0 0 1 3 4
11 MALUKU BARAT DAYA 12 24 10 34 1 4.17 0 1 2.94 3 12.50 1 10.00 4 11.76
JUMLAH PROV 176 362 241 603 46 12.71 31 12.86 77 12.77 25 6.91 14 5.81 39 6.47

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

KASUS TERCATAT
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PB MB JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 NA NA 8 NA NA 97 NA NA 105
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 13 NA NA 121 NA NA 134
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA 2 NA NA 27 NA NA 29
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 NA NA 23 NA NA 79 NA NA 102
5 BURU 10 NA NA 1 NA NA 38 NA NA 39
6 BURU SELATAN 12 NA NA 22 NA NA 43 NA NA 65
7 KOTA TUAL 8 NA NA 0 NA NA 38 NA NA 38
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA 2 NA NA 35 NA NA 37
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA 0 NA NA 90 NA NA 90
10 KEPULAUAN ARU 22 NA NA 0 NA NA 0 NA NA 0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA 6 NA NA 7 NA NA 13
JUMLAH PROV 176 NA NA 77 NA NA 575 NA NA 652
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK NA NA 3.92

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
-1 L P L+P -2 L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA AMBON 22 NA NA 8 NA NA 9 112.50 NA NA 97 NA NA 121 124.74
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 13 NA NA 15 115.38 NA NA 121 NA NA 113 93.39
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA 2 NA NA 8 400.00 NA NA 27 NA NA 40 148.15
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 NA NA 23 NA NA 0 NA NA 79 NA NA 11 13.92
5 BURU 10 NA NA 1 NA NA 5 500.00 NA NA 38 NA NA 58 152.63
6 BURU SELATAN 12 NA NA 22 NA NA 1 4.55 NA NA 43 NA NA 0 -
7 KOTA TUAL 8 NA NA 0 NA NA 2 NA NA 38 NA NA 36 94.74
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA 2 NA NA 0 NA NA 35 NA NA 18 51.43
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA 0 NA NA 63 NA NA 90 NA NA 92 102.22
10 KEPULAUAN ARU 22 NA NA 0 NA NA 0 NA NA 0 NA NA 0 -
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA 6 NA NA 16 266.67 NA NA 7 NA NA 36 514.29
JUMLAH PROV 176 NA NA 77 NA NA 119 154.55 NA NA 575 NA NA 525 91.30

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012

Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2


X = tahun data.
TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING-
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA AMBON 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MALUKU TENGAH 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BURU 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 BURU SELATAN 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KOTA TUAL 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MALUKU TENGGARA 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KEPULAUAN ARU 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PROV 176 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%)

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 22

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KOTA AMBON 22 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0
2 MALUKU TENGAH 31 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 4 3 7 0 0 0 0 1 1 2
5 BURU 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 BURU SELATAN 12 3 1 4 0 0 0 0 0 1 1
7 KOTA TUAL 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MALUKU TENGGARA 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KEPULAUAN ARU 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 7 1 8 0 0 0 0 1 0 1
JUMLAH PROV 176 21 8 29 0 0 0 0 2 2 4
CASE FATALITY RATE (%) -

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 10 9 19 0 1 1 0.0 11.1 5.3
2 MALUKU TENGAH 31 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 BURU 10 6 2 8 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 BURU SELATAN 12 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 KOTA TUAL 8 45 34 79 1 1 2 2.2 2.9 2.5
8 MALUKU TENGGARA 15 30 39 69 2 3 5 6.7 7.7 7.2
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
10 KEPULAUAN ARU 22 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH PROV 176 93 85 178 3 5 8 3.2 5.9 4.49
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 10.70

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

MALARIA
PENDERITA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR
SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA AMBON 22 NA NA 6,086 NA NA 6,085 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 14,987 NA NA 11,660 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA 8,514 NA NA 7,120 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 NA NA 3,796 NA NA 3,710 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 BURU 10 NA NA 2,014 NA NA 1,859 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 BURU SELATAN 12 NA NA 411 NA NA 385 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 KOTA TUAL 8 NA NA 579 NA NA 544 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA 2,200 NA NA 1,522 0 0 0 0.0 0.0 0.0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA 3,459 NA NA 3,329 0 0 0 0.0 0.0 0.0
10 KEPULAUAN ARU 22 NA NA 5,086 NA NA 4,579 0 0 0 0.0 0.0 0.0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA 5,381 NA NA 3,542 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH PROV 176 NA NA 52,513 NA NA 44,335 0 0 0 0.0 0.0 0.0

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK NA NA 11.14

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 25

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

PENDERITA FILARIASIS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA AMBON 22 0 0 0 0 0 0
2 MALUKU TENGAH 31 0 0 0 0 0 0
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 0 0 0 0 0 0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 0 0 0 0 0 0
5 BURU 10 0 0 0 0 0 0
6 BURU SELATAN 12 0 0 0 0 0 0
7 KOTA TUAL 8 0 0 0 0 0 0
8 MALUKU TENGGARA 15 0 0 0 0 0 0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 0 0 0 0 0 0
10 KEPULAUAN ARU 22 0 0 0 0 0 0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 8 9 17 8 9 17
JUMLAH PROV 176 8 9 17 8 9 17
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK PROV 1.02

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 26

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA AMBON 22 3,705 3,282 6,987 3,705 100 3,282 100 6,987 100 NA NA 182 2.60
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 7,644 NA NA 7,644 100 NA NA 33 0.43
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,648 2,047 3,695 NA NA NA 2 2 4
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 930 883 1,813 930 100 868 98 1,798 99.17 NA NA NA
5 BURU 10 1,268 1,094 2,362 NA NA 2,340 99.07 NA NA 9 0.38
6 BURU SELATAN 12 684 757 1,441 559 81.73 611 81 1,170 81.19 25 4.47 26 4.26 51 4.36
7 KOTA TUAL 8 674 578 1,252 674 100 578 100 1,252 100 17 2.52 7 1.21 24 1.92
8 MALUKU TENGGARA 15 1,947 568 2,515 1,947 100 568 100 2,515 100 2 0.10 1 0.18 3 0.12
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,320 1,303 2,623 NA NA NA 27 23 50
10 KEPULAUAN ARU 22 799 775 1,574 634 79.35 563 73 1,197 76.05 16 2.52 14 2.49 30 2.51
11 MALUKU BARAT DAYA 12 584 614 1,198 584 100 614 100 1,198 100 1 0.17 2 0.33 3 0.25
JUMLAH PROV 176 13,559 11,901 33,104 9,033 66.62 7,084 59.52 26,101 79 90 1.00 75 1.06 389 1.49

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BALITA

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KOTA AMBON 22 14,684 15,989 30,673 99 0.7 101 0.6 200 0.7 14,193 96.7 15,508 97.0 29,701 96.8 391 2.7 379 2.4 770 2.5 1 0.0 1 0.0 2 0.0
2 MALUKU TENGAH 31 12,865 12,660 25,525 38 0.3 33 0.3 71 0.3 11,713 91.0 11,605 91.7 23,318 91.4 1,081 8.4 989 7.8 2,070 8.1 33 0.3 33 0.3 66 0.3
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 6,332 7,084 13,416 12 0.2 15 0.2 27 0.2 5,956 94.1 6,681 94.3 12,637 94.2 352 5.6 377 5.3 729 5.4 12 0.2 11 0.2 23 0.2
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 1,835 1,946 3,781 19 1.0 28 1.4 47 1.2 1,589 86.6 1,661 85.4 3,250 86.0 223 12.2 256 13.2 479 12.7 4 0.2 1 0.1 5 0.1
5 BURU 10 NA NA 4,215 NA NA 209 5.0 NA NA 3,738 88.7 NA NA 250 5.9 NA NA 18 0.4
6 BURU SELATAN 12 844 902 1,746 143 16.9 154 17.1 297 17.0 672 79.6 720 79.8 1,392 79.7 25 3.0 26 2.9 51 2.9 4 0.5 2 0.2 6 0.3
7 KOTA TUAL 8 2,578 2,747 5,325 2 0.1 4 0.1 6 0.1 2,548 98.8 2,725 99.2 5,273 99.0 25 1.0 15 0.5 40 0.8 3 0.1 3 0.1 6 0.1
8 MALUKU TENGGARA 15 5,272 5,308 10,580 110 2.1 103 1.9 213 2.0 5,056 95.9 5,097 96.0 10,153 96.0 106 2.0 108 2.0 214 2.0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 4,563 4,047 8,610 7 0.2 7 0.2 14 0.2 4,448 97.5 4,433 109.5 8,881 103.1 83 1.8 92 2.3 175 2.0 25 0.5 10 0.2 35 0.4
10 KEPULAUAN ARU 22 2,757 2,613 5,370 99 3.6 94 3.6 193 3.6 2,176 78.9 2,043 78.2 4,219 78.6 466 16.9 467 17.9 933 17.4 16 0.6 9 0.3 25 0.5
11 MALUKU BARAT DAYA 12 4,928 5,725 10,653 27 0.5 20 0.3 47 0.4 4,320 87.7 5,109 89.2 9,429 88.5 575 11.7 590 10.3 1,165 10.9 6 0.1 6 0.1 12 0.1
JUMLAH PROV 176 56,658 59,021 119,894 556 1.0 559 0.9 1,324 1.1 52,671 93.0 55,582 94.2 111,991 93.4 3,327 65.1 3,299 64.6 6,876 5.7 104 0.2 76 0.1 198 0.2

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 28

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DITOLONG MENDAPAT
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH % JUMLAH %
NAKES YANKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA AMBON 22 8,213 8,133 99.03 7,385 89.92 7,843 6,935 88.42 7,840 6,812 86.89
2 MALUKU TENGAH 31 10,050 8,983 89.38 8,036 79.96 9,569 7,577 79.18 9,569 7,598 79.40
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 5,379 4,764 88.57 4,111 76.43 5,021 3,677 73.23 5,004 3,520 70.34
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 2,609 2,263 86.74 2,117 81.14 2,510 1,832 72.99 2,510 1,816 72.35
5 BURU 10 3,023 2,802 92.69 2,400 79.39 2,886 2,251 77.99 2,886 2,360 81.77
6 BURU SELATAN 12 1,974 1,693 85.76 1,387 70.26 1,441 869 60.31 1,783 1,406 78.86
7 KOTA TUAL 8 1,526 1,431 93.77 1,322 86.63 1,454 1,141 78.47 1,454 1,263 86.86
8 MALUKU TENGGARA 15 2,717 2,717 100 2,507 92.27 2,602 2,133 81.98 2,596 2,514 96.84
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 2,739 2,732 99.74 2,400 87.62 2,551 2,195 86.04 2,551 2,281 89.42
10 KEPULAUAN ARU 22 1,728 1,728 100 1,110 64.24 1,648 1,146 69.54 1,648 1,049 63.65
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,930 1,897 98.29 1,469 76.11 1,842 1,300 70.58 1,842 1,278 69.38
JUMLAH PROV 176 41,888 39,143 93.45 34,244 81.75 39,367 31,056 78.89 39,683 31,897 80.38

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 29

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KOTA AMBON 22 8,213 7,051 85.85 5,713 69.56 626 7.62 214 2.61 172 2.09 6,725 81.88
2 MALUKU TENGAH 31 10,050 8,266 82.25 7,628 75.90 157 1.56 7,785 77.46
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 5,379 4,419 82.15 3,723 69.21 471 8.76 312 5.80 121 2.25 4,627 86.02
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 2,609 800 30.66 764 29.28 764 29.28
5 BURU 10 3,023 2,802 92.69 2,328 77.01 58 1.92 2,386 78.93
6 BURU SELATAN 12 1,974 1,682 85.21 1,376 69.71 1,376 69.71
7 KOTA TUAL 8 1,526 1,090 71.43 900 58.98 220 14.42 170 11.14 235 15.40 1,525 99.93
8 MALUKU TENGGARA 15 2,717 1,353 49.80 1,800 66.25 900 33.12 2,700 99.37
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 2,739 2,588 94.49 2,022 73.82 339 12.38 2,361 86.20
10 KEPULAUAN ARU 22 1,728 416 24.07 378 21.88 204 11.81 145 8.39 162 9.38 889 51.45
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,930 1,897 98.29 800 41.45 600 31.09 71 3.66 400 20.73 1,871 96.92
JUMLAH PROV 176 41,888 32,364 77.26 27,432 65.49 2,121 5.06 912 2.18 2,544 6.07 33,009 78.80

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 30

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3


MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA AMBON 22 8,213 8,133 99.03 7,339 89.36
2 MALUKU TENGAH 31 10,050 9,022 89.77 7,943 79.03
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 5,379 4,658 86.60 4,311 80.15
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 2,609 2,263 86.74 2,129 81.60
5 BURU 10 3,023 2,802 92.69 2,328 77.01
6 BURU SELATAN 12 1,974 1,669 84.55 1,376 69.71
7 KOTA TUAL 8 1,526 1,431 93.77 1,322 86.63
8 MALUKU TENGGARA 15 2,717 2,717 100 2,507 92.27
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 2,739 2,139 78.09 1,683 61.45
10 KEPULAUAN ARU 22 1,728 1,619 93.69 1,125 65.10
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,930 1,892 98.03 1,386 71.81
JUMLAH PROV 176 41,888 38,345 91.54 33,449 79.85

Sumber: Profil Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota Tahun 2012
TABEL 31

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BUMIL NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI


PERKIRAAN NEONATAL
JUMLAH BUMIL RISTI/ RISTI/KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS RISTI/KOMPLIKASI
IBU HAMIL KOMPLIKASI DITANGANI L P L+P
S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KOTA AMBON 22 8,213 1,643 432 26.30 3,705 3,282 6,987 556 492 1,048 201 36.17 149 30.27 350 33.40
2 MALUKU TENGAH 31 10,050 2,010 302 15.02 NA NA 7,644 NA NA 1,147 NA NA NA NA 107 9.33
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 5,379 1,076 129 11.99 1,648 2,047 3,695 247 307 554 219 88.59 262 85.33 481 86.78
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 2,609 522 145 27.79 930 883 1,813 140 132 272 NA NA NA NA NA NA
5 BURU 10 3,023 605 241 39.86 1,268 1,094 2,362 190 164 354 NA NA NA NA 81 22.86
6 BURU SELATAN 12 1,974 395 335 84.85 684 757 1,441 103 114 216 11 10.72 15 13.21 26 12.03
7 KOTA TUAL 8 1,526 305 86 28.18 674 578 1,252 101 87 188 20 19.78 15 17.30 35 18.64
8 MALUKU TENGGARA 15 2,717 543 175 32.20 1,947 568 2,515 292 85 377 81 27.73 0 0 81 21.47
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 2,739 548 243 44.36 1,320 1,303 2,623 198 195 393 69 34.85 45 23.02 114 28.97
10 KEPULAUAN ARU 22 1,728 346 158 45.72 799 775 1,574 120 116 236 69 57.57 45 38.71 114 48.28
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,930 386 52 13.47 584 614 1,198 88 92 180 4 4.57 3 3.26 7 3.90
JUMLAH PROV 176 41,888 8,378 2298 27.43 13,559 11,901 33,104 2,034 1,785 4,966 674 33.14 534 29.91 1,396 28.11

Sumber: Profil Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota Tahun 2012
TABEL 32

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS


BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P JUMLAH VIT A
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA AMBON 22 3,045 4,426 7,471 2,373 77.93 2,689 60.75 5,062 67.76 23,645 23,138 46,783 14,068 59.50 13,709 59.25 27,777 59.37 7,840 6,998 89.26
2 MALUKU TENGAH 31 4,543 4,722 9,265 2,035 44.79 1,775 37.59 3,810 41.12 20,287 20,612 40,899 11,614 57.25 11,567 56.12 23,181 56.68 9,569 6,971 72.85
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,452 1,322 2,774 480 33.06 530 40.09 1,010 36.41 8,384 9,656 18,040 3,004 35.83 3,265 33.81 6,269 34.75 5,004 1,015 20.28
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 1,132 1,194 2,326 340 30.04 371 31.07 711 30.57 4,695 4,884 9,579 2,783 59.28 2,834 58.03 5,617 58.64 2,510 390 15.54
5 BURU 10 NA NA 2,748 NA NA 1,224 44.54 NA 12,545 NA NA 5,882 46.89 2,886 2,350 81.42
6 BURU SELATAN 12 684 757 1,441 279 40.79 311 41.08 590 40.94 57,015 58,295 115,310 931 1.63 922 1.58 1,853 1.61 1,783 1,389 77.90
7 KOTA TUAL 8 1,302 1,126 2,428 776 59.60 857 76.11 1,633 67.26 3,107 3,226 6,333 2,421 77.92 2,607 80.81 5,028 79.39 1,454 1,270 87.35
8 MALUKU TENGGARA 15 1,303 1,394 2,697 1,303 100 1,339 96.05 2,642 97.96 6,457 7,078 13,535 4,299 66.58 4,248 60.02 8,547 63.15 2,596 2,515 96.88
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,302 1,126 2,428 583 44.78 583 24.01 9,293 4,047 13,340 4,328 46.57 4,047 100 8,375 62.78 2,551 2,283 89.49
10 KEPULAUAN ARU 22 799 775 1,574 590 73.84 484 62.45 1,074 68.23 4,395 6,591 10,986 2,932 66.71 2,313 35.09 5,245 47.74 1,648 1,384 83.98
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,249 1,305 2,554 560 44.84 389 29.81 949 37.16 5,303 6,111 11,414 2,198 41.45 2,448 40.06 4,646 40.70 1,842 1,412 76.66
JUMLAH PROV 176 16,811 18,147 37,706 9,319 55.43 8,745 48.19 19,288 51.15 142,581 143,638 298,764 48,578 34.07 47,960 33.39 102,420 34.28 39,683 27,977 70.50

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 33

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP % MKJP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MKJP + NON
KON OBAT LAIN + NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % % % % JUMLAH % MKJP
DOM VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA AMBON 22 6,504 15.97 82 0.20 892 2.19 2,142 5.26 9,620 23.62 15,021 36.88 14,824 36.39 1,267 3.11 2 0.00 0 0 31,114 76.38 40,734 100
2 MALUKU TENGAH 31 39 0.09 7 0.02 66 0.16 9,678 23.12 9,790 23.39 16,568 39.58 14,899 35.60 599 1.43 0 0 0 0 32,066 76.61 41,856 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 51 1.35 2 0.05 35 0.93 164 4.34 252 6.67 2,283 60.46 1,113 29.48 128 3.39 0 0 0 0 3,524 93.33 3,776 100
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 0 0 0 0 0 0 62 1.08 62 1.08 4,457 77.62 1,171 20.39 52 0.91 0 0 0 0 5,680 98.92 5,742 100
5 BURU 10 104 0.94 12 0.11 110 0.99 1,923 17.32 2,149 19.35 7,169 64.56 1,699 15.30 88 0.79 0 0 0 0 8,956 80.65 11,105 100
6 BURU SELATAN 12 452 7.58 0 0 0 0 207 3.47 659 11.05 2,128 35.67 2,432 40.77 746 12.51 0 0 0 0 5,306 88.95 5,965 100
7 KOTA TUAL 8 94 6.17 0 0 8 0.52 432 28.35 534 35.04 690 45.28 282 18.50 18 1.18 0 0 0 0 990 64.96 1,524 100
8 MALUKU TENGGARA 15 6 0.13 0 0 115 2.49 808 17.47 929 20.09 2,898 62.67 656 14.19 141 3.05 0 0 0 0 3,695 79.91 4,624 100
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 227 1.76 0 0 0 0 314 2.43 541 4.19 7,689 59.54 3,969 30.74 714 5.53 0 0 0 0 12,372 95.81 12,913 100
10 KEPULAUAN ARU 22 26 0.72 0 0 0 0 96 2.66 122 3.38 2,676 74.21 713 19.77 93 2.58 0 0 2 0 3,484 96.56 3,606 100
11 MALUKU BARAT DAYA 12 0 0 0 0 0 0 50 1.37 50 1.37 2,649 72.73 587 16.12 356 9.77 0 0 0 0 3,592 98.63 3,642 100
JUMLAH PROV 176 7,503 5.54 103 0.08 1,226 0.90 15,876 11.72 24,708 18.24 64,228 47.41 42,345 31.25 4,202 3.10 2 0.00 2 0.00 110,779 81.76 135,487 100

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
OBAT NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % % LAIN NYA % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA AMBON 22 457 4.42 22 0.21 38 0.37 535 5.18 1,052 10.18 5,003 48.42 3,901 37.76 328 3.17 48 0.46 0 9,280 89.82 10,332 100
2 MALUKU TENGAH 31 41 0.71 7 0.12 66 1.15 539 9.35 653 11.33 2,897 50.28 1,938 33.63 274 4.76 0 0 5,109 88.67 5,762 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 51 1.35 2 0.05 35 0.93 164 4.34 252 6.67 2,283 60.46 1,113 29.48 128 3.39 0 0 3,524 93.33 3,776 100
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 0 0 0 33 0.96 33 0.96 2,636 76.61 748 21.74 24 0.70 0 0 3,408 99.04 3,441 100
5 BURU 10 7 0.29 0 8 0.34 288 12.10 303 12.73 1,561 65.59 500 21.01 16 0.67 0 0 2,077 87.27 2,380 100
6 BURU SELATAN 12 173 11.40 0 0 41 2.70 214 14.10 487 32.08 661 43.54 156 10.28 0 0 1,304 85.90 1,518 100
7 KOTA TUAL 8 5 8.20 0 0 26 42.62 31 50.82 21 34.43 9 14.75 0 - 0 0 30 49.18 61 100
8 MALUKU TENGGARA 15 0 - 0 14 0.97 259 17.95 273 18.92 793 54.95 328 22.73 46 3.19 0 3 0.21 1,170 81.08 1,443 100
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 183 1.49 0 128 1.04 438 3.57 749 6.10 7,092 57.79 3,530 28.77 831 6.77 0 69 0.56 11,522 93.90 12,271 100
10 KEPULAUAN ARU 22 10 0.79 0 0 52 4.13 62 4.92 918 72.86 246 19.52 34 2.70 0 0 1,198 95.08 1,260 100
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1 0.54 0 0 18 9.68 19 10.22 125 67.20 31 16.67 11 5.91 0 0 167 89.78 186 100
JUMLAH PROV 176 928 2.19 31 0.07 289 0.68 2,393 5.64 3,641 8.58 23,816 56.13 13,005 30.65 1,848 4.36 48 0.11 72 0.17 38,789 91.42 42,430 100
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun
2012
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang
TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA AMBON 22 61,525 10,332 16.79 40,734 66.21
2 MALUKU TENGAH 31 65,261 5,762 8.83 41,856 64.14
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 35,495 3,776 10.64 3,776 10.64
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 21,940 3,441 15.68 5,742 26.17
5 BURU 10 20,317 2,380 11.71 11,105 54.66
6 BURU SELATAN 12 13,877 1,518 10.94 5,965 42.98
7 KOTA TUAL 8 10,941 61 0.56 1,524 13.93
8 MALUKU TENGGARA 15 18,376 1,443 7.85 4,624 25.16
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 18,113 12,271 67.75 12,913 71.29
10 KEPULAUAN ARU 22 15,448 1,260 8.16 3,606 23.34
11 MALUKU BARAT DAYA 12 13,526 186 1.38 3,642 26.93
JUMLAH PROV 176 294,819 42,430 14.39 135,487 45.96

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA AMBON 22 3,705 3,282 6,987 3,696 99.76 3,279 99.9 6,975 99.83 3,649 0.98 3,226 98.29 6,875 98.40
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 7,644 NA NA 7,644 100 NA NA 7,644 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,648 2,047 3,695 1,449 87.92 1,816 88.7 3,265 88.36 1,449 0.88 1,816 88.72 3,265 88.36
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 930 883 1,813 930 100 883 100 1,813 100 916 0.98 873 98.87 1,789 98.68
5 BURU 10 1,268 1,094 2,362 NA NA 2,340 99.07 NA NA 2,099 88.87
6 BURU SELATAN 12 684 757 1,441 559 81.73 611 80.7 1,170 81.19 473 0.69 508 67.11 981 68.08
7 KOTA TUAL 8 674 578 1,252 645 95.70 578 100 1,223 97.68 645 0.96 578 100 1,223 97.68
8 MALUKU TENGGARA 15 1,947 568 2,515 1,947 100 328 57.7 2,275 90.46 2,157 1.11 329 57.92 2,486 98.85
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,320 1,303 2,623 1,063 80.53 1,185 90.9 2,248 85.70 1,295 0.98 877 67.31 2,172 82.81
10 KEPULAUAN ARU 22 799 775 1,574 602 75.34 571 73.7 1,173 74.52 524 0.66 546 70.45 1,070 67.98
11 MALUKU BARAT DAYA 12 584 614 1,198 580 99.32 614 100 1,194 99.67 517 0.89 569 92.67 1,086 90.65
JUMLAH PROV 176 13,559 11,901 33,104 11,471 84.60 9,865 82.9 31,320 94.61 11,625 0.86 9,322 78.33 30,690 92.71

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 3,045 4,426 7,471 NA NA 7,019 93.95
2 MALUKU TENGAH 31 4,543 4,722 9,265 NA NA 5,014 54.12
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,452 1,322 2,774 NA NA 2,774 100
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 1,132 1,194 2,326 798 70.49 848 71.0 1,646 70.77
5 BURU 10 NA NA 2,748 NA NA 2,110 76.78
6 BURU SELATAN 12 684 757 1,441 559 81.73 611 80.7 1,170 81.19
7 KOTA TUAL 8 1,302 1,126 2,428 568 43.63 610 54.2 1,178 48.52
8 MALUKU TENGGARA 15 1,303 1,394 2,697 NA NA NA
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,302 1,126 2,428 423 32.49 395 35.1 818 33.69
10 KEPULAUAN ARU 22 799 775 1,574 505 63.20 474 61.2 979 62.20
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,249 1,305 2,554 1,241 99.36 1,238 94.9 2,479 97.06
JUMLAH PROV 176 16,811 18,147 37,706 4,094 24.35 4,176 23.01 25,187 66.80

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 38

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH % DESA/KEL
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DESA/KEL UCI
DESA/KEL UCI

1 2 3 4 5 6
1 KOTA AMBON 22 50 39 78.0
2 MALUKU TENGAH 31 178 165 92.7
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 195 71 36.4
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 143 52 36.4
5 BURU 10 82 18 22.0
6 BURU SELATAN 12 80 38 47.5
7 KOTA TUAL 8 29 26 89.7
8 MALUKU TENGGARA 15 87 86 98.9
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 76 62 81.6
10 KEPULAUAN ARU 22 119 76 63.9
11 MALUKU BARAT DAYA 12 117 22 18.8
JUMLAH PROV 176 1,156 655 56.7

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA AMBON 22 3,045 4,426 7,471 NA NA 7,471 100 NA NA 7,471 100 NA NA 7,471 100 NA NA -
2 MALUKU TENGAH 31 4,543 4,722 9,265 NA NA 8,435 91.04 NA NA 7,992 86.26 NA NA 7,921 85.49 NA NA 6.09
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,452 1,322 2,774 NA NA 2,774 100 NA NA 2,774 100 NA NA 2,774 100 NA NA -
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 1,132 1,194 2,326 NA NA 2,152 92.52 NA NA 1,801 77.43 NA NA 2,045 87.92 NA NA
5 BURU 10 NA NA 2,748 NA NA 2,282 83.04 NA NA 2,197 79.95 NA NA 2,133 77.62 NA NA 6.53
6 BURU SELATAN 12 684 757 1,441 NA NA 831 57.67 NA NA 587 40.74 NA NA 836 58.02 NA NA (0.60)
7 KOTA TUAL 8 1,302 1,126 2,428 NA NA 1,687 69.48 NA NA 1,699 69.98 NA NA 1,498 61.70 NA NA 11.20
8 MALUKU TENGGARA 15 1,303 1,394 2,697 NA NA 2,340 86.76 NA NA 2,240 83.06 NA NA 2,232 82.76 NA NA 4.62
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,302 1,126 2,428 NA NA 2,428 100 NA NA 2,428 100 NA NA 2,428 100 NA NA -
10 KEPULAUAN ARU 22 799 775 1,574 NA NA 1,574 100 NA NA 1,486 94.41 NA NA 1,411 89.64 NA NA 10.36
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,249 1,305 2,554 NA NA 1,598 62.57 NA NA 1,208 47.30 NA NA 1,113 43.58 NA NA 30.35
JUMLAH PROV 176 16,811 18,147 37,706 NA NA 33,572 89.04 NA NA 31,883 84.56 NA NA 31,862 84.50 NA NA 5.09

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO3
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA AMBON 22 3,045 4,426 7,471 NA NA 7440 99.59 NA NA 7,424 99.37
2 MALUKU TENGAH 31 4,543 4,722 9,265 NA NA 8241 88.95 NA NA 8,078 87.19
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,452 1,322 2,774 NA NA 2774 100 NA NA 2,774 100
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 1,132 1,194 2,326 NA NA 1993 85.68 NA NA 1,891 81.30
5 BURU 10 NA NA 2,748 NA NA 2265 82.42 NA NA 2,258 82.17
6 BURU SELATAN 12 684 757 1,441 NA NA 751 52.12 NA NA 564 39.14
7 KOTA TUAL 8 1,302 1,126 2,428 NA NA 1611 66.35 NA NA 1,676 69.03
8 MALUKU TENGGARA 15 1,303 1,394 2,697 NA NA 2223 82.42 NA NA 2,202 81.65
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,302 1,126 2,428 NA NA 2428 100 NA NA 2,428 100
10 KEPULAUAN ARU 22 799 775 1,574 NA NA 1574 100 NA NA 1,486 94.41
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,249 1,305 2,554 NA NA 1516 59.36 NA NA 1,121 43.89
JUMLAH PROV 176 16,811 18,147 37,706 NA NA 32,816 87.03 NA NA 31,902 84.61

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 3,045 4,426 7,471 209 6.86 241 5.45 450 6.02
2 MALUKU TENGAH 31 4,543 4,722 9,265 NA NA 1,270 13.71
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 1,452 1,322 2,774 NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 1,132 1,194 2,326 61 5.39 78 6.53 139 5.98
5 BURU 10 NA NA 2,748 NA NA 304 11.06
6 BURU SELATAN 12 684 757 1,441 546 79.82 609 80.45 1,155 80.15
7 KOTA TUAL 8 1,302 1,126 2,428 193 14.82 209 18.56 402 16.56
8 MALUKU TENGGARA 15 1,303 1,394 2,697 727 55.79 669 47.99 1,396 51.76
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,302 1,126 2,428 196 15.05 179 15.90 375 15.44
10 KEPULAUAN ARU 22 799 775 1,574 12 1.50 13 1.68 25 1.59
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1,249 1,305 2,554 25 2.00 24 1.84 49 1.92
JUMLAH PROV 176 16,811 18,147 37,706 1,969 11.71 2,022 11.14 5,565 14.76

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 42

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

ANAK 6-23 BULAN


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI %
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 NA NA NA NA NA NA
2 MALUKU TENGAH 31 3,698 3,776 7,474 NA NA NA
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA NA NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 30,017 32,772 62,789 61 5 66 0.20 0.02 0.11
5 BURU 10 NA NA NA NA NA NA
6 BURU SELATAN 12 547 606 1,153 233 315 548 42.60 51.98 47.53
7 KOTA TUAL 8 104 91 195 104 91 195 100 100 100
8 MALUKU TENGGARA 15 44 49 93 44 49 93 100 100 100
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA NA NA NA NA
10 KEPULAUAN ARU 22 641 618 1,259 282 286 568 43.99 46.28 45.12
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA NA 503 464 967
JUMLAH PROV 176 35,051 37,912 72,963 1,227 1,210 2,437 3.50 3.19 3.34

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 43

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 23,645 23,138 46,783 NA NA 29,372 62.78
2 MALUKU TENGAH 31 20,287 20,612 40,899 NA NA 31,916 78.04
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 8,384 9,656 18,040 6,949 82.88 5,967 61.80 12,916 71.60
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 4,695 4,884 9,579 4,500 95.85 4,015 82.21 8,515 88.89
5 BURU 10 NA NA 12,545 NA NA 4,800 38.26
6 BURU SELATAN 12 57,015 58,295 115,310 249 0.44 285 0.49 534 0.46
7 KOTA TUAL 8 3,107 3,226 6,333 2,488 80.08 2,612 80.97 5,100 80.53
8 MALUKU TENGGARA 15 6,457 7,078 13,535 NA NA NA
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 9,293 4,047 13,340 6,523 70.19 4,047 100 10,570 79.24
10 KEPULAUAN ARU 22 4,395 6,591 10,986 1,256 28.58 1,153 17.49 2,409 21.93
11 MALUKU BARAT DAYA 12 5,303 6,111 11,414 2,675 50.44 2,727 44.62 5,402 47.33
JUMLAH PROV 176 142,581 143,638 298,764 24,640 17.28 20,806 14.49 111,534 37.33

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BALITA
DITIMBANG BB NAIK BGM
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS BALITA YANG ADA
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA AMBON 22 23,645 23,138 46,783 14,684 62.10 15,989 69.10 30,673 65.56 NA NA 21,653 70.59 NA NA 139 0.45
2 MALUKU TENGAH 31 20,287 20,612 40,899 12,865 63.41 12,660 61.42 25,525 62.41 10,484 81.49 10,552 83.35 21,036 82.41 380 2.95 415 3.28 795 3.11
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 8,384 9,656 18,040 6,332 75.52 7,084 73.36 13,416 74.37 4,986 78.74 5,117 72.23 10,103 75.31 121 1.91 141 1.99 262 1.95
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 4,695 4,884 9,579 1,835 39.08 1,946 39.84 3,781 39.47 1,571 85.61 1,661 85.35 3,232 85.48 NA NA NA
5 BURU 10 NA NA 12,545 NA NA 4,215 33.60 NA NA 3,291 78.08 NA NA 115 2.73
6 BURU SELATAN 12 57,015 58,295 115,310 844 1.48 902 1.55 1,746 1.51 560 66.35 685 75.94 1,245 71.31 67 7.94 80 8.87 147 8.42
7 KOTA TUAL 8 3,107 3,226 6,333 2,578 82.97 2,747 85.15 5,325 84.08 2,226 86.35 2,409 87.70 4,635 87.04 3 0.12 2 0.07 5 0.09
8 MALUKU TENGGARA 15 6,457 7,078 13,535 5,272 81.65 5,308 74.99 10,580 78.17 4,755 90.19 4,802 90.47 9,557 90.33 55 1.04 51 0.96 106 1.00
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 9,293 4,047 13,340 4,563 49.10 4,047 100 8,610 64.54 3,416 74.86 3,392 83.82 6,808 79.07 NA NA NA
10 KEPULAUAN ARU 22 4,395 6,591 10,986 2,757 62.73 2,613 39.64 5,370 48.88 2,333 84.62 1,583 60.58 3,916 72.92 466 16.90 467 17.87 933 17.37
11 MALUKU BARAT DAYA 12 5,303 6,111 11,414 4,928 92.93 5,725 93.68 10,653 93.33 1,404 28.49 1,386 24.21 2,790 26.19 396 8.04 410 7.16 806 7.57
JUMLAH PROV 176 142,581 143,638 298,764 56,658 39.74 59,021 41.09 119,894 40.13 31,735 56.01 31,587 53.52 88,266 73.62 1,488 2.63 1,566 2.65 3,308 2.76

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 NA NA 2 0 0 2 100
2 MALUKU TENGAH 31 33 33 66 33 100 33 100 66 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 12 11 23 12 100 10 91 22 96
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 4 1 5 4 100 1 100 5 100
5 BURU 10 NA NA 18 9 8 17 94
6 BURU SELATAN 12 4 2 6 2 100 3 5 83
7 KOTA TUAL 8 3 3 6 3 100 3 100 6 100
8 MALUKU TENGGARA 15 0 0 0 0 0 0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA 35 26 9 35
10 KEPULAUAN ARU 22 16 9 25 16 100 9 100 25 100
11 MALUKU BARAT DAYA 12 6 6 12 6 100 6 100 12 100
JUMLAH PROV 176 78 65 198 111 100 82 100 195 98

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 46

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 3,528 3,227 6,755 NA NA 6,428 95.16
2 MALUKU TENGAH 31 402 369 771 NA NA NA
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 15,533 14,742 30,275 15,533 100 14,742 100 30,275 100
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 2,231 1,977 4,208 1,311 58.76 1,240 62.72 2,551 60.62
5 BURU 10 1,628 1,781 3,409 982 60.32 1,066 59.85 2,048 60.08
6 BURU SELATAN 12 835 1,108 1,943 782 93.65 734 66.25 1,516 78.02
7 KOTA TUAL 8 1,271 1,269 2,540 1,241 97.64 1,269 100 2,510 98.82
8 MALUKU TENGGARA 15 886 858 1,744 886 100 858 100 1,744 100
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 1,865 1,774 3,639 866 46.43 950 53.55 1,816 49.90
10 KEPULAUAN ARU 22 1,491 1,273 2,764 978 65.59 710 55.77 1,688 61.07
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA NA 436 438 874
JUMLAH PROV 176 29,670 28,378 58,048 23,015 77.57 22,007 77.55 51,450 89
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 77.57 77.55 89

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 47

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

MURID SD DAN SETINGKAT


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 19,977 18,540 38,517 19,977 100 18,540 100 38,517 100
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 10,205 9,519 19,724 5,698 55.84 5,394 56.67 11,092 56.24
5 BURU 10 10,308 9,786 20,094 1,032 10.01 976 9.97 2,008 9.99
6 BURU SELATAN 12 3,930 7,542 11,472 782 19.90 734 9.73 1,516 13.21
7 KOTA TUAL 8 5,025 4,749 9,774 5,025 100 4,749 100 9,774 100
8 MALUKU TENGGARA 15 4,676 5,006 9,682 4,676 100 5,006 100 9,682 100
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA 11,902 113 NA 149 NA 262 2.20
10 KEPULAUAN ARU 22 1,639 1,391 3,030 978 59.67 710 51.04 1,688 55.71
11 MALUKU BARAT DAYA 12 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
JUMLAH (KAB/KOTA) 176 55,760 56,533 124,195 38,281 68.65 36,258 64.1 74,539 60.0

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 48

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 NA NA 31,426 NA NA NA NA 17,607 56.03
2 MALUKU TENGAH 31 6,956 14,213 21,169 6,956 100 14,213 100 21,169 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 2,595 2,542 5,137 309 11.91 493 19.39 802 15.61
5 BURU 10 NA NA NA NA NA NA NA 570 NA
6 BURU SELATAN 12 7,393 8,769 16,162 5,147 69.62 5,269 60.09 10,416 64.45
7 KOTA TUAL 8 6,346 6,343 12,689 6,346 100 6,343 100 12,689 100
8 MALUKU TENGGARA 15 1,890 2,273 4,163 654 34.60 922 40.56 1,576 37.86
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 5,779 7,202 12,981 5,779 100 7,202 100 12,981 100
10 KEPULAUAN ARU 22 151 126 277 151 100 126 100 277 100
11 MALUKU BARAT DAYA 12 3,362 3,419 6,781 50 1.49 52 1.52 102 1.50
JUMLAH PROV 176 34,472 44,887 110,785 25,392 73.66 34,620 77.13 78,189 70.58

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 49

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 13 11 85

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 1 100

4 PUSKESMAS PERAWATAN 72 64 89

5 PUSKESMAS NON PERAWATAN 5 3 60

6 KLINIK TNI/POLRI 2 0

7 KLINIK PERUSAHAAN 1 0

8 SARANA YANKES.LAINNYA 177 11 6

JUMLAH PROV 271 90 33

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (%)
NO TERANCAM
BIASA JUMLAH JUMLAH
KEC DESA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Campak 1 1 1,851 1,610 3,461 2 3 5 0.11 0.19 0.14 0 0 0 - - -
2 Keracunan Makanan 3 3 3,919 2,612 6,531 108 143 251 2.76 5.47 3.84 6 4 10 5.56 2.80 3.98
3 DBD 2 9 19,209 28,820 48,029 19 20 39 0.10 0.07 0.08 1 1 2 5.26 5.00 5.13

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

RATA2 KEJADIAN
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DESA/KELURAHAN DITANGANI <24
DESA/KELURAHAN JUMLAH %
KLB PER JUMLAH JAM
DESA/KELURAHAN

1 2 3 4 5 6 7 8
KOTA AMBON 22 50 1 0.02 1 100
2 MALUKU TENGAH 31 178 1 0.01 1 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 195 0
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 143 1 0.01 1 100
5 BURU 10 82 0
6 BURU SELATAN 12 80 0
7 KOTA TUAL 8 29 9 0.31 7 78
8 MALUKU TENGGARA 15 87 1 0.01 1 100
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 76 0
10 KEPULAUAN ARU 22 119 0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 117 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 176 1,156 13 0.01 11 84.62

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 52

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


RASIO TUMPATAN/
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
PENCABUTAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA AMBON 22 765 1,136 1,901 3,024 4,719 7,743 0.3 0.2 0.2
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 229 NA NA 666 0.3
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 110 149 259 192 231 423 0.6 0.6 0.6
5 BURU 10 2 2 4 115 113 228 0.0 0.0 0.0
6 BURU SELATAN 12 205 186 391 96 99 195 2.1 1.9 2.0
7 KOTA TUAL 8 64 54 118 285 300 585 0.2 0.2 0.2
8 MALUKU TENGGARA 15 34 52 86 254 324 578 0.1 0.2 0.1
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 28 53 81 276 311 587 0.1 0.2 0.1
10 KEPULAUAN ARU 22 20 33 53 172 220 392 0.1 0.2 0.1
11 MALUKU BARAT DAYA 12 20 17 37 43 63 106 0.5 0.3 0.3
JUMLAH PROV 176 1,248 1,682 3,159 4,457 6,380 11,503 0.3 0.3 0.3

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)


JUMLAH JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KOTA AMBON 22 206 NA NA 206 1.00 19,977 18,540 38,517 19,991 100 18,540 100 38,531 100 6,755 7,086 13,841 2,245 33.2 2,308 32.6 4,553 32.9
2 MALUKU TENGAH 31 337 175 51.93 216 0.64 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 138 75 54.35 75 0.54 2,231 1,970 4,201 1,390 62.30 1,314 66.7 2,704 64.4 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
5 BURU 10 135 NA NA NA NA 9,440 8,782 18,222 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
6 BURU SELATAN 12 67 NA NA 56 0.84 3,930 7,542 11,472 738 18.78 676 9.0 1,414 12.3 97 74 171 78 80.4 74 100 152 88.9
7 KOTA TUAL 8 54 21 38.89 21 0.39 5,025 4,749 9,774 356 7.08 113 2.4 469 4.8 32 23 55 32 100 23 100 55 100
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 135 NA NA NA NA 9,642 9,369 19,011 1,122 11.64 1,308 14.0 2,430 12.8 291 386 677 35 12.0 48 12.4 83 NA
10 KEPULAUAN ARU 22 109 NA NA NA NA 978 710 1,688 NA NA NA NA NA NA NA NA NA 7 NA 7 NA 14 NA
11 MALUKU BARAT DAYA 12 195 195 100 418 2.14 6,442 3,482 9,924 143 2.22 182 5.2 325 3.3 14 15 29 14 100 15 100 29 100
JUMLAH PROV 176 1,376 466 33.87 992 72.1 57,665 55,144 112,809 23,740 41.2 22,133 40.1 45,873 40.7 7,189 7,584 14,773 2,411 33.5 2,475 32.6 4,886 33.1

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 54

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUHAN
PENYULUHAN
MASSA
KELOMPOK
1 2 3 4 5
1 KOTA AMBON 22 2732 150
2 MALUKU TENGAH 31 4085 650
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 17 17
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 77 7
5 BURU 10 308 0
6 BURU SELATAN 12 97 97
7 KOTA TUAL 8 1034
8 MALUKU TENGGARA 15 205
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 288 422
10 KEPULAUAN ARU 22 644 7
11 MALUKU BARAT DAYA 12 1138 353
SUB JUMLAH I 176 10625 1703
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 30 145
2 Rumah Sakit
JUMLAH PROV 10655 1848

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 55

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR


JUMLAH PENDUDUK
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA AMBON 22 183,221 186,519 369,740 37,098 37,891 74,989 9,760 36,084 35,932 72,016 73,182 73,823 147,005 39.94 39.58 39.76
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 380,785 33,066 NA NA NA 187,001 NA NA 220,067 8.00 57.79
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 94,830 95,127 189,957 NA NA 30,151 32,217 62,368 30,151 32,217 62,368 31.79 33.87 32.83
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 50,783 48,690 99,473 NA NA 30,462 39,341 69,803 30,462 39,341 69,803 59.98 80.80 70.17
5 BURU 10 NA NA 119,546 4,249 NA NA NA 60,498 NA NA 64,747 54.16
6 BURU SELATAN 12 35,015 41,839 76,854 NA NA 11,960 9,180 21,140 11,960 9,180 21,140 34.16 21.94 27.51
7 KOTA TUAL 8 29,339 30,351 59,690 7,056 8,294 15,350 NA 20,871 23,140 44,011 23,411 22,994 46,405 29,339 30,351 59,690 100 100 100
8 MALUKU TENGGARA 15 50,011 50,452 100,463 4,033 4,080 8,113 NA 79,470 14,060 4,033 4,080 8,113 8.06 8.09 8.08
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 54,781 53,477 108,258 4,828 5,784 10,612 NA NA 4,828 5,784 10,612 8.81 10.82 9.80
10 KEPULAUAN ARU 22 44,905 41,563 86,468 1,890 2,124 4,014 NA 13,966 17,084 31,050 29,049 75,201 44,905 19,208 64,113 100 46.21 74.15
11 MALUKU BARAT DAYA 12 37,137 35,535 72,672 NA NA 13,417 16,456 29,873 13,417 16,456 29,873 36.13 46.31 41.11
JUMLAH PROV 176 580,022 583,553 1,663,906 54,905 58,173 150,393 NA NA 9,760 156,911 173,350 657,230 52,460 22,994 135,666 242,277 230,440 757,531
PERSENTASE PROV 9.5 10.0 9.0 NA NA 0.6 27.1 29.7 39.5 9.0 3.9 8.2 41.8 39.5 45.5 41.77 39.49 45.53

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 56

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)


MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR
JUMLAH YANG ADA (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
3)
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA AMBON 22 36,084 35,932 72,016 36,084 100 35,932 100 72,016 100 17,969 49.80 28,949 80.57 46,918 65.15 3,331 4.6
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 187,001 NA NA 187,001 100 67,177 147,935 79.11 3,893 2.1
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 30,151 32,217 62,368 30,151 100 32,217 100 62,368 100 383 1.27 354 1.10 737 1.2
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 30,462 39,341 69,803 30,462 100 39,341 100 69,803 100 20,704 67.97 23,328 59.30 44,032 63.08 8 0.03 13 0.03 21 0.0
5 BURU 10 NA NA 60,498 NA NA 60,498 100 15,629 16,832 32,461 53.66 0.0
6 BURU SELATAN 12 11,960 9,180 21,140 11,960 100 9,180 100 21,140 100 9,260 77.42 9,180 100 18,440 87.23 0.0
7 KOTA TUAL 8 20,871 23,140 44,011 20,871 100 23,140 100 44,011 100 20,871 100 23,140 100.00 44,011 100.00 36 0.17 37 0.16 73 0.2
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA 79,470 NA NA 79,470 100 79,470 100.00 0.0
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA NA NA NA NA 29,002 29,002 0.0
10 KEPULAUAN ARU 22 13,966 17,084 31,050 13,966 100 17,084 100 31,050 100 0.0
11 MALUKU BARAT DAYA 12 13,417 16,456 29,873 13,417 100 16,456 100 29,873 100 0.0
JUMLAH PROV 176 156,911 173,350 657,230 156,911 100 173,350 100 657,230 100 151,610 96.62 130,431 75.24 442,269 67.29 427 0.27 404 0.23 8,055 1.2

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 57

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN


MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA AMBON 22 36,084 35,932 72,016 NA NA NA NA NA NA
2 MALUKU TENGAH 31 NA NA 187,001 621 596 1,217 0.65 NA NA 3,893 2.08
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 30,151 32,217 62,368 NA NA NA NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 30,462 39,341 69,803 8,975 29.46 169 0.43 9,144 13.10 8 0.03 13 0.03 21 0.03
5 BURU 10 NA NA 60,498 69 36 105 0.17 5 5 10 0.02
6 BURU SELATAN 12 11,960 9,180 21,140 NA NA NA NA NA NA
7 KOTA TUAL 8 20,871 23,140 44,011 241 1.15 283 1.22 524 1.19 8 0.04 19 0.08 27 0.06
8 MALUKU TENGGARA 15 NA NA 79,470 222 148 370 0.47 NA NA NA
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 NA NA NA 122 243 365 NA NA NA
10 KEPULAUAN ARU 22 13,966 17,084 31,050 NA NA NA 88 0.63 299 1.75 387 1.25
11 MALUKU BARAT DAYA 12 13,417 16,456 29,873 NA NA NA NA NA NA
JUMLAH PROV 176 156,911 173,350 657,230 10,250 6.53 1,475 0.85 11,725 1.78 109 0.07 336 0.19 4,338 0.66

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 58

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 22 126,299 171,034 297,333 NA NA NA 521 560 1,081
2 31 59,594 72,264 131,858 427 437 864 150 198 348
3 17 14,227 16,976 31,203 184 261 445 0 0 0
4 16 9,850 13,946 23,796 3,338 4,282 7,620 22 14 36
5 10 NA NA 42,963 NA NA 327 0 0 138
6 12 13,568 17,773 31,341 12 20 32 0 0 0
7 8 78,079 62,459 140,538 249 302 551 9 15 24
8 15 301,620 354,456 656,076 4,216 5,309 9,847 711 797 1,638
9 11 21,124 29,002 50,126 122 243 365 0 0 0
10 22 31,596 32,863 64,459 341 180 521 0 0 0
11 12 5,225 1,962 7,187 216 84 300 10 5 15
SUB JUMLAH I 661,182 772,735 1,476,880 9,105 11,118 20,872 1,423 1,589 3,280
1 RSU Magretty 6,290 5,853 12,143 671 1,166 1,837 NA NA NA
2 RS Bergerak NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 RS Fatima NA NA NA NA NA NA NA NA NA
4 RSU Masohi NA NA NA NA NA NA NA NA NA
5 RSU Saparua NA NA NA NA NA NA NA NA NA
6 RSU Tulehu NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7 RSUD Karel Satsuitubun 6,194 6,567 12,761 1,185 1,617 2,802 NA NA NA
8 RS Hati Kudus Langgur 6,637 10,476 17,113 1,758 2,442 4,200 NA NA NA
9 RSUD Namrole NA NA NA NA NA NA NA NA NA
10 RSUD Bula 531 875 1,406 1,198 1,564 2,762 NA NA NA
11 RSUD Piru NA NA NA NA NA NA NA NA NA
12 RSUD Namlea 1,782 1,882 3,664 1,526 1,729 3,255 1,526 1,729 3,255
SUB JUMLAH II 21,434 25,653 47,087 6,338 8,518 14,856 1,526 1,729 3,255
1
2
3
4

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0


JUMLAH PROV 682,616 798,388 1,523,967 15,443 19,636 35,728 2,949 3,318 6,535
JUMLAH PENDUDUK PROV 881,123 870,919 1,752,042 881,123 870,919 1,752,042
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 77.5 91.7 87.0 1.8 2.3 2.0

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 59

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSb TEMPAT (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TIDUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD Magretty Umum 60 6,971 7,019 13,990 53 50 103 18 20 38 0.8 0.7 0.74 0.3 0.3 0.27
2 RSUD PIRU Umum 50 630 51 681 15 13 28 4 3 7 2.4 25.5 4.11 0.6 5.9 1.03
3 RSUD Cendrawasih Dobo Umum 57 983 1,259 2,242 32 37 69 27 34 61 3.3 2.9 3.08 2.7 2.7 2.72
4 RSUD Namlea Umum 171 8,589 8,335 16,924 108 109 217 60 69 129 1.3 1.3 1.28 0.7 0.8 0.76
5 RSUD BULA Umum 342 17,178 16,670 33,848 216 218 434 120 138 258 1.3 1.3 1.28 0.7 0.8 0.76
6 RSUD Namrole Umum 11 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7 RSUD Karel Satsuitubun Umum 117 1,185 1,617 2,802 51 108 159 23 182 205 20 18.2 5.67 8.3 8.3 7.32
8 RS Hati Kudus Langgur RS Swasta 150 1,758 2,442 4,200 40 88 128 12 140 152 22.8 36.0 3.05 6.8 57.3 3.62
9 RSU Masohi Umum 101 643 688 1,331 40 53 93 3 4 7 6.2 7.7 6.99 0.5 0.6 0.53
10 RSU Saparua Umum 50 300 481 781 7 5 12 4 4 8 2.3 1.0 1.54 1.3 0.8 1.02
11 RSU Tulehu Umum 115 2,701 2,802 5,503 50 57 107 21 34 55 1.9 2.0 1.94 0.8 1.2 1.00
12 RSUD dr.M.Haulussy Umum 225 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
13 RS Khusus Daerah RS jiwa 62 378 NA 378 3 NA 3 NA NA NA NA NA 0.79 NA NA NA
14 RS Tk. III dr.J.Latumeten RS TNI/POLRI NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
15 RS dr.F.X.Soeharjo RS TNI/POLRI NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
16 RS Bayangkara RS TNI/POLRI 91 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
17 RS Sumber Hidup RS Swasta 67 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
18 RS Hative Passo RS Swasta 43 2,229 NA 2,229 24 NA 24 6 NA 6 NA NA 1.08 0.27
19 RS Al Fatah RS Swasta 73 2,604 NA 2,604 84 NA 84 46 NA 46 NA NA 3.23 1.77
20 RS Bakti Rahayu RS Swasta 50 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
PROV 1,835 46,149 41,364 87,513 723 738 1,461 344 628 972 1.6 1.8 1.67 0.7 1.5 1.11

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH PASIEN
JUMLAH
PASIEN KELUAR
JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSb TEMPAT PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR BOR LOS TOI
TIDUR MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN
(HIDUP + MATI) MATI
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RSUD Magretty Umum 60 13,990 103 38 6,601 30.14 0.47 1.09
2 RSUD PIRU Umum 50 681 28 7 2 0.01 0.00 26.80
3 RSUD Cendrawasih Dobo Umum 114 2,242 69 61 6,611 15.89 2.95 15.61
4 RSUD Namlea Umum 54 16,924 217 129 11,247 57.06 0.66 0.50
5 RSUD BULA Umum 70 33,848 434 258 2,506 9.81 0.07 0.68
6 RSUD Namrole Umum 11 NA NA NA NA NA NA NA
7 RSUD Karel Satsuitubun Umum 117 2,802 159 205 21,988 51.49 7.85 7.39
8 RS Hati Kudus Langgur RS Swasta 150 4,200 128 152 19,550 35.71 4.65 8.38
9 RSU Masohi Umum 101 1,331 93 7 17,833 48.37 13.40 14.30
10 RSU Saparua Umum 50 781 12 8 6,206 34.01 7.95 15.42
11 RSU Tulehu Umum 115 5,503 107 55 25,300 60.27 4.60 3.03
12 RSUD dr.M.Haulussy Umum 225 NA NA NA NA NA NA NA
13 RS Khusus Daerah RS jiwa 62 378 3 NA 8,469 37.42 22.40 37.46
14 RS Tk. III dr.J.Latumeten RS TNI/POLRI 0 NA NA NA NA NA NA NA
15 RS dr.F.X.Soeharjo RS TNI/POLRI 0 NA NA NA NA NA NA NA
16 RS Bayangkara RS TNI/POLRI 91 NA NA NA NA NA NA NA
17 RS Sumber Hidup RS Swasta 67 NA NA NA NA NA NA NA
18 RS Hative Passo RS Swasta 43 2,229 24 6 6,261 39.89 2.81 4.23
19 RS Al Fatah RS Swasta 73 2,604 84 46 9,718 36.47 3.73 6.50
20 RS Bakti Rahayu RS Swasta 50 NA NA NA NA NA NA NA
PROV 1503 87,513 1,461 972 142,292 25.94 1.63 4.64

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

RUMAH TANGGA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU BER PHBS * %
DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA AMBON 22 72,017 52,542 72.96 31,945 60.80
2 MALUKU TENGAH 31 28,724 13,228 46.05 6,432 48.62
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 198,368 41,844 21.09 6,044 14.44
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 19,397 5,671 29.24 184 3.24
5 BURU 10 20,013 11,710 58.51 9,113 77.82
6 BURU SELATAN 12 24,261 8,272 34.10 3,236 39.12
7 KOTA TUAL 8 23,955 5,839 24.37 870 14.90
8 MALUKU TENGGARA 15 24,261 17,235 71.04 8,038 46.64
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 19,536 4,311 22.07 2,728 63.28
10 KEPULAUAN ARU 22 15,688 5,418 34.54 1,678 30.97
11 MALUKU BARAT DAYA 12 16,978 1,011 5.95 564 55.79
JUMLAH PROV 176 463,198 167,081 36.07 70,832 42.39

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

RUMAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH YANG % RUMAH
% DIPERIKSA
ADA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA AMBON 22 54,043 48,283 89.34 39,018 80.81
2 MALUKU TENGAH 31 73,385 48,478 66.06 25,792 53.20
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 31,082 31,082 100 11,219 36.09
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 17,349 3,437 19.81 799 23.25
5 BURU 10 24,143 2,047 8.48 879 42.94
6 BURU SELATAN 12 10,650 8,033 75.43 3,217 40.05
7 KOTA TUAL 8 9,584 9,111 95.06 6,525 71.62
8 MALUKU TENGGARA 15 19,614 17,740 90.45 12,331 69.51
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 22,039 15,364 69.71 8,512 55.40
10 KEPULAUAN ARU 22 13,901 5,138 36.96 1,719 33.46
11 MALUKU BARAT DAYA 12 16,978 16,978 100
JUMLAH PROV 176 292,768 205,691 70.26 110,011 53.48

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun


TABEL 63

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK


NO KECAMATAN PUSKESMAS RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA AMBON 22 57,128 51,746 90.58 29,788 57.57
2 MALUKU TENGAH 31 73,385 48,478 66.06 26,299 54.25
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 31,082 31,082 100 NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 17,349 3,437 19.81 3,013 87.66
5 BURU 10 24,143 NA NA
6 BURU SELATAN 12 9,968 8,272 82.99 5,288 63.93
7 KOTA TUAL 8 9,584 9,111 95.06 6,525 71.62
8 MALUKU TENGGARA 15 19,614 1,425 7.27 453 31.79
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 22,039 341 1.55 322 94.43
10 KEPULAUAN ARU 22 14,305 5,126 35.83 NA
11 MALUKU BARAT DAYA 12 11,623 4,403 37.88 1,792 40.70
JUMLAH PROV 176 290,220 163,421 56.31 73,480 44.96

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 64

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH JENIS SARANA AIR BERSIH


JUMLAH KELUARGA %
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH
YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA
BERSIHNYA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 KOTA AMBON 22 72,017 60,362 83.82 NA 35,103 58.15 3,071 5.09 5,610 9.29 15,380 25.48 1,198 1.98 NA 60,362 100
2 MALUKU TENGAH 31 68,369 39,119 57.22 5,869 15.00 16,989 43.43 495 1.27 11,089 28.35 10 0.03 2,014 5.15 2,653 6.78 39,119 100
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 41,434 6,057 14.62 NA 494 8.16 686 11.33 3,177 52.45 1,452 23.97 248 4.09 NA 6,057 100
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 20,203 3,437 17.01 NA NA 88 2.56 683 19.87 26 0.76 83 2.41 181 5.27 1,061 30.87
5 BURU 10 73,355 4,912 6.70 NA 367 7.47 59 1.20 1,352 27.52 454 9.24 407 8.29 2,273 46.27 4,912 100
6 BURU SELATAN 12 10,291 4,750 46.16 NA 84 1.77 NA 3,955 83.26 20 0.42 NA NA 4,059 85.45
7 KOTA TUAL 8 19,213 18,029 93.84 NA 3,974 22.04 NA 11,004 61.03 NA 1,402 7.78 NA 16,380 90.85
8 MALUKU TENGGARA 15 25,015 19,122 76.44 NA 8,893 46.51 NA 5,340 27.92 2,881 15.06 1,108 5.80 900 4.71 19,122 100
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 22,599 7,046 31.18 NA 4,511 64.02 NA 2,195 31.15 19 0.27 321 4.56 NA 7,046 100
10 KEPULAUAN ARU 22 16,205 1,895 11.69 NA 304 16.04 NA 987 52.08 353 18.63 NA NA 1,644 86.75
11 MALUKU BARAT DAYA 12 18,161 3,934 21.66 NA 1,524 38.74 NA 851 21.63 64 1.63 1,495 38.00 NA 3,934 100
JUMLAH PROV 176 386,862 168,663 43.60 5,869 3.48 72,243 42.83 4,399 2.61 46,243 27.42 20,659 12.25 8,276 4.9 6,007 3.6 163,696 97.05

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 65

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH SUMBER AIR MINUM KELUARGA


KELUARGA DENGAN
KELUARGA SUMBER AIR MINUM
LEDING LEDING SUMUR MATA AIR SUMUR TAK MATA AIR TAK
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DIPERIKSA AIR KEMASAN AIR ISI ULANG POMPA AIR HUJAN AIR SUNGAI LAIN-LAIN TERLINDUNG
METERAN ECERAN TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG
SUMBER AIR
MINUMNYA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 28 29 30 31
1 KOTA AMBON 22 60,362 NA NA 35,892 59.46 113 0.19 3,112 5.16 5,321 8.82 14,754 24.44 1,170 1.94 NA NA NA 249 0.41 60,362 100
2 MALUKU TENGAH 31 39,119 1,994 5.10 3,516 8.99 16,211 41.44 NA 495 1.32 10,637 27.19 NA 1,410 3.60 NA NA NA 3,153 8.06 32,853 83.98
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 6,057 NA 5 0.08 512 8.45 NA 698 13.09 NA 131 2.16 238 3.93 NA NA NA NA 1,346 22.22
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 3,437 NA 492 14.31 NA 58 1.69 2,425 70.56 26 0.76 79 2.30 NA NA NA 142 4.13 3,001 87.31
5 BURU 10 4,912 NA 42 0.86 357 7.27 NA 13 0.27 400 8.14 132 2.69 NA 300 6.11 236 4.80 17 0.35 5 0.10 944 19.22
6 BURU SELATAN 12 4,750 NA NA 102 2.15 NA 945 19.89 NA NA NA NA 3 0.06 7 0.15 1,047 22.04
7 KOTA TUAL 8 18,029 NA 2,182 12.10 3,974 22.04 NA NA 8,855 49.12 NA 1,738 9.64 NA NA NA NA 15,011 83.26
8 MALUKU TENGGARA 15 19,122 NA NA 3,314 17.33 5,579 29.18 NA 4,508 23.57 235 1.23 1,108 5.80 832 4.35 2,646 13.84 NA 4,117 21.53 13,636 71.31
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 7,046 NA 8 0.11 4,511 64.02 NA NA 1,379 19.57 19 0.27 321 4.56 816 11.58 6 0.09 3 0.04 NA 5,898 83.71
10 KEPULAUAN ARU 22 1,895 2 0.11 207 10.92 229 12.08 NA 60 3.17 1,117 58.94 60 3.17 NA NA NA NA NA 1,675 88.39
11 MALUKU BARAT DAYA 12 3,934 4 0.10 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 4 0.10
JUMLAH PROV 176 168,663 2,000 1.19 6,452 3.83 65,000 38.5 5,794 3.4 4,436 2.63 35,587 21.10 15357 9.11 6,064 3.60 1,948 1.15 2,888 1.71 23 0.01 7,673 4.55 135,777 80.50

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 66

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUTKABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH


JUMLAH KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS SEHAT KELUARGA MEMILIKI SEHAT SEHAT
KELUARGA DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA DIPERIKSA MEMILIKI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 KOTA AMBON 22 72,017 60,382 83.84 52,555 87.04 48,610 92.49 60,382 83.84 47,503 78.67 40,185 84.59 60,382 83.84 48,919 81.0 31,994 65.4
2 MALUKU TENGAH 31 68,369 40,829 59.72 24,720 60.55 21,132 85.49 39,467 57.73 30,978 78.49 14,288 46.12 39,485 57.75 22,039 55.8 12,169 55.2
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 41,434 37,906 91.49 37,903 99.99 2,182 5.76 NA NA NA NA NA NA
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 20,203 3,437 17.01 1,126 32.76 244 21.67 3,437 17.01 2,364 68.78 1,050 44.42 3,257 16.12 721 22.1 242 33.6
5 BURU 10 73,355 4,428 6.04 2,368 53.48 1,497 63.22 4,056 5.53 1,376 33.93 323 23.47 3,743 5.10 998 26.7 541 54.2
6 BURU SELATAN 12 10,291 10,291 100 1,915 18.61 1,362 71.12 10,291 100 1,496 14.54 65 4.34 10,291 100 2,798 27.2 1,374 49.1
7 KOTA TUAL 8 19,213 18,022 93.80 14,228 78.95 13,657 95.99 17,932 93.33 6,751 37.65 4,209 62.35 17,868 93.00 3,886 21.7 2,587 66.6
8 MALUKU TENGGARA 15 25,015 24,075 96.24 11,925 49.53 4,242 35.57 24,075 96.24 13,527 56.19 5,673 41.94 24,075 96.24 5,559 23.1 2,696 48.5
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 22,599 7,730 34.21 7,730 100 7,730 100 128 0.57 128 100 80 62.50 77 0.34 77 100 30 39.0
10 KEPULAUAN ARU 22 16,205 1,895 11.69 579 30.55 384 66.32 1,895 11.69 453 23.91 249 54.97 1,895 11.69 NA NA
11 MALUKU BARAT DAYA 12 18,161 4 0.02 NA NA NA NA NA NA NA NA
JUMLAH PROV 176 386,862 208,999 54.02 155,049 74.19 101,040 65.17 161,663 41.79 104,576 64.69 66,122 63.23 161,073 41.64 84,997 52.8 51,633 60.7

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 67

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG
DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA
% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

ADA

ADA

ADA

ADA

ADA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 KOTA AMBON 22 54 54 54 100 276 276 200 72.46 11 11 3 27.27 215 215 556 556 257 46.22
2 MALUKU TENGAH 31 37 37 37 100 105 60 37 61.67 13 13 4 30.77 155 110 78 70.91
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 11 11 8 72.73 73 31 31 100 11 10 2 20.00 124 55 47 85.45 219 107 93 86.92
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 17 17 12 70.59 72 65 10 15.38 5 5 1 20.00 66 29 6 20.69 160 116 29 25.00
5 BURU 10 11 7 1 14.29 125 79 57 72.15 10 6 46 7 3 42.86 192 99 61 61.62
6 BURU SELATAN 12 11 11 2 18.18 21 21 12 57.14 2 2 2 100 2 2 1 50.00 36 36 17 47.22
7 KOTA TUAL 8 12 12 9 75.00 42 42 41 97.62 3 3 2 66.67 228 224 178 79.46 285 281 230 81.85
8 MALUKU TENGGARA 15 11 8 8 100 50 50 49 98.00 4 4 3 75.00 459 459 376 81.92 524 521 436 83.69
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 10 10 6 60.00 31 31 11 35.48 4 4 1 25.00 45 45 18 40.00
10 KEPULAUAN ARU 22 6 6 6 100 30 4 4 2 50.00 3 3 2 66.67 33 3 2 66.67
11 MALUKU BARAT DAYA 12 6 9 3 3 100 28 23 11 47.83 43 26 14 53.85
JUMLAH PROV 176 186 173 143 82.66 825 655 448 68.40 76 65 23 35.38 1,171 1,017 624 61.36 2,248 1,900 1,235 65.00

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 68

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

INSTALASI
SARANA PELAYANAN
PENGOLAHAN AIR SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KESEHATAN
MINUM
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 2 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA AMBON 22 65 65 100 57 57 100 324 324 100 288 288 100 259 259 100 564 564 100 1,557 1,557 100
2 MALUKU TENGAH 31 34 31 91.18 35 35 100 597 469 78.56 144 810 535 66.05
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 12 2 16.67 309 213 38 86 658 2 0.30
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 54 54 100 8 6 75.00 241 52 21.58 237 38 16.03 90 29 32.2 5 1 20.00 635 180 28.35
5 BURU 10 50 147 114 3 2.63 58 6 10.3 369 9 2.44
6 BURU SELATAN 12 43 35 81.40 3 2 66.67 123 80 65.04 85 77 331 117 35.35
7 KOTA TUAL 8 17 17 100 88 88 100 84 84 100 8 3 37.5 197 192 97.46
8 MALUKU TENGGARA 15 20 20 100 1 1 100 242 241 99.59 223 219 98.21 486 481 98.97
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 94 85 90.43 236 65 27.54 120 62 51.67 117 5 4.3 567 217 38.27
10 KEPULAUAN ARU 22 44 30 68.18 6 6 100 158 34 21.52 361 42 11.63 61 20 32.8 21 5 23.81 651 137 21.04
11 MALUKU BARAT DAYA 12 218 130 59.63 128 83 64.84 - - - - - - 346 213 61.56
JUMLAH (KAB/KOTA) 176 421 337 80.05 122 109 89.3 2,683 1,483 55.3 1,997 819 41.01 708 322 45.5 676 570 84.32 6,607 3,640 55.09

Sumber: …………………….. (sebutkan)


TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3 8 3 0 6 21


2 RUMAH SAKIT JIWA 0 1 0 0 0 0 1
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 1 1
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 0 0 0 0 0 1
5 PUSKESMAS PERAWATAN 64
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 112
7 PUSKESMAS KELILING 119
8 PUSKESMAS PEMBANTU 521
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 3 3
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 1 0 10 0 11 22
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 13 13
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 54 54
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 150 150
14 POSKESDES 316
15 POSYANDU 287
16 APOTEK 0 1 17 8 0 72 98
17 TOKO OBAT 0 0 52 0 0 103 155
18 GFK 0 1 12 0 0 0 13
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 4 4
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/kota Tahun 2012


TABEL 71

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

LABORATORIUM
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
KESEHATAN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 20 18 90.00 2 10.00

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100 0 0.00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100 0 0.00

4 PUSKESMAS 168 53 31.55 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 190 73 38.42 2 1.05

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/kota Tahun 2012


TABEL 72

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

POSYANDU POSYANDU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH AKTIF
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA AMBON 22 88 30.77 127 44.41 59 20.63 12 4.20 286 100 71 24.83
2 MALUKU TENGAH 31 140 32.63 227 52.91 58 13.52 4 0.93 429 100 62 14.45
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 55 27.78 119 60.10 24 12.12 0 198 100 24 12.12
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 35 21.47 52 31.90 63 38.65 13 7.98 163 100 76 46.63
5 BURU 10 31 25.00 91 73.39 2 1.61 0 124 100 2 1.61
6 BURU SELATAN 12 97 100 0 0 0 97 100 97 100
7 KOTA TUAL 8 17 8.29 100 48.78 0 88 42.93 205 100 84 40.98
8 MALUKU TENGGARA 15 71 32.27 91 41.36 58 26.36 0 - 220 100 58 26.36
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 23 18.55 31 25.00 69 55.65 1 0.81 124 100 70 56.45
10 KEPULAUAN ARU 22 135 89.40 7 4.64 9 5.96 0 151 100 151 100
11 MALUKU BARAT DAYA 12 145 80.56 35 19.44 0 0 180 100 180 100
JUMLAH PROV 176 837 38.45 880 40.42 342 15.71 118 5.42 2177 100 875 40.19
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0.54

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


TABEL 73

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSKESDES POSYANDU
KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA AMBON 22 50 50 100 50 100 50 286
2 MALUKU TENGAH 31 178 34 19.10 34 100 57 429
3 SERAM BAGIAN BARAT 17 195 73 37.44 15 20.55 42 198
4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 143 84 58.74 29 34.52 4 163
5 BURU 10 82 51 62.20 18 35.29 18 107
6 BURU SELATAN 12 80 18 22.50 18 100 5 97
7 KOTA TUAL 8 29 29 100 28 96.55 34 92
8 MALUKU TENGGARA 15 87 86 98.85 86 100 56 220
9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 76 75 98.68 49 65.33 6 124
10 KEPULAUAN ARU 22 119 32 26.89 11 34.38 31 151
11 MALUKU BARAT DAYA 12 117 15 12.82 13 180
JUMLAH PROV 176 1,156 547 47.32 338 61.79 316 2,047

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012


Tabel 79

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2012

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 1,207,458,124,769 88.26

a. Belanja Langsung 808,775,471,348 59.12


b. Belanja Tidak Langsung 398,682,653,421 29.14

2 APBD PROVINSI 16,832,782,103 1.23

3 APBN : 143,778,773,800 10.51


- Dana Dekonsentrasi 21,130,547,000 1.54
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 60,991,031,800 4.46
- Jamkesmas 23,745,995,000 1.74
- Jampersal
- BOK 37,911,200,000 2.77

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 1,368,069,680,672

TOTAL APBD KAB/KOTA 3,341,362,601,467

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 36.14

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 822,203.71

Sumber: ……................
Profil Dinas Kesehatan
(sebutkan)Kabupaten/Kota Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai