Anda di halaman 1dari 2

Demam pada Anak

Muhammad Rheza Hilfaziyan Lubis

Demam adalah peningkatan suhu di atas 38C pada pengukuran suhu rektal. Demam dapat terjadi
akibat meningkatna set point suhu yang diatur oleh hipotalamus. Pirogen merupakan substansi
yang menyebabkan demam, dan dapat dibedakan menjadi pirogen eksternal dan internal. Demam
menjadi alasan utama orang tua membawa anaknya ke tenaga kesehatan. Fever of unknown
origin akan mempersulit keadaan klinis.1
Komponen bakteri seperti lipopolisakarida dapat mengaktifkan kerja makrofag dan
reticuloendothelial system. Komponen tersebut disebut dengan PAMP (pathogen recognition
molecular patterns). Makrofag dan reticuloendothelial system juga dapat diaktivasi oleh sel yang
rusak, disebut juga DAMP (damage-associated molecular patterns). Aktivasi keduanya akan
melepaskan sitokin utama penyebab inflamasi kaskade, yaitu IL-1B. IL-1B ini juga akan
menstimulasi produksi prostaglandin E2 (PGE2) oleh hipotalamus endothelial cells. PGE2 ini
akan meningkatkan regulasi set point oleh hipotalamus dari 37 menjadi 40.1
Tubuh juga akan merangsang sistem lain untuk mengubah suhu, seperti:1
1. saraf motorik: menggigil (produksi panas)
2. saraf simpatik: kelenjar keringat terinhibisi dan vasokonstriksi perifer
3. metabolisme lemak coklat
Untuk meningkatkan temperatur 2-3C dan menjaganya seperti itu, tubuh membutuhkan
peningkatan penggunaan energi sebanyak 20%. 1
Demam bukanlah penyakit, tetapi adalah suatu respons tubuh terhadap stimuli internal maupun
eksternal. Suhu tubuh akan tinggi di pagi hari, dan memuncak di sore hari dengan amplitudo
0.5C.1
Gambar 1. Terapi farmakologi pada demam.1
Pasien demam dapat diobati dengan berbagai mekanisme, yaitu:
1. mengobati infeksi, inflamasi, atau etiologi lainnya dengan obat anti infeksi, obat anti
inflamasi, atau disesuaikan dengan etiologinya.
2. ikatan antara sitokin dengan reseptornya menggunakan antagonis sitokin, seperti cytokine
antagonists against interleukin 1 or 6.
3. prostaglandin synthesis inhibitor bekerja dengan mencegah produksi prostaglandin yang
seharusnya mengatur set point menjadi lebih tinggi pada hipotalamus. Contoh obat ini
adalah parasetamol atau ibuprofen yang menginhibisi kerja cyclooxygenase di tingkat
perifer maupun sentral.

1. Niehues T. The Febrile Child : Diagnosis and Treatment. 2013;110(45):764–75.


2. Article R. Febrile Illness with Skin Rashes. 2015;47(3):155–66.

Anda mungkin juga menyukai