Anda di halaman 1dari 80

DISUSUN OLEH:

Kelompok : 6

1. Fitri Yanti Pratama


2. Perdi Irawan
3. Muhammad Iqbal N.

Kelas : X.PH.1
Guru Pembimbing : Ngatiman

SMK PGRI 1 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Dampak
Positif dan Negatif Lingkungan ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Palembang, 28 Januri 2016


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter ............................................................................................... 2
B. Perbedaan Karakter dengan Kepribadian .............................................................. 2
C. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................................ 2
D. Sekolah sebagai Wahana Pendidikan Karakter ..................................................... 3
E. Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Remaja ...................................................... 4
F. Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar Remaja .............. 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 6
B. Saran ...................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai tindak kriminal dapat dengan mudah kita jumpai baik melalui tayangan televisi
maupun secara langsung kita lihat dengan mata kepala sendiri, seperti berbagai tindak
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan
perusahaan swasta. Apa yang kita dengar dan lihat tersebut mengacu kepada satu hal,
yaitu karakter. Persoalan yang tidak kalah seriusnya adalah praktiik-praktik kebohongan
dalam dunia pendidikan mulai dari menyontek pada saat ujian sampai plagiatisme. Jika
sebagai peserta didik sudah terbiasa dengan tipu-menipu atau manipulasi ujian,
bagaimana jika telah lulus dan bekerja? Bukankah itu akan melahirkan kembali koruptor-
koruptor baru? Bisa jadi, itulah sebabnya korupsi seakan menjadi tiada matinya.
Memprihatinkan lagi ketika melihat kenakalan pelajar, seperti tawuran,
menyalahgunakan narkotika, kebut-kebutan di jalan, dan kenakalan-kenakalan lainnya.
Dalam hal ini, dunia pendidikan turut bertanggung jawab karena menghasilkan lulusan-
lulusan yang dari segi akademis sangat bagus, namun tidak dari segi karakter.
Berbagai fakta yang terjadi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter bagi
pelajar Indonesia sangat penting. Pelajar termasuk dalam masa remaja adalah masa
transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia
10 tahun sampai usia 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas dirinya.
Oleh karena itu, remaja harus mendapat pendidikan karakter agar dapat mengarahkan
minatnya pada kegiatan-kegiatan positif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakter?
2. Apakah perbedaan karakter dengan kepribadian itu?
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
4. Bagaimanakah sekolah sebagai wahana pendidikan karakter itu?
5. Mengapa pendidikan karakter penting bagi remaja?
6. Apakah ada pengaruh dari pendidikan karakter terhadap keberhasilan belajar remaja?

C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian karakter.
2. Perbedaan antara karakter dengan kepribadian.
3. Pengertian pendidikan karakter.
4. Sekolah sebagai wahana pendidikan karakter.
5. Pentingnya pendidikan karakter bagi remaja.
6. Pengaruh pendidikan karakter terhadap keberhasilan belajar remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakter

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti dalam bahasa Inggrisnya adalah “to mark”
yaitu menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan
perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang
perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) dalam http:///C:/Users/ Public/
Documents/ Pendidikan Karakter untuk Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di
Kalanga Remaja_annisasyam.htm/, karekter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.

B. Perbedaan Karakter dengan Kepribadian

Kepribadian bukanlah karakter. Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda.


Kepribadian merupakan hal yang bisa dikatakan permanen dan merupakan anugerah dari
lahir yang sulit untuk dirubah karena merupakan tanda unik dari masing-masing orang
sedangkan karakter dapat dibangun dan menurut para ahli psikolog, ada beberapa nilai
karakter dasar manusia yaitu cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya),
tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya
diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan
rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan.

Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari dapat dipercaya,
rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan,
berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Walaupun manusia memiliki
karakter dasar yang baik, tetapi manusia tidak bisa begitu saja memiliki karakter-karakter
tersebut. Seperti yag telah dikatakan sebelumnya bahwa karakter itu perlu dibangu tidak
seperti kepribadian yang merupakan anugerah sejak lahir seperti quotation word Helen
Keller bahwa “Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan
mengalami ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses
diraih.”

C. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas
Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan
pelaksanaannya juga harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.
Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku
sebagai insan kamil. Pada pendidikan karakter, yang mau dibangun adalah karakter-
budaya yang menumbuhkan kepenasaranan intelektual (intellectual curiosity) sebagai
modal untuk mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang dijiwai dengan nilai
kejujuran dan dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan (Dirjen Dikdas: 2011).

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah


pendidikan yang diselenggrakan untuk membangun nilai-nilai moral dan karakter
sehingga tidak hanya asek kognitifnya atau pengetahuannya saja yang diprioritaskan
tetapi juga afektif dan psikomotor sebagai pengamalannya seperti menurut Mochtar
Buchori (2007) dalam http:///C:/Users/Public/Documents/Remaja dan Pendidikan
Karakter Inspiring Brain.htm/, pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik
ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke
pengamalan nilai secara nyata.

D. Sekolah sebagai Wahana Pendidikan Karakter

Di sekolah, anak mengalami perubahan dalam tingkah lakunya. Proses perubahan


tingkah laku dalam diri anak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan kebudayaan yang
tertuang dalam kurikulum. Kurikulum pendidikan yang dilaksanakan oleh guru, salah
satunya berfungsi untuk membentuk tingkah laku menuju kepribadian yang dewasa
secara optimal.

Di sekolah, berlangsung proses transformasi nilai-nilai luhur melalui pendidikan


karakter. Pendidikan karakter merupakan kata kunci dari proses transformasi nilai-nilai
luhur di sekolah. Guru menjadi transformer nilai-nilai luhur kepada peserta didik untuk
menjadi bagian dari masyarakat yang berbudaya.

Dalam buku (Wiyani, Novan Ardy; 2012) fungsi transformasi nilai-nilai luhur yang
dilaksanakan oleh sekolah mencakup lima dimensi, yaitu:

1. Pendidikan tidak hanya mencakup pengetahuan dan keterampilan semata tetapi


juga sikap, nilai, dan kepekaan pribadi.
2. Peran seleksi sosial (mencakup tidak hanya pemberian sertifikat, tetapi juga
melakukan seleksi terhadap peluang kerja).
3. Fungsi indoktrinasi.
4. Fungsi pemeliharaan anak.
5. Aktivitas kemasyarakatan. Sekolah sebagai wahana transformasi nilai-nilai luhur
dan pengetahuan anak akan menentukan corak berpikir dan berperilaku yang
sesuai dengan norma-norma yang diyakini dan dimiliki masyarakat. Pada
gilirannya, kepribadian anak akan terbentuk sesuai dengan akar budayanya
dengan kemampuan merespons perubahan di masyarakat.

E. Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Remaja

Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan berat dan tinggi badan yang
berpengaruh juga terhadap perkembangan psikisnya. Pada masa gejolak itu merupakan
masa sulit sehingga remaja memerlukan pengendalian diri yang kuat ketika berada di
sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, remaja
membutuhkan orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. Untuk itu, agar tidak
terjurumus pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan karakter.

Dasar pendidikan karakter adalah di dalam keluarga. Jika seorang anak mendapatkan
pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik
selanjutnya. Namun, banyak orang tua yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak
ketimbang pendidikan karakter. Banyak orang tua gagal dalam mendidik karakter anak-
anaknya karena kesibukan atau justru karena lebih mementingkan aspek kognitif saja.
Untuk itulah perlunya pendidikan karakter di sekolah. Namun masalahnya, kebijakan
pendidikan di Indonesia juga lebih mementingkan aspek kecerdasan otak, dan belum
lama ini pentingnya pendidikan karakter menjadi perbincangan pusat di dalam dunia
pendidikan.

Rasa percaya diri yang muncul pada anak akan membuat anak mengalami stress yang
berkelanjutan. Pada usia remaja, biasanya keadaan ini akan mendorong untuk berperilaku
negative. Maka, tidak heran kita lihat perilaku remaja kita yang senang tawuran, terlibat
kriminalitas, membolos, putus sekolah yang kemudian itu semua telah membuat
menurunnya mutu lulusan SMP dan SMA. Jadi, pendidikan karakter atau budi pekerti
lebih adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan. Kalau kita peduli untuk
meningkatkan mutu lulusan SD, SMP, dan SMA, maka tanpa pendidikan karakter adalah
usaha yang sia-sia.

F. Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar Remaja

Berikut ini ada beberapa faktor yang mendorong keberhasilan pendidikan karakter agar
mencapai keberhasilan dalam belajar, dalam buku (Wiyani, Novan Ardy; 2012).

1. Rasa percaya diri

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, sebaiknya seorang remaja di bangun agar
mempunyai rasa percaya diri yang baik dan kuat. Rasa percaya diri ini dapat membuat
anak dapat mengembangkan potensi/bakat yang dimilikinya secara optimal.seperti kita
ketahui, setiap orang di dunia ini diberikan anugrah oleh Tuhan memiliki kelebihan
masing-masing.

2. Kemampuan bekerja sama

Salah satu jalan untuk membangun karakter pada remaja adalah dengan cara
memunculkan kemampuan kerja sama diantara mereka.

3. Kemampuan bergaul
Seorang remaja harus di bangun karakternya agar mempunyai kemampuan dalam bergaul
yang baik di dalam lingkungannya.

4. Kemampuan berempati

Kemampuan berempati sangat perlu dimiki oleh seorang pelajar atau remaja agar
memiliki kedekatan terhadap orang lain. Kedekatan tersebut terjalin karena adanya sikap
tenggang rasa, ringan dalam mempberikan bantuan terhadap orang lain dan saling
membantu antar sesama.

5. Kemampuan berkomunikasi

Manusia termasuk makhluk sosial, sebagai makhluk sosial kita harus memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk
menjalin kedekatan dengan orang lain dan untuk berinteraksi secara baik dengan orang
lain. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang belum mampu
berkkomunikasi dengan baik, sehingga banyak terjadi konflik dalam berhubungan
dengan orang lain.

Pendidikan karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam


pendidikan, mereka diajarkan nilai religius yang menguraikan kebaikan agar remaja
tumbuh sebagai manusia yang peka terhadap lingkungan sosial. Di samping itu, mereka
diajarkan juga nilai toleransi dan nilai cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan yang
membentuk remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta damai. Dalam
pendidikan karakter itu mereka diajarkan juga nilai suka bekerja keras, kreatif, mandiri,
dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi yang dapat menjadikan remaja sebagai orang
yang berprestasi. Nilai positif dalam pendidikan karakter dapat membentuk remaja yang
unggul. Remaja yang memiliki karakter kuat akan tumbuh sebagai remaja yang unggul
dan dibanggakan karena sehat secara fisik, stabil dalam emosi, dan intelektualnya yang
berkembang baik.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti kita ketahui bersama, apa yang telah terjadi pada moral remaja Indonesia. Disana-
sini terjadi berbagai kasus yang menyimpang dari nilai-nilai moral yang ada pada
masyarakat kita. Misalya saja yang terjadi di kalangan remaja yaitu pergaulan bebas,
tawuran, penyalahgunaan narkoba, kekerasan diantara remaja, kebut-kebutan di jalan dan
lain sebagainya. Hal tersebut memperlihatkan betapa sudah semakin buruknya moral para
remaja.

Pendidikan karakter sangat penting diberikan kepada remaja karena masa remaja adalah
masa-masa dimana seorang anak mudah sekali menerima pengaruh dari luar baik itu
pengaruh baik maupun pengaruh buruk. Jika pengaruh baik itu tidak ada masalah tetapi
bagaimana dengan pengaruh buruk? Untuk itulah dengan adanya pendidikan karakter
dapat menekan pengaruh yang tidak baik terhadap remaja yang datang dari luar
lingkungan.

B. Saran

Jika semua bentuk kenakalan tersebut terus terjadi di negara kita ini, bagaimanakah nasib
mereka di masa depan? Bukankah remaja adalah salah satu aset yang dimiliki oleh
bangsa untuk memajukan bangsa di masa mendatang? Dari kasus-kasus yang terjadi
tersebut menandakan betapa pentingnya perbaikan terhadap karakter dan kepribadian
para remaja. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan
karakter untuk para remaja.

DAFTAR PUSTAKA

https://yudew18.wordpress.com/pendidikan/
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna

kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Palembang, 03 November 2017


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangunan Ekonomi ...................................................................... 2
B. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ......................................................................... 3
C. Sikap Malas Masyarakat ....................................................................................... 4
D. Cara Menghilangkan Sikap Malas ........................................................................ 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 6
B. Saran ...................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Tujuan bernegara suatu bangsa adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan


masyarakatnya, namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan mengingat beragam
persoalan yang dihadapi oleh negara tersebut. Pembangunan ekonomi dewasa ini pada
kenyataannya masih meletakkan peranan Negara/pemerintah dalam proses pertumbuhan
ekonomi. Paradigma pembangunan ekonomi yang meletakkan Negara/pemerintah dalam
merencanakan, dan melaksanakan pembangunan dalam kenyataannya kurang berhasil,
hal ini disebabkan oleh kurangnya kesempatan yang diberikan kepada rakyat untuk ikut
dalam proses pemilihan dan pelaksanaan pembangunan perekonomian bangsa.Untuk itu
pembangunan ekonomi perlu diubah dalam artian perlu dibangun suatu sistem ekonomi
yang mantap, kuat, dan dapat bertahan yakni dengan memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk terlibat langsung sebagai pelaku-pelaku ekonomi yang dapat
meningkatkan perekonomian nasional.
Sebenarnya di dunia ini keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
warga negaranya. Dimulai dari unit terkecil yaitu warga negara itulah yang harus
diperkuat dan diperbaiki. Masalahnya tidak mudah untuk memperbaiki seluruh warga
negara yang jumlahnya puluhan juta itu. Warga negara yang berkualitas adalah warga
negara yang sadar akan hak dan kewajibannya dan mempunyai kemauan yang kuat untuk
memperoleh hak dan menjalankan kewajibannya. Yang perlu diberi garis bawah di sini,
hak dan kewajiban itu satu paket yang harus dijalankan secara bersama. Jangan warga
negara dituntut untuk menjalankan kewajiban tanpa diberikan hak-haknya (ini yang lebih
sering terjadi) atau sebaliknya hanya menuntut hak saja tanpa menjalankan kewajiban
Perbedaan kemajuan suatu negara bukan karena umurnya. Berapa banyak negara
yang umurnya sudah mencapai ratusan atau ribuan tahun namun saat ini tidak terlihat
maju misalnya Mesir dan India. Sedangkan negara-negara yang umurnya belum sampai
seratus tahun telah melakukan lompatan besar dan menjadi negara maju misalnya negara
Singapura, New Zaeland.

B. RUMUSAN MASALAH
- Apa itu pembangunan ekonomi bangsa?
- Bagaimana cara menghilangkan sikap malas?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Analisa pembangunan ekonomi atau lebih dikenal sebagai ekonomi pembangunan


(development economic), merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus membahas
mengenai masalah-masalah pembangunan dinegara-negara sedang berkembang. Tujuan
dari analisanya adalah untuk menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan
pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang dan selanjutnya
mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi sehingga dapat memperlaju jalannya pembangunan eknonomi
dinegara-negara sedang berkembang khususnya di Indonesia.

Beberapa definisi tentang pembangunan ekonomi: menurut H.F. Williamson menyatakan


bahwa “Pembangunan ekonomi adalah suatu proses di mana suatu Negara dapat
menggunakan sumber-sumber produksinya sedemikian rupa sehingga dapat
memperbesar produksi perkapita”. Sedangkan menurut Simon Kuznets menyatakan
bahwa “Economic Under Development” antara lain ialah ketidak mampuan untuk
menyediakan tingkat penghidupan yang layak bagi sebagian besar penduduk suatu
Negara dan sebagai akibatnya timbullah kemiskinan dan kemelaratan.

Menurut G.M. Meier & R.E. Baldwin menyatakan bahwa “Pembangunan ekonomi
adalah suatu proses dengan proses mana pendapatan nasional riel (Net National Income)
suatu perekonomian bertambah dalam suatu periode yang lama”. Kenaikan pendapatan
yang tetap artinya: kenaikan pendapatan nasional yang tidak turun tetapi naik secara tetap
(sustained development).

Menurut Prof.Dr. Sumitro Djoyohadikusumo menyatakan bahwa “pembangunan


ekonomi adalah bagaimana cara menaikkan pendapatan serta produktiviteit perkapita
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Menurut Schumpeter, perkembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam


keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang
ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan jangka panjang secara
perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan
ekonomi adalah cara yang digunakan oleh suatu Negara untuk meningkatkan pendapatan
perkapita yang selanjutnya meningkatkan pendapatan nasional.

2
B. PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Menurut Subandi (2005), pertumbuhan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa masa:

1. Masa Orde Lama (1945-1966)

Pada masa ini perekonomian berkembang kurang menggembirakan sebagai dampak


ketidakstabilan kehidupan politik dan seringnya pergantian kabinet. Pertumbuhan
ekonomi yang cukup menggembirakan dengan laju pertumbuhan 6,9 % pada periode
1952-1958, turun drastis menjadi hanya 1,9% dalam periode 1960-1965, sementara itu
deficit anggaran belanja pemerintah terus meningkat dari tahun ke tahun. Deficit
anggaran terus dibiayai dengan pencetakan uang baru, sehingga tingkat harga terus
membumbung dan mencapai puncaknya pada tahun 1966.

2. Masa Orde Baru

Pada masa peralihan dari orde lama ke orde baru, ditandai dengan kondisi perekonomian
yang tidak menentu, antara lain:

1. Ketidak mampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban hutang luar negeri +


US $ 2 miliar
2. Penerimaan devisa ekspor hanya setengah dari pengeluaran untuk impor barang
dan jasa;
3. Ketidak mampuan pemerintah mengendalikan anggaran belanja dan menmungut
pajak;
4. Percepatan laju inflasi mencapai 30-40% perbulan;
5. Buruknya kondisi prasarana perekonomian.

Secara keseluruhan program ekonomi pemerintah orde baru dibagi menjadi dua jangka
waktu yang saling berkaitan, yaitu program jangka pendek dan program jangka panjang

3. Masa Reformasi (1998- sekarang)

Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan krisis moneter yang
berlanjut menjadi krisis ekonomi. Pada tahun 1977 pertumbuhan ekonomi 6% dan pada
tahun 1998 menjadi 5,5%.

Pada tahun 1999 laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan telah menjadi positif. Ini
menunjukkan pertanda pemulihan ekonomi Indonesia

3
C. SIKAP MALAS MASYARAKAT

Sikap malas masyarakat sangat berhubungan dengan ekonomi bangsa, karna


dimana suatu bangsa yang masyarakatnya bersikap malas maka perputaran,
pertumbuhan, peningkatan tidak akan terjadi dan mustahil untuk menjadi bangsa yang
maju. Dan bukan hanya ekonominya saja tapi SDM dari bangsa itu sendiri tidak akan ada
apa-apanya dibandingkan dengan SDM yang sangatlah ketat persaingannya pada zaman
modern ini. Sikap malas dalam masyarakat sangat banyak kategorinya seperti malas
belajar, malas bekerja dll yang berhubungan dengan sikap masyarakat yang bermalas-
malasan.
Kita ambil sikap malas dalam bekerja atau pengangguran mereka akan sangatlah
merugikan negara karena kenapa tingkat ekonomi seorang penggangguran sangatlah
tinggi dimana dia tidak memiliki pekerjaan dan tidak mempunyai penghasilan untuk
menghidupi dirinya sendiri. Bangsa kita sekarang sedang mengalami tingkat
pengangguran yang sangat tinggi maka dari itu pertumbuhan dan perkembangan bangsa
ini akan terganggu seperti tingkat pendapat perkapita masyarakat yang di bawah batas
angka kemiskinan dan itu sangatlah berpengaruh dengan tingkat ekonomi dan sosial
masyarakat.
Disitulah rasa malas sangat berhubungan dengan ekonomi bangsa.

D. CARA MENGHILANGKAN SIKAP MALAS

Malas adalah penyakit mental. Sesiapa yang dihinggapi rasa malas, kejayaan pasti jauh
untuk dicapai.

Rasa malas sebenarnya ialah keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
seharusnya atau sebaiknya dilakukan. Dalam dunia pekerjaan, rasa malas ialah menolak
tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa bosan, suka menunda dan menangguhkan sesuatu
tindakan, mengelak daripada tanggung-jawab, dan lain-lain.

Jika rasa malas ini sudah menjadi habit atau tabiat maka ia akan menjadi amalan harian
dan menjadikan mutu kerja bertambah menurun, maka akhirnya memberi padah kepada
organisasi yang tidak akan mungkin mencapai matlamat sekiranya banyak pekerjanya
yang bersikap begitu.

Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan


pekerjaan atau apa yang dia ingin lakukan. Rasa malas jenis ini secara relatifnya lebih
mudah diatasi, seperti:

4
1. Menetapkan matlamat/tujuan

Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah
kehidupan yang lebih baik, manakala orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak
memiliki tujuan hidup yang jelas supaya mudah dicapai. Dan orang yang tidak memiliki
matlamat hidup biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan
resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidupnya.

2. Mengasah/menggarab Kemampuan

Jika aktiviti-aktiviti pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen
yang tinggi, maka kita telah berada di lorong yang betul. Aktiviti-aktiviti pembelajaran
akan menempatkan kita pada kedudukan dan persekitaran dinamik. Kemampuan kita
bagi menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya
ini akan semakin memperkuat keyakinan diri, menebalkan komitmen untuk mencapai
matlamat, dan tentu saja menimbulkan semangat yang lebih.

Sebaliknya, jika kita sama sekali menolak aktiviti-aktiviti pembelajaran, komitmen akan
semakin lemah, semangat menurun, dan kemalasan akan datang dengan cepat. Dalam
keadaan ini, tujuan-tujuan, resolusi atau komitmen yang sudah kita buat tidak bererti lagi.
Sayang sekali.

3. Pergaulan Dinamik

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sememangnya besar pengaruhnya. Orang
yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga
mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi yang berfikiran negatif. Dalam
situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang “down” atau
murung sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan akan
tambah menjadi-jadi. Ini boleh menjerumuskan kedua-dua pihak kepada keadaan
pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan sepenuhnya.

4. Disiplin Diri

Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya daripada seorang pakar motivasi,
yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi
jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara
yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri,
dalam erti kata menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan dapat
kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin diri itulah yang
umumnya membawa kejayaan bagi kerjaya para olahragawan dan pekerja profesional
yang memang perlukan disiplin yang tinggi dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana
seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak ada disiplin berlatih?

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan terhadap permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif terhadap pembangunan


perekonomian baik Negara yang berada dibawah garis kemiskinan maupun
Negara sedang berkembang.
2. Sikap malas masyarakat sangat berhubungan dengan ekonomi bangsa, karna
dimana suatu bangsa yang masyarakatnya bersikap malas maka perputaran,
pertumbuhan, peningkatan tidak akan terjadi dan mustahil untuk menjadi bangsa
yang maju. Dan bukan hanya ekonominya saja tapi SDM dari bangsa itu sendiri
tidak akan ada apa-apanya dibandingkan dengan SDM yang sangatlah ketat
persaingannya pada zaman modern ini. Sikap malas dalam masyarakat sangat
banyak kategorinya seperti malas belajar, malas bekerja dll yang berhubungan
dengan sikap masyarakat yang bermalas-malasan.

B. SARAN

Dalam rangka mengembangkan wirausaha perlu dilakukan pembinaan dan


pengembangan sumber daya manusia dengan meningkatkan keterampilan teknis
manajerial, pelatihan-pelatihan serta memasyarakatkan kewira- usahaan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://web.facebook.com/notes/ceciter-ilmu/rasa-malas-dan-cara-

mengatasinya/229599193741121/

http://belajarkreatifberbahasaindonesia.blogspot.co.id/2013/01/diskusi-pelajar.html

https://pramukaxp2.wordpress.com/2011/08/16/bangsa-ini-maju-jika-kita-mau-berubah-

sikap/

https://hasdik.wordpress.com/2012/07/28/makalah-pembangunan-ekonomi/

7
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga Kami dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini.
Namun dalam penyusunannya, Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati Kami menanti saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
Satu harapan yang Kami inginkan semoga Makala ini dapat berguna bagi pembaca.
Terima kasih.

Palembang, 23 Januari 2015


Penuis
i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Tujuan ....................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah .................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan Sikap Malas dengan Ekonomi Bangsa ................................................2
B. Faktor yang Menyebabkan Penerapan Ekonomi Kerakyatan
Belum Maksimal .........................................................................................................2
C. Solusi dalam Penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan ..........................................4
D. Cara Mengatasi dan Menghilangkan Rasa Malas .................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................................................................................7
B. Saran ......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui sikap malas itu ada sebab dari beberapa faktor,
seperti tema yang sedang kita bicarakan yaitu faktor ekonomi, lalu setelah
ekonomi ada juga faktor dari lingkungan hidupnya dari interaksi antara sesama
masyarakat, dan adanya rasa bangga namun orang itu tidak bisa melakukan apa-
apa.
Kita ambil contoh dari ruang lingkup sekolah, mungkin ada dari sebagian
teman-teman kalian mempunyai sikap malas dalam pergi sekolah dan
mengerjakan tugas, teman-teman kalian bersikap seperti itu bukan tanpa sebab
tetapi yang menimbulkan sikap malas itu seperti tingkat ekonomi, rasa percaya
diri, tidak nyamannya diam disekolah karna lingkungannya dan apapun itu , lalu
tidak adanya motivasi untuk belajar, dan adapula yang kurang perhatian dari
keluarganya.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui apa hubungan dari sikap
malas masyarakat dengan ekonomi bangsa

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hubungan sikap malas dengan ekonmi bangsa?
2. Apa faktor yang menyebabkan penerapan ekonomi kerakyatan belum maksimal?
3. Solusi dalam penerapan sistem ekonomi kerakyatan
4. Cara mengatasi dan menghilangkan rasa malas

BAB II
PEMBAHASAN
A. HUBUNGAN SIKAP MALAS DENGAN EKONOMI BANGSA

Sikap malas masyarakat sangat berhubungan dengan ekonomi bangsa, karna


dimana suatu bangsa yang masyarakatnya bersikap malas maka perputaran,
pertumbuhan, peningkatan tidak akan terjadi dan mustahil untuk menjadi bangsa yang
maju. Dan bukan hanya ekonominya saja tapi SDM dari bangsa itu sendiri tidak akan ada
apa-apanya dibandingkan dengan SDM yang sangatlah ketat persaingannya pada zaman
modern ini. Sikap malas dalam masyarakat sangat banyak kategorinya seperti malas
belajar, malas bekerja dll yang berhubungan dengan sikap masyarakat yang bermalas-
malasan.
Kita ambil sikap malas dalam bekerja atau pengangguran mereka akan sangatlah
merugikan negara karena kenapa tingkat ekonomi seorang penggangguran sangatlah
tinggi dimana dia tidak memiliki pekerjaan dan tidak mempunyai penghasilan untuk
menghidupi dirinya sendiri. Bangsa kita sekarang sedang mengalami tingkat
pengangguran yang sangat tinggi maka dari itu pertumbuhan dan perkembangan bangsa
ini akan terganggu seperti tingkat pendapat perkapita masyarakat yang di bawah batas
angka kemiskinan dan itu sangatlah berpengaruh dengan tingkat ekonomi dan sosial
masyarakat. Disitulah rasa malas sangat berhubungan dengan ekonomi bangsa.

B. FAKTOR YANG MENYEBABKAN PENERAPAN EKONOMI


KERAKYATAN BELUM MAKSIMAL

1. Sumber daya manusia ( SDM )


Faktor penyebab SDM dalam penerapan ekonomi kerakyatan belum maksimal, yaitu :

a. Pendidikan rendah
Pendidikan merupakan suatu hak bagi setiap warga negara yang tidak memandang
suku, ras, golongan. Tapi fakta di lapangan masih banyak saudara-saudara kita yang tidak
bisa mengenyam pendidikan sebagaimana mestinya. Terlihat jelas golongan kaya dan
miskin, yang kaya semakin kaya dan sebaliknya yang miskin semakin miskin. Kalau
seperti itu terus adanya dan tidak ada perkembangan maka semuanya akan di kuasai
orang yang punya modal. Bangsa tidak akan maju. Sosok pertama kesuksesan adalah
pendidikan, jika kita tidak punya pendidikan yang cukup maka sangat mudah untuk
dibohongi orang.
Pemerintah sebenarnya menyediakan bantuan bagi para siswa yang tidak mampu
untuk bisa bersekolah dan merasakan pendidikan di sekolah. Bantuan ini harus
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, harusnya mereka lebih giat belajar dan tidak
malas-malasan karena ini bisa menjadi dasar untuk merubah hidup mereka menjadi lebih
baik lagi. Pengangguran dan kemiskinan bisa diberantas.
Memang tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan namun dengan usaha
semua keadaan seperti ini akan bisa di minimalisir. Akibat pengangguran dan kemiskinan
tidaklah hanya karena faktor pendidikan namun juga kemalasan yang mendangkal pada
diri mereka. Faktanya banyak juga para sarjana yang masih mengaggur karena mereka
malas dan mudah putus asa dalam mencari pekerjaan.

b. Kesejahteraan rendah

Kesejahteraan rendah karena tidak seimbangnya tingkat pendapatan dengan kebutuhan.


Karena ketersediaan lapangan kerja yang terbatas dan jumlah penduduk yang terus
bertambah maka akan semakin banyaknya pengangguran.
Jika pengeluaran lebih besar daripada penghasilan maka kesejahteraan masyarakat dapat
dikatkan masih rendah.
Masalah Kesehatan dan Gizi Buruk pada anak anak
Masalah gizi buruk ini juga masih banyak dijumpai di kalangan masyarakat kecil dan
kurang mampu. Dimana anak-anak tersebut hidup kurang beruntung karena hanya
mendapat asupan gizi yang kurang memadai. Masalah ini juga berhubungan dengan
penghasilan, kemiskinan, dll.

c. Kurangnya penguasaan IPTEK


Rendahnya SDM Indonesia diakibatkan kurangnya penguasaan IPTEK, karena sikap
mental dan penguasaan IPTEK yang dapat menjadi subyek atau pelaku pembangunan
yang handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan
dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin
menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan
merupakan tuntutan yang harus dikedepankan. Salah satu problem struktural yang
dihadapi dalam dunia pendidikan adalah bahwa pendidikan merupakan subordinasi dari
pembangunan ekonomi. Pada era sebelum reformasi pembangunan dengan pendekatan
fisik begitu dominan. Hal ini sejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan
global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat.

2. Tingkat teknologi dan inovasi


a. Perkembangan teknologi yang lambat
Pertumbuhan teknologi di Indonesia masih sangat lambat karena investasi untuk
pembangunan infrastrukturnya masih minim, jadi teknologi di Indonesia masih tertinggal
dengan negara lain.
b. Ketergantungan dengan negara lain
Negara Indonesia masih sangat bergantung dengan negara lain.

3. Modal
a. Krisis Nilai Tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun
1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia sampai sekarang. Nilai tukar rupiah
yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang
menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada
pinjaman luar negeri sektor swasta.
b. Permasalahan harga jual
Harga jual yang tidak stabil menyebabkan harga jual yang melambung tinggi. Harga
jual yang tinggi menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Harga jual yang tidak
stabil mempengaruhi perekonomin.
c. Tidak stabilnya nilai mata uang
Nilai mata uang rupiah sering kali mengalami penurunan yeng sering terjadi dengan
krisis moneter. Nilai mata uang tiap tahun berbeda niainya. Nilai mata uang sepuluh
ribu sekarang besar, setelah 10 tahun kemudian nilai mata uang sepuluh ribu sama
dengan nilai mata uang seribu sepuluh tahun yang akan mendatang.
d. Sulitnya mendapatkan pinjaman
Bagi masyarakat golongan rendah sulit untuk mendapatkan pinjaman, karena adanya
kurang kepercayaan apakah dapat membayar atau tidak.

4. Pasar bebas
Pasar bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada Harmonized
Commodity Description and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World
Customs Organization yang berpusat di Brussels, Belgium. Penjualan produk antar
negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Pasar bebas
dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang
diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan
perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

C. SOLUSI DALAM PENERAPAN SISTEM EKONOMI KERAKYATAN


1. SDM
 kesadaran dari masing-masing orang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan
masalah ini. Pemerinth juga menukungnya dengan diadakannya beasiswa
bagi anak-anak yang lebih beruntung.
 Tingkat kesadaran orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Dimana mereka harus sadar agar anaknya nanti hidup layak sehat dll.
Pemerintah memberikan pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu.

2. Teknologi
Pemerintah seharusnya memperhatikan penyebaran listrik tersebut. Sehingga listrik
tersebut merata ke seluruh pelosok desa.

3. Modal
 Cara mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan
investasi menjadi lebih produktif
 Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi
di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut.
Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas
sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
 Masalah likuiditas daripada bank tersebut peerintah membantu dengan
memberikan bantuan

4. Pasar Bebas
Pemerintah harus memperbaiki kualitas barang dalam negeri agar tidak kalah
bersaing dengan barang impor.
D. CARA MENGATASI DAN MENGHILANGKAN RASA MALAS
Rajin pangkal kaya, malas pangkal bodoh, mungkin itulah salah satu pribahasa
yang paling cocok untuk seorang pemalas. Karena memang rata-rata orang pemalas itu
identik dengan orang bodoh lalu identik juga dengan orang yang miskin.
Dari sejerah juga telah membuktikan, bahwa bangsa yang memiliki etos kerja
tinggi dan tidak bermalas-malasan bisa menjadi kekuatan dunia. Contoh saja jepang
yang sangat terkenal dengan etos kerjanya yang sangat “WOW”, bahkan orang Jepang
merasa malu jika harus pulang kerja terlalu cepat. Salah satu contoh lagi adalah Korea
yang terkenal dengan budaya kerja mereka yang cepat.
Nah, kadangkala rasa malas pasti mengghingapi anda walaupun anda sedang
menyadarinya. Bagaimana cara menghilangkannya? Kali ini kita akan membahas hal
tersebut, jadi simak baik-baik tips berikut ini:

1. Lakukan Yang Anda Senangi


Rasa bosan atau malas bisa datang karena anda tak menyukai kegiatan anda sendiri.
Sebelum anda memutuskan bekerja pada suatu tempat, pikirkan bahwa anda
menyukai pekerjaan tersebut. Jikapun anda sudah berkerja, buatlah diri anda
menyenangi pekerjaan tersebut. Bagi pelajar, buatlah pembelajaran kamu menjadi
menyenangkan seperti bermain sambil belajar.

2. Buatlah Anda Nyaman


Salah satu yang membuat rasa malas adalah karena kurangnya kenyamanan dan
membuat anda cepat bosan. Caranya, jika anda malas untuk bekerja maka buatlah
tempat kerja / kantor anda seperti yang anda inginkan seprti menghiasnya. Jika anda
malas belajar, buatlah ruang belajar / kelas anda senyaman mungkin sesuai dengan
selera anda.

3. Jangan Tunda Aktivitas


Jika anda sering menunda-nunda pekerjaan anda, ini akan membuat anda semakin
bosan karena terlalu banyak yang harus anda kerjakan. Yang paling sering dan biasa
anda lakukan adalah menunda-nunda untuk bangun tidur padahal anda sudah terjaga.
Hal lain yang sering dialami oleh pelajar adalah menunda-nunda membuat PR. Coba
biasakan diri anda untuk tak melakukan hal tersebut dengan memberi sugesti positif
bahwa jika anda lebih cepat melakukannya maka anda akan lebih cepat
mendapatkannya.

4. Ganti Posisi Duduk


Ketika rasa malas sedang kumat, cobalah mengganti / mengubah posisi duduk anda.
Ini dapat membuat anda merasa baru karena didepan anda sudah berbeda dari
sebelumnya.

5. Hirup Udara Segar


Cobalah menghirup udara segar, caranya berdirilah terlebih dahulu lalu lakukan
kegiatan senam kecil seperti menggerakkan tangan. Kemudian, tarik nafas anda
selama 5 detik, tahan 5 detik dan lepaskan selama 5 detik. Ulangi hal tersebut
beberapa kali.

6. Yakinkan Diri Anda


Ini sangat anda butuhkan dari dalam diri anda, buatlah sugesti-sugesti positif dalam
pikiran anda. Seperti, “Pekerjaan ini pasti akan membuat saya sukses,, saya harus
melakukannya” atau “Saya harus belajar, dan saya yakin akan menjadi orang sukses
nantinya”.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebenarnya di dunia ini keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas warga
negaranya. Dimulai dari unit terkecil yaitu warga Negara itulah yang harus diperkuat dan
diperbaiki. Masalahnya tidak mudah untuk memperbaiki seluruh warga Negara yang
jumlahnya puluhan juta itu. Warga Negara yang berkualitas adalah warga Negara yang
sadar akan hak dan kewajibannya dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memperoleh
hak dan menjalankan kewajibannya. Yang perlu diberi garis bawah di sini, hak dan
kewajiban itu satu paket yang harus dijalankan secara bersama. Jangan warga Negara
dituntut untuk menjalankan kewajiban tanpa diberikan hak-haknya (ini yang lebih sering
terjadi) atau sebaliknya hanya menuntut hak saja tanpa menjalankan kewajiban.
Kecerdasan penduduk suatu Negara juga tidak berpengaruh terhadap kemajuan suatu
Negara. Banyak sekali orang-orang cerdas yang berasal dari Negara-negara miskin di
dunia ini. Tapi itu tidak dapat mengubah negeri itu menjadi lebih baik. Ras dan warna
kulit juga tidak ada hubungannya dengan kemajuan suatu bangsa. Orang-orang kulit
hitam yang dianggap malas di negeri asalnya, ternyata mereka bisa sukses dan berperan
penting di Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Lalu apa yang menyebabkan suatu 28egara itu menjadi maju dan kaya. Ada satu kata
kunci untuk itu, yaitu sikap (attitude). Sikap yang telah dibentuk dalam sebuah Negara
dalam waktu bertahan-tahun melalui pendidikan dan kebudayaan.

B. SARAN
Kita terbelakang bukan karena Negara kita miskin, bahkan kita sangat dimanja dengan
sumber daya alam yang ada di negeri ini. Kita hanya ada dua musim, yang
memungkinkan kita untuk beraktivitas secara aktif sepanjang tahun. Bandingkan dengan
Negara-negara 4 musim yang harus mengurangi aktivitas dikala musim dingin tiba. Kita
terbelakang karena bangsa ini tidak mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan seperti
diuraikan di atas. Untuk itu marilah mulai perubahan dari diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://belajarkreatifberbahasaindonesia.blogspot.co.id/

http://rachmatbayufirdas.blogspot.co.id/2013/01/permasalahan-ekonomi-

kerakyatan-dan.html

http://misterrakib.blogspot.co.id/2013/04/kurikulum-beretos-kerja-

memberantas.html

https://pramukaxp2.wordpress.com/2011/08/16/bangsa-ini-maju-jika-kita-

mau-berubah-sikap/
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin Kami tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Upaya
Melestarikan Lingkungan Hidup”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Terwujudnya Makalah ini sejak tahap persiapan , awal penulisan ,
penelitian dilapangkan hinggadiangkatnya sebuah kesimpulan , tidak lepas dari banyak
yang membantu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga semakin
menumbuhkan kesadaran bagi penulis bahwa bantuan, dukungan, bimbingan, dan arahan
pihak-pihak penulis dapat menyelesaikannya sekarang.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.

Palembang, 03 November 2017


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Hidup .............................................................................. 2
B. Langkah-Langkah Melestarikan Lingkungan Hidup ............................................ 2
C. Pengertian Reboisasi ............................................................................................. 4
D. Hubungan Melestarikan Lingkungan Hidup Melalui Reboisasi ........................... 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 6
B. Saran ...................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kerusakan lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman
pada saat ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam, semakin banyak manusia
tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Hutan yang merupakan
habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah produsen oksigen terbesar di
planet bumi. Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon
dioksida (CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen
(O2) dan karbohidrat (C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan
hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk
melangsungkan kehidupannya. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis
sekitar 150.000 juta ton karbon dioksida (CO2) dan 25.000 juta ton hidrogen (H) dengan
membebaskan 400.000 juta ton oksigen (O2) ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000
juta ton zat-zat organik.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di
lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam
upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya
reboisasi dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat.
Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal

B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
 Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
 Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan?
 Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
 Mengapa upaya reboisasi dan penghijauan berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat?

C. TUJUAN PENULISAN
Supaya pembaca lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena pada
saat ini kita harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi kerusakan
lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran hutan, asap pabrik yang membuat lapisan
ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia kita dapat
berusaha untuk menjaga lingkungan dengan cara reboisasi, tujuannya adalah peran
tumbuhan hijau sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia, langkah yang
dapat dilakukan dalam reboisasi, manfaat yang dihasilkan dari reboisasi dan penghijauan,
dan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui reboisasi dan penghijauan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP


Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang disempurnakan
dengan Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut
pengertian lingkungan hidup sebagai berikut.
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut
merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam
nonhayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-komponen
lingkungan hidup seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam
satu wadah yang menjadi tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.
Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup
dimana diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang
harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.
Cara mengambil hasil hutan agar tetap terjaga kelesteriannya misalnya dengan
sistem tebang pilih yaitu pohon yang ditebang hanya pohon yang besar dan tua, agar
pohon-pohon kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar, akan cepat menjadi
besar menggantikan pohon yang ditebang tersebut.
Interaksi yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan yang
harmonis terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan.
Adanya gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan
membawa pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena
keseimbangan terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.

B. LANGKAH LANGKAH MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP


Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain
yaitu sebagai berikut.
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai
upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :
 Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
 Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan
memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.

2
 Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang
hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur
kembali.
 Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang
hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.
 Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan
sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan
flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.

2. Bidang Pertanian
 Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian
menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
 Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
 Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan
hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama
tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
 Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian
penggunaan pestisida dapat dihindarkan.

3. Bidang Industri
 Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan
harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah
bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan
membuat pengolahan limbah industri.
 Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang
berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan
CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan
sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan
tumbuhan hijau.
 Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang
lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas
bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
 Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak
terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan
demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang
biasanya diambil dari alam dapat dikurangi.
 Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
 Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.

3
4. Bidang Perairan
 Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda
lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan
sampah.
 merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
 Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan
harus dilarang.
 Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan
penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring
ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

5. Flora dan Fauna


Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu
dilakukan antara lain :
o Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka
yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
o Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman
Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
o Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-
pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.

C. PENGERTIAN REBOISASI
“Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas
tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan
hutan” (Manan, 1978). “Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis
pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang
diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas
tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam
kawasan hutan termasuk reboisasi” (Kadri dkk, 1992).
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di
luar kawasan hutan. Tumbuhan hijau sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di
lingkungan sekitar kita. Tumbuhan hijau selain berperan dalam kehidupan dan kesehatan
lingkungan secara fisik, juga berperan dalamestetika dan kesehatan jiwa.
Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali
kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam
kawasan hutan.

4
D. HUBUNGAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP MELALUI
REBOISASI
Masyarakat dapat menikmati berbagai manfaat dari reboisasi dan penghijauan
seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kesejahteraan masyarakat berkaitan dengan
kondisi yang nyaman, baik, sejahtera dan terpenuhinya segala kebutuhan. Hal-hal yang
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat tersebut dapat didapatkan melalui
pelaksanaan reboisasi dan penghijauan.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beriklim tropis mempunyai
sebuah aset yang tak ternilai harganya, yakni tanah yang subur. Menanami tanah subur
dengan berbagai vegetasi bernilai ekonomis disertai dengan pengolahan yang tepat oleh
sumber daya manusia yang baik dapat meningkatkan produksi dalam negeri yang
tentunya dapat menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
Reboisasi dan penghijauan adalah dua langkah yang tepat dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat tidak dapat dicapai apabila
masyarakat tidak mengoptimalkan potensi di lingkungan sekitarnya. Tumbuhan hijau di
sekitar kita merupakan salah satu potensi yang dapat mendatangkan banyak manfaat
apabila kita mengolahnya secara tepat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber
daya manusia juga sangat diperlukan dalam mengolah lingkungan hidup demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kerusakan lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia. Diantaranya
kebakaran hutan, penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Majunya teknologi
seperti mobil, pabrik, dan sepeda motor membuat udara tercemar dan lapisan ozon
berlubang karena asap kendaraan. Lapisan ozon yang berlubang membuat sinar matahari
langsung ke bumi yang menyebabkan suhu di bumi naik. Karena suhu di bumi naik es di
kutub utara mulai mencair. Hal tersebut membuat permukaan air laut meningkat.
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia.
Lingkungan sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi vegetasi akan menyebabkan kondisi
udara menjadi tidak nyaman. Selain itu, hilangnya vegetasi di hutan juga dapat
menyebabkan berbagai dampak buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan
penghijauan dibutuhkan untuk melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud
masyarakat yang sejahtera.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, kit disarankan agar setiap orang sadar akan
pentingnya tumbuhan hijau sebagai produsen oksigen terbesar di planet bumi.
Keuntungan yang didapatkan dari upaya pelestarian tumbuhan hijau melalui reboisasi
dan penghijauan sangatlah banyak, maka diharapkan setiap orang dapat memulai upaya
pelestarian tumbuhan hijau di lingkungan sekitarnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://dhimazpgt.blogspot.co.id/2015/03/makalah-lingkungan-hidup-tentang-upaya.html

7
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan di sekitar kita
masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai
jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman penduduk, pabrik, area
perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan dampak yang
luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang. Seperti banjir, tanah longsor
kepunahan berbagai satwa langka, ketersediaan air bersih yangterbatas dan sebagainya,
hingga berujung pada pemanasan global.
Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin
banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk
membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak penduduk maka semakin
banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan
lahan pertanian akan semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya
jumlah penduduk yang ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat
melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan, dan saling menguntungkan
antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar
kita tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan .

B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


Mengetahui bagaimana dampak positif pembangunan lingkungan hidup

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Pembuatan Makalah .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan ......................................................................................... 2
B. Lingkungan Hidup ................................................................................................ 2
C. Kerusakan Lingkungan Hidup .............................................................................. 2
D. Dampak Pembangunan .......................................................................................... 3
E. Solusi dari Dampak Pembangunan Berkelanjutan ................................................ 4
F. Dampak Pembangunan Terhadap Struktur Tanah ................................................ 6
G. Dampak Pembangunan Terhadap Iklim dan Cuaca .............................................. 8
H. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembanguanan Berkelanjutan ..... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik (benda hidup) misalnya manusia,
hewan, dan tumbuhan dan lingkungan abiotik (benda mati). Seringkali lingkungan yang
terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial
inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.

B. LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2. Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat
3. Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dampak dari
hilangnya unsur fisik yang baik di muka bumi adalah terjadinya bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

C. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi
2 jenis, yaitu:

1. Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Peristiwa Alam.


Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam
sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia.
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi
mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk
kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi
berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk
terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Contohnya:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

D. DAMPAK PEMBANGUNAN
a. Dampak Positif
 Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
 Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
 Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.
 Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
 Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
 Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industri.

b. Dampak Negatif
 Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
 Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
 Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-
binatang,manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
 Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan
yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.

Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai
masalah berikut :
1. Mutasi Gen.
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau kromosom
sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan) tetapi bukan sebagai
akibat persilangan atau perkawinan. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang
tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun
buatan. Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk
menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan.

2. Dampak rumah kaca


Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah
kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia.
Akibat yang dialami adalah meningkatnya suhu permukaan bumi yang akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan
naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya
suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang
mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

3. Hujan asam
Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar
adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang
ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam
memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan
abiotik

4. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Akibat dari pencemaran air adalah
terjadinya banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat membuat sumber penyakit, tanah
longsor, dapat merusak ekosistem sungai.

E. SOLUSI DARI DAMPAK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan
makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti
dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:


1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
2. Menghargai keanekaragaman hayati.
3. Menggunakan pendekatan integratif.
4. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:
1. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan).
2. Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat
antara lain:
1). Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.
2). Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon.

3. Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan.
1). Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2). Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3). Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4). Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5). Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.

4. Pelestarian laut dan pantai


Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
o Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
o Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
o Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari
ikan.
o Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

5. Pelestarian flora dan fauna

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan

F. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP STRUKTUR TANAH


Aspek lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi sebagai alat
penjaga dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran lingkungan yang
mensejahterakan dan melindungi kehidupan manusia. Setidaknya pembangunan
berkelanjutan mensyaratkan 3 aspek pembangunan yang harus diperhatikan yaitu,
ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan, yang ketiganya harus terimplementasikan di
dalam program pembangunan negara-negara di dunia.
Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri atas
komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik.
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang menduduki sebagian besar
permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan organisme
yang bekerja pada batuan induk pada relief tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Dari berbagai unsur yang terkandung, tanah merupakan unsur yang penting dalam
Geografi.

1. Sifat fisika tanah


Meliputi kandungan air, bobot isi, tekstur, struktur, konsistensi, agregat, permeabilitas
tanah, infiltrasi, tata air dan udara, warna, temperature.
 Sifat fisik jelek: struktur tanah pejal, pengolahan tanah yngg berat, drainase
jelek/sering tergenang, porositas rendah sehingga tata air dan udara jelek, warna
tanah terang / pucat.
 Sifat fisik baik: Struktur tanah yg gembur, tekstur lempung, tata air dan udara
yang seimbang sehingga drainase baik, porositas = 30 – 50 %, permeabiliats
sedang – cepat, warna tanah kehitama/ gelap.
 Sifat kimia tanah; Meliputi reaksi tanah (pH Tanah), ketersediaan unsur hara,
kandungan bahan organik, kandungan Al, kejenuhan basa (KB), kapasitas Tukar
kation (KTK). Unsur hara unsur-unsur kimia dalam tanah yang diperlukan
sebagai makanan bagi tanaman untuk menunjang pertumbuhannya.
 Sifat Biologi Tanah; Tanah dengan nilai produktivitas tanah yang tinggi, tidak
hanya terdiri dari komponen-komponen padat, cair dan udara saja. Tapi harus
mengandung jasad hidup tanah yang cukup. Karena jasad hidup memegag
peranan penting dalam proses-proses pelapukan / dekomposisi bahan organic
tanah, sehingga unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman. Dalam segumpal tanah
yang subur akan di jumpai bermacam-macam organisme hidup.
Dalam 1 gram tanah : (Berat 90 – 136 kg/ha)
0,3 – 95 juta bakteri
7500 – 1 juta cendawan
500.000 – 1 juta protozoa
100.000 – 500.000 amoeba
80 – 1000 golongan ciliates

2. Dampak Negatif Pembangunan Terhadap Struktur Tanah


1. Erosi.
2. Kekeruhan tanah
3. Hilangnya unsur hara
4. Terakumulasinya zat pencemar dalam tanah
5. Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan

3. Faktor dan proses terjadinya kerusakan tanah


Terjadinya kerusakan tanah merupakan akibat proses alam yang berjalan tidak
seimbang sehingga bersifat destruktif yang dipengaruhi oleh adanya pemanfaatan ruang
yang tidak sesuai dan tidak terkendali. Pembangunan gedung-gedung serta infrastuktur
lain di daerah peresapan/tangkapan hujan serta pembangunan infrastruktur di daerah
buffer yang melebihi kapasitas maksimal kepadatan misalnya, hal ini akan berujung pada
dampak terjadinya banjir dimana air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan
menjadi suatu aliran permukaan. Terjadinya banjir tersebut akan menimbulkan erosi yang
pada akhirnya akan membawa dampak pada kerusakan tanah. Eksplorasi lahan yang
tidak terkendali menyangkut pembukaan lahan hutan secara tidak terkendali guna
mendukung pembangunan infrastruktur serta kepentingan industri, akan menimbulkan
terganggunya kestabilan ekosistem alam.
Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga dipicu oleh akibat adanya
pencemaran tanah oleh akumulasi berbagai zat pencemar. Pembangunan infrastruktur
terutama menyangkut industrialisasi yang tidak memperhatikan dan kuran bertumpu pada
aspek lingkungan sering kali menimbulkan pencemaran termasuk juga pencemaran tanah
oleh limbah yang dihasilkan. Zat pencemar tersebut pada akhirnya akan menyebabkan
kerusakan tanah. Tanah yang tercemar mengalami perubahan fisik, struktur, maupun
tekturnya. Selain itu juga akan berdampak pada kematian organisme yang menggunakan
tanah sebagai medium hidupnya sehingga produktifitas ekosistem menurun. Dampak
bagi manusia terjadi secara tidak langsung oleh zat polutan yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada kesehatan.

4. Akibat masalah kerusakan dan pencemaran tanah


a. Pencemaran dan kerusakan tanah akan berpengaruh pada menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat dan lingkungan oleh pengaruh zat pencemar yang ada
b. Menurunnya angka produktifitas ekosistem oleh akibat kerusakan tanah yang
terjadi.

5. Contoh Dampak Pembangunan Kota pada Air Tanah


Dalam cekungan Great Lakes, sebagian besar debit air tanah terjadi langsung ke
danau atau sungai mereka. Kontaminan air tanah yang paling erat terkait dengan praktek
penggunaan lahan perkotaan: pestisida yang berlebihan dan penggunaan pupuk; bocor
tangki penyimpanan bawah tanah; rusak sistem septik pribadi, dan tumpahan atau lindi
dari situs industri, membuka tutup sumur dan garam jalan. Air tanah juga berfungsi
sebagai jalur untuk pencemaran bakteri dari pantai perkotaan.

6. Solusi Perbaikan Struktur Tanah


 Menjaga dan memperbaiki lingkungan agar air baku tetap tersedia adalah jalan
keluar yang terbaik, bukan air kemasan.
 Membangun sumur resapan atau bidang resapan
 Tidak membuang sampah dan limbah di sungai dan kali
 Membangun bangunan di sempadan sungai adalah cara yang bisa dilakukan.
 Memulihkan kembali vegetasi yang dapat menyerap air hujan dan menyimpan air
tanah
 Menggunakan air secara hemat
 Melakukan penanggulangan terhadap komponen bahan pencemaran tanah
 Mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa
dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dindingMengolah limbah-limbah industri
sebelum dibuang kesungai atau kelaut
 Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos

G. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN


CUACA

1. Pengertian iklim, cuaca dan perubahan iklim


Beberapa definisi cuaca adalah :
 Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan,
perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena.
 Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu
yang pendek.
 Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain
suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat
atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim,
tahun).
 Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.

Sedangkan iklim didefinisikan sebagai berikut :


 Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik
cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan
keadaan pada setiap saatnya.
 Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer
disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang.
 Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin
kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang.
 Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi.

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang iklim dalam jangka waktu berdekade
ke jutaan tahun. Perubahan iklim bisa menunjukkan perubahan dalam rata-rata kondisi
iklim, dapat mennyebabkan perubahan iklim yang berkondisi ekstrim, atau setiap bagian
dalam iklim. Dengan kata lain perubahan iklim merupakan perubahan musiman jangka
panjang dalam pola suhu.

2. Penyebab Perubahan Iklim


Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri. Kegiatan-kegiatan
manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya industri dan transportasi, dan
pembukaan lahan baru merupakan pemicu awal dari perubahan iklim.

3. Dampak Perubahan Iklim


o Meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang.
o Mengakibatkan gunung es mencair.
o Panen gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk dunia terutama
di Asia akan mengalami kelaparan.
o Permukaan laut meningkat,
o Lenyapnya beberapa spesies,
o Bencana nasional yang makin meningkat.

Faktor faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu


1. Perairan laut Indonesia
Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, sehingga terbentuk
iklim laut yang sangat berpengaruh di Indonesia.

2. Topografi
Indonesia memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi seperti dataran rendah,
dataran tinggi, dan pegunungan yang memiliki suhu yang berbeda-beda. Keadaan
tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan iklim secara vertikal seperti iklim panas,
sedang, sejuk, dan dingin.

3. Letak Astronomis
Posisi wilayah Indonesia secara Astronomis berada di antara 6º Lintang Utara – 11º
Lintang Selatan dan 95º – 141º Bujur Timur. Keberadaan wilayah Indonesia dalam posisi
ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan matahari yang bersinar
sepanjang tahun.

4. Letak Geografis
Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia sehingga menjadi tempat perlintasan
arah angin yang berubah setiap enam bulan. Hal ini menyebabkan terjadinya dua musim
di Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Angin dari benua Australia
yang kering menyebabkan musim kemarau, sedangkan angin yang bertiup dari Samudera
Pasifik melewati Laut Cina Selatan yang basah menyebabkan musim penghujan di
wilayah Indonesia. Oleh karena itu, iklim di Indonesia juga dipengaruhi oleh iklim
musim.

4. Hubungan Pembangunan dan Iklim


Secara umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah kaca. Rumah
yang dibangun dengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini biasa digunakan untuk
lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan berfungsi untuk menghangatkan
tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas juga terjadi pada bumi, di mana radiasi
yang dipancarkan oleh matahari, menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi.
Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek, menembus
atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan
bumi.
Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke
atmosfer. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di atmosfer bumi. Karena
peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka kemudian terjadi akumulasi radiasi
matahari di atmosfer bumi yang menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin hangat.
Peristiwa alam ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK), karena peristiwanya serupa
dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca.

5. Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim daerah perkotaan


 Perubahan karakteristik permukaan fisik tanah dan akibat sampingan dari
kegiatan tersebut adalah perubahan unsur iklim.
 Adanya gedung-gedung yang menjulang tinggi ini dapat menghambat gerakan
angin. Angin yang bergerak keatas ini akan membawa partikel-partikel (polutan,
debu, asap kendaraan dan sebagainya) dan partikel-partikel ini berfungsi sebagai
inti kondensasi.
 Pembangunan gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan memantulkan
radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung ini akan mengalami
peningkatan panas.

6. Contoh perubahan iklim dan perubahan cuaca


Contoh perubahan cuaca: perubahan harian dalam temperatur, kelembaban, angin, dll.
Contoh perubahan iklim: musim (dingin, panas, semi, gugur, hujan dan kemarau) dan
gejala alam khusus (seperti tornado dan banjir). Contoh perubahan cuaca ekstrim panas
yang diluar biasanya, hujan yang disertai angin kencang, angin puting beliung atau
gelombang laut yang tinggi.

7. Solusi mengenai dampak pembangunan terhadap perubahan iklim


Upaya-upaya pembangunan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok
besar, yaitu upaya mitigasi dan upaya adaptasi :
 Upaya Mitigasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyerapan karbon dan
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer yang berpotensi
menipiskan lapisan ozon.
 Upaya Adaptasi merupakan tindakan penyesuaian sistem alam dan sosial untuk
menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Namun upaya tersebut akan
sulit memberikan manfaat secara efektif apabila laju perubahan iklim melebihi
kemampuan beradaptasi.

H. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN


BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat
besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita
kelak
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep
pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro
tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
 Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang
hidup.
 Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

1. Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:


a. Menjamin pemerataan dan keadilan
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

2. Upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian


lingkungan hidup
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
b. Pelestarian udara
c. Pelestarian hutan
d. Pelestarian laut dan pantai
e. Pelestarian flora dan fauna
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di satu pihak
menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya
jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri
memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi daerah
yang bersangkutan. Masyarakat sekitar pabrik langsung atau tidak langsung dapat
menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini
tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti konflik kepentingan,
pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif
serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.

B. SARAN
Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu manusia.
Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada, dimana manusia tidak
memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi dimasa mendatang maka dampak dari
perubahan itu akan ditanggung sendiri oleh manusia.
Pembangunan yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan semuanya, baik itu,
iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya.
Pemerintah diharapkan mempertimbangkan dengan baik, pembangunan yang dilakukan
dan sebaiknya memilih wilayah yang akan dibanguni sesuai dan tidak akan merusak
ekosistem.

DAFTAR PUSTAKA

http://yofaanggriani.blogspot.co.id/2013/04/tugas-makalah-pembangunan-terhadap.html

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku
SMP/MTs. Umumnya penggunaan pertama narkoba diawali pada anak usia
sekolah dasar atau SMP/MTs. Kemudian akan berlanjut ke SMA. Hal ini terjadi
biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseoorang atau sekelompok
orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya. Didorong rasa ingin tahu,
ingin mencoba, atau ingin memakai, seseorang mau menerima tawaran itu.
Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Pengertian Narkotika/Narkoba?
2. Bagaimana Jenis-jenis Narkotika/Narkoba?
3. Bagaimana Cara Pengobatan Narkoba?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian Narkotika/Narkoba
2. Mengetahui Jenis-jenis Narkotika/Narkoba
3. Mengetahui Cara Pengobatan Narkoba

D. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada siswa untuk tidak menggunakan Narkotika/Narkoba. Manfaat
lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan didalam kehidupan sehari-hari.

E. METODE PENGUMPULAN DATA


Data penulisan makalah ini diperoleh dari internet

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERITAN NARKOTIKA/NARKOBA

Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya


yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan,
termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal
istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika
yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di
sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan
dan Afganistan.

Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen


Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan
Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat
yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu
kecanduan (adiksi).

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.
Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan
narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun
1997 tentang Narkotika.

Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan
Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui
pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan
tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi).

B. JENIS-JENIS NARKOTIKA/NARKOBA

Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin


(putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil
koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat
pelarut (solven).

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja
(usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua
zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang
lebih berbahaya (Putauw).

1. OPIAT atau Opium (candu)


Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
 Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
 Menimbulkan semangat
 Merasa waktu berjalan lambat
 Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
 Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
 Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik
di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

 Menimbulkan euforia.
 Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
 Kebingungan (konfusi)
 Berkeringat
 Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
 Gelisah dan perubahan suasana hati.
 Mulut kering dan warna muka berubah.

3. HEROIN atau Putaw


Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin
secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni
berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan
heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah
menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri.
Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti
rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

 Denyut nadi melambat.


 Tekanan darah menurun.
 Otot-otot menjadi lemas/relaks.
 Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
 Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
 Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
 Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
 Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah
sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat

4. GANJA atau Kanabis


Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung
3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara
penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.

 Denyut jantung atau nadi lebih cepat.


 Mulut dan tenggorokan kering.
 Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
 Sulit mengingat sesuatu kejadian.
 Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
 Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
 Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
 Gangguan kebiasaan tidur.
 Sensitif dan gelisah.
 Berkeringat.
 Berfantasi
 Selera makan bertambah
5. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh
dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak
warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara
menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi
setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

 Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan
waktu.
 Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap
yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
 Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat
perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
 Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
 Diafragma mata melebar dan demam.
 Disorientasi.
 Depresi.
 Pusing
 Panik dan rasa takut berlebihan.
 Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
 Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

6. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan
kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.
C. BAHAYA NARKOBA BAGI PELAJAR

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu


narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia
tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok.Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau
remaja (pelajar-red) adalah
Sebagai berikut :

• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,


• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba.

D. BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda


dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda
tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian
hari.Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus
bangsa,semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi
harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran
dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan,
usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24
tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat
mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya
(obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai
ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering
digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.

Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang
untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau
berkesinambungan.

Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan


perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf,
2004: 34).

E. UPAYA PENCEGAHAN

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah


seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya
yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama
dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian
pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan
kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering
terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan
moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu
penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah
kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga
perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua,
harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat
menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita
jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan
kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan
datang dapat terealisasikan dengan baik

F. CARA PENGOBATAN NARKOBA

Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat, minum banyak,


makan- makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan
perhatiannya dari narkoba.
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari
tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai
atau dengan penurunan dosis obat pengganti.

Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara
fisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan
kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan
sang pecandu.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :


 Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
 Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan
ketentraman umu.
 Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologi
 Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan
berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di
pedesaan, termasuk bagi aparat hukum.
 Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw),
petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain

B. SARAN

 Mengingat perlunya kewaspadaan dikalangan para remaja khususnya bagi siswa


SMA Negeri 20 Palembang
 Mengingat berbagai resiko yang dapat ditimbulkan menggunakan Narkoba maka
diperlukan sebelum terlambat.
 Lebih baik mencegah daripada mengobati

DAFTAR PUSTAKA

http://pbsstainmetro.blogspot.com/2014/02/contoh-karya-ilmiah-lengkap-
tentang_27.html

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah ini dengan
baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Palembang, 05 April 2016


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan .....................................................................................................................
C. Masalah ...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Siswa yang Sering Bolos Les .............................................................. 2
B. Alasan Siswa yang Sering Bolos Les .................................................................... 2
C. Cara Mengatasi Siswa yang Saring Bolos Les ...................................................... 2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 5
B. Saran ...................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kenakalan siswa merupakan suatu bentuk perilaku siswa yang menyimpang dari
baik di sekolah maupun di tempat les. Kenakalan siswa banyak macamnya. Salah
satunya ialah membolos atau masuk tidak teratur. Membolos disebut kenakalan
remaja karena membolos sudah merupakan perilaku yang mencerminkan telah
melanggar aturan sekolah.

Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi. Setidaknya
bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan. Hal ini disebabkan kerena
perilaku membolos itu sendiri telah ada sejak dulu. Tindakan membolos
dikedepankan sebagai sebuah jawaban atas kejenuhan yang sering dialami oleh
banyak siswa terhadap tempat les. Buntutnya memang akan menjadi fenomena yang
jelas - jelas akan mencoreng lembaga kursus itu sendiri. Tidak hanya di kota - kota
besar saja siswa yang terlihat sering membolos, bahkan sekolah yang letaknya di
daerah - daerah pun prilaku membolos sudah menjadi kegemaran.

Betapa seriusnya perilaku membolos ini perlu mendapat perhatian penuh dari
berbagai pihak. Perilaku membolos ini bukan saja hanya tanggung jawab guru
pengajar melainkan juga orang tua.

B. TUJUAN
Mengurangi Siswa yang sering bolos

C. MASALAH
Cara mengatasi siswa yang bolos les

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISWA YANG SERING BOLOS LES

Pengertian membolos membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang


tidak hadir, atau membolos juga dapat dikatakan sebagai ketidakhadiran siswa tanpa
adanya suatu alasan yang jelas. Membolos merupakan salah satu bentuk dari
kenakalan siswa, yang jika tidak segera diselesaikan atau dicari solusinnya dapat
menimbulkan dampak yang lebih parah. Oleh karena itu penanganan terhadap siswa
yang suka membolos menjadi perhatian yang sangat serius.
Penanganan tidak saja dilakukan oleh sekolah, tetapi pihak keluarga juga perlu
dilibatkan. Malah terkadang penyebab utama siswa membolos lebih sering berasal
dari dalam keluarga itu sendiri. Jadi komunikasi antara pihakb sekolah dengan pihak
keluarga menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.

B. ALASAN SISWA YANG SERING BOLOS LES


1. Mengantuk
2. Lapar
3. Capek
4. Bosan dengan pelajaran
5. Panas
6. Dll

C. CARA MENGATASI SISWA YANG SERING BOLOS LES

1. Dengan Mengetahui Faktor - Faktor Penyebabnya


Dengan mengetahui faktor - faktor penyebabnya, pembimbing sedikit tahu
bagaimana kondisi permasalahan siswa. Langkah selanjutnya ialah melalui
pendekatan supaya siswa yang membolos mau menerima arahan dari pembimbing.
Adapun jika siswa masih bersikap tertutup, tidak mau menceritakan permasalahan
mengapa ia membolos, maka pembimbing menggunakan cara lain yaitu menanyakan
pada teman dekatnya. Begitu semua informasi yang diperlukan telah diperoleh,
pembimbing langsung mengambil tindakan preventif dan pengobatan. Seperti yang
telah dikemukakan di atas, pencegahan tidak harus melalui hukuman. Memberi
nasehat dan arahan yang baik akan lebih mengena dari pada membentak dan
memarahinya. Tidak teraturnya anak masuk sekolah tidak sepenuhnya terletak pada
siswa. Ada banyak sebab yang terletak di luar kekuasaan anak, atau yang kurang
dikuasai anak. Jadi kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalahan siswa. Ada
faktor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut. Oleh karena itu,
tugas BK selain memberi arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan
sekolahnya sebaik mungkin supaya siswa merasa betah berada di sekolah. Selain itu
pembimbing juga selalu menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada
kesepakatan dalam usaha mengatasi masalah anak.

2. Menerapkan Gerakan Disiplin


Gerakan disiplin ini difokuskan untuk memantau para pelajar yang membolos atau
pergi pada waktu jam-jam sekolah. Biasanya mereka barada di tempat keramaian
atau di tempat hiburan. Pelajar yang membolos selain merugikan dirinya sendiri juga
berpotensi untuk menimbulkan keresahan di masyarakat karena biasanya pelajar
yang suko membolos mempunyai tingkat kenakalan yang tinggi dan justru sering
medekati kriminal seperti pengompasan pelajar yang lebih kecil atau dibawahnya
sampai dengan tawuran dan pesta miras. Sex bebas di kalangan pelajar juga muncul
dari fenomena bolos sekolah dimana orang tua sering kali tidak di rumah karena
harus bekerja dimanfaatkan untuk berbuat negatif. Fenomena bolos sekolah ini
sebenarnya tidak bisa dianggap remeh karena dari sinilah banyak hal tentang
kerusakan moral pelajar dimulai. Oleh karena itu perlu tindakan tegas dari para
aparat Satpol PP untuk sering melakukan operasi agar menjadi sebuah shock therapy
yang mempunyai efek jera bagi para pembolos dan juga ketegasan dari pihak sekolah
untuk mencegah siswanya bolos sekolah. Kalaupun siswa harus keluar sekolah pada
jam sekolah haruslah seijin sekolah dengan menggunakan surat ijin.

3. Sosialisasi Kepada Pengelola Hiburan


Pihak Dinas Pendidikan dibantu oleh Kesbanglinmas dan Satpol PP serta
berkoordinasi dengan Kepolisian harus terus mensosialisasikan kepada para
pengelola hiburan seperti Play Station untuk tidak menerima konsumen Pelajar pada
jam sekolah. Kebanyakan pelajar yang bolos sekolah ”bersembunyi” di sana. Setelah
sosialisasi dirasa cukup mungkin dengan penempelan stiker atau poster tentang
larangan pelajar bermain di waktu jam sekolah maka ditingkatkan menjadi taraf
pemantauan. Jika dari pihak pengelola masih membiarkan para pelajar bolos bermain
di situ maka dapat diberi peringatan ,jika peringatan tidak diindahkan maka bisa
dilakukan penyegelan sementara atau bahkan penutupan paksa disesuaikan dengan
aturan yang berlaku.
Sesungguhnya yang paling dominan dalam mempengaruhi siswa membolos
adalah keberadaan guru. Guru yang ideal harus berfungsi sebagai,Designer of
Instruction. Sebagai Designer, guru harus mampu membuat pembelajaran menarik
dan tidak membosankan, tapi seperti yang telah kita ketahui banyak guru yang tidak
mampu sebagai peracik bahan - bahan pengajaran yang kemudian dikemas dan di
sajikan menarik kepada siswa, sehingga pada gilirannya siswa merasa jenuh di kelas.
Dan tidak kalah pentingnya guru ideal adalah guru yang mampu menempatkan
dirinya sebagai Evaluator of Instruction, guru diharapkan sebagai penilai hasil ujian
siswa dengan mengedepankan kejujuran, transparansi dalam menilai siswanya. Tapi
banyak sekali guru dengan kesibukannya mencari tambahan ekonomi keluarga,
melakukan penilaian dengan cara “ngaji (mengarang biji)” nilai siswa dikarang
karena tidak punya waktu banyak untuk menilai satu persatu siswanya. Hal inilah
bisa sebagai pemicu siswa membolos.

SOLUSI UNTUK SISWA MEMBOLOS


1. Guru melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada siswa,
memposisikan siswa sebagai teman bicara dan bukan sebagai terdakwa
2. Guru memberikan teladan yang baik kepada siswa, jangan sampai siswa
terlambat dihukum sedangkan guru yang sering terlambat dibiarkan saja.
3. Guru selalu berkreasi, berinovasi agar suasana kelas tercipta ceria
menyenangkan dan hidup.
4. Guru hendaknya merefleksi dan mengevaluasi diri apakah siswa dapat
menerima dan memahami yang telah diajarkan guru.
5. Guru harus memberikan penilaian kepada siswa dengan adil, transparan, jujur
dan tidak merekayasa.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ø Membolos merupakan salah satu kenakalan siswa yang dalam penanganannya


perlu perhatian yang serius. Memang tidak sepenuhnya kegiatan membolos dapat
dihilangkan, tetapi usaha untuk meminimalisir tetap ada.

Ø Faktor - faktor yang menjadi penyebab siswa membolos terbagi menjadi dua
golongan, yaitu faktor internal dan eksternal. Selain itu, faktor – faktor lain yang
menjadi penyebab siswa membolos lainnya, meliputi : faktor keluarga, faktor
kurangnya kepercayaan diri, perasaan yang termarginalkan, faktor personal serta
faktor yang berasal dari sekolah.

Ø Akibat yang ditimbulkan oleh siswa yang membolos, akan mengalami kegagalan
dalam pelajaran. Selain mengalami kegagalan belajar, siswa tersebut juga akan
mengalami marginalisasi atau perasaan tersisihkan oleh teman - temannya.
Ø Peran program Bimbingan dan Konseling (BK) dalam hal mengatasi siswa yang
suka membolos, yakni dengan mengetahui faktor - faktor penyebab siswa membolos,
menerapkan gerakan disiplin serta sosialisasi kepada pengelola hiburan.

Ø Melalui program BK, pihak sekolah berupaya mencari solusi bagi mereka yang
suka membolos. Karena membolos terkait berbagai faktor, maka dalam
penyelesaiannya tidaklah mudah. Oleh karena itu pihak sekolah juga
mengikutsertakan orang tua.

Ø Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah (dalam hal ini BK) dan
orang tua siswa, permasalah membolos siswa diharapkan dapat diselesaikan
sehingga tidak menjalar kepada siswa lainnya.

B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca bisa lebih mengetahui tentang
cara menanggulangi Perilaku siswa yang suka membolos yang kerap dilakukan para
siswa baik di sekolah maupun di tempat-tempat les/privat.

DAFTAR PUSTAKA

http://cigadoggoblog.blogspot.co.id/2012/06/makalah-mengatasi-siswa-sering-bolos.html
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Karya Ilmiah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun . Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan Karya Ilmiah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Palembang, 7 Februari 2017


Penyusun
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Manfaat Penulisan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi dan Motivasi Belajar ............................................................ 2
B. Fungsi Motivasi dalam Belajar ............................................................................. 2
C. Ciri-Ciri Motivasi ................................................................................................. 4
D. Bentuk-Bentuk Motivasi ....................................................................................... 5
E. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............................................ 5
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar........................................... 6
G. Teori-Teori Motivasi dalam Belajar ...................................................................... 7
H. Strategi Motivasi Belajar ....................................................................................... 8
I. Beberapa Cara Agar Siswa Mempunyai Motivasi Belajar ................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat guru berdiri dalam kelas dan memulai bercerita kepada murid-murid tentang
mata pelajaran, tentunya guru berharap murid antusias dengan pelajaran yang
diterangkannya. Guru menatap mata siswa satu persatu dan memperkirakan kemampuan
mereka dalam menangkap bahan pelajaran yang diberikan. Kegiatan tersebut merupakan
salah satu pemberian motivasi kepada siswanya.
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru
dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka
dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya dapat
membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya pun dapat
meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar.
Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah, guru, konselor, siswa,
petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat mengharpkan terjadinya proses belajar
mengajar yang optimal. Terjadinya proses belajar yang optimal, diharapkan siswa akan
mampu meraih prestasi yang tinggi. Untuk itu, selain senantiasa menyempurnakan sistem
pengajarannya, disekolah juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.

B. PERUMUSAN MASALAH
 Adakah pengaruh motivassi belajar terhadap hasil belajar.
 Seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar.

C. MANFAAT PENULISAN
 Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar.
 Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN MOTIVASI BELAJAR


Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga tingkah
seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu.
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi)
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick
J.Mc.Donald dalam H Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Aldelfer dalam
H.Nashar (20004:42) motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakuka
kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar sebaik
mungkin.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan
diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif
(Abraham Maslow alam H.Nashar, 2004:42) motivasi belajar adalah suatu dorongan
internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang atau individu untuk bertindak atau
mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.
Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk
belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa
yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.

B. FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR


Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan adanya
motivasi. Perlu ditekankan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan.
Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak
serasi dengan tujuan.

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat menelurkan prestasi yang
baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik
sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan
mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, untuk itu guru perlu mengenal
siswa dan mempunyai kesanggupan kreatif untuk menghubungkan pelajaran dengan
kebutuhan dan minat siswa.
Dalam hal ini Sardiman (1986 : 91-94) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk
dan cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa di
sekolah, antara lain :
1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa. Angka-angka yang baik
bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, tetapi juga banyak siswa bekerja atau
belajar hanya ingin naik kelas saja.
Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum
merupakan hasil belajar yang sejati. Oleh karena itu guru harus mencari solusi bagaimana
cara memberikan angka yang terkait dengan nilai yang terkandung dalam setiap
pengetahuan, sehingga tidak hanya nilai kognitif saja, melainkan juga keterampilan dan
apektifnya.

2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian karena
hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak
senang dan tidak berbakat untuk pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau Kompetisi


Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi belajar siswa. Persaingan
antar individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Memberi Ulangan atau Tes


Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Yang harus
diingat oleh guru jangan terlalu sering memberi ulangan, hendaknya bila akan ulangan
harus diberitahukan terlebih dahulu.

5. Mengetahui Hasil
Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.

6. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu
diberikan pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang positif.
7. Hukuman
Hukuman sebagai bentuk motivasi yang negatif, tetapi kalau diberikan secara bijak dapat
menjadi alat motivasi yang baik.
8. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak didik sehingga hasilnya
akan lebih baik pula.

9. Minat
Minat muncul karena ada kebutuhan. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai
minat yang kuat.

10. Tujuan yang Diikuti


Rumusan yang diikuti dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang sangat
penting. Dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul gairah untuk
belajar.

C. CIRI-CIRI MOTIVASI
Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu
dikemukakan adanya beberapa ciri-ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap
orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,
tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan
dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang
telah dicapainya).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja sehingga kurang aktif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakni akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan maasalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu memiliki
motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau
siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan
secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak terjebak pada sesuatu yang rutinitas
dan mekanis. Siswa yang harus mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan
dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive
terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya.

D. BENTUK-BENTUK MOTIVASI
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
Dengan demikian bentuk-bentuk motivasi adalah sebagai berikut :
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a. Motif-motif bawaan, yaiktu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa
dipelajari.
b. Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena
dipelajari.

2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah


Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refelks, instink, otomatis, nafsu. Sedangkan
yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan

3. Motivasi intrinsic dan ekstrinik


a. Motivasi Ontrinsik
Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang
yang terididik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-
satunya jalan untuk menuju yang ingin dicapai adalah belajar. Tanpa belajar tidak
mungkin mendapat pengetahuan. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber
pada suatu kebutuhan. Kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang
yang terdidik dan berpengathuan. Jadi, memang motivasi itu muncul dari
kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan
seremonial.

b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak
penting. Sebab, kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan
juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang
kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

E. UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR


Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa.
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai
keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita
dalam kehidupan. Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat
memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan
hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan
kemudian kemauan menjadi cita-cita.

b. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan
mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-
tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi
belajar.

d. Kondisi lingkungan siswa.


Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya,
kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram,
tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.


Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami
perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh
pada motivasi dan perilaku belajar.

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.


Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau
ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan memilah yang baik. Partisipasi
dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan
dan memotivasi siswa.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR


Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan motivasi belajar, yaitu
lingkungan budaya, keluarga, sekolah dan siswa itu sendiri. Motivasi belajar bisa
menurun akibat ambisi orang tua atau sistem peringkat di sekolah. Memaksa siswa
menerima beban melebihi kapasitasnya tentu saja membuat siswa berkembang secara
tidak sehat. Keinginan menciptakan siswa ”hebat” justru bisa menghasilkan siswa yang
bermasalah.
Motivasi sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan,
mendasari, dan menggerakan perbuatan belajar. Menurut hasil penelitian melalui
observasi langsung,bahwa kebanyakan siswa yang besar motivasinya akan giat
berusaha,tampak gagah,tidak mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan
hasil belajar serta memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya mereka yang
memiliki motivasi rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak
tertuju pada pembelajaran yang akibatnya siswa akan mengalami kesulitan belajar.
Motivasi menggerakan individu, mengarahkan tindakan serta memilih tujuan belajar
yang dirasa paling berguna bagi kehidupan idividu. Mempelajari motivasi maka akan
ditemukan mengaapa individu berbuat sesuatu karaena motivasi individu yidak dapat
diamati secara langsung, sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi dari motivasi
itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu setidaknya akan menjadi
mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi individu bersangkutan.
G. TEORI-TEORI MOTIVASI DALAM BELAJAR
a. Teori Kebutuhan
Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan :
1. Kebutuhan Pencapaian: Dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar,
berusaha keras untuk berhasil. Individu dengan kebutuhan ini lebih menyukai
situasi-situasi pekerjaan yang memiliki tanggung jawab pribadi, umpan balik, dan
resiko tingkat menengah. Ketika karakteristik-karakteristik ini merata, individu
yang berprestasi tinggi akan sangat termotivasi.
2. Kebutuhan Kekuatan (nPow): Keinginan untuk memiliki pengaruh, dan
mengendalikan individu lain. Individu dengan nPow tinggi suka bertanggung
jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam
situasi yang kompotitif dan berorientasi status, serta cendrung lebih khawatir
dengan wibawa.
3. Kebutuhan Hubungan: Keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar personal
yang ramah dan akrab. Kebutuhan ini mendapatkan perhatian yang paling sedikit
dari para peneliti. Individu dengan motif hubungan yang tinggi berjuang untuk
persahabatan, lebih menyukai situasi-situasi yang kooperatif dari pada situasi-
situasi yang kompetitif dan menginginkan hubungan-hubungan yang melibatkan
tingkat pengertian mutual yang tinggi.

b. Teori Efektifitas Diri


Teori Efektifitas diri ( Self-Efficacy yang juga dikenal sebagai teori kognisi social atau
teori pembelajaran social ) Merujuk padan keyakinan individu bahwa ia mampu
mengerjakan suatu tugas. Semakin tinggi efektifitas diri individu, semakin tinggi rasa
percaya diri yang ia miliki dalam kemampuan untuk berhasil dalam suatu tugas. Jadi,
dalam situasi-situasi sulit, individu merasa bahwa individu yang memiliki efektifitas diri
rendah cenderung mengurangi usaha atau menyerah, sementara individu dengan
efektifitas diri tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengalahkan tantangan.
Selain itu, individu yang memiliki efektifitas diri yang tinggi tampak merespon umpan
balik negative dengan usaha dan motivasi yang lebih tinggi, sementara individu dengan
efektifitas diri rendah cenderung mengurangi usaha ketika diberi umpan balik negative.

c. Teori Penguatan ( Reinforcement Theory )


Dalam teori ini mempunyai sebuah pendekatan perilaku, yang menunjukkan bahwa
penguatan mempengaruhi perilaku. Teori ini mengabaikan keadaan batin individu dan
hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
d. Teori Keadilan
Menyatakan bahwa individu cenderung membandingkan masukan-masukan dan hasil
pekerjaan mereka dengan masukan – masukan dan hasil pekerjaan orang lain dan
kemudian merespon untuk menghilangkan ketidakadilan.

e. Teori Harapan.
Menunjukkan bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara
tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan
diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu
tersebut.

H. STRATEGI MOTIVASI BELAJAR


Menurut Catharina Tri Ani (2006:186-187) ada beberapa strategi motivasi dalam belajar
antara lain sebagai berikut:
1.Membangkitkan minat belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting dan Karena
tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka.Cara
lain yang dapat diberikan adalah memberikan pilihan kepada siswa tentang materi
pembelajaran yang akan dipelajari

2.Mendorong rasa ingin tahu


Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan
memelihara rasa ingin tahu siswa didalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran
studi kasus,diskoveri inkuiri,diskusi,curah pendapat dan sejenisnya, merupakan beberapa
metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu siswa.

3.Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik


Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi
pembelajaran yang menarik dan juga penggunaan variasi metode penyajian.

4.Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar


Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai
tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri dan bukan
dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain.

I. BEBERAPA CARA AGAR SISWA MEMPUNYAI MOTIVASI BELAJAR


1. Menerima siswa apa adanya. Siswa adalah seorang manusia yang masih muda
dan perlu dibimbing guna menjadi manusia dewasa. Tiap siswa mempunyai
karakter dan bakat yang berbeda. Oleh karena itu, tiap siswa merupakan pribadi
yang unik, yang membuatnya berbeda dengan lainnya. Guru harus menerima
setiap siswa sebagaimana adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Hal ini akan membentuk rasa harga diri yang tinggi dalam diri siswa. Guru juga
perlu menemukan sesuatu (bakat atau kelebihan) dalam diri siswa yang bisa
membuatnya merasa penting.
2. Menciptakan rasa aman dan menyenangkan bagi siswa untuk mengeksplorasi
serta mengekspresikan seluruh potensinya. Siswa adalah makhluk yang memiliki
rasa ingin tahu. Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, ia akan mengeksplorasi
lingkungan di sekitarnya. Proses belajar berjalan lancar manakala siswa dapat
menguji kemampuannya dan mencoba pengalaman baru, atau bahkan membuat
kesalahan-kesalahan tanpa mendapat kecaman yang dapat menyinggung perasaan
mereka. Rasa aman juga datang dari sikap yang disiplin dan konsisten.
3. Kenali seluruh potensi yang dimiliki siswa. Sejak awal, ajari siswa untuk
menentukan pilihan dan mengambil keputusan bagi dirinya sendiri. Tujuan yang
dipilih dan ditetapkan sendiri mengandung motivasi yang lebih kuat daripada
tujuan yang ditetapkan oleh orang lain. Apalagi tujuan atau potensi tertentu
terlalu banyak ditentukan orang lain, bisa jadi tujuan itu tidak sesuai dengan
kemampuan siswa.
4. Berkomunikasilah dengan siswa tentang apa yang ingin mereka wujudkan dan
apa saja hambatannya. Hal ini bisa dilakukan secara terbuka antara guru, orang
tua dan siswa.

Sementara itu Nasution (1986: 85) mengemukakan beberapa petunjuk singkat dalam
rangka upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain:
 Usahakan agar tujuan pelajaran jelas dan menarik, motif mempunyai tujuan,
makin jelas tujuan, makin kuat motivasi.
 Guru sendiri harus antusias mengenai pelajaran yang diberikan.
 Ciptakan suasana yang menyenangkan, senyuman yang menggembirakan
suasana.
 Usahakan agar anak-anak turut serta dalam pelajaran. Anak-anak ingin aktif.
 Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan anak.
 Pujian dan hadiah lebih berhasil dari hukuman dan celaan. Sebaiknya biarlah
hasil baik dalam pekerjaan merupakan hadiah bagi anak.
 Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan anak.
 Mengetahui hasil baik menggiatkan usaha murid.
 Hasil buruk apalagi kalau terjadi berulang-ulang akan mematahkan semangat.
 Hargailah pekerjaan murid.
 Berilah kritik dengan senyuman. Janganlah anak mendapatkan kesan bahwa guru
marah kepadanya, tetapi hanya kecewa atas hasil pekerjaannya atau
perbuatannya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru
dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka
dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa.Berdasarkan definisi-definisi
para ahli, maka motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat kemauan untuk
melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan.
Seorang Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan inspirator dari proses
kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga semua kualitas dari dalam diri anak-anak
didiknya, akan terbuka. Semua kreativitas terletak di dalam diri anak-anak didik, karena
anak-anak didik kita memiliki jiwa di mana terletak sumber dari segala potensi-
potensinya. Karena ketidaktahuannyalah maka kita sebagai seorang guru adalah pemandu
spiritual untuk membantu memberikan pengetahuan kepada jiwa anak-anak didik kita.
Keterlibatan jiwa seorang murid dalam suatu kegiatan belajar mengajar, akan
memberikan motivasi kuat kepada mereka. Anak-anak didik kita akan merasa dirinya
berharga untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

B. SARAN
 Dengan adanya fasilitas yang terbatas dan pentingnya hal tersebut maka
diharapakan penambahan fasilitas.
 Siswa hendaknya meningkatkan kesadaran dan ushanya dalam rangka
memperoleh informasi non formal sehingga pengetahuan mereka dapat lebih
bertambah wawasannya, seperti mencari informasi lewat internet, membaca
koran/buku selain buku referensi.
 Diharapkan siswa untuk melatih dirinya untuk berani tampil dalam rangka
mengungkapkan pendapatnya dimuka umum.
DAFTAR PUSTAKA

Ali,Mohammad.1998.Penelitian Kependidikan Prosedur Dan


Strategi.Bandung:Angkasa.
Arikunto,Suharsimi.1998.Prosedur Penelitian.Jakarta:Rieneka Cipta.
Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rieneka
Cipta.
Dimyati dan Mudjiono,1994.Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Depdikbud.
Djamarah,Syaiful Bahri.Drs.2002.Psikologi Belajar.Jakarta:PT Rieneka Cipta.
Hamalik,Oemar.2003.Prosedur Beljar Mengajar.Jakarta Bumi Aksara.
Nashar.Drs.2004.Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan
pembelajaran.Jakarta:Delia press.
Sardiman,A.M.2000.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta Grafindo Persada.
Sudjana,Nana.1996.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru.
http://mooza-alkaz.blogspot.co.id/2014/03/makalah-motivasi-belajar.html

Anda mungkin juga menyukai