1. Alam semesta hanya dilihat sebagai materi/substansi yang terbentang luas dan tak
bernyawa, yang misterinya mampu dipecahkan dengan pendekatan ilmiah dan
rasional. Namun Schumacher telah mengingatkan para ilmuwan tentang adanya
tingkatan-tingkatan eksistensi alam semesta sebagai berikut:
2. Dengan memberikan simbol p untuk benda mati, X untuk unsur hidup, Y untuk
kesadaran, dan Z untuk kesadaran diri (kesadaran transendental/spritual), maka dapat
dikatakan bahwa eksistensi alam semesta memiliki jenjang yang terbagi ke dalam
empat tingkat, yaitu:
a. Tingkat pertama adalah benda mati, yang hanya memiliki unsur p (substansi,
materi).
b. Tingkat kedua adalah tumbuh-tumbuhan, yang mempunyai unsur p dan unsur
x (kehidupan).
c. Tingkat ketiga adalah golongan hewan, yang memiliki unsur p,x dan y
(kesadaran).
d. Tingkat keempat adalah golongan manusia, yang memiliki semua unsur
p,x,y, dan z (unsur kesadaran transendental/spiritual).
3. Dapat disimpulkan bahwa hakikat keberadaan alam semesta tidak hanya terbatas pada
sesuatu yang bersifat fisik, sebagaimana diyakini oleh sementara ilmuwan. Dengan
kemajuan ilmu fisika dan adanya ketertarikan para ilmuwan untuk mulai mengkaji
hal-hal spritual secara lebih rasional, maka mulai diyakini bahwa hal-hal yang tidak
tampak oleh pancaindra merupakan bagian tak terpisahkan dari hakikat keberadaan.
Di samping itu, makin dapat dibuktikan bahwa terdapat tingkatan atau lapisan
keberadaan alam semesta dari yang kasat mata (berwujud fisik/kasar) sampai yang
tidak kasat mata (tidak berwujud fisik) dan sangat halus, seperti:pikiran, perasaan, dan
kesadaran murni.
1. Ada empat teori psikologi dikaitkan dengan konsepsinya tentang manusia sebagai
berikut:
3. Manusia mempunyai lapisan fisik (materi) yang sama dengan semua benda mati,
tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Badan eterik merupakan lapisan hidup yang
memungkinkan sesuatu mengalami siklus hidup, tumbuh, berkembang, dan mati.
Manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang mempunyai lapisan eterik, sedangkan
benda mati tidak mempunyai lapisan.Badan astral merupakan lapisan yang
memungkinkan sesuatu memiliki nafsu (passion), keinginan (desire), serta merasakan
senang dan sakit.Lapisan ego timbulnya kesadaran Aku (I atau myself) dan diluar
Aku. Lapisan ini hanya dimiliki manusia,keempat lapisan ini (fisik,eterik,astral, dan
ego) sudah terbentuk sepenuhnya pada diri manusia, sedangkan lapisan manas baru
terbentuk sebagian dan lapisan buddhi dan atma masih berupa potensi yang dapat
dikembangkan lebih lanjut. Ketujuh lapisan yang menyelimuti manusia terbentang
dari lapisan yang paling padat (fisik) sampai ke lapisan yang paling halus (atma,roh).
9. Zobar dan Marshall (2002) melihat fungsi otak dari 3 cara berpikir atau 3 ragam
kecerdasan:
a. Proses berpikir seri (IQ): berpikir inner, lugas, dan tidak melibatkan perasaan.
b. Asosiatif (EQ): nasi dengan rasa lapar, rumah dengan rasa nyaman, anjing
dengan berbahaya.
c. Menyatukan (SQ): integrasi IQ dan EQ jadi diperoleh makna atau penyadaran
diri.
Inti dari pemahaman konsep sistem adalah bahwa setiap elemen saling bekerja sama, saling
mendukung, saling memerlukan, dan saling memengaruhi satu dengan lainnya dalam
kerangka mencapai tujuan sistem secara keseluruhan.