Anda di halaman 1dari 88

ANALISIS KINERJA JARINGAN INTERNET WIRELESS-LAN

MENGGUNAKAN METODE QOS (Quality of service)


(Studi Kasus : Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Tembilahan Kota)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pada Program Studi Sistem Informasi

oleh:
MUHAMMAD AUDI REZA ISLAMI
11353105029

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2016
ABSTRAK

Jaringan komputer adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling
dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang
melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk
saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras
secara berbagi. Dari hasil observasi yang dilakukan pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Indragiri Hilir, jaringan
komputer merupakan bagian penting dari proses pengelolaan data kependudukan
masyarakat. Tanpa jaringan komputer yang baik maka akan menyebabkan
terganggunya kinerja instansi. Tujuan dari penelitian ini menganalisa kualitas
jaringan dan mengetahui tingkat keefektifan jaringan komputer yang telah
diimplementasikan, dengan menggunakan metode Quality of Service (QoS) dan
pengukuran hanya dilakukan pada parameter Bandwidth, Delay, dan Packet Losss,
dengan standarisasi Telecommunications and Internet Protocol Harmonization
Over Network (TIPHON). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
aplikasi Net tools. Hasil analisis jaringan komputer pada DISDUKCAPIL belum
sangat baik karena delay tertinggi terdapat pada jam sibuk dengan nilai 416 ms
dan packet loss tertinggi 40% sehingga memiliki kendala menghambat kinerja
jaringan komputer. Dengan analisa menggunakan metode QoS ini, akan dapat
mengetahui keadaan jaringan komputer dan memberikan rekomendasi dari hasil
analis QoS untuk jaringan komputer yang lebih baik kedepannya.

Kata kunci: Jaringan Komputer, DISDUKCAPIL, Quality of Service , TIPHON.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Kerja Praktek ini yang berjudul
“Analisis Kinerja Jaringan Internet Wireless-Lan Menggunakaan Metode
QoS (Quality of Service) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tembilahan Kota Kabupaten Indragiri Hilir”. Shalawat beriring salam terucap
buat junjungan alam Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa
perubahan terhadap umat manusia dimuka secara moral.
Penulisan laporan Kerja Praktek ini merupakan syarat kelulusan dalam
menyelesaikan studi di Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Banyak pihak
yang membantu penulis dalam menyusun laporan Tugas Kerja Praktek ini, baik
berupa materi maupun motivasi. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Munzir Hitami, MA, Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Bapak Dr. Hartono, M.Pd, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Bapak Syaifullah, SE, M.Sc, Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Anofrizen, S.Kom, M.Kom, Sekretaris Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
5. Bapak Anofrizen, S.Kom, M.Kom, dan Ibu Siti Monalisa, ST, M.Kom,
Sebagai Koordinator Kerja Praktek yang sudah banyak membantu dan
memberikan informasi dalam pengurusan Kerja Praktek ini.

v
6. Bapak Tengku Khairil Ahsyar, S.Kom, M.Kom, sebagai Pembimbing Kerja
Praktek yang telah memberi bimbingan, arahan, dan saran yang berharga
dalam menyusun Kerja Praktek ini.
7. Bapak Eki Saputra, S.Kom, M.Kom, selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan pengarahan dan masukan-masukan selama ini di bidang
akademik.
8. Bapak Drs. H. Bastian Yunus, MM, selaku Sekretaris yang telah memberikan
penjelasan dan pengarahan kepada saya mengenai pelaksanaan kerja praktek
dan terima kasih untuk kesempatan kerja praktek di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tembilahan Kota Kabupaten Indragiri Hilir.
9. Bapak Abran Ario, S,SE selaku Pembimbing Kerja Praktek di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan Kota Kabupaten Indragiri
Hilir.
10. Ayahanda Norizal Effendi dan Ibunda Yuliana tercinta terima kasih atas
segenap do’a yang dilimpahkan dan dukungannya serta segenap kasih sayang,
yang telah rela berkorban jiwa raga demi kebahagiaan dan masa depan
penulis.
11. Teman-teman seperjuangan mahasiswa SI kelas F angkatan 2013, terimakasih
sudah selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam pembuatan laporan
ini, Nur Aulia Hasanah, Anggia Anfina, Annisa Julita Sari, Helen Sonata,
Kurniawan Eka Putra, Novia Kumala Sari, Rahmi Andreni, Ridha Ulva,
Rahmat Hidayat dan serta kerabat teman-teman se-jurusan Sistem Informasi
khususnya angkatan 2013.
12. Semua pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pelaksanaan Laporan Kerja Praktek ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama ini akan
menjadi amal kebajikan dan mendapatkan balasan yang layak dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan,
sumberdaya dan pengalaman penulis. Untuk itu segala kritik dan saran yang

vii
membangun, sangatlah penulis harapkan semoga laporan ini dapat memenuhi
syarat, dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Wassalamu’alaikumWr. Wb

Pekanbaru, 28 Juni 2016

Muhammad Audi Reza Islami


Penulis

viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN........................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI ................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................... vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................I-1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................I-1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................I-3
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................I-3
1.4 Tujuan dan Manfaat ...................................................................................I-3
1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktek ..............................................................I-4
1.6 Metodologi Kerja Praktek ..........................................................................I-4
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................I-7
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................... II-1
2.1 Sejarah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan Kota ... II-1
2.2 Tujuan Instansi ......................................................................................... II-2
2.2.1 Visi .............................................................................................. II-2
2.2.2 Misi............................................................................................... II-2
2.3 Struktur Organisasi ................................................................ II-2
2.4 Tugas dan Fugsi Jabatan .......................................................................... II-3
BAB III. TUGAS KERJA PRAKTEK................................................................ III-1
3.1 Uraian Tugas Kerja Praktek..................................................................... III-1
3.2 Analisa Permasalahan.............................................................................. III-2
3.3 Metode Pengerjaan Kerja Praktek ........................................................... III-3
ix
3.4 Metode Pengerjaan Kerja Praktek ........................................................... III-3
BAB IV. HASIL KERJA PRAKTEK .................................................................IV-1
4.1 Kajian Terkait ......................................................................................IV-1
4.1.1 Pengertian Analisis .....................................................................IV-1
4.1.2 Teknologi Informasi....................................................................IV-1
4.1.3 Jaringan Komputer ......................................................................IV-2
4.1.4 Jenis-jenis Jaringan Komputer ....................................................IV-4
4.1.5 Wireless Local Area Network (WLAN) ......................................IV-6
4.1.6 Analisis Kinerja Jaringan ..........................................................IV-10
4.1.7 Perangkat Jaringan Komputer ...................................................IV-11
4.1.8 Quality of Service (QoS) ...........................................................IV-12
4.1.9 Parameter-parameter QoS .........................................................IV-13
4.1.10 Axence NetTools.....................................................................IV-16
4.2 Analisis Dan Pembahasan...................................................................IV-18
4.2.1 Gambaran Umum Jaringan Komputer .....................................IV-18
4.2.2 Identifikasi Masalah..................................................................IV-18
4.2.3 Analisa Permasalahan...............................................................IV-18
4.2.4 Pengukuran QoS .......................................................................IV-19
4.2.5 Hasil Pengukuran QoS..............................................................IV-33
BAB V. PENUTUP................................................................................................. V-1
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. V-1
5.2 Saran ........................................................................................................ V-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Flowchart Metodologi Kerja Praktek............................................................ I-5
4.1.1 Jaringan Komputer ..................................................................................... IV-3
4.1.2 Tampilan Axence NetTools ....................................................................... IV-17
4.2.1 Bandwidth Senin 09:30-11:00 (I) .............................................................. IV-21
4.2.2 Bandwidth Senin 14:00-15:00 (II) ............................................................. IV-21
4.2.3 Bandwidth Selasa 09:30-11:00 (I) ............................................................. IV-22
4.2.4 Bandwidth Selasa 14:00-15:00 (II) ............................................................ IV-22
4.2.5 Bandwidth Rabu 09:30-11:00 (I) ............................................................... IV-23
4.2.6 Bandwidth Rabu 14:00-15:00 (II).............................................................. IV-23
4.2.7 Delay Senin 09:30-11:00 (I) ...................................................................... IV-25
4.2.8 Delay Senin 14:00-15:00 (II) ..................................................................... IV-26
4.2.9 Delay Selasa 09:30-11:00 (I) ..................................................................... IV-26
4.2.10 Delay Selasa 14:00-15:00 (II) .................................................................. IV-27
4.2.11 Delay Rabu 09:30-11:00 (I) ..................................................................... IV-27
4.2.12 Delay Rabu 14:00-15:00 (II).................................................................... IV-28
4.2.13 Packet Loss Senin 09:30-11:00 (I)........................................................... IV-29
4.2.14 Packet Loss Senin 14:00-15:00 (II).......................................................... IV-30
4.2.15 Packet Loss Selasa 09:30-11:00 (I).......................................................... IV-30
4.2.16 Packet Loss Selasa 14:00-15:00 (II) ........................................................ IV-31
4.2.17 Packet Loss Rabu 09:30-11:00 (I) ........................................................... IV-31
4.2.18 Packet Loss Rabu 14:00-15:00 (II) .......................................................... IV-32

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Uraian Tugas Kerja Praktek .......................................................................... III-1
3.2 Jadwal Pengerjaan Kerja Praktek.................................................................. III-4
4.1.1 Standarisasi Delay versi TIPHON ............................................................. IV-14
4.1.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON.................................................... IV-15
4.2.1 Nilai bandwidth Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil............ IV-24
4.2.2 Nilai delay pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil .................... IV-28
4.2.3 Packet Loss pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil................... IV-32
4.2.4 Kalkulasi nilai Bandwidth .......................................................................... IV-33
4.2.5 Kalkulasi nilai Delay.................................................................................. IV-34
4.2.6 Kalkulasi nilai Packet Loss ........................................................................ IV-35

xii
I-1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini
telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam sebuah organisasi ataupun
instansi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi pada saat sekarang ini
tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hal ini dapat dilihat dari
penggunaan jaringan komputer baik itu secara umum maupun pribadi.
Banyaknya kebutuhan akan akses dan komunikasi, maka kinerja jaringan harus
berada pada kondisi yang baik. Operator jaringan dan Internet Service Provider
(ISP) harus dapat memecahkan masalah utaman yaitu menyediakan kinerja
layanan yang bagus untuk dapat memberikan layanan yang nyaman kepada
pengguna.
Salah satu teknologi yang penting dan menjadi trend dalam jaringan
komputer adalah teknologi jaringan komputer nirkabel. Teknologi ini
merupakan perkembangan dari teknologi jaringan komputer yang
memungkinkan efisiensi dalam implementasi dan pengembangan jaringan
komputer karena dapat meningkatkan mobilitas user dan mengingat
keterbatasan dari teknologi jaringan komputer menggunakan media kabel.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Indragiri
Hilir (Inhil) merupakan salah satu dinas yang bekerja dalam bidang
pengelolaan data kependudukan masyarakat, dalam tugas kesehariannya
melayani keperluan untuk Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk
(KTP), dan Akte Kelahiran, Akte Kematian, Akte Perkawinan dan yang
berhubungan dengan data kependudukan. Untuk mendukung layanan tersebut,
dibutuhkan infrastruktur yang berupa Hardware yang terdiri dari tiga unit
server, satu unit router, satu unit switch, satu unit modem (Modulator
I-2

Demodulator), satu unit UPS (Uninterruptible Power Supply), dan tiga access
point. (Lampiran B)
Instansi ini menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kendudukan
(SIAK) untuk mengelola data kependudukan. SIAK adalah suatu sistem
informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai
standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan
sehingga tercapai tertib administrasi di bidang kependudukan. Administrasi
kependudukan meliputi pendaftaran penduduk dan pencatataan sipil. Sistem
SIAK sangat bergantung pada kestabilan jaringan, terutama untuk jaringan
wireless.
Jaringan komputer tanpa kabel (wireless network merupakan jaringan
komputer yang tidak menggunakan kabel jaringan, namun memanfaatkan
sinyal elektromagnetis (Pratama, 2014). Saat ini sangat banyak yang
menggunakan jaringan wireless. Misalkan saja layanan internet dari operator
(provider), public hot spot dan free wifi di sejumlah tempat-tempat public, fitur
tethering pada smartphone untuk berbagi koneksi internet cepat dan mudah,
koneksi bluetooth dan infra red untuk transfer data, pemanfaatan NFC (Near
Field Communication).
Satu hal utama yang menjadi kelebihan jaringan wireless adalah
kemudahan dan praktis. Pengguna cukup mengktifkan fitur wireless pada
perangkat komputer dan mobile, lalu menghubungkan diri ke koneksi wireless
yang ada (misalkan public hot spot). Namun tentu saja wireless menyimpan
sejumlah kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut seperti, ancaman
interferensi dengan gelombang lainnya (misalnya dengan sinyal radio dan
sinyal lainnya) yang akan mengganggu koneksi jaringan, penghalang fisik
berupa tembok bangunan, pepohonan, dan benda-benda lainnya yang
mengganggu sinyal yang digunakan pada jaringan wireless. Sehingga jika
terjadi gangguan pada jaringan seperti koneksi putus-putus dan lambat,
dikarenakan aktivitas client yang mengunduh berlebihan, maka sistem tidak
berjalan dengan stabil dan mengakibatkan terganggunya proses pengelolaan
data kependudukan masyarakat.
I-3

Untuk mengetahui kualitas jaringan internet Wireless LAN pada Dinas


Kependudukan Dan Pencatatan Sipil harus dilakukan analisis kinerja jaringan
yang mengukur parameter Bandwidth, delay, dan packet loss pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Inhil. Berdasarkan permasalahan di atas
maka dapat diambil judul kerja praktek yaitu “Analisis Jaringan Internet
Wireless-Lan Menggunakan Quality of Service (QoS) Pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Inhil ”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana menganalisis kinerja Wireless LAN dan
mengetahui kualitas jaringan pada DISDUKCAPIL Indragiri Hilir dengan
menggunakan QoS”.

1.3 Batasan Masalah


Untuk lebih mengaraah pada masalah yang ada agar tidak terlalu
menyimpang pada masalah, maka masalah dibatasi sebagai berikut:
1. Melakukan pengukuran hanya pada parameter Bandwidth, Delay, dan
Packet Losss dengan menggunakan software Net tools.
2. Menggunakan Standarisasi dalam pengukuran kualitas jaringan dengan
versi TIPHON.

1.4Tujun dan Manfaat


1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan dalam menganalisa quality network ini adalah:
1. Menganalisa kualitas jaringan menggunakan QoS.
2. Memberikan rekomendasi hasil analisis jaringan komputer
WLAN kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Indragiri Hilir.
I-4

3. Mengetahui tingkat keefektifan jaringan komputer yang telah


diimplementasikan.
1.4.2 Manfaat
Adapun Manfaat dalam menganalisa quality network ini adalah:
1. Dapat memberikan solusi berupa rekomendasi terhadap
permasalahan yang terjadi bagi DISDUKCAPIL
Tembilahan.
2. Menambah wawasan mengenai quality network yang ada
pada DISDUKCAPIL Tembilahan.

1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktek


Pelaksanaan kerja praktek ini dilakukkan di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Jangka waktu pelaksanaan kurang lebih satu bulan terhitung
mulai tanggal 01 Februari 2016 sampai dengan 29 Februari 2016.

1.6 Metodologi Kerja Praktek


Metodologi yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek ini
ada beberapa tahapan yaitu:
I-5

Metodologi Kerja Praktek

Tahapan Kegiatan Hasil/Tools

Mulai

1.Pedahuluan
Tahap I 2.Identifikasi masalah Proposal kerja
Perencanaan 3.Studi pustaka praktek
4.Menentukan tujuan kerja
praktek
5.Menentukan data yang di-
perlukan

Tahap II 1.Studi pustaka Pengolahan data dengan


Pengumpulan 2.Wawancara parameter yang telah
data 3.Observasi ditetapkan

1.Menganalisa jaringan
menggunakan QoS. Hasil analisa Quality of
Tahap III
2.Standarisasi pengukuran Service
Analisis jaringan dengan versi
Tiphon.

Tahapan IV 1.Melakukan konsultasi


dengan pembimbing. Laporan kerja
Penulisan
2.Dokumentasi hasil praktek
Laporan
Penelitian.

Selesai

Gambar 1.1 Flowchart Tahapan Penelitian


I-6

Keterangan gambar:
Tahap I: Perencanaan

Tahap perencanaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai


berikut:
1. Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan tahap awal penelitian yang meliputi
observasi dan survei langsung ke lapangan untuk mengetahui permasalan
yang terjadi dan akan dijadikan bahan penelitian oleh penulis.
2. Identifikasi Masalah
Setelah mengetahui permasalahan, tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan.
3. Studi Pustaka
Dengan mempelajari teori-teori yang berkenaan dengan topik yang
diangkat, akan memudahkan penulis dalam menyelesaikan penyusunan
laporan kerja praktek ini.
4. Menentukan Tujuan Kerja Praktek
Untuk mencapai sasaran yang diinginkan, tahap selanjutnya adalah dengan
menetapkan tujuan dari kerja praktek ini hingga lebih terarah dalam
penulisan.
5. Menentukan Data yang Diperlukan
Menentukan data yang diperlukan sangat dipentingkan agar peneliti lebih
terarah atau fokus terhadap satu permasalahan berkenaan dengan topik
yang diangkat.

Tahap II: Pengumpulan Data

Adapun tahap pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan mengambil beberapa literature yang
berkaitan dengan materi Kerja Praktek baik dari buku-buku atau pun dari
internet (website dan sejenisnya).
I-7

2. Wawancara (interview)
Wawancara dilakukan kepada Bapak Hendra S.Si selaku bagian operator IT
pada Dinas Kendudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Indragiri Hilir.
(Lampiran A)
3. Observasi
Merupakan suatu metode yang sangat efektif karena langsung mengadakan
pengamatan pada kegiatan yang sesuai dengan materi kerja praktek, dan
biasanya di sinkronisasikan dengan kebijakan-kebijakan dari sekolah.
(Lampiran B)

Tahap III: Analisis Qualitiy of Service (QoS)

Melakukan analisis quality of service berdasarkan parameter yang telah


ditentukan. Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang telah
dikumpulkan. Sehingga akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan
semua data yang telah diperoleh ke dalam parameter yang telah ditetapkan.

Tahap IV: Penulisan Laporan


Pada tahap ini peneliti melakukan bimbingan mengenai isi laporan
penelitian kepada pembimbing, sehingga pembimbing dapat memberikan saran
dan masukan kepada peneliti. Melakukan dokumentasi secara keseluruhan
yaitu seluruh data yang diperoleh dan telah dianalisis didokumentasikan dalam
bentuk sebuah laporan.

1.7 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam memahami hasil kerja praktek dan
laporannya, maka dikemukakan sistematika penulisan agar menjadi satu
kesatuan yang utuh.
I-8

BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan umum dan khusus, waktu dan pelaksanaan KP, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN


Menjelaskan secara singkat profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tembilahan, sejarah singkat instansi, visi, misi, dan struktur organisasi
perusahaan.

BAB III TUGAS KERJA PRAKTEK


Menjelaskan uraian tugas kerja praktek, analis permasalahan, jadwal
pengerjaan kerja praktek, serta metode pengerjaan kerja praktek yang
digunakan.

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

Pada bab ini menguraikan menegenai Kajian Taerkait, yaitu teori-teroi yang
menndukung judul kerja praktek dan topik-topik yang akan dibahas. kemudian
menjelaskan hasil analisis dan pembahasan jaringan wireless menggunakan
metode QoS.

BAB V PENUTUP
Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh selama proses
pelaksanaan Kerja Praktek.
II-1

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kabupaten Indragiri Hilir
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Indragiri
Hilir awalnya bernama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) yang di pimpin oleh Bapak Muhammad Isa yang berfungsi sebagai
kantor yang memperhatikan kependudukan.
Kemudian setelah beberapa tahun, yaitu pada tanggal 05 Januari 2005
BKKBN bergabung dengan kantor Catatan Sipil dan diberi nama Badan
Kependudukan Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana (BKCKB) di bawah
pimpinan Bapak Drs. H. Fauzan. Akan tetapi pada bulan April tahun 2006
Pimpinan BKCKB Kabupaten Indragiri Hilir digantikan oleh Bapak H.
Fachmidas, SH setelah badan ini bernama Badan Kependudukan Pencatatan
Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Indragiri Inhil, maka
kepengurusannya sebagai pelayan masyarakat yaitu melayani pengurusan
pembuatan akta kelahiran, akta perkawinan, akta kelahiran Cina, akta
perceraian, akta kematian, dan akta pengadopsian anak serta melakukan
pelayanan motivasi Keluarga Berencana.
Pada bulan Agustus tahun 2007 pelayanan akta kelahiran
kepengurusannya di tetapkan di kantor pelayanan Terpadu di gedung
Business Center di jalan Hang Tuah Tembilahan, sehingga Badan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Indragiri Hilir hanya
melayani melayani pengurusan Akta Kelahiran Cina, Akta Perkawinan, Akta
Pengadopsian Anak dan Akta Kematian serta pelayanan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang sebelumnya pada kantor
Camat, tetapi tetap melakukan motivasi kepada masyarakat tentang Keluarga
Berencana.
II-2

2.2 Tujuan Perusahaan


Adapun Visi dan Misi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
adalah sebagai berikut:

2.2.1 Visi
Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan Menuju Indragiri
Hilir Berjaya dan Gemilang.
2.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan Administrasi Kependudukan yang cepat, tepat dan
akurat dalam menunjang suksesnya pembangunan daerah.
2. Mempersiapkan berbagai perangkat lunak dalam menyelenggarakan
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
3. Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan
oleh pelapor, mencatat peristiwa penting, menerbitkan Akta Pencatatan
Sipil dan mendokumentasikan Pencatatan Sipil.
4. Meningkatkan kemampuan Sumber Daa Aparatur dan kualitas pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka ikut mewujudkan Good Governance di
Kabupaten Indragiri Hilir.

2.3 Struktur Organisasi


Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil berupaya mewujudkan tujuan sesuai yang tercantum pada
visi dan misi yang mereka miliki, dengan membuat bagan struktur
organisasi, selengkapnya akan di jelaskan pada gambar C.1. (Lampiran C)
II-3

2.4 Tugas dan Fungsi Jabatan


Uraian dari Fungsi dan tugas yang dipegang oleh masing- masing
bagian pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Indragiri Hilir dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas
Adapun tugas jabatan Kepala Dinas sebagai berikut:

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan


mengendalikan Dinas dalam melaksanakan kewenangan Otonomi
Daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil serta tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.

Adapun fungsi jabatan Kepala Dinas sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang kependudukan dan


pencatatan sipil.
2) Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil.
3) Penyusunan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan
tugasnya.
4) Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi baik
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas di
bawah koordinasi Bupati.
5) Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas.
6) Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi
para pegawai dalam lingkungan Dinas.
7) Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai Keluarga
Berencana dan Kependudukan kepada.
II-4

8) Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat


keputusan.
9) Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Sekretaris

Adapun tugas jabatan Sekretaris sebagai berikut:

Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung


kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program atau rencana kegiatan Dinas, pengelolaan
administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

Adapun fungsi jabatan Sekretaris sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana kegiatan Dinas.


2) Penyelenggaraan administrasi umum di lingkungan Dinas.
3) Pelaksanaan serta menyusun pedoman dan petunjuk tatalaksana
administrasi umum.
4) Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
5) Penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas.
6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Kabid Pendaftaran Penduduk

Adapun tugas jabatan Kabid Pendaftaran Penduduk sebagai berikut:

Kabid yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada


Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas di bidang kependudukan bagi Warga Negara Indonesia dan
Warga Negara Asing.
II-5

Adapun fungsi jabatan Kabid Pendaftaran Penduduk sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pencatatan biodata penduduk dan pencatatan atas


pelaporan peristiwa kependudukan.
2) Pelaksanaan penerbitan Kartu Identitas Kependudukan (KTP, KK
dan Surat Keterangan Kependudukan).
3) Pelaksanaan pendataan rentan administrasi Kependudukan.

4. Kabid Pencatatan Sipil


Adapun tugas dan fungsi jabatan Kabid Pencatatan Sipil sebagai
berikut:

Adapun tugas jabatan Kabid Pencatatan Sipil sebagai berikut:

Kabid yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung


kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang pencatatan sipil.

Adapun fungsi jabatan Kabid Pencatatan Sipil sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan dan


perceraian.
2) Pelaksanaan pencatatan pengangkatan, pengakuan dan pengesahan
anak.
3) Pelaksanaan pencatatan perubahan, pembatalan nama dan status
kewarganegaraan.

5. Kabid Pengolahan Data dan Perencanaan Kependudukan


Adapun tugas dan fungsi jabatan Kabid Pengolahan Data dan
Perencanaan Kependudukan sebagai berikut:
II-6

Adapun tugas jabatan Kabid Pengolahan dan Perencanaan


Kependudukan sebagai berikut:

Kabid yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada


Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas di bidang pengolahan data dan perencanaan kependudukan.

Adapun fungsi jabatan Kabid Pengolahan dan Perencanaan


Kependudukan sebagai berikut:

1) Pelaksanaan perekaman, pengolahan dan penyajian data


kependudukan.
2) Pelaksanaan pengkajian, dan sosialisasi penyelenggaraan
administrasi kependudukan.
3) Pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan administrasi
kependudukan;
4) Pelaksanaan advokasi, supervisi dan evaluasi informasi
kependudukan.

6. Kasubbag Umum

Adapun tugas jabatan Kasubbag Umum sebagai berikut:

Kasubbag Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan


pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum,
kearsipan, surat menyurat, rumah tangga Dinas, perlengkapan dan
pengadaan, pendistribusian serta inventaris kantor.

Adapun fungsi jabatan Kasubbag Umum sebagai berikut:

1) Mengoreksi hasil pelaksanaan tugas bawahan dengan


membandingkan antara hasil pekerjaan dengan rencana untuk
penyempurnaan hasil kerja.
II-7

2) Melaksanakan konsultasi kepada para Kepala Bidang serta


melaksanakan koordinasi dengan para Kepala Sub bagian dan
Kepala Seksi dilingkungan dinas.
3) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk
kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan Kepala Sub Bagian
Umum.
4) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pengembangan jabatan;
5) Melaksanakan pengarsipan surat-surat;
6) Melaksanakan perencanaan di bidang kepegawaian pada lingkungan
Dinas.
7) Melaksanakan inventarisasi perlengkapan kantor;
8) Melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan pada Sekretaris
Dinas.

7. Kasubbag Keuangan

Adapun tugas jabatan Kasubbag Keuangan sebagai berikut:

Kasubbag Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam


rangka menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas
serta pengelolaan administrasi keuangan.

Adapun fungsi jabatan Kasubbag Keuangan sebagai berikut:

1) Mengoreksi hasil pelaksanaan tugas bawahan dengan


membandingkan antara hasil pekerjaan dengan rencana untuk
penyempurnaan hasil kerja.
2) Melaksanakan konsultasi kepada para Kepala Bidang serta
melaksanakan koordinasi dengan para Kepala Sub bagian dan
Kepala Seksi dilingkungan dinas.
3) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk
kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan Kepala Sub Bagian
Keuangan.
II-8

4) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pengembangan jabatan;


5) Melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi penerimaan,
penyimpanan dan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di lingkungan dinas.
6) Melaksanakan penyusunan perencanaan di bidang keuangan pada
Dinas.
7) Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan anggaran Belanja
dan Pendapatan Dinas.
8) Melaksanakan pemeriksaan laporan bulanan pengelolaan
administrasi keuangan bendahara di lingkungan Dinas.
9) Melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada
Sekretaris Dinas.

8. Kasubbag Program

Adapun tugas jabatan Kasubbag Program sebagai berikut:

Kasubbag Program mempunyai tugas menyusun program kegiatan


Dinas, pengelolaan data statistik, mengevaluasi dan menyusun
laporan hasil kegiatan Dinas.

Adapun fungsi jabatan Kasubbag Program sebagai berikut:

Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk


kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan Kepala Sub Bagian
Program.

1) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pengembangan jabatan;


2) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan dalam rangka
penyusunan laporan realisasi fisik dan keuangan kegiatan bulanan
dan triwulanan Disdukcapil Lebak.
3) Menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Disdukcapil Lebak.
II-9

4) Menyusun Rencana Kerja Tahunan Dinas sebagai bahan acuan


pelaksanaan kegiatan Dinas.
5) Menyusun Rencana Strategis Dinas.
6) Menyusun rancangan dan melaksanakan anggaran rutin;
7) Melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada
Sekretaris Dinas.
8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
atasan.

9. Kasi Penerbitan Kartu Identitas Kependudukan

Adapun tugas jabatan Kasi Penerbitan Kartu Identitas


Kependudukan sebagai berikut:

Menyusun rencana kerja Kepala Seksi Penerbitan Kartu Identitas


Kependudukan, Melaksanakan pelayanan penerbitan Kartu Identitas
Kependudukan (KTP, KK dan Surat Keterangan Kependudukan)
bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak, bagi serta
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Adapun fungsi jabatan Kasi Penerbitan Kartu Identitas


Kependudukan sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengadaan blangko Kartu Tanda Penduduk dan Kartu


Keluarga untuk Tk. Kecamatan.
2) Mendistribusikan pada buku register pengeluaran dan pemasukan
Blangko KTP dan KK.
3) Mengevaluasi data dari kecamatan dalam rangka validasi data
berdasarkan dengan kebutuhan dan pengeluaran.
4) Memprediksi kebutuhan Blangko Kartu Tanda Penduduk dan Kartu
Keluarga dari kecamatan.
II-10

5) Pelaksanaan pengambilan Blangko Karu Tanda Penduduk dan Kartu


Keluarga harus disertai dengan permohonan dan surat pengantar di
tandatangani oleh Camat.
6) Membuat laporan pengeluaran setiap bulan Blangko Kartu Tanda
Penduduk dan Kartu Keluarga.
7) Melaporkan kegiatan seksi penerbitan kartu identitas kepada kepala
bidang sebagai yang bertanggung jawab pelaksanaan.

10. Kasi Pencatatan Biodata Penduduk dan Pelaporan Peristiwa


Kependudukan

Adapun tugas jabatan Kasi Pencatatan Biodataa Peduduk dan


Pelaporan Peristiwa Kependudukan sebagai berikut:

Menyusun rencana kerja Kepala Seksi Pencatatan Biodata Penduduk


dan Pelaporan Peristiwa Kependudukan, melaksanakan pencatatan
biodata penduduk dan pelaporan perisiwa kependudukan (pindah,
datang, perubahan alamat serta perubahan status tinggal terbatas
menjadi tinggal tetap) bagi warga Negara Indonesia dan Warga
Negara Asing (ringkasan atas rincian tugas jabatan dalam
pelaksanaan kerja), serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya
yang diberikan oleh atasan.

Adapun fungsi jabatan Kasi Pencatatan Biodataa Peduduk dan


Pelaporan Peristiwa Kependudukan sebagai berikut:

1) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk


kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan Kepala Seksi Pencatatan
Biodata Penduduk dan Pelaporan Peristiwa Kependudukan;
2) Menginventarisir jumlah keluarga dan penduduk sumber data dari
perkembangan laporan bulanan kecamatan;
3) Menyiapkan data penduduk untuk dapat digunakan oleh dinas yang
terkait;
II-11

4) Mengadakan pembinaan ke kelurahan/desa mengenai administrasi


kependudukan;
5) Membuat laporan registrasi penduduk per-triwulan yang memuat
jumlah keluarga, penduduk lahir, mati, pindah, dating (LAMPID),
keluarga memiliki dan tidak memiliki KK, Penduduk wajib memiliki
KTP, sudah dan belum memiliki KTP disampaikan kepada Bupati
cq.Bagian Pemerintahan Setda Lebak dan Gubernur Cq.Biro
Pemerintahan Setda Provinsi Banten.

11. Kasi Pendataan Rentan Administrasi Kependudukan

Adapun tugas jabatan Kasi Pendaftaran Rentan Administrasi


Kependudukan sebagai berikut:

Menyusun rencana kerja Kepala Seksi Pendataan Rentan


Administrasi Kependudukan. Memberikan pelayanan kepada
penduduk yang mengalami hambatan dalam memperoleh Dokumen
Penduduk yang disebabkan oleh bencana alam, kerusuhan sosial dan
bertempat tinggal di daerah terpencil atau sebab lain, serta
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Adapun fungsi jabatan Kasi Pendaftaran Rentan Administrasi


Kependudukan sebagai berikut:

1) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk


kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan Kepala Seksi Pendataan
Rentan Administrasi Kependudukan;
2) Melaksanaan telahaan staf sebagai bahan pengembangan jabatan;
3) Melaksanakan Pendataan Penduduk rentan administrasi
Kependudukan;
4) Melaksanakan pemetaan wilayah/lokasi penduduk rentan;
5) Melaksanakan Pencatatan dan pelaporan hasil pendataan dan
pemetaan;
II-12

6) Melaksanakan Pelayanan Administrasi Pendataan Rentan


Administrasi Kependudukan;
7) Melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan;
8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
atasan.

12. Kasi Dokumen dan Pelaporan Akta Pencatatan Sipil

Adapun tugas jabatan Kasi Dokumen dan Pelaporan Akta Pencatatan


Sipil sebagai berikut:

Menyiapkan bahan rencana dan program kerja Kepala Seksi Dokumen


dan Pelaporan Akta Pencatatan Sipil, membagi tugas pada bawahan,
menjelaskan tugas pada bawahan, mengoreksi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan, melaksanakan pendokumentasian dan
pelaporan akta-akta pencatatan sipil, melaksanakan evaluasi dan
pelaporan serta melaksanakan tugasd kedinasan lainnya.

Adapun fungsi jabatan Kasi Dokumen dan Pelaporan Akta Pencatatan


Sipil sebagai berikut:

1) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk


kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan Kepala Seksi Dokumen dan
Pelaporan Akta Pencatatan Sipil.
2) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pengembangan jabatan;
3) Menerima berkas-berkas permohonan akta catatan sipil dari seksi
penerbitan akta.
4) Menerima buku register untuk didokumentasikan;
5) Menyimpan buku register dan berkas permohonan akta kedalam lemari
arsip.
6) Menyusun buku-buku register Ke dalam Roll Opec.
7) Melakukan Pemeliharaan arsip secara berkala.
II-13

8) Membuat laporan bulanan dan tahunan mengenai penerbitan akta-akta


catatan sipil.
9) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan.

13. Kasi Pencatatan dan Register

Adapun tugas jabatan Kasi Pencatatan dan Register sebagai berikut:

Menyiapkan bahan rencana dan program kerja Kepala Seksi Data,


membagi tugas pada bawahan, menjelaskan tugas pada bawahan,
mengoreksi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan,
melaksanakan pencatatan dan registrasi akta-akta catatan sipil,
melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan tugas
kedinasan lainnya.

Adapun fungsi jabatan Kasi Pencatatan dan Register sebagai berikut:

1) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk


kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan bagian data.
2) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pengembangan jabatan.
3) Mengusulkan pengadaan buku register dan formulir akta-akta capil.
4) Menerima dan memeriksa berkas permohonan pembuatan akta.
5) Meneliti kelengkapan persyaratan pembuatan akta kelahiran.
6) Memberikan permohonan akta kelahiran.
7) Menyampaikan permohonan akta kelahiran yang sudah lengkap
persyaratannya dan diketahui oleh kepoala bidang.
8) Membantu registrasi akta-akta catatan sipil.
9) Menerima pendaftaran pencatatan perkawinan, perceraian dan
kematian.
10) Melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan.
11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan.
II-14

14. Kasi Penerbitan Akta

Adapun tugas jabatan Kasi Penerbit Akta sebagai berikut:

Menyiapkanbahan rencana dan program kerja Kepala Seksi Data,


membagi tugas pada bawahan, menjelaskan tugas pada bawahan,
mengoreksi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan,
melaksanakan penerbitan akta-akta catatan sipil, melaksanakan evaluasi
dan pelaporan serta melaksanakan tugas kedinasan lainnyaa.

Adapun fungsi jabatan Kasi Penerbit Akta sebagai berikut:

1) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk


kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan bagian data.
2) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pengembangan jabatan.
3) Melaksanakan pelayanan penerbitan akta-akta sipil.
4) Melaksanakan penyiapan blangko kutipan akta-akta catatan sipil dalam
rangka kelancaran penerbitan kutipan akta-akta catatan sipil.
5) Melaksanakan penerimaan berkas permohonan dan buku register serta
kutipan akta-akta catatan sipil yang sudah ditandatangani oleh Kepala
Dinas.
6) Melaksanakan validasi dan verifikasi data hasil cetakan dalam blangko
kutipan akta-akta catatan sipil.
7) Melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan.
8) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan.
II-15

15. Kasi Advokasi Sosialisasi Supervisi dan Evaluasi Informasi


Kependudukan

Adapun tugas jabatan Kasi Advokasi Sosialisasi Supervisi dan Evaluasi


Informasi Kependudukan sebagai berikut:

Menyiapkan bahan rencanadan program Kerja Kepala Seksi Advokasi,


Sosialisasi, Supervisi dan Evaluasi Informasi Kependudukan. Membagi
tugas pada bawahan, menjelaskan tugas pada bawahan, mengoreksi dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan, melaksanakan advokasi,
sosialisasi, supervisi dan informasi Administrasi kependudukan,
melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan tugas
kedinasan lainnya.

Adapun fungsi jabatan Kasi Advokasi Sosialisasi Supervisi dan


Evaluasi Informasi Kependudukan sebagai berikut:

1) Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja yang terkait untuk


kelancaran pelaksanaan tugas dan
2) kegiatan Kepala Seksi Advokasi, Sosialisasi, Supervisi dan Informasi
Kependudukan.
3) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pengembangan jabatan.
4) Melaksanakan sosialisasi tentang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
5) Melaksanakan bantuan Advokasi dibidang Kependudukan dan Catatan
Sipil.
6) Melaksanakan Evaluasi di bidang informasi kependudukan dan catatan
sipil.
7) Melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan.
8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan.
II-16

16. Kasi Perekaman dan Pengolahan Data Kependudukan

Adapun tugas jabatan Kasi Perekamaan dan Pengolahan Data


Kependudukan sebagai berikut:

Menyiapkan bahan rencana dan program kerja Kepala Saksi Advokasi,


Sosialisasi, Supervisi dan Evaluasi Informasi Kependudukan. Membagi
tugas pada bawahan, mengoreksi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
bawahan, melaksanakan perekaman, pengolahan dan pemuktahiran data
hasil pendaftaran pendudk dan pencatatan sipil,melaksanakn evaluasi
dan pelaporan serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya.

Adapun fungsi jabatan Kasi Perekamaan dan Pengolahan Data


Kependudukan sebagai berikut:

1) Melaksanakan perekaman hasil pendafaraan penduduk dan pencatatan


sipil.
2) Mengolah dan menganalisa dan menyajikan data-data penduduk
sehingga menjadi informasi data kependudukan.
3) Menyampaikan laporan hasil pemuktahiran, perkaman, pengolahan dan
analisa data kependudukan kepada kepala bidang sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
atasannya.
III-1

BAB III
TUGAS KERJA PRAKTEK

3.1 Uraian Tugas Kerja Praktek


Tugas Kerja Praktek yang dilaksanakan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dimulai dari tanggal 01 Februari 2016 sampai dengan 29 Februari
2016. Setiap minggu disusun sebuah agenda atau project planning mulai dari
proses persetujuan tempat kerja praktek, pengumpulan data, kegiatan kerja
praktek, hingga penulisan laporan kerja praktek.
Tabel 3.1 Agenda Dan Kegiatan Kerja Praktek
No Waktu Kegiatan
Perkenalan dengan para Pegawai Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Perkenalan ini
dilakukan kepada bagian Sekretariat dan bagian
1 Minggu pertama
operator IT. Dalam perkenalan ini juga dilakukan
penunjukan pembimbing perusahaan selama kerja
praktek.
Pengamatan terhadap prosedur kerja pegawai serta
memahami aturan-aturan yang diterapkan dalam
instansi. Selain itu pengamatan juga dilakukan
2 Minggu kedua terhadap pekerjaan pegawai yang menggunakan
jaringan komputer. selain itu juga melakukan
identifikasi terhadap tugas dan tanggung jawab
masing-masing pegawai.
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara
dan observasi. Wawancara dilakukan kepada Bapak
Hendra S.Si selaku bagian operator IT pada Dinas
3 Minggu ketiga
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Wawancara
dibatasi dengan hanya mengambil data-data yang
dibutuhkan dalam pembuatan laporan kerja praktek
III-2

saja. Di samping melakukan wawancara saya juga


melakukan observasi untuk melengkapi data yang
dibutuhkan. Proses observasi dilakukan dalam
pengawasan Pembimbing perusahaan.
Pada minggu keempat melakukan analisa terhadap
data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan
observasi. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
4 Minggu keempat
laporan kerja praktek di bawah bimbingan Dosen
pembimbing.

3.2 Analisa Permasalahan


Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi, model
komputer tunggal yang melayani seluruh tugas kumputasi suatu organisasi kini
telah diganti dengaan sekumpula komputer yang terpisah-pisah, tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem seperti ini disebut jaringan
komputer. Maka dari itu penggunaan jaringan komputer menjadi sesuatu yang
sangat penting dalam proses pekerjaan yang sedang berjalan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hal ini dikarenakan hampir semua bagian
instansi ini tidak dapat bekerja dengan baik tanpa adanya jaringan komputer.
Jaringan komputer dalam instansi ini digunakan untuk melakukan pengiriman
data ke server.
Hasil analisis quality of service (QoS) yang dilakukan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk melihat optimasi jaringan komputer
yang telah digunakan. Berdasarkan parameter yang ada pada metode QoS, yakni
bandwidth, packet loss, dan delay.
Diharapkan dengan laporan analisis jaringan komputer ini dapat
meningkatkan dan mengoptimalkan jaringan komputer yang telah digunakan.
III-3

3.3 Metode Pengerjaan Kerja Praktek


Penelitian sebagai bahan laporan kerja praktek ini dilakukan dengan
menggunakan penelitian deskriptifyaitu penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Metode penelitian
deskriptif ini penulis melakukan penelitian secara langsung kepada pihak terkait.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi:
1. Observasi
Salah satu tahap pengumpulan data yang dilakukan yaitu pengamatan
terhadap lingkungan keadaaan server, pengendalian yang dilakukan
terhadap server dan jaringan tersebut. Observasi ini dimaksudakan agar
penulis memperoleh gambaran umum tentang keadaan jaringan, dan lalu
lintas data dari setiap bagian perusahaan ke server. (Lampiran B)
2. Wawancara
Dalam kerja praktek proses wawancara dilakukan melalui sumber-sumber
yang terlibat langsung dan berhubungan dengan pengendalian jaringan dan
server yaitu para pegawai di perusahaan, diantaranya Bapak Hendra S.Si
sebagai bagian operator IT Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Wawancara dilakukan khusus pada lalu lintas data dalam jaringan
komputer dan untuk memperoleh data tentang kondisi jaringan, serta
memperoleh profil tentang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Indragiri Hilir. (Lampiran A)
3. Studi Pustaka
Studi Pustaka yang dilakukan yaitu mencari sumber-sumber melalui buku-
buku yang berkaitan dengan jaringan, (QoS), Metode Penelitian, dan
Jurnal-Jurnal sebelumnya, serta melakukan pengaksesan situs yang
berkaitan dengan judul melalui internet sebagai tambahan referensi.
III-4

3.4 Jadwal Pengerjaan Kerja Praktek


Yang dilakukan selama 1 bulan memiliki jadwal pengerjaan seperti yang
diuraikan pada tabel, Jadwal Pengerjaan Kerja Praktek Aktivitas Pengerjaan
dalam perhitungan tanggal 01 Februari 2016 sampai dengan 29 Februari 2016.

Tabel 3.2 Jadwal Pengerjaan Kerja Praktek

Minggu ke-
No Nama Kegiatan
1 2 3 4
1 Perkenalan dan adaptasi
dengan lingkungan.
2 Pengamatan Prosedur kerja
3 Pengumpulan
Data
4 Tahapan menganalisa
5 Pembuatan Laporan
IV-1

BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK
4.1 Kajian Terkait

4.1.1 Pengertian Analisis

Menurut Ardhana12 (dalam Moleong 2002) menjelaskan bahwa analisis


data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Menurut (Taylor, 1975) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang
merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis
(ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan
tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih
menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan
maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat
disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data.

4.1.2 Teknologi Informasi


Teknologi informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi
termasuk kata, bilangan, dan gambar (Kamus Oxford, 1995).
Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk bekerja dengan
informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi (Haag, 1996).
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(software dan Hardware) yang digunakaan untuk memproses atau menyimpan
IV-2

informasi, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan


informasi (Martin, 1996).
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relavan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Selain itu, teknologi informasi
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

4.1.3 Jaringan Komputer


Terdapat banyak definisi oleh para ahli mengenai jaringan komputer.
Penulis menggunakan referensi utama dari buku karya Forouzan. Sehingga
definisi jaringan computer disepakati sesuai definisi dari Forouzan. Menurut
Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer Network A Top Down
Approach, disebutkan bahwa jaringan computer adalah hubungan dari sejumlah
perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain (a network is a
interconnection of a set of capable of communication). (Pratama, 2014) Perangkat
yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis perangkat computer
(computer desktop, computer jinjing, smartphone, PC tablet) dan perangkat
penghubung (router, switch, modem, hub).
Jadi, dapat dibayangkan bahwa jika kita menyebutkan jaringan computer
(Computer Network), akan terdapat minimal dua buah computer atau perangkat
yang saling terhubung satu sama lain. Di dalam sebuah jaringan komputer yang
lebih luas, akan terdapat beragam perangkat komputer dan perangkat terhubung
lainnya yang saling terhubung, terjadinya proses komunikasi dan transfer paket
data di dalamnya.
IV-3

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-


komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU),
berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi. (Jafar Noor
Yudianto, 2007) Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai
tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan
layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client)
dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).

Gambar 4.1.1 jaringan komputer (Computer Network)


(sumber : http//www.conceptdraw.com/How-To-Guide/picture/Computer-network-
system-design-diagram.png)

Menurut Dede Sopandi (2008, p2), jaringan komputer adalah gabungan


antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini
menghasilkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian
database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan. Secara
IV-4

geografis jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai berikut:


Local Area Network (LAN), Metropolitan Area network (MAN), dan Wide Area
Network (WAN).

4.1.4 Jenis-Jenis Jaringan Komputer


Menurut Sofana (2010), untuk memudahkan memahami jaringan
komputer para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa
klasifikasi, di antaranya:
1. Areas
a) Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar
informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan
tiga karakteristik: ukuran, teknologi, transmisi dan topologinya.
b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dari biasanya memakai teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum.
MAN bisanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan tevelisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah
atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang
berfungsi mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen
switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
c) Wide Area Network (MAN)
IV-5

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sering
kali mencakup sebuah negara atau benua.WAN terdiri dari kumpulan
mesin yang bertujuan menjalankan program-program aplikasi. Pada
sebagian WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi
dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau
trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
d) Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang
mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke
negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber
daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
2. Media Penghantar
a) Wire Network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai
media penghantar. Jadi, data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum
yang digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan
dasar tembaga. Ada dua jenis kabel yang menggunakan bahan fiber optic
atau serat optik. Biasanya bahan tembaga digunakan pada LAN.
Sedangkan untuk MAN dan WAN menggunakan kabel tembaga dan serat
optik.
b) Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media
penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan
pengguna infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan
yang hanya melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.
3. Fungsi
a) Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)
komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain.
Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang
IV-6

diberikan bisa berupa akses web, email, file atau yang lain. Client server
banyak dipakai oleh internet atau intranet.
b) Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan
memberikan akses dari satu komputer ke komputer lainnya.

4.1.5 Wireless Local Area Network (WLAN)


Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan
nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan
gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe).
WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel
permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai
suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada
berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat
dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless
(peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access
point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network
backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer
(ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat
membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika
mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.

Pengertian jaringan wireless Kita telah mengetahui dan mengenal tentang


Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari
gabungan beberapa komputer yang tersambung melalui saluran fisik (kabel).
Seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan untuk akses jaringan
yang mobile (bergerak) yang tidak membutuhkan kabel sebagai media
tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area Network (Wireless
LAN/WLAN). Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area
IV-7

lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF)
dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh
penggunadalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan
kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan
gedung. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di
dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya.
Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya,
pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-
mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet
ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya.
Setiap teknologi pasti ada kelebihan dan kelemahan yang ditawarkan kepada
pengguna.

Wireless LAN adalah Suatu jaringan nirkabel yang menggunakan


frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik
akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya
bekerja di bandwidth 2,4GHz (802.11b, 802.11g) atau 5GHz (802.11a).
Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi,IEEE 802.11b atau
akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti
WEP dan WPA (Breet stewart, 1993) Jaringan Wireless merupakan sekumpulan
komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga
terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media
udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya.

Pada dasarnya Wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan


komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan
antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan. Jika LAN masih
menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan Wireless menggunakan
media gelombang radio/udara, adapun standar wirelees dan keandalan transfer
data menurut versinya seperti (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11.
IV-8

ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi Wireless LAN


802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada
frekuensi2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a,untuk transfer data kecepatan tinggi
hingga 54Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54 Mbps
dengan frekuensi 2,4 Ghz. Adapun jenis-jenis wireless seperti dibawah ini:

1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi


nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat
mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui
penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh
penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal
dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di
dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital
Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai
usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi yang lebih handal
seperti 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan
memiliki fitur roaming yang global juga.

2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)

Teknologi WMAN adalah koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di


dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda
dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya
fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai
tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis
kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami
gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk
mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan
IV-9

pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati
saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel
multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services
(LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE802.16 untuk standar
akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-
teknologi tersebut.

3. Wireless Local Area Networks (WLAN)

Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun


jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam
lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara
atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana
instalasi

Kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun


sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja
pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat
dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless
(peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke
access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan
network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya
peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang
rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access
point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.

4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)

Teknologi WPAN adalah suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti
sederhana, seperti telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang
IV-10

operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu
ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat
ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra
merahsebagai media transmisi data. Bluetooth merupakan teknologi pengganti
kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai
dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati
tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan
yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana
mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif
lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau
kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.

4.1.6 Analisis Kinerja Jaringan


Analisis kinerja jaringan didefinisikan sebagai suatu proses untuk
menentukan hubungan antara 3 konsep utama, yaitu sumber daya (resources),
penundaan (delay) dan daya kerja (throughput). Obyektif analisa kinerja
mencakup analisa sumber daya dan analisa daya kerja. Nilai keduanya ini
kemudian digabung untuk dapat menentukan kinerja yang masih dapat ditangani
oleh sistem, agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan, maka kinerja
jaringan harus berada pada kondisi yang baik. Untuk itu perlu dilakukan suatu
analisis terhadap kinerja jaringan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang
kondisi jaringan Wireless yang ada baik atau tidaknya jaringan tersebut, Analisis
kinerja jaringan meliputi perhitungan Tingkat penerimaan sinyal, Free space loss,
dan System Operating Margin (SOM) jaringan tersebut. Analisis kinerja pada
jaringan komputer membicarakan sifat dasar dan karakteristik aliran data, yaitu
efisiensi daya kerja, penundaan dan parameter lainnya yang diukur untuk dapat
mengetahui bagaimana suatu pesan diproses di jaringan dan dikirim lengkap
sesuai fungsinya. (Terplan, 1987)
IV-11

4.1.7 Perangkat Jaringan Komputer


Menurut Herlambang (2008), Baik WAN ataupun LAN memiliki sejumlah
perangkat yang melewatkan aliran informasi data. Penggabungan perangkat
tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN ataupun LAN. Perangkat-perangkat
jaringan tersebut adalah :
1. Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-
paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN
atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network
bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.
2. Hub
Hub adalah sebuah repeater yang memiliki banyak port (multi port) yang
mendukung kabel twisted pair dalam sebuah topologi Star. Pada jaringan
yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer
Server. Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub
dengan node-node. Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan
mengaitkan suatu hub ke hub lainnya. Hub tidak mampu menentukan
tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi
dengannya, menggunakan mode half-duplex. Hub hanya memungkinkan
user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya
akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan
yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut
tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke
jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh
masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.
3. Switch
Switch adalah gabungan dari Hub dan Bridge yang berfungsi untuk
meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data. Switch dapat
beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan
IV-12

memnyaring informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Keuntungan


menggunakan switch adalah karena setiap segmen jaringan memiliki
bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada hub.
4. Modulator De Modulator (Modem)
Modem adalah perangkat untuk mengubah informasi data digital ke analog
atau sebaliknya. Di sisi pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke
dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan
melalui fasilitas komunikasi analog atau jaringan telepon (public
telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format
digital kembali.

4.1.8 Quality of Service (QoS)


Menurut Ningsih dkk (2004) Quality of Service adalah kemampuan sebuah
jaringan untuk menyediakan layanan untuk yang lebih baik lagi bagi layanan
traffic yang melewatinya. QoS merupakan sebuah sistem arsitektur end to end dan
bukan merupakan sebuah feature yang dimiliki oleh jaringan. Quality of Service
suatu network menuju ketingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai
jenis beban data di dalam suatu komunikasi.
Menurut Suhervan (2010: 31-33) menyatakan bahwa terdapat 3 tingkat
QoS yang umum dipakai, yaitu Best-effort service, Integrated service, dan
Differentiated service. QoS digunakan untuk mengukur tingkat kinerja koneksi
jaringan TCP/IP internet atau jaringan komputer.
1. Best-effort service
Best-effort service adalah satu model layanan dimana aplikasi mengirim
data setiap kali diharuskan dalam setiap kuantitas, dan tanpa meminta izin
atau memberitahukan terlebih dahulu kepada jaringan. Untuk layanan
Best-effort service, jaringan mengirimkan data jika bisa, tanpa jaminan
kehandalan batas, atau throughput.
2. Integrated service
IV-13

Integrated service adalah layanan beberapa model yang dapat menampung


beberapa persyaratan QoS. Dalam model ini aplikasi meminta jenis
layanan tertentu dari jaringan sebelum mengirim data. Aplikasi
menginformasikan jaringan dari traffic profile dan meminta jenis layanan
tertentu yang dapat mencakup bandwidth dan delay requirement. Aplikasi
ini diharapkan untuk mengirim data hanya setelah mendapat konfirmasi
dari jaringan.
3. Differentiated service
Differentiated service adalah layanan beberapa model yang dapat
memenuhi persyaratan QoS yang berbeda. Namun, tidak seperti dalam
model Integrated service, aplikasi yang menggunakan Differentiated
service tidak secara eksplisit memberi isyarat router sebelum mengirim
data.
4.1.9 Parameter-Parameter Quality of Service (QoS)
Parameter-parameter QoS antara lain Bandwidth, Delay, dan Packet Loss.
1. Bandwidth adalah suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari
menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download
suatu file. (Dewo, 2010 ).
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam medium transmisi. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan
Hertz. Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai
suatu sinonim untuk kecepatan transfer data (transfer rate) yaitu jumlah
data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu
tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur
dalam bps (bits per second).
Istilah yang akan sering kita temui di fisika radio adalah bandwidth.
Bandwith adalah ukuran dari sebuah wilayah / lebar / daerah frekuensi.
Jika lebar frekuensi yang digunakan oleh sebuah alat adalah 2.40 GHz
sampai 2.48 GHz maka bandwidth yang digunakan adalah 0.08 GHz (atau
IV-14

lebih sering di sebutkan sebagai 80MHz). Sangat mudah untuk melihat


bahwa bandwidth yang kita definisikan berhubungan erat dengan jumlah
data yang dapat kita kirimkan di dalamnya – semakin lebar tempat yang
tersedia di ruang frekuensi, semakin banyak data yang dapat kita masukan
pada sebuah waktu. Istilah bandwidth kadang kala digunakan untuk
sesuatu yang seharusnya di sebut sebagai kecepatan data.
2. Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau
informasi untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut,
pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang akan kita ambil
ketika kita memanajemen suatu jaringan ketika delay besar, dapat di ketahui
jaringan tersebut sedang sibuk atau kemungkinan yang lain adalalah
kapasitas jaringan tersebut yang kecil sehingga bisa melakukan tindakan
pencegahan agar tidak terjadi overload. Misalkan dengan memindahkan
sebagian aliran date ke jalur lain atau memperbesar kapasitas jaringan kita.
(Suherman, 2010) menurut versi TIPHON.

Tabel 4.1.1 Standarisasi Delay versi TIPHON

Kategori Latency Besar Delay Index


Sangat bagus <150 ms 1
Bagus 150 s/d 300 ms 2
Sedang 300 s/d 450 ms 3
Jelek >450 ms 4

(Sumber: TIPHON, 1999)

3. Packet Loss, merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat


tujuan paket tersebut dikirim. Ketika Packet Loss besar maka dapat
diketahui bahwa jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Packet
Loss mempengaruhi kinerja jaringan secara langsung. Ketika nilai
IV-15

Packet Loss suatu jaringan besar, dapat dikatakan kinerja jaringan


tersebut buruk. (Suhervan, 2010 : 22)

Tabel 4.1.2 Standarisasi Packet loss versi TIPHON


Kategori Degradasi Packet Loss Index
Sangat bagus 0 4
Bagus 3% 3
Sedang 15 % 2
Jelek 25 % 1
(Sumber: TIPHON, 1999)

4. Jitter
Menurut Suhervan (2010), menyatakan bahwa Jitter akan menurunkan
kinerja jaringan ketika nilainya besar dan juga nilai Delay-nya besar.
Jitter merupakan variasi dari delay. Jitter dipengaruhi oleh variasi
beban traffic dan besarnya tumpukan antar paket yang ada dalam
jaringan.Ketika Jitter besar sedangkan delay-nya kecil maka kinerja
jaringan tidak bisa dikatakan jelek karena besarnya Jitter dapat
dikompensasikan dengan nilai delay yang kecil.

5. Troughput
Menurut Panayleite (2010) bahwa kemampuan troughput dalam
menopang hardware (perangkat keras) disebut dengan bandwidth.
Kecepatan data rata- rata yang diterima oleh suatu node dalam selang
waktu pengamatan tertentu. Dimana kita sedang melakukan koneksi
satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu Kbps.
IV-16

4.1.10 Axence NetTools

Axence NetTools adalah software untuk memonitoring dan menjaga


keamanan jaringan untuk internet atau Local Area Network (LAN). Net Tools
menyediakan berbagai network tool dengan mendukung standar protocol,
software, dan hardware terkini, baik untuk jaringan kabel maupun nirkabel.
Dengan sejumlah fitur yang ada membuat aplikasi ini wajib dimiliki oleh semua
sistem administrator.
Menurut klopototolia (2012:01) NetTools adalah Merupakan salah satu network
monitoring tools yang mengukur performa jaringan, pemindaian jaringan,
keamanan, alat administrasi dan dapat mendiagnosa persoalan jaringan, NetTools
terdiri atas beberapa tool popular seperti trace, lookup, port scanner, network.
scanner, dan SNMP browser. Yang membuat NetTools menjadi unik adalah
NetTools mempunyai user interface yang memudahkan untuk penggunanya.
Baris navigasi digunakan untuk memilih tool yang ingin digunakan
sedangkan address bar digunakan untuk memasukkan nama DNS (atau IP) host
yang akan diperiksa atau di-scan.
Slidebar biasanya terdiri atas informasi umum (seperti jumlah paket
yang dikirinkan) dan option. Main area berisi tampilan hasil monitoring
tergantung pada tool yang dipilih.
Tool yang tersedia pada NetTools meliputi NetWatch, WinTools,
Localinfo, Ping, eeTrace, Lookup, Bandwidth, NetCheck, TCP/IP workshop, Scan
host, Scan network, dan SNMP.
NetWatch adalah Untuk memonitor host dapat digunakan toolNetWatch.
NetWatch akan memeriksa host dengan menggunakan ICMP (ping) dan
menyimpan waktu respon serta persen paket yang hilang untuk analisis
selanjutnya. NetWatch tidak hanya memonitor host tetapi juga dapat memberi
peringatan tentang permasalahan yang terjadi melalui pesan tertentu.Untuk
memonitor host dapat dimulai dengan:
IV-17

1. Memilih tool NetWatch pada baris navigasi.


2. Kemudian memasukkan DNS host atau IP address pada address bar.
3. Lalu klik tombol Add atau tekan Enter.
Informasi umum yang ditampilkan adalah nama DNS dan IP address
waktu respon (min/max/avg) serta jumlah paket yang dikirimkan dan yang hilang
Jika ada masalah terjadi pada koneksi atau host yang dimonitor, NetWatch akan
mengirim pemberitahuan kepada administrator. Peringatan akan diberikan ketika:
1. Host not responding, yang berarti host tidak merespon terhadap ping
request.
2. Packet loss rate too high, yaitu ketika paket yang hilang terlalu tinggi
dengan mendefinisikan sendiri persentasi paket yang hilang.
3. Response time too high, yaitu ketika waktu respon terlalu tinggi.
Peringatan dapat diberikan berupa:
1. Message window (kotak dialog)
2. E-mail
3. Suara
4. Ikon peringatan (Alert Icon)

Gambar 4.1.2 Tampilan Axence NetTools


(Sumber http://imagenes.es.sftcdn.net/es/scrn/73000/73332/axence-free-nettools-
14.jpg)
IV-18

4.2 Analisis Dan Perancangan

4.2.1 Gambaran Umum Jaringan Komputer Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan Kota

Berikut adalah skema jaringan komputer pada Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Tembilahan dapat di lihat pada gambar C.2. (Lampiran C)

4.2.2 Identifikasi Masalah


Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Indragiri Hilir
menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kendudukan (SIAK) untuk
mengelola data kependudukan. SIAK adalah suatu sistem informasi yang disusun
berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan
menata sistem administrasi kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi di
bidang kependudukan. Administrasi kependudukan meliputi pendaftaran
penduduk dan pencatataan sipil. Sistem SIAK sangat bergantung pada kestabilan
jaringan, terutama untuk jaringan wireless. Sehingga jika terjadi gangguan pada
jaringan seperti koneksi putus-putus dan lambat, dikarenakan aktivitas client yang
mengunduh berlebihan, maka sistem tidak berjalan dengan stabil dan
mengakibatkan terganggunya proses pengelolaan data kependudukan masyarakat.

4.2.3 Analisis Permasalahan


Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi, model
komputer tunggal yang melayani seluruh tugas kumputasi suatu organisasi kini
telah diganti dengaan sekumpula komputer yang terpisah-pisah, tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem seperti ini disebut jaringan
komputer.
Maka dari itu penggunaan jaringan komputer menjadi sesuatu yang
sangat penting dalam proses pekerjaan yang sedang berjalan pada Dinas
IV-19

Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hal ini dikarenakan hampir semua bagian
instansi ini tidak dapat bekerja dengan baik tanpa adanya jaringan komputer.
Jaringan komputer dalam instansi ini digunakan untuk melakukan pengiriman
data ke server.

Hasil analisis quality of service (QoS) yang dilakukan pada Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk melihat optimasi jaringan komputer
yang telah digunakan. Berdasarkan parameter yang ada pada metode QoS, yakni
bandwidth, packet loss, dan delay.
Setelah melakukan kerja praktek, maka model system monitoring QoS
yang digunakan untuk pengukuran parameter bandwidth, delay, dan packet loss
menggunakan Software Axence netTools 5 pada jaringan di Dinas Kependudukan
dan Pencataatan Sipil Tembilahan.
Mekanisme pengukuran Qos adalah dengan menggunakan Axence
NetTools yaitu dengan mengirimkan sebuah paket dan membebaninnya dengan
ukuran paket tertentu kepada alamat IP untuk setiap perangkat dan menunggu
respon dari node pengirim (source) kepada node penerima (destination) di layer-
layer IP pada skema jaringan yang akan diukur. Kemudian mengambil informasi
nilai parameter-paraameter QoS dari lalu lintas paket data dan mengumpulkan
serta merekam informasi lalu lintas paket data yang selanjutnya akan dikirimkan
kepada monitoring application.

4.2.4 Pengukuran QoS (Quality of Service)

Dari penjelasan di atas, didapatkan hasil dari implementasi pemgukuran


parameter QoS yang terdiri dari bandwidth, dalay dan packet loss, dimana proses
pengukurannya menggunakan software Axence NetTools yaitu sebagai berikut:

1. Bandwidth
IV-20

Dalam proses pengukuran bandwidth pada area ini dilakukan selama 3


hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 15,16 dan 17 Februari 2016,
proses pengukurannya dilakukan pada jam-jam sibuk yaitu pukul 09.30-
13.00 dan 14:00-15-30. Melalui pengukuran bandwidth menggunakan
Axence NetTools dapat dilihat nilai bandwidth pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan sipil Tembilahan.

Pada Gambar 4.2.1, 4.2.2, 4.2.3, 4.2.4, 4.2.5 dan 4.2.6 menjelaskan hasil
traffic Bandwidth minimum, maximum, average, pada hari Senin, pukul (09:30-
11:00, 14:00-15:00), Selasa, pukul (09:30-11:00, 14:00-15:00), dan Rabu, pukul
(09:30-11:00, 14:00-15:00).
IV-21

Senin pukul 09:30-11:00

Gambar 4.2.1 Bandwidth Senin 09:30-11:00 (I)

Senin pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.2 Bandwidth Senin 14:00-15:00 (II)


IV-22

Selasa pukul 09:30-11:00

Gambar 4.2.3 Bandwidth Selasa 09:30-11:00 (I)

Selasa pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.4 Bandwidth Selasa 14:00-15:00 (II)


IV-23

Rabu pukul 09:30-11:00

Gambar 4.2.5 Bandwidth Rabu 09:30-11:00 (I)

Rabu pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.6 Bandwidth Rabu 14:00-15:00 (II)

Hasil pengukuran bandwidth melalui monitoring wireless-Lan pada


Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan.
IV-24

Tabel 4.2.1 Nilai Bandwidth pada jaringan Dinas kependudukan dan Pencatatan
Sipil Tembilahan

Bandwidth
Hari/tanggal Waktu
Min Max Average
Senin, 15 Februari 09:30-11:00 16.544 268.200 177.519
2016 14:00-15:00 20.952 268.536 201.158
Selasa, 16 Februari 09:30-11:00 19.856 267.672 208.297
2016 14:00-15:00 36.080 266.944 208.233
Rabu, 17 Februari 09:30-11:00 24.976 267.320 227.471
2016 14:00-15:00 31.816 268.608 225.673

2. Delay

Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, delay merupakan


keterlambatan dalam waktu transmisi data dari pengirim dan penerima,
satuan dari delay adalah sekon (detik). Misalnya keterlambatan waktu
pengiriman sebesar 3ms, jadi ada jeda waktu di pihak penerima dalaam
penerimaan data yang dikirm selama 3 milidetik, menurut versi THIPON
(joesman: 2008), sebagai standarissasi yang digunakan dalam pengukuran
nilai delay, maka besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai kategori
latensi sangat bagus jika <150 ms, bagus jika 150 ms sampai dengan 300
ms, sedang jika 300 ms sampai dengan 450 ms dan jelek jika <450 ms.
Berdasarkan hasil pegukuran nilai delay terhadap skema perangkat
jaringan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan, dapatlah
nilai rata-rata response time delay minimum dan maksimum dalam
milesecond (ms) yaitu sebagai berikut :
IV-25

Pada Gambar 4.2.7, 4.2.8, 4.2.9, 4.2.10, 5.2.11, dan 5.2.12 menjelaskan
hasil traffic Delay, minimum, maximum, average, pada hari Senin, pukul (09:30-
11:00, 14:00-15:00), Selasa, pukul (09:30-11:00, 14:00-15:00), dan Rabu, pukul
(09:30-11:00, 14:00-15:00).

Senin pukul 09:30-11:00

Gambar 4.2.7 Delay Senin 09:30-11:00 (I)


IV-26

Senin pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.8 Delay Senin 14:00-15:00 (II)

Selasa pukul 09:30-11:00


IV-27

Gambar 4.2.9 Delay Selasa 09:30-11:00 (I)

Selasa pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.10 Delay Selasa 14:00-15:00 (II)

Rabu pukul 09:30-11:00


IV-28

Gambar 4.2.11 Delay Rabu 9:30-11:00 (I)

Rabu pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.12 Delay Rabu 14:00-15:00 (II)

Tabel 4.2.2 Delay Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan

Delay(ms)
Hari/tanggal Waktu
Min Max Average
09:30-11:00 39 287 40
Senin, 15 Februari 2016
14:00-15:00 39 464 75

09:30-11:00 39 376 40
Selasa, 16 Februari 2016
14:00-15:00 39 297 99
09:30-11:00 40 383 120
Rabu, 17 Februari 2016
14:00-15:00 39 449 66

Dari table di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan table
versi TIPHON pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan,
maka kategori delay untuk setiap hari yang dilakukan pada jam sibuk antara jam
IV-29

09.30-10.00 dan jam 14.00-15.00, delay di pengaruhi oleh jarak, media fisik,
kongesti atau juga waktu proses yang lama transfer data.

3. Packet Loss

Packet Loss yaitu kegagalan transmisi paket IP mencapai tujuannya,


kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa hal
yaitu terjadinya overload trafik di dalam jaringan, tabrakan dalam jaringan, error
yang terjadi pada media fisik, kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara
lain bias disebabkan karena overflow yang terjadi pada buffer, berdasarkan hasil
pengukuran terhadap skema perangkat jaringan di Dinas Kependukan dan
Pencatatan Sipil Tembilahan di dapat nilai packet loss dalam persentase (%)
sebagai berikut, Pada Gambar 4.2.13, 4.2.14, 4.2.15, 4.2.16 4.2.17 dan 4.2.18
menjelaskan hasil Packet Loss sent, lost, lost %, pada hari Senin, pukul (09:30-
11:00, 14:00-15:00), Selasa, pukul (09:30-11:00, 14:00-15:00), dan Rabu, pukul
(09:30-11:00, 14:00-15:00).

Senin pukul 09:30-11:00


IV-30

Gambar 4.2.13 Packet Loss Senin 09:30-11:00 (I)

Senin pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.14 Packet Loss Senin 14:00-15:00 (II)

Selasa pukul 09:30-11:00

Gambar 4.2.15 Packet Loss Selasa 09:30-11:00 (I)


IV-31

Selasa pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.16 Packet Loss Selasa 14:00-15:00 (II)

Rabu pukul 09:30-11:00

Gambar 4.2.17 Packet Loss Rabu 09:30-11:00 (I)


IV-32

Rabu pukul 14:00-15:00

Gambar 4.2.18 Packet Loss Rabu 14:00-15:00 (II)

Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan Wireless-Lan
dipeoleh nilai packet loss rata-rata seperti table 5.3

Tabel 4.2.3 Packet Loss Pada DISDUKCAPIL

Packet Loss
Hari/tanggal Waktu
Sent Lost Lost(%)
09:30-11:00 255 37 15
Senin, 15 Februari 2016
14:00-15:00 61 9 15
09:30-11:00 803 118 15
Selasa, 16 Februari 2016
14:00-15:00 1702 298 18
09:30-11:00 1124 384 34
Rabu, 17 Februari 2016
14:00-15:00 293 137 47

Dari table di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi yang di gunakan, pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tembilahan untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus
IV-33

jika 0%, jika 3% bagus, 15% sedang dan jika 25% jelek. Maka kategori packet
loss dengan persentasi loss 0% untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam
degredasi sangat bagus karena suatu parmeter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total pcket loss yang hilang, dapat terjadi karena
congestion pada jaringan.

4.2.5 Hasil Pengukuran QoS (Quality of Service)


Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tembilahan

1. Bandwidth

Berdasarkan tabel dibawah ini dapat disimpulkan bahwa, hasil pengukuran


bandwidth pada DISDUKCAPIL, rata rata bandwidth terendah terjadi pada hari
senin karena keterlambatan transfer data yang di ukur bandwidth yang diamati
selama pengukuran analisis. Sedangkan nilai rata-rata bandwidth yang tertinggi
terjadi pada hari rabu yaitu kecepatan (rate) transfer efektif, yang diukur dalam
kbps. Bandwidth merupakan jumlah total transfer data yang sukses, yang diamati
Selama pengukuran analisis di DISDUKCAPIL Tembilahan.

Tabel 4.2.4 Kalkulasi nilai bandwidth.

Bandwidth
Hari/tanggal
Min Max Average
18,748 268,368 189,338
Senin, 15 Februari 2016

Selasa, 16 Februari 2016 27,968 267,308 208,265

Rabu, 17 Februari 2016 28,396 267,964 226,572


IV-34

2. Delay

Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay pada jaringan DISDUKCAPIL.


Dapatlah nilai rata-rata response time delay minimum dan maximum dalam
milesecond (ms) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2.5 Kalkulasi nilai delay.

Delay(ms)
Hari/tanggal TIPHONN Index
Min Max Average
Senin, 15 Februari
39 375 57 Sedang 3
2016
Selasa, 16
39 336 69 Sedang 3
Februari 2016
Rabu, 17 Februari
40 416 93 Jelek 4
2016

3. Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran nilai packet loss pada jaringan
DISDUKCAPIL. Dapatlah nilai packet loss dalam persentase (%) yaitu sebagai
berikut:
IV-35

Tabel 4.2.6 Kalkulasi nilai packet loss.

Delay(ms)
Hari/tanggal Lost TIPHONN index
Sent Lost
(%)
Senin, 15 Februari
158 23 15% Sedang 2
2016

Selasa, 16
1252 208 16% Sedang 2
Februari 2016
Rabu, 17 Februari
708 260 40% Jelek 1
2016

Dari tabel di atas, berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi yang di gunakan, packet loss mengalami
kegagalan transmisi cukup besar, terlebih lagi pada hari rabu, packet loss packet
loss yang mencapai 40%.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa Quality of Service. Maka, Penulis dapat
mengambil kesimpulan:
1. Setelah dilakukan pengujian Quality of Service berdasarkan
standarisasi TIPHON, dengan parameter Bandwidth, Delay, dan Packet
Loss Sebagai Berikut:
a. Bandwidth minimum pada hari Senin dengan nilai 18,748.
b. Bandwidth maximum pada hari Senin dengan nilai 268,368.
c. Rata-rata bandwidth yang tinggi pada hari Rabu dengan nilai
226,572.
d. Delay minimum terdapat pada hari Senin, Selasa dengan nilai 39
ms.
e. Delay minimum terdapat pada hari Rabu dengan nilai 416 ms.
f. Rata-rata delay tertinggi terdapat pada hari Rabu dengan nilai 93
ms.

g. packet loss mengalami kegagalan transmisi cukup besar, terlebih


lagi pada hari rabu,yang mencapai 40%.

2. Jaringan komputer pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Tembilahan belum sangat baik karena terdapat delay tertinggi dengan
nilai 416 dan packet loss tertinggi 40%. Sehingga memiliki kendala
menghambat kinerja jaringan komputer.

5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :

V-1
V-2

1. Untuk mengantisipasi tingginya traffic jaringan dapat dilakukan dengan


cara membagi bandwith sebaik mungkin.
2. Untuk menangani faktor-faktor yang bisa menyebabkan menufrunnya
kualitas jaringan seperti adanya redaman pada media transmisi yang
digunakan, dapat dilakukan dengan penambahan acces point sebagai
penguat signal.
3. Lebih baik menggunakan Mikrotik untuk memanajemen jaringan, seperti
manajemen bandwidth tiap client, untum menstabilkan jaringan.
4. Untuk hasil analisa QoS yang lebih akurat dapat dilakukan analisa QoS
lebih lanjut dengan melenkapi parameter-parameter yang disediakan
metode QoS, yakni troughput dan jitter.
DAFTAR PUSTAKA
Aminulwah, Irwansyah, 2015, Analisis Kualitas Jaringan Komputer, Palembang:
Universitas Bina Darma Palembang.

Bryan Yonathan, Yoanes Bandung, Armein Z.R Langi, 2011, Analisis Kualitas
Layanan (Qos) Audio-Video Layanan Kelas Virtual Di Jaringan Digital
Learning Pedesaan. Bandung: DSP Research and Technology Group KK
Teknologi Informasi – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Teknologi Bandung.
Kurnia Akbar, 2014, Analisa Jaringan Lan Pada Pt Kai Divre I Sumut
Menggunakan Hierarchikal Token Bucket (Htb). Medan. Pelita Informatika
Budi Darma, Volume: VI, Nomor: 2.

Pratama, Eka, Agus, Putu, 2014, Handbook Jaringan Komputer, Bandung,


Informatika Bandung.
Pearl Pratama Romadhon, 2014, Analisis Kinerja Jaringan Wireless Lan
Menggunakan Metode Qos Dan Rma Pada Pt Pertamina Ep Ubep Ramba
(Persero). Laporan tugas akhir. Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang.

Rudi Hartono, Agus Purnomo, 2011, Wireless Network 802.11, Surakarta,


Informatika.

Rusdiana, 2014, Sistem Informasi Manajemen, Bandung, Pustaka Setia.


Rayhan Yuvandra, 2013, Analisis Kinerja Trafik Video Chatting Pada Sistem
Client-Client Dengan Aplikasi Wireshark. Medan. DTE FT USU, Volume:
III, Nomor: 3.

Sofana, Iwan, 2013, Membangun Jaringan Komputer, Bandung, Informatika


Bandung.

Thommy Febrianto, Endang Siti Astuti, Kertahadi, 2015, Analisis Manajemen


Local Area Network (LAN) (Studi pada Bank X) Malang, Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol. 1 No. 1.
Yanto, 2013, Analisis Qos (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet (Studi
Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura), Pontianak, Program
Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura.
LAMPIRAN A

KEGIATAN WAWANCARA

PENELITI : Muhammad Audi Reza Islami


INFORMAN : Hendra S.Si
JABATAN : Operator IT
LOKASI : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
HARI/TGL : Senin, 28 Februari 2016

Pertanyaan:

1. Apa jabatan bapak di kantor ini ?


Sebagai Operator IT.
2. Karena bapak sebagai salah satu pengguna jaringan di kantor ini,
bagaimana kondisi jaringan di kantor ini, ?
Keadaan koneksi jaringan di sini kadang bagus, kadang kurang bagus,
seperti koneksi putus-putus dan lambat.
3. Kapan terjadinya gangguan jaringan pak, sehingga jaringan menjadi down
?
Di hari dan jam yang sibuk, hari senin, selasa, rabu, sekitar pagi jam
09:00-11.00 dan siang sekitar jam 14:00.
4. Berapa lama biasanya mengalami gangguan jaringan ini pak ?
Sekitar 15-30 menit.
5. Apa yang terjadi jika kantor ini mengalami gangguan jaringan pak ?
Semua pekerjaan akan pending selama gangguan tersebut, dikarenakan
semua sistem yang dipakai pegawai menggunakan jaringan internet, jika
LAMPIRAN B

OBSERVASI

Gambar B.1 Komputer Server

Gambar B..2 Komputer Server


Gambar B.3 Komputer Server

Keterangan Gambar di atas:

Komputer Server Di Dinas Kependudukan dan Pencataatan Sipil Kabupaten


Indragiri Hilir.

Gambar B.4 Hub dan Switch


Keterangan Gambar di atas:

Sebuah Hardware Pendukung Jaringan Komputer Yaitu Hub dan Switch Di Dinas
Kependudukan dan Pencataatan Sipil Kabupaten Indragiri Hilir.

Gambar B.5 Printer KTP (Kartu Tanda Penduduk)

Keterangan Gambar di atas:

Sebuah printer untuk mencetak sebuah kartu tanda penduduk (ktp) pada Dinas
Kependudukan dan Pencataatan Sipil Kabupaten Indragiri Hilir.
Gambar B.6 UPS

Keterangan Gambar di atas:

Sebuah UPS untuk Komputer Server, dan terlihat pada gambar tersebut kabel-
kabel sangat berantakan dan tidak teratur resikonya dapat terjadi konsleting listrik.
Keterangan Gambar di bawah:

Kegiatan Wawancara dengan Bapak Hendra S.Si Selaku Operator IT pada Dinas
Kependudukan dan Pencataatan Sipil Kabupaten Indragiri Hilir.
LAMPIRAN C
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIl TEMBILAHAN KOTA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

KEPALA DINAS
M.J. VERMAN
Pembina Tk. I (IV/b) SEKRETARIS
Nip.19720208 199201 1 001 Drs.H. BASTIAN YUNUS, MM
KELOMPOK JABATAN Pembina Tk. I (IV/b)
FUGSINONAL Nip. 19590816 199302 1 001

KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN


UMUM DAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
ZULMAILIS, SH Hj. HAYATI SURIATI, S,Sos SIAGA PUTRA, S,Sos
Penata Tk. I (III/d) Penata Tk. I (III/d) Penata Tk. I (III/d)
Nip. 19610926 198903 2 005 Nip. 19670901 198903 2 005 Nip. 19660319 199003 1 002

KEPALA BIDANG
KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG PENCATATAN SIPIL
KEPENDUDUKAN PENGELOLAAN INFORMASI ADM KEPENDUDUKAN DAN
Drs, H, SUMARDI
H. ALINTAR, S. Pd. I PENCAPIL Pembina (IV/a)
Pembina (IV/a) SYOFYAN NUR, S,Sos, MP Nip. 19651114 199403 1 002
Nip. 19590817 198209 1 001 Pembina Tk. I (IV/b)
Nip. 19601107 198503 1 007
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
PERKAWINAN, PERCERAIAN DAN PENYULUHAN
PENDAFTARAN DAN MUTASI PENDUDUDUK
PENCATATAN SIPIL
SM. RAZALI KEPALA SEKSI
UMAR KONI, S,Sos
Penata Tk. I (III/d) INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPENDUDUKAN
Penata Tk. I (III/d)
Nip. 19601107 198503 1 007 EFRIN DALIS, S.Sos
Nip. 19650705 199012 1 002
Penata (III/c)
KEPALA SEKSI
Nip. 19670110 199403 1 007
PENYULUHAN, PEMBINAAN DAN EVALUASI KEPALA SEKSI
KEPENDUDUKAN & PENCATATAN SIPIL KELAHIRAN DAN KEMATIAN
KEPALA SEKSI
SUSI MAILINDA, SH, MH SRI EKA SANDRAWATI, SE
PEREKAMAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Pembina (IV/a) Penata Tk. I (III/d)
Hj. NURLAILI
Nip. 19670415 199102 2 001 Nip. 19700308 199803 2 007
Penata Tk. I (III/d)
Nip. 19580101 198101 2 002
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PENGELOLAAN ARSIP KEPENDUDUKAN & PENGESAHAN ANAK, PERUBAHAN NAMA DAN
KEPALA SEKSI
PENCAPIL KEWARGANEGARAAN
PERENCANAAN DAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
Hj. KAMISAH MURNIATI, SH
SYARIFAH MURJASYANTI, SE
Penata Tk. I (III/d) Penata Tk. I (III/d)
Penata Tk. I (III/d)
Nip. 19580206 198302 2 001 Nip. 19600409 198603 2 002
Nip. 19750801 199803 2 003
GAMBARAN UMUM JARINGAN KOMPUTER
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIl TEMBILAHAN KOTA
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Anda mungkin juga menyukai