Anda di halaman 1dari 17

INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT DAN INTERAKSI

SOSIAL.

DISUSUN OLEH :

1. BAYU WISNU NUGRIANSYAH 1755201380

2. DEVA EKA MADATIFANNi 1755201392

3. LINGGA RAFI FADHILAH 1755201310

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS TEKNIK T.A 2017-2018

TEKNIK INFORMATIKA (E1)

DOSEN : Munakib M, Pd. I.


KATA PENGANTAR

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga pada saat ini saya bisa dan
berhasil untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas “Makalah: INDIVIDU,
KELUARGA, MASYARAKAT DAN INTERAKSI SOSIAL” . Mata kuliah Ilmu
Alamiah Sosial Budaya Dasar.

Makalah ini berisikan pembahasan tentang Individu, Keluarga, Masyarakat dan


Interaksi Sosial. Di makalah ini, penulis berusaha semaksimal mungkin dan sangat
berharap agar pembaca mengerti, paham dan menambah informasi tentang
Individu, Keluarga, Masyarakat dan Interaksi Sosial. Saya menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan Terimakasih kepada semua pihak. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Aamiin.

Tangerang, …. Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1

1.3 Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN............................................................................ 3

2.1 Individu ............................................................................................ 3

2.2 Keluarga ............................................................................................ 4

2.3 Masyarakat ...................................................................................... 6

2.4 Interaksi Sosial ................................................................................. 9

BAB III : PENUTUP.................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan .................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan oleh tuhan di
muka bumi ini yang hidup dibekali dengan akal dan hidup dengan cara
berkelompok saling membutuhkan satu sama lain, mereka juga memiliki
organisme yang terbatas di bandingkan dengan makhluk hidup lain ciptaan
tuhan. Oleh karna itu manusia untuk megatasi keterbatasan kemampuan
organisasinya itu, manusia mengembangkan sistem-sistem dan hidupnya
melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencarian dan sitem
perlengkapan hidup lainnya.
Naluri manusia untuk selalu berhubungan denga oranglain disebut
“gregariousness” oleh karena itu manusia disebut dengan makhluk sosial.
Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan pengetahuaannya dan
memberikan makna pada hidupnya, sehingga timbul yang kita kenal sebagai
kebudayaan ya itu sistem interintregasi dari perilaku manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal dengan
makhluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan.
Manusia itu pada hakekatnya adalah makhluk sosial,tidak dapat hidup
menyendiri. Manusia itu merupakan makhluk yang bergaul, berinteraksi.
Perkembangan ini menjadikan kesatuan-kesatuan manusia,kelompok sosial
yang berupa keluarga dan masyarakat maka terbentuklah suatu sistem yang
dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur
hidup mereka, memenuhi hidupnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Individu?
2. Apa itu Keluarga?
3. Apa itu Masyarakat?
4. Apa itu Interaksi Sosial?

1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Mengetahui apa itu Individu, Keluarga, Masyarakat dan Interaksi Sosial.
Lebih mendalami dan memahami hal hal tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Individu
Kata “ Individu” berasal dari kata latin, yaitu individuum, berarti “yang tak
terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.[3] Arti lainnya adalah sebagai
pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat
dan fungsi manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam
masyarakat.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas
di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta
pola tingkah laku spesifik dirinya. Siswa (anak didik) merupakan individual
yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis. Tiap siswa (anak
didik) memiliki perbedaan antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir
identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang
meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah
dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri.
Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu:
1. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta
memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran
tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses
perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan
pelatihan.
2. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta
memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran
tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses
perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan
pelatihan.

3
2.2 Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas
pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang
mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya
sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang
berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti
”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
1. Pengertian Keluarga:
1) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut
Departemen Kesehatan RI 1998).
2) Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu
mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh
gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar
Dewantara)
3) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).

2. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :


1) Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.

4
2) Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3) Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

3. Tugas-tugas Keluarga
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3) Sosialisasi antar anggota keluarga
4) Pengaturan jumlah anggota keluarga
5) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
6) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas.
7) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
4. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak bila kelak dewasa.
2) Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini
adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3) Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi
anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga
merasa terlindung dan merasa aman.
4) Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.

5
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5) Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain
dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6) Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari
sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga
yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan keluarga.
7) Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus
selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga
dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8) Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9) Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga,
serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
2.3 Masyarakat
Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang
berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti
berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini
karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh
manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan
sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi
dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm
suatu masyarakat.

6
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli
sosiologi :
1. menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial
yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial
mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat,
kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
2. menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan
objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau
kumpulan manusia tersebut.
Unsur-unsur masyarakat
1. Terdapat perkumpulan manusia dan jumlah anggotanya banyak.
2. Terdapat aturan yang bertujuan untuk mengatur masyarakat guna menuju
pada tujuan dan kepentingan bersama.
3. Telah hidup dan bertempat tinggal dalam waktu yang lama pada daerah
tertentu.
Ciri-ciri Masyarakat:
1. Hidup Berkelompok
Terkait dengan seorang manusia yang tidak dapat menjalankan
hidupnya tanpa bergantung pada orang lain, maka ciri masyarakat yang
pertam adalah manusia yang hidup bersama dan membentuk sebuah
kelompok.
2. Mengalami Perubahan
Masyarakat bersifat dinamis (tidak diam), oleh karena itu
masyarakat akan selalu menginginkan perubahan dalam hidupnya.

7
Perubahan-perubahan itu juga harus disesuaikan dengan kebudayaan yang
telah terbentuk sebelumnya.
3. Saling Berinteraksi
Salah satu syarat perwujudan dari masyarakat ialah terdapatnya
hubungan antar satu orang dengan orang yang lain (mereka saling
berinteraksi). Interaksi ini akan tercapai apabila terdapat pertemuan diantara
mereka.
4. Terdapat Stratifikasi Sosial
Diantara masyarakat pasti akan terbentuk stratifikasi (golongan)
tertentu, baik itu penggolongan berdasarkan tanggung jawab,tugas, dan
tingkat religiusitasnya. Stratifikasi itu dapat meletakkan orang pada
tempatnya sehingga mereka dapat menjalankan peranan masing-masing.
Macam-macam Masyarakat:
1. Masyarakat Primitif
Kehidupan masyarakat ini bersifat homogen, dimana belum terdapat adanya
diferensiasi yang tegas antar anggota.
Secara umum, ciri-ciri masyarakat primitive antara lain :
1) Miskin ilmu dan harta
2) Mempertahankan budaya nenek moyangnya
3) Hidup secara fitrah seperti makhluk hidup lainnya
4) Menentang budaya asing yang masuk
5) Pimpinan dipilih berdasarkan keturunan darah
2. Masyarakat Modern
Masyarakat modern merupakan kebalikan daripada masyarakat primitf.
Pada masyarakat modern, mereka sudah mendapatkan perkembangan
teknologi yang paling baru untuk membantu menjalankan fungsi dan tugas
mereka sehari-hari. Pengetahuan masyarakat modern juga semakin tinggi
karena sering berinteraksi dengan masyarakat dari luar.
Ciri-ciri masyarakat modern ialah :
1) Menerima hal-hal baru
2) Menghargai waktu
3) Memiliki perencanaan yang matang dalam organisasi

8
4) Pemimpin dipilih berdasarkan tingkatan pengetahuannya
5) Lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan juga teknologi
6) Menjunjung tinggi sikap menerima penghargaan atas prestasi yang telah
diberikan
7) Memiliki sifat heterogen, bercampur-campur antar satu suku atau
golongan dengan golongan yang lain
8) Tidak terikat pada tradisi atau adat nenek moyang
9) Melakukan tindakan yang rasional
10) Sistem pelapisan sosial yang terbuka
2.4 Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu,
antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok
dalam berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
1. Interaksi antara individu dengan individu
Adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus
kepada individu lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu
akan memberikan reaksi, tanggapan atau respon.
2. Interaksi antara individu dengan kelompok
Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok
bisa digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan
mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang sedang
berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga
menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa ada
saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.

3. Interaksi antar kelompok dengan kelompok


Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan
dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan
kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan
dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial

9
1. Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan
sosial yang relatif baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi berulang-
ulang dalam kurun waktu relatif lama dan diantara para pelaku yang relatif
sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan norma.
Sejarah pola yang melandasi interaksi sosial adalah tujuan yang jelas,
kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna,
adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat
disimpulkan bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai
berikut :
2. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
3. Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu
pengirim (sender) dan penerima (receiver).
4. Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian
diantara pengirim dan penerima.
5. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut.
Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang
lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari
penerima.
Faktor pendorong Interaksi Sosial
1. Faktor Internal
1) Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara
naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling
tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak
usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara
sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan
keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
2) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Dorongan untuk memenuhi
kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling
memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan
hidup.
3) Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk
mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari

10
luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari
serangan binatang buas.
4) Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah,
manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling
berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati
masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan
tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain
dalam satu lingkungan sosial budaya.
2. Faktor eksternal
1) Imitasi
Imitasi dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang
untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain.
2) Identifikasi
Merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain.
3) Sugesti
Merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh seseorang
kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang tersebut
mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa berpikir
panjang.
4) Simpati
Merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini timbul
karena adanya kesesuaian antara nilai yang dianut oleh kedua belah
pihak.

5) Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya
perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih
menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.
6) Motivasi

11
Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang
kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi
tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga
dan masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-
aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan
masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya,
individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk
perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan
perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu
jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
Berdasarkan tahap-tahap yang kami tempuh melalui pembahasan dan
penjelasan yang bertujuan untuk mengembangkan, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut.
1. Pentingnya sebuah sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk
menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
2. Komunikasi dapat membuat kesejahteraan hidup bagi setiap individu.
3. Interaksi sosial yang baik dan benar dapat mempererat tali
persaudaraan antar umat beragama.
4. Interaksi sosial antar individu sangat dibutuhkan dalam menjalin
sebuah hubungan seperti dalam menjalin hubungan kekeluargaan.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://apuspitarini.blogspot.com/2013/11/individu-keluarga-dan-masyarakat.html
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/10/pengertian-individu-keluarga-
masyarakat.html
http://abiand.wordpress.com/tugas/2-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://interaksisosial25.blogspot.com/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/
http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2009/03/interaksi-sosial.html
http://woocara.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-masyarakat-ciri-ciri-
masyarakat.html
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Ciri-Unsur-Macam-Jenis-
Masyarakat-adalah.html

14

Anda mungkin juga menyukai