Anda di halaman 1dari 6

KUNJUNGAN KEHAMILAN

A. ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN AWAL

Cara pemeriksaan yang dilakukan pada kunjungan awal terbagi dalam : anamnesis (
tanya jawab), pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan
tambahan sera intervensi dari hasil pemeriksaan
1. Anamnesis
Pemeriksaan kehamilan dengan anamnesis adalah suatu ptoses pengumpulan data
langsung yang disampaikan oleh klien atau ibu hamil kepada bidan. Data yang
harus ditanyakan adalah :
a) Nama, umur, pekerjaan, agama, suku bangsa, pendidikan, dan alamat ( ibu
dan suami)
Dengan maksud untuk mengidentigikasi. Mengenal klien dan menentukan
status sosial ekonominya yang harus kita ketahui untuk menentukan
anjuran/ jenis pengobatan yang akan diberikan. Dari umur ibu, bidan dapat
menentukan prognosisi kehamilan dimana umur ibu terlalu muda atau
terlalu lanjut dapat menimbulakan resiko pada kehamilan dan persalinannya.
b) Apa saja yang diderita atau keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan atau ada
pengaduan- pengaduan lain yang penting
c) Tentang haid
Mengenai :
 Menarche
 Haid teratur atau tiddan serta polla siklusnya
 Lamanya haid
 Banyaknya darah
 Sifat darah (cair/ beku)
 Warna/ bau
 Ada nyeri atau tidak
 Haid terakhir ( HPHT)
dengan maksud untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui fungsi alat kandungan
2. Untuk mengetahui usia kehamilan
3. Untuk menentukan tanggal persalinan
4. Kemungkinan lain yang memungkinan terjadi dari pola haid
d) Tentang perkawinan
Mengenai :
- Menikah atau tidak
- Berapa kali menikah
- Berapa lama menikah
Dengan maksud : untuk mengetahui penerimaan ibu, suami, dan keluarga
atas informasi kehamilannya, misal suami istri sudah lama menikah dan
baru kali ini hamil. Tentu nilai kehamilan akan semakinn besar, sangat
diharapakan oleh ibu dan keluarga
e) Tentang kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
 Kehamilan : adakah gangguan seperti perdarahan, hiperemesis
gravidarum, toxemia gravidarum, dan lain- lain
 Persalinan : apakah spontan atau buatan, aterm atau prematur atau
postmatur, perdarahan , penolong , lama persalinan, adakah penyakit
selama kehamilan dan lain- lain
 Nifas : bagaimana proses laktasi dan adalah panas atau perdarahan
 Anak : jenis kelamin, hidup/tidak, kalau meninggal umur berapa, sebab
meninggal, dan berat badan lahir
 Dengan maksud supaya dapat menemukan prognosis persalinan dan
pimpinan persalinan, karena jalannya persalinana yang lalu adalah hasil
ujian- ujian daari segala faktor yang mempengaruhi persalinan.
f) Tentang kehamilan sekarang.
Mengenai : pergerakan janin dan ketidak nyamanan yang dialami oleh ibu
hamil
Dengan maksud : sebagai bahan pertimbangan bagi bidan dalam
memberikan pengobatan
g) Tentang riwayat kesehatan
Mengenai : penyakit yang pernah dan sedang diderita, penyakit keturunan
serta perilaku kesehatan selama hamil yang mengganggu kesehatan ibu an
janin ( merokok, jamu, alkohol, dan lain- lain)
Dengan maksud : sebagai sumber bidan dalam melakukan konselinng
mengenai kesehatan ibu ann janin
h) Tentang riwayat sosial dan keluarga
Mengenai : penerimaan keluarga terhadap kehamilannya, kepercayaan yang
berrhubungan dengan kehamilan, persalinan serta anggota keluarga yang
tinggal dengan ibu.
Dengan maksud : sebagai sumber bidan dalam melakukan konnseling
mengenai kesehatan ibu dan janin yang berhubungan dengan faktor
psikologis dan sosial.

2. Pemeriksaan fisik ( pemeriksaan awal )


a. Pemeriksaan fisik umum
Mengenai bagaimana keadaan umum klien, kesadaran, apakah terlihat pucat,
oedem, atau ikterus,
Fungsi : untuk mengetahui kondisi ibu hamil secara umum

b. Pemeriksaan tanda- tanda vital


Mengenai : pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan.
Fungsi : untuk mengetahui adanya keadaan yang dapat memperburuk
kehamilan ibu
c. Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan
Mengenai : pengukuran berat badan dan tinggi badan. Yang penting dalam
menimbang berat badanadalah perhatikann perubahan berat badan setiap kali
ibu memeriksaan diri.
Fungsi : untuk mengetahui status gizi ibu hamil, kemungkinan adanya
keadaan panggul sempit yang dapat menggangu proses persalinan dan
mengetahui apaka ada penimbunan (retensi) air yang berlebihan atau tidak.
d. Pemeriksaan fisik secara teratur Head to Toe
Mengenai : pemeriksaan secara sistematis dari ujung rambut ampai kaki,
meliputi :
- Rambut
- Muka
- Mata
- Hidung
- Mulut
- Telinga
- Leher
- Dada meliputi payudara
- Abdomen
- Ekstremitas atas dan bawah
- Serta punggung dan pinggang
Fungsi : untuk mengetahui keadaan fisik ibu secara keseluruhan alam
mempersiapkan persalinan.

e. Refleks
Mengenai refleks lutut
Fungsi : untuk melihat adanya hypovitamin B1 dan penyakit urat sayaraf
f. Pemeriksaan kebidanan
- Perkusi
Tidak begitu banyak artinya kecuali bila ada suatu indikasi
- Palpasi
Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kepala bahu sedikit lebih tinggi
dengan memakai bantal, pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil.
Palpasi dilakukan untuk menentukan :
Besar dan konsistensi rahim, Bagian- bagian janin, letak, presentasi
Gerkan janin, Kontraksi rahin dan his

- Auskultasi
Menggukan stetoskop untuk mendengarkan DJJ (Denyut Jantung Janin)
3. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan tambahan

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan pada urin,


darah, dan bila perlu pada feses ibu serta pemerikaan TORCH( Toxoplasta,
Rubella, Cytomegalo virus, dan herpes simpleks Virus)
a. Pemeriksaan urin
Banyak tes yang dapat dipakai, tetapi yang paling populer adalah tes
inhibilisi koagulasi. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi adanya HCG
dalam urin. Selain itu, bisa juga diperiksa glukosa, zat putih telur, dan
sedimen. Dengan adanya glukosa dalam urin ibu hamil harus dianggap
sebagai gejala penyakit diabetes kecuali kalau kita apat membuktikan
bahwa hal- hal lain yang dapat menyeabkannya.
b. Pemeriksaan darah
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah, hematokrit,
dan hitung leukosit, bila perlu, lakukan pemeriksaan golongan darah dan
faktor resus untuk menentukan jenis penggolongan darah danresus
suapaya dapt cepat mencarikan darah yang cocok bila terjadi komplikasi
pda kehamilan dan persalinan yang memerlukan tranfusi darah
c. Pemeriksaan feses
Feses diperiksa atas telur- telur cacing
b. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan tambahan tidak dilakukan secara rutin pada tiap pasien
tetapi tergantung keadaan klien. Yang dimaksud dengan pemeriksaan
tambahan misalnya : pemeriksaan rontgen, USG dll..

4. Intervensi dari hasil pemeriksaan


Setelah seorang bidan melakukan anamnesis dan pemeriksaan baik secara
fisik maupun laboratorium, bidan melakukan langkah- langkah tindakan
sebagai berikut :
- Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang sudah
diperoleh
- Membedakan antara ketidak nyamanan yang umum dan dialami pada
saat hamil dan komplikasi yang mungkin terjadi
- Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang mungkin dari
kondisi normal atau komplikasi
- Penentuan kebutuhan untuk melakukan tes laboratorium atau tes
penunjang lain untuk menyingkirkan, menginformasi, atau
membedakan antara bebagai koplikasi yang mungkin timbul
- Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter
- Penentuan untuk mengatasi ketidak nyamanan
- Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih
aktif dalam perencanaan perawatan
- Penjadwalan kunjungan ulang berikkutnya
- Penentuan pendekatanuntuk menyediakan perawatan antepartum.

B. ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG

Kunjungan ulang adalah kunjungan selama hamil yang dilakukan setelah


kunjungan pertama sampai memasuki persalinan.

Tujuan kunjungan ulang yaitu :


a. Melakukan deteksi dini komplikasi kehamilan
b. Mempersiapkan kelahirandan kemungkinan kegawat daruratan
c. Pemeriksaan fisik yang terfokus

a. Mengevaluasi penemuan masalah


Sebelum melakukan pemeriksaan, seorang bidan hendaknya meninjau data
pasien pada kunjungan awal dan untuk mendapatkan informasi mengenai :
1. Biodata ibu
2. Usia kehamilan
3. Riwayat obstetri
4. Riwayat kesehatan medis
5. Riwayat kehamilan
6. Riwayat keluarga
7. Hasil pemeriksaan fisik awal
8. Pemeriksaan panggul awal
9. Pemeriksaan laboratorium
Dengan temuan- temuan data diatas dapat disimpulkan, apakah ada masalah
pada kunjungan sebelumya, jenis penangatan, jenis pengobatan, hasil
pemeriksaan laboratorium normal atau tidak serta perlu atau tidaknya
pemeriksaan lanjutan pada kunjungan berikutnya, sehingga bidan dapat
menemukan maalah, persoalan dan aspek khusus yang berhubungan denga ibu
hamil tersebut

b. pemeriksaan pada kunjungan ulang


Riwayat dasar pada kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi setiap gejala atau
indikasi keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat
kunjungan kehamilan sebelumnya. Pada kunjungan ulang yang perlu dikaji adalah
informasi mengenai :
a. Gerakan janin
b. Tanda- bahaya kehamilan
c. Ketidaknyamanan yang dialami
Pada kunjungan ulang perlu dinilai pada pemeriksaan fisik adalah :
1. Gerakan janin, dengan melakukan pemeriksaan leopold
2. Gerakan janin, normalnya alam waktu 12 jam gerakan janin minimal 10 kali
3. Keadaan ibu, engan melkukan pemeriksaan tanda- tanda vital
4. Pemeriksaan laboratorium, dengan melakukan periksaan darah dan urin

c. intervensi dari hasil pemeriksaan

Setelah seorang bidan melakukan anamnesis dan pemeriksaan baik secara fisik mmaupun
laboratorium, selanjutnya bidan melakukan langkah- langkah tindakan sebagai berikut :

1. Melakukan interpretasi data dasar, yaitu mencakup : menentukan keadaan normal,


membedakan antara ketiak nyamanan biaa sat kehmilan dan kemungkinan komplikasi
serta melakukan identifikasi tanda dan gejalan kemungkinan komplikasi
2. Menentukan antisipasi terhadap maslah yang mungkin muncul dari data yang telah
diinterpretasikan untuk mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh
3. Melakukan evaluasi terhadap kompllikasi yang perlu segera dilakukan untuk
menentukan tindakan kolaborasi
4. Menentukan rencana asuhan yang akan diberikan secara menyeluruh, meliputi :
a) Kebutuhan pemeriksaan laboratorium
b) Kebutuhan konsultasi dengan dokter
c) Kebutuhan evaluasi diet
d) Kebutuhan pendidikan kesehatan
e) Kebutuhan untuk mengurangi ketidak nyamanan selama hamil
f) Kebutuhan pengobatan’
g) Kebutuhan konsultasi ke institusi lain
h) Kebutuhan konseling
i) Menjadwalkan kunjungan ulang berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai