Prategang Baja 001 PDF
Prategang Baja 001 PDF
III - 1
BAB III
FORMULASI PERENCANAAN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 2
fti = Tegangan tarik ijin beton pada saat transfer tegangan, 14 hari
untuk Post-tensioned dan 1 @ 2 hari Pre-tensioned
fc = Tegangan tekan ijin beton pada umur 28 hari
ft = Tegangan tarik ijin beton pada umur 28 hari
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 3
C. Pembebanan
Pada beton prategang, terdapat dua kondisi yaitu kondisi awal pada saat
pemberian gaya prategang dan beban hidup belum bekerja atau struktur hanya
menahan beratnya sendiri, dan kondisi akhir ketika beban hidup telah bekerja
penuh dan telah mengalami kehilangan sebagian gaya prategang.
a. Tahap Awal
Gaya prategang diberikan pada struktur tetapi tidak dibebani oleh beban
eksternal hanya akibat berat sendiri, dan beton masih dalam usia muda karena usia
beton belum mencapai 28 hari (tegangan tekan beton lebih kecil dari f’c).
1) Tegangan pada bagian serat yang tertarik ≤ fti
2) Tegangan pada bagian serat yang tertekan ≤ fci
b. Tahap akhir
Pada tahap ini telah dimasukkan seluruh perhitungan akibat beban yang
sesungguhnya (berat sendiri dan beban hidup) yang bekerja pada struktur. Pada
tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan tegangan prategang dan
beton telah mencapai kekuatan usia 28 hari (f’c).
1) Tegangan pada bagian serat yang tertarik ≤ ft
2) Tegangan pada bagian serat yang tertekan ≤ fc
D. Perhitungan Ti & e
Pengambilan besarnya nilai gaaya prategang awal (Ti) dan eksentrisitas(e)
ditentukan oleh daerah aman yang terbentuk melalui substitusi persamaan Ti dan e
pada empat buah macam kondisi, yang mencakup:
Ti Ti * e MD
Kondisi I → f top = - + ≥ fti
Ac St St
Ti Ti * e MD
f bottom = + - ≤ fci
Ac Sb Sb
R * Ti R * Ti * e MD + ML
Kondisi II → f top = - + ≤ fc
Ac St St
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 4
R * Ti R * Ti * e MD + ML
f bottom = + - ≥ ft
Ac Sb Sb
Ti Ti * e MD
Kondisi III → f top = - + ≥ fti
Ac St St
R * Ti R * Ti * e MD + ML
f bottom = + - ≥ ft
Ac Sb Sb
R * Ti R * Ti * e MD + ML
Kondisi IV → f top = - + ≤ fc
Ac St St
Ti Ti * e MD
f bottom = + - ≤ fci
Ac Sb Sb
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 5
k : Koefisien wobble
♦ Kehilangan gaya prategang akibat perpendekan elastis beton
(Elastic shortening)
Perpendekan elastis pada beton tidak diperhitungkan karena tidak terjadi
apabila penarikan tendon atau kabel dilakukan secara serentak dan kehilangan
tegangan diukur setelah penarikan tendon.
♦ Kehilangan gaya prategang akibat angkur slip (Slip of Anchorage)
Yaitu tergelincirnya angkur pada saat peralihan tegangan dari tendon ke
angkur sehingga menyebabkan kehilangan gaya pretagang yang nilainya rata-
rata sebesar 2,5 mm tergantung dari jenis baji dan tegangan pada kawat.
Rumus kehilangan tegangan akibat angkur slip :
LAs = Es.∆ / L
Dimana :
L As: Kehilangan gaya prategang akibat angkur slip
Es : Modulus elastisitas baja
∆ : Angkur slip yang terjadi
L : Panjang Kabel (Diproyeksikan secara horizontal)
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 6
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 7
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 8
4 0,77
5 0,69
6 0,60
Tabel 5. Faktor susut untuk berbagai rasio volume terhadap penampang
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 9
Dimana :
RET = Kehilangan gaya prategang akibat relaksasi baja
ƒst = Tegangan yang terjadi pada strain
ƒpu = Tegangan batas strand
Pada struktur beton prategang sistem post-tensioned semua kehilangan
gaya prategang di atas terjadi secara keseluruhan, kecuali kehilangan gaya
prategang akibat perpendekan elastis apabila jika penarikan kabel dilakukan
secara serentak. Sedangkan pada struktur beton prategang sistem pretension tidak
terjadi kehilangan gaya prategang akibat gesekan dan angkur slip,
Maka gaya prategang efektif adalah gaya prategang awal setelah dikurangi total
seluruh kehilangan sebagian gaya prategang akibat perpendekan elastis, rangkak,
susut, relaksasi baja, angkur slip, dan gelombang serta gesekan antara tendon
dengan duct.. Total kehilangan gaya prategang rata – rata yang diijinkan adalah
sekitar 25% untuk pratarik dan 20% untuk pasca-tarik. Pada penentuan besarnya
faktor reduksi awal gaya prategang, nilai tersebut diasumsikan dengan
mempertimbangkan besarnya prosentase total rata – rata kehilangan gaya
prategang berdasarkan ketentuan diatas.
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 10
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 11
Penampang
Aman?
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 12
• Perhitungan Ti & e
Prosedur 1
START
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 13
END
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 14
Prosedur 2
(Pengecekan keamanan nilai Ti & e yang diambil terhadap tegangan ijin
penampang)
START
ftop-awal ≥ fti
Tidak
fbottom-awal ≤ fci
ftop-akhir ≤ fc
fbottom-akhir ≥ ft
Ya
END
Gambar 3.3. Flowchart Prosedur 2
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 15
Prosedur 3.1
(Kehilangan tegangan akibat gesekan dan gelombang)
START
END
Gambar 3.4. Flowchart Kehilangan Tegangan akibat Gesekan dan Gelombang
Prosedur 3.2
(Kehilangan tegangan akibat angkur slip)
START
END
Gambar 3.5. Flowchart Kehilangan Tegangan Angkur Slip
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 16
Prosedur 4.1
(Kehilangan tegangan akibat rangkak sebelum beban hidup bekerja)
START
Hitung Ec
Ec = 33. γc3/2.f’c1/2
Beton Ya Pengerasan
Berat normal Basah
Tdk Tdk
Ya
Tdk
Perhitungan Ac / Kc
Perhitungan SCF
( Tabel 3, T.Y. LIN, Hal. 321 )
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 17
B
Pengerasan Tdk
Basah MCF = 1
Ya
Perhitungan MCF
( Tabel 4, T.Y. LIN, Hal. 321 )
Perhitungan PCR,
PCR = AUCt
WD = Ac.γc
Ya
MD = WD.L8 / 8
CR = UCR.SCF.MCF.PCR. fcs
END
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 18
Prosedur 4.2
(Kehilangan tegangan akibat susut sebelum beban hidup bekerja)
START
Beton Tdk
Berat normal
Ya USH = 41000-10000Ec/106
USH = 27000-3000Ec/106
Tdk
Perhitungan SSF
( Tabel 6, T.Y. LIN, Hal. 324
Perhitungan PSH,
PSH = AUSt
SH = USH.SSF.PSH
END
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 19
Prosedur 4.3
(Kehilangan tegangan akibat relaksasi baja sebelum beban hidup bekerja)
START
Ya
END
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 20
Prosedur 5.1
(Kehilangan tegangan akibat rangkak pada saat pengukuran kehilangan
tegangan)
START
AUCt1 = AUCt
Perhitungan PCR,
PCR = AUCt – ACTt1
ML = WL. L2 / 8
MD = WD.L8 / 8
fcs = ( Te / Ac ) + ( Te.eb2 / Ic ) – ( ( MD + ML ). eb / Ic )
Pengerasan Tdk
CR = UCR.SCF.PCR. fcs
Basah
Ya
CR = UCR.SCF.MCF.PCR. fcs
END
Gambar 3.9. Flowchart Kehilangan Tegangan Akibat Rangkak-n
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 21
Prosedur 5.2
(Kehilangan tegangan akibat susut pada saat pengukuran kehilangan
tegangan)
START
AUSt1 = AUSt
SH = USH.SSF.PSH
END
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 22
Prosedur 5.2
(Kehilangan tegangan akibat relaksasi baja pada saat pengukuran
kehilangan tegangan)
Mulai
Ya
Selesai
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 23
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 24
¾ Geometri
H : mm Ft : mm
Bt : mm Fb : mm
Bb : mm Tt : mm
W : mm Tb : mm
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 25
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 26
OUTPUT
DISPLAY
♦ Karakteristk Penampang
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)
FORMULASI PERENCANAAN
III - 27
♦ Grafik Ti dan e
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh : Edo Hartanto (L.2A0.00.058)