Anda di halaman 1dari 3

BAB 1: TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Pembelian
Pembelian berarti melaksanakan transaksi-transaksi yang tidak berkesinambungan dengan para
pemasik di mana hubungan itu biasanya agak jauh dan kadang-kadang bermusuhan. (Philip Kotler,
2005; 229)
Pembelian langsung adalah pembeli bisnis yang sering membeli langsung dari produsen dan bukan
melalui perantara, terutama untuk barang-barang yang secara teknis rumit dan/atau mahal (seperti
komputer mainframe atau pesawat udara). (Philip Kotler, 2005; 221)
1.2. Penjualan
Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk dagang yang dijual, baik secara
tunai maupun kredit. Retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan dikurangkan dari jumlah
ini untuk mendapatkan penjualan bersih. (Niswonger, Warren, Reeve, Fess, 2005; 290)
Philip Kotler mendefenisikan penjualan adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

1.3. Persediaan
1.3.1. Defenisi Persedian
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi
bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang
akan dijual.
1.3.2. Metode Pencatatan Persedian
1.3.2.1. Metode Pencatatan Secara Periodik
Metode Periodik (periodic inventory sytem) atau Metode Fisik (physical system). Dalam metode
pencatatan barang dagang dengan menggunakan metode periodik (periodic inventory system)
atau metode fisik (physical system), mutasi atau perpindahan barang yang keluar maupun
masuk tidak akan dicatat. Pencatatan barang dilakukan oleh perusahaan barang dagang melalui
akun penjualan untuk transaksi penjualan barang dan akun pembelian untuk transaksi
pembelian barang.
1.3.2.2. Metode Pencatatan Secara Perpectual
Metode Permanen (perpectual system) atau Metode Terus Menerus (Continue). Pencatatan
barang dagang dilakukan secara permanen atau terus menerus, detail atau terperinci pada
setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan barang dagang. Dengan metode ini, persediaan
barang dagang dapat diketahui setiap saat karena tercatat secara terus-menerus.
1.3.3. Metode Penilaian Persediaan
1.3.3.1. First In First Out (FIFO)
Metode FIFO ini salah satu pilihan utama dalam perusahaan besar sering menggunakan metode
penghitungan ataupun metode pengeluaran barang dengan cara yang satu ini. mungkin dengan
metode ini sangat real jika di hitung, ataupun sangat efektif jika dilakukan pada goods flow.
1.3.3.2. Last In Last Out (LIFO)
Perlu diketahui sebelumnyauntuk periode yang satu ini sudah dihapuskan dalam standardisasi
pencatatan laporan keuangan IFRS. Namun saya tetap memberikan penjelasan untuk
menambah pengetahuan pembaca saja.
Seperti namanya Last In First Out yaitu terakhir masuk pertama keluar. Berarti barang yang
masuk dalam periode terakhir dikeluarkan duluan. Hal ini yang menjadikan metode
penghitungan ini dihapus dari standard pencatatan. Selain sangat tidak efektif juga pasti ada
harga endapan harga kecuali jika perusahaan mengeluarkan semua barang digudang.
1.3.3.3. Weighted Average Method (Metode Rata-Rata Tertimbang)
Metode yang satu ini sangat lumrah dilakukan masyarakat indonesia. Jika kita bapak atau ibu
kita memiliki usaha toko kelontong atau di pasar pasti memakai penghitungan persediaan
barang dagangnya dengan metode rata-rata.
1.4. Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analis sistem dapat mendefinisikan data
yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, kamus data digunakan sebagai
alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem,
yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow
Diagram (DFD). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.
Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat
di kamus data.
Gambar berikut menunjukkan hubungan antara DFD dengan kamus data.

Gambar 1.1. Hubungan antara Data Flow Diagram (DFD) dengan Data Dictionary (DD)

1.5. Basis Data


Basis Data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang.
Sedangkan data adalah catatan atas kumpulan fakta dunia nyata yang mewakili objek seperti
manusia, barang, hewan, konsep, peristiwa dan sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk huruf,
angka, simbol, gambar, teks, bunyi atau kombinasinya.
Gambar 1.2. Contoh Basis Data

BAB 2: PEMBAHASAN

BAN 3: KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai