Kelompok : 6
Kelas : X.PH.1
Guru Pembimbing : Ngatiman
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Dampak
Positif dan Negatif Lingkungan ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter ............................................................................................... 2
B. Perbedaan Karakter dengan Kepribadian .............................................................. 2
C. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................................ 2
D. Sekolah sebagai Wahana Pendidikan Karakter ..................................................... 3
E. Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Remaja ...................................................... 4
F. Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar Remaja .............. 4
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai tindak kriminal dapat dengan mudah kita jumpai baik melalui tayangan televisi
maupun secara langsung kita lihat dengan mata kepala sendiri, seperti berbagai tindak
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan
perusahaan swasta. Apa yang kita dengar dan lihat tersebut mengacu kepada satu hal,
yaitu karakter. Persoalan yang tidak kalah seriusnya adalah praktiik-praktik kebohongan
dalam dunia pendidikan mulai dari menyontek pada saat ujian sampai plagiatisme. Jika
sebagai peserta didik sudah terbiasa dengan tipu-menipu atau manipulasi ujian,
bagaimana jika telah lulus dan bekerja? Bukankah itu akan melahirkan kembali koruptor-
koruptor baru? Bisa jadi, itulah sebabnya korupsi seakan menjadi tiada matinya.
Memprihatinkan lagi ketika melihat kenakalan pelajar, seperti tawuran,
menyalahgunakan narkotika, kebut-kebutan di jalan, dan kenakalan-kenakalan lainnya.
Dalam hal ini, dunia pendidikan turut bertanggung jawab karena menghasilkan lulusan-
lulusan yang dari segi akademis sangat bagus, namun tidak dari segi karakter.
Berbagai fakta yang terjadi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter bagi
pelajar Indonesia sangat penting. Pelajar termasuk dalam masa remaja adalah masa
transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia
10 tahun sampai usia 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas dirinya.
Oleh karena itu, remaja harus mendapat pendidikan karakter agar dapat mengarahkan
minatnya pada kegiatan-kegiatan positif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakter?
2. Apakah perbedaan karakter dengan kepribadian itu?
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
4. Bagaimanakah sekolah sebagai wahana pendidikan karakter itu?
5. Mengapa pendidikan karakter penting bagi remaja?
6. Apakah ada pengaruh dari pendidikan karakter terhadap keberhasilan belajar remaja?
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian karakter.
2. Perbedaan antara karakter dengan kepribadian.
3. Pengertian pendidikan karakter.
4. Sekolah sebagai wahana pendidikan karakter.
5. Pentingnya pendidikan karakter bagi remaja.
6. Pengaruh pendidikan karakter terhadap keberhasilan belajar remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti dalam bahasa Inggrisnya adalah “to mark”
yaitu menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan
perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang
perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) dalam http:///C:/Users/ Public/
Documents/ Pendidikan Karakter untuk Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di
Kalanga Remaja_annisasyam.htm/, karekter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari dapat dipercaya,
rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan,
berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Walaupun manusia memiliki
karakter dasar yang baik, tetapi manusia tidak bisa begitu saja memiliki karakter-karakter
tersebut. Seperti yag telah dikatakan sebelumnya bahwa karakter itu perlu dibangu tidak
seperti kepribadian yang merupakan anugerah sejak lahir seperti quotation word Helen
Keller bahwa “Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan
mengalami ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses
diraih.”
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas
Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan
pelaksanaannya juga harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.
Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku
sebagai insan kamil. Pada pendidikan karakter, yang mau dibangun adalah karakter-
budaya yang menumbuhkan kepenasaranan intelektual (intellectual curiosity) sebagai
modal untuk mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang dijiwai dengan nilai
kejujuran dan dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan (Dirjen Dikdas: 2011).
Dalam buku (Wiyani, Novan Ardy; 2012) fungsi transformasi nilai-nilai luhur yang
dilaksanakan oleh sekolah mencakup lima dimensi, yaitu:
Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan berat dan tinggi badan yang
berpengaruh juga terhadap perkembangan psikisnya. Pada masa gejolak itu merupakan
masa sulit sehingga remaja memerlukan pengendalian diri yang kuat ketika berada di
sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, remaja
membutuhkan orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. Untuk itu, agar tidak
terjurumus pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan karakter.
Dasar pendidikan karakter adalah di dalam keluarga. Jika seorang anak mendapatkan
pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik
selanjutnya. Namun, banyak orang tua yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak
ketimbang pendidikan karakter. Banyak orang tua gagal dalam mendidik karakter anak-
anaknya karena kesibukan atau justru karena lebih mementingkan aspek kognitif saja.
Untuk itulah perlunya pendidikan karakter di sekolah. Namun masalahnya, kebijakan
pendidikan di Indonesia juga lebih mementingkan aspek kecerdasan otak, dan belum
lama ini pentingnya pendidikan karakter menjadi perbincangan pusat di dalam dunia
pendidikan.
Rasa percaya diri yang muncul pada anak akan membuat anak mengalami stress yang
berkelanjutan. Pada usia remaja, biasanya keadaan ini akan mendorong untuk berperilaku
negative. Maka, tidak heran kita lihat perilaku remaja kita yang senang tawuran, terlibat
kriminalitas, membolos, putus sekolah yang kemudian itu semua telah membuat
menurunnya mutu lulusan SMP dan SMA. Jadi, pendidikan karakter atau budi pekerti
lebih adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan. Kalau kita peduli untuk
meningkatkan mutu lulusan SD, SMP, dan SMA, maka tanpa pendidikan karakter adalah
usaha yang sia-sia.
Berikut ini ada beberapa faktor yang mendorong keberhasilan pendidikan karakter agar
mencapai keberhasilan dalam belajar, dalam buku (Wiyani, Novan Ardy; 2012).
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, sebaiknya seorang remaja di bangun agar
mempunyai rasa percaya diri yang baik dan kuat. Rasa percaya diri ini dapat membuat
anak dapat mengembangkan potensi/bakat yang dimilikinya secara optimal.seperti kita
ketahui, setiap orang di dunia ini diberikan anugrah oleh Tuhan memiliki kelebihan
masing-masing.
Salah satu jalan untuk membangun karakter pada remaja adalah dengan cara
memunculkan kemampuan kerja sama diantara mereka.
3. Kemampuan bergaul
Seorang remaja harus di bangun karakternya agar mempunyai kemampuan dalam bergaul
yang baik di dalam lingkungannya.
4. Kemampuan berempati
Kemampuan berempati sangat perlu dimiki oleh seorang pelajar atau remaja agar
memiliki kedekatan terhadap orang lain. Kedekatan tersebut terjalin karena adanya sikap
tenggang rasa, ringan dalam mempberikan bantuan terhadap orang lain dan saling
membantu antar sesama.
5. Kemampuan berkomunikasi
Manusia termasuk makhluk sosial, sebagai makhluk sosial kita harus memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk
menjalin kedekatan dengan orang lain dan untuk berinteraksi secara baik dengan orang
lain. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang belum mampu
berkkomunikasi dengan baik, sehingga banyak terjadi konflik dalam berhubungan
dengan orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti kita ketahui bersama, apa yang telah terjadi pada moral remaja Indonesia. Disana-
sini terjadi berbagai kasus yang menyimpang dari nilai-nilai moral yang ada pada
masyarakat kita. Misalya saja yang terjadi di kalangan remaja yaitu pergaulan bebas,
tawuran, penyalahgunaan narkoba, kekerasan diantara remaja, kebut-kebutan di jalan dan
lain sebagainya. Hal tersebut memperlihatkan betapa sudah semakin buruknya moral para
remaja.
Pendidikan karakter sangat penting diberikan kepada remaja karena masa remaja adalah
masa-masa dimana seorang anak mudah sekali menerima pengaruh dari luar baik itu
pengaruh baik maupun pengaruh buruk. Jika pengaruh baik itu tidak ada masalah tetapi
bagaimana dengan pengaruh buruk? Untuk itulah dengan adanya pendidikan karakter
dapat menekan pengaruh yang tidak baik terhadap remaja yang datang dari luar
lingkungan.
B. Saran
Jika semua bentuk kenakalan tersebut terus terjadi di negara kita ini, bagaimanakah nasib
mereka di masa depan? Bukankah remaja adalah salah satu aset yang dimiliki oleh
bangsa untuk memajukan bangsa di masa mendatang? Dari kasus-kasus yang terjadi
tersebut menandakan betapa pentingnya perbaikan terhadap karakter dan kepribadian
para remaja. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan
karakter untuk para remaja.
DAFTAR PUSTAKA
https://yudew18.wordpress.com/pendidikan/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Pertumbuhan
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangunan Ekonomi ...................................................................... 2
B. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ......................................................................... 3
C. Sikap Malas Masyarakat ....................................................................................... 4
D. Cara Menghilangkan Sikap Malas ........................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
- Apa itu pembangunan ekonomi bangsa?
- Bagaimana cara menghilangkan sikap malas?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut G.M. Meier & R.E. Baldwin menyatakan bahwa “Pembangunan ekonomi
adalah suatu proses dengan proses mana pendapatan nasional riel (Net National Income)
suatu perekonomian bertambah dalam suatu periode yang lama”. Kenaikan pendapatan
yang tetap artinya: kenaikan pendapatan nasional yang tidak turun tetapi naik secara tetap
(sustained development).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan
ekonomi adalah cara yang digunakan oleh suatu Negara untuk meningkatkan pendapatan
perkapita yang selanjutnya meningkatkan pendapatan nasional.
2
B. PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Menurut Subandi (2005), pertumbuhan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa masa:
Pada masa peralihan dari orde lama ke orde baru, ditandai dengan kondisi perekonomian
yang tidak menentu, antara lain:
Secara keseluruhan program ekonomi pemerintah orde baru dibagi menjadi dua jangka
waktu yang saling berkaitan, yaitu program jangka pendek dan program jangka panjang
Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan krisis moneter yang
berlanjut menjadi krisis ekonomi. Pada tahun 1977 pertumbuhan ekonomi 6% dan pada
tahun 1998 menjadi 5,5%.
Pada tahun 1999 laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan telah menjadi positif. Ini
menunjukkan pertanda pemulihan ekonomi Indonesia
3
C. SIKAP MALAS MASYARAKAT
Malas adalah penyakit mental. Sesiapa yang dihinggapi rasa malas, kejayaan pasti jauh
untuk dicapai.
Rasa malas sebenarnya ialah keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
seharusnya atau sebaiknya dilakukan. Dalam dunia pekerjaan, rasa malas ialah menolak
tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa bosan, suka menunda dan menangguhkan sesuatu
tindakan, mengelak daripada tanggung-jawab, dan lain-lain.
Jika rasa malas ini sudah menjadi habit atau tabiat maka ia akan menjadi amalan harian
dan menjadikan mutu kerja bertambah menurun, maka akhirnya memberi padah kepada
organisasi yang tidak akan mungkin mencapai matlamat sekiranya banyak pekerjanya
yang bersikap begitu.
4
1. Menetapkan matlamat/tujuan
Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah
kehidupan yang lebih baik, manakala orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak
memiliki tujuan hidup yang jelas supaya mudah dicapai. Dan orang yang tidak memiliki
matlamat hidup biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan
resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidupnya.
2. Mengasah/menggarab Kemampuan
Jika aktiviti-aktiviti pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen
yang tinggi, maka kita telah berada di lorong yang betul. Aktiviti-aktiviti pembelajaran
akan menempatkan kita pada kedudukan dan persekitaran dinamik. Kemampuan kita
bagi menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya
ini akan semakin memperkuat keyakinan diri, menebalkan komitmen untuk mencapai
matlamat, dan tentu saja menimbulkan semangat yang lebih.
Sebaliknya, jika kita sama sekali menolak aktiviti-aktiviti pembelajaran, komitmen akan
semakin lemah, semangat menurun, dan kemalasan akan datang dengan cepat. Dalam
keadaan ini, tujuan-tujuan, resolusi atau komitmen yang sudah kita buat tidak bererti lagi.
Sayang sekali.
3. Pergaulan Dinamik
Situasi atau lingkungan di mana kita berada sememangnya besar pengaruhnya. Orang
yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga
mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi yang berfikiran negatif. Dalam
situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang “down” atau
murung sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan akan
tambah menjadi-jadi. Ini boleh menjerumuskan kedua-dua pihak kepada keadaan
pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan sepenuhnya.
4. Disiplin Diri
Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya daripada seorang pakar motivasi,
yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi
jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara
yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri,
dalam erti kata menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan dapat
kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin diri itulah yang
umumnya membawa kejayaan bagi kerjaya para olahragawan dan pekerja profesional
yang memang perlukan disiplin yang tinggi dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana
seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak ada disiplin berlatih?
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan terhadap permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
B. SARAN
6
DAFTAR PUSTAKA
https://web.facebook.com/notes/ceciter-ilmu/rasa-malas-dan-cara-
mengatasinya/229599193741121/
http://belajarkreatifberbahasaindonesia.blogspot.co.id/2013/01/diskusi-pelajar.html
https://pramukaxp2.wordpress.com/2011/08/16/bangsa-ini-maju-jika-kita-mau-berubah-
sikap/
https://hasdik.wordpress.com/2012/07/28/makalah-pembangunan-ekonomi/
7
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga Kami dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini.
Namun dalam penyusunannya, Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati Kami menanti saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
Satu harapan yang Kami inginkan semoga Makala ini dapat berguna bagi pembaca.
Terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Tujuan ....................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah .................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan Sikap Malas dengan Ekonomi Bangsa ................................................2
B. Faktor yang Menyebabkan Penerapan Ekonomi Kerakyatan
Belum Maksimal .........................................................................................................2
C. Solusi dalam Penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan ..........................................4
D. Cara Mengatasi dan Menghilangkan Rasa Malas .................................................5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui sikap malas itu ada sebab dari beberapa faktor,
seperti tema yang sedang kita bicarakan yaitu faktor ekonomi, lalu setelah
ekonomi ada juga faktor dari lingkungan hidupnya dari interaksi antara sesama
masyarakat, dan adanya rasa bangga namun orang itu tidak bisa melakukan apa-
apa.
Kita ambil contoh dari ruang lingkup sekolah, mungkin ada dari sebagian
teman-teman kalian mempunyai sikap malas dalam pergi sekolah dan
mengerjakan tugas, teman-teman kalian bersikap seperti itu bukan tanpa sebab
tetapi yang menimbulkan sikap malas itu seperti tingkat ekonomi, rasa percaya
diri, tidak nyamannya diam disekolah karna lingkungannya dan apapun itu , lalu
tidak adanya motivasi untuk belajar, dan adapula yang kurang perhatian dari
keluarganya.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui apa hubungan dari sikap
malas masyarakat dengan ekonomi bangsa
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hubungan sikap malas dengan ekonmi bangsa?
2. Apa faktor yang menyebabkan penerapan ekonomi kerakyatan belum maksimal?
3. Solusi dalam penerapan sistem ekonomi kerakyatan
4. Cara mengatasi dan menghilangkan rasa malas
BAB II
PEMBAHASAN
A. HUBUNGAN SIKAP MALAS DENGAN EKONOMI BANGSA
a. Pendidikan rendah
Pendidikan merupakan suatu hak bagi setiap warga negara yang tidak memandang
suku, ras, golongan. Tapi fakta di lapangan masih banyak saudara-saudara kita yang tidak
bisa mengenyam pendidikan sebagaimana mestinya. Terlihat jelas golongan kaya dan
miskin, yang kaya semakin kaya dan sebaliknya yang miskin semakin miskin. Kalau
seperti itu terus adanya dan tidak ada perkembangan maka semuanya akan di kuasai
orang yang punya modal. Bangsa tidak akan maju. Sosok pertama kesuksesan adalah
pendidikan, jika kita tidak punya pendidikan yang cukup maka sangat mudah untuk
dibohongi orang.
Pemerintah sebenarnya menyediakan bantuan bagi para siswa yang tidak mampu
untuk bisa bersekolah dan merasakan pendidikan di sekolah. Bantuan ini harus
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, harusnya mereka lebih giat belajar dan tidak
malas-malasan karena ini bisa menjadi dasar untuk merubah hidup mereka menjadi lebih
baik lagi. Pengangguran dan kemiskinan bisa diberantas.
Memang tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan namun dengan usaha
semua keadaan seperti ini akan bisa di minimalisir. Akibat pengangguran dan kemiskinan
tidaklah hanya karena faktor pendidikan namun juga kemalasan yang mendangkal pada
diri mereka. Faktanya banyak juga para sarjana yang masih mengaggur karena mereka
malas dan mudah putus asa dalam mencari pekerjaan.
b. Kesejahteraan rendah
3. Modal
a. Krisis Nilai Tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun
1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia sampai sekarang. Nilai tukar rupiah
yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang
menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada
pinjaman luar negeri sektor swasta.
b. Permasalahan harga jual
Harga jual yang tidak stabil menyebabkan harga jual yang melambung tinggi. Harga
jual yang tinggi menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Harga jual yang tidak
stabil mempengaruhi perekonomin.
c. Tidak stabilnya nilai mata uang
Nilai mata uang rupiah sering kali mengalami penurunan yeng sering terjadi dengan
krisis moneter. Nilai mata uang tiap tahun berbeda niainya. Nilai mata uang sepuluh
ribu sekarang besar, setelah 10 tahun kemudian nilai mata uang sepuluh ribu sama
dengan nilai mata uang seribu sepuluh tahun yang akan mendatang.
d. Sulitnya mendapatkan pinjaman
Bagi masyarakat golongan rendah sulit untuk mendapatkan pinjaman, karena adanya
kurang kepercayaan apakah dapat membayar atau tidak.
4. Pasar bebas
Pasar bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada Harmonized
Commodity Description and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World
Customs Organization yang berpusat di Brussels, Belgium. Penjualan produk antar
negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Pasar bebas
dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang
diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan
perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.
2. Teknologi
Pemerintah seharusnya memperhatikan penyebaran listrik tersebut. Sehingga listrik
tersebut merata ke seluruh pelosok desa.
3. Modal
Cara mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan
investasi menjadi lebih produktif
Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi
di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut.
Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas
sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
Masalah likuiditas daripada bank tersebut peerintah membantu dengan
memberikan bantuan
4. Pasar Bebas
Pemerintah harus memperbaiki kualitas barang dalam negeri agar tidak kalah
bersaing dengan barang impor.
D. CARA MENGATASI DAN MENGHILANGKAN RASA MALAS
Rajin pangkal kaya, malas pangkal bodoh, mungkin itulah salah satu pribahasa
yang paling cocok untuk seorang pemalas. Karena memang rata-rata orang pemalas itu
identik dengan orang bodoh lalu identik juga dengan orang yang miskin.
Dari sejerah juga telah membuktikan, bahwa bangsa yang memiliki etos kerja
tinggi dan tidak bermalas-malasan bisa menjadi kekuatan dunia. Contoh saja jepang
yang sangat terkenal dengan etos kerjanya yang sangat “WOW”, bahkan orang Jepang
merasa malu jika harus pulang kerja terlalu cepat. Salah satu contoh lagi adalah Korea
yang terkenal dengan budaya kerja mereka yang cepat.
Nah, kadangkala rasa malas pasti mengghingapi anda walaupun anda sedang
menyadarinya. Bagaimana cara menghilangkannya? Kali ini kita akan membahas hal
tersebut, jadi simak baik-baik tips berikut ini:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebenarnya di dunia ini keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas warga
negaranya. Dimulai dari unit terkecil yaitu warga Negara itulah yang harus diperkuat dan
diperbaiki. Masalahnya tidak mudah untuk memperbaiki seluruh warga Negara yang
jumlahnya puluhan juta itu. Warga Negara yang berkualitas adalah warga Negara yang
sadar akan hak dan kewajibannya dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memperoleh
hak dan menjalankan kewajibannya. Yang perlu diberi garis bawah di sini, hak dan
kewajiban itu satu paket yang harus dijalankan secara bersama. Jangan warga Negara
dituntut untuk menjalankan kewajiban tanpa diberikan hak-haknya (ini yang lebih sering
terjadi) atau sebaliknya hanya menuntut hak saja tanpa menjalankan kewajiban.
Kecerdasan penduduk suatu Negara juga tidak berpengaruh terhadap kemajuan suatu
Negara. Banyak sekali orang-orang cerdas yang berasal dari Negara-negara miskin di
dunia ini. Tapi itu tidak dapat mengubah negeri itu menjadi lebih baik. Ras dan warna
kulit juga tidak ada hubungannya dengan kemajuan suatu bangsa. Orang-orang kulit
hitam yang dianggap malas di negeri asalnya, ternyata mereka bisa sukses dan berperan
penting di Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Lalu apa yang menyebabkan suatu 28egara itu menjadi maju dan kaya. Ada satu kata
kunci untuk itu, yaitu sikap (attitude). Sikap yang telah dibentuk dalam sebuah Negara
dalam waktu bertahan-tahun melalui pendidikan dan kebudayaan.
B. SARAN
Kita terbelakang bukan karena Negara kita miskin, bahkan kita sangat dimanja dengan
sumber daya alam yang ada di negeri ini. Kita hanya ada dua musim, yang
memungkinkan kita untuk beraktivitas secara aktif sepanjang tahun. Bandingkan dengan
Negara-negara 4 musim yang harus mengurangi aktivitas dikala musim dingin tiba. Kita
terbelakang karena bangsa ini tidak mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan seperti
diuraikan di atas. Untuk itu marilah mulai perubahan dari diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarkreatifberbahasaindonesia.blogspot.co.id/
http://rachmatbayufirdas.blogspot.co.id/2013/01/permasalahan-ekonomi-
kerakyatan-dan.html
http://misterrakib.blogspot.co.id/2013/04/kurikulum-beretos-kerja-
memberantas.html
https://pramukaxp2.wordpress.com/2011/08/16/bangsa-ini-maju-jika-kita-
mau-berubah-sikap/
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin Kami tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Upaya
Melestarikan Lingkungan Hidup”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Terwujudnya Makalah ini sejak tahap persiapan , awal penulisan ,
penelitian dilapangkan hinggadiangkatnya sebuah kesimpulan , tidak lepas dari banyak
yang membantu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga semakin
menumbuhkan kesadaran bagi penulis bahwa bantuan, dukungan, bimbingan, dan arahan
pihak-pihak penulis dapat menyelesaikannya sekarang.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Hidup .............................................................................. 2
B. Langkah-Langkah Melestarikan Lingkungan Hidup ............................................ 2
C. Pengertian Reboisasi ............................................................................................. 4
D. Hubungan Melestarikan Lingkungan Hidup Melalui Reboisasi ........................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerusakan lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman
pada saat ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam, semakin banyak manusia
tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Hutan yang merupakan
habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah produsen oksigen terbesar di
planet bumi. Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon
dioksida (CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen
(O2) dan karbohidrat (C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan
hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk
melangsungkan kehidupannya. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis
sekitar 150.000 juta ton karbon dioksida (CO2) dan 25.000 juta ton hidrogen (H) dengan
membebaskan 400.000 juta ton oksigen (O2) ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000
juta ton zat-zat organik.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di
lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam
upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya
reboisasi dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat.
Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan?
Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
Mengapa upaya reboisasi dan penghijauan berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat?
C. TUJUAN PENULISAN
Supaya pembaca lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena pada
saat ini kita harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi kerusakan
lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran hutan, asap pabrik yang membuat lapisan
ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia kita dapat
berusaha untuk menjaga lingkungan dengan cara reboisasi, tujuannya adalah peran
tumbuhan hijau sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia, langkah yang
dapat dilakukan dalam reboisasi, manfaat yang dihasilkan dari reboisasi dan penghijauan,
dan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui reboisasi dan penghijauan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang
hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur
kembali.
Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang
hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.
Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan
sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan
flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.
2. Bidang Pertanian
Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian
menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan
hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama
tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian
penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
3. Bidang Industri
Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan
harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah
bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan
membuat pengolahan limbah industri.
Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang
berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan
CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan
sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan
tumbuhan hijau.
Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang
lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas
bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak
terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan
demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang
biasanya diambil dari alam dapat dikurangi.
Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.
3
4. Bidang Perairan
Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda
lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan
sampah.
merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan
harus dilarang.
Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan
penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring
ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
C. PENGERTIAN REBOISASI
“Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas
tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan
hutan” (Manan, 1978). “Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis
pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang
diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas
tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam
kawasan hutan termasuk reboisasi” (Kadri dkk, 1992).
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di
luar kawasan hutan. Tumbuhan hijau sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di
lingkungan sekitar kita. Tumbuhan hijau selain berperan dalam kehidupan dan kesehatan
lingkungan secara fisik, juga berperan dalamestetika dan kesehatan jiwa.
Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali
kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam
kawasan hutan.
4
D. HUBUNGAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP MELALUI
REBOISASI
Masyarakat dapat menikmati berbagai manfaat dari reboisasi dan penghijauan
seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kesejahteraan masyarakat berkaitan dengan
kondisi yang nyaman, baik, sejahtera dan terpenuhinya segala kebutuhan. Hal-hal yang
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat tersebut dapat didapatkan melalui
pelaksanaan reboisasi dan penghijauan.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beriklim tropis mempunyai
sebuah aset yang tak ternilai harganya, yakni tanah yang subur. Menanami tanah subur
dengan berbagai vegetasi bernilai ekonomis disertai dengan pengolahan yang tepat oleh
sumber daya manusia yang baik dapat meningkatkan produksi dalam negeri yang
tentunya dapat menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
Reboisasi dan penghijauan adalah dua langkah yang tepat dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat tidak dapat dicapai apabila
masyarakat tidak mengoptimalkan potensi di lingkungan sekitarnya. Tumbuhan hijau di
sekitar kita merupakan salah satu potensi yang dapat mendatangkan banyak manfaat
apabila kita mengolahnya secara tepat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber
daya manusia juga sangat diperlukan dalam mengolah lingkungan hidup demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerusakan lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia. Diantaranya
kebakaran hutan, penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Majunya teknologi
seperti mobil, pabrik, dan sepeda motor membuat udara tercemar dan lapisan ozon
berlubang karena asap kendaraan. Lapisan ozon yang berlubang membuat sinar matahari
langsung ke bumi yang menyebabkan suhu di bumi naik. Karena suhu di bumi naik es di
kutub utara mulai mencair. Hal tersebut membuat permukaan air laut meningkat.
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia.
Lingkungan sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi vegetasi akan menyebabkan kondisi
udara menjadi tidak nyaman. Selain itu, hilangnya vegetasi di hutan juga dapat
menyebabkan berbagai dampak buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan
penghijauan dibutuhkan untuk melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud
masyarakat yang sejahtera.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, kit disarankan agar setiap orang sadar akan
pentingnya tumbuhan hijau sebagai produsen oksigen terbesar di planet bumi.
Keuntungan yang didapatkan dari upaya pelestarian tumbuhan hijau melalui reboisasi
dan penghijauan sangatlah banyak, maka diharapkan setiap orang dapat memulai upaya
pelestarian tumbuhan hijau di lingkungan sekitarnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://dhimazpgt.blogspot.co.id/2015/03/makalah-lingkungan-hidup-tentang-upaya.html
7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan di sekitar kita
masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai
jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman penduduk, pabrik, area
perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan dampak yang
luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang. Seperti banjir, tanah longsor
kepunahan berbagai satwa langka, ketersediaan air bersih yangterbatas dan sebagainya,
hingga berujung pada pemanasan global.
Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin
banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk
membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak penduduk maka semakin
banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan
lahan pertanian akan semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya
jumlah penduduk yang ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat
melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan, dan saling menguntungkan
antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar
kita tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Pembuatan Makalah .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan ......................................................................................... 2
B. Lingkungan Hidup ................................................................................................ 2
C. Kerusakan Lingkungan Hidup .............................................................................. 2
D. Dampak Pembangunan .......................................................................................... 3
E. Solusi dari Dampak Pembangunan Berkelanjutan ................................................ 4
F. Dampak Pembangunan Terhadap Struktur Tanah ................................................ 6
G. Dampak Pembangunan Terhadap Iklim dan Cuaca .............................................. 8
H. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembanguanan Berkelanjutan ..... 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik (benda hidup) misalnya manusia,
hewan, dan tumbuhan dan lingkungan abiotik (benda mati). Seringkali lingkungan yang
terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial
inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
B. LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2. Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat
3. Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dampak dari
hilangnya unsur fisik yang baik di muka bumi adalah terjadinya bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
D. DAMPAK PEMBANGUNAN
a. Dampak Positif
Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.
Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industri.
b. Dampak Negatif
Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-
binatang,manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan
yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai
masalah berikut :
1. Mutasi Gen.
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau kromosom
sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan) tetapi bukan sebagai
akibat persilangan atau perkawinan. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang
tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun
buatan. Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk
menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan.
3. Hujan asam
Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar
adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang
ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam
memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan
abiotik
4. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Akibat dari pencemaran air adalah
terjadinya banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat membuat sumber penyakit, tanah
longsor, dapat merusak ekosistem sungai.
3. Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan.
1). Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2). Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3). Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4). Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5). Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang iklim dalam jangka waktu berdekade
ke jutaan tahun. Perubahan iklim bisa menunjukkan perubahan dalam rata-rata kondisi
iklim, dapat mennyebabkan perubahan iklim yang berkondisi ekstrim, atau setiap bagian
dalam iklim. Dengan kata lain perubahan iklim merupakan perubahan musiman jangka
panjang dalam pola suhu.
2. Topografi
Indonesia memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi seperti dataran rendah,
dataran tinggi, dan pegunungan yang memiliki suhu yang berbeda-beda. Keadaan
tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan iklim secara vertikal seperti iklim panas,
sedang, sejuk, dan dingin.
3. Letak Astronomis
Posisi wilayah Indonesia secara Astronomis berada di antara 6º Lintang Utara – 11º
Lintang Selatan dan 95º – 141º Bujur Timur. Keberadaan wilayah Indonesia dalam posisi
ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan matahari yang bersinar
sepanjang tahun.
4. Letak Geografis
Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia sehingga menjadi tempat perlintasan
arah angin yang berubah setiap enam bulan. Hal ini menyebabkan terjadinya dua musim
di Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Angin dari benua Australia
yang kering menyebabkan musim kemarau, sedangkan angin yang bertiup dari Samudera
Pasifik melewati Laut Cina Selatan yang basah menyebabkan musim penghujan di
wilayah Indonesia. Oleh karena itu, iklim di Indonesia juga dipengaruhi oleh iklim
musim.
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di satu pihak
menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya
jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri
memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi daerah
yang bersangkutan. Masyarakat sekitar pabrik langsung atau tidak langsung dapat
menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini
tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti konflik kepentingan,
pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif
serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.
B. SARAN
Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu manusia.
Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada, dimana manusia tidak
memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi dimasa mendatang maka dampak dari
perubahan itu akan ditanggung sendiri oleh manusia.
Pembangunan yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan semuanya, baik itu,
iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya.
Pemerintah diharapkan mempertimbangkan dengan baik, pembangunan yang dilakukan
dan sebaiknya memilih wilayah yang akan dibanguni sesuai dan tidak akan merusak
ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA
http://yofaanggriani.blogspot.co.id/2013/04/tugas-makalah-pembangunan-terhadap.html
BAB I
PENDAHULUAN
Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku
SMP/MTs. Umumnya penggunaan pertama narkoba diawali pada anak usia
sekolah dasar atau SMP/MTs. Kemudian akan berlanjut ke SMA. Hal ini terjadi
biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseoorang atau sekelompok
orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya. Didorong rasa ingin tahu,
ingin mencoba, atau ingin memakai, seseorang mau menerima tawaran itu.
Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Pengertian Narkotika/Narkoba?
2. Bagaimana Jenis-jenis Narkotika/Narkoba?
3. Bagaimana Cara Pengobatan Narkoba?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian Narkotika/Narkoba
2. Mengetahui Jenis-jenis Narkotika/Narkoba
3. Mengetahui Cara Pengobatan Narkoba
D. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada siswa untuk tidak menggunakan Narkotika/Narkoba. Manfaat
lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan didalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERITAN NARKOTIKA/NARKOBA
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.
Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan
narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun
1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan
Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui
pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan
tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi).
B. JENIS-JENIS NARKOTIKA/NARKOBA
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja
(usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua
zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang
lebih berbahaya (Putauw).
2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik
di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
Kebingungan (konfusi)
Berkeringat
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
Gelisah dan perubahan suasana hati.
Mulut kering dan warna muka berubah.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah
sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan
waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap
yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat
perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
6. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan
kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.
C. BAHAYA NARKOBA BAGI PELAJAR
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang
untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau
berkesinambungan.
E. UPAYA PENCEGAHAN
Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara
fisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan
kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan
sang pecandu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://pbsstainmetro.blogspot.com/2014/02/contoh-karya-ilmiah-lengkap-
tentang_27.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah ini dengan
baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan .....................................................................................................................
C. Masalah ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Siswa yang Sering Bolos Les .............................................................. 2
B. Alasan Siswa yang Sering Bolos Les .................................................................... 2
C. Cara Mengatasi Siswa yang Saring Bolos Les ...................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenakalan siswa merupakan suatu bentuk perilaku siswa yang menyimpang dari
baik di sekolah maupun di tempat les. Kenakalan siswa banyak macamnya. Salah
satunya ialah membolos atau masuk tidak teratur. Membolos disebut kenakalan
remaja karena membolos sudah merupakan perilaku yang mencerminkan telah
melanggar aturan sekolah.
Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi. Setidaknya
bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan. Hal ini disebabkan kerena
perilaku membolos itu sendiri telah ada sejak dulu. Tindakan membolos
dikedepankan sebagai sebuah jawaban atas kejenuhan yang sering dialami oleh
banyak siswa terhadap tempat les. Buntutnya memang akan menjadi fenomena yang
jelas - jelas akan mencoreng lembaga kursus itu sendiri. Tidak hanya di kota - kota
besar saja siswa yang terlihat sering membolos, bahkan sekolah yang letaknya di
daerah - daerah pun prilaku membolos sudah menjadi kegemaran.
Betapa seriusnya perilaku membolos ini perlu mendapat perhatian penuh dari
berbagai pihak. Perilaku membolos ini bukan saja hanya tanggung jawab guru
pengajar melainkan juga orang tua.
B. TUJUAN
Mengurangi Siswa yang sering bolos
C. MASALAH
Cara mengatasi siswa yang bolos les
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ø Faktor - faktor yang menjadi penyebab siswa membolos terbagi menjadi dua
golongan, yaitu faktor internal dan eksternal. Selain itu, faktor – faktor lain yang
menjadi penyebab siswa membolos lainnya, meliputi : faktor keluarga, faktor
kurangnya kepercayaan diri, perasaan yang termarginalkan, faktor personal serta
faktor yang berasal dari sekolah.
Ø Akibat yang ditimbulkan oleh siswa yang membolos, akan mengalami kegagalan
dalam pelajaran. Selain mengalami kegagalan belajar, siswa tersebut juga akan
mengalami marginalisasi atau perasaan tersisihkan oleh teman - temannya.
Ø Peran program Bimbingan dan Konseling (BK) dalam hal mengatasi siswa yang
suka membolos, yakni dengan mengetahui faktor - faktor penyebab siswa membolos,
menerapkan gerakan disiplin serta sosialisasi kepada pengelola hiburan.
Ø Melalui program BK, pihak sekolah berupaya mencari solusi bagi mereka yang
suka membolos. Karena membolos terkait berbagai faktor, maka dalam
penyelesaiannya tidaklah mudah. Oleh karena itu pihak sekolah juga
mengikutsertakan orang tua.
Ø Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah (dalam hal ini BK) dan
orang tua siswa, permasalah membolos siswa diharapkan dapat diselesaikan
sehingga tidak menjalar kepada siswa lainnya.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca bisa lebih mengetahui tentang
cara menanggulangi Perilaku siswa yang suka membolos yang kerap dilakukan para
siswa baik di sekolah maupun di tempat-tempat les/privat.
DAFTAR PUSTAKA
http://cigadoggoblog.blogspot.co.id/2012/06/makalah-mengatasi-siswa-sering-bolos.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Karya Ilmiah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun . Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan Karya Ilmiah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Manfaat Penulisan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi dan Motivasi Belajar ............................................................ 2
B. Fungsi Motivasi dalam Belajar ............................................................................. 2
C. Ciri-Ciri Motivasi ................................................................................................. 4
D. Bentuk-Bentuk Motivasi ....................................................................................... 5
E. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............................................ 5
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar........................................... 6
G. Teori-Teori Motivasi dalam Belajar ...................................................................... 7
H. Strategi Motivasi Belajar ....................................................................................... 8
I. Beberapa Cara Agar Siswa Mempunyai Motivasi Belajar ................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat guru berdiri dalam kelas dan memulai bercerita kepada murid-murid tentang
mata pelajaran, tentunya guru berharap murid antusias dengan pelajaran yang
diterangkannya. Guru menatap mata siswa satu persatu dan memperkirakan kemampuan
mereka dalam menangkap bahan pelajaran yang diberikan. Kegiatan tersebut merupakan
salah satu pemberian motivasi kepada siswanya.
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru
dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka
dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya dapat
membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya pun dapat
meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar.
Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah, guru, konselor, siswa,
petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat mengharpkan terjadinya proses belajar
mengajar yang optimal. Terjadinya proses belajar yang optimal, diharapkan siswa akan
mampu meraih prestasi yang tinggi. Untuk itu, selain senantiasa menyempurnakan sistem
pengajarannya, disekolah juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.
B. PERUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh motivassi belajar terhadap hasil belajar.
Seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar.
C. MANFAAT PENULISAN
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar.
Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat menelurkan prestasi yang
baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik
sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan
mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, untuk itu guru perlu mengenal
siswa dan mempunyai kesanggupan kreatif untuk menghubungkan pelajaran dengan
kebutuhan dan minat siswa.
Dalam hal ini Sardiman (1986 : 91-94) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk
dan cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa di
sekolah, antara lain :
1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa. Angka-angka yang baik
bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, tetapi juga banyak siswa bekerja atau
belajar hanya ingin naik kelas saja.
Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum
merupakan hasil belajar yang sejati. Oleh karena itu guru harus mencari solusi bagaimana
cara memberikan angka yang terkait dengan nilai yang terkandung dalam setiap
pengetahuan, sehingga tidak hanya nilai kognitif saja, melainkan juga keterampilan dan
apektifnya.
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian karena
hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak
senang dan tidak berbakat untuk pekerjaan tersebut.
5. Mengetahui Hasil
Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.
6. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu
diberikan pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang positif.
7. Hukuman
Hukuman sebagai bentuk motivasi yang negatif, tetapi kalau diberikan secara bijak dapat
menjadi alat motivasi yang baik.
8. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak didik sehingga hasilnya
akan lebih baik pula.
9. Minat
Minat muncul karena ada kebutuhan. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai
minat yang kuat.
C. CIRI-CIRI MOTIVASI
Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu
dikemukakan adanya beberapa ciri-ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap
orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,
tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan
dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang
telah dicapainya).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja sehingga kurang aktif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakni akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan maasalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu memiliki
motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau
siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan
secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak terjebak pada sesuatu yang rutinitas
dan mekanis. Siswa yang harus mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan
dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive
terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya.
D. BENTUK-BENTUK MOTIVASI
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
Dengan demikian bentuk-bentuk motivasi adalah sebagai berikut :
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a. Motif-motif bawaan, yaiktu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa
dipelajari.
b. Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena
dipelajari.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak
penting. Sebab, kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan
juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang
kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
b. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan
mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-
tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi
belajar.
e. Teori Harapan.
Menunjukkan bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara
tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan
diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu
tersebut.
Sementara itu Nasution (1986: 85) mengemukakan beberapa petunjuk singkat dalam
rangka upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain:
Usahakan agar tujuan pelajaran jelas dan menarik, motif mempunyai tujuan,
makin jelas tujuan, makin kuat motivasi.
Guru sendiri harus antusias mengenai pelajaran yang diberikan.
Ciptakan suasana yang menyenangkan, senyuman yang menggembirakan
suasana.
Usahakan agar anak-anak turut serta dalam pelajaran. Anak-anak ingin aktif.
Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan anak.
Pujian dan hadiah lebih berhasil dari hukuman dan celaan. Sebaiknya biarlah
hasil baik dalam pekerjaan merupakan hadiah bagi anak.
Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan anak.
Mengetahui hasil baik menggiatkan usaha murid.
Hasil buruk apalagi kalau terjadi berulang-ulang akan mematahkan semangat.
Hargailah pekerjaan murid.
Berilah kritik dengan senyuman. Janganlah anak mendapatkan kesan bahwa guru
marah kepadanya, tetapi hanya kecewa atas hasil pekerjaannya atau
perbuatannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru
dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka
dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa.Berdasarkan definisi-definisi
para ahli, maka motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat kemauan untuk
melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan.
Seorang Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan inspirator dari proses
kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga semua kualitas dari dalam diri anak-anak
didiknya, akan terbuka. Semua kreativitas terletak di dalam diri anak-anak didik, karena
anak-anak didik kita memiliki jiwa di mana terletak sumber dari segala potensi-
potensinya. Karena ketidaktahuannyalah maka kita sebagai seorang guru adalah pemandu
spiritual untuk membantu memberikan pengetahuan kepada jiwa anak-anak didik kita.
Keterlibatan jiwa seorang murid dalam suatu kegiatan belajar mengajar, akan
memberikan motivasi kuat kepada mereka. Anak-anak didik kita akan merasa dirinya
berharga untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
B. SARAN
Dengan adanya fasilitas yang terbatas dan pentingnya hal tersebut maka
diharapakan penambahan fasilitas.
Siswa hendaknya meningkatkan kesadaran dan ushanya dalam rangka
memperoleh informasi non formal sehingga pengetahuan mereka dapat lebih
bertambah wawasannya, seperti mencari informasi lewat internet, membaca
koran/buku selain buku referensi.
Diharapkan siswa untuk melatih dirinya untuk berani tampil dalam rangka
mengungkapkan pendapatnya dimuka umum.
DAFTAR PUSTAKA