Anda di halaman 1dari 33

2013, No.

716 8

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 05 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
ADIWIYATA

UNSUR, SUSUNAN KEANGGOTAAN, DAN PERINCIAN TUGAS TIM YANG


MENUNJANG PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA
A. Dewan Pertimbangan Adiwiyata
1. Unsur Dewan Pertimbangan adiwiyata berasa dari:
a. instansi lingkungan hidup Pusat;
b. instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
c. instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama;
d. instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang dalam negeri;
e. perguruan tinggi;
f. organisasi lingkungan hidup;
g. media massa;
h. pemerhati lingkungan hidup;
i. pemerhati pendidikan; dan
j. budayawan.
2. Tugas Dewan Pertimbangan Adiwiyata:
a. memberikan arahan dan pertimbangan dalam pengembangan konsep
dan pelaksanaan Program Adiwiyata;
b. mengusulkan dan memberikan pertimbangan kepada Menteri
terhadap calon penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata mandiri dan
Sekolah Adiwiyata nasional.

B. Tim Teknis
1. Unsur Tim teknis adiwiyata berasa dari:
a. instansi lingkungan hidup Pusat;
b. instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
c. instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama;
d. instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang dalam negeri;
e. perguruan tinggi;
f. organisasi lingkungan hidup;
g. dunia usaha; dan
h. media massa.
2. Tim teknis bertugas mengembangkan kriteria, indikator, dan mekanisme
pelaksanaan Program Adiwiyata.

www.djpp.kemenkumham.go.id
9 2013, No.716

C. Tim Pembina
1. Tim pembina nasional
a. Unsur Tim pembina nasional berasal dari:
1) instansi lingkungan hidup Pusat;
2) instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
3) instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama; dan
4) instansi Pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang dalam negeri.
b. Tugas tim pembina nasional meliputi:
1) sosialisasi pedoman adiwiyata;
2) bimbingan teknis kepada tim pembina provinsi;
3) pendampingan terhadap tim pembina provinsi; dan
4) monitoring dan evaluasi program.
2. Tim pembina provinsi
a. Unsur tim pembina provinsi berasal dari:
1) instansi lingkungan hidup provinsi;
2) instansi provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan; dan
3) instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
agama di provinsi.
b. Tugas tim pembina provinsi meliputi:
1) sosialisasi pedoman adiwiyata;
2) bimbingan teknis kepada tim pembina kabupaten/kota;
3) pembentukan sekolah model/percontohan paling sedikit 4 (empat)
sekolah, masing-masing 1 (satu) sekolah di setiap jenjang
pendidikan setiap tahunnya;
4) pendampingan terhadap tim pembina kabupaten/kota;
5) monitoring dan evaluasi program; dan
6) penyusunan laporan pembinaan.
3. Tim pembina kabupaten/kota
a. Unsur tim pembina kabupaten/kota paling sedikit berasal dari:
1) instansi lingkungan hidup kabupaten/kota;
2) instansi kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan; dan
3) instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
agama di kabupaten/kota.
b. Tugas tim pembina kabupaten/kota meliputi:
1) sosialisasi pedoman adiwiyata;
2) bimbingan teknis kepada tim sekolah;
3) pembentukan sekolah model/percontohan paling sedikit 4 (empat)
sekolah, masing-masing 1(satu) sekolah di setiap jenjang
pendidikan setiap tahunnya;
4) pendampingan terhadap sekolah;
5) monitoring dan evaluasi program; dan
6) penyusunan laporan pembinaan.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 10

D. Tim penilai
1. Tim penilai nasional
a. Unsur tim penilai nasional paling sedikit berasal dari:
1) instansi lingkungan hidup pusat;
2) instansi pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
3) instansi pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama;
4) instansi pusat yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri;
5) organisasi lingkungan hidup;
6) perguruan tinggi; dan
7) media massa.
b. Tim penilai nasional bertugas melakukan penilaian terhadap calon
penerima penghargaan adiwiyata mandiri dan nasional berdasarkan
kriteria penilaian.
2. Tim penilai provinsi
a. Unsur Tim penilai provinsi paling sedikit berasal dari:
1) instansi lingkungan hidup provinsi;
2) instansi provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
3) instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
agama di provinsi;
4) organisasi lingkungan hidup;
5) perguruan tinggi; dan
6) media massa.
b. Tim penilai provinsi bertugas melakukan verifikasi terhadap calon
penerima penghargaan adiwiyata provinsi berdasarkan kriteria
penilaian.
3. Tim penilai kabupaten/kota
a. Unsur Tim penilai kabupaten/kota paling sedikit berasal dari:
1) instansi lingkungan hidup kabupaten/kota;
2) instansi provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
3) instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
agama di provinsi;
4) organisasi lingkungan hidup;
5) media massa.
b. Tim penilai kabupaten/kota bertugas melakukan verifikasi terhadap
calon penerima penghargaan adiwiyata kabupaten/kota berdasarkan
kriteria penilaian.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP


REPUBLIK INDONESIA,

BALTHASAR KAMBUAYA

www.djpp.kemenkumham.go.id
11 2013, No.716

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 05 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
ADIWIYATA

PEDOMAN PEMBINAAN ADIWIYATA

A. Ruang Lingkup
Kegiatan pembinaan adiwiyata terdiri atas:
1. sosialisasi;
2. bimbingan teknis;
3. pembentukan sekolah model/percontohan;
4. pendampingan; dan
5. monitoring dan evaluasi program.

B. Tujuan
Pembinaan adiwiyata bertujuan untuk:
1. meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan Sekolah Adiwiyata
atau sekolah peduli dan berbudaya lingkungan;
2. meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam
pengelolaan Program Adiwiyata; dan
3. meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan adiwiyata baik di propinsi
maupun di kabupaten/kota termasuk sekolah dan masyarakat
sekitarnya.
C. Materi
Komponen dan standar adiwiyata meliputi:
1. Kebijakan berwawasan lingkungan, memiliki standar:
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
b. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat program
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, memiliki standar:
a. tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran lingkungan hidup;
b. peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif memiliki standar:
a. melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang terencana bagi warga sekolah;
b. menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan berbagai pihak, antara lain masyarakat,
pemerintah, swasta, media, dan sekolah lain.
4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan memiliki standar:
a. ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan;

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 12

b. peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah


lingkungan di sekolah.
Uraian Komponen dan Standar tersebut di atas dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Standar Implementasi Pencapaian


1. KTSP memuat a. Visi, misi, dan a. Tersusunnya visi,
kebijakan upaya tujuan sekolah misi, dan tujuan yang
perlindungan dan yang tertuang memuat upaya
pengelolaan dalam KTSP pelestarian fungsi
lingkungan hidup. memuat lingkungan dan/atau,
kebijakan mencegah terjadinya
perlindungan pencemaran dan/atau
dan pengelolaan kerusakan lingkungan
lingkungan hidup.
hidup.
b. Struktur b. Struktur kurikulum
kurikulum memuat pelestarian
memuat mata fungsi lingkungan ,
pelajaran wajib, mencegah terjadinya
muatan lokal, pencemaran, dan
pengembangan kerusakan lingkungan
diri terkait hidup pada komponen
kebijakan mata pelajaran wajib,
perlindungan dan/atau muatan
dan pengelolaan lokal, dan/atau
lingkungan pengembangan diri.
hidup.
c. Mata pelajaran c. Adanya ketuntasan
wajib dan/atau minimal belajar pada mata
muatan lokal pelajaran wajib dan/atau
muatan lokal yang terkait
yang terkait dengan pelestarian fungsi
perlindungan lingkungan, mencegah
dan pengelolaan terjadinya pencemaran,
lingkungan dan/atau kerusakan
hidup lingkungan hidup.
dilengkapi
dengan
Ketuntasan
minimal belajar.
2. RKAS memuat program Rencana kegiatan dan a. sekolah memiliki anggaran
dalam upaya anggaran sekolah untuk upaya perlindungan
perlindungan dan memuat upaya dan pengelolaan
pengelolaan lingkungan perlindungan dan lingkungan hidup sebesar
hidup pengelolaan 20 % (dua puluh
lingkungan hidup, perseratus) dari total
meliputi kesiswaan, anggaran sekolah;
kurikulum dan b. anggaran sekolah di

www.djpp.kemenkumham.go.id
13 2013, No.716

Standar Implementasi Pencapaian


kegiatan alokasikan secara
pembelajaran, proporsional untuk
peningkatan kapasitas kegiatan kesiswaan,
pendidik dan tenaga kurikulum dan kegiatan
kependidikan, sarana pembelajaran, peningkatan
dan prasarana, kapasitas pendidik dan
budaya dan tenaga kependidikan,
lingkungan sekolah, sarana dan prasarana,
peran masyarakat dan budaya dan lingkungan
kemitraan, sekolah, peran masyarakat
peningkatan dan dan kemitraan,
pengembangan mutu. peningkatan dan
pengembangan mutu.

Tabel 2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Standar Implementasi Pencapaian


1. Tenaga pendidik a. Menerapkan a. 70% (tujuh puluh
memiliki kompetensi pendekatan, perseratus) tenaga
dalam strategi, metode, pendidik
mengembangkan dan teknik menerapkan
kegiatan pembelajaran yang metode yang
pembelajaran melibatkan peserta melibatkan peserta
lingkungan hidup. didik secara aktif didik secara aktif,
dalam antara lain :
pembelajaran; demonstrasi,
diskusi kelompok,
simulasi (bermain
peran),
pengalaman
lapangan, curah
pendapat, debat,
simposium,
praktek lapangan,
penugasan,
observasi, project
percontohan, dll.
b. Mengembangkan isu b. 70% (tujuh puluh
lokal dan/ atau isu perseratus) tenaga
global sebagai materi pendidik
pembelajaran mengembangkan
lingkungan hidup isu lokal dan isu
sesuai dengan global yang terkait
jenjang pendidikan; dengan
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup.
c.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 14

Standar Implementasi Pencapaian


c. Mengembangkan d. 70% (tujuh puluh
indikator dan perseratus) tenaga
instrumen penilaian pendidik me-
pembelajaran ngembangkan
lingkungan hidup; indikator pem-
belajaran dan
instrumen
penilaian yang
terkait dengan
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup.
d. Menyusun e. 70% (tujuh puluh
rancangan perseratus) tenaga
pembelajaran yang pendidik
lengkap, baik untuk menyusun
kegiatan di dalam rancangan
kelas, laboratorium, pembelajaran yang
maupun di luar terkait dengan
kelas; perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup.
e. Mengikutsertakan f. Prosentase tenaga
orang tua peserta pendidik yang
didik dan mengikutsertakan
masyarakat dalam orang tua peserta
program didik dan
pembelajaran masyarakat yang
lingkungan hidup; terkait dengan
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
sebagai berikut:
1) SD/MI sebesar
50% (lima puluh
perseratus);
2) SMP/MTs
sebesar 40%
(empat puluh
perseratus);
3) SMA/MA
sebesar 30%
(tiga puluh
perseratus);
4) SMK/MAK
sebesar 30%

www.djpp.kemenkumham.go.id
15 2013, No.716

Standar Implementasi Pencapaian


(tiga puluh
perseratus).
f. Mengkomunikasikan g. Hasil inovasi
hasil-hasil inovasi pembelajaran
pembelajaran lingkungan hidup
lingkungan hidup; dikomunikasikan
melalui, antara
lain:
1) majalah dinding;
2) buletin sekolah;
3) pameran;
4) website;
5) radio;
6) TV;
7) surat kabar; dan
8) jurnal.
g. Mengkaitkan h. 70% (tujuh puluh
pengetahuan perseratus) tenaga
konseptual dan pendidik
prosedural dalam menguasai konsep
pemecahan masalah dan mampu
lingkungan hidup, mengaplikasikan
serta penerapannya konsep tersebut
dalam kehidupan dalam
sehari-hari. memecahkan
masalah
lingkungan hidup.
2. Peserta didik a. Menghasilkan karya a. 50% (lima puluh
melakukan kegiatan nyata yang berkaitan perseratus) Peserta
pembelajaran tentang dengan pelestarian didik
perlindungan dan fungsi lingkungan menghasilkan
pengelolaan hidup, mencegah karya nyata yang
lingkungan hidup terjadinya terkait dengan
pencemaran dan perlindungan dan
kerusakan pengelolaan
lingkungan hidup; lingkungan hidup,
antara lain:
1) makalah;
2) puisi/sajak;
3) artikel;
4) lagu;
5) hasil Penelitian;
6) gambar;
7) seni tari; dan
8) produk daur
ulang.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 16

Standar Implementasi Pencapaian


b. Menerapkan b. 50% (lima puluh
pengetahuan perseratus) peserta
lingkungan hidup didik mempunyai
yang diperoleh untuk kemampuan
memecahkan memecahkan
masalah lingkungan masalah
hidup dalam lingkungan hidup
kehidupan sehari- dalam kehidupan
hari; sehari-hari
c. Mengkomunikasikan c. 50% (lima puluh
hasil pembelajaran perseratus) peserta
lingkungan hidup didik
dengan berbagai mengkomunikasik
cara dan media an hasil
pembelajaran
lingkungan hidup
melalui antara
lain:
1) majalah dinding;
2) buletin sekolah;
3) pameran;
4) website;
5) radio;
6) televisi;
7) surat kabar; dan
8) jurnal.

Tabel 3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

Standar Implementasi Pencapaian


1. Melaksanakan a. memelihara dan a. 80% (delapan
kegiatan merawat gedung dan puluh perseratus)
perlindungan dan lingkungan sekolah warga sekolah
pengelolaan oleh warga sekolah; terlibat dalam
lingkungan hidup pemeliharaan
yang terencana gedung dan
bagi warga sekolah lingkungan
sekolah, antara
lain:
1) piket
kebersihan
kelas;
2) Jumat Bersih;
3) lomba
kebersihan

www.djpp.kemenkumham.go.id
17 2013, No.716

kelas; dan
4) kegiatan
pemeliharaan
taman oleh
masing-masing
kelas.
b. memanfaatkan b. 80% (delapan
lahan dan fasilitas puluh perseratus)
sekolah sesuai warga sekolah
kaidah-kaidah memanfaatkan
perlindungan dan lahan dan fasilitas
pengelolaan sekolah sesuai
lingkungan hidup; kaidah-kaidah
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
antara lain:
1) pemeliharaan
taman;
2) tanaman obat
keluarga;
3) hutan sekolah;
4) pembibitan;
5) kolam; dan
6) pengelolaan
sampah.
c. mengembangkan c. 80% (delapan
kegiatan puluh perseratus)
ekstrakurikuler yang kegiatan
sesuai dengan upaya ekstrakurekuler
perlindungan dan antara lain
pengelolaan lingkungan
hidup;
Pramuka, Karya
Ilmiah Remaja,
dokter kecil,
Palang
MerahRemaja, dan
Pecinta Alam,
yang dimanfaatkan
untuk
pembelajaran
terkait dengan
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
antara lain:
1) pengomposan,
tanaman obat

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 18

keluarga;
2) biopori;
3) daur ulang;
4) pertanian
organic; dan
5) biogas.
d. adanya kreativitas dan d. 5 (lima) klasifikasi
inovasi warga sekolah kegiatan kreativitas
dalam upaya dan inovasi dari warga
perlindungan dan sekolah dalam upaya
pengelolaan lingkungan perlindungan dan
hidup; pengelolaan
lingkungan hidup,
sebagai berikut:
1) daur ulang
sampah;
2) pemanfaatan dan
pengolahan air;
3) karya ilmiah;
4) karya seni;
5) hemat energi;
6) energi alternatif.
e. mengikuti kegiatan aksi 1) tenaga pendidik
lingkungan hidup yang mengikuti 6 (enam)
dilakukan oleh pihak kegiatan aksi
luar. lingkungan hidup yang
dilakukan oleh pihak
luar;
2) peserta didik mengikuti
6 (enam) kegiatan aksi
lingkungan hidup yang
dilakukan oleh pihak
luar.
2. Menjalin kemitraan a. memanfaatkan 3 (tiga) mitra yang
dalam rangka narasumber untuk dimanfaatkan sebagai
perlindungan dan meningkatkan
narasumber untuk
pengelolaan pembelajaran
meningkatkan
lingkungan hidup lingkungan hidup; pembelajaran
dengan berbagai
lingkungan hidup.
pihak antara lain :
orang tua, alumni, b. mendapatkan 3 (tiga) mitra yang
komite sekolah, LSM, dukungan dalam mendukung kegiatan
media, dunia usaha, bentuk dukungan yang terkait dengan
konsultan, instansi untuk kegiatan yang perlindungan dan
pemerintah daerah terkait dengan pengelolaan
terkait, sekolah lain, perlindungan dan lingkungan hidup
dll. pengelolaan seperti : pelatihan
lingkungan hidup; yang terkait
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup,

www.djpp.kemenkumham.go.id
19 2013, No.716

pengadaan sarana
ramah lingkungan,
pembinaan dalam
upaya perlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup,
dll.
c. meningkatkan 3 (tiga) kemitraan
peran komite yang difasilitasi oleh
sekolah dalam komite sekolah untuk
membangun kegiatan aksi
kemitraan untuk bersama terkait
pembelajaran dengan pembelajaran
lingkungan hidup lingkungan hidup
dan upaya dan upaya
perlindungan dan perlindungan dan
pengelolaan pengelolaan
lingkungan hidup; lingkungan hidup.
d. menjadi 3 (tiga) kali menjadi nara
narasumber dalam sumber dalam rangka
pembelajaran lingkungan
rangka hidup, seperti seminar,
pembelajaran workshop, lokakarya, dll .
lingkungan hidup;
e. memberi dukungan 3 (tiga) dukungan yang
kepada masyarakat, diberikan sekolah dalam
atau sekolah lain untuk upaya perlindungan
meningkatkan upaya dan pengelolaan
perlindungan dan lingkungan hidup,
pengelolaan seperti: bimbingan teknis
lingkungan hidup. pembuatan biopori,
pengelolaan sampah,
pertanian organik, biogas,
dll.

Tabel 4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Standar Implementasi Pencapaian


1. Ketersediaan sarana a. menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)
prasarana pendukung prasarana untuk sarana prasarana
yang ramah mengatasi untuk mengatasi
lingkungan permasalahan permasalahan
lingkungan hidup di lingkungan hidup di
sekolah; sekolah sesuai
dengan standar
sarana dan prasarana
Permendiknas no 24

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 20

tahun 2007, seperti :


air bersih, sampah
(penyediaan tempat
sampah terpisah,
komposter), tinja, air
limbah/drainase,
ruang terbuka hijau,
kebisingan/
getaran/radiasi, dll.
b. menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)
prasarana untuk sarana prasarana
mendukung pendukung
pembelajaran pembelajaran
lingkungan hidup di lingkungan hidup,
sekolah. antara lain;
pengomposan,
pemanfaatan dan
pengolahan air,
hutan/ taman/kebun
sekolah, green house,
tanaman obat
keluarga, kolam ikan,
biopori, sumur
resapan, biogas, dll.
2. Peningkatan kualitas a. memelihara sarana
Terpeliharanya 3
pengelolaan dan dan prasarana
(tiga) sarana dan
pemanfaatan sarana sekolah yang ramah
prasarana yang
dan prasarana yang lingkungan;
ramah lingkungan
ramah lingkungan
sesuai fungsinya,
antara lain:
1) ruang memiliki
pengaturan cahaya
dan ventilasi udara
secara alami;
2) pemeliharaan dan
pengaturan pohon
peneduh dan
penghijauan;
3) menggunakan
paving block.
b. meningkatkan Tersedianya 4 (empat)
pengelolaan dan unsur dalam
pemeliharaan pengelolaan dan
fasilitas sanitasi pemeliharaan fasilitas
sekolah; sanitasi sekolah,
antara lain:

www.djpp.kemenkumham.go.id
21 2013, No.716

a. penanggung jawab;
b. pelaksana;
c. pengawas;
d. tata tertib.

c. memanfaatkan 20% efisiensi


listrik, air dan alat pemanfaatan listrik,
tulis kantor secara air dan alat tulis
efisien; kantor.
d. meningkatkan Kantin melakukan 3
kualitas pelayanan (tiga) upaya dalam
kantin sehat dan rangka meningkatkan
ramah lingkungan; kualitas pelayanan
kantin sehat dan
ramah lingkungan,
meliputi:
a. Kantin tidak
menjual
makanan/
minuman yang
mengandung
bahan pengawet/
pengenyal,
pewarna, perasa
yang tidak sesuai
dengan standar
kesehatan.
b. Kantin tidak
menjual makanan
yang tercemar/
terkontaminasi,
kadaluarsa.
c. Kantin tidak
menjual makanan
yang dikemas
tidak ramah
lingkungan, seperti
plastik, styrofoam,
dan aluminium
foil.
D. pembinaan sekolah adiwiyata dilakukan dengan tahapan:
1. Tim pembina kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada sekolah dan
melaporkan hasil pembinaan kepada tim pembina provinsi dengan
tembusan kepada tim pembina nasional.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 22

2. Tim pembina provinsi melakukan pembinaan kepada tim pembina


kabupaten/kota dan melaporkan hasil pembinaan kepada tim pembina
nasional.
3. Tim pembina nasional melakukan pembinaan kepada tim pembina provinsi
dan melaporkan hasil pembinaan kepada menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dan di bidang pendidikan.
4. Laporan hasil pembinaan sebagaimana dimaksud angka 1, angka 2, dan
angka 3 dilaporkan setiap 1 (satu) tahun sekali.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP


REPUBLIK INDONESIA,

BALTHASAR KAMBUAYA

www.djpp.kemenkumham.go.id
23 2013, No.716

LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 05 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
ADIWIYATA

KRITERIA PENILAIAN ADIWIYATA


A. Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Standar
1. Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP) memuat upaya Nilai
perlindungan dan pengelolaan Paling Nilai
lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
a. Visi, Misi 1) Tersusunnya
2 0,5 1 2
dan Tujuan Visi, misi dan
sekolah tujuan yang Tersusunnya Tersusunnya Tersusunny
yang memuat upaya Visi, misi dan Visi, misi dan a Visi, misi
tertuang pelestarian tujuan yang tujuan yang dan tujuan
dalam fungsi memuat 1 memuat 2 yang
Kurikulum lingkungan (satu) upaya (dua) upaya memuat 3
Tingkat dan/ atau, PPLH PPLH upaya PPLH
Satuan mencegah
Pendidikan terjadinya
(dokumen pencemaran
1) memuat dan/ atau
kebijakan kerusakan
perlindung lingkungan
an dan hidup.
pengelolaa 2) Terinternalisasi
n 2 0,5 1 2
(tahu dan
lingkungan paham) Visi, Visi, misi dan Visi, misi dan Visi, misi
hidup. misi dan tujuan tujuan tujuan dan tujuan
kepada semua dipahami dipahami dipahami
warga sekolah. kepala kepala kepala
sekolah, 3 sekolah, 5 sekolah,
orang tenaga orang tenaga minimal 7
pendidik, 2 pendidik, 4 orang tenaga
orang komite orang komite pendidik, 6
sekolah, 10 sekolah, 20 orang
orang peserta orang peserta komite
didik, dan 2 didik, dan 3 sekolah, 30
orang tenaga orang tenaga orang
non non peserta
kependidikan kependidikan didik, dan 4
orang tenaga
non
kependidika
n

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 24

Standar
1. Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP) memuat upaya Nilai
perlindungan dan pengelolaan Paling Nilai
lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
b. Struktur Struktur 3 1 2 3
kurikulum kurikulum Struktur Struktur
memuat memuat kurikulum kurikulum Struktur
mata pelestarian fungsi memuat memuat kurikulum
pelajaran lingkungan, pelestarian pelestarian memuat
wajib, mencegah fungsi fungsi pelestarian
muatan terjadinya lingkungan lingkungan, fungsi
lokal, pencemaran, dan lingkungan, mencegah lingkungan,
pengemban kerusakan mencegah terjadinya mencegah
gan diri lingkungan hidup terjadinya pencemaran, terjadinya
terkait pada komponen pencemaran, dan pencemaran
kebijakan mata pelajaran dan kerusakan , dan
perlindung wajib, dan/atau kerusakan lingkungan kerusakan
an dan muatan lokal, lingkungan hidup pada lingkungan
pengelolaa dan/atau hidup pada 1 2 (dua) hidup pada
n pengembangan (satu) komponen 3 (tiga)
lingkungan diri komponen komponen.
hidup.
c. Mata Adanya 3 1 2 3
pelajaran ketuntasan Adanya Adanya Adanya
wajib minimal belajar ketuntasan ketuntasan ketuntasan
dan/atau pada mata minimal minimal minimal
muatan pelajaran wajib belajar pada belajar pada belajar pada
lokal yang dan/atau muatan kurang dari mata mata
terkait lokal yang terkait 100% dari pelajaran pelajaran
perlindung dengan mata wajib atau wajib dan
an dan pelestarian fungsi pelajaran muatan lokal muatan
pengelolaa lingkungan, wajib atau yang terkait lokal yang
n mencegah kurang dari dengan terkait
lingkungan terjadinya 100% dari pelestarian dengan
hidup pencemaran, muatan lokal fungsi pelestarian
dilengkapi dan/atau yang terkait lingkungan , fungsi
dengan kerusakan dengan mencegah lingkungan ,
Ketuntasan lingkungan hidup pelestarian terjadinya mencegah
minimal fungsi pencemaran, terjadinya
belajar lingkungan , dan/atau pencemaran
mencegah kerusakan , dan/atau
terjadinya lingkungan kerusakan
pencemaran, hidup lingkungan
dan/atau hidup
kerusakan
lingkungan
hidup

www.djpp.kemenkumham.go.id
25 2013, No.716

Standar
2. Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) memuat program Nilai
dalam upaya perlindungan dan Paling Nilai
pengelolaan lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
a. Sekolah
5 1 3 5
memiliki
anggaran
Memiliki Memiliki Memiliki
untuk upaya
anggaran anggaran anggaran
perlindungan
Rencana untuk PPLH untuk PPLH untuk PPLH
dan
kegiatan dan sebesar 10 - hidup hidup
pengelolaan
anggaran 15% dari sebesar >15- sebesar ≥ 20
lingkungan
sekolah total <20 % dari % dari total
hidup sebesar
memuat anggaran total anggaran
20 % dari total
upaya sekolah. anggaran sekolah.
anggaran
perlindungan sekolah.
sekolah.
dan
pengelolaan b. Anggaran
5 1 3 5
lingkungan sekolah
hidup, dialokasikan
secara Anggaran Anggaran Anggaran
meliputiKesis untuk PPLH untuk PPLH untuk PPLH
waan, proporsional
untuk sekolah sekolah sekolah
kurikulum dialokasikan dialokasikan dialokasika
dan kegiatan kegiatan:
1) kesiswaan; secara secara n secara
pembelajaran, proporsional proporsional proporsional
peningkatan 2) kurikulum
dan untuk 1-3 untuk 4-5 untuk 6-7
kapasitas kegiatan kegiatan kegiatan
pendidik dan kegiatan
tenaga pembelaja
kependidikan, ran
tersedianya 3) peningkatan
sarana dan kapasitas
prasarana, pendidik
budaya dan dan tenaga
lingkungan kependidi
sekolah, peran kan,
serta 4) sarana dan
masyarakat prasarana,
dan 5) budaya dan
kemitraan, lingkungan
peningkatan sekolah,
dan 6) peran
pengembanga masyarakat
n mutu. dan
kemitraan,
7) peningkatan
dan
pengemban
gan mutu.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 26

B. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Standar
1. Tenaga pendidik memiliki kompetensi Nilai
dalam mengembangkan kegiatan Paling Nilai
pembelajaran lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
a. Menerapkan 70 % tenaga
2 0.5 1 2
pendekatan, pendidik
strategi, menerapkan 40 - 50 % >50 % - <70 ≥ 70 %
metode, dan metode yang tenaga % tenaga tenaga
teknik melibatkan pendidik pendidik pendidik
pembelajaran peserta didik menerapk menerapkan menerapka
yang secara aktif antara an metode yang n metode
melibatkan lain: demonstrasi, metode melibatkan yang
peserta didik diskusi kelompok, yang peserta didik melibatkan
secara aktif simulasi (bermain melibatka secara aktif. peserta
dalam peran), n peserta didik
pembelajara; pengalaman didik secara
lapangan, curah secara aktif.
pendapat, debat, aktif.
simposium,
praktek lapangan,
penugasan,
observasi, project
percontohan, dll.

b. Mengembangk 70 % tenaga
2 0.5 1 2
an isu lokal pendidik
dan/atau isu mengembangkan 40 - 50 % >50 % - <70 % ≥70 %
global sebagai isu lokal dan isu tenaga tenaga tenaga
materi global yang terkait pendidik pendidik pendidik
pembelajaran dengan mengemb mengembangk mengemba
LH sesuai perlindungan dan angkan an isu lokal ngkan isu
dengan pengelolaan isu lokal dan isu global lokal dan
jenjang lingkungan hidup dan isu yang terkait isu global
pendidikan; global dengan yang
yang perlindungan terkait
terkait dan dengan
dengan pengelolaan perlindung
perlindun lingkungan an dan
gan dan hidup pengelolaa
pengelola n
an lingkungan
lingkunga hidup
n hidup
c. Mengembangk 70 % tenaga 1 0.5 0.75 1
an indikator pendidik me- 40 - 50 % >50 % - <70 ≥70 %
dan ngembangkan tenaga % tenaga tenaga
instrumen indikator pem- pendidik pendidik pendidik
penilaian belajaran dan mengemb mengembang mengemba
pembelajaran instrumen angkan kan indikator ngkan
lingkungan penilaian yang indikator pembelajaran indikator
hidup terkait dengan pembelaj dan pembelajar
perlindungan dan aran dan instrumen an dan

www.djpp.kemenkumham.go.id
27 2013, No.716

Standar
1. Tenaga pendidik memiliki kompetensi Nilai
dalam mengembangkan kegiatan Paling Nilai
pembelajaran lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
pengelolaan instrume penilaian instrumen
lingkungan hidup n yang terkait penilaian
penilaian dengan yang
yang perlindungan terkait
terkait dan dengan
dengan pengelolaan perlindung
perlindun lingkungan an dan
gan dan hidup pengelolaa
pengelola n
an lingkungan
lingkunga hidup
n hidup
d. Menyusun 70 % tenaga 1 0.5 0.75 1
rancangan pendidik 40 - 50 % >50 % - <70 ≥70 %
pembelajaran menyusun tenaga % tenaga tenaga
yang lengkap, rancangan pendidik pendidik pendidik
baik untuk pembelajaran menyusu menyusun menyusun
kegiatan di yang terkait n rancangan rancangan
dalam kelas, dengan rancanga pembelajaran pembelajar
laboratorium, perlindungan dan n yang terkait an yang
maupun di pengelolaan pembelaj dengan terkait
luar kelas. lingkungan hidup. aran perlindungan dengan
yang dan perlindung
terkait pengelolaan an dan
dengan lingkungan pengelolaa
perlindun hidup. n
gan dan lingkungan
pengelola hidup.
an
lingkunga
n hidup.
e. Mengikut Prosentase tenaga 1 0.5 0.75 1
sertakan pendidik yang Prosentas Prosentase Prosentase
orang tua mengikutsertakan e tenaga tenaga tenaga
peserta didik orang tua peserta pendidik pendidik yang pendidik
dan didik dan yang mengikut yang
masyarakat masyarakat yang mengikut sertakan mengikut
dalam terkait dengan sertakan orang tua sertakan
program perlindungan dan orang tua peserta didik orang tua
pembelajaran pengelolaan peserta dan peserta
lingkungan lingkungan hidup didik dan masyarakat didik dan
hidup sebagai berikut: masyarak yang terkait masyarakat
5) SD/MI sebesar at yang dengan yang terkait
50% terkait perlindungan dengan
6) SMP/MTs dengan dan perlindung
sebesar 40% perlindun pengelolaan an dan
7) SMA/MA gan dan lingkungan pengelolaan
sebesar 30% pengelola hidup sebagai lingkungan
8) SMK/MAK an berikut : hidup
sebesar 30% lingkunga a. SD/MI sebagai

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 28

Standar
1. Tenaga pendidik memiliki kompetensi Nilai
dalam mengembangkan kegiatan Paling Nilai
pembelajaran lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
n hidup sebesar 40%- berikut :
sebagai <50% a. SD/MI
berikut: b. SMP/MTs sebesar
SD/MI sebesar 30%- ≥50%
sebesar <40% b.
30%- c. SMA/MA SMP/MTs
<40% sebesar 20- sebesar
SMP/MTs <30% ≥40%
sebesar d. SMK/MAK c. SMA/MA
20-<30% sebesar 20- sebesar
SMA/MA <30% ≥30%
sebesar d.
10%- SMK/MAK
<20% sebesar
SMK/MA ≥30%
K sebesar
10%-
<20%
f. Mengkomunik Hasil inovasi 1 0.5 0.75 1
asikan hasil- pembelajaran Hasil Hasil inovasi Hasil
hasil inovasi lingkungan hidup inovasi pembelajaran inovasi
pembelajaran dikomunikasikan pembelaja lingkungan pembelajar
lingkungan melalui: ran hidup an
hidup. 1) majalah; lingkunga dikomunikasi lingkungan
2) dinding; n hidup kan sejumlah hidup
3) buletin dikomuni 4-6 media dikomunik
sekolah; kasikan asikan
4) pameran; sejumlah sejumlah 7-
5) web-site; 1-3 media 9 media
6) radio;
7) TV;
8) surat kabar;
9) jurnal; dll

g. Mengkaitkan 70 % tenaga 2 0.5 1 2


pengetahuan pendidik 40 - 50 % >50 % - <70 % ≥70 %
konseptual menguasai konsep tenaga tenaga tenaga
dan dan mampu pendidik pendidik pendidik
prosedural mengaplikasikan menguasa menguasai menguasai
dalam konsep tersebut i konsep konsep dan konsep dan
pemecahan dalam dan mampu mampu
masalah memecahkan mampu mengaplikasik mengaplika
lingkungan masalah mengaplik an konsep sikan
hidup, serta lingkungan hidup. asikan tersebut konsep
penerapannya konsep dalam tersebut
dalam tersebut memecahkan dalam
kehidupan dalam masalah memecahk
sehari-hari. memecah lingkungan an masalah
kan hidup. lingkungan
masalah hidup.

www.djpp.kemenkumham.go.id
29 2013, No.716

Standar
1. Tenaga pendidik memiliki kompetensi Nilai
dalam mengembangkan kegiatan Paling Nilai
pembelajaran lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
lingkunga
n hidup.

Standar
2. Peserta didik melakukan kegiatan Nilai
pembelajaran tentang perlindungan Paling Nilai
dan pengelolaan lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
a. Menghasilkan
3 1 2 3
karya nyata
50 % Peserta
yang 10 % - 30 % - <50 % ≥50 %
didik
berkaitan <30 % Peserta didik Peserta
menghasilkan
dengan Peserta menghasilka didik
karya nyata yang
pelestarian didik n karya nyata menghasil
terkait dengan
fungsi menghas yang terkait kan karya
perlindungan
lingkungan ilkan dengan nyata yang
dan pengelolaan
hidup, karya perlindungan terkait
lingkungan
mencegah nyata dan dengan
hidup, antara
terjadinya yang pengelolaan perlindung
lain : makalah,
pencemaran terkait lingkungan an dan
Puisi/ Sajak,
dan dengan hidup pengelolaa
Artikel, Lagu,
kerusakan perlindu n
hasil Penelitian,
lingkungan ngan dan lingkunga
gambar, seni
hidup pengelola n hidup
tari, produk daur
ulang, dll an
lingkung
an hidup
b. Menerapkan
50 % peserta 4 2 3 4
pengetahuan
didik mempunyai
lingkungan 10 % - 30 % - <50 %
kemampuan
hidup yang <30 % peserta didik ≥50 %
memecahkan
diperoleh peserta mempunyai peserta
masalah
untuk didik kemampuan didik
lingkungan
memecahkan mempun memecahkan mempuny
hidup
masalah yai masalah ai
lingkungan kemamp lingkungan kemampu
hidup dalam uan hidup an
kehidupan memecah memecahk
sehari-hari. kan an
masalah masalah
lingkung lingkunga
an hidup n hidup

c. Mengkomuni
50 % peserta 3 1 2 3
kasikan
didik
hasil 10 % - 30 % - <50 % ≥50 %
mengkomunikasi
pembelajara

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 30

Standar
2. Peserta didik melakukan kegiatan Nilai
pembelajaran tentang perlindungan Paling Nilai
dan pengelolaan lingkungan hidup Tinggi

Implementasi Pencapaian
n kan hasil <30 % peserta didik peserta
lingkungan pembelajaran peserta mengkomuni didik
hidup lingkungan didik kasikan hasil mengkom
dengan hidup melalui : mengko pembelajaran unikasika
berbagai majalah dinding, munikasi lingkungan n hasil
cara dan buletin sekolah, kan hasil hidup pembelajar
media. pameran, web- pembelaj melalui: an
site, radio, TV, aran majalah lingkunga
surat kabar, lingkung dinding, n hidup
jurnal, dll an hidup buletin melalui:
melalui: sekolah, majalah
majalah pameran, dinding,
dinding, web-site, buletin
buletin radio, TV, sekolah,
sekolah, surat kabar, pameran,
pameran, jurnal, dll web-site,
web-site, radio, TV,
radio, surat
TV, surat kabar,
kabar, jurnal, dll
jurnal,
dll

C. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

Standar
1. Melaksanakan kegiatan
perlindungan dan pengelolaan Nilai
lingkungan hidup yang terencana Paling Nilai
bagi warga sekolah Tinggi

Implementasi Pencapaian
a. Memelihara 80 % warga
2 0,5 1 2
dan merawat sekolah terlibat
gedung dan dalam 40 % - 60 %- <80% ≥80 %
lingkungan pemeliharaan <60% warga sekolah warga
sekolah oleh gedung dan warga terlibat dalam sekolah
warga lingkungan sekolah pemeliharaan terlibat
sekolah sekolah, antara terlibat gedung dan dalam
lain: piket dalam lingkungan pemelihara
kebersihan kelas, pemelihar sekolah. an gedung
Jumat Bersih, aan dan
lomba kebersihan gedung lingkungan
kelas, kegiatan dan sekolah.
pemeliharaan lingkunga
taman oleh masing n sekolah.
masing kelas, dll.

www.djpp.kemenkumham.go.id
31 2013, No.716

Standar
1. Melaksanakan kegiatan
perlindungan dan pengelolaan Nilai
lingkungan hidup yang terencana Paling Nilai
bagi warga sekolah Tinggi

Implementasi Pencapaian
b. Memanfaatk 80 % warga
2 0,5 1 2
an lahan dan sekolah
fasilitas memanfaatkan 40 % - 60 %- <80% ≥80 %
sekolah lahan dan fasilitas <60% warga sekolah warga
sesuai sekolah sesuai warga memanfaatka sekolah
kaidah- kaidah-kaidah sekolah n lahan dan memanfaat
kaidah perlindungan dan memanfaa fasilitas kan lahan
perlindunga pengelolaan tkan sekolah sesuai dan
n dan lingkungan hidup lahan dan kaidah-kaidah fasilitas
pengelolaan antara lain; fasilitas perlindungan sekolah
lingkungan pemeliharaan sekolah dan sesuai
hidup taman, tanaman sesuai pengelolaan kaidah-
obat keluarga, kaidah- lingkungan kaidah
hutan sekolah. kaidah hidup perlindung
pembibitan, perlindun an dan
kolam, gan dan pengelolaan
pengelolaan pengelola lingkungan
sampah, dll an hidup
lingkunga
n hidup
c. Mengembang 80 % kegiatan
2 0,5 1 2
kan kegiatan ekstra-kurekuler
ekstra seperti pramuka, 40 % - 60 %- <80% ≥80 %
kurikuler Karya Ilmiah <60% kegiatan kegiatan
yang sesuai Remaja, dokter kegiatan ekstra ekstra
dengan kecil, Palang ekstra kurikuler yang kurikuler
upaya MerahRemaja, kurikuler dimanfaatkan yang
perlindunga Pecinta Alam, dll yang untuk dimanfaatk
n dan yang dimanfaat pembelajaran an untuk
pengelolaan dimanfaatkan kan terkait dengan pembelajar
lingkungan untuk untuk perlindungan an terkait
hidup pembelajaran pembelaja dan dengan
terkait dengan ran pengelolaan perlindung
perlindungan dan terkait lingkungan an dan
pengelolaan dengan hidup pengelolaan
lingkungan hidup perlindun lingkungan
seperti: gan dan hidup
pengomposan, pengelola
tanaman obat an
keluarga, biopori, lingkunga
daur ulang, n hidup
pertanian organik,
biogas, dll
d. Adanya 5 klasifikasi
2 0,5 1 2
kreativitas kegiatan
dan inovasi kreativitas dan 1-2 3-4klasifikasi ≥5
warga inovasi dari warga klasifikasi kegiatan klasifikasi
sekolah sekolah dalam kegiatan kreativitas kegiatan
dalam upaya upaya kreativitas dan inovasi kreativitas

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 32

Standar
1. Melaksanakan kegiatan
perlindungan dan pengelolaan Nilai
lingkungan hidup yang terencana Paling Nilai
bagi warga sekolah Tinggi

Implementasi Pencapaian
perlindunga perlindungan dan dan dari warga dan inovasi
n dan pengelolaan inovasi sekolah dalam dari warga
pengelolaan lingkungan hidup, dari upaya sekolah
lingkungan sebagai berikut: warga perlindungan dalam
hidup daur ulang sekolah dan upaya
sampah, dalam pengelolaan perlindung
pemanfaatan dan upaya lingkungan an dan
pengolahan air, perlindun hidup pengelolaan
karya ilmiah, gan dan lingkungan
karya seni, hemat pengelola hidup
energi, energi an
alternatif lingkunga
n hidup
e. Mengikuti tenaga pendidik 0.5 0.75 1
1
kegiatan aksi mengikuti 6
lingkungan (enam) kegiatan tenaga tenaga tenaga
hidup yang aksi lingkungan pendidik pendidik pendidik
dilakukan hidup yang mengikuti mengikuti 4 - mengikuti ≥
oleh pihak dilakukan oleh 1-<4 <6 kegiatan 6 (enam)
luar pihak luar kegiatan aksi kegiatan
aksi lingkungan aksi
lingkunga hidup yang lingkungan
n hidup dilakukan hidup yang
yang oleh pihak dilakukan
dilakukan luar oleh pihak
oleh pihak luar
luar
peserta didik 1 0.5 0.75 1
mengikuti 6 peserta peserta didik peserta
(enam) kegiatan didik mengikuti 4 - didik
aksi lingkungan mengikuti <6 (enam) mengikuti ≥
hidup yang 1-<4 kegiatan aksi 6 (enam)
dilakukan oleh kegiatan lingkungan kegiatan
pihak luar aksi hidup yang aksi
lingkunga dilakukan lingkungan
n hidup oleh pihak hidup yang
yang luar dilakukan
dilakukan oleh pihak
oleh pihak luar
luar

www.djpp.kemenkumham.go.id
33 2013, No.716

Standar
2. Menjalin kemitraan dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan berbagai
Nilai
pihak antara lain: orang tua, alumni,
Paling Nilai
komite sekolah, LSM, media, dunia
Tinggi
usaha, konsultan, instansi
pemerintah daerah terkait, sekolah
lain, dll
Implementasi Pencapaian
a. Memanfaatka 3 (tiga) mitra yang
2 0,5 1 2
n nara dimanfaatkan
sumber untuk sebagai nara
meningkatkan sumber untuk 1 (satu) 2 (dua) mitra 3 (tiga) mitra
pembelajaran meningkatkan mitra yang yang
lingkungan pembelajaran yang dimanfaatka dimanfaatka
hidup lingkungan hidup dimanfaat n sebagai n sebagai
kan nara sumber nara sumber
sebagai untuk untuk
nara meningkatka meningkatka
sumber n n
untuk pembelajara pembelajara
meningkat n lingkungan n lingkungan
kan hidup hidup
pembelaja
ran
lingkunga
n hidup
b. Mendapatkan
3 (tiga) mitra 2 0,5 1 2
dukungan
yang
dalam bentuk
mendukung 1 (satu) 2 (dua) mitra 3 (tiga) mitra
dukungan
kegiatan yang mitra yang yang
untuk
terkait dengan yang mendukung mendukung
kegiatan yang
perlindungan menduku dalam dalam
terkait dengan
dan pengelolaan ng dalam bentuk bentuk
perlindungan
lingkungan bentuk materi untuk materi untuk
dan
hidup seperti: materi kegiatan kegiatan
pengelolaan
pelatihan yang untuk yang terkait yang terkait
lingkungan
terkait kegiatan dengan dengan
hidup.
perlindungan yang perlindungan perlindungan
dan pengelolaan terkait dan dan
lingkungan dengan pengelolaan pengelolaan
hidup, perlindun lingkungan lingkungan
pengadaan gan dan hidup hidup
sarana ramah pengelolaa
lingkungan, n
pembinaan lingkunga
dalam upaya n hidup
perlindungan
dan pengelolaan
lingkungan
hidup, dll
c. Meningkatkan
3 (tiga) 2 0,5 1 2
peran komite

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 34

Standar
2. Menjalin kemitraan dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan berbagai
Nilai
pihak antara lain: orang tua, alumni,
Paling Nilai
komite sekolah, LSM, media, dunia
Tinggi
usaha, konsultan, instansi
pemerintah daerah terkait, sekolah
lain, dll
Implementasi Pencapaian
sekolah dalam kemitraan yang
1 (satu) 2 (dua) 3 (tiga)
membangun difasilitasi oleh
kemitraan kemitraan kemitraan
kemitraan komite sekolah
yang yang yang
untuk terkait dengan
difasilitasi difasilitasi difasilitasi
pembelajaran pembelajaran
oleh oleh komite oleh komite
lingkungan lingkungan
komite sekolah sekolah
hidup dan hidup dan
sekolah terkait terkait
upaya upaya
terkait dengan dengan
perlindungan perlindungan
dengan pembelajara pembelajara
dan dan pengelolaan
pembelaja n lingkungan n lingkungan
pengelolaan lingkungan
ran hidup dan hidup dan
lingkungan hidup
lingkunga upaya upaya
hidup.
n hidup perlindungan perlindungan
dan upaya dan dan
perlindun pengelolaan pengelolaan
gan dan lingkungan lingkungan
pengelolaa hidup hidup
n
lingkunga
n hidup
d. Menjadi nara
3 (tiga) kali 2 0,5 1 2
sumber dalam
menjadi nara
rangka
sumber dalam 1 (satu) 2 (dua) kali 3 (tiga) kali
pembelajaran
rangka kali menjadi nara menjadi nara
lingkungan
pembelajaran menjadi sumber sumber
hidup
lingkungan nara dalam dalam
hidup, sumber rangka rangka
dalam pembelajara pembelajara
Seperti:
rangka n lingkungan n lingkungan
seminar,
workshop, pembelaja hidup, hidup,
lokakarya, dll ran
lingkunga
n hidup,
e. Memberi
3 (tiga) 2 0,5 1 2
dukungan
dukungan yang
untuk
diberikan 1 (satu) 2 (dua) 3 (tiga)
meningkatkan
sekolah dalam dukungan dukungan dukungan
upaya
upaya yang yang yang
perlindungan
perlindungan diberikan diberikan diberikan
dan
dan pengelolaan sekolah sekolah sekolah
pengelolaan
lingkungan dalam dalam upaya dalam upaya
lingkungan
hidup, seperti: upaya perlindungan perlindungan
hidup
bimbingan perlindun dan dan

www.djpp.kemenkumham.go.id
35 2013, No.716

Standar
2. Menjalin kemitraan dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan berbagai
Nilai
pihak antara lain: orang tua, alumni,
Paling Nilai
komite sekolah, LSM, media, dunia
Tinggi
usaha, konsultan, instansi
pemerintah daerah terkait, sekolah
lain, dll
Implementasi Pencapaian
teknis gan dan pengelolaan pengelolaan
pembuatan pengelolaa lingkungan lingkungan
biopori, n hidup, hidup,
pengelolaan lingkunga
sampah, n hidup,
pertanian
organik, bio gas,
dll

D. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Standar
1. Ketersediaan sarana prasarana Nilai
pendukung yang ramah lingkungan Paling Nilai
Tinggi
Implementasi Pencapaian
a. Menyediakan
Tersedianya 6 5 1 3 5
sarana
(enam) sarana
prasarana
prasarana untuk Tersedianya Tersedianya Tersedianya
untuk
mengatasi 1-2 sarana 3 -5 sarana ≥ 6 sarana
mengatasi
permasalahan prasarana prasarana prasarana
permasalahan
lingkungan hidup untuk untuk untuk
lingkungan
di sekolah sesuai mengatasi mengatasi mengatasi
hidup di
dengan standar permasalah permasalah permasalaha
sekolah
sarana dan an an n lingkungan
prasarana lingkungan lingkungan hidup di
Permendiknas no hidup di hidup di sekolah
24 tahun 2007, sekolah sekolah sesuai
seperti : air sesuai sesuai dengan
bersih, sampah dengan dengan standar
(penyediaan standar standar sarana dan
tempat sampah sarana dan sarana dan prasarana
terpisah, prasarana prasarana
komposter), tinja,
air
limbah/drainase,
ruang terbuka
hijau, kebisingan/
getaran/radiasi,
dll

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 36

Standar
1. Ketersediaan sarana prasarana Nilai
pendukung yang ramah lingkungan Paling Nilai
Tinggi
Implementasi Pencapaian
b. Menyediakan
Tersedianya 6 5 1 3 5
sarana
(enam) sarana
prasarana
prasarana Tersedianya Tersedianya Tersedianya
untuk
pendukung 1-2 sarana 3 -5 sarana ≥ 6 (enam)
mendukung
pembelajaran prasarana prasarana sarana
pembelajaran
lingkungan hidup, pendukung pendukung prasarana
lingkungan
antara lain; pembelajar pembelajar pendukung
hidup di
pengomposan, an an pembelajara
sekolah
pemanfaatan dan lingkungan lingkungan n lingkungan
pengolahan air, hidup, hidup, hidup,
hutan/taman/
kebun sekolah,
green house,
tanaman obat
keluarga, kolam
ikan, biopori,
sumur resapan,
biogas, dll)

Standar
2. Peningkatan kualitas pengelolaan dan Nilai
pemanfaatan sarana dan prasarana Paling Nilai
yang ramah lingkungan Tinggi

Implementasi Pencapaian
a. Memelihara
Terpeliharanya 3 2 0,5 1 2
sarana dan
(tiga) sarana dan
prasarana
prasarana yang Terpelihar Terpelihara Terpelihara
sekolah yang
ramah lingkungan a nya 1 nya 2 (dua) nya 3 (tiga)
ramah
sesuai fungsinya, (satu) sarana dan sarana dan
lingkungan
seperti: sarana prasarana prasarana
a. Ruang memiliki dan yang ramah yang ramah
pengaturan prasarana lingkungan lingkungan
cahaya dan yang sesuai sesuai
ventilasi udara ramah fungsinya fungsinya
secara alami; lingkunga
b. Pemeliharaan n sesuai
dan pengaturan fungsinya
pohon peneduh
dan
penghijauan;
c. Menggunakan
paving block,
rumput.

www.djpp.kemenkumham.go.id
37 2013, No.716

Standar
2. Peningkatan kualitas pengelolaan dan Nilai
pemanfaatan sarana dan prasarana Paling Nilai
yang ramah lingkungan Tinggi

Implementasi Pencapaian
b. Meningkatkan Tersedianya 4
3 1 2 3
pengelolaan (empat) unsur
dan dalam
pemeliharaan pengelolaan dan Tersedianya Tersedianya Tersedianya
fasilitas pemeliharaan 2 (dua) 3 (tiga) 4 (empat)
sanitasi fasilitas sanitasi unsur unsur unsur
sekolah sekolah, antara mekanisme mekanisme mekanisme
lain: pengelolaan pengelolaan pengelolaan
e. penanggung dan dan dan
jawab; pemelihara pemelihara pemeliharaa
f. pelaksana; an sarana an sarana n sarana
g. pengawas;
h. tata tertib.
c. Memanfaatka
20% efisiensi 3 1 2 3
n listrik, air
pemanfaatan
dan alat tulis
listrik, air dan alat 10% - <15% 15% - <20% ≥ 20%
kantor secara
tulis kantor efisiensi efisiensi efisiensi
efisien
pemanfaata pemanfaata pemanfaatan
n listrik, air n listrik, air listrik, air
dan alat dan alat dan alat tulis
tulis kantor tulis kantor kantor
d. Meningkatkan
Kantin melakukan 2 0,5 1 2
kualitas
3 (tiga) upaya
pelayanan
dalam rangka Kantin Kantin Kantin
kantin sehat
meningkatkan melakukan melakukan melakukan 3
dan ramah
kualitas 1 (satu) 2 (dua) (tiga) upaya
lingkungan
pelayanan kantin upaya upaya peningkatan
sehat dan ramah peningkata peningkata kualitas
lingkungan, n kualitas n kualitas pelayanan
meliputi: pelayanan pelayanan kantin sehat
a. Kantin tidak kantin kantin dan ramah
menjual sehat dan sehat dan lingkungan
makanan/ ramah ramah
lingkungan lingkungan
minuman yang
mengandung
bahan
pengawet/
pengenyal,
pewarna,
perasa yang
tidak sesuai
dengan standar
kesehatan.
b. Kantin tidak
menjual
makanan yang

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 38

Standar
2. Peningkatan kualitas pengelolaan dan Nilai
pemanfaatan sarana dan prasarana Paling Nilai
yang ramah lingkungan Tinggi

Implementasi Pencapaian
tercemar/ter-
kontaminasi,
kadaluarsa.
c. Kantin tidak
menjual
makanan yang
dikemas tidak
ramah
lingkungan,
seperti: plastik,
styrofoam,
aluminium foil.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP


REPUBLIK INDONESIA,

BALTHASAR KAMBUAYA

www.djpp.kemenkumham.go.id
39 2013, No.716

LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 05 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
ADIWIYATA

TAHAPAN PENILAIAN PROGRAM ADIWIYATA

Penilaian Program Adiwiyata dilakukan dengan tahapan:


A. Sekolah Adiwiyata kabupaten/Kota
1. Sekolah menyampaikan permohonan penilaian sebagai sekolah adiwiyata
kepada tim penilai kabupaten/kota.
2. Calon sekolah adiwiyata menyampaikan dokumen berdasarkan lembar
evaluasi sekolah adiwiyata dengan melampirkan bukti fisik berupa
kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, yang terdiri dari
dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Rencana
Kegiatan dan Aksi Sekolah/Madrasah (RKAS/M).
3. Bagi sekolah yang memenuhi standar administrasi dilakukan verifikasi
dengan menggunakan lembar evaluasi sekolah adiwiyata.
4. Tim penilai adiwiyata kabupaten/kota melakukan verifikasi terkait
pencapaian dari 4 (empat) komponen adiwiyata, yaitu:
a. kebijakan berwawasan lingkungan;
b. pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan;
c. kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; dan
d. pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
5. Berdasarkan hasil verifikasi, tim penilai adiwiyata kabupaten/kota
menetapkan nilai pencapaian sekolah.
6. Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata
tingkat kabupaten/kota apabila mencapai nilai paling rendah 56 (lima
puluh enam), yaitu 70% (tujuh puluh perseratus) dari total nilai paling
tinggi 80 (delapan puluh).
7. Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten/kota dapat diusulkan untuk ikut
dalam seleksi penerimaan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat
provinsi, apabila sudah mencapai nilai paling rendah 64 (enam puluh
empat) yaitu 80% (delapan puluh perseratus) dari total nilai paling tinggi
80 (delapan puluh).

B. Sekolah Adiwiyata Provinsi


1. Tim penilai adiwiyata provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumen
hasil penilaian yang diusulkan oleh kabupaten/kota, dan laporan
kegiatan pembinaan.
2. Calon sekolah adiwiyata tingkat provinsi yang terpilih, dilakukan
verifikasi.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.716 40

3. Berdasarkan hasil verifikasi, Tim penilai adiwiyata provinsi menetapkan


nilai pencapaian sekolah.
4. Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata
tingkat provinsi apabila mencapai nilai paling rendah 64 (enam puluh
empat), yaitu 80% (delapan puluh perseratus) dari total nilai paling tinggi
80 (delapan puluh).
5. Sekolah adiwiyata tingkat provinsi dapat diusulkan untuk ikut dalam
seleksi penerimaan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat nasional,
apabila sudah mencapai nilai paling rendah 72 (tujuh puluh dua) yaitu
90% (sembilan puluh perseratus) dari total nilai paling tinggi 80 (delapan
puluh).

C. Sekolah Adiwiyata Nasional


1. Tim penilai adiwiyata nasional melakukan evaluasi terhadap dokumen
hasil penilaian yang diusulkan oleh provinsi dan laporan kegiatan
pembinaan.
2. Calon sekolah adiwiyata nasional yang terpilih, dilakukan verifikasi.
3. Berdasarkan hasil verifikasi, Tim penilai adiwiyata nasional menetapkan
nilai pencapaian sekolah.
4. Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata
nasional apabila mencapai nilai paling rendah 72 (tujuh puluh dua), yaitu
90% (sembilan puluh perseratus) dari total nilai paling tinggi 80 (delapan
puluh).

D. Sekolah Adiwiyata Mandiri


1. Tim penilai adiwiyata nasional menetapkan sekolah adiwiyata nasional
yang akan dilakukan verifikasi berdasarkan usulan dari provinsi.
2. Sekolah adiwiyata nasional yang terpilih, dilakukan verifikasi.
3. Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata
mandiri apabila sekolah adiwiyata nasional tersebut telah melakukan
pembinaan terhadap sekolah lain, paling sedikit 10 (sepuluh) sekolah,
dan sekolah yang dibina tersebut telah mendapatkan penghargaan
adiwiyata kabupaten/kota.
4. Sekolah adiwiyata mandiri dapat diusulkan untuk ikut dalam seleksi
penerimaan penghargaan tingkat Asean Eco School.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP


REPUBLIK INDONESIA,

BALTHASAR KAMBUAYA

www.djpp.kemenkumham.go.id

Anda mungkin juga menyukai