Anda di halaman 1dari 72

Keragaman Budaya Indonesia

Keragaman Budaya di Indonesia – Indonesia adalah salah satu Negara kesatuan


yang di dalamnya dipenuhi dengan keragaman serta kekayaan. Ada berbagai suku
bangsa dan budaya serta ras, daerah dan juga kepercayaan agama. Selain itu, masih
banyak lagi keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Akan tetapi, sekalipun dipenuhi dengan keragaman, Indonesia bisa mempersatukan


hal itu sesuai dengan semboyan yang dimiliki oleh Negara ini, yaitu Bhineka Tunggal
Ika. Adapun makna dari Bhineka Tunggal Ika sendiri adalah sekalipun berbeda-beda
namun tetap satu jua.

Keragaman budaya sendiri juga dikenal dengan istilah cultural diversity dan ini sudah
menjadi sebuah keniscayaan yang dimiliki oleh bangsa ini. Di Negara ini pula,
keragaman budaya merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak lagi keberadaannya.

Keragaman Budaya Indonesia

Di dalam konteks yang dipahami oleh masyarakat majemuk, di samping kebudayaan


dan juga suku bangsa, Indonesia juga terdiri dari berbagai adat dan budaya daerah
yang sifatnya lebih mengarah kepada kewilayahan yang menjadi pertemuan antara
adat yang satu dengan yang lainnya. Kebudayaan sekelompok suku yang ada di
kawasan tersebut.
Dengan ditambah jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 200 juta orang yang
tinggal di berbagai pulau di Indonesia. Mereka juga menetap di suatu wilayah dengan
keadaan geografis yang berbeda dimulai dari kawasan pegunungan yang merupakan
daerah dengan dataran tinggi, kemudian dataran rendah dan juga pesisir, daerah
pedesaan, daerah perkotaan dan lain sebagainya.

Hal tersebut juga sangat berhubungan dengan tingkat peradaban yang ada di dalam
suatu kelompok tertentu di Indonesia yang notabene sangatlah beragam. Pertemuan
dengan berbagai budaya dan juga adat tersebut sangatlah mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang terdapat di Indonesia sendiri dan itu tentu saja
menyebabkan bertambahnya berbagai kebudayaan yang terdapat di Indonesia.

Selain itu, dengan semakin berkembang agama-agama besar yang juga ikut
berkontribusi di Indonesia, itu juga turut mendukung adanya perkembangan dari
kebudayaan Indonesia itu sendiri sehingga menjadi sebuah cermin atas kebudayaan
tertentu. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
merupakan satu dari sekian Negara yang memiliki tingkat keberagaman budaya dan
juga heterohenitas yang relatif tinggi.

Tidak saja beragam dari sisi budaya dari masing-masing kelompok dalam suku
bangsa, namun juga budaya yang beraneka ragam di dalam konteks peradaban,
dimulai dari jaman tradisional hingga yang sifatnya modern serta kewilayahan.
Dengan adanya budaya yang beraneka ragam tersebut, maka Indonesia bisa dikenal
sebagai Negara yang mempunyai keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan
Negara yang lainnya.

Potret kebudayaan yang terdapat di Indonesia bisa dikatakan beragam dan juga
bervariasi. Dan tidak kalah pentingnya juga adalah secara sosial dan juga politik,
Indonesia mempunyai jalinan sejarah serta dinamika interaksi di antara kebudayaan
yang satu dengan kebudayaan yang lain secara kuat. Dan hal ini sudah dimulai sejak
jaman dahulu.

Interaksi antara satu adat dengan adat yang lain, serta kebudayaan yang telah terjamin
tidak hanya antara satu kelompok dengan kelompok yang berbeda. Namun antara satu
peradaban dengan peradaban yang berbeda. Misalnya saja mendarat nya kapal
Portugis di daerah Banten sekitar abad pertengahan telah membuka diri Negara ini di
lingkup pergaulan di kancah internasional masa tersebut.

Hubungan yang terjalin di antara pedagang kawasan pesisir Jawa dan juga Gujarat
ternyata memberi dampak yang sangat penting kepada bangunan interaksi antara satu
peradaban dengan peradaban lain di Indonesia. Sehingga berbagai singgungan
peradaban tersebutlah yang nantinya bisa membangun daya elasitas Negara ini di
dalam melakukan interaksi dengan perbedaan yang terjadi.

Pada sisi yang lain, Indonesia juga memiliki kemampuan untuk menelisik dan juga
mengembangkan budaya lokal di tengah maraknya singgungan antara bangsa satu
dengan bangsa yang lainnya di kala itu. Dan sejarah sendiri sudah memberikan bukti
bahwa kebudayaan yang ada di Indonesia dapat hidup dengan berdampingan, saling
mengisi dan juga mampu berjalan secara paralel.

Misalnya saja adalah kebudayaan keraton atau kerajaan yang mampu berdampingan
secara paralel dengan kebudayaan berburu serta meramu di beberapa kelompok
masyarakat. Di dalam konteks saat ini, kita dapat menjumpai tentang bagaimana
suatu kebudayaan dalam masyarakat urban dapat berjalan secara pararel dengan
kebudayaan yang terdapat di pedesaan bahkan dengan kebudayaan masyarakat seperti
berburu dan juga meramu di beberapa tempat.

Pola relasi dan juga hubungan yang sudah terjalin di antara kebudayaan yang satu
dengan kebudayaan yang lain tersebut dapat berjalan dengan damai di dalam bingkai
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yang di dalamnya tidak hanya mengacu kepada
keberagaman suku bangsa dan budaya, namun juga di dalam sebuah konteks
kebudayaan.

Dengan didasari pula dengan kelompok suku bangsa yang bisa mencapai 700 an
suku di berbagai wilayah nusantara ini dan disertai pula dengan Beragam karakter
kelompok dari masyarakat itu sendiri yang sangat beragam dan juga berbagai
keberagaman agama, rumah adat, pakaian adat, kesenian dan juga berbagai makanan
yang tak kalah beragam.

Masyarakat Indonesia sendiri termasuk ke dalam jenis masyarakat yang bisa dibilang
majemuk dan juga memiliki karakter unik. Salah satu ciri khasnya adalah budaya
gotong royong yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia
khususnya bagi para generasi bangsa sudah selayaknya memiliki kemampuan untuk
menjaga dan juga melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa tercinta ini.

Jangan sampai perbedaan yang ada di dalamnya menjadikan manusia semakin lemah
dan juga memunculkan adanya konflik antar budaya dan suku. Namun, mari bersama-
sama menyongsong Indonesia yang memiliki kejayaan ini dengan penuh harapan
indah dan juga semangat yang tinggi.

Manfaat Keberagaman Budaya


Keragaman budaya yang terdapat di Indonesia sesungguhnya memiliki manfaat
tersendiri. Di antara manfaat dari keberagaman budaya adalah sebagai berikut ini.

1. Sebagai Promotor Nilai-Nilai Kemanusiaan

Manfaat dari keragaman budaya yang pertama adalah ia bisa dijadikan sebagai
promotor untuk nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Di saat sebuah organisasi
memiliki berbagai karyawan yang memiliki berbagai budaya, maka hal tersebut
tentunya menunjukkan bahwa organisasi tersebut sangat menyadari dan mengakui
serta merayakan keberagaman yang ada pada seseorang yang pada dasarnya memiliki
latar belakang berbeda.

Hal ini tentu saja menjadikan anggota organisasi tersebut berpikiran bahwa kontribusi
dan juga nilai mereka sedang direalisasikan di dalam sebuah managemen organisasi
yang baik.

2. Meningkatkan Produktifitas dan juga Profitabilitas

Untuk manfaat dari keragaman budaya yang selanjutnya adalah membantu


meningkatkan produktifitas dan juga profitabilitas. Terlepas dari berbagai nilai
kemanusiaan yang ada, keragaman budaya ternyata juga bisa memberikan manfaat
yang nyata kepada bidang bisnis di berbagai belahan dunia.

Persuasi secara aktif soal keberagaman yang ada di berbagai tempat kerja secara
langsung tentunya dapat memberikan dampak di dalam meningkatkan produktivitas
dan juga profitabilitas organisasi dan juga karyawan. Juga meningkatnya
produktivitas dan profitalibitas di dalam organisasi.
3. Membantu Membuat Kolam Bakat

Selain beberapa yang telah disebutkan di atas, manfaat lain dari keragaman budaya di
Indonesia adalah dalam membantu membuat suatu kolam bakat. Ketika organisasi
telah melakukan investasi dalam keberagaman, maka hasilnya di dalam menciptakan
suatu kolam bakat tentu saja juga lebih besar.

Ini menjadi sebuah situasi win-win entah itu untuk karyawan dan juga organisasi.
Sebagaimana sebuah kolom bakat yang menyediakan organisasi dengan berbagai
keunggulan kompetensi yang bisa membantu memajukan dan juga membantu
meningkatkan lingkungan yang besar.

4. Bertukar Ide Ide Inovatif

Ketika di dalam sebuah organisasi, di dalamnya ada berbagai orang atau anggota
dengan beragam latar belakang, budaya, pengalaman, ide yang kreatif dan juga
inovatif di dalamnya, maka itu bisa menopang setiap orang di dalam pikiran yang
berbeda-beda.

Hal ini amatlah wajar karena orang-orang hidup dengan beragam pengalaman dan
juga beragam prespektif di dalamnya sehingga diharapkan itu akan mampu
menghasilkan suatu ide jenius dan juga solusi yang terbaik untuk berbagai masalah
yang sedang dihadapi. Ini merupakan sebuah nilai yang besar untuk karyawan dan
juga organisasi.

Pertukaran ide yang bisa berjalan secara dinamis akan terjadi di antara orang dengan
perbedaan persepsi di dalamnya dan itu bisa membuahkan suatu ide atau hasil yang
lebih kreatif. Situasi semacam ini juga pernah dibuat oleh beberapa orang yang
memiliki pola pikir serta budaya yang sama.
5. Manfaat Keanekaragaman

Sudah sangat banyak studi yang sangat berhubungan dengan kegiatan organisasi yang
bisa menyimpulkan suatu pemahaman bahwa mempromosikan keberagaman budaya
ternyata dapat mengurangi adanya ketidak hadiran.

Adanya perputaran dari karyawan yang notabene lebih rendah akan dapat mengurangi
biaya yang notabene itu mempunyai hubungan dengan perekrutan karyawan baru dan
juga mengurangi adanya tanggung jawab hukum di dalam menggugat diskriminasi.

Di dalam dunia saingan ini, keragaman budaya sendiri ternyata memiliki cukup
banyak manfaat di dalamnya. Masyarakat Indonesia sendiri adalah masyarakat yang
di dalamnya terdapat berbagai suku bangsa yang lebih dari 13 ribu pulau yang
terdapat di berbagai belahan dunia Indonesia.

