Anda di halaman 1dari 31

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR PENILAIAN
PERMENDIKBUD 34/2018

Noor Fitrihana, M. Eng - FT UNY


Menghasilkan lulusan yang
mampu:
 Bekerja,
 Mengembangkan Diri/
Melanjutkan, dan
 Wirausaha Muda
sesuai dengan kompetensi
keahlian.
PERATURAN TEANTANG SMK
PERMENDIKBUD NO 34 TAHUN 2018 (STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SMK/MAK)
Permen dibawah ini Dicabut sepanjang terkait SMK
 Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
 Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
 Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
 Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

 Peraturan Dirjen Dikdasmen Spektrum/Struktur Kurikulum 2013 SMK tahun 2018

 Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah
Kejuruan
 Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan
 Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 Tentang KI dan KD Muatan Nasional, Muatan
Kewilayahan, Dasar Bidang Keahlian, dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian. Masih
mengacu SK Dirjen Dikdasmen
Tuntutan baru dalam
Pengembangan Silabus dan RPP di SMK

 Integrasi Penguatan Pendidikan karakter


(18 butir penguatan karakter berdasar Perpres RI No 87/2017)
 Menumbuhkan keterampilan berfikir tingkat tinggi HOTS
 Membangkitkan 4 C (keterampilan abad 21)
 Membudayakan GLS (Gerakan Literasi Sekolah)
 Berorientasi produk/project dengan mengintegrasikan SKKNI dan standar kerja dan
suasana lingkungan kerja industri
 Berorientasi rev industri 4.0
 Pemanfaatan ICT secara optimal
 Pendekatan STEM (Sain, Teknologi, Engineering, mathematic)
SKEMA HUBUNGAN SKL, KI, KD,
PEMBELAJARAN, PENILAIAN DAN HASIL BELAJAR

Materi
Pembelajaran P
E
N
S I HASIL
PROSES
K KI KD L BELA-
PEMBELAJARAN
L A JAR
I
Model/ A
Metode/Media N
Pembelajaran

DPSMK, 2018
KRITERIA KOMPETENSI LULUSAN
SMK/MAK
a. Karakter dan budaya indonesia yang memiliki keimanan dan ketakwaankepada tuhan yang
maha esa serta nilai-nilai pancasila (pendidikan karakter)
b. Pembelajaran dan keterampilan abad 21 (dua puluh satu), seperti berfikir kritis dan mampu
menyelesaikan masalah, kreatif, mampu bekerja sama, dan berkomunikasi; (4C dan HOTS)
c. Peningkatan kompetensi lulusan melalui literasi bahasa, matematika, sains, teknologi, sosial,
budaya, dan kemampuan dasar lainnya yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa
depan( Literasi dan STEAM)
d. Penyiapan sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai
tenaga terampil tingkat menengah; (proses pembelajaran)
e. Ketentuan kerangka kualifikasi nasional indonesia (KKNI) dan standar kerja yang berlaku baik
nasional maupun internasional. (Integrasi SKKNI dan KKNI)
KKNI LEVEL II
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN SMK
1. Kompetensi umum terdiri atas area kompetensi:
A. Keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa;
B. Kebangsaan dan cinta tanah air;
C. Karakter pribadi dan sosial;
D. Kesehatan jasmani dan rohani;
E. Literasi;
F. Kreativitas; dan
G. Estetika S
2. Kompetensi kejuruan terdiri atas area kompetensi: K
A. KEMAMPUAN TEKNIS TERDIRI ATAS: L
1) KEMAMPUAN DASAR;
2) KEMAMPUAN SPESIFIK; DAN
3) KEMAMPUAN KHUSUS; DAN
B. KEWIRAUSAHAAN.

Uraian tiap area kompetensi dilihat di lampiran 1 dan 2 permendikbud 34/2018


Materi
Pembelajaran
Materi
Pembelajaran
Materi
Pembelajaran

di lampiran 2 permendikbud 34/2018 halaman 631


Materi
Pembelajaran
KI KD
KI KD
PROSES
PEMBELAJARAN

PRINSIP UMUM PEMBELAJARAN SMK/MAK


1. Menganut pembelajaran sepanjang hayat;
2. Menerapkan pendekatan ilmiah;
3. Menerapkan nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarsa sungtuladha), membangun
kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran (tut wuri handayani);
4. Menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas;
5. Memperhatikan keseimbangan antara keterampilan teknis dannonteknis;
6. Menetapkan jumlah rombongan belajar paling sedikit 3 dan paling banyak 72 dengan jumlah
maksimum 36 peserta didik per rombongan belajar. Dalam hal ketentuan jumlah maksimum 36
peserta didik per rombongan belajar tidak dapat terpenuhi maka dapat disimpangi paling
banyak 2 rombongan belajar per tingkat kelas;
7. Menggunakan multisumber belajar;
8. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
9. Menerapkan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih aktif, inovatif, kreatif
melalui suasana yang menyenangkan dan menantang dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik; dan
10. menerapkan berbagai model pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan
dicapai.
PROSES
PEMBELAJARAN

PRINSIP KHUSUS PEMBELAJARAN SMK/MAK


1. Menekankan pada pengetahuan dan keterampilan aplikatif;
2. Mewujudkan iklim belajar sebagai simulasi dari lingkungan kerja di dunia
usaha/industry;
3. Mendasarkan pada pekerjaan nyata, autentik, dan penanaman
4. Budaya kerja melalui pembelajaran industri (teaching factory) untuk
mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di
tempat kerja/usaha.
5. Memperhatikan permintaan pasar;
6. Berlangsung di rumah, di satuan pendidikan, dan di dunia usaha/industry;
7. Melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk
memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan saat PKL dan PSG;
dan
8. Menerapkan program multi entry multi exit dan rekognisi pembelajaran
lampau.
PROSES PEMBELAJARAN

A. Proses Pembelajaran di Kelas


B. Pembelajaran Praktik
C. Pembelajaran Sistem Blok
D. Pembelajaran pada Pendidikan Sistem Ganda
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Guru membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dan/atau perangkat pembelajaran
lain yang mengacu kepada silabus yang dikembangkan oleh SMK/MAK dan kurikulum.

a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
juga memuat kerangka konseptual program keahlian dan kompetensi keahlian.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


RPP dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai kompetensi.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan pendahuluan
Pada pelaksanaan kegiatan pendahuluan, guru/instruktur:
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
2. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan
dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
3. Melakukan aktivitas yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai; dan
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

b. Kegiatan inti

Guru/instruktur menggunakan model pembelajaran sesuai


karakteristik kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan memanfaatkan bahan ajar yang tertuang dalam RPP.
Guru/instruktur mendorong peserta didik belajar aktif dengan
memberi kesempatan bertanya, menyampaikan ide/gagasan,
pendapat, berdiskusi, atau bentuk lain yang memotivasi belajar.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

c. Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup, guru/instruktur dan peserta didik, baik
secara individu maupun kelompok:
1. melakukan refleksi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran,
hasil dan manfaat yang diperoleh;
2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
3. merencanakan kegiatan tindak lanjut; dan
4. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untukpertemuan berikutnya.
PEMBELAJARAN PRAKTEK
1. Perencanaan :
Guru/instruktur menganalisis karakteristik keterampilan yang akan dicapai peserta didik.
2. Pelaksanaan
a. Guru/instruktur memberi contoh dengan melakukan demonstrasi keterampilan
kepada peserta didik.
b. Guru/instruktur memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
keterampilan yang didemonstrasikan guru/instruktur dengan bimbingan.
c. Peserta didik mengerjakan keterampilan secara mandiri.
3. Penilaian
Guru/instruktur melakukan penilaian sesuai dengan karakteristik keterampilan yang ada
pada standar isi dan silabus setelah peserta didik bisa melakukan keterampilan tanpa
bimbingan.
PEMBELAJARAN SISTEM BLOK
1. Perencanaan
Dalam melakukan pembelajaran sistem blok guru/instruktur melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menganalisis Skema Sertifikasi Yang Harus Dicapai Peserta Didik;
b. Menguraikan Hasil Analisis Dalam Materi Pembelajaran; Dan
c. Menetapkan Waktu, Sumberdaya, Peralatan, Dan Bahan Yang Diperlukan
Untuk Kegiatan Pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran sistem blok dapat dilakukan di SMK/MAK,
industri, atau secara bergantian di industri dan SMK/MAK sesuai dengan waktu,
sumber daya, peralatan, dan bahanyang telah ditetapkan.
3. Penilaian proses pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan mengikuti ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam subbab A angka 3 dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran.
PEMBELAJARAN SISTEM GANDA
1. Perencanaan
Guru/instruktur dari SMK/MAK dan pembimbing dunia kerja membuat
perencanaan sistem ganda dengan tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan sinkronisasi kompetensi yang akan dicapai berkerjasama
dengan dunia kerja;
b. Menyusun modul dan jadwal pembelajaran; dan
c. Membuat rencana pengujian dan sertifikasi.
PEMBELAJARAN SISTEM GANDA
2. Pelaksanaan
Pelaksanan kegiatan pembelajaran pada PSG dilakukan sebagai berikut:
a. Pembimbing dunia kerja menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta didik selama
praktik kerja;
b. Pembimbing dunia kerja menjelaskan prinsip kerja dan keselamatan kerja;
c. Pembimbing dunia kerja memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melihat dan
memperhatikan keterampilan kerja yang dilakukan oleh karyawan;
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai dengan mengikutsertakan pada kelompok kerja karyawan;
e. Peserta didik membantu dunia usaha/industri melakukan pekerjaan keterampilan tertentu; dan
f. Pembimbing dunia usaha/industri melakukan bimbingan kerja terhadap peserta didik untuk
mencapai kompetensi kerja.
PEMBELAJARAN SISTEM GANDA

3. Penilaian
Pembimbing dunia usaha/industri melakukan
penilaian yang mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dengan
format yang disepakati oleh guru/instruktur.
PENILAIAN
Penilaian Proses Pembelajaran merupakan penilaian terhadap
pelaksanaan pembelajaran untuk perbaikan. Hasil penilaian digunakan
untuk merencanakan program perbaikan pembelajaran, pengayaan, dan
layanan konseling untuk mengatasi kesulitan belajar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a. penilaian sebagai bagian dari proses pembelajaran;
b. fungsi penilaian sebagai diagnosis untuk perbaikan proses pembelajaran;
c. tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan dan pengayaan; dan
d. berbagai teknik penilaian dapat digunakan seperti penilaian diri,
penilaian antar teman, kuis, dan pengamatan.
PENILAIAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK OLEH PENDIDIK
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik dilakukan dengan
menggunakan bentuk pengamatan, penugasan, ulangan, dan/atau
bentuk lain yang sesuai. Instrumen penilaian terdiri atas tes dan nontes.

PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK OLEH SATUAN PENDIDIKAN


Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk Ujian
Sekolah/Madrasah, UPK, RPL, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan/atau bentuk lain
yang sesuai. Instrumen penilaian terdiri atas tes dan nontes. Instrumen tes dapat berupa instrument
tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik. Instrumen nontes dapat berupa kuesioner, lembar pengamatan,
dan/atau bentuk Lain yang sesuai.

PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK OLEH PEMERINTAH PUSAT


Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh Pemerintah Pusat dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional,
UKK dan/atau bentuk lain yang sesuai. Instrumen penilaian berupa tes dan nontes. Tes dapat terdiri
atas tes tertulis dan tes praktik. Instrumen nontes dapat berupa pertanyaan survei.
PENILAIAN
UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
Pengujian Kompetensi peserta didik oleh lembaga sertifikasi profesi dan
atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri
merupakan pengukuran capaian kompetensi berdasarkan skema okupasi
dan atau skema kualifikasi. Hasil pengujian untuk memperoleh sertifikat
kompetensi. Mekanisme pengujian dilakukan sesuai ketentuan lembaga
sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia
usaha/industri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai