Anda di halaman 1dari 6

DEPARTEMENT PENDIDIKAN NASIONAL R.

I
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Moch Seruji No. 182 Telp./fax (0331) 487145 Jember

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Topik / Materi : pemasangan nasogastric tube (NGT)
Sasaran : Perawat pelaksana di Ruang Neonatus RSD
dr. Haryoto Lumajang
Waktu : 10.00 WIB
Hari / Tanggal : Jumat/ 15 Oktober 2010
Tempat : Ruang Neonatus RSD dr. Haryoto Lumajang

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Perawat pelaksana di Ruang Neonatus RSD dr. Haryoto Lumajang dapat
mengerti tentang pemasangan nasogastric tube (NGT)
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah proses choaching, Perawat pelaksana di Ruang Neonatus RSD dr.
Haryoto Lumajang dapat mempraktekkan:
a. Pengertian pemasangan nasogastric tube (NGT), minimal 90 %
dengan benar.
b. Tujuan pemasangan nasogastric tube (NGT), minimal 90 % dengan
benar.
c. Persiapan pemasangan nasogastric tube (NGT), minimal 90 % dengan
benar.
d. Cara kerja pemasangan nasogastric tube (NGT), minimal 90 %
dengan benar.

B. POKOK BAHASAN : pemasangan nasogastric tube (NGT)


C. SUB POKOK BAHASAN :
a. Pengertian pemasangan nasogastric tube (NGT)
b. Tujuan pemasangan nasogastric tube (NGT)
c. Persiapan pemasangan nasogastric tube (NGT)
d. Cara kerja pemasangan nasogastric tube (NGT)

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Media dan Alat
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Kegiatan Penyuluhan
Pendahuluan 1. Memberi salam, Menjawab salam materi
membuka materi dan
choaching dan memperhatikan
memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan Memperhatikan
gambaran umum materi
choaching.
3. Menjelaskan Memperhatikan
manfaat dilakukan
choaching mengenai
alih baring Memperhatikan
4. Menjelaskan TIK
dan TIU.
Penyajian 1. Menanyakan pada Menjawab materi
peserta tentang pertanyaan
pengertian, tujuan,
persiapan, dan cara
kerja mengenai alih
baring.
2. Menerima jawaban, Memperhatikan
memberi komentar, dan dan menerima
memberikan reward. reward
3. Menjelaskan Memperhatikan
pengertian, tujuan,
persiapan, dan cara
kerja mengenai alih
baring.
Penutup 1. Memberikan Mengajukan materi
kesempatan pada peserta pertanyaan
untuk bertanya jika ada
yang masih kurang
dimengerti tentang
materi yang sudah
disampaikan.
2. Menerima jawaban, Memperhatikan
memberi komentar dan
memberikan reward.
3. Memberi evaluasi Menjawab
berupa pertanyaan. pertanyaan
4. Menyimpulkan Memperhatikan
materi, mengucapkan
terima kasih.
5. Menutup Membalas salam
pertemuan

E. EVALUASI
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka

F. REFERENSI
DEPKES RI. 2002. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
di Rumah Sakit. Jakarta : DEPKES RI.
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMASANGAN NASOGASTRIC
Program Pendidikan Ners
Universitas Jember
TUBE (NGT) Ruang Neonatus
RSD dr. Haryoto
PROSEDUR TETAP
OLEH : MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN NERS
I PENGERTIAN Memasang slang / pipa khusus melalui saluran
pencernakan atas secara langsung yang berakhir
di lambung.
II TUJUAN 1. Memasukkan makanan, obat pasien yang
tidak bisa makan melalui mulut.
2. Mencegah distensi gaster.
3. Melakukan bilas lambung.
4. Mengambil spesimen asam lambung
untuk diperiksa di laboratorium.
III INDIKASI 1. Pasien yang tidak dapat makan melalui
mulut.
2. Pasien yang Illeus atau Peritonitis trauma
abdoment (untuk dekompresi).
3. Pasien perdarahan lambung/bilas
lambung.
IV KONTRAINDIKASI Adanya fraktur basis crania dan fraktur hidung
V PERSIAPAN 1. Melakukan pengkajian pasien, baca catatan
PERAWAT keperawatan dan medis.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan.
3. Buat rencana tindakan (intervensi).
4. Minta bantuan tenaga perawat lain, jika
diperlukan.
5. Cuci tangan dan siapkan alat.
VI PERSIAPAN ALAT 1. Slang NGT.
2. Klem.
3. Spuit 10 cc.
4. Stetoskop atau gelas berisi air matang.
5. Plester & gunting.
6. Kain kassa.
7. Pelumas (jelly).
8. Perlak atau pengalas.
9. Bengkok.
10. Sarung tangan.
VII PERSIAPAN PASIEN -
VIII CARA KERJA Tahap PraInteraksi
1. Melakukan pengecekan program terapi.
2. Mencuci tangan.
3. Menempatkan alat di dekat pasien.
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa
nama pasien.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan.
3. Menanyakan persetujuan dan
kesiapan pasien.
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy.
2. Mengatur posisi pasien dalam
posisi semi fowler atau fowler (jika tidak ada
kontra indikasi).
3. Memakai sarung tangan.
4. Membersihkan lubang hidung
pasien.
5. Memasang pengalas diatas dada.
6. Mengukur panjang NGT dan
memberi tanda (dari prosessus xipoideus ke
hidung dan belok ke daun telinga).
7. Mengolesi ujung NGT dengan
jelly sesuai panjang NGT yang akan di
pasang.
8. Mengatur pasien pada posisi
fleksi kepala, dan masukkan perlahan ujung
NGT melalui hidung (bila pasien sadar
menganjurkan pasien untuk menelan ludah
berulang-ulang).
9. Memastikan NGT masuk kedalam lambung
dengan cara: menginspirasi NGT dengan
spuit atau memasukkan udara 10 cc sambil di
auskultasi di region lambung atau
memasukkan kedalam gelas berisi air).
10. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau
disesuaikan dengan tujuan pemasangan.
11. Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan
pipi
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan.
2. Berpamitan dengan pasien.
3. Membereskan alat-alat.
4. Mencuci tangan.
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
perawatan.

IX HASIL Dokumentasi :
1. Catat tindakan yang telah dilakukan.
2. Waktu dan Tanggal Tindakan.
3. Nama Pasien, Usia, Nomor Rekam Medik.
4. Nama Perawat dan Tanda Tangan Perawat.

Anda mungkin juga menyukai