Dan masing-masing suku bangsa sendiri memiliki identitas budaya, sosial, politik,
bahasa, adat dan juga tradisi yang ada di Indonesia sendiri.

Ciri Keragaman Kebudayaan Lokal di Indonesia

Keragaman budaya itu memiliki beberapa ciri khusus. Berikut ini adalah ciri-ciri
keragaman budaya yang wajib diketahui.
1. Keragaman Suku Bangsa

Melalui ilmu antropologi, maka dapat diambil pemahaman bahwa nenek moyang
bangsa ini asalnya adalah dari daerah Yunani dan juga Cina Selatan. Sekitar tahun
3000-500 SM, Indonesia sudah menjadi daerah yang ditempati oleh para penduduk
migran dari Submongoloid Asia. Sesudah itu, mereka bercampur dengan penduduk
asli pribumi Indonesia yang asalnya adalah dari Asia Selatan.

Klasifikasi suku bangsa yang terdapat di Indonesia sendiri menurut Van Vollenhoven
yang kemudian membagi Negara ini menjadi 19 kawasan suku bangsa, di antaranya
adalah:

 Aceh
 Bangka dan juga Belitung
 Bali dan juga Lombok
 Gorontalo Melayu
 Minangkabau, Mentawai
 Kalimantan
 Minahasa
 Ambon
 Jawa Barat
 Sulawesi Selatan
 Ternate
 Sumatra Selatan
 Irian
 Timor
 Gayo-Alas dan Batak
 Jawa Tengah dan Jawa Timur
 Surakarta dan Yogyakarta
 Toraja
2. Keragaman Bahasa

Bangsa ini masuk ke dalam jenis rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Salah
seorang peneliti yang bernama Gorys Keraf kemudian membagi rumpun bahasa yang
ada tersebut menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah sebagai berikut ini:

 Bahasa Austronesia Barat atau yang dikenal dengan bahasa Indonesia atau
Melayu yang terdiri ari Bahasa bahasa Hesperonesia (Indonesia bagian Barat)
yang terdiri dari Aceh, Batak, Gayo, Minahasa, Melayu, Minangkabau,
Lampung, Melayu Tengah, Bima, Mentawai, Jawa, Sunda, Madura, Dayak,
Bali, Sasak, Gorontalo, Bugis, Toraja, Makasar, Manggarai, Nias, Sabu, dan
Sumba. Kemudian Bahasa Indonesia Timur yang terdiri dari Bahasa Timor-
Ambon, Sula Bacan, Haimahera Selatan-Irian Barat.
 Bahasa Bahasa Austronesia bagian Timur atau Polinesia yang terdiri dari
bahasa bahasa Melanesia (Melanesia dan pantai di bagian Timur Irian).
Melanesia sendiri asalnya adalah dari bahasa Yunani yang merupakan suatu
wilayah yang bentuknya memanjang dari kawasan Pasifik Barat sampai
dengan Laut Arafura, Timur dan juga bagian laut Australia. Kemudian bahasa
bahasa Heonesia (bahasa Makronesia dan juga Polinesia).

3. Keragaman Religi

Indonesia juga termasuk Negara yang di dalamnya memiliki berbagai agama atau
kepercayaan yang beragam. Di Negara ini setidaknya ada enam agama yang sudah
diakui oleh Negara secara resmi. Ke enam agama yang dimaksud tersebut adalah
Islam, Budha, Katolik, Konghucu, dan juga Protestan.

Di samping itu, ada juga berbagai kepercayaan lain yang ada di tengah masyarakat
dan berkembang di dalamnya.
4. Keragaman Seni dan Budaya

Selain beberapa keragaman yang disebutkan di atas, Indonesia juga memiliki seni dan
juga budaya yang sangat beragam antara kelompok satu dengan kelompok yang
lainnya. Contoh dari wujud nyata dari keragaman seni dan budaya ini adalah seni
tari, seni sastra, seni musik, seni drama, seni rupa dan masih banyak lagi yang
lainnya.

Manfaat Keragaman Budaya

Adanya keragaman budaya di Negara ini tentu saja memberikan manfaat dan
keuntungan tersendiri untuk bangsa ini. Misalnya saja dalam bidang bahasa,
kebudayaan bahasa yang dimiliki oleh daerah tertentu tentu saja bisa memperkaya
adanya perbedaan istilah dalam bahasa Indonesia itu sendiri.

Sedangkan, di dalam bidang pariwisata, potensi dari adanya keragaman budaya


tersebut tentu saja sangat cocok dan menarik untuk dijadikan sebagai sebuah objek
dan tujuan dari pariwisata yang ada di Negara ini. Dan sudah pasti ini bisa
meningkatkan adanya devisa Negara.
Dan tidak kalah penting adalah adanya berbagai pemikiran beragam yang berasal dari
satu daerah dan juga yang lainnya tentu saja bisa dijadikan sebagai rujukan atau
acuan untuk kepentingan pembangunan nasional.

Masalah Akibat Keragaman Budaya

Mengatur masyarakat yang kesemuanya mempunyai perbedaan tersendiri dalam


berbagai hal tentu saja menjadi hal yang lebih sulit jika dibandingkan dengan
mengatur atau mengurus masyarakat atau kalangan yang kebetulan memiliki
kehendak, ciri, adat istiadat yang sama.

Adapun ide yang menarik untuk digunakan sebagai solusi mengikis kesalahpahaman
dan juga pertikaian di antara kelompok satu dengan yang lain dalam rangka
membangun benteng yang pengertian adalah dengan multikulturalisme dan juga sikap
toleransi dan juga empati di antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.

1. Multikulturalisme

Multikulturalisme menjadi suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan suatu


pandangan mengenai keragaman hidup di dunia ini. Ia juga bisa di maknai sebagai
sebuah kebijakan kebudayaan yang lebih menekankan kepada penerimaan kepada
adanya suatu realita keragaman dan juga berbagai jenis budaya yang terdapat di
dalam kehidupan bermasyarakat dan itu sangat berkaitan dengan nilai-nilai, sistem,
adat atau kebiasaan, budaya serta politik yang mereka anut.

Di dalam multikulturalisme, masyarakat dituntut untuk dapat melihat serta menyikapi


adanya perbedaan. Multikulturalisme sendiri juga mengajak kepada segenap
masyarakat untuk melihat adanya keragaman di dalam kacamata yang setara.
Sehingga tidak ada satu pun budaya yang boleh merasa lebih tinggi dari budaya yang
lainnya.

Selain itu, di dalam keragaman yang ada, tidak diperkenankan adanya suatu sikap
atau tindakan yang diskriminatif kepada yang lain. Karena inilah yang dapat memicu
munculnya konflik antar budaya dan golongan. Sehingga, seluruh suku bangsa dan
juga budayanya perlu diperlakukan secara sama dan adil di dalam berbagai sisi
kehidupan entah itu secara politik, sosial, hukum, pertahanan ataupun keamanan.

Hanya dengan cara ini, semua suku bangsa akan saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik dan maju
lagi.

2. Toleransi dan Empati

Yang dimaksud dengan sikap toleransi adalah sebuah sikap menghargai dan juga
menerima adanya perbedaan dengan kelompok lain. Sementara untuk empati sendiri
adalah sebuah kondisi mental dimana seseorang merasa dirinya ada di dalam suatu
kondisi atau perasaan yang sama dengan kelompok atau orang lain.

Kedua sikap ini sangatlah penting untuk ditumbuhkan di tengah masyarakat yang
beragam seperti Negara ini. Karena cara berfikir yang demikian akan bisa membawa
seseorang kepada sikap dan juga tindakan yang mengharapi satu sama lain.
Faktor Penyebab Keragaman Budaya

Ada berbagai faktor yang menyebabkan munculnya keragaman budaya. Berikut ini
adalah beberapa di antaranya:

1. Faktor dari Manusia

Ada beragam budaya yang ada di antaranya adalah disebabkan karena manusia.
Secara umum, manusia adalah makhluk yang sangat suka terhadap berbagai jenis
seni, misalnya seni musik, tari dan lain sebagainya. Di samping itu, masih ada juga
bidang lain yang amat disukai oleh manusia. Karena kesukaan tersebut, maka
kebudayaan di Negara ini menjadi amat banyak. Belum lagi, manusia sendiri memang
bisa dibilang aktif dalam menciptakan suatu kebudayaan.

2. Faktor Lingkungan Alam

Selain disebabkan oleh manusia, faktor lain yang mempengaruhi keragaman budaya
adalah faktor lingkungan alam. Misalnya saja terjadinya gunung meletus, gempa
bumi, banjir, longsor dan sebagainya yang menyebabkan musim paceklik sehingga
banyak masyarakat yang memilih untuk pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sehingga ketika mereka memasuki tempat yang baru, sesudah beradaptasi, maka
muncullah kebudayaan yang baru.

3. Faktor Perubahan Nilai dan Sikap

Masing-masing individu senantiasa berpegang teguh kepada yang namanya norma


dan juga nilai yang ada di dalam hidup bermasyarakat. Nilai tersebut tentu saja sangat
berpengaruh kepada perilaku manusia, baik secara individu atau kelompok.

Sehingga, ketika sebuah nilai tertentu berubah, maka kebudayaan manusia juga akan
mengalami perubahan yang akhirnya menyebabkan keragaman budaya di tengah
masyarakat.

Demikianlah ulasan mengenai keragaman budaya yang bisa dijadikan sebagai


tambahan pengetahuan untuk Anda. Dengan mengetahui keragaman budaya dan
berbagai hal yang berkaitan dengannya, maka seseorang akan semakin memahami
perbedaan yang ada di mau menghargai budaya lain sehingga akan tercapai
kedamaian dan ketentraman di Negara tercinta ini.
Memahami Keragaman Budaya Indonesia Dan Masyarakat Multikultural

KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA – Masih banyak yang belum memahami


apa itu Keragaman Budaya Indonesia. Kebanyakan hanya memahami bahwa
keragaman budaya secara garis besar. Namun dalam artikel ini akan kami sajikan apa
itu keragaman budaya hingga masyarakat multikultural.

Keragaman Budaya Indonesia

Cultural Diversity atau yang sering disebut dengan istilah keragaman budaya
merupakan keniscayaan yang ada di Indonesia. Keberadaan keragaman budaya
Indonesia tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Banyak sekali jenis perbedaan yang
dimiliki bangsa Indonesia, mulai dari suku, budaya, ras agama, dan masih banyak
lainnya.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa yang tersebar di seluruh wilayah
kepulauan di Indonesia. Mereka mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang
beragam namun dengan iklim yang sama. Asimilasi budaya Indonesia juga sangat
dipengaruhi oleh pertemuan kebudayaan lokal dengan kebudayaan luar. Hal tersebut
juga menjadi salah satu faktor keragaman budaya Indonesia.

Selain kebudayaan dari luar, perkembangan dan penyebaran agama juga


mempengaruhi dan mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia. Indonesia
dapat dikatakan merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat heterogenitasnya
tinggi.

Kelebihan yang dimiliki bangsa Indonesia dari bangsa lain adalah memiliki
kebudayaan yang sangat variatif. Dan yang tidak kalah menarik serta penting adalah,
secara sosial budaya dan politik, masyarakat Indonesia memiliki dinamika sejarah
yang menarik. Salah satunya adalah hubungan antara masyarakat asli Indonesia
dengan pedagang dari Gujarat maupun timur tengah dalam membangun peradaban
budaya Indonesia.

Contoh Keragaman Budaya Indonesia

Negara Indonesia dikenal dengan keragaman budaya yang sangat kaya. Banyak sekali
jenis keragaman budaya yang dimiliki. Berikut contoh dan penggolongannya :

1. Bahasa

Bahasa yang dimiliki Indonesia secara garis besar memiliki 2 bahasa yaitu bahasa
nasional dan bahasa daerah. Di Indonesia terdapat lebih dari 746 bahasa daerah,
karena setiap daerahnya memiliki bahasa tersendiri. Sebagai contoh : bahasa Jawa,
bahas Aceh, bahasa Madura, bahasa Bali, bahasa Kalimantan, bahasa Papua, dan
masih banyak untuk disebutkan.

2. Rumah Adat

Tidak hanya bahasa, salah satu keragaman budaya Indonesia adalah dapat dilihat dari
rumah adat di setiap daerahnya. Di setiap daerah di Indonesia memiliki menunaikan
tersendiri, perbedaan tersebut mencerminkan adaptasi terhadap lingkungan
masyarakat setempat. Sebagai contoh : rumah adat joglo, rumah adat gadang, rumah
adat panjang, rumah adat panggung, dan masih banyak lagi.

3. Tarian Dan Pertunjukan

Tarian yang dimiliki setiap daerah juga menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki
Indonesia dari sisi kebudayaan kesenian. Sebagai contoh adalah tari Merak dari Jawa,
dan tari Reog dari Ponorogo.

4. Pakaian Adat

Dalam kegiatan adat pada setiap daerahnya, biasanya masyarakat menggunakan


pakaian adat setempat. Pakaian tersebut mudah dikenali dari pakaian yang berasal,
biasanya digunakan dalam upacara adat setempat.

5. Senjata Tradisional

Dalam setiap kegiatan terkadang juga dipertontonkan senjata daerah masing-masing.


Sebagai contoh celurit dari Madura, Kujang dari Jawa Barat, Panah dari Papua, dan
masih banyak lagi.

6. Upacara Adat

Upacara setiap daerahnya juga menjadi salah satu keragaman budaya Indonesia.
Sebagai contoh Mitoni (Jawa), Kasodo (Tengger), Rambu olok (Toraja), Ngaben
(Bali), dan masih banyak lainnya.

7. Lagu Daerah

Contoh lagu daerah yang dimiliki adalah : Piso Surit (Aceh), Soleram (Riau), Kicir-
kicir (Jakarta), Apuse (Papua) dan masih banyak lagi.
Sebenarnya masih banyak sekali contoh dan penggolongan keragaman dan kekayaan
budaya di Indonesia.

Jumlah Suku Bangsa

Berdasarkan sensus yang dilakukan pada tahun 2010 oleh BPS, tercatat Indonesia
memiliki lebih dari 300 kelompok etnik, atau suku bangsa. Tepatnya tercatat lebih
dari 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS. Dengan suku Jawa menjadi suku
terbanyak dan terbesar di Indonesia, memiliki populasi mencapai 41% dari seluruh
penduduk Indonesia.

Kebanyakan rumpun Jawa berkumpul di Pulau Jawa, namun dengan jumlah yang luar
biasa, suku Jawa juga bertransmigrasi. Mereka menyebar di seluruh wilayah
Indonesia, baka banyak juga yang bermigrasi ke luar negeri. Banyak di antara mereka
yang tanggal di Suriname dan Malaysia. Setelah suku Jawa, kelompok suku yang
terbanyak di Indonesia adalah Suku Sunda, Suku Batak, dan Suku Madura.

Selain suku yang berjumlah jutaan orang, di Indonesia juga terdapat duku kecil
dengan jumlah sedikit atau hanya beranggotakan ratusan orang. Banyak duku
terpencil, terutama di daerah Kalimantan dan Papua, namun walaupun faktanya
berjumlah kecil, namun mereka merupakan salah satu kekayaan.

Kekayaan bangsa Indonesia juga dilihat dari jumlah suku dengan keunikannya
masing-masing. Sebagian besar bahasa daerah yang dimiliki Indonesia termasuk
dalam golongan bahasa Austronesia. Namun uniknya sebagian besar suku di Papua
tergolong dalam rumpun bahasa Papua atau Melanesia.

Pembagian dan keanekaragaman budaya Indonesia terutama kelompok suku bangsa


tidak secara mutlak diakibatkan oleh satu alasan. Banyak sekali alasan yang
menjadikan Indonesia memiliki jumlah suku yang beragam, perpindahan penduduk
dan pencampuran budaya menjadi salah satu contohnya.

Sebagai contoh adalah sebagian pihak memiliki pendapat bahwa orang Cirebon
merupakan suku tersendiri dengan dialek sendiri pula. Namun terdapat pihak lain
yang mengatakan bahwa mereka hanyalah subetnik dari suku Jawa secara
keseluruhan.

Begitu pun dengan Buku Baduy dan Suku Banten yang anak dianggap sebagai bagian
keseluruhan dari Suku Sunda. Terdapat juga pencampuran suku bangsa hasil
pencampuran dari beberapa kebudayaan, sebagai contoh Suku Betawi yang
merupakan pencampuran dari berbagai kebudayaan.

Mengapa Budaya Indonesia Sangat Beraneka Ragam


Banyak sekali faktor yang mempengaruhi keanekaragaman budaya Indonesia,
diantaranya :

1. Tempat Tinggal

Letak geografis menjadi salah satu penyebab Indonesia memiliki kebudayaan yang
beraneka ragam. Sebagai contoh seorang yang tinggal di dataran tinggi biasanya
memiliki mata pencaharian sebagai pekebun atau petani, berbeda dengan masyarakat
pesisir.

2. Pengaruh Luar

Biasanya penduduk Indonesia bagian timur mayoritas beragama kristen, sedangkan


bagian barat Islam karena terpengaruh bangsa Timur Tengah. Selain dari pengaruh
pedagang dari Timur Tengah, Bangsa Indonesia juga mengalami pengaruh dari
bangsa barat. Terutama bangsa portugis yang merupakan bangsa barat yang
menemukan Indonesia pertama kali. Selain portugis, Belanda juga sangat
berpengaruh terhadap indonesia karena menjajah paling lama yaitu sekitar 350 tahun.

3. Keturunan Nenek Moyang

Keturunan biasanya akan berpengaruh terhadap konteks kepercayaan atau tradisi


yang dianut bahkan dalam bahasa. Sebagai contoh adalah bahasa Jawa yang beragam,
walaupun memiliki nama bahasa Jawa. Jawa bagian timur dengan barat tentunya
memiliki perbedaan walaupun sama-sama dari daerah Jawa. Nenek moyang
berkomunikasi dengan bahasa daerah mereka dan tiru oleh generasi penerusnya.

4. Mobilisasi

Hal ini dapat menimbulkan penggabungan kepercayaan. Sebagai contoh ada orang
Jawa yang merantau ke Palembang. Sehingga apa yang ada di Jawa tersebut akan
terpengaruhi oleh kebudayaan Palembang, begitupun sebaliknya, sehingga
menimbulkan akulturasi budaya.

5. Suku Bangsa

Suku bangsa juga sangat berpengaruh terhadap kekayaan budaya. Seorang yang
bersuku Jawa tentunya berbeda dengan suku di Kalimantan dari segi kebudayaannya.
Mereka memiliki ciri khas masing-masing yang menjadikan Indonesia semakin kaya.

6. Kepercayaan

Kepercayaan juga sangat berpengaruh terhadap kebudayaan. Misalnya kepercayaan


masyarakat Bali yang sebagian hindu menjadikan wilayah Bali sangat kental dengan
kebudayaan hindu.

Masyarakat Multikultural

Banyak sekali yang mencari informasi mengenai apa itu masyarakat multikultural.
Berikut ini akan kami bahas secara tuntas.

1. Pengertian Masyarakat Multikultural

Kata Masyarakat Multikultural terdiri dari tiga kata utama yaitu “Masyarakat”,
“Multi”, dan “Kultural”. Setiap kata memiliki arti tersendiri dan disusun menjadi satu
kalimat yang memiliki arti tersendiri pula. Masyarakat memiliki memiliki arti
kumpulan manusia yang hidup dalam satu kesatuan yang berinteraksi menurut sistem
adat istiadat alam daerah tertentu. Multi memiliki arti banyak atau beraneka ragam.
Sedangkan kultural memiliki arti Budaya. Jadi Masyarakat Multikultural merupakan
masyarakat yang hidup dalam suatu tempat atau wilayah kebudayaan yang berbeda.
Mereka biasanya menganut paham multikulturalisme, yaitu sebuah anggapan bahwa
setiap budaya memiliki kedudukan yang sederajat dengan kelebihannya tersendiri.

2. Ciri Masyarakat Multikultural

Masyarakat Multikultural memiliki beberapa ciri-ciri umum sebagai berikut :

a. Segmentasi

Segmentasi memiliki maksud bahwa terdiri dari dari berbagai macam perbedaan,
sehingga terkadang terdapat pemisah atau sekat di berbagai perbedaan di masyarakat.
Dalam konteks masyarakat multikultural biasanya memiliki ciri terbagi menjadi pihak
yang mendominasi dan terdominasi.

b. Konsensus Yang Rendah

Yang dimaksud konsensus adalah keputusan yang diambil berdasarkan kesepakatan


yang bersama. Hal ini memang diperlukan karena masyarakat multikultural memiliki
banyak perbedaan latar belakang dan perbedaan lainnya. Sehingga untuk mencapai
kesepakatan bersama harus diadakan musyawarah. Karena terdiri dari berbagai
perbedaan itu, maka terkadang untuk mencapai kesepakatan kadang sulit untuk
dicapai. Oleh karena itu, sulit untuk membuat keputusan sehingga konsensus rendah.

c. Integrasi Sosial

Integrasi sosial biasanya dipaksakan, integrasi merupakan sistem pembaruan sehingga


mencapai suatu kesatuan yang utuh. Seperti yang telah disinggung sebelumnya,
karena memiliki banyak perbedaan maka kesepakatan akan sulit dicapai. Oleh karena
itu sifat integrasi sosial dapat dipaksakan demi mencapai keselarasan.

Selain ketiga ciri di atas, masyarakat multikultural terkadang juga mengalami konflik
SARA. Tidak hanya itu, proses integrasi juga cenderung lamban. Struktur lembaga
yang terdapat juga memiliki persatuan lembaga sosial yang terpisah oleh segmen-
segmen tertentu.

3. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural

Faktor yang menyebabkan masyarakat multikultural sama dengan penyebab


keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Mulai dari pengaruh budaya asing,
letak geografis, iklim, keanekaragaman ras, agama, dan seluruh yang menjadi
penyebab keanekaragaman budaya Indonesia.

4. Klasifikasi Masyarakat Multikultural

Masyarakat Multikultural dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, berikut di


antaranya :

a. Berdasar Kekuatannya

Berdasarkan kekuatannya, masyarakat multikultural dibagi menjadi masyarakat


dengan komposisi seimbang, mayoritas dominan, minoritas dominan, dan
fragmentasi.

b. Berdasar Kecenderungan Perkembangan Dan Praktek Multikulturalisme

Dibedakan menjadi Multikulturalisme Isolasionis, Akomodatif, Otonomis,


Kosmopolitan, dan juga Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif.
5. Dampak Posotif Dan Negatif Perbedaan

Perbedaan budaya dan latar belakang akan memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari keragaman tersebut diantaranya :

 Masyarakat lebih terbuka menjalin hubungan sosial


 Timbulnya sikap toleransi
 Memberikan ikatan kuat dengan menerima perbedaan masing-masing
 Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman

Selain memiliki dampak positif, ternyata juga terdapat beberapa dampak negatif, di
antaranya :

 Terkadang muncul sikap fanatik terhadap golongan tertentu


 Terdapat politik yang memanfaatkan suatu kelompok dan mementingkan
golongan tertentu
 Munculnya sikap etnosentrisme yang dapat merendahkan kelompok lain

Setelah membaca mengenai keragaman budaya Indonesia, tentunya anda kini lebih
memahami keragaman budaya Indonesia lebih mendalam (tidak secara umum lagi).
Selain itu wawasan anda tentunya semakin berkembang.
KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta


keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih
banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu
sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-
beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan.
Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti
itu ada pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia
adalah kekayaan dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong
keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan
kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik.

A. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa
yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di
penjuru indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri
pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di
lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.

Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia
dan potensi bangsa. Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan
karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya
perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang
dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu
adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan
menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip kesetaraan, kebersamaan,
toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya


adalah sebagai berikut :
1. Keadaan geografis
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang
dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia.
Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman suku,
budaya, ras dan golongan Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan
perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian
penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya
peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya
sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda. Keadaan
geoografis juga menyebabkan tiap-tiap pulau memiliki agama dan budaya yang
berkembang sendiri-sendiri.
2. Pegaruh kebudayaan asing
Adanya kontak dan komunikasi dengan para pedagang asing yang memiliki corak
budaya dan agama yang berbeda menyebabkan terjadinya proses akulturasi unsur
kebudayaan dan agama.
3. Kondisi iklim dan kondisi alam yang berbeda
Kondisi iklim seperti perbedan musim hujan dan kemarau antar daerah, serta
perbedaan kondisi alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan perbedaan pada
masyarakat. Ada komunitas masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan kehidupannya ada pula yang mengandalkan pertanian dan
perkebunan, dan lainnya.
2. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk.
Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda
tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
agama, ras, dan bahasa.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh
suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan
suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,
persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.

Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu,
pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku
bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan
adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa,
persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan
kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku
bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.
a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan
lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e. Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan
matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.

Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia


terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok
masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda satu sama lain. Jumlah suku
bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya.
Berikut ini contoh persebaran suku bangsa di Indonesia.
1. Nanggroe Aceh Darussalam : suku Aceh, suku Alas, suku Gayo, suku Kluet, suku
Simelu, suku Singkil, suku Tamiang, suku Ulu .
2. Sumatera Utara : suku Karo, suku Nias, suku Simalungun, suku Mandailing, suku
Dairi, suku Toba, suku Melayu, suku PakPak, suku maya-maya
3. Sumatera Barat : suku Minangkabau, suku Mentawai, suku Melayu, suku guci, suku
jambak
4. Riau : Melayu, Siak, Rokan, Kampar, Kuantum Akit, Talang Manuk, Bonai, Sakai,
Anak Dalam, Hutan, Laut .
5. Kepulauan Riau : Melayu, laut
6. Bangka Belitung : Melayu
7. Jambi : Batin, Kerinci, Penghulu, Pewdah, Melayu, Kubu, Bajau .
8. Sumatera Selatan : Palembang, Melayu, Ogan, Pasemah, Komering, Ranau Kisam,
Kubu, Rawas, Rejang, Lematang, Koto, Agam
9. Bengkulu : Melayu, Rejang, Lebong, Enggano, Sekah, Serawai, Pekal, Kaur, Lembak
10. Lampung : Lampung, Melayu, Semendo, Pasemah, Rawas, Pubian, Sungkai, Sepucih
11. DKI Jakarta : Betawi
12. Banten : Jawa, Sunda, Badui
13. Jawa Barat : Sunda,
14. Jawa Tengah : Jawa, Karimun, Samin, Kangean
15. D.I.Yogyakarta : Jawa
16. Jawa Timur : Jawa, Madura, Tengger, Asing
17. Bali : Bali, Jawa, Madura
18. NTB : Bali, Sasak, Bima, Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok
19. NTT : Alor, Solor, Rote, Sawu, Sumba, Flores, Belu, Bima
20. Kalimantan Barat : Melayu, Dayak (Iban Embaluh, Punan, Kayan, Kantuk, Embaloh,
Bugan,Bukat), Manyuke
21. Kalimantan Tengah : Melayu, Dayak (Medang, Basap, Tunjung, Bahau, Kenyah,
Penihing, Benuaq), Banjar, Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas
22. Kalimantan Timur : Melayu, Dayak(Bukupai, Lawangan, Dusun, Ngaju, Maayan)
23. Kalimantan Selatan : Melayu, Banjar, Dayak, Aba
24. Sulawesi Selatan : Bugis, Makasar, Toraja, Mandar
25. Sulawesi Tenggara : Muna, Buton,Totaja, Tolaki, Kabaena, Moronehe, Kulisusu,
Wolio
26. SulawesiTengah : Kaili, Tomini, Toli-Toli,Buol, Kulawi, Balantak, Banggai,Lore
27. Sulawesi Utara : Bolaang-Mongondow, Minahasa, Sangir, Talaud, Siau, Bantik
28. Gorontalo : Gorontalo
29. Maluku : Ambon, Kei, Tanimbar, Seram, Saparua, Aru, Kisar
30. Maluku Utara : Ternate, Morotai, Sula, taliabu, Bacan, Galela
31. Papua Barat : Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni, Bacanca
32. Papua Tengah : Yapen, Biak, Mamika, Numfoor
33. Papua Timur : Sentani, Asmat, Dani, Senggi

3. Keanekaragaman Budaya Bangsa di Indonesia


Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat
mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal
ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual,
pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah
pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam
goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben).

Untuk mengetahui kebudayaan daerah Indonesia dapat dilihat dari ciri-ciri tiap
budaya daerah. Ciri khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sisem
kekerabatan, kesenian daerah dan ciri badaniah (fisik)

Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah
adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Sementara rumah-
rumah adat di luar Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau disebut rumah
panggung. Alasan orang membuat rumah panggungantara lain untuk meghindari
banjir dan menghindari binatang buas. Kolong rumah biasanya dimanfaatkan untuk
memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman budaya dapat dilihat
dari bermacam-macam bentuk rumah adat.

Berikut ini beberapa contoh rumah adat.


1. Rumah Bolon (Sumatera Utara).
2. Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat).
3. Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur).
4. Rumah Lamin (Kalimantan Timur).
5. Rumah Bentang (Kalimantan Tengah).
6. Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan).
7. Rumah Honai (Rumah suku Dani di Papua).

Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting


kehidupan. Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku,
perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa
kehidupan itu berbeda-beda dalam masing-masing suku.
Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain
sebagai berikut.
1. Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa).
2. Seren taun (Sunda).
3. Kasodo (Tengger).
4. Nelubulanin, ngaben (Bali).
5. Rambu solok (Toraja).

Keberagaman kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada


bermacam-macam bentuk kesenian daerah.

Contoh lagu-lagu daerah sebagai berikut.


1. Nangroe Aceh Darussalam Piso Surit
2. Sumatera Utara Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet
3. Sumatera Barat Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh, Mak Inang, Kampuang Nan
Jauh di Mato
4. Riau Soleram
5. Sumatera Selatan Dek Sangke, Tari Tanggai, Gendis Sriwijaya
6. Jakarta Jali-jali, Kicir-kicir, Surilang
7. Jawa Barat Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali, Sapu Nyere Pegat Simpai
8. Jawa Tengah Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling, Suwe Ora Jamu, Pitik Tukung,
Ilir-ilir,
9. Jawa Timur Rek Ayo Rek, Turi-turi Putih
10. Madura Karaban Sape, Tanduk Majeng
11. Kalimantan Barat Cik Cik Periok
12. Kalimantan Tengah Naluya, Kalayar, Tumpi Wayu
13. Kalimantan Selatan Ampar Ampar Pisang, Paris Barantai
14. Sulawesi Utara Si Patokaan, O Ina Ni Keke, Esa Mokan
15. Sulawesi Selatan Anging Mamiri, Ma Rencong, Pakarena
16. Sulawesi Tengah Tondok Kadadingku
17. Bali Dewa Ayu, Meyong-meyong, Macepetcepetan, Janger, Cening Putri Ayu.
18. NTT Desaku, Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Heleleu Ala De Teang,
19. Maluku Kole-Kole, Ole Sioh, Sarinande, Waktu Hujan Sore-sore, Ayo Mama,
Huhatee
20. Papua Apuse, Yamko Rambe Yamko

Contoh Tari-tarian Tradisional Indonesia


1. Nangroe Aceh Darussalam Tari Seudati, Saman, Bukat
2. Sumatera Utara Tari Serampang, Baluse, Manduda
3. Sumatera Barat Tari Piring, Payung, Tabuik
4. Riau Tari Joget Lambak, Tandak
5. Sumatera Selatan Tari Kipas, Tanggai, Tajak
6. Lampung Tari Melinting, Bedana
7. Bengkulu Tari Adum, Bidadari
8. Jambi Tari Rangkung, Sekapur Sirih
9. Jakarta Tari Yapong, Serondeng, Topeng
10. Jawa Barat Tari Jaipong, Merak, Patilaras
11. Jawa Tengah-Yogyakarta Tari Bambangan Cakil, Enggot-enggot, Bedaya, Beksan,
12. Jawa Timur Tari Reog Ponorogo, Remong
13. Bali Tari Legong, Arje, Kecak
14. Nusa Tenggara Barat Tari Batunganga, Sampari
15. Nusa Tenggara Timur Tari Meminang, Perang
16. Kalimantan Barat Tari Tandak Sambas, Zapin Tembung
17. Kalimantan Timur Tari Hudog, Belian
18. Kalimantan Tengah Tari Balean Dadas, Tambun
19. Kalimantan Selatan Tari Baksa Kembang
20. Sulawesi Selatan Tari Kipa, Gaurambuloh
21. Sulawesi Tenggara Tari Balumba, Malulo
22. Sulawesi Tengah Tari Lumense, Parmote
23. Sulawesi Utara Tari Maengket
24. Maluku Tari Nabar Ilaa, Perang
25. Papua Tari Perang, Sanggi

Contoh Seni Pertunjukan yang Ada di Indonesia


1. Banten: Debus
2. DKI Jakarta: Ondel-ondel, Lenong
3. Jawa Barat: Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung
4. Jawa Tengah: Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang, Ketoprak, Srandul,
Opak Alang, Sintren
5. Jawa Timur: Ludruk, Reog, Wayang Kulit
6. Bali: Wayang Kulit, Janger
7. Riau: Makyong
8. Kalimantan: Mamanda

Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia
juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan
oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain
seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda
karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan
patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain.
Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari
turis mancanegara.

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan
manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.
Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan kebudayaan
bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang
bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain Gayo di Aceh,
Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua.

Selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki beraneka ragam Pakaian Adat. Berikut ini
kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia Lengkap 34 Provinsi.

1. Pakaian Adat Aceh

Pakaian adat Aceh bernama pakaian Ulee Balang. Pakaian ini untuk pria disebut baju
Linto Baro, sedangkan pakaian untuk wanita disebut baju Daro Baro. Dahulunya,
pakaian ini hanya digunakan oleh para sultan dan pembesar kerajaan, namun
sekarang keduanya lebih sering dipakai oleh para pengantin. Kedua pakaian tersebut
punya keunikan tersendiri sebagai ciri khas di setiap bagian-bagiannya. Anda dapat
melihat keunikan bagian-bagian tersebut pada gambar di samping.

2. Pakaian Adat Sumatera Utara Sumatera Utara memiliki penduduk yang heterogen.
Beragam suku bangsa seperti suku Nias, suku Melayu, dan suku Bataktinggal di
provinsi ini. Kendati begitu, suku paling mendominasi dan menjadi mayoritas adalah
suku Batak.Suku Batak sendiri memiliki pakaian adat yang bernama kain ulos. Secara
umum, kain ulos inilah yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian adat Sumatera
Utara di kancah nasional. Berikut adalah gambar dari sepasang muda mudi yang
tengah memakai kain ulos.

3. Pakaian Adat Riau

Ada 4 jenis pakaian adat dalam kebudayaan masyarakat Melayu Riau. Masing-
masing pakaian digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Namun, secara umum
pakaian adat yang menjadi identitas provinsi ini di kancah Nasional adalah sebuah
busana yang bernama pakaian adat Melayu Riau.. Gambar di samping adalah gambar
sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat Melayu. Untuk pria busana
yang dikenakan bernama, sementara untuk wanita bernama .

4. Pakaian Adat Sumatera Barat

Kisah Malin Kundang yang berasal dari cerita turun temurun nenek moyang suku
Minangkabau sedikit banyak telah mempengaruhi berbagai aspek budaya di tanah
Sumatera Barat. Salah satu yang paling kentara adalah dijunjung tingginya peran
seorang ibu dalam adat istiadat mereka.Nah, hal tersebut bisa dilihat pula dalam
ragam pakaian adat Sumatera Barat yang bernama pakaian adat Bundo Kanduang.
Semua segi dan aksesoris pakaian ini memiliki nilai filosofis yang berhubungan
dengan peran seorang ibu dalam keluarga dan strata sosial. Di samping adalah
gambar seorang wanita yang menggunakan pakaian adat Bundo Kanduang.

5. Pakaian Adat Kepulauan Riau

Letak provinsi Kepulauan Riau yang begitu strategis dalam jalur pelayaran masa
silam telah membuat budaya masyarakat provinsi ini menjadi sangat khas. Proses
akulturasi budaya melayu sebagai penduduk lokal dengan budaya para pendatang
seperti budaya China, Arab, dan Eropa menghasilkan bentuk budaya unik yang salah
satu bentuknya bisa kita temukan pada pakaian adat Kepulauan Riau saat ini yaitu
pakaian adat kebaya labuh dan teluk belanga. Gambar di samping adalah gambar
sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat tersebut.
6. Pakaian Adat Bangka Belitung

Pakaian adat dari Bangka Belitung namanya adalah baju seting dan kain cual. Pakaian
ini diduga adalah pakaian yang dipengaruhi akulturasi budaya masyarakat Arab,
China, dan Melayu pada masa silam.'Seperti diketahui, wilayah sekitar Bangka
Belitung dulunya memang adalah wilayah yang sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa
di seluruh dunia saat melakukan perjalanan laut (pelayaran) dan perdagangan.
Gambar di samping adalah sepasang pengantin Bangka yang tengah mengenakan
pakaian adat leluhurnya.

7. Pakaian Adat Jambi

Pakaian adat Jambi sangat beragam jenisnya. Namun, yang resmi menjadi identitas
provinsi ini di kancah nasional adalah sepasang pakaian pengantin adat yang bernama
pakaian adat Melayu Jambi.Gambar di samping merupakan gambar pengantin adat
Jambi yang tengah mengenakan pakaian adat tersebut.
8. Pakaian Adat Bengkulu

Suku asli masyarakat Bengkulu seperti suku Serawai, Rejang, Lembak, dan Pekal
sebenarnya merupakan bagian dari sub suku Melayu. Oleh sebab itu, adat dan budaya
dari suku-suku tersebut juga memiliki sumber yang sama, yaitu budaya Melayu.
Kendati begitu, budaya Melayu Bengkulu memiliki perbedaan dengan budaya
Melayu pada umumnya. Perbedaan ini tercipta karena adanya kekhasan alam sekitar
yang menyebabkan akulturasi budaya. Salah satu bentuk akulturasi tersebut dapat kita
lihat dari pakaian adat Melayu Bengkulu seperti terlihat pada gambar di atas.

9. Pakaian Adat Sumatera Selatan

Ada 2 jenis gaya busana pakaian adat Palembang yang cukup dikenal di kancah
nasional. Keduanya yaitu Aesan Geda dan Aesan Pasangko.Aesan gede adalah
pakaian yang menunjukan keagungan, sementara aesan paksangko adalah pakaian
yang menunjukan keanggunan.Di masa silam, kedua pakaian tersebut hanya
digunakan oleh raja dan para pembesar kerajaan. Namun sekarang lebih umum
digunakan oleh sepasang pengantin Palembang dalam upacara pernikahannya.
10. Pakaian Adat Lampung

Sebetulnya, tidak ada nama khusus untuk pakaian adat Lampung. Akan tetapi,
berbagai pernik kain yang digunakan pada pakaian tersebut umumnya dibuat dari
bahan kain tapis.Kais tapis adalah kain tenun tradisional khas Lampung yang
menonjolkan warna emas sebagai warna utamanya disertai dengan motif-motif
geometris.
Gambar di samping atas adalah sepasang pengantin adat Lampung yang sedang
mengenakan pakaian adat.

11. Pakaian Adat Banten

Tak bisa dipungkiri bahwa budaya Banten memang sangat mirip dengan budaya
Sunda di Jawa Barat. Hal ini dapat dibuktikan dengan ragam jenis pakaian adat yang
dikenakan oleh masyarakatnya.Dalam adat Banten dikenal pakaian adat yang
bernama baju Panganten. Pakaian ini sesuai namanya hanya digunakan oleh para
pengantin saat upacara pernikahannya. Dari bentuk, motif dan desainnya pakaian ini
nyaris serupa dengan pakaian adat Sunda. Para pria menggenakan baju koko
berkerah, kain batik sebagai bawahan, penutup kepala, dan selendang untuk ikat
pinggangnya. Sementara para pria mengenakan kebaya, kain batik, dan hiasan kepala
berupa kembang goyang. Gambar di samping atas adalah gambar pakaian adat
Penganten Banten.

12. Pakaian Adat DKI Jakarta

Meski dari sejarahnya tidak ada satu suku pun yang menjadi suku asli DKI Jakarta,
namun saat ini dikenal suku Betawi-lah yang paling pertama bermukim dan
mendiami wilayah yang saat ini menjadi ibu kota negara tersebut.
Oleh karena itu, setiap budaya yang menjadi identitas provinsi DKI Jakarta saat ini
tak pernah dilepaskan dari budaya Betawi. Salah satu contohnya mengenai pakaian
adatnya.
Pakaian adat Betawi ada beberapa jenis tergantung dari kepentingan penggunaanya.
Hanya saja, yang paling dikenal adalah baju pengantin yang bernama Dandanan
Care Haji dan Dandanan Care None Penganten Chine. Gambar di samping adalah
sepasang pengantin yang tengah mengenakan pakaian adat tersebut.
13. Pakaian Adat Jawa BaratDalam berpakaian, masyarakat Sunda –Jawa Barat
mengenal ragam jenis pakaian yang penggunaannya didasarkan pada fungsi, umur,
dan strata sosial pemakainya. Akan tetapi, secara umum kita cenderung lebih mudah
menemukan 3 jenis pakaian adat Jawa Barat yang hingga kini masih tetap populer,
yaitu pakaian rakyat, kaum menengah, dan para bangsawan.Sementara untuk urusan
upacara pernikahan, budaya Sunda mengenal sebuah pakaian pengantin yang
bernama pakaian Sukapura. Pakaian ini memiliki model dan desain seperti disajikan
pada gambar di samping atas.

14. Pakaian Adat Jawa Tengah

Ada banyak jenis pakaian tradisional yang dikenal dalam adat suku Jawa di Jawa
Tengah. Akan tetapi, jenis pakaian adat yang menjadi ikon Jawa Tengah di kancah
nasional adalah jenis pakaian resmi yang bernama Jawi Jangkep dan Kebaya.
Gambar di samping atas adalah gambar sepasang wanita dan pria Jawa yang
mengenakan pakaian adat tersebut.
15. Pakaian Adat Yogyakarta

Dalam adat yogyakarta, dapat kita temukan banyak sekali ragam pakaian adat
tradisional yang mana dalam telah diatur sedemikian rupa berdasarkan hukum adat,
termasuk pula dalam aturan kapan, dimana, dan siapa yang menggunakan pakaian
tersebut.Namun, secara keseluruhan pakaian adat yang paling sering dikenakan
adalah pakaian rakyat. Untuk pria menggunakan baju sorjan, kain batik, serta
blangkon sebagai penutup kepala. Adapun untuk wanita, dikenakan kebaya, kain
batik, dan sanggul rambut yang ditata sedemikian rupa. Gambar di samping atas
adalah sepasang pria dan wanita yang mengenakan pakaian adat Yogyakarta.

16. Pakaian Adat Jawa Timur

Pakaian adat Jawa Timur bernama baju pesaan dan baju mantenan. Baju pesaan
sebetulnya adalah pakaian adat khusus masyarakat Madura. Pakaian ini sarat akan
nilai filosofis yang menggambarkan keberanian dan kekuatan suku Madura dalam
entitas budaya Jawa Timur.Sementara baju mantenan adalah baju adat yang
dikhususkan untuk dikenakan para pengantin (manten). Baik masyarakat Madura
maupun masyarakat Jawa Timur umumnya akan mengenakan pakaian ini saat
upacara pernikahannya. Gambar di samping atas adalah sepasang pengantin yang
mengenakan baju mantenan.

17. Pakaian Adat Kalimantan Barat

Masyarakat Kalimantan Barat secara umum didominasi suku Dayak dan suku
Melayu. Dalam hal berbusana, keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Pakaian adat suku Dayak Kalimantan Barat bernama King Bibinge dan King Baba.
King Bibinge adalah pakaian wanita, sedangkan King Baba adalah pakaian yang
digunakan oleh pria. Kedua pakaian tersebut dibuat dari kulit kayu. Sementara
aksesorisnya seperti kalung, manik-manik, atau penutup kepalanya dibuat dari bulu
burung, biji-bijian, dan bahan alam lainnya. Gambar di samping atas adalah gambar
pasangan yang menggunakan pakaian King Bibinge dan King Baba.
18. Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Masyarakat Kalimantan Tengah mayoritas penduduknya adalah masyarakat suku


Dayak Ngaju. Dalam hal berpakaian, sub suku Dayak ini memiliki sebuah busana
khas yang bernama baju sangkarut.Baju sangkarut merupakan baju model rompi
yang terbuat dari serat kulit kayu. Baju ini dicat sedemikian rupa dengan pewarna
alami dan dihiasi dengan pernik uang logam, kancing, serta kulit trenggiling. Baju ini
dikenakan bersama cawat sebagai bawahan, dan senjata tradisional khas Dayak
seperti mandau, perisai, dan tombak.

19. Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Masyarakat Kalimantan Selatan mayoritas penduduknya dihuni oleh suku Banjar.


Suku Banjar sendiri memiliki 4 jenis baju adat, yaitu Pengantin Babaju Kun
Galung Pacinan, Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari, Pengantin
Bagajah Gamuling Baular Lulut, dan Pangantin Babaju Kubaya
Panjang. Gambar di samping adalah gambar sepasang pengatin yang mengenakan
baju Pangantin Babaju Kubaya Panjang.

20. Pakaian Adat Kalimantan Timur

Masyarakat Kalimantan Timur tersusun atas 2 entitas besar yaitu suku Dayak dan
Suku Kutai. Kedua suku ini memiliki pakaian adat yang berbeda.

Suku dayak mengenakan pakaian bernama Ta’a dan Sapei Sapaq sementara suku
Kutai mengenakan pakaian bernama baju kustim. Gambar di samping adalah gambar
sepasang pria dan wanita Kutai yang tengah menggunakan pakaian adat
Kustim. Antara pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq maupun baju kustim, keduanya
memiliki beberapa perbedaan.

21. Pakaian Adat Kalimantan Utara


Provinsi Kalimantan Utara adalah hasil pemekaran provinsi Kalimantan Timur yang
sekaligus menjadi provinsi paling muda di Indonesia. Oleh karena itu, budaya
masyarakat provinsi ini tak jauh berbeda dengan budaya Kalimantan Timur,
mengingat suku Dayak juga menjadi mayoritas suku penduduknya.
Hal ini dicirikan dengan pakaian adat Kalimantan Utara yang persis sama dengan
baju Sapei Sapaq dan Baju Ta’a khas Kalimantan Timur. Kendati demikian, baju
Sapei Sapaq dan Taa dari Kalimantan Utara punya beberapa perbedaan. Nah gambar
di samping adalah gambar seseorang mengenakan baju Sapei Sapaq dan Baju Ta’a.

22. Pakaian Adat Sulawesi Barat

Penduduk provinsi Sulawesi Barat dihuni oleh 4 suku bangsa, di antaranya suku
Mandar, suku Bugis, suku Toraja, dan suku Makassar. Akan tetapi dari 4 suku
tersebut, suku yang paling mendominasi adalah Suku Mandar dengan jumlah 50%
dari populasi penduduknya.Oleh karena hal itu, ketika berbicara mengenai budaya
Sulawesi Barat, dalam hal ini pakaian adatnya, maka kita tidak akan lepas dari
budaya dan pakaian adat suku Mandar.Adapun dalam hal berpakaian, suku Mandar di
masa silam mengenal jenis pakaian yang bernama Pakaian adat Pattuqduq Towaine.
Pakaian ini adalah pakaian khas wanita Mandar yang terdiri dari baju kurung,
bawahan dan beragam aksesoris yang terbuat dari logam. Gambar di samping adalah
gambar pasangan yang tengah mengenakan pakaian adat Pattuqduq Towaine.
23. Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Ada banyak jenis pakaian adat yang dikenal dalam budaya masyarakat Sulawesi
Selatan. Hanya saja, yang paling terkenal di antaranya adalah pakaian adat yang
bernama Baju Bodo. Baju Bodo adalah baju dengan desain yang sangat sederhana.
Baju ini sangat minim jahitan. Selain itu, ia dianggap sebagai baju paling tua dan
bahkan tercantum dalam Kitab Patuntung, kitab peninggalan nenek moyang suku
Makassar.Baju Bodo umumnya juga dikenakan bersama aksesoris yang terbuat dari
logam sebagai hiasannya. Penggunaan baju Bodo saat ini cenderung hanya dilakukan
pada saat upacara adat atau pertunjukan tarian adat.

24. Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Dirunut dari demografinya, masyarakat Sulawesi Tengah terdiri atas campuran 8 suku
besar, yaitu Suku Kaili, suku Mori, suku Bugis, suku Toli Toli, suku Babasal, suku
Saluan, suku Gorontalo, dan suku Pamona. Masing-masing suku tersebut memiliki
budaya yang berbeda. Namun, bila bicara tentang pakaian adat Sulawesi Tengah, kita
hanya akan menuju pada pakaian adat suku Kaili yang bernama Baju Nggembe dan
Baju Koje.Baju Nggembe adalah baju adat khusus wanita atau remaja putri,
sementara Baju Koje adalah pakaian khusus pria. Kedua pakaian ini umumnya hanya
dikenakan saat pesta atau upacara adat.

25. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara

Suku bangsa yang mendominasi masyarakat Sulawesi Tenggara adalah suku Tolaki.
Suku ini memiliki pakaian adat yang bernama Babu Nggawi dan Babu Nggawi
Langgai. Babu Nggawi adalah pakaian khusus pengantin Wanita, sementara Babu
Nggawi Langgai adalah pakaian pengantin pria. Di kancah nasional, kedua pakaian
inilah yang menjadi ikon pakaian adat Sulawesi Tenggara. Di samping atas adalah
gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat tersebut.

26. Pakaian Adat Sulawesi Utara

Pakaian adat Sulawesi Utara dari suku Sangihe Talaud bernama pakaian Laku Tepu.
Pakaian ini dibuat dari bahan serat kofo atau sejenis tanaman pisang dengan serat
batang yang kuat. Pakaian ini umumnya hanya dikenakan pada saat upacara Tulude.
Laku tepu adalah pakaian dengan baju lengan panjang dan untaiannya sampai tumit.
Pakaian ini dikenakan bersama perlengkapan lain yaitu popehe (ikat pinggang),
paporong (penutup kepala), bandang (selendang di bahu), dan kahiwu (rok rumbai).
Pakaian dan perlengkapan ini digunakan baik oleh wanita maupun para pria dengan
warna dasar kuning, merah, hijau, atau warna cerah lainnya.

27. Pakaian Adat Gorontalo

Pakaian adat Gorontalo dari suku Gorontalo bernama Mukuta dan Biliu. Pakaian ini
umumnya hanya dikenakan pada saat upacara perkawinan. Mukuta adalah pakaian
bagi mempelai pria dan Biliu adalah pakaian bagi mempelai wanita. Mukuta dan
Biliu dapat ditemukan dalam 4 jenis warna, yaitu kuning, hijau, ungu, dan merah tua.
Masing-masing warna tersebut melambangkan kelas kasta pemakainya.
Gambar di samping atas adalah sepasang pengantin Gorontalo yang mengenakan
pakaian adat Mukuta dan Biliu.
28. Pakaian Adat Maluku

Nama pakaian adat Maluku adalah baju cele atau kain salele. Baju cele adalah baju
sederhana yang mewakili karakteristik adat suku-suku di Kepulauan Maluku.
Baju cele adalah baju berwarna merah terang bermotif garis-garis geometris warna
emas atau perak yang dibuat dari kain tebal. Untuk wanita, umumnya baju cele
dipadukan dengan kain kebaya atau sarung tenun dengan warna yang sama.
Sementara untuk pria, baju cele dibentuk menyerupai jas dan dikenakan bersama
kemeja sebagai dalaman dan celana panjang formal berwarna hitam atau putih
sebagai bawahannya. Gambar di samping adalah gambar pasangan yang tengah
mengenakan baju cele.

29. Pakaian Adat Maluku Utara

Ada 4 jenis pakaian adat yang akrab dalam kehidupan masyarakat Maluku Utara.
Namun, yang paling unik dan dikenal di kancah nasional adalah pakaian adat
bernama Manteren Lamo dan Kimun Gia. Pakaian Manteren Lamo digunakan oleh
sultan dan sementara pakaian Kimun Gia digunakan oleh permaisuri kerajaan Ternate
dan Tidore di masa silam.Penggunaan pakaian adat Manteren Lamo dan Kimun Gia
biasanya dilengkapi dengan beragam pernik yang menunjukan kemewahan, seperti
mahkota, konde, gelang, cincin dan aksesoris lainnya yang terbuat dari
emas. Gambar di samping adalah gambar sultan dan permaisuri yang tengah
menggunakan pakaian adat tersebut.

30. Pakaian Adat BaliTidak ada nama khusus yang diberikan untuk pakaian adat
Bali. Oleh karena itu, ketika banyak orang luar menanyakan tentang hal ini, orang-
orang Bali umumnya akan kebingungan. Mereka hanya akan menyebut pakaian yang
dikenakannya dengan nama “pakaian adat Bali” seraya menjelaskan nama-nama
aksesoris pakaian tersebut dan kegunaannya.Untuk pakaian adat Bali pria terdiri dari
beberapa aksesoris yang di kamen, antaranya ikat kepala (udeng), baju, kampuh
(saput), serta selendang pengikat (umpal). Sementara, pakaian adat Bali wanita terdiri
atas kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang pasang, sanggul, dan bunga
sebagai penghias rambut.
31. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat

Suku Sasak dan Suku Bima adalah dua suku besar yang menjadi mayoritas penduduk
Nusa Tenggara Barat. Dalam hal budaya, keduanya memiliki karakteristik yang
berbeda, termasuk dalam hal pakaian adat yang dikenakan masyarakatnya.
Adapun bila dikaitkan di kancah nasional, pakaian adat yang sering menjadi ikon dari
budaya Nusa Tenggara Barat adalah pakaian bernama Lambung dan Pegon, khas
dari Suku Sasak. Lambung digunakan para wanita, sedangkan Pegon untuk para pria.
Pakaian adat ini biasa dikenakan dalam perhelatan acara adat, termasuk juga dalam
upacara penyambutan tamu, upacara mendakin, dan upacara nyongkol. Gambar di
samping atas adalah gambar sepasang muda-mudi Sasak yang mengenakan pakaian
tersebut.

32. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur

Provinsi NTT dihuni oleh 7 suku yaitu suku Rote, suku Helong, suku Sabu, suku
Atoni atau Dawan, suku Sumba, suku Manggarai, dan suku Lio. Masing-masing suku
ini memiliki pakaian adat yang khas.Adapun bila dikancah nasional, pakaian adat
yang paling di kenal dari budaya masyarakat Provinsi NTT adalah pakaian adat Suku
Rote. Pakaian ini begitu dikenal karena desainnya yang sangat estetis, di mana salah
satu keunikannya terletak pada desain Ti’i langga. Ti’i langga adalah sebuah penutup
kepala dengan bentuk seperti topi sombrero khas Meksiko yang dibuat dari daun
lontar kering. Selain untuk pelengkap penampilan, topi adat suku Rote ini juga
dianggap sebagai simbol wibawa dan kepercayaan diri bagi para pria Rote.

33. Pakaian Adat Papua Barat

Nama pakaian adat Papua Barat adalah pakaian adat Ewer. Pakaian ini murni
terbuat dari bahan alami yaitu jerami yang dikeringkan. Dengan kemajuan dan
pengaruh modernisasi, pakaian adat ini kemudian dilengkapi dengan kain untuk
atasannya. Berikut ini gambar dari pakaian adat Ewer khas masyarakat Papua Barat.
Saat ini, bahan alam berupa jerami atau serat kering hanya digunakan sebagai
bawahan rok untuk para perempuan. Rok tersebut dibuat dengan mengambil serat-
serat tumbuhan dan merangkainya menggunakan tali di bagian atasnya. Rok ini
dibuat dengan 2 lapisan, lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih
pendek.Untuk menguatkan ikatan rok, digunakan ikat pinggang yang terbuat dari
kulit kayu yang diukir sedemikian rupa. Biasanya motif ukiran tersebut tidaklah
rumit, yaitu motif kotak dengan susunan yang geometris.
34. Pakaian Adat Papua

Dalam pemenuhan kebutuhan sandang, hubungan erat antara masyarakat Papua dan
alam dapat dilihat dari pakaian adat tradisional yang biasa dikenakan. Pakaian adat
Papua dan aksesorisnya secara keseluruhan terbuat dari 100% bahan alami dengan
cara pembuatan yang sangat sederhana. Pakaian tersebut bernama koteka dan rok
rumbai.Koteka adalah sebuah penutup kemaluan sekaligus pakaian adat laki-laki
Papua. Pakaian ini berbentuk selongsong yang mengerucut ke bagian depannya.
Koteka dibuat dari bahan buah labu air tua yang dikeringkan dan bagian dalamnya
(biji dan daging buah) dibuang.Itulah kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia
Lengkap 34 Pprovinsi yang melengkapi keanekaregaman budaya bangsa Indonesia.

4. Keanekaragaman Agama di Indonesia

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan antar manusia dan lingkungannya

Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti “tradisi”. Sedangkan
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin
religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”.
Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam,
Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya,
pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya
secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid
mencabut larangan tersebut. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi,
Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.

Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang


No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam
penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh
sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain
tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban
mendorong dan membantu perkembangan agama-agama tersebut.

Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi
dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat
Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama
pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat
Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena
dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang
Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.
Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan
keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.
Berikut penjelasan Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia

1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al Qur'an
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru
Hijrah, Isra’ Mi’raj

2. Agama Kristen Protestan


Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa
Almasih

3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa
Almasih
4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi

5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina

6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh

4. Keanekaragaman Ras di Indonesia

Beberapa ahli mempunyai pendapat berbeda mengenai pengertian ras, namun secara
umum ras dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri
fisik yang sama. Manusia yang satu memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya
karena adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut,
bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisil yang
lain.
Masyarakat indonesia memiliki keberagaman ras disebabkan oleh kehadiran bangsa
asing ke wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada di Indonesia seperti ras malayan-
mongoloid yang tersebar di wilayah sumatra, kalimantan, sulawesi, jawa, bali,. Yang
kedua adalah ras malanesoid yang tersebar di daerah Papua, NTT dan maluku. Ketiga
ras Kaukosoid yaitu orang India, timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
Terakhir yaitu ras Asiatic mongoloid seperti orang Tionghoa, korea dan jepang. Ras
ini tinggal dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, namun terkadang mendiami
wilayah tertentu.

Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa, dan
budayanya. Jika perbedaan itu disikapi dengan positif maka akan bermanfaat sekali
karena tiap kelompok masyarakat memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang
memiliki keramahan, ketegasan, jiwa dagang dan lain-lain yang jika dikolaborasikan
akan bermanfaat untuk menciptakan kesejahteraan semua kelompok masyarakat.

4. Keanekaragaman Golongan di Indonesia

Keanekaragaman golongan atau kelompok dalam masyarakat merupakan suatu gejala


yang selalu ada dalam setiap kehidupan manusia dan kedudukannya sangat penting.
Mungkin kamu tidak menyadari bahwa sejak kamu lahir sampai meninggal dunia
menjadi anggota kelompok dan terikat dengan kelompok. Sejak lahir kamu menjadi
anggota keluarga, menjadi warga suatu RT, RW, kelurahan, desa, kecamatan,
kabupaten, propinsi dan negara. Meningkat remaja – dewasa kamu juga akan menjadi
anggota berbagai macam dan jenis kelompok, mulai menjadi kelompok teman
bermain, organisasi sekolah, organisasi bidang sosial, ekonomi, politik seni dan
seterusnya. Jadi jelas sekali bahwa manusia itu sangat terikat dengan kelompok dan
hidup bersama dalam kelompok serta tidak mungkin lepas dari suatu kelompok
(menyendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain). Oleh karena itu para ahli sosiologi
memandang kelompok atau golongan itu merupakan unsur yang sangat penting dalam
masyarakat dan tidak mungkin masyarakat tanpa ada kelompok sosial di dalamnya.

Para sosiolog banyak mendefinisikan dengan istilah kelompok sosial. Menurut


Merton terjadap dua jenis kelompok social, yakni kelompok dan kolektivitas.
Kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-
pola yang telah mapan sedangkan kolektivitas merupakan orang-orang yang
mempunyai rasa solidaritas karena berbagai nilai bersama dan yang telah memiliki
rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peranan. Konsep lain yang diajukan
Merton ialah konsep kategori sosial.

Sedangkan Durkheim membedakan antara kelompok yang didasarkan pada


solidaritas mekanis, dan kelompok yang didasarkan pada solidaritas organis.
Solidaritas mekanis merupakan ciri yang menandai masyarakat yang sedarhana,
sedangkan solidaritas organis merupakan bentuk solidaritas yang mengikat
masyarakat kompleks yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan
dipersatukan oleh kesalingtergantungan antar bagian.

Geertz yang mengamati kehidupan masyarakat Jawa, membedakan golongan atau


kelompok manusia antara kaum abangan, santri dan priyayi. Menurut Geertz
pembagian masyarakat yang ditelitinya ke dalam tiga tipe budaya ini didasarkan atas
perbedaan pandangan hidup di antara mereka. Sedangkan menurut Weber yang
mengamati kehidupan masyarakat modern, istilah golongan atau kelompok terlihat
pada sistem jabatan yang dinamakannya birokrasi.

Dalam kajian sosial, adanya perbedaan golongan atau kelompok juga diakibatkan
adanya status dan peranan social. Status atau kedudukan biasanya didefinisikan
sebagai suatu peringkat atau posisi seorang dalam suatu kelompok atau posisi suatu
kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya. Peran adalah perilaku yang
diharapkan dari seseorang yang mempunyai suatu status (Horton, 1993). Setiap orang
mungkin mempunyai sejumlah status dan diharapkan mengisi peran yang sesuai
dengan status tersebut. Dalam arti tertentu, status dan peran adalah dua aspek dari
gejala yang sama. Status adalah seperangkat hak dan kewajiban; peran adalah
pemeranan dari perangkat kewajiban dan hak-hak tersebut.

Keanekaragaman golongan atau kelompok dalam masyarakat harus dijadikan potensi


untuk mempersatukan bangsa, karena pada prinsipnya antara golongan yang satu
dengan golongan lainnya saling membutuhkan. Dalam perusahaan misalnya golongan
atas (atasan) akan membutuhkan golongan bawah (bawahan atau karyawan). Begitu
pula dalam pemerintahan, pejabat pemerintah membutuh rakyat.

B. Arti Penting Memahami Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan


persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas
berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa
Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan
tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang
identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.

Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ merupakan semboyan bangsa kita yang


mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman.
Walaupun kita terdiri atas berbagai suku dan beranekaragam budaya daerah, namun
kita tetap satu bangsa indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu
bahasa indonesia dan tanah air Indonesia
1) Menghormati Suka Bangsa di Indonesia
Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat
menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa
Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa
persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.

Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya
persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat
terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai
berikut.
a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk
menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
d. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.
Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan
pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan
pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia,
antara lain:
a. dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa
b. dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan
c. dapat mengurangi prasangka antar suku
d. dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa

2) Menghormati Budaya di Indonesia


Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan- kebudayaan
daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional.
Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah
Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus
memenuhi syarat-syarat, seperti:
1. menunjukkan ciri atau identitas bangsa
2. berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia; dan pantas
dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.

Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu
masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita telusuri,
kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat,
mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan
diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja.

Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam


masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya asli
dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya.
Kebudayaan kita sekarang ini merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan masa lampau.

Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan


dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional
dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional, seperti perayaan peringatan
kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari nasional, dan kegiatan kantor
pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga
dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan
itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati
keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai
bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini

Bagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap


menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap
berikut ini.
1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya.
2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni
musik, dan seni pertunjukan.
5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri

Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi
tanpa adanya paksaan dari siapapun.Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional,
kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembinaan kebudayaan daerah dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. pertukaran kesenian daerah
b. pembentukan organisasi kesenian daerah
c. penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, TV, surat kabar serta majalah
d. penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerah
e. membentuk sanggar tari daerah
f. mengadakan pentas kebudayaan
3) Menghormati Agama yang ada di Indonesia

Sejak seseorang sudah diajarkan untuk meyakini dan melaksanakan ajaran agama
yang kita anut. Dalam kehidupan berbangsa, kita mengetahui keberagaman dalam
agama. Agama tersebut tidak mengajarkan untuk memaksakan kepercayaan kita
kepada orang lain. Kita harus menghormati dan menghargai agama dan keyakinan
orang lain, dengan begitu tidak akan ada pertengkaran. Seperti semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

4) Menghormati Ras yang ada di Indonesia

Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras, disebabkan oleh kedatangan bangsa


asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, letak dan kondisi
geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia
antara lain ras Malayan-Mongoloid yang ada di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua ras Melanesoid yang mendiami daerah
Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti
orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tinggal menyebar di seluruh Indonesia,
namun terkadang mendiami daerah tertentu. Terakhir adalah ras Kaukasoid yaitu
orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Masyarakat Indonesia terdiri atas jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan
sensus penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 119.630.913 dan
perempuan sebanyak 118.010413 Jumlah penduduk ini dari tahun ke tahun semakin
meningkat, sehingga diprediksi penduduk Indonesia akan bertambah pesat pada
tahun-tahun berikutnya, hal ini disebabkan oleh perumbuhan penduduk Indonesia
setiap tahun sekitar 1.49%. Suatu jumlah yang besar dan dapat menimbulkan
persoalan di kemudian hari. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengurangi
pertumbuhan penduduk Indonesia. Ayo apa yang dapat dilakukan oleh kalian untuk
memperlambat pertumbuhan penduduk Indonesia?
Sering kali kita menjumpai seseorang memperlakukan orang lain secara berbeda
karena perbedaan jenis kelamin. Misalkan saat tugas piket kelas, maka anak laki-laki
mengangkat meja dan perempuan menyapu. Kemudian yang menjadi sekretaris dan
bendahara kelas adalah anak perempuan. Keadaan inilah yang dinamakan gender,
yang dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang disebabkan perbedaan jenis
kelamin. Perilaku dan sikap ini bukan karena jenis kelamin seseorang sehingga dia
menjadi ketua kelas. Namun disebabkan oleh pandangan atau pendapat dalam
masyarakat yang memberikan tugas-tugas tertentu berdasarkan jenis kelamin.

Oleh karena hanya pandangan atau pendapat masyarakat, maka mengakibatkan


perbedaan gender antar masyarakat. Coba kalian perhatikan dalam suku bangsa di
Indonesia ada yang mengikuti garis keturunan ibu atau bapak. Seperti dalam
masyarakat tertentu, nama marga mengikuti marga ayah, karena mengikuti garis
keturunan laki-laki (patrilineal). Sedangkan masyarakat yang lain lebih
mengutamakan anak perempuan dari pada laki-laki dalam kedudukan di keluarga.
Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman ras yang ada di tanah air? Kita
bisa mengembangkan sikap berikut ini.

1. Menerima ras orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di


masyarakat, kita jangan membedakan antara ras yang satu dengan yang lainnya
2. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan ras orang lain. Kita, manusia
yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.
5) Menghormati Golongan yang ada di Indonesia

Bagaimana kita bisa bersikap menghormati golongan atau kelompok lain yang ada di
tanah air? Sama halnya dengan sikap kita dalam menghormati keraghaman ras.
Berikut beberapa sikap yang di kembangan dalam menghormati kelompok atau
golongan yang lain.

1. Menerima golongan atau orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di
masyarakat, kita jangan membedakan antara golongan yang satu dengan golongan
dengan yang lainnya
2. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan golongan atau kelompok
yang lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang
sama.

6) Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Realitas suatu bangsa yang menunjukkan adanya kondisi keanekaragaman suku


bangsa, budaya, agama ras dan golongan mengarahkan pada pilihan untuk menganut
asas multikulturalisme. Dalam asas multikulturalisme ada kesadaran bahwa bangsa
itu tidak tunggal, tetapi terdiri atas sekian banyak komponen yang berbeda.
Multikluturalisme menekankan prinsip nilai-nilai kebersamaan di antara keragaman
suku bangsa, budaya, agama ras dan golongan tersebut. Semua suku bangsa, budaya,
agama ras dan golongan pada prinsipnya sama-sama ada dan karena itu harus
diperlakukan dalam konteks duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Asas itu
pulalah yang diambil oleh Indonesia, yang kemudian dirumuskan dalam
semboyan yaitu “bhineka tunggal ika”.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan


persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas
berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa
Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan
tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang
identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.

Realitas historis menunjukkan bahwa bangsa Indonesia berdiri tegak di antara


keragaman suku bangsa, budaya, agama ras dan golongan yang ada. Salah satu
contoh nyata yaitu dengan dipilihnya bahasa Melayu sebagai akar bahasa persatuan
yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia. Dengan kesadaran yang
tinggi semua komponen bangsa menyepakati sebuah konsensus bersama untuk
menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan yang dapat mengatasi sekaligus
menjembatani jalinan antarkomponen bangsa.

Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh
suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan
suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,
persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.

Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan
pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut
adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai
suku bangsa di Indonesia.

Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya
persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam pandangan Koentjaraningrat (1993:5) Indonesia dapat disebut sebagai negara
plural terlengkap di dunia di samping negara Amerika. Di Amerika dikenal
semboyan et pluribus unum, yang mirip dengan bhineka tunggal ika, yang berarti
banyak namun hakikatnya satu.

Semboyan Bhineka Tunggal Ika memang menjadi sangat penting ditengah


beragamnya adat dan budaya Indonesia. Menjadi barang percuma, apabila semboyan
penuh makna tersebut hanya menjadi pelengkap burung garuda penghias dinding.
Bhineka Tunggal Ika bermakna berbeda beda tetapi tetap satu jua, sebuah semboyan
jitu yang terbukti berhasil menyatukan bangsa dengan sejuta suku, bangsa yang kaya
akan ideologi, menjadi sebuah bangsa yang utuh dan merdeka.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-
benar memahami maknanya. Negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa
yang lain yakni:

1. Dasar Negara Pancasila


2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-lagu perjuangan

Masih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan dan
kesatuan bangsa tetap terjaga. Bisakah kamu menyebutkan yang lainnya? Persatuan
dalam keragaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keragaman
harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab
3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah
4. Pembangunan berjalan lancar
C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan antar
golongan

Indonesia, negara di Asia Tenggara yang merupakan negara kepulauan terbesar di


dunia. Penduduk Indonesia termasuk bersifat heterogen dan memiliki suku, ras dan
budaya yang beraneka ragam. Keberagaman suku, budaya, agama, rasa dan golongan
di Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi geografis yang ada. Dengan jumlah
penduduk yang mencapai sekitar 200 juta orang lebih, penduduk Indonesia tersebar di
masing-masing pulau dan mempunyai ciri khas budayanya sendiri. Warisan agama
dan budaya yang berkembang di Indonesia, berasal dari berbagai macam etnis, suku,
dan bahasa di daerah-daerah yang menyebar di tanah nusantara.

Keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan ini antara lain dipengaruhi
oleh letak geogarfis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam
yang melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka para pedagang asing datang ke
Indonesia. Selain melakukan kegiatan berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran
agama dan kepercayaan yang mereka yakini. Agama Hindu dan Budha masuk dibawa
oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia, kemudian menyusul
para pedagang Gurajat menyebarkn ajaran Islam. . Kedatangan bangsa Eropa
membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina
menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa
Indonesia karena sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti
animisme dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia menerima
budaya lain
Keanekaragaman suku, agama, ras, dan antar golongan jangan dijadikan sebagai
perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita
selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan persatuan
dan kesatuan dalam Negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika
Di samping itu, dengan mendalami keanekaragaman suku bangsa, rasa, agama dan
golongan yang ada Indonesia, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan
menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa yang mau dan mampu
menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman kebudayaan
tersebut.

Untuk menciptakan suatu integrasi dalam masyarakat yang memiliki tingkat


keanekaragamaan kelompok sosial yang tinggi diperlukan dengan sikap pengorbanan
sikap toleransi yang besar dan upaya yang kuat untuk melawan prasangka dan
diskriminasi. Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai
perbedaan dengan orang atau kelompok lain.

Adapun sikap toleransi yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan


dalam keragaman antara lain:

1. Tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain


2. Tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik
3. Menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak
ternilai harganya.
4. Lebih mengutamakan negara dari pada kepentingan daerah atau suku masing-masing.
Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap
toleransi dan rasa tolong menolong serta nasionalisme kita. Kita mesti bangga,
memiliki suku bangsa, budaya, agama ras dan golongan yang beragam. Keragaman
suku bangsa, budaya, agama ras dan golongan merupakan kekayaan bangsa yang tak
ternilai harganya. Sebagai contoh bangsa asing saja banyak yang berebut belajar
budaya daerah kita. Bahkan kita pun sempat kecolongan, budaya asli daerah kita
diklaim atau diakui sebagai budaya asli bangsa lain. Karya-karya putra daerah pun
juga banyak yang diklaim oleh bangsa lain.

UJI KOMPETENSI
Setelah kamu membaca Penjelasan tentang Keanekaragaman Bangsa Indonesia di
atas, silahkan jawab 3 (tiga) pertanyaan dari 20 (dua puluh) pertanyaan yang ada di
bawah ini.
1. contoh keberagaman bangsa indonesia
2. macam-macam keberagaman di indonesia
3. jelaskan keanekaragaman yang ada di indonesia
4. contoh keragaman budaya indonesia
5. keberagaman budaya indonesia
6. 5 keragaman budaya yang ada di indonesia
7. apa saja keberagaman indonesia
8. 3 contoh keanekaragaman yang ada di indonesia
9. macam macam keberagaman di indonesia beserta contohnya
10. keragaman yang ada di indonesia
11. macam-macam keberagaman di indonesia beserta gambarnya
12. macam-macam keanekaragaman yang ada di indonesia
13. contoh keragaman budaya indonesia
14. keragaman budaya yang ada di indonesia
15. apa saja keragaman budaya daerah indonesia
16. jelaskan macam-macam bentuk keragaman budaya di indonesia
17. contoh keragaman budaya indonesia
18. contoh keragaman yang ada di indonesia
19. buat artikel keragaman budaya indonesia
20. keragaman suku bangsa di Indonesia
Sumber :
 https://moondoggiesmusic.com/keragaman-budaya-indonesia/
 https://ibnuasmara.com/keragaman-budaya-indonesia/
 https://ainamulyana.blogspot.com/2016/08/keragaman-suku-bangsa-dan-budaya-
di_19.html

Anda mungkin juga menyukai