Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tika Gustari

Nim : 17591135
Prodi : Pgmi 3f

Assalamuaikum wr wb..
Hay, perkenalkan nama saya Tika gustari biasa di panggil Ika , saya adalah salah satu

mahasiswa prodi PGMI ( pendidikan guru madrasah ibtidaiyah) di insititut agama islam negeri

rejang lebong curup. Setelah saya di nyatakan lulus dan diterima di Iain curup , saya melalukan

daftar ulang, pada saat itu saya telah resmi menjadi mahasiswa Iain curup. , singkat cerita, saya

bertemu banyak sekali teman-teman baru yang sangat menyenangkan. Terutama ketika saya

mengikuti kegiatan PBAK atau yg sering dikenal sebagai ospek. Itu salah satu pengalaman yang

tak akan pernah saya lupakan. Karena banyak sekali kejadian kejadian seru yang saya alami.

Awal perkuliahan dimulai pada tgl 3 september 2017 tepat nya hari senin saya untuk pertama

kali nya pergi ke kampus dan masuk kelas sebagai seorang mahasiswa bukan siwa lagi hehe. Jadi

hari pertama saya kuliah saya banyak mengenali teman baru dikelas . dari 25mahasiswa dikelas

yg pertama kali saya kenal adalah sellen dia adalah teman yg duduk tepat disamping saya pada

saat itu. Dan sampai saat ini dia tetap menjadi salah satu teman terdekat saya dikelas , sebelum

saya mengenal yg lain seperti Anisa,zauna,resi,putri,renti, ulva, anggi , indah titi, dan lain

nya.awalnya saya berfikir bahwa kuliah itu lebih santai dari pada SMA, karena saya pikir kalau

kuliah itu mata pelajaran nya juga sedikit dan di banding SMA dulu, pulang nya juga pasti tentu

akan lebih cepat dari pada SMA karena klo sekolah dulu fullday dari pagi sampe sore. Ternyata

Tidak, kuliah tidak lah semudah yang saya pikirkan selama ini, saya selalu dikejar-kejar oleh

yang nama tugas Makalah, laporan, resume dan belum lagi hafalan yang menumpuk. Walaupun

hal tersebut memang melelahkan, namun saya tetap menjalankan perkuliahan ini dengan
semangat karena ada nya dukungan dari orang tua dan semua teman-teman baru saya. Seiring

berjalan nya waktu sekarang saya sudah duduk di bangku perkuliahan semester 3, sejauh ini saya

sudah mengenali satu satu karakter teman teman saya di kelas. Dari yang pediam sampai yang

sangat cerewet dan rusuh sudah saya kenali. di kelas kami memiliki suku yang berbeda-beda ada

yang bersuku rejang,jawa,sunda,serawai,padang,batak dan lainnya. Tentu teman saya tidak

sedikit yang sering berbicara dengan terbawa-bawa logat sukunya, seperti sefa dia kalo berbicara

sering terbawa suku jawa dengan khas medok nya, dan juga teman saya titi yang bersuku rejang

asli lebong sering juga berbicara dengan irama logat rejang. Memang di kota curup ini mayoritas

masyarakatnya bersuku rejang dan dikelas saya juga mayoritas banyak yang bersuku rejang,

tetapi yang menjadi masalah nya, dikelas saya itu ada 4teman teman saya yang sama sama

bersuku rejang hanya beda tempat tinggal nya, seperti renti adalah bersuku rejang asal

kepahiang,titi bersuku rejang asal lebong , al muttaqin bersuku rejang asal linggau dan saya

sendiri bersuku rejang asli curup. Walaupun sama sama bersuku rejang tetapi kami memiliki

Bahasa yang sedikit berbeda beda dan vocal yg berbeda beda. Dan yang hamper mirip Bahasa

nya menurut saya adalah saya dengan titi rejang curup dengan rejang lebong, semua kosa kata

nya sama Cuma peredaan nya di vocal kalo rejang lebong kebanyaakan memakai vocal a

sedangkan rejang curup itu memakai vocal e. dan cara bermasyarakatnya juga berbeda, saya juga

perna mendengar cerita titi bahwa kalo di lebong pada saat ada acara pernikahan pada malam

sebelum acara resepsi ada kegiatan kumpul muda mudi seperti kenang kenangan kepada teman

ataupun juga kumpul terakhir dengan teman teman sebelum menikah. Mendengar cerita titi

seperti nya seru dan sangat kompak solidaritas. Tapi kalo ditempat saya dicurup saya belum

pernah sama sekali dengar dan ikut kegiatan kumpul muda mudi pada malam hari ditempat

hajatan . dan juga kalau di lebong pada saat hajatan biasa nya ada hidangan makanan khas Lemah
bahkan juga diwajibkan tapi kalo di tempat saya jarang bahkan juga tidak pernah dihidangkan.

Mungkin perbedaan itu dikarena atas pengaruh budaya lain yang bahkan orang yang asli rejang

curup sering tidak mengunakkan adat yang sebenarnya dari dulu, dari tadi ngomong pernikahan

sama makanan terus, jadi saya juga punya cerita yang menurut saya agak mistis. Langsung aja,

jadi waktu sekitar 2bulanan yang lalu saya pernah mengajak teman saya untuk jalan-jalan ke

bukit kabah, kan keren tuh kalo bisa poto di puncak dengan pemandangan yang indah, jadi saya

mengajak teman saya untuk pergi mendaki ke bukit kaba, tapi dia tidak merespon dan saya

tanyakan lagi “ayolah, sekali2 kita mendaki ‘ kan jarang2 tu kalo ga ada momen penting kita

bisa kesana kebetulan pada saat itu tgl 17 agustus hari kemerdekaan, pasti seru banget bisa

upacara melihat orang mengibarkan bendera yang besar di gunung. Tapi teman saya tetap tidak

mau, dan saya penasaran kenapa dan apa alasan nya kenapa tidak mau, padahal kalo jalan-jalan

dia pasti langsung semangat, ternyata setelah dia cerita panjang lebar kepada saya , saya

memahami kenapa dia tidak mau pergi di ajak ke bukit kaba, karna dia telah diberitahukan oleh

orang tua nya kemana pun dia mau pergi dia selalu dikasih kepercayaan dan kebebasan kecuali

ke bukit kaba, karna orang tua nya percaya bahwa dari nenek moyang mereka dulu yang berasal

dari dusun curup asli tidak boleh mendaki, setiap warga dusun curup asli yang mendaki pasti

tidak akan pulang kerumah lagi bahkan hilang tanpa jejak seperti di telan bumi, percaya tidak

percaya tapi memang itulah kenyataan nya karna sudah banyak korban . karna pada zaman

dahulu ada kisah yang sangat memilukan entah apa kisah nya . tapi inti nya sampai saat ini warga

dusun curup banyak yang mematuhi larangan tersebut bahwa bagi warga yang asli dari dusun

curup itu memang sangat sangat dilarang untuk memasuki wilayah bukit kaba termasuk teman

saya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai