Bab I Fix
Bab I Fix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya hidup dengan pola makan yang kurang tepat seperti tingginya
kandungan lemak dan kolesterol, dapat menyebabkan kadar lemak dan kolesterol
tinggi kadar kolesterol dalam darah maka lebih besar resiko terjadinya
Triola, 2016).
pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D serta sebagai
penghasil energi. Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis
di dalam hati. Jumlah yang disintesis tergantung pada kebutuhan tubuh dan
jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol dalam kadar normal akan
berdampak positif bagi tubuh. Sedangkan, kolesterol diatas kadar normal maka
akan timbul dampak negatif bagi kesehatan, terutama dalam jangka panjang (Fitri
High Density Lipopotein (HDL) dalam darah. Menurut Fitri dan Ramadhian
(2016), kadar HDL kolesterol yang tinggi dalam darah (sekitar 40 mg/dl atau
lebih) baik untuk kesehatan, sebaliknya kadar LDL kolesterol yang tinggi (100
menyebutkan sekitar 60% pasien masih mempunyai resiko tinggi PJK apabila
kadar HDL kolesterolnya masih sangat rendah, karena peningkatan kadar HDL
kolesterol lebih penting dari penurunan kadar LDL kolesterol pada keadaan
melakukan perubahan pada pola hidup. Pola hidup yang sehat merupakan salah
satu cara yang umum dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah
dan menurunkan resiko penyakit. Banyak jenis tanaman yang mempunyai efek
dapat menurunkan kadar kolesterol dan salah satunya adalah rambut jagung. Pada
jagung berasal dari bunga betina dari tanaman jagung. Rambut jagung berfungsi
untuk menjebak serbuk sari guna penyerbukan dan pemanfaatan rambut jagung
yang merupakan limbah dari budidaya jagung masih terbatas pada penggunaannya
sebagai obat tradisional seperti dapat digunakan untuk peluruh air seni dan
kandungan senyawa kimia yang berguna bagi kesehatan dan salah satu zat yang
3
absorpsi kolesterol termasuk trigliserida dan lemak makanan yang lain dalam
cara mengikat molekul lemak dari makanan dan menghalangi molekul lemak
tersebut agar tidak terserap oleh sel mukosa usus. Kedua, mengurangi jumlah
produksi kolesterol dalam hati. Beta-sitosterol yang ikut terserap dan diangkut
Terhadap Kadar HDL Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Yang Dibuat
Hiperkolesterolamia ".
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ekstrak Etanol Rambut Jagung terhadap kadar HDL
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo : Poales
Genus : Zea
batang, daun, bunga, dan buah. Sistem perakaran tanaman jagung terdiri
atas tiga tipe akar. Batang beruas-ruas (berbuku-buku) dengan jumlah ruas
bervariasi antara 10-40 ruas. Daun jagung tumbuh melekat pada buku-
6
buku batang. Biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus
atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 barisan biji. Buah jagung
terdiri dari tongkol, biji, dan daun pembungkus. Tanaman jagung memiliki
bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan berada dibagian atas tanaman
rambut jagung dan terletak di tangkai daun (Riestya dan Dwi, 2017).
Rambut jagung merupakan kumpulan stigma yang halus dan lembut yang
jagung berasal dari bunga betina dari tanaman jagung. Panjang rambut
jagung mencapai 30cm atau lebih. Pada awalnya warna rambut jagung
biasanya hijau muda, lalu akan berubah menjadi merah, kuning, maupun
7
berguna bagi kesehatan. Salah satu zat yang terkandung dalam rambut
2016).
benzena, kloroform, etanol, etil asetat, methanol, dan petroleum eter. Hasil
atsiri, garam-garam mineral seperti Na, Si, Fe, K, Zn, Ca, Mg dan P.
surya.
1 Alkaloid 500
2 Aluminium 213
3 Ascorbic acid 11
4 Ash 33000
5 Beta-sitosterol 1300
6 Calcium 2520
7 Carbohidrat 825000
8 Carvacrol 144 216
9 Chlorogenic acid _ _
10 Chromium 13
11 Cobalt 64
12 Daucosterol 440
13 EOSitosterol
Beta 800 1200
14 Ethanol _ _
15 Fat 25000 43000
16 Fiber 81000
17 Water 620000
18 Iron 504
19 Magnesium 1790
20 Manganese 34
21 Niacin 25
22 Phosphorus 287
23 Potassium 12200
24 Protein 99000
25 Riboflavin 1,5
26 Saponin 23000 32000
27 Selenium 5,7
28 Sodium 130
29 Stearic acid _ _
30 Thiamin 2,1
Keterangan: ppm (part per million)
tanaman yang analog dengan kolesterol hewani dan penting untuk kehidupan
dan lemak makanan yang lain dalam sistem pencernaan. Pengurangan absorpsi
lemak dari makanan dan menghalangi molekul lemak tersebut agar tidak
terserap oleh sel mukosa usus. Kedua, mengurangi jumlah produksi kolesterol
kolesterol dari asetil KoA di dalam hati akan menurun. Sehingga dengan
adanya β-sitosterol yang ikut terserap dan diangkut melalui lipoprotein juga
kompetitif. Meskipun β-sitosterol tidak diserap dengan baik oleh tubuh (5-
pertumbuhan pada beberapa jenis sel tumor spesifik dilakukan dengan cara in
11
vitro, kemudian dapat juga menurunkan ukuran dan tingkat metastasis tumor
dilakukan secara in vivo (Awad et al., 2007 dalam Ranti dan Yedi, 2014).
C. Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang berada pada tiap sel
di dalam tubuh (Rini et al., 2014). Kolesterol dalam tubuh berada dalam
(Mailangkay et al., 2015). Senyawa ini disintesis dibanyak jaringan dari asetil-
dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak (Murray et al., 2014).
besar kolesterol dihasilkan oleh tubuh bahkan sebanyak 80% dibuat oleh
tubuh dan hanya 20% masuk bersama bahan makanan. Dalam kondisi normal
kadar kolesterol total yang dibutuhkan tubuh yaitu sebanyak < 200mg/dl
(Rini, 2014). Dalam jumlah yang sesuai atau normal, kolesterol adalah lemak
yang berperan penting dalam tubuh. Namun jika terlalu banyak, kolesterol
dalam aliran darah dapat berbahaya bagi tubuh. Salah satu penyakit yang
Hiperkolesterolemia adalah kadar lemak dalam darah yang tinggi (lebih tinggi
daripada normal kadar lemak yang seharusnya (Shaleha dan Destiani, 2015).
Semakin tinggi kadar kolesterol maka akan semakin tinggi pula proses
esterifikasi didalam plasma dengan asam lemak yang berasal dari lesitin oleh
lesitin kolesterol diangkut ke hepar sebagai HDL. Ester kolesterol ini biasa
tinggi pada laki-laki. Lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari
sintesis (sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari
(Ujiani, 2015). Selain usia, pola hidup, dan jenis makanan yang dikonsumsi
Salah satu faktor untuk mengontrol kolesterol total darah yaitu dengan
sampai 15-19%. Serat dapat larut menurunkan kadar LDL tanpa menurunkan
kadar kolesterol HDL (Yuliantini et al., 2015). Serat mampu mengikat lemak
dalam usus dan mencegah penyerapan lemak oleh tubuh yang dengan
kolesterol, dan masih mengonsumsi produk hewani yang meliputi terlur, susu
berat jenisnya tinggi. Membawa lemak total rendah, tinggi protein, dan dibuat
berlebihan dari seluruh jaringan tubuh untuk dibawa ke hati (Putri et al.,
2013). Densitas lipoprotein akan meningkat apabila kadar proteinnya naik dan
kadar lemaknya berkurang. HDL disintesis dan disekresi terutama oleh hati
yang tinggi, kira-kira 50% protein, tetapi konsentrasi kolesterol dan fosfolipid
Fungsi utama HDL adalah sebagai tempat penyimpanan apo C dan apo E
kandungan Apo A-I dan Apo A-II. Metabolisme HDL kompleks dan terdapat
petunjuk bahwa Apo A-I plasma yang merupakan apoprotein utama HDL
meupakan inverse predictor untuk resiko penyakit jantung koroner yang lebih
baik daripada HDL (Putri et al., 2013). Rasio kadar kolesterol total terhadap
kadar HDL juga penting untuk diperhatikan karena nilainya lebih bermakna
kolesterol HDL.
yang ideal antara kolesterol total dengan HDL yaitu 2,5-3,4. Nilai rasio 3,5-
4,5 masih ditoleransi namun harus tetap waspada. Nilai rasio diatas 4,5
daripada nilai rasio 3,5-4,5. Semakin besar rasio kolesterol total dengan HDL
menunjukkan bahwa semakin tinggi asupan lemak jenuh dan kolesterol maka
lemak tak jenuh menunjukkan bahwa semakin rendah asupan lemak tak jenuh
di dalam darah yang salah satu penyebabnya yaitu penurunan kadar HDL.
Faktor gaya hidup dapat menyebabkan 80% kondisi dislipidemia dan 20%
kadar lipid dalam darah. Kelainan yang terjadi salah satunya ialah penurunan
reseptor seluler dan dapat membuang kelebihan kolesterol dari sirkulasi darah
BAB III
TIKUS PUTIH
EKSTRAK
RAMBUT JAGUNG Diet Tinggi Lemak ↑↓
β-Sitosterol Kolesterol ↑↓
↑ Ekskresi Kolesterol
Hiperkolesterolemia ↑↓
↓ Absorbsi Kolesterol
Kadar HDL ↑↓
Keterangan:
Variabel diteliti
kolesterol di dalam darah melebihi batas normal (Cybthia dan Probo sari,
2013). Kadar kolesterol total normal yaitu <200 mg/dL, ambang batas tinggi
200-239 mg/dL, dan tinggi >240 mg/dL (Wahjoeni et al., 2016). Faktor
makanan tingi lemak, kurang olahraga dan kebiasaan merokok (Yani, 2015).
dibawa ke hati oleh HDL. HDL merupakan senyawa lipoprotein yang berat
jenisnya tinggi. Membawa lemak total rendah, tinggi protein, dan dibuat dari
transpor kolesterol baik. HDL ditemukan dalam darah hewan dengan keadaan
tinggi asupan lemak jenuh dan kolesterol maka rasio kadar kolesterol
total/HDL akan menurun. Sedangkan semakin rendah asupan lemak tak jenuh
maka rasio kadar kolesterol total/HDL akan semakin tinggi (Yuliantini et al.,
2015). Kadar kolesterol HDL yang rendah menjadi prediktor dalam terjadinya
kesehatan. Salah satu zat yang terkandung dalam rambut jagung adalah beta
sitosterol. Zat beta sitosterol tersebut dapat berpengaruh pada penurunan kadar
18
dalam tubuh dapat turun. Jika kadar kolesterol turun maka hal tersebut
kadar kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) pada tikus putih (Rattus
Ho :tidak ada pengaruh ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) terhadap
H1 :ada pengaruh ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) terhadap kadar
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
murni, yaitu Only Post Test Control Group Design. Desain ini mencakup 2
langkah, yaitu:
7 hari
k- + air H RJ k-
k+ Hiperkolesterolemia + air
H RJ k+
RJ p1 RJ + 0,25g/200gBB Ekstrak RJ H RJ p1
p3 RJ + 1g/200gBB Ekstrak RJ H RJ p3
20
Keterangan :
1. Populasi
Brawijaya Malang.
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria ekslusi
2. Sampel
Walken:
(n.p-1)-(p-1) ≥9
(n.p-1)-(p-1) ≥9
(n.5-1)-(5-1) ≥9
(5n-1)-4) ≥9
5n≥14
n≥2,8
N=3
22
D. Variabel Penelitian
1. Alat-alat
b. Timbangan
c. Sonde oral
e. Sentrifugasi
g. Vortex
h. Water bath
i. Pipet
23
k. Blender
l. Rotary evaporator
m. Botol vial
2. Bahan-bahan
b. Minyak jelantah
c. Rambut jagung
d. NaCl 80%
f. Etanol 96%
g. Sampel serum
h. Kloroform
F. Definisi Operasional
novergicus) atau biasa dikenal dengan nama lain Norway rat berjenis
kelamin jantan
24
normal adalah 10-54 mg/dl (Hariani, 2009 dalam Riesanti et al., 2011),
HDL plasma darah normal adalah ≥35 mg/dL, LDL plasma darah
al., 2011)
(TBA)
G. Definisi Operasional
libitum feeding
dikurangi
b. Sukrosa 15%
BB
a. Rambut jagung (Zea mays L.) dicuci dengan air yang mengalir
blender
2013)
pengambilan serum
3 (5 ekor).
28
menit
spektrofometer
dalam toples
30
H. Alur Penelitian
Tikus Hiperkolesterolemia
Aklimatisasi selama 7 hari diberikan pakan standart + air minum secara ad libithum
Terminasi tikus untuk mengambil darah dan mengukur kadar HDL (setelah puasa selama 6
jam) dari jantung tikus sebanyak 2 ml
Analisa statistik
Gambar IV.3: Diagram Alur Induksi Pakan Tinggi Lemak, Pemberian Ekstrak
Rambut Jagung, dan Pengambilan Serum
32
I. Alur Penelitian
1. Pengumpulan Data
menggunakan spektrofotometer
Data yang digunakan pada statistik yaitu data rasio karena data yang
3. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan akan diproses dengan SPSS 16.0 for
masing-masing kelompok