Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Skrip Konseling Individu

Konseli : “Permisi Pak! Bapak ada waktu tidak, saya punya masalah nih,
saya ingin curhat sama bapak ?”

Konselor : “oh boleh …silahkan duduk.”


Konseli : “Terima kasih…pak.”
Konselor : “Senang sekali rasanya Bapak bisa bertemu dengan Susi…”
Konseli : (menjawab dengan anggukan)
Konselor : “Oke, baiklah, silahkan Susi ungkapkan hal-hal yang ingin Susi
ceritakan pada bapak.”
Konseli : “Begini Pak…saya lagi sebel…”
Konselor : “Bapak memahami perasaan Susi. Maukah Susi ungkapkan lebih
jauh rasa sebel Susi itu?”
Konseli : “Iya Pak…saya merasa dijauhi oleh teman-teman saya, saat ini
mereka selalu saja ada kegiatan sendiri dan saya selalu saja tidak
pernah diajak.”
Konselor : “Oh…ya, bisakah Susi ceritakan kepada Bapak kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh teman-teman Susi itu?.”
Konseli : “Umum sih Pak, seperti mengerjakan tugas bersama atau hanya
sekedar jalan-jalan Pak! Tapi, justru karena itu saya merasa kesal
dengan sikap mereka yang menjauhi saya.”
Knselor : kalau boleh bapak tahu, sejak kapan Susi dijauhi sama teman-
teman susi?
Klien : waktu mau naik ke kelas XI, padahal sebelumnya mereka adalah
teman satu genk yang akrab dari pertama masuk ke Sekolah ini.
Konselor : Oh…ya, bisakah Susi ceritakan kepada Bapak, apa penyebab
mereka menjauhi Susi?
Klien : “Tapi bapak janji jangan bilang sama siapa-siapa apalagi sama
teman-teman susi”
Konselor : baik, saya tidak akan bilang kepada siapa-siapa
Klien : begini pak, pada saat memasuki kelas XI saya berpacaran dengan
mahasiswa UPI, yang kebetulan mahasiswa tersebut bersaudara
dengan teman saya dalam satu genk. Setetelah berpacaran sekitar
selama 3 bulan akhirnya saya memutuskan untuk menghentikan
hubungan dengan mahasiswa UPI saya berinisiatif untuk
”memutuskan” hubungan dikarenakan sudah tidak memiliki
kecocokan. Setelah kejadian tersebut teman-teman satu genk
menjadi menjauhi saya, pada awalnya saya merasa bingung karena
tanpa alasan yang jelas mereka menjauhi saya, tetapi setelah di
telusuri akhirnya saya mengetahui alasannya yaitu dikarenakan
saya telah memutuskan hubungan dengan mahasiswa UPI itu,
sehingga teman saya yang memiliki hubungan persaudaraan
dengan mahasiswa UPI tersebut merasa sakit hati karena
perlakuan saya terhadap saudaranya. Padahal meskipun sudah
putus, sampai sekarang hubungan kita masih terjalin dengan baik
sebagai teman dan dia juga menerima keputusan untuk putus
hubungan. Sejak saat itu saya merasa sendiri di kelas dikarenakan
tidak ada teman lagi, saya merasa dikucilkan.
Konselor : Saya dapat merasakan perasaan Susi saat ini, dalam hal ini apakah
Susi telah membicarakannya dengan teman Susi mengenai masalah
tersebut..?
Klien : Belum pak, karena saya malas untuk menemui mereka.
Konselor : Boleh saya tahu malas yang susi maksud seperti apa.?
Klien : Begini Pak...Meskipun saya menjelaskan keadaan sebenarnya
pasti mereka tidak akan menerima saya lagi jadi saya malas untuk
menemui mereka”
Konselor : tetapi susi belum mencoba kan?
Klien : belum pak, lalu apa yang harus saya lakukan...?
Konselor : Menurut bapak mungkin Susi harus mendiskusikan masalah ini
dengan teman-teman susi secara baik-baik, karena bagaimanapun
juga kita tidak akan pernah tahu kalau kita belum mencobanya.
Klien : iya sih pak sepertinya harus seperti itu, saya harus menjelaskan
keadaan yang sebenarnya, ya bapak tahu sendiri kan meskipun
sudah putus saya masih berhubungan baik dengan mantan saya,
tidak ada masalah. Saya harus mencoba dulu untuk berbicara
dengan mereka.
Konselor : ya mungkin hal seperti itulah itulah yang harus Susi lakukan.
baiklah kalau begitu, ada yang ingin Susi diskusikan lagi dengan
saya atau kita akhiri saja ?
Klien : sepertinya hal ini dulu saja pak, nanti kalau ada perkembangan
saya mau curhat lagi sama bapak y.
Konselor : baiklah kalau begitu, saya tunggu.
Satlay Bimbingan Kelompok

A. Karakter Pribadi Muslim

1. Topik Layanan : Karakter pribadi muslim


2. Fungsi Layanan : Preventif dan Pengembangan
3. Sasaran : Siswa SLTP dan/atau SMU
4. Tujuan : Siswa dapat berperilaku sesuai dengan karakter pribadi muslim
yang akan berdampak positif pada kefektifan hidup
5. Hasil yang ingin dicapai
- Siswa memiliki kehidupan yang efektif
- Siswa dapat mengembangkan dirinya secara mandiri
- Siswa selalu berpikir positif dan optimis
6. Materi
Karakter pribadi muslim
 Terampil
Sikap ini sangat dibutuhkan, terutama untuk memegang urusan-urusan yang
membutuhkan kemampuan maksimal. Hanya orang terampil saja yang bisa
memimpin, yang bisa berbisnis. Selain mereka, yaitu orang yang krisis
keterampilan (karena kurangnya ilmu dan kurang latihan) tipis peluangnya
menjadi pemimpin. Orang yang terampil, mampu menyelesaikan tugasnya.
 Tertib
Ketidaktertiban menghasilkan prasangka yang penuh dengan ketidakpastian.
Berbeda dengan orang yang tertib, prosesnya berjalan teratur. Orang yang
tertib biasanya hidupnya tertata. Dia tidak menyia-nyiakan waktu hingga
banyak potensi waktu yang terbuang percuma. Dia selalu hati-hati dengan
perincian kerja yang sedang dia hadapi, dan cenderung bersikap santun.
 Tekun
Orang yang tekun adalah orang yang tenggelam dalam pekerjaannya, dia
menikmati pekerjaannya. Ketekuanan identik dengan keuletan. Orang-orang
ini bekerja dengan stabil, tidak terpengaruh oleh perasaan subyektif.
 Tegar
Istilah tegar identik dengan sabar. Ketika berhadapan dengan masalah, kita
harus tegar. Fungsi kesabaran saat menghadapi masalah, harus kita
kedepankan.
 Tawadhu
Pribadi yang sukses bila telah menggapai suatu keberhasilan maka dia akan
bersikap “tawadhu”. Hal ini terjadi karena dia sadar bahwa yang telah dia
peroleh semuanya hanya mungkin terjadi atas izin Allah SWT.

B. Menjalankan ajaran agama


Topik : Menjalankan ajaran agama
Bidang bimbingan : Bimbingan Pribadi
Tujuan : Membantu siswa untuk memahami kaidah-kaidah ajaran
agama
Fungsi layanan : pemahaman dan pengembangan
Waktu : 2 X 30 menit
Tempat : Kelas
Strategi Penyajian : Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
Bahan : Alat tulis
Evaluasi : Sebutkan manfaat menjalankan ajaran agama
Uraian kegiatan:
1. konselor melakukan kegiatan pembukaan berupa pengucapan salam dan
mengecek kehadiran siswa
2. konselor menjelaskan materi
3. konselor mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang materi yang telah
disampaikan dan menjawabnya
4. konselor menugaskan siswa untuk menulis perilaku-perilaku mejalankan
agama
5. konselor melakukan penutupan berupa mengajukan pertanyaan evaluasi,
dan mengucapkan salam

Ringkasan Materi
Menjalankan ajaran agama

Memeluk ajaran agama merupakan hak asasi bagi setiap orang. Pemerintah
Republik Indonesia menjamin kebebasan bagi warga negaranya untuk memeluk
agama sesuai dengan yang diyakininya. Disamping merupakan hak, agama juga
sebagai bentuk kewajiban yang mutlak harus dimiliki oleh warga negara
Indonesia, karena Indonesia berlandaskan Pancasila, dimana salah satu silanya
menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam hal ini negara Indonesia
berlandaskan pada asas keutuhan dan tidak membenarkan warga negaranya
memilih ateis (tidak bertuhan)

C. Bingung melanjutkan kemana ?


Topik : Bingung melanjutkan kemana ?
Fungsi : Pemahaman dan pengembangan
Sasaran : Siswa SMU kelas 3
Tujuan : Agar siswa dapat menentukan pilihan sehubungan dengan
pendidikan lanjutan sesuai dengan keadaannya.

Materi :
Setelah menginjak pertengahan kelas 3 Sekolah Menengah Umum dan
menghampiri kepada kelulusan seringakali dirasakan bingung untuk
melanjutkan kemana, perguruan tinggi mana ataukah jurusan apa. Pada dasarnya
kebingungan tersebut dapat diselesaikan dengan apa yang telah kita miliki
sebelumnya. Pilihan harus kita pikirkan dan kita putuskan dari sekarang karena
untuk menghindari dari penyesalan yang pada akhirnya akan membuat kita
menjadi gelisah, tidak kerasan berada di kampus, dan tidak bersemangat untuk
kuliah. Maka dari itu hal yang harus kita ingat adalah :
- Minat
Untuk melanjutkan pendidikan seharusnya disesuaikan dengan keinginan dan
jurusan kita sewaktu SMU. Misalkan orang berasak dari jurusan IPA tapi
keinginannya mengenai masalah sosial, maka ia dapat memasuki jurusan
Psikologi. Sebenarnya dari jurusan yang ada di SMU tersebut sudah dapat
mengarahkan siswa untuk melanjutkan pendidikan dalam bidang tertentu.
Sebagai tambahan informasi, kalau bisa hendaknya kita memiliki miat jangan
terlalu sempit, artinya kita tidak hanya memilih satu jurusan saja. Jangan
sampai ada pikiran kalau saya tidak masuk jrusan itu saya tidak ingin kuliah
saja, tapi kita harus memikirkkan bahwa kita harus mengembangkan
kemampuan kita di bidang yang lain.
- Selidiki dahulu
Jika kita telah mengerti ingin kemana, artinya jurusan mana yang akan dipilih.
Tetapi masih ada bidang-bidang lain yang kamu setengah tertarik, hanya
belummengetahui secara detail. Seluas apa lingkup pekerjaannya,seperti apa
tugas yang dihadapi sehari-harinya nanti. Misalnya kita tertarik pada salah
satu kerabat orang tua yang menjadi pengacara. Tanyakan apa saja tanggung
jawabnya dan apa-apa yang biasanya dikerjakannya setiaphari, positif-
negatifnya profesi tersebut. Hal ini berguna untuk membangkitkan minat di
bidang-bidang lain yang (saat ini) belum diketahui. Semakin banyak
pengetahuan tentang profesi-profesi, membuat kita semakin mudah
menentukan jurusan mana saja yang kira-kira bisa menunjang profesi nanti.
Yangterbaik adalah tidak membuat keputusan secara terburu-buru.
- Dimana belajar
Setelah diketahui fakultas atau jurusan mana tyang hendak dipilih, lalu
tentukan di mana akan menempuhnya. Banyak buku panduan yang
dikeluarkan oleh (hamir) tiap Perguruan tinggi / akademi / institut. Kumpulkan
sebany-banyaknya dan baca dengan cermat, lalu ambil secarik kertas dan
tuliskan mana yang bisa menjadi pilihan. Setelah memiliki catatan yang
terarah, bicarakan dengan orang tua kit. Dalam hal ini, soal keuangan
memegang peranan yang penting. Adakalanya sebagai orang tua mereka juga
memiliki keinginan sendiri. Dengarkan baik-baik tidak menutup kemungkinan
pandangan mereka sesuai dengan bakat yang ada pada diri kita. Beri
penjelasan yang lengkap kepada orang tua kita tentang bidang yang akan kita
pilih dan di mana tempat kita akan melanjutkan pendidikan serta jangan lupa
unutkmenyesuaikan dengan keadaan biaya.
Program Bimbingan Konseling Kelas X-I dan XII IPS 2
Aspek Kompetensi yang dikembangkan Tujuan Strategi layanan Materi Layanan pelaksana
Perkembangan
Landasan  Melaksanakan ibadah Siswa memiliki  Bimbingan ”menjalankan Kolaborasi
Hidup Religius atas keyakinan sendiri pemahaman tentang kelompok ajaran agama” Guru pembimbing
disertai sikap toleransi hakikat dan fungsi  Telaah dengan
 Mengembangkan sikap agama bagi model ”Karakter Pribadi Guru agama
positif terhadap kehidupan manusia  Pemberian Muslim”
kehidupan beragama dan kemampuan ketauladan
 Melakukan berbagai mengamalkannya dari
kegiatan ibadah dengan secara konsisten pimpinan
kemauan sendiri dan guru
Mencapai  Menyadari tentang Memahami  self ”Bingung Mau Kolaborasi Guru
kematangan pentingnya pendidikan kecenderungan karir assesment Kemana?” pembimbing dengan
dalam pilihan untuk memperoleh yang hendak  bimbingan Guru bidang studi
karir pengetahuan, dan dikembangkan kelompok
keterampilan dalam  layanan
upya persiapan diri informadi
memasuki dunia kerja
 Mengembangkan
alternatif perencanaan
karir dengan
mempertimbangkannya
 Pemahaman pada bakat
dan minat khusus serta
kaitannya pada berbagai
bentuk karir
Konseling Individu Dengan Adeng Dian

Konseling Individu dengan Mezan Dharmana

Konseling individu dengan Susi Rizky Maryati


Bimbingan Kelompok
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI
SOSIAL

Tugas Individual

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Praktikum Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial

OLEH :
Yadi Mulyadi
045681

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2007

Anda mungkin juga menyukai