oleh:
Regina Rachmayanti Hapsari
101511133047
Lintas Minat Psikologi Kesehatan
Menurut Wijono (2006), stress adalah suatu reaksi alami tubuh untuk mempertahankan
diri dari tekanan secara psikis. Tubuh manusia dirancang khusus untuk bisa merasakan dan
merespon gangguan psikis ini agar manusia waspada dan siap menghindari bahaya. Kondisi ini
jika berlangsung lama akan menimbulkan perasaan cemas, takut dan tegang.
Dapat disimpulkan stress merupakan suatu kondisi pada individu yang tidak
menyenangkan dimana dari hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya tekanan fisik maupun
psikologis pada individu. Kondisi yang tidak menyenangkan tersebut disebabkan karena adanya
tuntutan-tuntutan dari lingkungan yang dianggap melebihi kemampuannya dan dirasa
membebani dan mengancam kesejahterannya.
Istilah manajemen stress didefinisikan sebagai suatu keterampilan yang memungkinkan
seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola dan memulihkan diri dari stress yang
dirasakan karena adanya ancaman dan ketidakmampuan dalam coping yang dilakukan (Cotton,
Smith dalam Riskha 2012). Jadi manajemen stress adalah usaha untuk mencegah timbulnya
stress dengan meningkatkan ambang stress individu.
Stress pada diri individu pasti memiliki sumber, sumber stress dapat berubah seiring
dengan berkembangnya individu dan dapat terjadi setiap saat selama hidup berlangsung. Sumber
datangnya stress menurut Sarafino (2008) ada tiga, yaitu:
a. Diri individu
b. Keluarga
c. Komunitas dan masyarakat
Menurut Munandar, Robbins (2002), dalam mengelola stress, perlu diketahui beberapa
pendekatan, antara lain:
a. Pendekatan Individual
Strategi manajemen stress mencakup pelaksanaan teknik-tenik manajemen waktu,
meningkatkan latihan fisik, pelatihan relaksasi dan perluasan jaringan dukungan
social.
b. Pendekatan Organisasional
Strategi manajemen stress organisasional mencakup perbaikan seleksi personil dan
penempatan kerja, penggunaan penetapan tujuan yang realistis, perancangan ulang
pekerjaan, peningkatan keterlibatan karyawan, perbaikan komunikasi organisasi dan
penegakan program kesejahteraan korporasi.
Pengelolaan stress juga disebut dengan istilah coping. Coping adalah proses mengelola
tuntutan (internal dan eksternal) yang ditaksir sebagai beban karena diluar kemampuan diri
individu. Coping terdiri atas upaya-upaya yang berorientasi kegiatan dan intrapsikis untuk
mengelola tuntutan internal atau eksternal dan konflik.
PENDEKATAN SOSIAL KOGNITIF PENENTU PERILAKU